A. Pengertian Jembatan
Mengingat fungsi dari jembatan yaitu sebagai penghubung dua ruas jalan yang
dilalui rintangan, maka jembatan dapat dikatakan merupakan bagian dari suatu
jalan, baik jalan raya atau jalan kereta api. Berikut beberapa jenis jembatan :
-Konstruksi trotoir
Sesuai dengan istilahnya, bangunan atas berada pada bagian atas suatu
jembatan, berfungsi menampung beban-beban yang ditimbulkan oleh suatu
lintasan orang, kendaraan, dll, kemudian menyalurkan pada bangunan
bawah.
2. Konstruksi Bangunan Bawah (Substructures) Konstruksi bagian bawah jembatan
meliuputi : 1Pangkal jembatan / abutment + pondasi 2 Pilar / pier + pondasi
Pada umumnya suatu bangunan jembatan terdiri dari enam bagian pokok, yaitu
: 1.Bangunan atas
2.Landasan
3.Bangunan
bawah 4.Pondasi
5.Oprit
B. Fungsi jembatan
Fungsi utama sebuah jembatan adalah untuk menghubungkan dua wilayah yang
berbeda. Setelah itu, dengan adanya jembatan dapat menimbulkan berbagai macam
kemajuan di kedua wilayah tersebut, baik di bidang transportasi, ekonomi, budaya,
dan bidang-bidang lainya. Selain berfungsi untuk menghubungkan dua wilayah,
jembatan berfungsi untuk mengatasi rintangan baik berupa air atau kemacetan.
C. Sejarah jembatan penghubung desa pasar ujung batu dengan desa mondang
Kilas balik sejarah sebelum dibangunnya
jembatan ini masyarakat di daerah
batang lubu sutam masih menggunakan
alat transportasi tradisional yang diberi
nama pedati yang ditarik oleh kerbau dan
menunggangi kuda.
diikat menggunakan baut pass yang biasa digunakan buat kontruksi berat seperti
jembatan.
Dilihat dari bentuknya jembatan ini disebut sebagai jembatan busur,yaitu jembatan
yang konstruksinya berbentuk setengah lingkaran atau parabola dengan abutmen di
kedua sisinya. Pemakaian desain berupa busur ini secara alami akan mengalihkan
beban yang diterima lantai kendaraan jembatan menuju ke abutmen yang menjaga
kedua sisi jembatan agar tidak bergerak kesamping (Supriyadi, 2007).
Jembatan busur terduri dari beberapa bagian, yaitu deck, abutment, batang tegak,
batang lengkung (busur), pondasi jembatan Pada jembatan lengkung terdapat dua
macam gaya, yaitu gaya tarik dan gaya tekan. Dalam proses pemilihan desain
jembatan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, diantaranya adalah:
1. System lantai kendaraan yang terbuat dari balok kayu yang susun sedemikian
rupa diatas balok besi yang dihubungkan menggunakan baut dan mengunakan rantai
sepeda motor bekas.
2. Ikatan - Ikatan
Menerima atau memikul beban yang diberikan bangunan atas dan kemudian
menyalurkan ke pondasi, selanjutnya beban - beban tersebut oleh pondasi
disalurkan ke tanah.
Tidak tahan api, sehingga kayu mudah terbakar, apalagi kalau dalam kondisi
kering.
Kayu tidak dapat dimanfaatkan secara keseluruhan sehingga sisa
penggunaan kayu hanya menjadi limbah.
Untuk pekerjaan tertentu (yang besar atau lebar), kayu tidak bisa menutup
secara keselurahan karena terbatasnya diameter kayu. Biasanya untuk
menyikapi hal ini kayu harus disambung atau diperlebar/perbesar.
Kayu mudah diserang oleh serangga pemakan kayu seperti rayap atau
serangga lainnya.
Kayu mengandung air dan berpengaruh besar terhadap bentuk kayu. Kayu
yang belum kering biasanya masih mengalami penyusutan atau perubahan
bentuk, oleh karena itu kayu harus dikeringkan sebelum digunakan.
Kayu bersifat higroskopis, dan sensitif terhadap kelembaban.
Karena kayu mudah diserang oleh serangga dan sensitif terhadap kelembapan
cuaca yang tidak menentu sehingga membuat jembatan ini mudah mengalami
penyusutan atau perubahan bentuk dan mengalami pelapukan, menurut cerita
warga sekitar lantai jembatan sudah mengalami tiga kali perubahan setelah
dibangun karena lantai yang pertama dipasang masih menggunakan bawaan dari
Batang Onang yang kondisi kayu yang sudah banyak mengalami perubahan.
Dilihat dari rangka jembatan yang terbuat dari baja juga mempunyai beberapa
kekurangan umumnya diantaranya :
1. Biaya Pemeliharaan
Umumnya material baja sangat rentan terhadap korosi jika dibiarkan terjadi
kontak dengan udara dan air sehingga perlu dicat secara periodik.
Meskipun baja tidak mudah terbakar tetapi kekuatannya menurun drastis jika terjadi
kebakaran. Selain itu baja juga merupakan konduktor panas yang baik sehingga
dapat menjadi pemicu kebakaran pada komponen lain. Akibatnya, portal dengan
kemungkinan kebakaran tinggi perlu diberi pelindung. Ketahanan material baja
terhadap api dipersyaratkan dalam Pasal 14 SNI 03-1729-2002.
4. Fatik
Kekuatan baja akan menurun jika mendapat beban siklis. Dalam perancangan perlu
dilakukan pengurangan kekuatan jika pada elemen struktur akan terjadi beban siklis.
5. Keruntuhan Getas
Pada kondisi tertentu baja akan kehilangan daktilitasnya dan keruntuhan getas
dapat terjadi pada tempat dengan konsentrasi tegangan tinggi. Jenis beban fatik
dan temperatur yang sangat rendah akan memperbesar kemungkinan keruntuhan
getas (ini yang terjadi pada kapal Titanic).
Dilihat dari reaksi yang terjadi pada proses korosi, air merupakan salah satu faktor
penting untuk berlangsungnya korosi. Udara lembab yang banyak mengandung uap
air akan mempercepat berlangsungnya proses korosi.
2. Elektrolit
Elektrolit (asam atau garam) merupakan media yang baik untuk terjadinya transfer
muatan. Hal ini mengakibatkan elektron lebih mudah untuk diikat oleh oksigen di udara.
Air hujan banyak mengandung asam, sedangkan air laut banyak mengandung garam.
Oleh karena itu air hujan dan air laut merupakan penyebab korosi yang utama.
Jika dua logam yang berbeda potensial bersinggungan pada lingkungan berair atau
lembab, dapat terbentuk sel elektrokimia secara langsung. Logam yang potensialnya
lebih rendah akan segera melepaskan elektron ketika bersentuhan dengan logam
yang potensialnya lebih tinggi, serta akan mengalami oksidasi oleh oksigen dari
udara. Hal tersebut mengakibatkan korosi lebih cepat terjadi pada logam yang
potensialnya rendah, sedangkan logam yang potensialnya tinggi justru lebih awet.
Sebagai contoh, paku keling yang terbuat dari tembaga untuk menyambung besi
akan menyebabkan besi di sekitar paku keling tersebut berkarat lebih cepat.
Dengan beberapa faktor tersebut kondisi baja bangunan jembatan ini juga
mengalami korosi yang sangat signifikan karena tidak ada perawatan sama sekali
secara berkelanjutan.
Dengan situasi yang memprihatinkan ini yang tidak layak lagi dilewati oleh
kendaraan yang bermuatan berat yang bermuatan sawit dan balok kayu yang
beratnya lebih kurang 12 ton. Oleh karena situasi yang sudah tidak layak ini dari
pada memakan korban nantinya masyarakat meminta kepada pemerintah untuk
dibangun jembatan yang baru sebagai penggantinya yang lebih layak. Pada tahun
2015 yang lalu dibangun lah jembatan yang kerjakan oleh Dinas Pekerjaan Umum,
Pertambangan Dan Energi yang memakan biaya lebih kurang 9 M. dengan
bangunan baru ini sebagai jembatan penghubung antara Kecamatan Sosa dengan
Kecamatan Batang Lubu Sutam sebagai harapan baru warga sekitar sebagai sarana
transportasi angkutan bahan pertanian dan perikanan terutama mengangkut buah
kelapa sawit yang beratnya puluhan ton.
Tetapi pada hakikatnya bangunan yang memakan biaya milyaran rupiah ini setelah
jadi seolah – olah dibangun asal jadi saja. Dan ini termasuk bangunan yang gagal di
kabupaten padang lawas.
"Gimana bisa digunakan jembatan yang baru, ya proyeknya aja macam main-main.
Suka-suka hati pemborongnya saja buat bangunannya," terang nando.
Cukup banyak komentar miring dari masyarakat saat melintasi jembatan, terlihat
proyek jembatan itu, Selasa (3/6) menunjukkan fakta di lapangan bahwa lantai
jembatan yang kualitas betonnya yang kurang baik sehingga lantainya sudah tidak
rata dan digenangi oleh air hujan dan tidak dilapisi oleh aspal sesuai rencana awal.
Terlihat juga seperti pada gambar kontruksi bangunan jembatan ini terdapat banyak
kekurangan.
Situasi jalan disekitar jembatan juga tidak ada perbedaan dari jalan sebelumnya
terlihat jalannya hanya berlapis agregat halus yang dipadatkan yang dilalui
masyarakat selama ini. Minimnya pengawasan dari pemerintah setempat membuat
bangunan ini seolah – olah terlhat hanya mementingkan satu pihak saja dan sangat
merugikan bagi masyarakat karena diprediksi bangunan ini tidak akan bertahan
lama, sedangkan jembatan ini adalah satu – satunya akses menuju ke Kecamatan
Batang Lubu Sutam.
Sudah banyak terjadi kecelakaan yang terjadi ketika masyarakat hendak melintas ke
batang lubu sutam di waktu musim hujan.
Begitulah kondisi jalan yang dilalui masyarakat setiap harinya, dimana program
pemerintah yang lagi gencarnya dengan pembangunan infrastruktur jalan tapi masih
minim dirasakan oleh masyarakat Kecamatan Batang Lubu Sutam kabupaten
padang lawas.
Kondisi jalan yang hanya dilapisi pondasi dasar dengan agregat kasar yang
menggunakan batuan sungai yang kondisinya sudah sangat memprihatinkan karena
batuan yang kasar sudah banyak yang yang hancur dan memisah dengan badan
jalan.
Lapisan aspal yang terlalu tipis yang membuat faktor utama rentannya jalan ini
hancur dan berlubang, pengikisan oleh air hujan dan kadang genangan sungai
ketika meluap yang mengalir diatas badan jalan.
Beban yang melintas diatas badan jalan juga menjadi salah faktor rusaknya jalan ini
karena masyrakat yang melintas sering membawa beban yang muatannya selalu
berlebihan karena faktor jarak yang jauh dari perkebunan ke pabrik masyarakat selalu
memaksakan membawa beban semaksimal mungkin yang sering kali over load.
Kesimpulan
Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan,
termasuk bangunan pelengkap jalan, dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi
lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, dibawah
permukaan tanah dan atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api,
jalan lori, dan jalan kabel.
Kondisi saat ini, bangunan jalan dan jembatan menuju Kecamatan Batang Lubu
Sutam masih sangat memprihatinkan dimana fungsi tersebut menjadi sarana untuk
meningkatkan perekonomian dan menjadi urat nadi pembangunan. Harapan
masyrakat pemerintah tanggap untuk menindak lanjuti permasalahan tersebut.