101

F. Rancangan Output

1. Laporan Hasil Konsultasi

Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Pada Hewan Kelinci

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu

Hasil Konsultasi

Kode Konsultasi : xxxxx

Nama : xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Alamat : xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Gejala : xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Penyakit : xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Solus : xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Gambar. Tampilan Hasil Konsultasi
Bengkulu, dd/ mm/ yyyy

(……………………………..)

Gambar. 3.24 Rancangan Hasil Konsultasi

2. Laporan Data Hasil Konsultasi

Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Pada Hewan Kelinci

Kabid.
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu

REKAPITULASI

Persentase
NO Nama Alamat Gejala Penyakit
(%)

Bengkulu, dd/ mm/ yyyy

( ... ………………….. )
Gambar 3.25 Racangan Rekapitulasi Konsultasi
 102

3. Tampilan Form Penolakan

Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Pada Hewan Kelinci

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu

MAAF

MOHON DIPERIKSA KEMBALI DATA ANDA!!!!

Kembali

Gambar 3.26 Form Penolakan

4. Sub Menu Selesai

Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Pada Hewan Kelinci

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu

Apakah Anda Yakin ingin Keluar dari Program Ini ?

YA TIDAK

Gambar 3.27 Sub Menu Selesai

3.6 Perancangan Pengujian

Pada tahap pengujian Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Pada Hewan

Kelinci Menggunakan Meotde CF dengan mesin Inferensi Fuzzy Tsukamoto

pada (Instansi) dilakukan dengan menggunakan metode Black Box yaitu suatu

metode pendekatan yang memfokuskan pada keperluan fungsional dari software.

Maka program harus bebas terlebih dahulu dari kesalahan dan menentukan
 103

bahwa sistem dapat berjalan dengan baik, serta yang paling penting fungsi

utamanya tidak keluar dari aturan dan fungsi yang telah ditetapkan.

Pengujian sistem pakar dilakukan dengan menjalankan atau mendemokan

program sistem pakar ini pada staff dan pimpinan (INSTANSI) dengan maksud

untuk mengetahui kelemahan dari sistem yang dibuat sehingga dapat di evaluasi.