Anda di halaman 1dari 21

Makalah Vitamin Larut Air

VITAMIN LARUT AIR

1. A. DEFINISI

Vitamin larut dalam air adalah vitamin yang hanya dapat disimpan dalam jumlah
sedikit dan biasanya akan segera hilang bersama aliran makanan

Sebaian besar vitamin larut air merupakan komponen sistem enzim yang banyak
terlibat dalam membantu metabolisme energi. Vitamin larut air biasanya tidak
disimpan dalam tubuh dan dikeluarkan melalui urine dalam jumlah kecil. Oleh
sebab itu vitamin larut air perlu dikonsumsi setiap hari untuk mencegah
kekurangan yang dapat mengganggu fungsi tubuh normal.

Vitamin larut air dikelompokkan menjadi vitamin C dan vitamin B-kompleks.


Vitamin B-kompleks terdiri dari sepuluh faktor yang saling berkaitan fungsinya
didalam tubuh dan terdapat didalam bahan makanan yang hampir sama. Fungsinya
terkait dalam proses metabolisme sel hidup, baik pada tumbuh-tumbuhan maupun
hewan sebagai koenzim dan kofaktor.

Vitamin larut di dalam air merupakan vitamin yang dapat disimpan dalam jumlah
sedikit, dan biasanya akan segera hilang bersama aliran makanan. Vitamin larut air
merupakan salah satu pembentuk metabolisme tubuh. Ketika dikonsumsi, vitamin
larut air tidak akan disimpan dalam tubuh, serta dapat dikeluarkan melalui urine
dalam jumlah kecil. Berbeda dengan vitamin larut dalam air, vitamin larut dalam
lemak bersirkulasi dalam darah dan dapat disimpan dalam jaringan tubuh. Jika
berlebih vitamin larut dalam lemak dapat menyebabkan kondisi yang
disebut hypervitaminosis, yaitu kelebihan jumlah vitamin dalam tubuh. Ketika
jumlahnya melebihi kebutuhan yang seharusnya, jenis vitamin ini secara otomatis
akan tersimpan di dalam lemak tubuh.
1. B. KLASIFIKASI

Secara klasik, berdasarkan kelarutannya, vitamin digolongkan dalam dua


kelompok, yaitu (1) vitamin yang larut dalam lemak dan (2) vitamin yang larut
dalam air, karena yang pertama dapat diekstraksi dari bahan makanan dengan
pelarut lemak dan yang terakhir dengan air. Beberapa vitamin larut lemak adalah
vitamin A, D, E, dan K, yang hanya mengandung unsur- unsur karbon, hidrogen
dan oksigen. Vitamin yang larut dalam air terdiri atas asam askorbat (C) dan B-
komplek (B1 sampai B12), yang selain mengandung unsur-unsur karbon, hidrogen,
oksigen, juga mengandung nitrogen, sulfur atau kobalt.

Vitamin yang larut dalam air memiliki sifat-sifat umum, antara lain : (1) tidak
hanya tersusun atas unsur-unsur karbon, hidrogen dan oksigen; (2) tidak memiliki
provitamin; (3) terdapat di semua jaringan; (4) sebagai prekusor enzim-enzim; (5)
diserap dengan proses difusi biasa; (6) tidak disimpan secara khusus dalam tubuh;
(7) diekskresi melalui urin; (8) relatif lebih stabil, namun pada temperatur
berlebihan menimbulkan kelabilan.

Macam-macam vitamin larut air, antara lain :

1. Vitamin C
2. Vitamin B1 (Tiamin)
3. Vitamin B2 (Riboflavin)
4. Niasin (Asam Nikotinat/vitamin B3)
5. Biotin (Vitamin B8)
6. Asam Pantotenat (Vitamin B5)
7. Vitamin B6 (Piridoksin, Piridoksal, dan Piridoksamin)
8. Folat (Asam Folat, Folasin, Pteoril Monoglutamat/vitamin B9)
9. Vitamin B12
10.
1. Vitamin C

Vitamin C adalah Kristal putih yang mudah larut dalam air. Dalam keadaan kering
vitamin C cukup stabil, tetapi dalam keadaan larut, vitamin C mudah rusak karena
bersentuhan dengan udara (oksidasi) terutama bila terkena panas. Oksidasi
dipercepat dengan kehadiran tembaga dan besi. Vitamin C stabil dalam larutan
alkali, tetapi cukup stabil dalam larutan asam. Vitamin C adalah vitamin yang
paling labil.

Fungsi Vitamin C

Vitamin C mempunyai banyak fungsi di dalam tubuh. Diantaranya adalah :

1. Sintesis Kolagen

Vitamin C dibutuhkan untuk hidroksilasi prolin dan lisin menjadi hidroksiprolin,


bahan penting dalam pembentukan kolagen. Kolagen merupakan senyawa protein
yang mempengaruhi integritas struktur sel disemua jaringan ikat, seperti pada
tulang awan, matriks tulang, dentin gigi, membrane kapiler, kulit dan tendon (urat
oto). Dengan demikian, vitamin C berperan dalam penyembuhan luka, patah
tulang, perdarahan di bawah kulit dan perdarahan di gusi.

1. Sintesis Karnitin, Noradrenalin, Serotonin, dan Lain-lain.

Karnitin memegang peran dalam mengangkut asam lemak-rantai panjang kedalam


mitikondria untuk dioksidasi. Karnitin menurun pada devisiensi vitamin C yang
disertai rasa lemah dan lelah.

1. Absorbsi dan Metabolisme Besi

Vitamin C mereduksi besi feri menjadi fero dalam usus halus sehingga mudah di
absorbs. Vitamin C menghambat pembentukan homosiderin yang sukar
dimobilisasi untuk membebaskan besi bila diperlukan. Absorpsi besi dalam bentuk
nonhem meningkat empat kali lipat bila ada vitamin C. Vitamin C berperan dalam
memindahkan besi dari transferin di dalam plasma ke feritin hati.

1. Absorpsi Kalsium

Vitamin C juga membantu dalam absorpsi kalsium dengan menjaga agar kalsium
berada dalam bentuk larutan.
1. Absorpsi Kalsium

Vitamin C meningkatkan daya tahan terhadap infeksi, kemungkinan karena


pemeliharaan terhadap membrane mukosa atau pengaruh terhadap fungsi
kekebalan.

Sumber bahan makanan

Vitamin C pada umumnya hanya terdapat di dalam pangan nabati, yaitu sayur dan
buah terutama yang asam, seperti jeruk, nanas, rambutan, papaya, gandaria, dan
tomat. Vitamin C juga banyak terdapat di dalam sayuran, daun-daunan, dan jenis
kol. Kandungan vitamin C beberapa bahan makanan dapat dilihat pada table
berikut.

Tabel nilai vitamin C berbagai bahan makanan (mg/100 gram)

Bahan Makanan Mg Bahan Makanan Mg


Daun singkong 275 Jambu Monyet Buah 197

Daun Katuk 200 Gandaria (masak) 110

Daun Melinjo 150 Jambu Biji 95

Daun Pepaya 140 Pepaya 78

Sawi 102 Mangga Muda 65

Kol 50 Mangga Masak Pohon 41

Kol Kembang 65 Durian 53

Bayam 60 Kedondong (masak) 50

Kemangi 50 Jeruk Manis 49

Tomat Masak 40 Jeruk Nipis 27

Kangkung 30 Nanas 24

Ketela Pohon Kuning 30 Rambutan 58


Dampak Kekurangan Vitamin C

Kekurangan vitamin C menyebabkan sariawan di mulut, kulit cenderung kasar,


gusi tidak sehat hingga gigi mudah goyang dan tanggal, mudah terjadi perdarahan
di bawah kulit (sekitar mata dan gusi), cepat lelah, otot lemah, luka sukar sembuh,
mudah mengalami depresi, gampang terkena anemia dengan gejala-gejala
kelelahan sakit kepala dan lekas marah. Kekurangan vitamin C berat menyebabkan
penyakit kudisan.

Dampak Kelebihan Vitamin C

Keracunan vitamin C terjadi jika terlalu banyak konsumsi suplemen vitamin C


berlebihan. Efek keracunan vitamin C tidak akan terjadi jika vitamin C yang
dimakan berasal dan makanan, buah – buahan dan sayuran. Efek dari kelebihan
konsumsi suplemen vitamin C overdosis antara lain :

 Diare
 Mual
 Muntah
 Mulas
 Kram perut
 Sakit kepala
 Insomnia
 Batu Ginjal

Batas maksimal vitamin C yang masih dapat diterima oleh tubuh adalah 2000
mg/hr, melebihi dari dosis tersebut dapat menyebabkan keracunan. Ketika
seseorang mengkonsumsi sejumlah besar vitamin C dalam bentuk suplemen dalam
jangka panjang, tubuh menyesuaikannya dengan menghancurkan dan
mengeluarkan kelebihan vitamin C dari pada biasanya. Jika konsumsi kemudian
secara tiba-tiba dikurangi, tubuh tidak akan menghentikan proses ini, sehingga
menyebabkan penyakit kudisan.
1. 2. Vitamin B1 (Tiamin)

Istilah tiamin menyatakan bahwa zat ini mengandung sulfur (tio) dan nitrogen
(amine). Tiamin merupakan Kristal putih kekuningan yang larut dalam air. Dalam
keadaan kering vitamin B1 cukup stabil. Di dalam keadaan larut vitamin B1 hanya
tahan panas bila berada dalam keadaan asam. Dalam suasana alkali vitamin B1
mudah rusak oleh panas atau oksidasi. Kehilangan tiamin oleh pemasakan
bergantung pada lama dimasak, pH, suhu, jumlah air yang digunakan dan dibuang.
Tiamin tahan suhu beku.

Fungsi Vitamin B1

Dalam bentuk pirofosfat (TPP) atau difosfat (TDP), tiamin berfungsi sebagai
koenzim berbagai reaksi metabolism energy. Tiamin dibutuhkan untuk
dekarboksilasi oksidatif piruvat menjadi asetil KoA dan memugkinkan masuknya
substrat yang dapat dioksidasi kedalam siklus krebs untuk pembentukan energy.
Asetil KoA yang dihasilkan enzim ini disamping itu merupakan precursor penting
lipida asetil kolin, yang berarti adanya peranan TPP dalam fungsi normal system
saraf. Didalam siklus krebs, TPP merupakan kofaktor pada dekarboksilasi oksidatif
alfa-kerogglutarat menjadi suksinil-KoA. TPP juga dibutuhkan untuk
dekarboksilasi asam alfa-keto seperti asam alfa-ketoglutarat dan 2-keto-karboksilat
yang diperoleh dari asam-asam amino metionin, treonin, leusin, isoleusin, dan
valin. Tiamin juga merupakan koenzim reaksi transketolase yang berfunfsi dalam
pentose-fosfat shunt, jalur alternative oksidasi glukosa.

Walaupun tiamin dibutuhkan dalam metabolism lemak, protein dan asam nukleat,
peranan utamanya adalah dalam metabolism karbohidrat.

Sumber Bahan Makanan

Sumber makanan vitamin B1 adalah kacang-kacangan, termasuk sayur kacang-


kacangan, semua daging organ, daging tampa lemak, dan kuning telur. Unggas dan
ikan juga merupakan sumber tiamin yang baik. Tiamin didalam serelia utuh
terdapat didalam sekam (lapisan aleuron) dan benihn ya. Roti dibuat dari gandum
utuh (whole wheat) kaya akan tiamin.

Dampak Kekurangan

Beri-beri dapat terjadi karena kekurangan thiamin dalam jangka panjang. Penyakit
ini ditemukan pertama kali di Timur Jauh saat pembuatan beras ‘poles’ (polish
rice) tersebar luas. Beras yang dipoles mengakibatkan pembuangan kulit yang kaya
akan thiamin. Beri- beri dapat merusak sistem syaraf dan keracunan otot. Gejala
kekurangan yang lain adalah irama jantung yang tidak normal, gagal jantung,
kelelahan, susah berjalan, kebingungan dan kelumpuhan

Dampak Kelebihan

Pemakaian thiamin yang melebihi normal mempengaruhi sistem syaraf. Hal ini
karena reaksi hipersensitif yang dapat berpengaruh pada kelelahan, sakit kepala,
sifat lekas marah dan susah tidur. Sistem darah dapat terpengaruh, karena denyut
nadi menjadi cepat.

3. Vitamin B2 (Riboflavin)

Dalam bentuk murni, riboflavin adalah Kristal kuning. Riboflavin larut air, tahan
panas, oksidasi dan asam, tetapi tidak tahan alkali dan cahaya terutama sinar
ultraviolet. Dalam proses pemasakan tidak banyak yang rusak.

Fungsi Vitamin B2

Riboflavin berfungsi sebagai koenzim. Riboflavin membantu enzim untuk


menghasilkan energi dari nutrisi penting untuk tubuh manusia. Riboflavin berperan
pada tahap akhir dari metabolisme energi nutrisi tersebut.

Sumber Bahan Makanan

Riboflavin terdapat luas di dalam makanan hewani dan nabati, antara lain susu,
keju, ayam, hati, daging, brokoli, bayam, jamur, dan sayuran berwarna hijau.
Penggunaan serealia tumbuk atau hasil-hasil serealia yang diperkaya meningkatkan
konsumsi riboflavin.

Dampak Kekurangan

Kekurangan riboflavin dapat menyebabkan gejala seperti iritasi, kulit merah dan
keretakan kulit dekat dengan sudut mata dan bibir seperti halnya sensitivitas yang
berlebihan terhadap sinar (photophobia) . Hal ini dapat juga menyebabkan
keretakan pada sudut mulut (cheilosis).
Tanda-tanda awal kekurangan ribovlofin antara lain mata panas dan gatal, tidak
tahan cahaya, kehilangan ketajaman mata, bibir, mulut serta lidah sakit dan panas,
pembesaran kapiler darah di sekeliling mata. Di samping itu dapat pula
mengakibatkan bayi lahir sumbing dan gangguan pertumbuhannya.

Kelebihan Vitamin B2

Belum diketahui tanda-tanda kelebihan ribovlafin.

1. 4. Niasin (Asam Nikotinat)

Niasin adalah istilah generic untuk asam nikotinat dan turunan alamiyah
nikotinamida (niasin amida). Niasin merupakan Kristal putih yang lebih stabil dari
tiamin dan riboflavin. Niasin tahan terhadap suhu tinggi, cahaya, asam, alkali, dan
oksidasi. Niasin tidak rusak oleh pengolahan dan pemanasan normal, kecuali
kehilangan melalui air masakan yang dibuang. Nisin mudan diubah menjadi bentuk
aktif nikotinamida.

Fungsi Niasin

Nikotinamida berfungsi di dalam tubuh sebagai bagian koenzim NAD dan NADP
(NADH dan NADPH adalah bentuk reduksinya). Koenzim-koenzim ini diperlukan
dalam reaksi oksidasi-reduksi pada glikolisis, metabolism protein, asam lemak,
pernapasan sel dan detoksifikasi, di mana perannya adalah melepas dan menerima
atom hydrogen. NAD juga berfungsi dalan sintesis glikogen. Niasin membantu
kesehatan kulit, sistem syaraf dan sistem pencernaan.

Sumber Bahan Makanan

Sumber niasin adalah hati, ginjal, ikan, daging, ayam dan kacang tanah. Susu dan
telur mengandung sedikit niasin tetapi kaya triptofan. Sayur dan buah tidak
merupakan sumber niasin. Sebagian besar protein hewani kaya akan triptofan.
Untuk membuat suatu penafsiran kasar, protein rata-rata makanan dapat dianggap
mengandung 1% triptofan.

Dampak Kekurangan Niasin

Pada tahap awal tanda-tanda kekurangan niasin adalah kelemahan otot, anoreksia,
gangguan pencernaan dan kulit memerah. Kekurangan berat menyebabkan Pellagra
(penyakit kekurangan niacin), menunjukkan gejala seperti dermatitis, diare dan
dementia . Hal ini meluas di bagian selatan US pada awal 1900. Gejala kekurangan
niacin lainnya adalah kehilangan nafsu makan, lemah, pusing dan kebingungan
mental. Kulit dapat menunjukkan gejala dermatitis simetrik bilateral, khususnya
pada daerah yang terkena sinar matahari langsung.

Dampak Kelebihan Niasin

Niasin dalam jumlah yang besar dapat menjadi racun pada sistem syaraf, lemak
darah dan gula darah. Gejala – gejala seperti muntah, lidah membengkak dan
pingsan dapat terjadi. Lebih lanjut, hal ini dapat berpengaruh pada fungsi hati dan
dapat mengakibatkan tekanan darah rendah. Vitamin B6 (Piridoksin, piridoksal,
piridoksamin)

1. 5. Biotin

Biotin adalah suatu karbon monokarboksilat terdiri atas cincin imidasol yang
bersatu dengan cincin tetrahidrotiofen dengan rantai samping asam valerat. Biotin
tahan panas, larut air dan alcohol serta mudah dioksidasi.

Fungsi Biotin

Biotin berfungsi sebagai koenzim pada reaksi-reaksi yang menyangkut


penambahan atau pengeluaran karbon dioksida kepada atau dari senyawa aktif.
Sintesis dan oksidasi asam lemak memerlukan biotin sebagai koenzim. Demikian
pula deaminasi, yaitu pengeluaran NH2 dari asam-asam amino tertentu, terutama
asam aspartat, treonin, dan serin serta sintesis purin yang diperlukan dalam
pembentukan DNA dan RNA membutuhkan biotin. Secara metabolic, biotin erat
kaitannya dengan asam folat, asam pantetonat, dan vitamin B12.

Sumber Bahan Makanan

Biotin terdapat dalam banyak jenis makanan dan di dalam tubuh dapat disintesis
oleh bakteri saluran cerna. Sumber yang baik adalah hati, kuning telur, serealia,
khamir, kacang kedelai, kacang tanah, sayuran dan buah-buahan tertentu (jamur,
pisang, jeruk, semangka, strawberi). Daging dan buah-buahan merupakan sumber
yang kurang baik. Ketersediaan biologic biotin sebagian ditentukan oleh pengikat
dalam makanan. Dalam putih telur mentah biotin diikat kuat oleh avidin, tetapi bila
dimasak akan di lepas. Devidin mengalami denaturasi dan tidak berbahaya.
Dampak Kekurangan Biotin

Kekurangan biotin jarang terjadi pada manusia. Gejala kekurangan pada manusia
atau hewan dapat terjadi jika memakan putih telur mentah berasal lebih dari 24
butir telur sehari. Gejala kekurangan biotin dapat muncul pada pasien rumah sakit
yang menggunakan infus. Hal ini dapat menyebabkan gejala seperti kehilangan
nafsu makan, mual, depresi, kelemahan dan kelelahan. Dosis tambahan biotin
diberikan pada pasien untuk mencegah defisiensi.

Dampak Kelebihan Biotin

Akibat kelebihan biotin belum diketahui.

1. 6. Asam Pantotenat

Asam pantotenat adalah Kristal putih yang larut air, rasa pahit, lebih stabil dalam
keadaan larut daripada kering, serta mudah terurai oleh asam, alkali dan panas
kering. Dalam keadaan netral asam pantotenat tahan terhadap panas basah.

Fungsi Asam Pantotenat

Asam pantotenat berperan dalam metabolisme sebagai bagian dari koenzim A.


Koenzim ini berperan untuk membawa molekul dalam proses pemecahan glukosa,
asam lemak dan metabolisme energi. Asam pantotenat terlibat pula dalam sintesis
hormone steroid, kolesterol, fosfolipida, dan porfirin yang diperlukan untuk
pembentukan hemoglobin.

Dampak Kekurangan

Karena Asam Pantotenat banyak terdapat di dalam bahan makanan, kekurangan


asam pantotenat jarang terjadi. Gejala-gejala kekurangannya adalah rasa tidak enak
pada saluran cerna, kesemutan dan rasa panas pada kaki, muntah-muntah, diare
yang timbul sekali-sekali, rasa lelah dan susah tidur.

Dampak Kelebihan

Gejala kelebihan kadang-kadang menyebabkan diare dan perut kembung.


1. 7. Vitamin B6 (Piridoksin, Piridoksal, dan Piridoksamin)

Vitamin B6 terdapat di alam dalam tiga bentuk : piridoksin, piridoksal, dan


piridoksamin. Piridoksin hidroklorida adalah bentuk sintetik yang digunakan
sebagai obat. Dalam keadaan difosforilasi, vitamin B6 berperan sebagai koenzim
berupa piridoksal fosfat (PLP) dan piridoksamin (PMP) dalam berbagai reaksi
transaminasi. Di samping itu PLP berperan dalam berbagai reaksi lain.

Fungsi

Vitamin B6 berperan dalam metabolisme asam amino dan asam lemak. Vitamin B6
membantu tubuh untuk mensintesis asam amino nonesensial. Selain itu juga
berperan dalam produksi sel darah merah.

Sumber Bahan Makanan

Vitamin B6 paling banyak terdapat di dalam khamir, kecambah gandum, hati,


ginjal, serealia tumbuk, kacang-kacangan, kentang, dan pisang. Susu, telur, sayur,
dan buah mengandung sedikit vitamin B6. Vitamin B6 di dalam bahan makanan
hewani lebih mudah diabsorpsi daripada yang terdapat didalam bahan makanan
nabati.

Dampak Kekurangan

Orang yang mempunyai kadar vitamin B6 rendah, menunjukkan gejala seperti


lemah, sifat lekas marah dan susah tidur. Selanjutnya gejala kegagalan
pertumbuhan, kerusakan fungsi motorik dan kejang-kejang, anemia, penurunan
pembentukan antibody, peradangan lidah, serta luka pada bibir, sudut-sudut mulut
dan kuit. Kekurangan vitamin B6 berat dapat menimbulkan kerusakan pada system
saraf pusat.

Dampak Kelebihan

Konsumsi vitamin B6 dalam jumlah berlebihan selama berbulan-bulan akan


menyebabkan kerusakan saraf yang tidak dapat diperbaiki, dimulai dengan
semutan pada kaki, kemudian mati rasa pada tangan dan akhirnya tubuh tidak
mampu bekerja. Kemudian gejala keracunan adalah kesulitan berjalan, kelelahan
dan sakit kepala. Ketika konsumsi dikurangi, gejala-gejala ini berkurang, tetapi
tidak selalu hilang sepenuhnya. Gejala kelebihan vitamin B6 ini sudah dapat dilihat
pada konsumsi sebanyak 25 miligram sehari.
1. 8. Folat (Asam Folat, Folasin, Pteoril Monoglutamat)

Folasin dan folat adalah nama generic sekelompok ikatan yang secara kimiawi dan
gizi sama dengan asam folat. Ikatan-ikatan ini berperan sebagai koenzim dalam
transportasi pecahan-pecahan karbon tunggal dalam metabolism asam amino dan
sintesis asam nukleat.

Fungsi

Folat merupakan bagian dari dua koenzim yang penting dalam sintesa sel-sel baru.
Folat dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah dan sel darah putih dalam
sumsum tulang dan untuk pendewasaannya. Folat berperan sebagai pembawa
karbon tunggal dalam pembentukan hem. Suplementasi folat dapat banyak
menyembuhkan anemia parnisiosa, namun gejala gastrointestian, dan gangguan
saraf tetap bertahan.

Sumber Bahan Makanan

Folat terdapat luas dalam bahan makanan terutama dalam bentuk poliglutamat.
Folat terutama terdapat didalam sayuran hijau (istilah folat berasal dari kata latin
folium, yang berarti daun hijau), hati, daging tanpa lemak, serealia utuh, biji-bijian,
kacang-kacangan, dan jeruk. Vitamin C yang ada pada jeruk menghambat
kerusakan folat.

Sebanyak 75% folat dalam makanan terdapat dalam bentuk poliglutamat dan
sisanya sebagai monoglutamat. Karena folat mudah rusak pada pemanasa,
dianjurkan tiap hari makan buah dan sayur mentah, atau sayur yang dimasak tidak
terlalu matang. Diperkirakan hanya 50% folat berasal dari makanan dapat
diabsorpsi. Folat ternyata disintesis dalam jumlah cukup banyak oleh bakteri usus.

Dampak Kekurangan

Kekurangan folat dapat menyebabkan kekurangan darah. Gejalanya bisa meluas,


seperti sel- sel darah merah tidak matang, yang menunjukkan sintesa DNA yang
lambat. Hal ini disebabkan tidak hanya oleh kekurangan folat tetapi juga oleh
kekurangan vitamin B12. Gejala lain dari kekurangan folat adalah rasa panas pada
jantung (heartburn), diare dan sering terkena infeksi karena penekanan pada sistem
kekebalan. Hal ini mempengaruhi sistem syaraf, menyebabkan depresi,
kebingungan mental, kelelahan dan pingsan.
Dampak Kelebihan

Gejala keracunan adalah diare, susah tidur dan sifat mudah marah. Folat dengan
dosis tinggi dapat menutupi kekurangan vitamn B12, karena kedua vitamin ini
berhubungan.

1. 9. Vitamin B12

Vitamin B12 adalah Kristal merah yang larut air. Warna merah karena kehadiran
kobalt. Vitamin B12 secara perlahan rusak oleh asam encer, alkali, cahaya, dan
bahan-bahan pengoksidasi dan pereduksi. Pada pemasakan, kurang lebih 70%
vitamin B12 dapat dipertahankan. Sianokobalamin adalah bentuk paling stabil dank
arena itu diproduksi secara komersial dari fermentasi bakteri.

Fungsi

Vitamin B12 berperan penting pada saat pembelahan sel yang berlangsung dengan
cepat. Vitamin B12 juga memelihara lapisan yang mengelilingi dan melindungi
serat syaraf dan mendorong pertumbuhan normalnya. Selain itu juga berperan
dalam aktifitas dan metabolisme sel-sel tulang. Vitamin B12 juga dibutuhkan untuk
melepaskan folat, sehingga dapat membantu pembentukan sel-sel darah merah.

Sumber Bahan Makanan

Vitamin B12 hanya ditemukan di dalam daging hewan dan produk-produk hewani.
Orang yang hanya makan sayuran (vegetarian) dapat melindungi diri sendiri
melawan defisiensi (kekurangan) dengan menambah konsumsi susu, keju dan telur.
Hal ini berarti sekitar satu cangkir susu atau satu butir telur untuk satu harinya.
Untuk seorang vegetarian yang tidak memakan semua produk dari hewan dapat
memperoleh sumber vitamin B12 dari susu kedelai atau ragi yang sudah
ditumbuhkan dalam lingkungan yang kaya akan vitamin B12.
Dampak Kekurangan

Kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan kekurangan darah (anemia), yang


sebenarnya disebabkan oleh kekurangan folat. Tanpa vitamin B12, folat tidak dapat
berperan dalam pembentukan sel-sel darah merah. Gejala kekurangan lainnya
adalah sel-sel darah merah menjadi belum matang (immature), yang menunjukkan
sintesis DNA yang lambat. Kekurangan vitamin B12 dapat juga mempengaruhi
sistem syaraf, berperan pada regenerasi syaraf peripheral, mendorong kelumpuhan.
Selain itu juga dapat menyebabkan hipersensitif pada kulit.

Dampak Kelebihan

Tidak diketahui adanya gangguan karena kelebihan vitamin B12. Dosis hingga
1000 mikrogram tidak menampakkan bahaya, tetapi juga tidak menunjukkan
kegunaan. Penganut vegetarisme dianjurkan memakan suplemen multivitamin
yang mengandung vitamin B12.

1. C. PENCERNAAN VITAMIN LARUT AIR

Vitamin yang larut lemak atau minyak, jika berlebihan tidak dikeluarkan oleh
tubuh, melainkan akan disimpan. Sebaliknya, vitamin yang larut dalam air yaitu
vitamin B kompleks dan C tidak disimpan, melainkanakan dikeluarkan oleh
sistem pembuangan tubuh. Akibatnya selalu dibutuhkan asupan vitamin tersebut
setiap hari. Vitamin yang alami bisa didapat dari produk sayur, buah dan produk
hewani. Seringkali makanan yang terkandung dalam makanan atau minuman tidak
berada dalam keadaan bebas, melainkan terikat, baik secara fisik maupun kimia.
Proses pencernaan makanan, baik didalam lambung dan usus halus akan membantu
melepaskan vitamin dari makanan agar bisa diserap oleh usus.Vitamin diserap oleh
usus dengan proses dan mekanisme yang berbeda. Vitamin larut air langsung
diserap melalui saluran darah dan ditransportasikan ke hati.
1. D. METABOLISME VITAMIN LARUT AIR

Vitamin yang larut dalam air, yaitu vitamin B kompleks dan C, tidak disimpan
melainkan akan dikeluarkan oleh system pembuangan tubuh. Akibatnya, selalu
dibutuhkan asupan vitamin tersebut setiap hari.

Proses Metabolismenya :

Proses pencernaan makanan, baik di dalam lambung maupun usus halus akan
membantu melepaskan vitamin dari makanan agar bisa diserap oleh usus. Vitamin
larut air langsung diserap melalui saluran darah dan ditransportasikan ke hati.
Proses dan mekanisme penyerapan vitamin dalam usus halus diperlihatkan pada
table berikut.

Tabel Proses dan Mekanisme Penyerapan Vitamin dalam Usus Halus

Jenis Vitamin Mekanisme Penyerapan


Vitamin C Difusi pasif (lambat) atau menggunakan Na+ (cepat)
Vitamin B1 (Tiamin) Difusi pasif (apabila jumlahnya dalam lumen usus
sedikit), dengan bantuan Na+ (bila jumlahnya dalam
lumen usus banyak)
Vitamin B2 Difusi pasif
(Riboflavin)
Niasin Difusi pasif (menggunakan Na+)
Vitamin B6 Difusi Pasif
(Piridoksin)
Folasin (Asam Folat) Menggunakan Na+
Vitamin B12 Menggunakan bantuan factor intrinsic (IF) dari
lambung

Proses Metabolisme Vitamin C :

Vitamin C adalah vitamin yang larut air dan biasa disebut asam askorbat. Vitamin
C mudah diserap secara aktif atau mungkin secara nonaktif (difusi) pada bagian
atas usus halus masuk ke peredaran darah melalui vena porta (pembuluh darah
besar yang menuju ke hati lalu ke jantung). Rata-rata penyerapan adalah 90%
untuk konsumsi 20-120 mg sehari. Konsumsi tinggi sampai 12 gram (sebagai pil)
hanya diserap sebanyak 16%. Vitamin C kemudian dibawa ke semua jaringan,
konsentrasi tertinggi ada di dalam jaringan adrenal, pituitary dan retina.

Tubuh dapat menyimpan hingga 1.500 mg vitamin C bila konsumsi mencapai 100
mg sehari. Jumlah ini dapat mencegah terjadinya skorbut (berupa kerusakan
mucosa seperti sariawan) selama tiga bulan, Vitamin C dibuang melalui urine.
Karena dibuang melalui urine itu berarti berhubungan dengan ginjal. Jadi asupan
vitamin C dosis tinggi kurang baik untuk penderita gagal ginjal dan hati.

E. ANALISIS KIMIA

Secara umum analisis kimia dibagi menjadi dua bagian, yaitu analisis kimia
kualitatif dan analisis kimia kuantitatif. pembagian ini didasari atas tujuan dari
kegiatan analisis itu sendiri.

a) Analisis Kimia Kualitatif


Adalah suatu rangkaian pekerjaan analisis yang bertujuan mengetahui
keberadaan(bisa juga identifikasi) suatu ion,unsur, atau senyawa kimia lain baik
organik maupun anorganik dalam suatu sampel yang kita analisa. contoh :
misalnya kita mempunyai sampel air minum, dan diminta dicek apakah
mengandung logam berat atau tidak. maka untuk mengetahuinya kita melakukan
teknik analisa secara kualitatif.

b) Analisis Kimia Kuantitatif


Adalah suatu rangkaian pekerjaan analisis yang bertujuan untuk mengetahui
jumlah suatu unsur atau senyawa dalam suatu sampel yang kita analisa. contoh :
misal kita memperoleh tempe dan diminta menentukan kadar protein dalam
tempe tersebut. maka untuk mengetahuinya kita lakukan analisa kuantitatif.

Bila kita perhatikan perbedaan dari analisis kualitatif dan kuantitatif yang paling
umum adalah pada tujuan dan hasil analisa. jika pada kualitatif diminta untuk
menentukan keberadaan suatu zat, pada kuantitatif diminta untuk menentukan
jumlah suatu zat. dan dari hasil analisa,umumnya analisa kualitatif memberikan
hasil berupa data secara objektif ,sedangkan pada kuantitatif umumnya
memberikan hasil berupa data matematis (numerik).
Dalam suatu pengerjaan Analisis Kimia tentu diperlukan suatu
instrumen(peralatan) untuk menunjang keperluan analisa. menurut teknik dan
instrumennya Analisis Kimia dibagi menjadi dua, yaitu Analisis
konvensional(tradisional) dan Analisis instrumental(modern). Analisis
Konvensional adalah suatu teknik analisa menggunakan alat-alat konvensional,
misalnya pada salah satu contoh metode analisis titrimetri yang menggunakan
peralatan gelas kaca. sedangkan Analisis Instrumental adalah suatu teknik analisa
menggunakan peralatan canggih dan modern misalnya spektrofotometri yang
menggunakan alat spektrofotometer ataupun titrimetri secara konduktometris
ataupun potensiometris. Sebetulnya kurang tepat juga jika diklasifikasikan
berdasarkan keberadaan instrumennya, karena ada suatu kasus analisa yang bisa
menggunakan kedua cara tersebut, tapi ada juga yang dalam kasus tertentu yang
dikhususkan hanya dengan satu cara saja dikarenakan tujuan analisa atau keingin-
tercapainya suatu faktor (ketelitian misalnya). tetapi untuk mewakili tentang
teknik dan instrumennya klasifikasi diatas pun tidak disalahkan juga karena pada
intinya segala sesuatu yang berhubungan dengan analisis kembali pada tujuan
kita melakukan suatu analisa.

1. Gavimeri

Analisis Gravimetri, atau analisis kuantitatif berdasarkan bobot, adalah proses


isolasi serta penimbangan suatu unsur atau senyawa tertentu dari unsur tersebut,
dalam bentuk yang semurni mungkin. Unsur atau senyawa itu dipisahkan dari
suatu porsi zat yang sedang diselidiki, yang telah ditimbang (Day, 1994).
Persyaratan yang harus dipenuhi agar metode gravimetri berhasil :
1.Proses pemisahan hendaknya cukup sempurna sehingga kuantitas analit yang
tak-terendapkan secara analitis tak-dapat dideteksi ( biasanya 0,1 mg atau kurang,
dalam menetapkan penyusunan utama dari suatu makro ).
2.Zat yang ditimbang hendaknya mempunyai susunan yang pasti dan hendaknya
murni, atau sangat hampir murni. Bila tidak akan diperoleh hasil yang galat.

Metode yang dapat dilakukan dalam analisis gravimetri :

1.Gravimetri cara penguapan misalnya untuk menentukan kadar air, (air kristal
atau air yang ada dalam suatu spesies).
2. Gravimetri elektrolisa zat yang dianalisa di tempatkan di dalam sel elektrolisa.
sehingga logam yang mengendap pada katoda dapat ditimbang.
3.Gravimetri metode pengendapan
menggunakan pereaksi yang akan menghasilkan endapan dengan zat yang
dianalisa sehingga mudah di pisahkan dengan cara penyaringan. Misalmya Ag+
diendapkan sebagai AgCl. Ion besi (Fe3+) diendapkan sebagai Fe(OH)3 yang
setelah dipisahkan, dipijarkan dan ditimbang sebagai Fe2O3.

Dalam analisis gravimetri meliputi beberapa tahap sebagai berikut :


 Pelarutan sampel (untuk sampel padat).
 Pembentukan endapan dengan menambahkan pereaksi pengendap secara
berlebih agar semua unsur/senyawa diendapkan oleh pereaksi.
Pengendapan dilakukan pada suhu tertentu dan pH tertentu yang merupakan
kondisi optimum reaksi pengendapan. Tahap ini merupakan tahap paling
penting.
 Penyaringan endapan.
 Pencucian endapan, dengan cara menyiram endapan di dalam penyaring
dengan larutan tertentu.
 Pengeringan endapan sampai mencapai berat konstan.
 Penimbangan endapan.
 Perhitungan.

Kadar Usus (%) atau senyawa = berat endapan (gram)x fG x100 %


Berat sampel (gram)

Faktor Gravimetri

2. Volumetri
Analisis volumetri merupakan teknik penetapan jumlah sampel melalui
perhitungan volume. Dalam analisis titrimetri (hingga kini sering dinamai analisis
Volumetri), zat yang akan ditetapkan dibiarkan bereaksi dengan suatu reagensia
yang cocok yang ditambahkan sebagai larutan baku, dan volume larutan yang
diperlukan untuk mengakhiri reaksi ditetapkan (Stiono, 1994). Sehingga dalam
teknik volumetri, alat pengukur volume menjadi bagian terpenting, dalam hal ini
buret adalah alat pengukur volume yang dipergunakan dalam analisis volumetrik
(Wiryawan, 2011).
Dalam melakukan titrasi diperlukan beberapa persyaratan yang harus diperhatikan,
seperti :
 Reaksi harus berlangsung secara stoikiometri dan tidak terjadi reaksi
samping.
 Reaksi harus berlangsung secara cepat.
 Reaksi harus kuantitatif
 Pada titik ekivalen, reaksi harus dapat diketahui titik akhirnya dengan tajam
(jelas perubahannya).
 Harus ada indikator, baik langsung atau tidak langsung.

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, Sunita.2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.
http://git-gityudhistira.blogspot.com/2012/02/proses-metabolisme-vitamin-larut-
dalam.html

http://purwatiwidiastuti.wordpress.com/2012/05/13/apa-itu-vitamin-larut-dalam-
air/

Cairns, Donald. 2004. Intisari Kimia Farmasi, Ed.2 . Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran.

Day, R. A dan A. L . Underwood. 2002. Analisis Kimia Kuantitatif. Jakarta :


Erlangga.

Muchtaridi dan Justiana, Sandri.2006. Kimia 2. Jakarta : Quadra.

Setiono, L dan A. Hadtana P. 1994. Buku Ajar Vogel : Kimia Analisis Kuantitatif
Anorganik. Jakarta : Buku Kedokteran EGC.

Wiryawan, Adam. 2011. Penentuan Klorida. http://www.chem-is-


try.org/materi_kimia/instrumen_analisis/gravimetri/penentuan-klorida/ ( diakses
tanggal 15 Januari 2013, 03:33 WIB ).

Wiryawan, Adam. 2011. Prinsip Titrasi. http://www.chem-is-


try.org/materi_kimia/instrumen_analisis/titrasi-volumetri/prinsip-titrasi/ ( diakses
tanggal 15 Januari 2013, 05:21 WIB ).

Wiryawan, Adam. 2011. Metode Mohr. http://www.chem-is-


try.org/materi_kimia/instrumen_analisis/argentometri/metode-mohr/ ( diakses
tanggal 15 Januari 2011, 06:04 ).

Zulfikar. 2010. Volumetri. http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-


kesehatan/pemisahan-kimia-dan-analisis/volumetri/ ( diakses tanggal 15 Januari
2013, 05:15 )

Anda mungkin juga menyukai