Tugas Dan Perkembangan Pada Lansia
Tugas Dan Perkembangan Pada Lansia
E. Penyesuaian Sosial
Usia madya sering membawa perubahan minat dalam kehidupan sosial.
Sebagai pasangan yang tanggung jawab keluarganya berkurang dan status
ekonomi mereka meningkat, mereka dapat lebih banyak terlibat dengan
kegiatan sosial dibanding semasa mudanya. Banyak orang yang berusia
madya terutama kaum wanitanya, menyadari bahwa kegiatan sosial dapat
menghilankan kesepian karena anak-anaknya sudah dewasa semua dan mulai
berkeluarga.
Selama usia madya, orang senang terhadap kegiatan menjamu teman
dalam bentuk acara makan malam, pesta dan pada umumna kehidupan sosial
mereka senang berkumpul dengan jenis kelamin yang sama. Kemudian bila
seseorang mulai memasuki masa pension, dengan berkurangnya pendapatan
kegiatan dalam masyarakat mulai berkurang. Akibatnya, mereka cenderung
menghabiskan waktunya dengan anggota keluarga. Kegiatan sosial dalam
masyarakat dipengaruhi oleh status kelas sosial seseorang.
A. Contoh Kasus
Inisial Partisipan I : H
Umur partisan : 60 tahun
Pekerjaan yang dulu : Pegawai perusahaan bosowa
Sekarang sebagai ketua pengurus Masjid Nurul Iman III, Telkomas, jln telegrap 1
1. Bagaimana perbedaannya ketika masih kerja dan setelah pensiun?
Waktu bekerja yang diutamakan adalah tugas, setelah pensiun yang
diutamakan adalah kewajiban. Tugas adalah beban tanggung jawab yang
diberikan untuk perusahaan sesuai dengan perundang-undangan dari
perusahaan yang berlaku dan harus mencapai target. Kewajiban adalah dasar
untuk melaksanakan tanggung jawab sosial dimana kita berdomisili.
Contohnya diberi tugas dari masyarakat, kalau ketua rt ada tugasnya, sebagai
pengurus masjid ada tugasnya, semua ada tugasnya.
2. Adakah kekhawatiran yang dirasakan setelah masuk usia keatas dan pensiun,
a. Ada. Kekhawatiran yang pertama adalah pendapatan.
b. Pendapatan tidak sama pada waktu aktif. Ketika masih bekerja 100%
penghasilan.
c. Nah setelah pensiun, kita cuma terima 30%. Bisa dibilang gaji buta.
d. Dulu kan ada bonus gaji ke-13, bonus gaji tiga bulan sekali, bonus kerja,
dsb. Sekarang harus pikir-pikir dulu kalau mau beli barang.
e. Yang kedua adalah masalah stress.
3. Apakah anda merasa stress?
Tidak, karena apa? Karena semua itu kita kembali kepada Allah bahwa
segala karunia yang kita berikan pada waktu tua menjelang umur, nikmat itu
dikurangi sedikit demi sedikit.
Yang pertama rejeki dikurangi, dari 100% menjadi 30%. Kedua
kesehatan menurun, saya kalau shalat saja sakit, asam urat. Lihat saja orang-
orang yang pensiun keluhan pertamanya itu sakit di kaki, sudah tidak bisa
pergi jauh lagi, pendengaran berkurang, mata kabur. Namun, kita tidak
merasakan bahwa itu adalah nikmat yang diambil sedikit demi sedikit.
4. Perbedaan mengenai waktu luang ketika bekerja dulu,
Digunakan untuk, kalau saya itu, waktu luang yang mana dulu. Karena
saya dulu masuk kerja jam tujuh pagi, berhenti jam duabelas, istirahat sampai
jam satu. Dan bekerja lagi sampai jam lima sore. Kalau ada pekerjaan lagi jam
tujuh malam sampai jam sebelas. Belum lagi urusan yang lain.
Pewawancara : waktu yang satu jam itu Pak, dari jam duabelas sampai
jam satu. Untuk Ishama. Istirathat, makan, shalat.
Ada juga kita bagi hari sabtu minggu kalau tidak ada piket untuk
keluarga. Bercanda bersama, bagi waktu bersama, olahraga. Jadi, waktu luang
adalah waktu dimana kita tidak melakukan kegiatan untuk perusahaan. Kalau
sekarang lebih banyak waktu untuk berkenalan.
5. Mengapa anda masih memilih untuk bekerja dalam hal ini sebagai pengurus
masjid,
Pengurus masjid itu bukan pekerjaan. Siapa yang mau jadi pengurus
kalau tidak digaji? Kan tidak digaji. Namun kita ditunjuk sebagai masyarakat
yang dipilih untuk menjalankan amanah sebagai, timbul pertanyaan kenapa
saya yang dipilih? Kenapa kamu dipilih sebagai? Kenapa jokowi dipilih
sebagai presiden? Karena adanya kemampuan, kemampuan untuk memimpin,
melaksanakan amanah, dan untuk bertindak.
6. Bagaimana pemaknaan hidup anda sekarang?
Saya lebih tegas dari sebelum pensiun, lebih mengenal diri dari
sebelumnya. Lebih dekat dengan Allah SWT. Apa contohnya : Shalat tidak
pernah terlambat lagi. Kalau shalat tidak pernah terlambat, maka kita harus
tau makna dari shalat. Shalat itu untuk mencegah dari perbuatan keji dan
munkar, kalau masih melakukan perbuatan keji maka shalatnya perlu
ditanyakan. Lebih bagus sekarang karena waktu luang maka banyak kenalan,
juga kalau masjid ini ramai. Dukanya kalau tidak ada yang pergi. Bagaimana
perasaannya kalau tidak ada yang pergi? Sedih kan. Mengapa banyak yang
tidak pergi ke masjid, padahal masjid sudah dibersihkan, karpet sudah
disediakan, lantai sudah dipel, tinggal pergi shalat saja.
Aspek keluarga, kita semakin lebih bertanggung jawab. Bukannya apa,
tugas dari orangtua ada tiga :
a. Memberi nama yang baik.
b. Mengaqikahkan.
c. Menikahkan.
Mendidik anak juga sesuai dengan Al-Qur’an. Kita kan tidak tahu anak
pergi ke mana, sama siapa, kita ingatkan supaya dia tetap mengingat Allah
dan Allah mengingatnya. Shalat itu yang paling penting.
Papilia E. Diane, dkk. 2008. Human Development. Jakarta: Prenada Media Group