Anda di halaman 1dari 35

MAKALAH KLIMATOLOGI UMUM

PERUBAHAN IKLIM

Oleh:
kelompok 11:
Dimas Mikolana NPT:41170034
Sulistyanto A. S. NPT:41170062

SEKOLAH TINGGI METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN


GEOFISIKA
2017
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Makalah ini dibuat sebagai tugas mata kuliah
Klimatologi Umum Sekolah Tinggi Meteorologi,
KlimatologI, dan Geofisika. Makalah ini membahas
tentang perubahan iklim, apa-apa saja dampak yang
disebabkan oleh perubahan iklim bagi kehidupan
manusia. Perubahan iklim yang semakin sering menjadi
bahan pembicaraan masyarakat umum karena dampak-
dampak nya pada kehidupan sehari-hari dan fenomena-
fenomena yang terjadi akibat perubahan iklim semakin
menjadi perhatian. Dengan pembuatan makalah ini
diharapkan kami dapat membahas materi tersebut
dengan jelas dan benar.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apakah yang dimaksud dengan perubaan iklim?
b. Apa saja dampak-dampak perubahan iklim bagi
kehidupan manusia?
c. Bagaimana cara menghadapi perubahan iklim?

1.3 Metode Penulisan


Makalah ini dibuat dengan melalui beberapa metode,
yaitu penelusuran di website-website melalui internet
dan beberapa referensi dari sumber lain.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Iklim dan Perubahan Iklim


Iklim adalah rata-rata peristiwa cuaca di suatu daerah
tertentu, termasuk perubahan ekstrem musiman dan
variasinya dalam waktu yang relatif lama, baik secara
lokal, regional atau meliputi seluruh bumi kita dan
diakibatkan oleh perubahan-perubahan yang cukup lama
dari aspek-aspek seperti orbit bumi, perubahan
samudera, atau keluaran energi dari matahari. Iklim
dipengaruhi oleh letak geografis dan topografi tempat
tersebut. Pengaruh posisi relatif matahari terhadap
suatu tempat di bumi menimbulkan musim, suatu penciri
yang membedakan iklim satu dari yang lain. Perbedaan
iklim menghasilkan beberapa sistem klasifikasi iklim.

Secara umum Menurut pengertian para ahli


mengatakan bahwa definisi iklim adalah keadaan rata-
rata cuaca pada suatu daerah yang luas dan ditentukan
berdasarkan perhitungan dalam waktu yang lama (kurang
lebih 30 tahun). Dalam iklim terdapat unsur-unsur iklim,
iklim darat dan iklim laut, dan klasifikasi iklim yakni iklim
matahari dan iklim fisik. Unsur-unsur iklim sama dengan
unsur-unsur cuaca. Unsur-unsur iklim terbagi atas 6 unsur
yakni suhu udara, tekanan udara, kelembapan udara,
awan, angin, hujan, ke enam unsur tersebut sama dengan
unsur-unsur cuaca.

1. SUHU UDARA
Suhu udara adalah derajat panas dinginnya udara yang
menunjukkan kandungan energi panasnya
Dinyatakan dalam derajat Celcius ( oC) , derajat
Fahrenheit ( oF), dan derajat Kelvin (oK)
a. dearajat K = (a - 273) derajat C
b. derajat F = 5(b - 32)/9 derajat C

Sumber energi utama adalah cahaya matahari

2. TEKANAN UDARA
Berat kolom udara mulai dari permukaan sampai puncak
atmosfer yang diterima permukaan tiap satuan luas
Dari hasil penelitiannya Torricelli mengemukakan bahwa
tekanan tersebut rata-rata sama dengan beratnya air
raksa yang terdapat dalam tabung sepanjang 76 cm dan
penampangnya 1 cm2. Dengan demikian apabila berat
jenis air raksa 13,6 g/cm3 maka tekanan atmosfer
tersebut sebesar 76 x 13,6 = 1033,6 g/cm2 dan disebut 1
atmosfer ( 1 atm).
Untuk menyatakan besarnya tekanan atmosfer
digunakan satuan milibar (mb).
3. KELEMBAPAN UDARA
Banyaknya uap air di dalam udara bergantung kepada
faktor, antara lain ketersediaan air dan sumber uap,
suhu, tekanan udara dan angin

Pernyataan Kelembaban udara:

kelembapan nisbi H = e/em x 100 %

kelembapan mutlak atau nisbah campur


r = mv / md

kelembapan spesifik
q = mv / (mv + md )

4. ANGIN
Gerakan udara karena perbedaan suhu dan tekanan
antara suatu tempat dan pada tempat lain. Angin
dicirikan dengan arah datangnya dan kecepatannya. Arah
angin dinyatakan dengan derajat
5. CURAH HUJAN
Curah hujan (mm) : merupakan ketinggian air hujan
yang terkumpul dalam tempat yang datar, tidak
menguap, tidak meresap, dan tidak mengalir. Curah
hujan 1 (satu) millimeter, artinya dalam luasan satu
meter persegi pada tempat yang datar tertampung air
setinggi satu millimeter atau tertampung air sebanyak
satu liter.

iklim ada 2 tipe yakni iklim darat, dan iklim laut, untuk
melihat penjelasannya yang ada dibawah ini.

A. Tipe-Tipe Iklim
Tipe-tipe iklim terbagi atas dua antara lain.

1. Iklim Darat
Iklim darat dibedakan sebagai berikut

1). Daerah tropis dan subropis sampai lintang 40°


memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a. Amplitudo suhu hariannya sangat besar, tetapi
amplitudo suhu tahunannya kecil
b. Curah Hujan sedikit, jatuh hanya sebenar, dan disertai
topan.
2). Daerah sedang memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a. Amplitudo suhu tahunan besar, suhu rata-rata pada
musim panas cukup tinggi, dan musim dingin cukup
rendah.
b. Curah hujan sangat sedikit dan jatuh pada musim
panas.

2. Iklim Laut
Iklim laut dibedakan sebagai berikut.

1). Daerah tropis dan subtropis sampai garis lintang 40°


memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a. Suhu rata-rata tahunannya rendah
b. Amplitudo suhu hariannya rendah
c.Banyaknya awan dan sering terjadi hujan lebat disertai
badai.
2). Daerah sedang memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a. Amplitudo suhu hariannya dan tahunannya kecil.
b. Banyaknya awan dan hujan di musim dingin
c. Pergantian musim panas dan dingin terjadi tidak
mendadak

B. Klasifikasi Iklim
Pembagian iklim diklasifikan menjadi iklim matahari dan
iklim fisik

a. Iklim Matahari.
Iklim matahari, yaitu iklim yang mendasarkan pada
perbedaan pemanasan di permukaan bumi oleh sinar
matahari. Menurut iklim matahari, bumi dibagi atas lima
daerah iklim antara lain
1. Daerah iklim tropis
2. Daerah iklim subtropis
3. Daerah iklim sedang.
4. Daerah iklim dingin.

b. Iklim Fisik.
Iklim fisik adalah iklim yang terjadi menurut kenyataan
yang ada didaerah itu. Iklim ini ditentukan oleh faktor-
faktor sebagai berikut.
1. Permukaan bumi berupa daratan dan lautan
2. Angin berupa angin panas dan angin dingin.
3. Bentang alamatau relief daratan
4. Arah arus laut.
Perubahan iklim adalah perubahan yang terjadi secara
signifikan mengenai pola cuaca yang dihitung
berdasarkan angka statistik dalam rentang waktu
puluhan hingga ratusan tahun lamanya. Banyak faktor
yang mempengaruhi terjadi perubahan iklim seperti
proses biologis, radiasi sinar matahari, tekanan tektonik,
erupsi gunung berapi, dan masih banyak lagi.

Sedangkan pengertian perubahan iklim menurut


Enviromental Protection Agency (EPA) adalah perubahan
iklim secara signifikan yang terjadi pada periode waktu
tertentu. Dengan kata lain, perubahan iklim juga bisa
diartikan sebagai perubahan suhu yang drastis, curah
hujan, pola angin, dan lain sebagainya. Perlu diketahui
bahwa suhu bumi perubah satu derajat dalam tempo 100
tahun terakhir.
2.2 Faktor Penyebab Perubahan Iklim

Perubahan iklim tidak terjadi secara tiba-tiba, peristiwa


ini terjadi oleh berbagai sebab. Ada yang disebabkan oleh
ulah manusia, ada pula yang terjadi karena factor alam.
Beberapa penyebab perubahan iklim karena factor alam,
adalah sebagai berikut:

1. Pemanasan Bumi
Bumi memiliki system tersendiri untuk memanaskan
temperaturnya dengan cara menghasilkan efek gas
rumah kaca. Karena jika tidak ada gas rumah kaca, bumi
sebetulnya akan 33º lebih dingin dari yang sekarang dan
perbedaan suhu siang dan malam akan sangat kentara,
sehingga tidak memungkinkan untuk dihuni oleh makhluk
hidup. Namun karena adanya gas rumah kaca, bumi tidak
terlalu panas juga tidak terlalu dingin. Gas rumah kaca ini
berada pada ambang batas normal, sehingga tidak
mengakibatkan bencana alam.

2. Aktivitas Matahari
Sejumlah variasi dari aktivitas matahari yang telah
diamati dari penelitian sunspot dan isotope berilium.
Matahari memancarkan radiasi kebumi yang selanjutnya
akan diserap oleh bumi. Namun jika pancaran panas
matahari ini terlalu banyak, bumi tidak dapat
menyerapnya dan yang terjadi adalah panas ini
terperangkap didalam bumi dan menyebabkan bumi
menjadi lebih panas dari yang seharusnya.

3. Bervariasinya Jalur Orbit Bumi


jalur orbit bumi bervariasi dari mulai hamper berbentuk
lingkaran sampai sedikit elips dalam siklus sekitar
100.000 tahun, menyebabkan variasi dalam jarak bumi-
matahari. Poros bumi pun bervariasi kemiringannya
dalam siklus sekitar 42.000 tahun, menyebabkan variasi
luas permukaan bumi yang terpapar kepada matahari.
Periode-periode variasi orbit dan gerak poros bumi itu
telah mempengaruhi perubahan iklim sepanjang zaman.

4. Pergeseran Lempeng Tektonik


Bumi ini terdiri dari lempeng tektonik yang saling
bergerak dan bergesekan satu sama lain. Hal ini
menyebabkan reposisi benua, keausan, penyimpanan
karbon, sulfur, besar-besaran dan peningkatan glaciation.
Gas karbon (co2) terkandung dalam lempeng tanah,
danau dan kolam magma yang gunungnya masih aktif.
Jika terjadi pergeseran lempeng, maka struktur tanah
akan berubah, menyebabkan perubahan susunan atas
karbon yang tadinya ada dibawah akan berpindah keatas
permukaan. Bahaya dari co2 adalah dapat mengurangi
hemoglobin dalam pengikatan o2 sehingga makhluk
hidup akan kesulitan bernapas, dan juga co2 memiliki
karakteristik yang kasat mata sehingga sulit dideteksi.
Peneliti dari university of iowa roy j. And lucille a. Carver
college of medicine menemukan bahwa inhalasi
nanopartikel karbon aktif dapat meningkatkan sumber
inflamasi paru-paru hingga dua kali lipat. Dalam
perjalanan vulkanisme, bahan dari inti dan mantel bumi
dibawa kepermukaan, sebagai akibat dari panas dan
tekanan yang dihasilkan di dalamnya. Fenomena letusan
gunung berapi dan geiser, melepaskan partikulat ke
atmosfer yang dapat mempengaruhi iklim.
5. El Nino dan La Nina
El nino adalah proses terjadinya peningkatan
temperature atau suhu air laut didaerah peru dan
ekuador yang dapat berdampak mengganggu iklim secara
global. Peristiwa ini umumnya terjadi dalam waktu dua
sampai tujuh tahun sekali. Sedangkan la nina adalah
kebalikan dari el nino, yaitu ketika suhu atau temperatur
air laut didaerah peru dan ekuador menjadi dingin.
Peristiwa la nina bisa menyebabkan angina kencang,
hujan lebat dan juga banjir didaerah-daerah sekitar
Indonesia.

Beberapa penyebab perubahan iklim karena faktor


manusia, adalah sebagai berikut:

1. Gas Rumah Kaca


Salah satu aktifitas manusia yang merusak lingkungan
adalah penggunaan barang yang menggunakan
pembakaran fosil sebagai bahan bakar utamanya, seperti
mobil dan motor. Hasil pembakaran bahan bakar fosil ini
adalah gas co2. Gas ini dapat mengakibatkan efek rumah
kaca. Efek rumah kaca adalah terjadinya peningkatan
suhu udara di muka bumi akibat semakin banyaknya gas
pencemar di dalam udara, hasil dari polusi buangan
pabrik dan bahan samping dari pembakaran bahan bakar
fosil berupa gas co2, co, no2, so2, hcn, hcl, h2s, hf, dan
nh4. Semakin hari zat-zat ini makin terakumulasi dan
semakin tinggi kadarnya dan hal tersebut menghambat
radiasi matahari yang mencapai permukaan bumi.
Sebagian sinar matahari dipantulkan ke angkasa, tetapi
tertahan oleh gas lain yang kembali dipantulkan ke bumi,
hingga berakibat semakin panasnya udara di permukaan
bumi. Kenaikan suhu ini kan berakibat pada pencairan es
di kutub lalu meningkatnya permukaan air laut hingga
terendamnya area di sekitar tepi pantai hingga
berkuragnya wilayah kepulauan.
1. Aktifitas Manusia
Kegiatan manusia merupakan penyebab terjadinya
perubahan iklim, terlebih aktivitas manusia yang
melakukan pengrusakan lingkungan seperti penebangan
hutan, pembangun pemukiman didaerah resapan air,
membuang limbah pabrik sembarangan, dan lain
sebagainya. Salah satunya yaitu melakukan penebangan
hutan sembarangan. Pohon adalah sebagai salah satu
sumber daya alami yang akan menyerap co2 yang kita
keluarkan. Apabila terlalu banyak pohon yang ditebang
akan menyebabkan co2 yang ada tidak akan mampu
terserap oleh pohon sehingga menyebabkan pemanasan
global.

2.3 Dampak Perubahan Iklim

Perubahan Iklim yang terjadi di dunia memiliki beberapa


dampak yang fatal bagi keadaan bumi dan makhluk-
makhluk yang hidup dibumi, beberpa contoh dampak
Perubahan iklim adalah:

1.Meningkatnya suhu global


Lima gelombang panas tertinggi yang tercatat
semuanya terjadi setelah tahun 1997. Meningkatnya
temperatur global menjadi penyebab melelehnya es di
kutub, meningkatnya permukan air laut, dan
meningkatnya frekuensi terjadinya badai. Perlu kalian
ingat bahwa meningkatnya temperatur global bukan
berarti semua daerah akan menjadi panas. Ini adalah
perhitungan rata-rata temperatur bumi. Bisa saja di
suatu tempat terjadi peningkatan suhu sedangkan di
tempat lain justru semakin dingin.

2.Melelehnya es di kutub
Pemanasan global mengakibatkan mencairnya lapisan
es di kutub. Dengan laju pemanasan global sekarang ini,
diprediksi pada musim panas sekitar tahun 2050 daerah
kutub utara akan bebas es. Akibatnya? Peningkatan
permukaan air laut, kerusakan ekosistem kutub, dan
kepunahan spesies kutub.

3.Meningkatnya permukaan air laut


Dengan melelahnya es di kutub, permukaan air laut
akan meningkat. Hal ini akan mengancam keberadaan
kota-kota di pesisir laut atau daerah dengan elevasi
rendah seperti Jakarta, Venice, London, New York,
Shanghai, Maldives, Tuvalu, dan negara kepulauan
Pasifik. Banjir pun akan semakin sering terjadi di daerah
tersebut.
4. Perubahan cuaca yang sulit diprediksi
Pola cuaca akan lebih sulit diprediksi akibat perubahan
iklim. Di beberapa daerah, ini akan meningkatkan
intensitas hujan yang kemudian mengakibatkan
seringnya banjir. Di daerah lainnya, kemunculan arus
panas akan semakin ekstrim dan mengakibatkan
kekeringan yang berkepanjangan. Dengan meningkatnya
suhu udara dan air di lautan, badai topan akan semakin
sering terjadi. Selain itu, bagi daerah yang memiliki
empat musim, lamanya musim akan semakin sulit
diprediksi. Musim semi, musim dingin, dan musim
lainnya terkadang bisa terjadi sepuluh hari lebih awal
atau justru terlambat hingga dua minggu.

5.Penyebaran penyakit
Dengan semakin hangatnya temperatur global, epidemi
penyakit mewabah. Cuaca yang lebih hangat adalah
situasi yang ideal bagi virus dan bakteri untuk menyebar.
Penyakit tropis seperti malaria dan demam berdarah
juga akan semakin luas cakupannya, bukan hanya di
daerah tropis saja.

6.Pertanian
Jelas pertanian akan terancam. Dengan cuaca yang
semakin sulit diprediksi, gagal panen akan semakin
sering terjadi.

7.Meningkatnya keasaman air laut


Sejak tahun 1955, 90% kelebihan panas di atmosfer
diserap oleh air laut. Diperkirakan sekitar setengah dari
kelebihan karbondioksida telah diserap oleh laut sejak
revolusi industri. Beberapa dari karbondioksida tersebut
bereaksi menjadi asam karbonat yang mengakibatkan
peningkatan keasaman air laut.

Akibat paling krusial dari peningkatan keasaman laut


adalah fenomena coral bleaching, di mana terumbu
karang yang warna-warni menjadi putih. Koral yang
memutih akan menjadi rentan dan mudah mati. Sejak
tahun 1985, sudah setengah koral menghilang dilautan.
Jika hal ini berlanjut jauh lebih cepat dari
kemampuannya beradaptasi, koral akan menghilang
pada tahun 2050. Ini akan berdampak buruk terhadap
lebih dari 25% spesies lautan. Kabar gembiranya, saat ini
para ilmuwan sedang mengembangkan cara untuk
menumbuhkan koral di laboratorium dan melakukan
guided evolution agar koral bisa beradaptasi dengan
lebih baik. Semuga saja usaha tersebut berhasil.

8.Kepunahan massal
Jika perubahan iklim dibiarkan, para ilmuwan khawatir
kepunahan dalam skala besar akan terjadi. Sekarang saja
tingkat kepunahan spesies lebih cepat dibandingkan
beberapa abad sebelumnya. Beberapa ilmuwan bahkan
yakin bahwa kita sudah memasuki kepunahan massal
ke-6, di mana hampir 25% spesies di bumi terancam
punah. Kemunculan spesies baru juga tidak bisa
mengejar laju kepunahan tersebut.

9. Melukai ekonomi global


Sepertinya dampak yang ini cukup jelas. Kekeringan,
banjir, badai, topan, pengaruh cuaca terhadap pertanian
dan peternakan, kepunahan spesies-spesies yang ada,
semakin seringnya kebakaran hutan, meningkatnya air
laut, dan berbagai efek lainnya akan mengakibatkan
kerugian ekonomi yang sangat besar.

Pada 30 November hingga 11 Desember 2015,


diadakan United Nations Conference on Climate Change
di Paris untuk membahas isu perubahan iklim yang
dihadiri oleh pemimpin negara dan delegasi dari 190
negara. Pada konferensi tersebut, mereka mebahas
masalah ini secara lebih serius dan meminta komitmen
semua negara peserta untuk turut serta dalam
menangani masalah perubahan iklim.
2.4 Contoh Akibat Perubahan Iklim
1. Temperatur Anjlok Hingga -89,2 Celcius di Antartika
Suhu ekstrim terendah di dunia (-89,2 ᵒc) terjadi
pada 21 juli 1983 di Vostok, aAntartika. Penyebab
utamanya adalah tidak ada radiasi matahari, langit yang
bersih, udara stabil sepanjang waktu, dan elevasi yang
tinggi (3.420 meter)

2. Hujan Terlebat di Dunia di Unionville


Pada 4 juli 1956, 31,2 milimeter hujan jatuh
/menitnya di Unionville, Maryland, AS . Sebagai
perbandingan daerah sub tropis, Hongkong, hujan
terderas berupa 70 milimeter /jam, bukan permenit.
3. Hujan Terderas Turun Dalam 24 Jam
Hujan lebat turun sebanyak 1.825 meter selama 24
jam mulai 7-8 januari 1966. Di Cyclone Denise di Foc-foc,
sebuah pulau di Samudera Hindia.

4. Hujan Es Terburuk di Bangladesh, 92 orang tewas


Hujan es dengan berat 1,02kg/es yang turun
dialami kota Gopalganj, Bangladesh pada 14 april 1986.
Menewaskan 92 orang dan tercatat sebagai hujan es
terderas di dunia.
5. Kekeringan Terpanjang Selama 14 Tahun di Chili
Kekeringan 173 bulan /14 tahun (oktober 1903-
januari) terjadi di Arica, Chili. Selama itu tidak ada
sedikitpun hujan yang turun dan terhitung sebagai
kekeringan terpanjang dalam sejarah.

6. Geiser Air Dingin yang Tertinggi


Geiser yang pada umumnya berupa air panas, pada
19 september 2002 Andercach, Jerman, geiser berupa
air dingin dan ketinggiannya mencapai 61,5 meter.
7. Gelombang Panas Ontario (2010)
Di Ottawa, Ontario, Kanada, suhu normal tertinggi
di minggu pertama bulan april sekitar 7 derajat celcius.
Namun, pada 2 dan 3 april 2010 Ottawa mengalami dua
hari panas (28,2ᵒ c & 28,5ᵒ c) berturut-turut.

8. Salju Ajaib / Salju Pertama Florida(1977)


Pada 19 januari 1977 salju pertama turun di Florida
yang tidak pernah memiliki catatan sejarah turunnya
salju.
2.5 Menangani Dampak Perubahan Iklim

Banyak hal yang bisa kita lakukan sebagai warga Bumi


untuk turut berperan serta mengatasi peristiwa
Pemanasan Global (Global Warming) dan Perubahan
Iklim (Climate Change) yang sedang dialami Bumi,
dimulai dari hal-hal kecil yang dapat dilakukan oleh
semua orang dari rumah tempat kita tinggal,
diantaranya seperti hal-hal berikut ini:

1). Hemat Pemakaian Listrik :


Matikan peralatan listrik jika sedang tidak digunakan.
Hanya menggunakan peralatan listrik ketika kita
membutuhkannya. Tidak menggunakan peralatan yang
menggunakan listrik; jika dapat dengan mudah
dilakukan dengan tangan, seperti membuka kaleng,
botol dsb. Hubungkan lampu di halaman rumah dengan
sebuah alat pengatur waktu (timer) atau fotocel sinar
matahari. Gunakan jenis lampu fluorescent dan lampu
hemat energi untuk menghemat listrik. Jenis lampu
hemat energi akan memangkas 80 % boros listrik
daripada lampu pijar.

Matikan peralatan listrik dan gunakan penerangan


seminimal mungkin di malam hari ketika akan pergi
tidur. Matikan pemanas air sebelum Anda berangkat
untuk pergi berlibur. Ganti kulkas lama jika sudah boros
listrik dan jangan lupa defrost kulkas anda secara
teratur. Bersihkan dan keluarkan barang/makanan yang
tidak perlu dari kulkas setiap minggu. Jangan masukkan
makanan panas di dalam lemari es. Jangan terlalu sering
dan dalam waktu lama membuka pintu lemari es, karena
akan boros listrik.

2). Hemat Pemakaian Air :


Jangan mencuci piring dengan air yang mengalir terus
menerus. Jangan menggosok gigi, juga dengan kran air
yang mengalir, karena air akan banyak terbuang. Mandi
menggunakan gayung yang terukur dan seperlunya,
daripada pakai kran shower dengan air mengalir atau
berendam pada ‘bath-tub’. Demikian pula untuk
mencuci mobil, cukup gunakan ember dan gayung
daripada menggunakan selang dengan air mengalir.

3). Manfaatkan Sumber Energi dari Alam :


Gunakan tenaga surya untuk rumah dan pemanas
air. Gunakan sinar matahari untuk mengeringkan
pakaian Anda. Gunakan pencahayaan dari sinar
matahari secara optimal, bukannya mengandalkan
lampu listrik. Buka jendela, agar angin dapat berhembus
masuk untuk menyejukkan dan menyegarkan ruangan
di rumah anda, daripada menggunakan penyejuk udara
buatan yang boros listrik seperti AC.

4). REUSE (Gunakan Kembali) Dan lain-lainnya :


Gunakan keramik atau gelas cangkir kopi bukan
cangkir sekali pakai seperti yang terbuat dari plastic dan
Styrofoam. Gunakan kembali kantong plastik dan wadah
penyimpan barang lainnya. Gunakan kertas bekas surat
dan amplopnya, kalender bekas, untuk kertas corat-
coret atau catatan keperluan sehari-hari.

5). REDUCE ( Berhemat ) Dan lain-lainnya :


Hemat penggunaan kertas dan tissue karena
terbuat dari kayu yang harus ditebang dari pohon di
hutan, sedangkan hutan dibutuhkan untuk menetralisir
emisi CO2 di udara. Memelihara, merawat dan
memperbaiki barang-barang yang kita miliki dan sudah
digunakan daripada sering membeli baru. Prioritaskan
membeli produk yang berlabel ramah lingkungan. Beli
produk yang bisa didaur ulang atau terbuat dari bahan
daur ulang.

6). RECYCLE ( Daur Ulang ) Dan lain-lainnya :


Gunakan pakaian yang terbuat dari bahan yang
ramah lingkungan. Gunakan tas daur ulang untuk
menyelamatkan lingkungan. Recycle segalanya: koran,
botol dan kaleng, plastik, kulit, kaca dan aluminium serta
bahan anorganik lainnya. Bagi Anda yang suka berkreasi
manfaatkan sampah non organik untuk didaur ulang
menjadi produk kerajinan tangan yang indah.

Kumpulkan sampah dan buang di tempat yang


sesuai dengan peruntukkannya, jika memungkinkan
pisahkan yang organik dan non organik. Sampah organik
bisa dimanfaatkan untuk pupuk kompos sedangkan yang
non organik bisa diolah kembali menjadi barang yang
memberikan manfaat, daripada dibuang sembarangan
misalnya ke sungai, danau dan laut terutama yang
terbuat dari plastik sungguh akan merusak lingkungan,
karena bahan plastik yang asal mulanya dibuat dari
minyak bumi ini, baru bisa terurai minimal setelah
mencapai waktu 200 tahun. Oleh karenanya, jangan
buang sampah an organik secara sembarangan, karena
bisa mencemari lingkungan.
7). Hijaukan Lingkungan ( Go Green ) di halaman rumah.
Pohon-pohon yang kita tanam di halaman rumah
sekecil apa pun halamannya, sudah pasti akan berperan
untuk menetralisir CO2 di udara sekaligus menyegarkan
dan menyehatkan kita. Jadi jangan ragu untuk mulai
menanam pohon dan terus tambah koleksi tanaman di
halaman rumah. Mau tanaman hias, bunga, buah atau
apotik hidup, sayuran dan bumbu dapur tidak masalah.
Dan jika sebagian besar warga bumi melakukannya,
akan memberikan manfaat yang sangat signifikan untuk
mereduksi CO2 di udara dan pada akhirnya pemanasan
global pun dapat diredam. Gunakan pupuk organik
untuk menyuburkan tanaman, atau pupuk kompos yang
bisa kita buat sendiri, lebih hemat dan ramah
lingkungan.

8). Efisiensi Penggunaan Kendaraan Bermotor :


Biasakan berjalan atau bersepeda, yang tentunya
lebih menyehatkan dan ramah lingkungan, misalnya
untuk tujuan dekat seperti berbelanja ke supermarket di
sekitar rumah.

2.6 Teknologi Dalam Menghadapi Perubahan Iklim


Sektor Pertanian :
 Kalender tanam
 Varietas unggul baru yang adaptif
 Teknologi panen hujan dan aliran permukaan
 Teknologi pengelolaan sumber daya lahan/tanah
seperti pemupukan.

Rencana penggunaan teknologi dalam mengatasi


perubahan iklim
 Pemasangan dan penggunaan teknologi hemat energi
di bangunan komersial.
 Rumah dan fasilitas industry manufaktur.
 Pengembangan energy terbarukan.
 Penggantian bahan bakar dari bahan bakar fosil ke
sumber energi terbarukan.
 Penggunaan teknologi untuk pengelolaan hutan lebih
lestari dan budidaya pertanian secara lebih efisien.
 Dan penyediaan subsidi dan kompensasi bagi
masyarakat dan dunia usaha yang harus mengubah
mata pencaharian mereka karena kebijakan
pembangunan ekonomi hijau oleh pemerintah.

Teknologi mitigasi
 Energi : energi surya dan transportasi massa
 Kehutanan dan tata guna lahan : pengukuran dan
monitoring emisi karbon
 Limbah : mechanical biological treatment

Teknologi Adaptasi
 Ketahanan pangan : tanaman padi yang tahan oanas
dan banjir
 Sumber daya air : daur ulang limbah domestic
 Kerantanan pesisir : teknologi tembok laut dan
dinding laut
2.7 Paris Agreement
Persetujuan Paris adalah persetujuan dalam
kerangka UNFCCC yang mengawal reduksi emisi karbon
dioksida efektif berlaku sejak tahun 2020. Persetujuan
ini dibuat pada Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan
Bangsa-Bangsa 2015 di Paris.

Tujuan dari persetujuan ini adalah


(a) Menahan laju peningkatan temperatur global
hingga di bawah 2 derajat celcius dari angka sebelum
masa Revolusi Industri, dan mencapai upaya dalam
membatasi perubahan temperatur hingga setidaknya
1.5 derajat Celcius, karena memahami bahwa
pembatasan ini akan secara signifikan mengurangi risiko
dan dampak dari perubahan iklim.
(b) Meningkatkan kemampuan untuk beradaptasi
terhadap dampak dari perubahan iklim, meningkatkan
ketahanan iklim, dan melaksanakan pembangunan yang
bersifat rendah emisi gas rumah kaca tanpa mengancam
produksi pangan.
(c) Membuat suplai finansial yang konsisten demi
tercapainya pembangunan yang bersifat rendah emisi
gas rumah kaca dan tahan terhadap perubahan
iklim.hway towards low greenhouse gas emissions and
climate-resilient development."
2.8 Pekan Nasional Perubahan Iklim
PNPI dilatar belakangi dari Pemerintah Indonesia
yang telah mengesahkan Perjanjian Paris atas Konvensi
Kerangka Kerja Perserikatan Bangsa Bangsa mengenai
Perubahan Iklim melalui Undang-Undang Nomor 16
Tahun 2016 pada tanggal 24 Oktober 2016. Indonesia
dengan negara-negara di dunia secara bersama – sama
berkomitmen untuk menjaga kenaikan suhu global di
bawah 20C dan mendorong upaya untuk membatasi
kenaikan suhu bumi lebih jauh ke 1,50C di atas tingkat
pra industri.Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan (KLHK) berupaya untuk mentransformasikan
semua aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim baik
ditingkat nasional maupun lokal.
PNPI bertujuan untuk Membangun upaya bersama
stakeholders dalam rangka aksi mitigasi dan adaptasi
perubahan iklim; Menginformasikan dan
mengkomunikasikan hasil-hasil best practices yang
terjadi di nasional dan lokal kepada seluruh masyarakat
yang sejalan dengan Paris Agreement dan Membangun
semangat bersama seluruh stakeholders agar upaya
aksi mitigasi dan adaptasi tetap dilakukan untuk
mencapai tujuan bersama, baik di tingkat nasional
maupun global.
PNPI dirancang sebagai transformasi dari acara-
acara nasional yang pernah ada, yang masih berjalan
maupun yang masih dalam rencana. Event ini
merupakan gabungan berbagai acara berdimensi sangat
lokal sampai global, diselenggarakan di berbagai daerah
dan acara puncak di tingkat nasional.
BAB III
KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan
Perubahan iklim bisa terjadi di muka bumi
disebabkan karena beberapa faktor. Baik faktor alami
dari alam maupun faktor manusia seperti aktivitas-
aktivitas manusia yang berpengaruh terhadap alam.
Namun, sebagian besr perubahan iklim diakibatkan oleh
manusia. Karena Adapun tugas manusia dalam
menghadapi perubahan iklim dan peristiwa alam yang
terjadi adalah dengan mengelola bumi dengan baik
serta sebisa mungkin bertindak hal hal positif yang tidak
memperparah keadaan bumi khususnya iklim.

3.2 Daftar Pustaka


1. https://perspektifofficial.com/2016/08/21/dampak-
perubahan-iklim/
2. https://id.wikipedia.org/wiki/Iklim
3. https://id.wikipedia.org/wiki/Iklim
4. http://umum-
pengertian.blogspot.co.id/2016/06/pengertian-
umum-iklim-serta-tipe-tipe.html
5. http://adisumiartha.blogspot.co.id/2012/02/perubah
an-iklim-dan-cara.html

Anda mungkin juga menyukai