Anda di halaman 1dari 3

Kop Puskesmas

Puskesmas Siwuluh STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Halaman 1 dari 1


Kec. Bulakamba Brebes HECTING PERINEUM DERAJAT II No........................
Tanggal berlaku......
…...............................
BAGIAN SEKSI
Disusun oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Mengganti No.
Fika Ayu Wulandari …........................ ….......................... ….......................
Tanggal Tanggal Tanggal Tanggal
09-05-2015 …............................. …...................... …...............................

1.TUJUAN
Melakukan tindakan Hecting Perineum
1.Untuk mendekatkan jaringan-jaringan perlukaan sehingga proses penyembuhan bisa terjadi,
proses penyembuhan itu sendiri bukanlah hasil dari penjahitan tersebut tetapi hasil dari
pertumbuhan jaringan.
2. Untuk menghentikan perdarahan yang terjadi akibat perlukaan yang menyebabkan pembuluh
darah terbuka.

2. PENANGGUNG JAWAB
JAHROH.SE
NIP : 196551018 198702 2 001

3. CARA KEGIATAN

1. Setelah bayi lahir, vagina akan mengalami peregangan, oleh kemungkinan edema dan lecet.
2. Periksa daerah perineum, vagina dan vulva, untuk mengetahui apakah ada tidaknya robekan
jalan lahir. Bila ada robekan maka Introitus vagina juga akan tampak terkulai dan terbuka dan
bisa berwarna merah, bengkak dan mengalami lecet-lecet.
3. Memeriksa dan mencatat Tanda-tanda vital
4. Konsultasi dengan dokter
5. Melaksanakan prosedur penjahitan luka perineum, sesuai perintah dokter.

4. RUANG LINGKUP
1. Ruang VK
2. Ruang Perawatan

5. PROSEDUR
Langkah-langkah penjahitan robekan perineum A. Persiapan Alat
1. Siapkan peralatan untuk melakukan penjahitan
a. Wadah berisi :
Sarung tangan, pemegang jarum, jarum jahit, benang jahit, kasa steril, pincet
b. Kapas DTT
c. Buka spuit sekali pakai 10 ml dari kemasan steril, jatuhkan dalam wadah DTT
d. Patahkan ampul lidokain

2. Atur posisi bokong ibu pada posisi litotomi di tepi tempat tidur
3. Pasang kain bersih di bawah bokong ibu
4. Atur lampu sorot atau senter ke arah vulva / perineum ibu
5. Pastikan lengan / tangan tidak memakai perhiasan, cuci tangan dengan sabun pada air mengalir
6. Pakai satu sarung tangan DTT pada tangan kanan
7.Ambil spuit dengan tangan yang berasarung tangan, isi tabung suntik dengan lidokain dan
letakkan kembali ke dalam wadah DTT
8. Lengkapi pemakaian sarung tangan pada tangan sebelah kiri
9.Bersihkan vulva dan perineum dengan kapas DTT dengan gerakan satu arah dari vulva ke
perineum
10.Periksa vagina, servik dan perineum secara lengkap, pastikan bahwa laserasi hanya merupakan
derajat satu atau dua.

Anestesi Lokal, Keuntungan Anestesi Lokal

1. Ibu lebih merasa nyaman (sayang ibu).


2. Bidan lebih leluasa dalam penjahitan.
3. Lebih cepat dalam menjahit perlukaannya (mengurangi kehilangan darah).
4. Trauma pada jaringan lebih sedikit (mengurangi infeksi).
5. Cairan yang digunakan: Lidocain 1 %. Tidak Dianjurkan Penggunaan Lidocain 2 %
(konsentrasinya terlalu tinggi dan menimbulkan nekrosis jaringan). Lidocain dengan epinephrine
(memperlambat penyerapan lidocain dan memperpanjang efek kerjanya).

Tindakan Anastesi Lokal


1. Beritahu ibu tentang tindakan yang akan dilakukan
2. Tusukkan jarum suntik pada daerah kamisura posterior yaitu bagian sudut bahwa vulva.
3. Lakukan aspirasi untuk memastikan tidak ada darah yang terhisap
4. Suntikan anestesi sambil menarik jarum suntik pada tepi luka daerah perineum
5. Tanpa menarik jarum suntik keluar dari luka arahkan jarum suntik sepanjang luka pada mukosa
vagina
6. Lakukan langkah 2-5 diatas pada kedua tepi robekan
7. Tunggu 1-2 menit sebelum melakukan penjahitan

Penjahitan Laserasi pada Perineum


1. Buat jahitan pertama kurang lebih 1 cm diatas ujung laserasi di mukosa vagina. Setelah itu buat
ikatan dan potong pendek benang dari yang lebih pendek. Sisakan benang kira-kira 1 cm.
2. Tutup mukosa vagina dengan jahitan jelujur, jahit ke bawah ke arah cincin himen
3. Tepat sebelum cincin himen, masukkan jarum ke dalam mukosa vagina lalu ke belakang cincin
himen sampai jarum ada di bawah laserasi kemudian ditarik keluar pada luka perineum
4. Gunakan teknik jelujur saat menjahit lapisan otot. Lihat kedalam luka untuk mengetahui letak
ototnya.
5. Setelah dijahit sampai ujung luka, putarlah jarum dan mulailah menjahit kearah vagina dengan
menggunakan jahitan subkutikuler
6. Pindahkan jahitan dari bagian luka perineum kembali ke vagina di belakang cincin himen untuk
diikat dengan simpul mati dan dipotong benangnya
7. Masukkan jari ke dalam rektum
8. Periksa ulang kembali pasa luka
9.Cuci daerah genital dengan lembut kemudian keringkan. Bantu ibu mencari posisi yang
diinginkan
10. Beri ibu informasi kesehatan tentang :
a. Menjaga perineum selalu bersih dan kering
b. Hindari penggunaan obat-obatan tradisional pada perineumnya
c. Cuci perineum dengan sabun dan air bersih yang mengalir 3-4 x per hari
d. Kembali dalam seminggu untuk memeriksa luka

Evaluasi
Setelah dilakukan penjahitan, bidan hendaklah memberikan nasehat kepada ibu. Hal ini berguna
agar ibu selalu menjaga dan merawat luka jahitannya. Adapun nasehat yang diberikan diantaranya :
1) Menjaga daerah vulva dan perineum ibu selalu dalam keadaan kering dan bersih.
2) Menghindari penggunaan obat-obat tradisional pada lukanya.
3) Mencuci perineum dengan air sabun dan air bersih sesering mungkin.
4) Menyarankan ibu mengkonsumsi nutrisi dan makanan bernilai gizi tinggi.
5) Menganjurkan ibu untuk memenuhi kebutuhan cairan dalam tubuh, atau sedikitnya minum
gelas sehari.
6) Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang 1 minggu setelah melahirkan untuk
memeriksa luka jahitan

Disusun oleh : Diperiksa oleh : Disetujui Oleh :

Fika Ayu Wulandari

Anda mungkin juga menyukai