PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Trauma pada tulang belakang adalah cidera mengenai servikalis, vertebralis dan
lumbalis, akibat dari suatu trauma yang mengenai tulang belakang, seringkali oleh
kecelakaan lalu lintas. Semua trauma tulang belakang harus dianggap suatu trauma
yang hebat, sehingga sejak awal pertolongan dan transportasi ke rumah sakit penderita
harus diperlakukan secara hati-hati trauma pada tulang belakang dapat mengenai
jaringan lunak pada tulang belakang yaitu ligamen, dan diskus tulang belakang sendiri
dan sumsum tulang belakang. (Suzanne C. Smeltzer :2008).
Apabila cedera itu mengenai daerah L1-2 dan atau dibawahnya maka dapat
mengakibatkan hilangnya fungsi motorik dan sensorik serta kehilangan fungsi defekasi
dan berkemih. Cidera medulla spinalis diklasifikasikan sebagai komplet dan tidak
komplet. Cidera medulla spinalis adalah masalah kesehatan mayor yang mempengaruhi
150.000 orang di Amerika Serikat, dengan perkiraan 10.000 cedera baru yang terjadi
setiap tahun. Kejadian ini lebih dominan pada pria usia muda sekitar lebih dari 75% dari
seluruh cedera. Data dari bagian rekam medik Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati
didapatkan dalam 5 bulan terakhir terhitung dari Januari sampai Juni 2003 angka
kejadian angka kejadian untuk fraktur adalah berjumlah 165 orang yang di dalamnya
termasuk angka kejadian untuk cidera medulla spinalis yang berjumlah 20 orang
(12,5%). Pada usia 45-an fraktur banyak terjadi pada pria di bandingkan pada wanita
karena olahraga, pekerjaan, dan kecelakaan bermotor. Tetapi belakangan ini wanita
lebih banyak dibandingkan pria karena faktor osteoporosis yang di asosiasikan dengan
perubahan hormonal (menopause). (Medical Surgical Nursing, Charle :2008).
Klien yang mengalami cidera medula spinalis membutuhkan perhatian lebih diantaranya dalam
pemenuhan ADL dan dalam pemenuhan kebutuhan untuk mobilisasi pada L2-membutuhkan
perhatian lebih diantaranya dalam pemenuhan kebutuhan ADL dan dalam pemenuhan
kebutuhan untuk mobilisasi. Selain itu klien juga beresiko mengalami komplikasi cedera spinal
seperti syok spinal, trombosis vena profunda, gagal napas : pneumonia dan hiperfleksia
autonomic. Maka dari itu sebagai perawat merasa perlu untuk dapat membantu dalam
memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan cidera medulla spinalis dengan cara
promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif sehingga masalahnya dapat teratasi dan klien dapat
terhindar dari masalah yang paling buruk. (Medical Surgical Nursing, Charle :2008).