Struktur organisasi yang diterapkan PT. PELNI adalah garis lurus dan
staff, karena terdapat pendelegasian wewenang antara pimpinan kepada
bawahannya langsung. Pengertian umum dan tanggungjawab masing-
masing jabatan pada PT. PELNI adalah :
1. Direksi adalah organ perseroan yang bertanggungjawab penuh atas
perguruan perseroan untuk kepentingan dan tujuan kepentingan
perseroan serta mewakili perseroan baik didalam maupun diluar
pengadilan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar.
2. Kepala divisi kapal penumpang adalah pemimpin divisi kapal
penumpang yang bertindak atas nama direktur usaha sesuai dengan ruang
lingkup tanggungjawabnya dalam perencanaan, penggunaan dan
pengendalian tiket kapal PT. PELNI
3. Kepala divisi keuangan adalah yang bertindak atas nama Direktur
Keuangan sesuai dengan ruang lingkup tanggung jawabnya dalam
perencanaan, penggunaan, dan pengendalian tiket kapal PT. PELNI
4. Nahkoda adalah pimpinan umum di atas kapal dan mempunyai
wewenang dan tanggungjawab tertentu sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
5. Kepala cabang adalah Pimpinan kantor cabang PT. PELNI yang
bertindak atas nama direksi sesuai dengan ruang lingkup kegiatan di
kantor cabang serta bertindak sebagai pembina dan pengawas agen
penjualan tiket kapal PT. PELNI
6. Kapal adalah sarana angkutan laut yang dioperasikan oleh PT. PELNI
dan digerakkan oleh tenaga mesin utama melalui tenaga mekanik terdiri
dari kapal penumpang, kapal penumpang cepat, kapal barang, kapal Ro-
Ro penumpang.
Usaha pokok PT. Pelayaran Nasional Indonesia adalah menyediakan
jasa angkutan transportasi laut yang meliputi jasa angkutan penumpang dan
jasa angkutan muatan barang antar pulau. Saat ini perusahaan
mengoperasikan 28 unit armada kapal penumpang yang diklasifikasi
berdasarkan kapasitas jumlah penumpang, diantaranya kapal tipe 3.000 pax,
tipe 2.000 pax, tipe 1.000 pax, tipe 500 pax, tipe Ro-Ro (Roll on – Rool off)
35
dan 1 unit kapal ferry cepat dengan kapasitas seluruhnya berjumlah 36.913
penumpang. Disamping itu PT. PELNI juga mengoperasikan 4 unit armada
kapal barang dengan total bobot mati 1.200 ton.
Wilayah Indonesia yang terdiri dari 17.503 pulau, sangat
membutuhkan sarana transportasi laut untuk menghubungkan pulau-pulau
terbesar di seluruh Indonesia. Sesuai SK Dirjen Perla no. AT 55/1/8/DJPL-
06 tanggal 5 April 2006 tentang penetapan jaringan trayek tetap dan teratur
(linier) angkutan laut penumpang dalam negeri untuk PT. Pelayaran
Nasional Indonesia (Persero). Tempat yang disinggahi berjumlah 91
pelabuhan dengan 47 kantor cabang dan kurang lebih 300 travel agen yang
tersebar diseluruh Indonesia.
Sesuai misinya “Mengelola dan mengembangkan angkutan laut guna
menjamin aksesibilitas masyarakat untuk menunjang terwujudnya wawasan
nusantara”, PT. PELNI melaksanakan tanggungjawabnya dengan tidak
hanya terbatas melayari rute komersial, tetapi juga melayani pelayaran
dengan rute pulau pulau kecil terluar (Pepres no 78 tahun 2005 tentang
Pengelolaan Pulau pulau kecil terluar). Disamping itu pemanfaatan sumber
daya alam (SDA) dalam rangka pembangunan berkelanjutan dan
pemberdayaan masyarakat dalam rangka peningkatan kesejahteraan untuk
mencapai target sasaran.
4.1.2 Sumber daya Manusia
Selain terus meningkatkan pelayanan dan produktifitas kepada para
karyawan, manajemen menyadari bahwa sumber daya manusia (SDM)
merupakan sebuah aset terbesar dan merupakan salah satu kunci utama
untuk mempertahankan posisi perusahaan sebagai pelaku pasar yang kuat
dan layak diperhitungkan dalam era globalisasi.
Sejalan dengan hal tersebut, perusahaan mengembangkan program
pelatihan khusus dan berkala yang ditujukan untuk meningkatkan
kemampuan teknis dan manajerial para karyawannya.
Jumlah SDM pada akhir tahun 2006 diperkirakan sebanyak 5.328 pegawai,
dengan rincian berikut :
36
a. Perusahaan Induk
Kantor Pusat : 417 Pegawai
Kantor Cabang : 800 Pegawai
Pegawai Laut / ABK : 2.934 Pegawai
RS. Pelni Petamburan : 1.032 Pegawai
Wisma Bahtera Cipayung : 24 Pegawai
Jumlah Pegawai : 5. 207 Pegawai
b. Perusahaan Anak
PT. SBN dan PT. PIDC : 159 Pegawai
Jumlah total Pegawai : 5.366 Pegawai.
Perusahaan telah mengembangkan program pelatihan khusus dan
berkala untuk meningkatkan keahlian operasional para karyawannya.
Pelatihan dititikberatkan pada spesialisasi teknik dan manajerial di bidang
masing-masing guna meningkatkan kinerja dan kompetensi yang mengarah
pada peningkatan mutu pelayanan yang bermutu tinggi.
Profesionalisme ABK (Anak Buah Kapal) yang dilengkapi dengan
Sertifikasi Pengawakan (sesuai STCW 95) yaitu :
a. Sertifikat Keahlian :
1) ANT (Ahli Nautika Tingkat)
2) ATT (Ahli Teknik Tingkat)
b. Sertifikat Ketrampilan :
1) BST (Basic Safety Training)
2) AFF (Advance Fire Fighting)
3) GMDSS (Global Maritime Distress Safety Sistem)
4) SCRB (Survival Craft and Rescue Boat)
5) MEFA (Medical First Aid)
6) Medical Care on Board
7) Radar Simulator
8) ARPA Simulator
9) Crowd Management
10) Crisis Management
11) BRM (Bridge Resource Management)
37
pendapatan 1.3 Triliun rupiah. Dalam anggaran atau target yang ingin
dicapai oleh PT. Pelni tahun 2009 adalah 4.994.152 orang dan terealisasi
atau tercapai pada tahun 2009 tersebut adalah 4.198.603 orang. Untuk
Indonesia bagian Timur sendiri terdapat 12 kapal dan anggaran yang
direncanakan dari Pihak PT. Pelni adalah 2.478.116 orang dan tercapai
pada tahun 2009 adalah 2.123.135 juta orang
3. Positioning
Tahap terakhir yang dilakukan dalam pemasaran sasaran adalah
menentukan Positioning produk. Positioning adalah memposisikan produk
dibenak konsumen sesuai dengan yang diharapkan perusahaan. PT. Pelni
memposisikan perusahaannya sebagai perusahaan Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) yang mempunyai dua misi, yaitu misi coorporat (misi
bisnis) dan misi Public service obligation (sosial). Dimana misi bisnis
merupakan kelas I,II,III, IV, VIP, pelayanan untuk barang (cargo) dan
lain-lain. Misi sosial terdapat pada kelas ekonomi untuk kapal penumpang
dengan penetapan tarif ekonomi oleh keputusan menteri Perhubungan.
4.2.2 Bauran Pemasaran penjualan tiket PT. PELNI
1. Bauran Produk
Produk merupakan salah satu unsur dari bauran pemasaran yang
dapat dilihat dan dirasakan langsung oleh konsumen. Konsumen dapat
melihat baik atau buruknya suatu produk melalui mutu produk tersebut.
Mutu produk yang baik adalah produk yang sesuai dengan harapan dan
memenuhi kebutuhan konsumen.
PT. Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) memiliki beberapa usaha
yang ditawarkan kepada konsumen, yaitu :
a. Jasa transportasi laut untuk penumpang
b. Jasa keagenan kapal
c. Galangan kapal
d. Keagenan kapal
e. Rumah sakit Pelni
f. Wisma Bahtera Cipayung
41
dengan signal Telkomsel. Signal Telkomsel ini sudah ada dalam 14 kapal
milik PT. Pelni dan direncanakan akan ada di setiap kapal milik PT. Pelni.
2. Bauran Harga
Harga merupakan unsur bauran pemasaran yang membutuhkan
perhatian lebih dari perusahaan, karena mempengaruhi keberlangsungan
perusahaan. Harga merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu
perusahaan, karena menentukan seberapa besar keuntungan yang diperoleh
perusahaan dari penjualan produknya, baik barang maupun jasa.
Dalam penentuan harga dari tiket kapal PT. Pelni, terdapat dua
peraturan, yaitu peraturan pemerintah dari Departemen Perhubungan dan
peraturan dari pihak Pelni sendiri.
a. Tarif kelas ekonomi pada kapal ditentukan dari peraturan Menteri
Perhubungan RI Nomor : KM. 8 tahun 2009 tertanggal 11 Februari
2009.
b. Tarif kelas non Ekonomi dan kelas VIP berdasarkan tarif batas atas
angkutan penumpang laut, ditentukan berdasarkan surat keputusan
direksi PT. Pelni nomor 120 / HKO.01 / Dir / IX / 2009. Tertanggal 7
September 2009, tentang penyesuaian tarif tentang penyesuaian tarif
kelas non ekonomi angkutan penumpang laut dalam Negeri dengan
kapal penumpang PT. Pelni sesuai kapasitas dan tipe kapal.
Harga-harga dari kelas kapal berbeda-beda, tergantung dari
ketetapan yang sudah diberlakukan oleh pemerintah dan direksi PT. Pelni,
berikut merupakan contoh harga tiket kapal tujuan Jakarta ke Indonesia
bagian Timur, seperti dimuat pada Tabel 11.
43
Tabel 11. Contoh beberapa harga tiket kapal untuk daerah Timur
No Embar Debar Kapal Via STS KELAS (ribuan)
kasi kasi Vip = 1 = 1A II = 1B III = IV = III Ekono
1S IIA II B Wisata mi
1 TG. Ambon Ciremai Sby, Dws 2.624 2.275 1.852 1.225 1.154 1.047 563
Priok Mksr Anak 1.968 1.706 1.389 942 866 786 422
Bau Bayi 262,5 228 185,5 126 115,5 105 56,5
2 TG. Jayapu Labobar Sby Dws 4.278 3.709 3.020 2.047 1.882 1.707 918
Priok ra Mksr Anak 3.209 2.782 2.265 1.536 1.412 1.281 689
Srng Bayi 428 371 302,5 205 188,5 171 92
Mwr
3 TG. Makas Sirimau Smg Dws 1.701 1.475 1.201 814 748,5 679 365
Priok sar Blc Anak 1.276 1.106,5 901 611 561,5 509,5 274
Bayi 170,5 148 120,5 81,5 75 68 37
4 TG. Ternate Lamberu Dws 825 715,5 582,5 395 363 329,5 177
Priok Anak 619 537 437 296,5 272 247,5 133
Bayi 83 72 58,5 40 36,5 33 18
5 TG. Kupan Sirimau Smg Dws 2.069,5 1.794 1.461 990,5 910,5 826 444
Priok g Blc Anak 1.552,5 1.346 1.096 743 683 620 333
Mks Bayi 207 179,5 146,5 99,5 91,5 83 44
Kbh
CABANG
Bagian Keuangan
Ekspedisi
Proses
KAPAL
4. Bauran Promosi
Promosi merupakan komponen dari bauran pemasaran yang
digunakan untuk memberikan informasi kepada konsumen tentang produk
yang dihasilkan oleh perusahaan kepada konsumen. Aktivitas promosi
memberikan pengaruh baik atau penting untuk keberhasilan penjualan
perusahaan. Promosi membantu dalam memperkenalkan produk baru atau
menghadirkan produk sepanjang waktu dengan memperkuat pesan dan
citra periklanan, menciptakan daya tarik antara merek dan konsumen, serta
memberikan saluran baru untuk menjangkau segmen khayalak.
Bauran promosi adalah gabungan dari beberapa promosi dari satu
produk sama agar promosinya dapat maksimal dan hasilnya memuaskan.
Tujuan Promosi adalah :
1. Menyebarkan informasi produk kepada target pasar potensial.
2. Untuk mendapatkan kenaikan penjualan dan laba.
3. Untuk mendapatkan pelanggan baru dan menjaga kesetiaan pelanggan.
4. Untuk menjaga kestabilan penjualan ketika terjadi lesu pasar.
5. Membedakan serta mengunggulkan produk dibanding produk pesaing.
6. Membentuk citra produk di mata konsumen sesuai dengan yang
diinginkan.
PT. Pelni mempromosikan produk jasa transportasinya melalui
media cetak seperti pamflet, koran dan Majalah. Selain itu, PT. Pelni
mempromosikan produk transportasi lautnya melalui media elektronik
melalui iklan radio, banner, dan call center untuk memenuhi kebutuhan
konsumen. Berikut contoh kegiatan promosi yang dilakukan oleh PT.
Pelni :
a. Pada bulan Februari dan Maret 2010, PT. Pelni melakukan promosi
melalui media televisi, yaitu TVRI. Kegiatan promosi ini dilakukan
seperti menayangkan Company Profile dari PT. Pelni dengan durasi
selama 5 menit. Kegiatan ini akan dilanjutkan ke stasiun televisi
swasta lainnya yang rencana akan dilaksanakan pada tahun 2010.
Kegiatan ini dimulai dari stasiun televisi TVRI, karena di daerah-
daerah banyak masyarakat yang menonton televisi daerah, karena
47
target dari PT. Pelni ini sendiri merupakan warga daerah dan kalangan
menengah ke bawah.
b. Pembuatan spanduk, pamflet, baligo, banner merupakan kegiatan
promosi yang dilakukan berkelanjutan setiap tahun.
c. Pameran kegiatan Pelni yang dilaksanakan setiap tahun berdasarkan
event atau kegiatan yang sedang dilaksanakan. Kegiatan pameran ini
telah dilaksanakan dari tahun 1980 yang saat itu dikenal dengan long
time exhibition. Pada tahun 1995, PT. Pelni pernah menyelenggarakan
pameran dengan kegiatan membuat miniatur atau contoh dari kapal
yang mirip dengan asli kapal Pelni yang sebenarnya. Kegiatan pameran
ini dilakukan di acara Pekan Raya Jakarta di Jakarta.
Dalam memeriahkan ulang tahun ke 58, PT. Pelni melakukan
kegiatan yang dapat menghibur penumpang kapal dan pemberian
penghargaan kepada para agen kapal. Kegiatan ini dilakukan pada bulan
Maret dan April yang disebut dengan bulan promosi dan Customer
Gathering. Kegiatan promosi Pelni tidak hanya untuk kapal penumpang
tetapi juga dilakukan di kapal barang. Pelni juga akan melakukan Shipper
Gathering, yaitu pengusaha-pengusaha yang menggunakan jasa Pelni
dalam angkutan barang. Hal ini dilakukan agar menjalin kerjasama yang
baik antara Pelni dan Pengusaha.
c. Faktor Sosial
Kondisi sosial masyarakat terus mengalami perubahan. Perubahan
sosial tersebut berpengaruh terhadap pemasaran produk yang dipasarkan
oleh perusahaan. Dalam menghadapi kondisi sosial masyarakat ini,
perusahaan perlu merespon dan mengantisipasi perubahan tersebut. Faktor
sosial masyarakat yang mengalami perubahan adalah gaya hidup, nilai dan
kepercayaan. Pada dasarnya manusia akan meniru dan mengikuti perilaku
yang berasal dari lingkungannya. Sama halnya dengan gaya hidup dan
sikap, masyarakat akan meniru sikap, serta gaya hidup yang dianggap baik
dan sesuai.
Sebelum industri pesawat terbang merajalela di Indonesia, kapal
laut merupakan sarana transportasi yang sangat populer dari jaman nenek
moyang bangsa Indonesia. Menurunnya harga pesawat terbang, telah
menyebabkan masyarakat lebih cenderung menggunakan jasa pesawat
karena mobilitas masyarakat dari satu pulau ke pulau lain semakin efektif
dan efisien. Gaya hidup masyarakat modern, yang lebih mementingkan
waktu ini menyebabkan industri kapal laut dari PT. Pelni mengalami
penurunan, karena membutuhkan waktu perjalanan yang lama untuk pergi
ke suatu tempat ke tempat yang lain.
d. Faktor Teknologi
Teknologi yang semakin berkembang mempengaruhi produk dan
kegiatan produksi yang dilakukan oleh perusahaan. Kemajuan teknologi
yang mencakup penemuan-penemuan hal yang baru dapat memberikan
51
karena kapal berlayar tidak hanya dengan satu rute saja. Pelayaran yang
seperti ini, sampai saat ini baru PT. Pelni yang memberikan pelayaran
Multiport seperti ini. Hal ini merupakan keunikan dan keunggulan bagi
PT. Pelni dibandingkan pesaingnya.
d. Memiliki saluran Distribusi yang luas di seluruh Indonesia
PT. Pelni memiliki memiliki 280 agen aktif di setiap wilayah yang
ada di Indonesia. Dalam mendistribusikan tiket kapal laut, PT. Pelni
memberlakukan pembelian tiket secara online bagi penumpang. Hal ini
dilakukan perusahaan untuk menjangkau seluruh pemasaran dan
memudahkan calon penumpang untuk mendapatkan tiket.
e. Pengalaman baru dalam perjalanan
Maraknya produk substitusi untuk perjalanan jarak jauh seperti
perjalanan dengan menggunakan pesawat terbang, telah membuat PT.
Pelni memasarkan produknya dengan memberikan pengertian kepada
konsumen bahwa perjalanan dengan menggunakan kapal laut sangat
menarik dan dapat memberikan pengalaman baru dalam perjalanan.
f. Pelayanan jasa yang memberikan kenyamanan kepada konsumen
Dalam meningkatkan pelayanan dan memenuhi kebutuhan
penumpang, PT. Pelni memberikanan pelayanan jasa yang baru,
diantaranya memasang satelit dengan provider Telkomsel. Pelayanan jasa
ini sangat bermanfaat bagi penumpang karena penumpang dapat
berkomunikasi dengan keluarga dengan biaya seperti biaya normal saat
didarat.
8. Perusahaan milik negara
PT. Pelni merupakan perusahaan BUMN yang memiliki dua misi,
yaitu bisnis dan sosial. Hal ini merupakan salah satu kelebihan dari PT.
Pelni dan membedakan PT. Pelni dengan perusahaan lain seperti
pesaingnya
4.4.2 Kelemahan
Kelemahan menggambarkan sesuatu yang menjadi perbedaan dari
hal yang tidak dimiliki perusahaan tetapi perusahaan lain memilikinya.
Berdasarkan analisis yang dilakukan, terdapat beberapa kelemahan dari
58
PT. Pelni, yaitu: (1) Harga tiket kapal cukup tinggi, (2) Kurang melakukan
kegiatan promosi, (3) Posisi kompetitif dalam pasar sangat tinggi, (4)
Pangsa pasar rendah, (5) Lamanya perjalanan untuk sampai ke tujuan dan
(6) Usia kapal relatif tua.
a. Harga tiket kapal cukup tinggi
Harga tiket kapal PT. Pelni untuk kelas I, II, III cukup tinggi
dibandingkan harga tiket pesaingnya atau pesaing untuk barang substitusi
seperti pesawat terbang. Hal ini yang menyebabkan persaingan yang
sangat tinggi.
b. Kurang melakukan kegiatan promosi
Promosi yang dilakukan oleh PT. Pelni diantaranya melalui media
cetak seprti pamflet, koran, majalah dan lain-lain. Untuk mempromosikan
produknya di media elektronik seperti televisi, baru dilakukan pada tahun
2010 ini dan hanya dilakukan di Televisi Republik Indonesia (TVRI),
karena keterbatasan anggaran dana promosi untuk Penjualan tiket kapal.
c. Posisi kompetitif dalam pasar sangat tinggi
Persaingan dalam mendapatkan konsumen dari PT. Pelni dengan
industri jasa substitusinya sangat tinggi. Posisi kompetitif pasar yang
sangat tinggi ini mempengaruhi PT. Pelni untuk meningkatkan pelayanan
kepada konsumen.
d. Pangsa pasar rendah
Panga pasar untuk PT. Pelni terbatas, yaitu para pedagang yang
membutuhkan tempat untuk barang yang besar, masyarakat dengan tingkat
pendapatan ekonomi menengah kebawah, para penikmat perjalanan dan
masyarakat yang menginginkan pengalaman baru dalam perjalanan.
e. Lamanya perjalanan untuk sampai ke tujuan
Lamanya perjalanan sampai tujuan membuat masyarakat berpikir
untuk beralih ke sarana transportasi lain yang lebih efektif dan efisien.
f. Usia kapal relatif tua
Usia kapal yang relatif tua telah membuat PT. Pelni memperbaiki
pelayanan kepada masyarakat dengan melakukan pemeliharaan untuk
59
a. Matriks IFE
Matriks IFE digunakan untuk mengetahui seberapa besar peranan
dari faktor-faktor internal dari suatu perusahaan. Matriks IFE disusun
berdasarkan kekuatan dan kelemahan yang ada dan telah diidentifikasi dari
PT. Pelni dalam memasarkan tiket kapal Pelni.
Berdasarkan tabel matrik IFE, didapatkan total rataan 3,374 dan
dengan posisi perusahaan kuat. Posisi ini dikatakan kuat, karena nilai
rataan yang didapatkan lebih dari nilai standar rataan (2,5). Kondisi
tersebut menunjukan faktor internal PT. Pelni kuat dan mampu mengatasi
kelemahan perusahaan. Kekuatan utama yang dimiliki oleh PT. Pelni
adalah STP perusahaan jelas dengan nilai rataan tertinggi 0,473. Kekuatan
lain dimiliki PT. Pelni pada urutan kedua, memiliki saluran distribusi yang
luas di seluruh wilayah Indonesia (0,435). Dalam menyalurkan tiket kapal,
PT. Pelni memudahkan konsumen dengan menyediakan agen tiket
disetiap daerah dan melayani pembelian tiket secara online. Diurutan
ketiga kekuatan yang dimiliki PT. Pelni produk jasa yang ditawarkan
menarik dan dapat bersaing dengan pesaing lain (0,416), produk bermutu
berstandar International berada pada urutan ke empat (0,376). Pelayanan
jasa yang ditawarkan menarik dan dapat bersaing dengan pesaing lain serta
pengalaman baru dalam perjalanan berada pada posisi ke lima dan ke
enam (0,340). Kekuatan ke empat adalah Perusahaan milik Negara
(BUMN) dengan nilai rataan 0,321.
Kelemahan utama dari PT. Pelni adalah kurang melakukkan
kegiatan promosi (0,181) dan pangsa pasar rendah (0,143). Kelemahan lain
dari PT. Pelni adalah posisi kompetitif pasar tinggi ( 0,129), harga tiket
kapal tinggi (0,091), lamanya perjalanan untuk sampai ketujuan (0,80). Di
urutan terakhir kelamahan PT. Pelni adalah usia kapal relatif tua (0,049).
Penjelasan perhitungan matriks IFE pada Tabel 12.
63
Kelemahan
1 Harga tiket kapal cukup tinggi 0,035 2,60 0,091
2 Kurang melakukan kegiatan 0,065 2,80 0,181
promosi
3 Posisi kompetitif dalam pasar 0,050 2,60 0,129
sangat tinggi
4 Pangsa pasar rendah 0,060 2,40 0,143
5 Lamanya perjalanan untuk sampai 0,040 2,00 0,080
ke tujuan
6 Usia kapal relatif tua 0,035 1,40 0,049
Total 1,000 3,374
2. Matriks EFE
Identifikasi yang dilakukan terhadap lingkungan eksternal
perusahaan akan dirumuskan dalam matriks EFE. Lingkungan eksternal
perusahaan terdiri dari peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan.
64
Ancaman
1 Pelayanan lokal, nasional dan 0,082 1,80 0,148
Internasional
2 Pesaing utama memberikan 0,076 1,80 0,137
kepuasan dan pelayanan yang
lebih efektif dan efisien
3 Kondisi ekonomi dalam negeri 0,082 3,00 0,247
4 Pasar Kapal laut pada PT. Pelni 0,044 1,40 0,062
terbatas
5 Isu yang beredar di masyarakat 0,051 1,40 0,071
bahwa sering terjadinya
kecelakaan di laut
Total 1.000 3,087
0,456). Peluang terakhir yang dapat dimanfaatkan oleh PT. Pelni yaitu
pola dan gaya hidup masyarakat (nilai 0,386).
Ancaman utama bagi PT. Pelni dalam menghadapi persaingan
adalah kondisi ekonomi dalam negeri (0,247) dan pelayanan lokal,
nasional dan international (0,148). Ancaman lain bagi PT. Pelni adalah
pesaing utama memberikan kepuasan dan pelayanan yang lebih efektif dan
efisien (nilai 0,137). Diurutan keempat ancaman bagi PT. Pelni adalah isu
yang berada di masyarakat bahwa sering terjadi kecelakaan dilaut dengan
nilai 0,071. Diurutan terakhir ancaman yang dihadapi PT. Pelni adalah
pasar kapal laut pada PT. Pelni terbatas (nilai 0,062).
4.5.2 Tahap Pencocokan
Tahap pencocokan merupakan tahap untuk perumusan strategi
berdasarkan hasil dari analisis dan identifikasi kondisi lingkungan internal
dan eksternal perusahaan yang telah dirumuskan. Pada tahap pencocokan,
perumusan strategi yang digunakan adalah matriks IE dan SWOT.
a. Analisis Matriks IE
Matriks IE merupakan matriks yang diperoleh dari penggambungan
kondisi lingkungan internal dan eksternal dalam matriks IFE dan Matriks
EFE. Berdasarkan perhitungan matriks IFE diperoleh nilai total terbobot
3,374. Sedangkan analisis dengan matriks EFE diperoleh nilai total 3,087.
Berdasarkan dari hasil kedua matriks, maka diketahui bahwa PT. Pelni
dalam memasarkan tiketnya berada pada kuadran I (Gambar 3). Strategi
yang dapat dipilih pada kuadran I adalah Grow and Built yang berupa
strategi intensif (Market Penetration, market development dan product
development) dan strategi terintegrasi (backward integration, forward
integration dan horizontal integration).
66
4) Strategi WT
Strategi WT merupakan strategi bertahan dengan cara mengurangi
kelemahan internal dan menghindari ancaman. Strategi WT yang
dihasilkan dari perumusan alternatif dtrategi untuk PT. Pelni adalah
Brand Image Strategy. Dengan strategi ini perusahaan mensponsori
local event yang berkaitan dengan peningkatan brand awareness dan
beriklan di media yang tepat. Langkah yang dapat dilakukan perusahaan
adalah :
i. Meningkatkan promosi khususnya melalui media televisi
ii. Melakukan demo kepada masyarakat bahwa kapal Pelni di memiki
teknologi canggih dan aman untuk menjadi sarana transportasi
untuk masyarakat
iii. Mengadakan event khusus, misalnya acara khusus tahunan sebagai
sarana promosi.
Strategi ini dilakukan untuk meminimalkan kelemahan yang
dimiliki perusahaan dan mengurangi dampak negatif dari ancaman yang
ada. Kelemahan yang dihadapi perusahaan adalah Kurang melakukan
kegiatan promosi dan Posisi kompetitif dalam pasar sangat tinggi.
Sedangkan ancaman yang dihadapi perusahaan pasar kapal laut pada
PT. Pelni terbatas dan isu yang beredar di masyarakat bahwa sering
terjadinya kecelakaan di laut.