- Tingkat kebugaran adalah indeks kesanggupan badan (IKB) yang diukur dengan
rumus berdasarkan perubahan denyut nadi setelah melakukan latihan fisik.
3.3. Hipotesis
Terdapat perbedaan tingkat kebugaran antara mahasiswi FK USU yang
diberikan minuman beroksigen dengan yang diberikan minuman air putih biasa.
Kriteria inklusi :
- Mahasiswi FK USU Angkatan 2012
- IMT normal
- sehat jasmani
Kriteria eksklusi :
- sedang menstruasi
Dari hasil perhitungan rumus diatas, maka diambil jumlah sampel untuk
penelitian ini adalah 17 orang per kelompok.
10. Apabila irama/sikap tetap salah selama 10-15 detik. Walaupun sudah
diberikan peringatan, maka tes harus dihentikan dan lama masa kerja dicatat.
11. Untuk mencegah terjadinya kelelahan pada satu tungkai, sampel diizinkan
untuk sesekali mengubah langkahnya.
12. Saat tes dihentikan, kedua stopwatch dihentikan. Penghentian stopwatch
pertama akan menunjukkan waktu lama masa kerja naik turun bangku, sedangkan
penghentian stopwatch yang kedua merupakan tanda permulaan masa pemulihan
sekaligus digunakan untuk menghitung nadi.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yakni
hasil data yang diperoleh dari pengukuran langsung. Data diolah dengan
menggunakan SPSS for WINDOWS. Pertama-tama dilakukan uji normalitas
Sampel dalam penelitian ini berjumlah 34 orang yang dibagi ke dalam dua
kelompok (kelompok minuman beroksigen dan kelompok air putih biasa) yang
tiap kelompoknya berjumlah masing-masing 17 orang.
Dari tabel 5.2., didapati bahwa rata-rata indeks kesanggupan badan (IKB)
pada kelompok yang diberikan minuman air putih adalah 29,1824 dengan standar
error 5,78597. Sedangkan pada kelompok yang diberikan minuman beroksigen
didapati rata-rata indeks kesanggupan badan (IKB) sebesar 25,6800 dengan
standar error 2,07039.
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Perlakuan Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
IKB air putih ,323 17 ,000 ,628 17 ,000
air oksigen ,137 17 ,200 ,934 17 ,257
Dari hasil tes Mann-Whitney U pada tabel 5.4., didapati nilai sg.2-tailed
adalah 0,502 (p>0,05). Karena itu hasil uji dinyatakan tidak signifikan secara
statistik, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan
bermakna antara konsumsi minuman beroksigen dengan air putih biasa terhadap
indeks kesanggupan badan (IKB) setelah melakukan latihan fisik (Harvard step
test) pada mahasiswi FK USU 2012.
5.2. Pembahasan
Pada penelitian ini sampel diberikan minuman air putih dan minuman
beroksigen sebelum melakukan latihan fisik, yang berarti pemberian oksigen
melalui saluran cerna. Hasilnya ditemukan bahwa tidak ada perbedaan bermakna
6.1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian ini didapati bahwa tidak ada perbedaan bermakna
antara konsumsi minuman beroksigen dengan air putih biasa terhadap indeks
kesanggupan badan (IKB) setelah melakukan latihan fisik (Harvard step test) pada
mahasiswi FK USU 2012 usia 18-20 tahun.
6.2. Saran
Adapun saran peneliti berkaitan dengan hasil penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui absorpsi oksigen di
dalam saluran cerna pada pemberian oksigen secara oral.