Anda di halaman 1dari 20

Nama : Khoirul Lathif

NIM : K162.3.154

Matkul : Kewirausahaan
A. USAHA JASA KONSTRUKSI BANGUNAN, RUMAH, BORONGAN

Usaha Jasa Konstruksi Bangunan, Rumah, Gedung, Perkantoran, Borongan dan sejenisnya
sudah banyak dijalankan banyak pihak termasuk perusahaan perusahaan besar; misalnya :
Hutama Karya, Ardhi Karya, Wijaya karya, dll. Namun demikian tidak tertutup kemungkinan
bagi kita untuk mencoba menjalankan peluang usaha seperti itu. Jika perusahaan besar
menjalankan jasa konstruksi yang skalanya besar maka kita bisa memulainya dengan yang
skala kecil atau mikro; misalnya dibawah nilai 500 juta rupiah, tergantung kemampuan yang
dimilki. Usaha Jasa Konstruksi Bangunan atau disebut dengan istilah borongan bangunan
masih berkembang terus karena semakin banyak orang yang membutuhkan pihak lain untuk
menggarap bangunan rumah, gedung, dll, hal ini terkait dengan kebutuhan akan rumah
tinggal dan perkembangan jumlah penduduk. Uha seperti dapat dijalankan desgan membuat
perizinan dan membentuk perusahaan dalam format sebuah CV yang biayanya tidak terlalu
besar.

Aktifitas utama dalam menjalankan Usaha Jasa Konstruksi Bangunan, Rumah, Gedung,
Perkantoran, Borongan; adalah mengakomodasi keinginan customer, membuat sketsa dan
visualisasi, membuat model atau miniatur, presentasi ke customer, membuat gambar
teknik,membuat RAB (rencana Anggaran Biaya), membuat kontrak dan persetujuan dengan
customer, kunjungan ke lapangan, menyiapkan modal kerja, menyiapkan perizinan,
pengadaan material dan tenaga kerja, pelaksanaan pekerjaan konstruksi, monitoring
pekerjaan kontruksi, dan serah terima ke customer.

Hal penting pertama yang harus disiapkan oleh kita adalah bahwa kita memilki koleksi
visualisasi berbagai jenis bangunan, rumah atau gedung biasanya dalam format foto, video
atau sketsa sehingga akan memudahkan kita dalam menjaring atau mengakomodasi keinginan
customer. Mungkin jika dianalogikan dengan sebuah restoran sudah tersedia berbagai menu
yang menarik dan salah satu atau beberapa memilki kecocokan atau mirip dengan keinginan
customer. Hal penting berikutnya adalah pemasaran yaitu menawarkan jasa kita kepada calon
customer; hal ini dapat dilakukan dengan berbagai cara baik itu kunjungan kepada kerabat
ataupun membuat brosur dan online melalui media sosial, dll. Media sosial seperti Facebook,
Twitter atau Instagram sangat membantu karena kita bisa menyisipkan gambar dan video
dalam melakukan promosi.

Sketsa Konstruksi Bangunan

Aktifitas yang kemudian harus kita lakukan ketika pesanan atau keinginan dari customer
mulai datang menghampiri kita adalah mengakomodasi keinginan keingan customer yang
selanjutnya kita tuangkan dalam bentuak visualisasi berupa gambar sketsa, video, dan model
miniatur. Gambar sketsa dapat dibuat dengan menggunakan Software Google SketchUp;
demikian juga halnya bahwa gambar sketsa tersebut selanjunya dapat dibuat video yang
menarik. Sedangkan model miniatur dapat dibuat dengan menggunakan stereofoam yang
kemudian diberi warna dan disusun semenarik mungkin. Beberapa kesalahan yang sering
dilakukan oleh penyedia jasa kontruksi adalah cuma bicara sedikit dengan customer sudah
langsung menawarkan harga dan seolah olah siap menggapa pekerjaan. Jangan dilupakan
Nama : Khoirul Lathif

NIM : K162.3.154

Matkul : Kewirausahaan
bahwa sebelum membuat visulisasi kita sebaiknya mengunjungi lapangan atau lahan dimana
bangunan tersebut akan didirikan, karena visualisasi akan lebih representatif jika kita
memahami bentuk lahan, ukuran dan lingkungan sekitarnya. Tahap selanjutnya adalah
melakukan presentasi visualisasi yang telah kita buat kepada customer, lakukan sebaik
mungkin dengan berbagai persiapan yang memadai termasuk penampilan kita sendiri yang
harus berkesan profesional. Jika dalam aktifitas presetasi kemudian pihak customer
mengajukan perbaikan atau penambahan, maka kita harus pandai untuk berupaya
mengakomodasinya, jika keinginan customer bertentangan dengan prinsip arsitektur maka
kita harus menjelaskannya dengan baik. Umumnya presentasi tidak akan cukup sekali atau
dua kali saja, namun bisa berulang kali untuk memperoleh kecocokan dengan customer.
Besar kemungkinan dalam aktifitas presentasi pihak customer akan mempertanyakan tentang
harga, maka kita harus mampu menjawabnya dengan baik; jangan menggunakan kata kata
kira kira atau mungkin.

Jika customer sudah menyejui visualisasi yang telah dipresentasikan, maka tahap berikutnya
adalah membuat gambar teknik dan menyusun RAB (Rencana Anggaran Biaya) proyek
konstruksi. Gambar teknik harus dibuat oleh sesorang yang memilki keahlian dan biasanya
dibua dengan menggunakan Software Autocad; di print menjadi beberapa buah gambar
tergantung luas dan bentuk bangunan. RAB dibuat dengan menggunakan MS Excel karena
sudah dilengkapi rumus rumus perhitungannya. Jika kita ingin berkomitmen maka ada
baiknya kita juga menunjukan WBS (Work Breakdown Structure) yang biasanua dibuat
dengan menggunakan Software MS Project. Customer akan merasa puas dan memiliki
gambaran yang jelas tentang ruang lingkup pekerjaan; tentu saja hal ini akan mendorong
kepercayaan dan keyakinan customer terhadap kita. Jika customer sudah menyetujui gambar
teknik dan RAB; yang tentu saja akan ada revisi atau penambahan/ pengurangan dari
customer maka tahap selanjutnya kita harus menyiapkan Kontrak untuk ditanda tangani
bersama sebagai kesepakatan. Hal ini kemudian dilanjutkan dengan mengurus perizinan
seperti IMB (Ijin Mendirikan Bangunan) dan perizinan lainnya termasuk perizinan
pelaksanaan pekerjaan konstruksi.

Dengan berbekal kontrak yang telah ditanda tangani kita bisa mengajukan permohonan uang
muka untuk modal kerja, atau jika memungkinkan kita juga bisa bekerjasama dengan pihak
bank atau lembaga keuangan. Banyak pihak menyangka bahwa untuk menjalankan Usaha
Jasa Konstruksi atau borongan membutuhkan modal besar; bisa ya bisa juga tidak, tergantung
kepada kita dalam menyikapinya. Jika akan menggunakan modal sendiri maka tentu kita
harus menyediakan anggaran dan profitnya untuk kita semua, namun jika kita bekerjasama
dengan bank kita akan dibatu dalam permodalan namun profitnya akan terkurangi dengan
jasa perbankan.
Nama : Khoirul Lathif

NIM : K162.3.154

Matkul : Kewirausahaan
Kita asumsikan bahwa semua perencanaan sudah beres dan customer sudah setuju, maka
tahap selanjutnya adalah menyiapkan material dan tenaga kerja. Proses pengadaan material
agar dilakukan secara bertahap disesuaikan dengan tahapan pekerjaan yang telah kita buat
dalam RAB Proyekmaupun WBS Proyek, karena jika pengadaan material dilakukan
sekaligus akan mengganggu finansial serta membutuhkan ruang penyimpnan. Demikian juga
halnya dengan penyiapan tenaga kerja disesuaikan dengan tahapan pekerjaan yang akan
dihadapi. Dalam beberapa kasus banyak pekerjaan yang dapat dialkukan secara paralel,
sehingga bisa menghemat waktu pengerjaan.

Ketika kita akan memulai melaksanakan pekerjaan jangan lupa agar mengajak pihak
customer untuk merayakannya, jika perlu dibuat acara seremonial misalnya acara peletakan
batu pertama. Dengan cara cara seperti akan memilki kesan terdiri bagi customer dan
akhirnya customer akan bersifat koordinatif. Kita juga harus menunjuk seseorang untuk
melakukan monitoring pekerjaan agar tetap sesuai dengan jadwal yang tertuang dalam WBS,
serta sesuai dalam menggunakan material dan tenaga kerja seperti yang tertuang dalam RAB.
Monitoring ini diperlukan untuk menjaga kualitas dan efisiensi waktu, tenaga kerja dan
material. Saat yang ditunggu akhir akan tiba yaitu serah terima kepada customer, sebelum
dilakukan serah terima sebaiknya customer diajak dahulu untuk memeriksa semua hasil
pekerjaan apakah sudah memenuhi dalam kontrak yang telah disepakati. Kembali seperti
pada saat memulai pekerjaan, buatlah acara seremonial untuk moment serah terima kepada
customer.

Permasalahan yang biasanya timbul dalam pekerjaan dan jasa konstruksi adalah antara lain :
tenaga kerja yang tidak memenuhi kualifikasi, tenaga kerja sakit dan mangkir, material yang
datang tidak sesuai spesifikasi, keterlambatan datang material, pekerjaan yang diselesaikan
tidak sesuai gambar, dll. Semua permasalahan dapat diselesaikan jika kita jeli dalam
menyikapinya, namun jika kita sembrono tidak menganalisanya dengan baik dan memebrikan
solusi yang tidak tepat maka akan berakibat pada membengkaknya harga pokok proyek.
Nama : Khoirul Lathif

NIM : K162.3.154

Matkul : Kewirausahaan
B. USAHA GERAI HANDPHONE

Penggunaan handphone atau hp dan gadget (tablet, smartphone) saat ini sudah menjadi hal
yang umum di masyarakat bahkan sudah berubah menjadi kebutuhan, sampai sampai ada
istilah…”hari gini ..nggak punya HP”. Hampir semua lapisan masyarakat saat ini
menggunakan handphone mulai dari anak anak, remaja, dewasa, tua, orang desa, orang kota,
guru, petani, dll. Handphone atau Ponsel yang memilki fasilitas koneksi ke internet juga
semakin meningkat penggunaannya setelah maraknya penggunaan media jejaring sosial
seperti Facebook dan Twitter. Sebuah ponsel untuk bisa sampai ke tangan seseorang dan
untuk bisa digunakan berkomunikasi oleh masyarakat ternyata melibatkan banyak pihak
mulai dari pabrikan ponsel, pemilki software, operating system, agen, distributor, operator
selular, pembangunan menara BTS, toko besar, toko kecil sampai ke gerai ponsel.

usaha gerai ponsel mindmap

Demikian banyaknya pihak yang terlibat; misalnya saja operator selular sangat bermacam
macam dengan berbagai tawaran serta iklan yang semakin jor joran dan menggiurkan.
Demikian pula halnya berbagai asesories ponsel semakin bermunculan dan banyak ragamnya;
sebut saja : sarung hp, karet pelindung hp, gantungan hp, penguat sinyal, anti gores, casing,
sampai ke power bank, dll. Kita juga akan sangat mudah untuk menemukan sebuah Gerai
Ponsel yang menjual berbabagi jenis ponsel; dari mulai ponsel bekas, model baru, baru bekas,
asesories, dan kartu perdana dari berbagai jenis operator. Jika kita jalan ke mall maka akan
ditemukan distributor dan beberapa gerai kecil, sedangkan agen biasanya memilki kantor,
toko, dan gedung tersendiri. Untuk menjalankan usaha dengan menjajagi membuka Gerai
Ponsel yang nantinya akan menjual berbagai jenis ponsel baru maupun bekas, serta berbagai
jenis asesories tentu saja kita akan dihadapkan dengan persaingan yang luar biasa. Namun
demikian kita tidak perlu khawatir dengan moal keyakinan, tekad yang kuat serta tekun
dalam menjalankan usaha, serta mau belajar terus menerus maka rejeki tidak akan kemana.

usaha jualan ponsel

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan lokasi toko atau gerai upayakan
untuk memperoleh tempat yang strategis dan lokasinya tidak jauh dari sumber dimana kita
nantinya akan memperoleh barang dagangan berupa berbagai jenis ponsel dan asesories.
Lokasi lokasi strategis umumnya di sekitar mall, didalam mall, sekitar pasar, didekat
pertokoan, atau didekat sesama gerai ponsel membentuk komunitas. Kemudian kita upayakan
agar gerai menarik perhatian calon pembeli dengan cara menatanya sedemikian rupa; mulai
dengan melengkapi tokui atau lemari kaca unutk pajangan, lampu lampu, dan spanduk serta
baliho. Kita akan membutuhkan modal namun tidak terlalu besar untuk membeli tokui atau
lemari pajangan, serta berbagai pernak pernik untuk menarik perhatian, demkian juga halnya
untuk menyewa tempat. Tempat yang akan disewa tidak perlu terlalu besar namun
secukupnya saja yang terpenting adalah bisa memajang barang dagangan. Sebagai contoh bila
kita akan menyewa tempat didalam mall cukup dengan menyewa lantai ukuran 2 x 2m.
Nama : Khoirul Lathif

NIM : K162.3.154

Matkul : Kewirausahaan

gerai ponsel

Langkah berikutnya yang harus dilakukan cukup berat dan penuh tantangang serta
membutuhkan pengetahuan dan keterampilan dalam berkomunikasi serta mengenal barang
dagangan atau berbagai jenis ponsel dan harganya dipasaran. Hal yang perlu dilakukan
adalah mendatangi beberapa agen dan distributor untuk melakukan kerjasama atau istilah
keren-nya adalah konsinyasi. Dengan bermodalkan sedikit uang saja kita bisa mendapatkan
barang dagangan yang bagus, umumnya sisa pembayaran akan dilakukan dibelakang setelah
barang laku atau pada periode waktu tertentu kita membuat laporan. Langkah ini merupakan
lankah yang cukup penting karena akan menentukan masa depan dari usaha kita, jaminannya
adalah kepercayaan dan jika perlu kita mesti melakukan membangun citra untuk bisa
dipercaya. Pihak agen dan distributor tidak akan percaya begitu saja, biasanya mereka
melakukan uji coba terlebih dahulu lantas memonitor dan memantaunya. Jika pada periode
tertentu barang dagangan tidak laku umumnya dibuat perjanjian hal apa saja yang mesti
dipenuhi. Jika sudah dipercaya bahkan akan ada agen yang berani untuk melakukan make up
terhadap gerai kita agar lebih menarik, tentu saja dengan menonjolkan produk tertentu.

Jika sudah berhasil memperoleh barang dagangan maka kita tinggal melakukan pemasaran,
promosi dan penjualan, menunggu calon pembeli serta melayaninya dengan baik. Kita tidak
boleh tinggal diam menunggu calon pembeli, namun harus berupaya untuk melakukan
promosi dimulai dengan memperkenalkan Gerai Ponsel kita kepada kerabat, keluarga,
temannya teman, temannya keluarga, tetangga, dst. Selama proses berjalan kita jangan lupa
untuk melakukan analisa tentang rata rata kebutuhan masyarakat terhadap perangkat Ponsel,
jenisnya, harganya, dll. Sebagai contoh beberapa waktu yang lalu jenis Blackberry sangat
digemari oleh berbagai kalangan, kemudian adanya tren meningkatnya permintaan
Smartphone Android, ada juga musimnya lagi ramai Tablet, dst. Jangan lupa bahwa kita juga
mesti menambah wawasan dan pengetahuan terus menerus tentang hal hal baru dalam dunia
perangkat Ponsel agar tidak ketinggalan, hal ini bisa dilakukan dengan cara membaca tabloid
ponsel atau browsing internet.
Nama : Khoirul Lathif

NIM : K162.3.154

Matkul : Kewirausahaan
C. USAHA BENGEKEL LAS TERALIS KANOPI DAN GERBANG

Menjalankan usaha Bengkel Las untuk pembuatan Teralis, Pagar, Canopy, Tangga, dll cukup
menjanjikan dan akan memberikan pendapatan serta keuntungan yang signifikan jika
dikerjakan dengan serius, tekun, dan mau mendengarkan keinginan pelanggan. Pada
umumnya pelanggan atau masyarakat cenderung mengikuti trend atau jaman, sehingga
seringkali mereka ingin membuat model terbaru terkait dengan penampilan rumah atau
tempat tinggalnya. Teralis, Pagar, canopy, dll. akan digantikan dengan model yang baru
walaupun yang lama masih bagus. Akhir akhir ini kita mengenal istilah model “minimalis”
untuk teralis, pagar, canopy, tanggal, dll. Mungkin nantinya beberapa saat lagi akan dikenal
model baru dan konsumen ingin menggantinya dengan model yang baru tersebut.

Selain itu, memilki bengkel las seperti itu bisa juga digunakan untuk pembuatan barang
barang yang bisa langsung dijual ke konsumen tanpa melalui pesnan terelebih dahuli,
misalnya : Jemuran Pakaian, Tempat Handung, Tempat Hanger Pakaian, Rak Tanaman Hias,
dll. Bahkan beberapa bengkel las nampaknya juga ada yang membuat barang barang untuk
mainan anak; misalnya : ayunan, jungkitan, komidi putar mini, dll. Apabila kita inovatif dan
mencoba kreasi kreasi baru maka tidak menutup kemungkinan bahwa bengkel bisa eksis dan
membuat barang barang yang bisa langsung dijual ke konsumen.

Dengan meningkatnya jumlah pembangunan rumah yang dilakukan oleh pengembang


perumahan merupakan prospek bagi bengkel las teralis, karena umumnya setelah rumah
selesai dibangun akan diikuti dengan pembuatan pagar, teralis, canopy, pintu garasi, tangga,
dll. Maka komplek perumahan yang baru maupun yang sudah lama merupakan sasaran
pemasaran pembuatan teralis, pagar, canopy, dll.

1. Tempat Usaha

1.1. Workshop

Workshop Las atau Bengkel Las akan digunakan sebagai tempat untuk melkukan produksi
pembuatan Teralis, Pagar, Canopy, Tangga, dll, sehingga ukurannya harus agak luas.
Workshop Las atau Bengkel Las yang dibuat harus memadai untuk volume pekerjaan yang
akan dihadapi. Lokasi tidak begitu ada permasalahan kecuali bahwa bengkel las harus
berdekatan dengan Kantor atau Ruko tempat administrasi dan pemasaran. Kita juga bisa
mengatur lay out bengkel las berdasarkan alur pekerjaan, misalnya : gudang bahan baku,
gudang peralatan, tempat membuat desain, tempat pemotongan bahan baku, tempat produksi
pengelasan, tempat untuk finishing, dan tempat untuk produk jadi. Di workshop atau bengkel
las harus tersedia instalasi listrik dengan kapasitas yang memadai, karena mesin las dan
beberapa peralatan akan membutuhkan power yang relatif besar.

1.2. Kantor & Ruko

Kantor atau Ruko dibuat dengan tujuan sebagai tempat untuk melakukan kegiatan pemasaran,
memajang contoh produk, brosur, proses administrasi, proses pengendalian produksi,
transaksi pesanan, dll. Lokasi Kantor atau Ruko harus diupayakan strategis dan berdekatan
dengan tempat keramaian. Lokasi Kantor atau Ruko juga harus berdekatan dengan bengkel
Nama : Khoirul Lathif

NIM : K162.3.154

Matkul : Kewirausahaan
las dan bila perlu satu lokasi, hal ini untuk efisiensi dan memudahkan koordinasi pekerjaan.
Bila memungkin di Kantor dilengkapi dengan seperangkat Komputer untuk melakukan
proses administrasi, design, dll.

2. Peralatan

Banyak jenis peralatan yang akan dibutuhkan untuk mendukung usaha bengkel las terallis,
pagar, canopy, tangga, reiling, dll. Peralatan umumnya meliputi : perlatan Las, Peralatan
Potong Metal, Peralatan Finishing, dan beberapa Alat bantu yang akan mempermudah dan
mempercepat pekerjaan. Pada tahap awal kita mungkin hanya mengetahui beberapa jenis
perlatan, namun dalam perjalanannya kita akan mengetahui peralatan apa saja yang akan
dibutuhkan.

2.1. Mesin Las

Mesin Las merupakan perlatan utama yang harus ada dan prioritas, mesin las yang umumnya
digunakan adalah Mesin Las SMAW (Shielded Metal Arc Welding) yang kapasitasnya
dibawah 400 Amp; kemudian instalasi Las Gas (Asetelin dan Oksigen, atau LPG dan
Oksigen). Mesin Las SMAW harus dilengkapi dengan Stang Las, Masker Las, sedangkan Las
Gas harus dilengkapi dengan Brander Las dan Kacamata Las, dan botol Oksigen serta botol
Gas Asetelin atau LPG. Mesin Las SMAW diupayakan yang memilki kemampuan untuk
melakukan pengelasan Stainless Steel.

2.2. Alat Potong Metal

Brander Potong Gas, Gergaji, Tang Potong, Gunting Potong, Gerinda Potong, dll. merupakan
alat potong metal (logam) yang digunakan pada tahap awal; yaitu memotong material yang
telah ditentukan ukurannya berdasarkan gambar yang dibuat oleh desainer.

2.3. Alat Finishing

Peralatan yang digunakan untuk proses finishing digunakan pada tahap akhir; misalnya saja :
gerinda tangan, gerinda mesin, poles, alat untuk cat duco, dll. Pada proses finishing juga akan
dibutuhkan alat untuk dempul atau mesin amplas untuk menghaluskan permukaan.
Sedangkan material Stailnless Steel biasanya hanya membutuhkan gerinda dan mesin poles.

2.4. Alat Bantu

Banyak jenis alat bantu yang akn digunakan di bengkel las teralis, namun pengadaannya agar
disesuaikan dengan kebutuhan saja; misalnya : alat ukur panjang (meteran), ragum, tang jepit,
palu, palu terak las, kikir, kuas, dll. Alat bantu untuk pengecatan duco; misalnya : kompresor,
selang udara, spatula, dll.
Nama : Khoirul Lathif

NIM : K162.3.154

Matkul : Kewirausahaan

3. Material

3.1. Bahan Baku

Bahan baku untuk produksi atau pembuatan Teralis, Pagar, Canopy, Tangga, dll secara umum
adalah : Plat Baja, Baja Batangan, Besi Siku, Hollow Bar, Stainless Steel, Besi Beton, Pipa,
dll. Ada dua type atau spesifikasi material yang umumnya digunakan sebagai bahan baku di
bengkel las; yaitu : Baja Konstruksi (Baja Karbon Rendah), dan Stainless Steel (Baja Tahan
Karat) dengan berbagai bentuk. Baja Stainless Steel agar dipilih yang komposisinya 18-8;
artinya Khrom-nya 18% dan Nikel- nya 8%; kalau dalam spesifikasi teknik adalah : AISI
304, SUS 304.

3.2. Bahan Tambahan

Bahan tambahan yang dimaksud adalah material yang terkait dengan proses pengelasan
namun bukan merupakan bahan baku; antara lain : kawat las, gas elpiji atau asetelin, dan
oksigen. Semua bahan tersebut diatas harus disediakan stock minimal masing masing 1 dos
Kawat Las, 1 Botol Oksigen, dan 1 Botol Asetelin atau LPG. Kawat Las yang disediakan
umumnya 2 ukuran; yaitu besar dan keci atau 2,5 mm dan 3,2 mm, namun kawat las untuk
pengelasan Stainless Steel beda lagi dengan kawat las untuk besi beton atau baja karbon/ baja
konstruksi biasa.

3.3. Aksesoris

Asesories untuk pembuatan teralis, pagar, canopy, tangga, dll. Umumnya adalah ornamen
untuk memperindah yang terbuat dari besi cor. Berbagai bentuk ornamen seperti ini banyak
dijual di toko besi; misalnya saja : mata tombak, motif bunga, motif daun, motif bintang, dll.
Disarankan untuk tidak terlalu banyak memasang ornamen, selain mengurangi estetika juga
Nama : Khoirul Lathif

NIM : K162.3.154

Matkul : Kewirausahaan
kurang efisien dan ketika sudah jadi kadang banya yang terlepas. Suatu saat kita juga harus
menyediakan sekrup, mur baut, dan fastener lainnya.

4. Kendaraan.

4.1. Mobil Pick Up.

Mobil pick up akan dibutuhkan untuk mengantar produk jadi yang dipesan oleh konsumen ke
tempat tujuan, karena teralis, pagar, canopy adalah barang yang ukurannya besar serta berat.
Selain itu juga mobil pick up ini akan digunakan untuk mengangkut material yang dibeli
sebagai bahan baku apabila jumlahnya banyak. Kadang kadang kita juga harus datang
ketempat pelanggan untuk melihat lokasi dan melakukan pengukuran, karena kita akan
ditemani oleh Desainer maka mobil ini akan dibutuhkan sebagai transportasi.

4.2. Torbil

Torbil adalah singkatan dari motor mobil, sejenis kendaraan sepeda motor namun pada
bagian belakangnya terpasang bak untuk mengangkut barang. Kendaraan ini akan digunakan
untuk mengangkut produk jadi ketempat pemesan jarak dekat dan mungkin berbelanja barang
barang atau material yang berukuran kecil, tujuannya adalah efisiensi.

5. Karyawan

5.1. Tukang Las

Tukang Las atau Juru Las atau Welder akan menjadi karyawan andalan dalam usaha bengkel
las teralis, pagar, canopy, dll. karena mereka merupakan karyawan kunci dalam proses
produksi yanng umumnya dilakukan dengan proses pengelasan. Tukang las sebaiknya dicari
orang yang sudah memilki kemampuan dan berpengalaman. Apabila pesanan dan pekerjaan
bertambah maka jumlah Tukang Las harus ditambah, karena pekerjaan pengelasan adalah
pekerjaan berat. Kita harus meminta waktu kepada semua Tukang Las untuk diberikan
semacam pengarahan dan penjelasan tentang menjaga kualitas hasil kerjanya.

5.2. Pembantu Tukang

Pembantu Tukang akan bertugas mendampingi dan membantu Tukang Las serta mengerjakan
pemotongan material. Setelah selesai bertugas pemotongan material bahan baku dia harus
bertugas untuk melayani dan membantu Tukang Las; misalnya : menyediakan kawat kawat
las, membantu finishing, menyediakan dan memasang instalasi gas untuk pengelasan, dll.

5.3. Sales

Sales akan bertugas untuk melakukan promosi dan pemasaran produk yang dapat dibuat oleh
bengkel las, misalnya : berbagai bentuk dan type teralis, pagar, canopy, tangga, reiling,
mainan anak, jemuran, tempat piring, tempat hanger baju, dll. Seorang Sales akan dibekali
dengan brosur dan foto foto produk yang dapat diproduksi serta harga masing masing jenis
produk. Dia juga harus bertanggung jawab apabila ada pelanggan yang datang untuk
Nama : Khoirul Lathif

NIM : K162.3.154

Matkul : Kewirausahaan
melayaninya dan mengkomunikasikan pesanan pelanggan ke Desainer, serta menyelsaikan
transaksi dengan pelanggan.

5.4. Desainer

Desainer akan bertugas menterjemahkan pesanan atau keinginan pelanggan menjadi gambar
rancangan produk dan tahapan proses yang akan dikerjakan. Sehingga dengan adanya
seorang Desainer akan dapat diketahui jumlah material yang akan digunakan, estimasi biaya
yang akan dikeluarkan, dan akhirnya keluar angka HPS. Dengan berpegangan pada HPS dan
biaya transportasi maka kita bisa menentukan margin.

5.5. Keuangan

Keuangan atau Kasir akan bertugas mengelola uang masuk dan uang keluar, dia juga harus
bertanggung jawab terhadap penagihan dan mencatat semua aktifitas keuangan serta
membuat laporannya. Setiap transaksi keuangan baik itu uang masuk maupun uang yang
keluar harus melalui persetujuan kita dan kita sebaiknya memonitor aktifitas ini dari waktu ke
waktu.

6. Sistem & Manajemen

6.1. Bisnis Proses dan SOP

Sebaiknya kita membuat gambaran proses keseluruhan mulai dari datangnya pesanan
pelanggan, desain, transaksi keuangan, proses pembuatan, penyimpanan hasil produk sampai
dengan delivery. Setiap proses sebaiknya dibuat panduan operasi atau langkah kerja dan
kualitas produk yang diinginkan. Semua hal ini disosialisasikan ke seluruh karyawan
sehingga mereka akan memahami tujuan dari bisnis ini serta aspek mana saja yang dapat
dilakukan efisiensi.

6.2. Permodalan

Modal akan dibutuhkan untuk aktiva tetap (barang yang menjadi aset tetap) dan juga untuk
pembelian material serta upah tenaga kerja sebagai modal operasional. Modal untuk aktiva
tetap harus dikeluarkan langsung dari milik kita, baik itu dari tabungan maupun pinjaman dari
Bank atau Lembaga Keuangan, sedangkan modal untuk operasional bisa saja diperoleh dari
pelanggan berupa uang muka untuk setiap pesanan dan pelunasan setelah produk selesai.

6.3. Pemasaran dan Promosi

Pemasaran dan promosi selain menjadi tugas dan tanggung jawab Sales, juga sebaiknya
dilakukan oleh kita si pemilik karena lancarnya bisnis ini akan tergantung pada aktifitas ini.
Kita sebaiknya bersilaturahmi ke semua teman dan kenalan, serta menambah calon pelanggan
kemudian mempromosikan semua produk yang dapat dibuat. Selain itu ada baiknya juga
membuat situs web, mempromosikannya melalui situs jejaring sosial, dll.
Nama : Khoirul Lathif

NIM : K162.3.154

Matkul : Kewirausahaan
D. USAHA FURNITURE MODERN

Furniture Modern adalah furniture untuk perlengkapan rumah atau kantor yang umumnya
terbuat dari bahan kayu lapis (multipleks) atau teakblok dan difinishing dengan pelapir cat
duco atau bahan pelapis lain seperti : Veneer, PVC (Poly Vinyl Chloride), Decosheet, Tacon,
HPL (High Pressure Laminate). Umumnya furnture terlihat lebih menarik, mengkilap dan
futuristik dibandingkan dengan furniture klasik. Menjalankan Wirausaha Furniture Modern
cukup menarik karena pangsa pasarnya masih terbuka lebar, dan umumnya peminat
melakukan pemesanan sesuai seleranya (customized); misalnya : Kitchen Set, Bedroom Set,
Office, dll. Sehingga pesanan bisa diterima dalam bentuk paket; misalnya untuk Bedroom,
mulai dari tempat tidur, lemari pakaian, meja rias, sampai dengan asesorisnya. Selain itu kita
juga masih punya kesempatan untuk membuat furniture perlengkapan Kantor (Office) yang
Standard; misalnya : Meja Kerja, Meja Komputer, Lemari Dokumen, dll.

1. Tempat Usaha

1.1. Workshop

Sebuah Workshop dibutuhkan untuk tempat melaksanakan pekerjaan pembuatan furniture


dari mulai Desain, Pemotongan Bahan, Penyambungan, Pelapisan, dan Finishing sampai ke
Penyimpanan. Workshp harus dilengkapi dengan tempat penyimpanan bahan baku, bahan
tambahan, tempat penyimpanan peralatan, dan tempat penyimpanan sementara (gudang
sementara) untuk produk jadi.

1.2. Kantor dan Ruko

Kantor dan Ruko dibutuhkan untuk melayani calon pelanggan, melayani pesanan, transaksi
serta memperkenal produk produk yang telah atau bisa dibuat. Ruko yang memadai
disediakan untuk memajang beberapa contoh (sampel) furnitue, sampel bahan, dan sampel
pelapir, dan memajang visualisasi proses pembuatan. Kantor dan Ruko harus dibuat menarik
dan dipasang Brand Image yang sesuai dengan bisnisnya furniture. Lokasi Kantor dan Ruko
sebaiknya dicari yang cukup strategis dekat dengan keramaian, Kantor dan Ruko bisa saja
tersedia diberbagai lokasi semacam membentuk cabang.

2. Material

Pembuatan Furniture Modern membutuhkan material bahan baku, bahan tambahan, dan
asesories dalam jumlah yang memadai sesuai dengan jenis dan jumlah furniture yang akan
dibuat. Penyediaan material meliputi penyediaan sesuai pesanan dan penyediaan untuk
cadangan serta untuk pembuatan furniture yang reguler.

2.1. Bahan Baku

Bahan baku untuk pembuatan Furniture Modern banyak sekali jenisnya, misalnya : Kayu,
Partcle Board, MDF (Medium Density Fibreboard), Teakblok, Plywood (Kayu Lapis,
Multiplek), dll. Namun demikian kami rekomendasikan agar menggunakan Plywood (Kayu
Nama : Khoirul Lathif

NIM : K162.3.154

Matkul : Kewirausahaan
Lapis) karena penanganannya lebih mudah dan hasil produknya biasanaya lebih tahan lama.
Kayu jati tentu saja lebih baik namun harganya mahal sehingga dinilai tidak efisien dan harga
produknya akan sulit bersaing. Plywood atau Kayu Lapis tersedia banyak di toko bangunan
dengan berbagai ukuran, misalnya : 3 x 1220 x 2440, 4 x 1220 x 2440, 6 x 1220 x 2440, 9 x
1220 x 2440, 15 x 1220 x 2440, 15 x 1220 x 2440 (mm). Bahan baku lainnya dalam
pembuatan Furniture Modern adalah bahan pelapis; seperti : Veneer, PVC (Poly Vinyl
Chloride), Decosheet, Tacon, HPL (High Pressure Laminate), dan Cat Duco.

2.2. Bahan Tambahan

Bahan Tambahan dalam pembuatan Furniture Modern sangat bervariatif tergantung jenis dan
bentuk furniture yang dibuat; misalnya saja : paku berbagai ukuran, skrup, mur, baut, paku
stapler, konsumsi listrik untuk mesin, lem, ampelas, amril, dll. Banyak para pembuat
Furniture tidak memperkirakan dan tidak memasukan konsumsi listrik dalam perhitungannya,
sehingga terjadi pengurangan keuntungan akibat overhead ini. Proses finishing dengan Cat
Duco akan membutuhkan beberapa bahan tambahan lain; misalnya : dempul, thinner,
ampelas, pemegang ampelas, amril, vernis.

2.3 Asesories

Asesories adalah material pendukung yang harus dibeli untuk melengkapi furniture menjadi
bentuk yang sudah drancang sebelumnya, misalnya : engsel, dowel, kunci, rel, handle,
hanger, kaki, dll. tergantung fungsi yang kita inginkan pada furniture yang dibuat. Pipa
Stainlees Steel kadang kadang dibuthkan untuk lemari pakaian yang dilengkapi dengan
tempat untuk menggantung baju (hanger).
Nama : Khoirul Lathif

NIM : K162.3.154

Matkul : Kewirausahaan

3. Peralatan

Peralatan yang digunakan untuk membuat furniture modern banyak sekali jenisnya dan ada
yang bersifat manual digerakan dengan tangan, ada juga yang sudah digerakan dengan mesin.
Pemilihan peralatan harus agak cermat dalam menentukan alat mana yang cukup manual dan
alat mana yang sebaiknya menggunakan mesin karena akan berpengaruh pada nilai investasi.

3.1. Alat Potong

Alat Potong digunakan untuk melakukan pemotongan bahan baku, dan bahan pelapis dan
sebaiknya tersedia dalam 2 jenis; yaitu yang manual dan yang menggunakan mesin. Contoh
alat potong manual : gergaji tangan, gergaji multiplek, gergaji kecil untuk membentuk triplek.
Contoh alat potong menggunakan mesin : circle saw, bor, jig saw, dan saw planner. Parlatan
potong yang bertenaga mesin membutuhkan instalsi listrik karena biasanya menggunakan
mesin (motor) listrik. Ketika membuat instalasi listrik untuk peralatan maka harus dipikirkan
sistem proteksi listrik dan keamanan untuk karyawan, karena resiko kerugian akibat hal ini
akan menggangu kelancaran proses produksi.

3.2. Alat Penyambungan

Beberapa alat penyambungan yang dibutuhkan bor, screwdriver, stapler udara yang
umumnya digerakan dengan menggunakan tenaga dari Kompressor atau Listrik. Kompresor
Nama : Khoirul Lathif

NIM : K162.3.154

Matkul : Kewirausahaan
itu sendiri akan dibutuhkan juga untuk keperluan Cat Duco. Peralatan lain untuk
penyambungan dengan menggunakan lem maka dibutuhkan spatula lem.

3.3. Alat Finishing

Peralatan Finishing akan dibutuhkan untuk proses penyelesaian dan menghaluskan furniture;
misalnya : kikir, router, amril, poles, pemegang amplas, peralatan untuk proses Cat Duco, dll.
Permukaan furniture juga harus dibersihkan dengan menggunakan Lap Halus dan bila perlu
diberikan cairan cleaner terutama untuk membersihkan bekas lem.

3.4. Alat Bantu

Alat Bantu yang terlibat dalam proses pembuatan Furniture Modern bisa bervariasi misalnya
pada saat produk handling akan dibutuhkan alat transportasi, pada saat delivery juga akan
dibutuhkan sebuah mobil bak atau mungkin truk. Perlatan bantu lainnya adalah seperti obeng,
palu, kunci pas, kunci L, penyiku, penggaris, meteran, gergaji besi, dll.

4. Karyawan

4.1.Tukang

Tukang akan bertugas dan bekerja untuk melakukan pembuatan furniture mulai dari
pemotongan sampai dengan finishing. Dia akan bekerja setelah diberikan gambar, bahan dan
pola pemotongan. Tukang haruslah yang memilki kualifikasi dan mahir dalam menggunakan
perlatan. Selanjutnya tukang juga harus diupayakan peduli terhadap cost atau biaya biaya,
sehingga dia bisa bekerja secara efisien dan efektif.

4.2. Pembantu Tukang

Pembantu Tukang tugasnya adalah membantu Tukang dalam proses pembuatan furniture,
sehingga dia dibawah koordinasi Tukang. Kualifikasi Pembantu Tukang tidak perlu seperti
Tukang, yang penting menurut dan mau belajar serta mengikuti instruksi dari Tukang..

4.3. Sales

Sales ini bertugas mempromosikan dan memasarkan produk Furniture yang dibuat dan
mampu dibuat, agar para kosumen berminat untuk memesan produk yang ditawarkan. Sales
yang baik harus sabar serta memilki kemampuan Interpresonal Skill dan Teknik Menjual dan
Mempromosikan, sehingga bisa meyakinkan calon pelanggan. Sales juga harus menguasai
internet sehingga bisa melakukan marketing melalui internet karena pada era saat ini media
sosial di internet menjadi tempat berkumpulnya berbagai komunitas.

4.4. Desainer

Desainer memilki tugas untuk membuat desain produk, membuat gambar sket dan gambar
kerja dan menentukan material yang akan digunakan . Desain tersebut diterjemahkan dari
Nama : Khoirul Lathif

NIM : K162.3.154

Matkul : Kewirausahaan
keinginan pelanggan dan dikomunikasi hingga pelanggan menyetujuinya. Seorang Desainer
harus memilki kemampuan membuat gambar dan sket dan bila perlu menggunakan software
tertentu.

4.5. Keuangan

Personil di Keuangan bertugas untuk mencatat dan mengendalikan keluar dan masuk uang,
bila perlu memilki kemampuan Accounting dan mampu mengklasifikasi post keuangan. Kalu
bisa dia juga dituntut untuk bisa memonitor arus kas sehingga bisa mengendalikan kelancaran
pendanaan untuk operasional produksi.

5. Sistem & Manajemen

5.1. Bisnis Proses dan SOP

Bisnis Proses untuk Wirausaha Furniture Modern dimulai dari Pemasaran dan Promosi,
Pelayanan Pesanan, Desain dan Pembuatan Pola, Pemotongan Material, Pembuatan
Furniture, Finishing, dan Product Handling, serta Pengiriman atau Penjualan. Pada setiap
tahapan bisnis proses sebaiknay dibuatkan SOP (Standard Operating Procedure), hal ini untu
memudahkan karyawan dalam bekerja yaitu memiliki panduan. Selain itu dengan adanya
SOP juga memudahkan kita dalam melakukan pengawasan dan pengendalian, kita bisa
melakukan teguran atau warning apabila ada hal hal yang diluar ketentuan SOP. Kita juga
bisa saja mencantumkan syarat syarat kualitas dalam SOP sehingga produk yang dibuat dapat
memuaskan pelanggan.

5.2. Permodalan

Permodalan bisa menggunakan anggaran sendiri atau modal dari Bank. Sejumlah anggaran
akan dibutuhkan untuk investasi barang tetap seperti perlatan, dan anggaran lainnya
digunakan untuk operasional terdiri dari bahan baku, energi listrik dan overhead. Gaji
karyawan dikelompokkan kedalam overhead, sedangkan biaya pemasaran dan promosi
sebaiknya dipisahkan agar memudahkan monitoringnya.

5.3. Pemasaran dan Promosi

Pemasaran dan Promosi Furniture Modern dapat dilakukan secara offline maupun online.
Pemasaran dan Promosi offline dilakukan di Ruko juga dilakukan secara silaturahmi ke
tatangga, kenalan, teman, orang tua temannya anak, menyebarkan pamflet, dll. Sedangkan
pemasaran dan promosi online dilakukan via internet. Misalnya melalui media sosial atau
membuat situs web.
Nama : Khoirul Lathif

NIM : K162.3.154

Matkul : Kewirausahaan
E. WIRAUSAHAWAN PENYEWAAN PESTA

Bisnis atau wirausaha penyewaan alat pesta sudah banyak dijalankan oleh orang orang
dBisnis atau wirausaha penyewaan alat pesta sudah banyak dijalankan oleh orang orang
disekitar kita, namun kita tidak perlu pesimis karena jumlah atau frekuensi pesta semakin
meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk. Selain itu terjadinya peningkatan
jumlah pesta dipengaruhi oleh peningkatan kesejahteraan dan banyak acara pemilihan umum,
seperti pilkada, pilkades, pilgub, pilbup, dll. Pengaruh lainnya adalah peningkatan jumlah
promosi produk produk tertentu yang dilakukan melalui menggelar acara hiburan untuk
rakyat. Pada waktu lalu acara pesta biasanya musiman, mungkin dalam periode satu tahun
hanya terjadi tiga musiman : musim pernikahan dan sunatan, musim haji, dan musim acara
keagamaan seperti Rajaban, Maulid Nabi Muhammad SAW. Namun zaman sudah berubah
acara pesta bisa terjadi kapan saja tidak lagi mengenal musiman. Bisnis penyewaan alat pesta
memilki beberapa keuntungan antara lain bahwa modal yang kita belanjakan untuk alat pesta
sebenarnya tidak hilang karena berubah menjadi aset peralatan pesta. Apabila kita melakukan
pemeliharaan dengan baik maka umur pakai aset tersebut akan semakin lama sehingga bisa
meningkatkan efisiensi.

1, Alat Pesta

1.1. Kursi dan Meja.

Sejumlah banyak Kursi dan Meja akan dibutuhkan dalam acara pesta, namun kadangkala
tidak sepasang seperti itu, misalnya hanya sejumlah Kursi saja. Penyewaan Alat Pesta
sifatnya hampir mutlak untuk menyediakan sejumlah banyak Kursi; misalnya : 200 sampai
dengan 1000 buah. Kursi yang ada sebaiknya dari berbagai macam type; karena selera
pengguna bermacam macam; antara lain : Kursi Plastik, Kursi Lipat Stainless Steel, Kursi
Jok, dll. Sedangkan Meja biasanya digunakan untuk menyimpan makanan, atau sebagai alat
untuk proses prasmanan (antrian makan).

1.2. Tenda dan Panggung.

Tenda juga merupakan alat pesta yang laris disewa, ada berbagai jenis tenda; namun yang
banyak diminati adalah yang ditopang dengan rangka besi, tenda terbuat dari kain kedap air
(terpal) dan bagian dalam dilapisi dengan satin putih. Kesan dari tenda seperti itu mewah dan
elegan, dan harga sewanya menjanjikan. Sedangkan panggung umumnya terbuat dari rangka
besi dengan lantai papan atau fiber honeycomb. Luas panggung umumnya bervariasi karena
terbuat dari segmen yang bisa dilepas, demikian juga tinggi rendahnya. Akhir akhir ini
panggung juga ada yang dilengkapi dengan LCD Proyektor dengan Layar Double Side yang
artinya gambar bisa disorot dari belakang, biasanya ini digunakan pada pertunjukan musik.

1.3. Alat Makan.

Peralatan Makan seperti misalnya : piring, sendok, garpu, gelas minum, dll sudah barang
tentu akan dibutuhkan dalam acara acara pesta. Kita harus membuat persediaan alat makan
Nama : Khoirul Lathif

NIM : K162.3.154

Matkul : Kewirausahaan
dengan pandai, sediakan sesuai trend dan bila perlu dilakukan survey terlebih dahulu tentang
jenis, jumlah, dan selera pengguna. Setelah digunakan maka alat makan akan kotor, kita
harus memastikan bahwa setelah selesai penyewaan, maka alat makan harus dalam kondisi
bersih dan tidak ada yang rusak atau pecah.

1.4. Sound System.

Banyak acara pesta yang biasanya membutuhkan perlatan Sound System baik itu untuk
pertunjukan music maupun untuk acara sambutan, atau sekedar karaokean. Peralatan Sound
System yang dimaksud umumnya adalah : Portable Mixer, Loudspeaker, Amplifier, Mike,
Stand Mike, Televisi. Video Player, Handycam, dll. Sound System biasanya disediakan
dalam berbagai kapasitas yang diukur dengan satuan Watt, dan dengan Speaker dalam inchi;
misalnya : 10000 Watt 20 Inchi.

1.5. Alat Pesta Lainnya.

Alat pesta lainnya yang permintaanya cukup tinggi adalah peralatan pengantin; misalnya :
Kursi Pelaminan; Layar atau Background Pelaminan, Alat Dekorasi, dll. Alat lainnya adalah
Saung Buah, Stand Ice Cream, Saung untuk tempat makanan, kotak untuk amplop, bahkan
mungkin juga perlengkapan baju pengantin.

2. Transportasi

2.1. Mobil Pick Up

Mobil Pick Up akan digunakan untuk angkutan peralatan pesta dari gudang ke tempat acara
pesta dan sebaliknya. Pilihlah mobil pick up yang kondisinya masih baik dan dapat
digunakan untuk transportasi alat pesta dengan lancer. Mobil juga harus dipelihara secara
rutin dan diperbaiki apabila mengalami kerusakan, serta diremajakan apabila telah obsolete.

2.2.Sepeda Motor.

Sepeda Motor dibutuhkan untuk utility dan kendaran operasional sehari hari apabila ada hal
hal yang memerlukan mobilitas. Penggunaan Sepeda Motor antaralain untuk mendatangi
tempat pesta sewaktu waktu bila diperlukan untuk memeriksa kondisi di lapangan, dll.
Nama : Khoirul Lathif

NIM : K162.3.154

Matkul : Kewirausahaan

3. Karyawan.

3.1. Sopir.

Sopir adalah karyawan yang bertugas mengendarai mobil pick up dan akan mengangkut
perlaatan yang disewa ke tempat pesta dan sebaliknya. Bagian penting untuk seorang sopir
adalah mengantarkan barang ke tempat tujuan on time sehingga pelanggan merasa puas. Dia
juga harus memilki kemampuan untuk mengambil keputusan dengan cepat dan tepat apabila
dalam perjalanan ada kendala yang dapat mengakibatkan keterlambatan.

3.2. Karyawan Bongkar Muat.

Sejumlah orang untuk tugas membongkar dan muat alat pesta akan dibutuhkan. Karyawan
bongkar muat dapat disesuaikan dengan situasi jumlah transaksi penyewaan. Apabila
transaksi tidak begitu banyak jumlahnya, karyawan bongkar muat tidak perlu karyawan tetap.
Kualifikasi karyawan bongkar muat harus yang memilki kemampuan mengangkat barang
terus menerus dan bersikap hati hati terhadap barangnya.

3.3. Karyawan Pemeliharaan.

Karyawan Pemeliharaan akan bertugas melakukan perawatan dan perbaikan terhadap alat alat
pesta, sehingga alat pesta selalu dalam kondisi baik dan bersih. Perawatan terhadap alat pesta
dilakukan secara berkala, jenis pekerjaannya antara lain : pemeriksaan, pengecatan,
membersihkan, memperbaiki kerusakan, dan menyingkirkan barang yang sudah tidak bias
digunakan lagi.

3.4. Karyawan Kantor.


Nama : Khoirul Lathif

NIM : K162.3.154

Matkul : Kewirausahaan
Karyawan Kantor akan bertugas untuk mengelola administrasi di kantor dan melayani
pelanggan yang dating untuk melakukan transaksi penyewaan alat pesta. Karyawan ini
memegang peranan penting karena melakukan kontak pertama kali dengan pelanggan, dan
harus memiliki sikap ramah serta melayani. Namun dia juga harus mampu melakukan
negosiasi harga dengan baik.

3.5. Operator Sound System.

Operator Sound System akan bertugas mengoperasikan Sound System selama pesta
berlangsung, kualifikasinya tentu saja harus yang memiliki pengetahuan tentang Sound
System dan sekaligus mampu mengoperasikannya dengan baik. Operator Sound System
harus siap untuk bekerja kapan saja ketika dibutuhkan.

4. Tempat Usaha.

4.1. Gudang.

Gudang akan digunakan untuk tempat penyimpanan alat alat pesta, sehingga perlu dipikirkan
tentang lokasinya agar ada akses untuk kendaran mobil pengangkut. Penyimpanan alat pesta
di gudang harus dikelompokkan atau klasifikasi, sehingga memudahkan dalam pencarian dan
pemeliharaan. Sebaiknya didalam gudang dibuat sekat sekat sehingga setiap jenis alat pesta
terpisah oleh sekat, hal ini akan memudahkan apabila kita akan melakukan stocktik.

4.2.Kantor.

Kantor yang lokasinya strategis dibutuhkan untuk melakukan transaksi penyewaan alat pesta
dan juga untuk urusan administrasi lainnya. Catatan pelanggan, catatan atau databse alat
pesta, dll dibuat dan ditempatkan di Kantor.

5.Modal dan Pengembangan.

5.1. Modal.

Modal untuk membangun Wirausaha Penyewaan Alat Pesta cukup besar, namun sisi baiknya
adalah pembelian atau penyediaan alat pesta bisa dilakukan sedikit demi sedikit. Sedangkan
untuk Gudang dan Kantor dalam sementara waktu bisa saja dengan cara menyewa sehingga
memperkecil resiko penggunaan modal besar. Setelah usaha berjalan dengan baik, maka
permodalan bisa dibantu melalui perbankan.

5.2. Pengembangan.

Pengembangan yang perlu dilakukan adalah peningkatan kapasitas atau jumlah alat pesta,
jenis dan ragam alat pesta. Untuk dapat menambah wawasan tentang hal ini ada baiknya kita
sering berkunjung untuk mengintip ke pesta pesta besar sehingga ada benchmark. Selain itu
pengembang yang perlu dilakukan adalah penyesuaian peralatan pesta dengan zaman yang
Nama : Khoirul Lathif

NIM : K162.3.154

Matkul : Kewirausahaan
terus berubah, jangan sampai keluar komplain bahwa alat pesta yang dimilki ketinggalan
jaman (obsolet).

6. Pemasaran dan Pelayanan Pelanggan.

6.1. Pemasaran.

Pemasaran dapat dilakukan secara offline dan online, offline misalnya dengan membuat
brosur dan menyebarkannya sebanyak banyaknya. Penyebaran brosur yang efektif adalah
dengan menitipkannya pada tukang loper koran dengan memberikan sejumlah tip/upah.
Pemasaran offline lainnya adalah memberikan pinjaman secara gratis pada acara amal dan
keagamaan, hal ini akan mengenalkan perlatan pesta yang dimilki ke para pengguna secara
tidak langsung. Sedangkan pemasaran online bisa dilakukan dengan membuat situs web,
menyebarkan email atau membuat halaman dan status pada jejaring sosial, serta menyebarkan
SMS kepada teman dan sejawat.

6.2. Pelayanan Pelanggan.

Prosedur atau bisnis proses untuk Pelayanan Pelanggan harus dibuat secara tertulis dan
dibakukan kemudian disebar luaskan ke seluruh karyawan, karena pelayanan pelanggan
merupakan hal yang paling penting dan faktor kunci keberhasilan wirausaha penyewaan alat
pesta. Proses pelayanan pelanggan akan dimulai ketika pelanggan mulai melakukan kontak,
baik itu melakukan pesanan penyewaan maupun hanya menanyakan harga. Proses pelayanan
pelanggan merupakan proses yang hampir tiada akhir, walaupun transaksi penyewaan telah
selesai dan pelanggan telah puas, namun suatu saat kita harus menghubungi lagi pelanggan
tersebut untuk memberikan layanan informasi, atau sekedar menanyakan tentang
kesehatannya, dll. Apabila memungkinkan kita harus memilki catatan data setiap pelanggan
yang pernah menggunakan jasa kita, namanya, alamat, nomor telpon, email, dll.

Anda mungkin juga menyukai