Makalah
Makalah
Secara teknis prosedur penentuan KKM mata pelajaran pada satuan pendidikan dapat
dilakukan antara lain dengan cara berikut.
Menghitung jumlah KD setiap mata pelajaran pada masing-masing tingkat kelas dalam
satu tahun pelajaran.
Menentukan nilai aspek karakteristik peserta didik (intake), karakteristik mata pelajaran
(kompleksitas materi atau kompetensi), dan kondisi satuan pendidikan (daya dukung)
dengan memperhatikan komponen-komponen berikut.
Bagi peserta didik kelas VIII dan IX antara lain diperhatikan rata-rata nilai rapor semester-
semester sebelumnya.
Misalkan :
Jika bobot setiap aspek sama, nilai KKM untuk KD tersebut adalah sebagai berikut.
Di dalam menetapkan nilai KKM KD, pendidik/satuan pendidikan dapat juga memberikan
bobot berbeda untuk masing-masing aspek.
Atau dengan menggunakan poin/skor pada setiap kriteria yang ditetapkan.
Jika KD memiliki kriteria kompleksitas tinggi, daya dukung tinggi dan intake peserta didik
sedang, maka nilai KKM-nya adalah :
Nilai KKM merupakan angka bulat, maka nilai KKM-nya adalah 67.
Selain itu, KKM juga dapat ditentukan berdasarkan rumpun mata pelajaran (kelompok mata
pelajaran).
Misalnya, rumpun MIPA (Matematika dan IPA) memiliki KKM 70, rumpun bahasa (Bahasa
Indonesia dan Bahasa Inggris) memiliki KKM 75, rumpun sosial (IPS dan PPKn) memiliki
KKM 80, dan seterusnya.
Satuan pendidikan yang memilih KKM berbeda untuk setiap mata pelajaran, memiliki
konsekuensi munculnya interval nilai dan predikat yang berbeda-beda, diilustrasikan berikut.
Karena panjang interval nilainya 8 atau 9, dan terdapat 4 macam predikat, yaitu A (Sangat
Baik), B (Baik), C (Cukup), dan D (Kurang), untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia interval
nilai dan predikatnya adalah sebagai berikut.
Pada contoh di atas, panjang interval untuk predikat C dan B yaitu 9, sedangkan predikat A
panjang intervalnya 8.
Karena panjang interval nilainya 13 atau 14, untuk mata pelajaran Matematika interval nilai
dan predikatnya adalah sebagai berikut.
Pada contoh di atas, panjang interval untuk predikat C dan ,B yaitu 14, sedangkan predikat
A panjang intervalnya 13.
Karena panjang interval nilainya 12, untuk mata pelajaran IPA, interval nilainya 12 atau 13,
dan predikatnya sebagai berikut.
Berdasarkan ilustrasi di atas, jika peserta didik mendapatkan nilai sama, misalnya 74, pada
mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPA, predikatnya bisa menjadi berbeda-
beda seperti berikut.
Kasus seperti di atas sering menimbulkan masalah. Peserta didik, orang tua, masyarakat
luas, dan pengguna hasil penilaian seringkali belum dapat memahami secara utuh, sehingga
satuan pendidikan harus mensosialisasikan dengan jelas kepada semua pihak terkait.
b. Satu KKM
Satuan pendidikan dapat memilih satu KKM untuk semua mata pelajaran. Setelah KKM
setiap mata pelajaran ditentukan, KKM satuan pendidikan dapat ditetapkan dengan memilih
KKM yang terendah, rata-rata, atau modus dari seluruh KKM mata pelajaran.
Misalnya, SMP Indonesia Pintar berdasarkan hasil analisis menentukan satu KKM untuk
seluruh mata pelajaran (KKM 78).
Untuk satuan pendidikan yang menetapkan hanya satu KKM untuk semua mata pelajaran,
interval nilai dan predikat dapat menggunakan satu ukuran.
Misalnya, KKM menggunakan ukuran yang sudah lazim, yaitu 60, berarti predikat Cukup
dimulai dari nilai 60.
Interval nilai dan predikat untuk semua mata pelajaran menggunakan tabel yang sama,
misalnya ditunjukkan di bawah ini.
Sumber : Panduan Penilaian oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan untuk Sekolah
Menengah Pertama, 2017, Kemendikbud Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah,
Direktorat Pembinaan SMP.
Baca juga :
Demikian Panduan Cara Penyusunan KKM Kurikulum 2013 Terbaru Tahun 2017. Semoga
bermanfaat.