Manusia Dan Kebutuhannya Terhadap Agama
Manusia Dan Kebutuhannya Terhadap Agama
BAB I
PENDAHULUAN
Allah SWT sebagai pencipta telah menciptakan langit dan bumi dan segala sesuatu yang ada
diantara keduanya. Salah satu ciptaan dari ciptaan Allah itu adalah manusia, yang diberi
keistimewaan yang berupa kemampuan berfikir melebihi jenis makhluk hidup lainya yang sama-
sama menjadi makhluk penghuni bumi. Kemampuan berfikir itulah yang diperintahkan Allah agar
dipergunakan untuk mendalami wujud dan hakikat dirinya dan tidak semata mata dipergunakan
untuk memikirkan segala sesuatu diluar dirinya.
Demikian kenyataan bahwa manusia tidak pernah berfikir, kecuali dlam keadaan tidur atau
didalam situasi diluar kesadaran. Manusia berfikir tentang segala sesuatu yang tampak atau dapat
ditangkap oleh panca indra bahkan yang abstrak sekalipun. Dari sejarah kehidupan manusia
ternyata tidak sedikit usaha manusia dalam memikirkan wujud atau hakikat dirinya, meskipun
sebenarnya masih banyak yang tidak menaruh perhatian untuk memikirkannya. Dalam firman
Allah dalam surat Ar Rum ayat 30 mengandung perintah agar dalam mempergunakan pikirannya
selalu dilandaskan pada iman yang terarah lurus pada agama Allah SWT. Demikian pula dalam
berfikir fundamental tentang hakikat wujud dirinya.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Hakikat manusia
a. Arti hakikat manusia
Menurut bahasa hakikat berarti kebenaran atau sesuatu yang sebenar-benarnya atau asal dari segala
sesuatu.dapat juga dikatakan hakikat itu adalah inti dari segala atau yang menjadi jiwa sesuatu.
Dikalangan tasawuf orang mencari hakikat diri manusia yang sebenarnya,karna itu muncul kata-
kata diri mencari sebenar-benar diri. Sama dngan pengertian itu mencari hakikat jasad,hayi,roh,
nyawa dan rahasia.
Manusia adalah makluk yang paling sempurna yang pernah diciptakan oleh allah swt.
Kesempurnaan yang dimiliki manusia merupakan suatu konsekuensi fungsi dan tugas mereka
sebagai khalifah dumuka bumi in. Al-qur`an menerangkan bahwa manusia berasal dari tanah, jadi
hakikat manusia adalah kebenaran atas diri manusia itu sendiri sebagai makhluk yang diciptakan
oleh allah swt.
b. Hakikat manusia menurut pandangan umum
Pembicaraan manusia dapat ditinjau dalam berbagai perspektif, misalnya persfektif filsafat,
ekonomi, sosiologi, antropologi, psikologi, dan spriritualitasislam atau taswuf. Antara lain :
1) Dalam perspektif filsafat
Disimpulkan bahwa maanusia merupakan hewan yang berfikir karena memiliki nalar yang
intelektual. Dengan nalar intelektual itulah manusia dapat berfikir, menganalisis
memperkirakan,menyimpilkan, membandingkan, dan sebagainya. Nalar intelektual ini pula yang
membuat manusia dapat membedakan antara yang baik dan yang jelek antara yang salah dan yang
benar.
a) Hakikat manusia
Pada saat-saat tertentu dalam perjalanan hidupnya manusia mempertanyakan tentang asal usul
keberadaan dirinya sendiri
b) Wujud dan potensi manusia
Wujud manusia menurut penganut aliran materialisme yaitu julien dela mettrie bahwa esensi
manusia semata-mata bersifat badanisiensi manusia adalah tubuh dan fisiknya.
2) Dalam perspektif ekonomi
Dalam perspektif ekonomi manusia adalah makhluk ekonomi yang dalam kehidupannya tidak
dapat lepas dari persoalan ekonomi. Komunikasi interpesonal untuk memenuhi hajat-hajat atau
kebutuhan hidup sangat menghiasi kehidupan mereka.
3) Dalam perspektif sosialisasi
Adlah makhluk sosial yang sejak lahir hingga matinya tak pernah lepas dari manusia lainnya,
bahkan pola hidup bersama yang saling membutuhkan dan saling ketergantungan menjadi hal yang
dinantikan alam kehidupan sehari-harimanusia.
4) Dalam perspektif antropologi
Manusia adalah makhluk antropologis yang mengalami perubahan dan perkembangan yang
dinamis.[1]
5) Dalam perspektif psikologi
Manusia adalah makhluk yang memiliki jiwa, jiwa merupakan hal yang esensial dari diri manusia
dan kemanusiaannya dengan jiwa inilah manusia dapat berkehendak berfikir dan berkemauan.[2]
c. Hakikat manusia menurut pandangan islam
Penciptaaan manusia terdiri dari bentuk jasmani yang besifat kongkrit, juga disertai pemberian
bagian ruh ciptaan allah SWT yang bersifat abstrak. Manusia dicirikan oleh sebuah intelegensi
sentral atau total bukan sekedar parisal atau pinggiran. Manusia dicirikan oleh kemamampuan
mengasihi dan ketulusan. Bukan sekedar refles-refles egoitis, sedangkan bintang tidak mengetahui
apa-apa diluar dunia inderawi meskipun barang kali memiliki kepekaan tentang yang sakral.[3]
1) Manusia adalah makhluk ciptaan allah hakikat pertama ini berlaku umum bagi seluruh
jagad raya dan isinya yang bersifat baru, sebagi ciptaan allah swt diluar alam yang disebut akhirat,
alam ciptaan merupakan alam nyata dan yang kongkrit sedangkan alam akhrirat merupakan
ciptaan yang gaib, kecuali allah swt yang bersifat gaib bukan ciptaan yang ada karena adanya
sendiri.
2) Kemandirian dan kebersmaan (individualitas dan sosialita)
Kemanunggalan tubuh dan jiwa yang diciptakan allah swt. Merupakan satu diri individu memiliki
jati diri masing-masing jati diri tersebut merupakan aspek dari fisik dan psikis didalam kesatuan.
Setiap individu mengalami perkembangan dan berusaha untuk mengenali jati dirinya sehingga
mereka menyadari bahwa jati diri mereka berbeda dengan yang lain. [4]
3) Manusia merupakan makhluk yang terbatas
Manusia memiliki kebebasan dalam mewujudkan diri, baik sebagi satu diri (individu) maupun
sebagai makhluk sosial.ternyata tidak dapat melepaskan diridari berbagai keterikatan yang
membatasinya.
Manusia adalah makluk yang paling sempurna yang pernah diciptakan oleh allah swt.
Kesempurnaan yang dimiliki manusia merupakan suatu konsekuensi fungsi dan tugas mereka
sebagai khalifah dumuka bumi ini. Al-qur`an menerangkan bahwa manusia berasal dari tanah, jadi
hakikat manusia adalah kebenaran atas diri manusia itu sendiri sebagai makhluk yang diciptakan
oleh allah swt.
Hakikat manusia menurut pandangan islam:
1. Manusia Adalah Makhluk Ciptaan Allah
2. Kebersamaan ( Indivialitas Dan Sosialita )
3. Manusia Merupakan Makhluk Yang Terbatas
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Norma. Hakikat manusia. Yogyakarta: Pustaka pelajar1997
Hadari Nawawi. Pendidikan dalam islam, Surabaya: AL-Ikhlas, 1993
Mukhtar Solihin & Rosihon Anwar, hakikat manusia “menggali potensi kesadaran pendidikan diri,
dan psikologi islam, bandung : Pustaka setia. 2005
http : // www.gallerydunia.com/2012/06mengapa manusia membutuhkan agama .ht