Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KABUPATEN PRINGSEWU

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS RAWAT INAP BUMIRATU
Alamat : Jl. Raya Bumiratu Kec. Pagelaran Kab. Pringsewu 35375

LAMPIRAN
PERATURAN KEPALA UPT
PUSKESMAS RAWAT INAP
BUMIRATU
NOMOR……….TAHUN 2019
TENTANG KERANGKA ACUAN
KEGIATAN PUSKESMAS RAWAT
INAP BUMIRATU PEDOMAN
KEGIATAN PENGENDALIAN
PENYAKIT TIFOID

PEDOMAN
KERANGKA ACUAN KEGIATAN KERJA
KEGIATAN PENGENDALIAN PENYAKIT TIFOID
DI UPT PUSKESMAS RAWAT INAP BUMIRATU
TAHUN 2019

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Penyakit Tifoid merupakan penyakit yang mengancam kesehatan masyarakat di
indonesia, oleh karenanya dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat sejak
dini, perlu dilakukan upaya pengendalian Demam Tifoid dengan pemeriksaan
berkala, pengobatan, pengamatan penyakit, perbaikan kesehatan lingkungan dan
penyuluhan kesehatan.
Demam tifoid dan paratifoid merupakan salah satu penyakit infeksi endemik di
Asia, Afrika, Amerika Latin Karibia dan Oceania, termasuk Indonesia. Penyakit ini
tergolong penyakit menular yang dapat menyerang banyak orang melalui makanan
dan minuman yang terkontaminasi. Insiden demam tifoid di seluruh dunia menurut
data pada tahun 3002 sekitar 16 juta per tahun, 600.000 di antaranya menyebabkan
kematian. Di Indonesia prevalensi 91% kasus demam tifoid terjadi pada umur 3-19
tahun, kejadian meningkat setelah umur 5 tahun. Ada dua sumber penularan S.typhi
: pasien menderita demam tifoid dan yang lebih sering dari carrier yaitu orang yang
telah sembuh dari demam tifoid namun masih mengeksresikan S. typhi dalam tinja
selama lebih dari satu tahun.

Demam Tifoid atau tifus abdominalis banyak diketemukan dalam kehidupan


masyarakat kita, baik diperkotaan maupun di pedesaan. Penyakit ini sangat erat
kaitannya dengan kualitas yang mendalam dari hyiene pribadi dan sanitasi
lingkungan seperti, hygiene perorangan dan hygiene penjamah makanan yang
rendah, lingkungan yang kumuh, kebersihan tempat- tempat umum (rumah makan,
restoran) yang kurang serta perilaku masyarakat yang kurang mendukunguntuk
hidup sehat. Seiring dengan terjadinya krisis ekonomi yang berkepanjangan akan
menimbulkan peningkatan kasus – kasus penyakit manula, termasuk tifoid ini.
Di indonesia penyakit ini bersifat endemik dan merupakan masalah kesehatan
masyarakat. Dari telaaah kasus di rumah sakit besar di indonesia, kasus tersangka
tifoid menunjukan kecenderungan meningkat dari tahun ke tahun dengan rata- rata
kesakitan 500/100.000 penduduk dengan kematian antara 0,6 % - 5 %.

Dewasa ini penyakit tifoid harus mendapat perhatian yang serius karena
permasalahannnya yang makin kompleks sehingga menyulitkan upaya pengobatan
dan pencegahan. Permasalahan tersebut adalah gejala – gejala klinis bervariasi dari
ringan sampai berat dengan komplikasi yang berbahaya, komorbid atau koinfeksi
dengan penyakit lain, resistensi yang meningkat dengan obat – obatan yang lazim
dipakai, meningkatnya kasus karier atau relaps, sangat sulitnya dibuat vaksin yang
efektif, terutama untuk masyarakat yang tinggal didaerah yang bersifat endemik.
Berdasarka kajian diatas, dirasakan sangat perlu suatu upaya terpadu dan saling
memahami pada kegiatan pengobatan atau pencegahan oleh seluruh tenaga
kesehatan yang terlibat dalam pengendalian penyakit ini.
1. Dasar Hukum
- Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah
Penyakit Menular
- Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan.
- Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 40 tahun 1991 tentang
Pedoman Penanggulangan Wabah.
- Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1501/MENKES/PER/X/2010 tentang
Jenis Penyakit Tertentu Yang Dapat Menimbulkan Wabah dan Upaya
Penanggulangannya

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
Meningkatkan upaya pencegahan, penemuan dini, serta pengobatan, dan
perawatan tifoid secara tepat, akurat dan berkualitas, sehingga mendatangkan
angka kesembuhan yang tinggi serta dapat menekan deajat endemisitas
serendah mungkin.
2. Tujuan Khusus :
a) Tersusunnya langkah – langkah kemitraan dalam pencegahan, dengan
melibatkan masyarakat, stake holder, dan unit pelayanan kesehatan.
b) Meningkatkan penemuan penderita secara dini.
c) Meningkatkan mutu pengobatan dan perawatan dengan angka kesembuhan
yang tinggi.
d) Suksesnya penanggulangan komplikasi dan karier.
e) Terlaksananya kegiatan pengobatan dan pencegahan menurut pedoman
tatalaksana yang sama, pada semua unit pelayanan kesehatan.

C. KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN


1. Perbaikan sanitasi lingkungan.

a. Berkolaborasi lintas program dengan program kesehatan lingkungan


tentang Pelaksanaan penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya
penyediaan air bersih dan penyediaan jamban yang memenuhi syarat
kesehatan untuk masyarakat.
b. Berkolaborasi lintas program dengan program kesehatan lingkungan
tentang pelaksanaan penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya
pengelolaan air limbah, kotoran, dan sampah di masyarakat secara tepat
c. Berkolaborasi lintas program dengan program kesehatan lingkungan
tentang kontrol dan pengawasan terhadap kebersihan lingkungan di
wilayah binaan Puskesmas Sei Pancur.
2. Peningkatan higiene sanitasi makananan dan minuman
a. Berkolaborasi dengan program gizi untuk pelaksanaan penyuluhan tentang
cara – cara yang yang cermat, tepat dan bersih dalam pemilihan,
pengolahan dan penyajian makanan
b. Mendorong penggunaan ASI untuk bayi.
3. Peningkatan higiene perorangan
a. Menggalakan budaya cuci tangan di masyarakat dengan cara penyuluhan
cuci tangan 6 langkah dan simulasi cuci tangan 6 langkah secara rutin dan
berkelanjutan.
b. Pencatatan dan pelaporan secara rutin (setiap minggu) penemuan kasus
tifoid di Form
D. TEMPAT PELAKSANAAN
Wilayah Kerja Puskesmas Bumiratu Kabupaten Pringsewu
E. WAKTU KEGIATAN
Bulan 2019
F. TENAGA
Dalam pelaksanaan kegiatan di wilayah kerja UPT Puskesmas Rawat Inap Bumiratu
ini melibatkan tenaga :
1. Petugas Promkes Promkes
2. Bidan Desa
3. Lintas Program
4. Petugas laboratorium
5. Dokter
G. SUMBER DANA
Sumber dana Kegiatan Pengendalian penyakit Tifoid dari Bantuan Operasional
Kesehatan (BOK) UPT puskesmas Bumiratu Kabupaten Pringsewu Tahun 2019
H. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kegiatan Pengendalian penyakit Tifoid Tahun 2019 di
Wilayah UPT Puskesmas Bumiratu Kabupaten Pringsewu
Mengetahui, Bumiratu, 2019
Ka. UPT Puskesmas Bumiratu Pemegang Program Tifoid
Kabupaten Pringsewu Puskesmas Bumiratu

IdaSundari Said, S.ST Sidik, S.KM


NIP.19700521 198912 2 001 NIP. 19940319 201902 1 003

Tembusan :
1. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pringsewu
2. Arsip.

Anda mungkin juga menyukai