Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENGEMBANGAN SUMBER DAYA AIR (PSDA)

“WADUK”

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 11

Marthen Roy Kondo (10.301010.037)

Darmawansyah (10.301010.030)

Mansurya (10.301010.038)

Fakultas Teknik

Jurusan Teknik Sipil

Universitas Borneo Tarakan


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

PENDAHULUAN
1.1 Pengertian Waduk atau Bendungan

1.2 Pemanfaatan Sumber Daya Air

1.2.1 Kebutuhan Air Baku

1.2.2 Kebutuhan Energi Listrik

1.2.3 Kebutuhan Irigasi

1.3 Dampak Waduk Terhadap Lingkungan

PENUTUP
KATA PENGANTAR

Manusia adalah mahluk biotik yang mana mereka sangat bergantung terhadap
biotik dan abiotik yang ada disekitarnya. Sungai adalah kehidupan bagi mahluk yang ada di
daratan, dimana air merupakan kebutuhan mutlak untuk kelansungan mahluk hidup. Bagi
mahluk hidup yang ada di bumi, YANG MAHA KUASA telah menciptakan dunia dan isinya
sesuai dengan koodratnya yang dibutuhkan bagi penghuninya.
Pada tahun 1984 Nippon Koei Consulting Engineers telah menyelesaikan Hydro
Potential Study di Indonesia dan hasilnya menunjukkan bahwa potensi tenaga air di
Indonesia berjumlah 74.984 MW (Zuhal 1995). Selanjutnya menurut penelitian Soedibyo
(1996), potensi tenaga air di Indonesia tersebut merupakan ranking ke-9 dari potensi
tenaga air di dunia. Ke-10 negara dengan ranking urutan terbesar dapat dilihat pada Tabel
dibawah ini.
Tabel - 5: Ranking Potensi Tenaga Air Negara-Negara di Dunia

Negara
NO Potensi Tenaga Air (MW)
Uni Sovyet
1 1.100.000
Cina
2 676.000
Amerika
3 648.000
Canada
4 218.000
Jepang
5 130.000
Norwegia
6 105.000
Swedia
7 85.000
Perancis
8 76.000
Indonesia
9 74.976
Italia
10 60.000
Dengan memperhatikan potensi tenaga air di Indonesia sebesar 74.976 MW, sedangkan
total daya terpasang hanya sebesar 3.972,41 MW, kiranya jelas bahwa potensi tenaga air di
Indonesia masih sangat besar yang dapat dikembangkan bagi sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat.
Itulah sebabnya, Indonesia memiliki potensi untuk kemakmuran masyarakatnya.
indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang. Sebagai Negara yang
sedang berkembang pembangunan dalam bidang perekonomian merupakan hal yang
nomor satu. Negara Indonesia dikenal sebagai Negara agraris sehingga pasokan air sangat
di butuhkan guna memenuhi kebuhan irigasi dan juga untuk memenuhi pasokan listrik
guna meningkatkan industry- industry yang sedang tumbuh di indonesia.
Oleh karena itu, salah satu infrastuktur yang di bangun pemerintah adalah
bendungan guna mengatasi masalah kekeringan di musim kemarau dan juga meningkatkan
kebutuhan listrik nasional dan lain sebagainya demi kemakmuran rakyatnya.
PENDAHULUAN
1.1 Pengertian Waduk atau Bendungan
Bendungan atau Waduk merupakan salah satu infrastuktur yang dibangun
pemerintah melalui dinas Pekerjaan Umum (PU) yang bertujuan untuk mendukung
kesejahteran masyarakat dibidang irigasi. Bendungan atau Waduk merupakan salah satu
ekosistem buatan manusia, yang mana dalam pembangunanya langsung melibatkan
lingkungan yang berada di sekitarnya. Adapun fungsi- fungsi bendungan antara lain:
 Untuk memasok air minum
 Menghasilkan tenga listrik
 Meningkatkan pasokan air irigasi
 Memberikan kesempatan rekreasi dan
 meningkatkan aspek- aspek lingkungan tertentu

1.2 Pemanfaatan Sumber Daya Air

 Pemanfaatan air untuk irigasi

 Pemanfaatan air untuk pembangkit listrik tenaga air

 Pemanfaatan air untuk air baku


1.2.1 Kebutuhan Air Baku
Air baku adalah air bersih yang dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan
air minum dan air rumah tangga. Waduk selain sebagai sumber pengairan
persawahan juga dimanfaatkan sebagai sumber penyediaan air baku untuk
bahan baku air minum dan air rumah tangga. Air yang dipakai harus
memenuhi persyaratan sesuai kegunaannya. Sumber daya air dari sungai untuk air

baku, ditampung untuk memenuhi pola distribusi kebutuhan air yang kadang-
kadang tidak sesuai dengan pola debit aliran.
1.2.2 Kebutuhan Energi Listrik
Dalam menjalankan fungsinya sebagai PLTA, waduk dikelola untuk
mendapatkan kapasitas listrik yang dibutuhkan. Pembangkit Listrik Tenaga
Air (PLTA) adalah suatu system pembangkit listrik yang biasanya
terintegrasi dalam bendungan dengan memanfaatkan energi mekanis
aliran air untuk memutar turbin yang kemudian akan diubah menjadi tenaga
listrik oleh generator. Listrik dihasilkan akibat tinggi jatuh air, memberi tekanan yang
memutar turbin, dan selanjutnya mengubah energi potensial menjadi energi listrik,
melalui Daya transmisi disalurkan ke daerah-daerah yang membutuhkan
Pemanfaatan SDA untuk PLTA dapat dikategorikan:
- Pemanfaatan aliran sungai secara langsung (Run of River Plant)
- Pemanfaatan SDA untuk PLTA dengan waduk
1.2.3 Kebutuhan Irigasi
Pada saat musim penghujan, hujan yang turun di daerah tangkapan air
sebagian besar akan mengalir ke sungai. Kelebihan air yang terjadi dapat
di tampung waduk sebagai persediaan sehingga pada saat musim
kemarau tiba air tersebut dapat digunakan untuk berbagai keperluan antara
lain irigasi lahan pertanian.
Pemanfaatan SDA untuk irigasi perlu memperhatikan:
- Kebutuhan air (tanaman, pada petak sawah/lahan, pada tingkat jaringan irigasi
dan pada intake
- Kualitas air (persyaratan untuk masing-masing tanaman)
- Metode pemberian air yang cocok
- Bangunan-bangunan irigasi yang diperlukan supaya lebih efisien
- Manajemen pemanfaatan air yang baik dari sumbernya sampai pada tingkat
pemakai air
1.3 Dampak Waduk Terhadap Lingkung
Bendungan atau waduk hakikatnya merupakan usaha manusia untuk merekayasa
lingkungan agar dapat mengatasi masalah mereka, salah satunya adalah untuk menanggulangi
ketidak tersediaan air. Bendungan dibangun untuk menampung air, dengan tampungan ini
diharapkan kelebihan air dimusim hujan dapat disimpan untuk digunakan di musim kemarau
yang mempunyai tingkat kebutuhan air relatif tinggi. Bendungan juga bermanfaat untuk
melakukan konservasi air, dengan menahan air lebih lama di darat sebelum mengalir kembali
ke laut akan memberikan waktu untuk meresap dan memberikan kontribusi terhadap pengisian
kembali air tanah. Meskipun nilai manfaat yang besar tersebut, pembangunan bendungan juga
menyimpan berbagai potensi permasalahan. Berikut ini beberapa permasalahan sosial dan
lingkungan yang berkaitan langsung dengan pembangunan bendungan

 Pembangunan bendungan terutama dengan kapasitas yang besar menyebabkan punahnya


spesies lokal (ikan), hilangnya hutan, lahan basah, dan lahan pertanian.
 Bendungan telah merubah hidrologi sungai dan ekosistem sekelilingnya secara permanen.
Jika ternyata lingkungan sekitar bendungan berubah menjadi tidak sesuai dengan kondisi
desain maka ini merupakan masalah besar.
 Kualitas air akan menurun, akibat adanya bendungan volume air di beberapa sungai
menjadi turun sehingga akan menaikkan salinitas air.
 Dengan adanya bendungan akan berdampak pada terhambatnya aliran nutrient yang
dibutuhkan oleh ikan .
 Bendungan juga menjadi penghalang bagi ikan-ikan untuk melakukan migrasi (bertelur),
walaupun telah ditemukan teknologi fish ladder, namun tingkat efektivitasnya masih
rendah.
 Transportasi sediment di sepanjang sungai menjadi terganggu. Ini akan mempengaruhi
morfologi dari palung, hilir bantaran sungai dan bahkan deltas pantai, dan pada gilirannya
berdampak pada ekosistem di daerah-daerah tersebut. sedimentasi di waduk juga akan
mengurangi kapasitas dan bendungan yang ada.
 Penelitian terakhir menemukan jika bendungan berkontribusi sepermpat dari gas rumah
kaca akibat terlepasnya gas methan dari degradasi tumbuhan air di dalam bendungan.
 (khusus Indonesia) pembangunan bendungan merupakan lahan basah bagi para penguasa
korup untuk memperkaya diri sendiri. Tidak heran jika umur bendungan menjadi lebih
pendek akibat mutu bahan yang dikorbankan.
 Pembangunan bendungan memerlukan banyak lahan, jika penggusuran hanya dilakukan
atas dasar proyek sesaat maka dapat dibayangkan berapa banyak warga terlantar,
kehilangan mata pencaharian dan kehilangan tempat tinggal.

Menurut Dr Agus Maryono, ahli hidrologi dari UGM, merinci berbagai dampak yang
terjadi pada saat pembangunan bendungan besar berimbas kepada:
 kerusakan hutan, lansekap dan tanah
 Punahnya beberapa ekosistem flora dan fauna yang hidup
 masalah sosial ekonomi masyarakat yang terkena dampak akibat penggenangan
bendungan besar ini
 perubahan kualitas air bendungan akibat pembusukan hutan dan vegetasi yang
tergenang
 perubahan transportasi sedimen sepanjang alur sungai
 perubahan karakteristik banjir yang menyebabkan perubahan habitat flora dan fauna
sungai
 interupsi alur sungai yang dapat menyebabkan terjadinya kepunahan berbagai jenis
ikan-ikan sungai yang bermigrasi
PENUTUP

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan
dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya
pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul
makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dusi memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di
kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya
juga para pembaca yang budiman pada umumnya.

Anda mungkin juga menyukai