Anda di halaman 1dari 13

25

Jul

Sistem – Perawatan AC Sentral Ruangan


Sistem AC Sentral (Central) merupakan suatu sistem AC dimana proses
pendinginan udara terpusat pada satu lokasi yang kemudian
didistribusikan/dialirkan ke semua arah atau lokasi (satu Outdoor dengan
beberapa indoor). Sistem ini memiliki beberapa komponen utama yaitu unit
pendingin atau Chiller, Unit pengatur udara atau Air Handling Unit (AHU),
Cooling Tower, system pemipaan, system saluran udara atau ducting dan
system control & kelistrikan. Berikut adalah komponen, cara kerja AC
Ruangan Sentral, dan Preventif Maintenance AC Sentral Ruangan.

Komponen AC Sentral Ruangan

1. CHILLER (unit pendingin).

Chiller adalah mesin refrigerasi yang berfungsi untuk mendinginkan air pada sisi evaporatornya.
Air dingin yang dihasilkan selanjutnya didistribusikan ke mesin penukar kalor ( FCU / Fan Coil
Unit ).

Jenis chiller didasarkan pada jenis kompressornya :


a. Reciprocating
b. Screw
c. Centrifugal

Jenis chiller didasarkan pada jenis cara pendinginan kondensornya :


a. Air Cooler
b. Water Cooler

2. AHU (Air Handling Unit)/Unit Penanganan Udara

AHU Adalah suatu mesin penukar kalor, dimana udara panas dari ruangan dihembuskan
melewati coil pendingin didalam AHU sehingga menjadi udara dingin yang selanjutnya
didistribusikan ke ruangan.

3. COOLING TOWER ( khusus untuk chiller jenis Water Cooler ).

Adalah suatu mesin yang berfungsi untuk mendinginkan air yang dipakai pendinginan
condenssor chiller dengan cara melewat air panas pada filamen didalam cooling tower yang
dihembus oleh udara sekitar dengan blower yang suhunya lebih rendah.

4. POMPA SIRKULASI.
Ada dua jenis pompa sirkulasi, yaitu :
a. Pompa sirkulasi air dingin ( Chilled Water Pump ) berfungsi mensirkulasikan air dingin dari
Chiller ke Koil pendingin AHU / FCU.
b. Pompa Sirkulasi air pendingin ( Condenser Water Pump ).
Pompa ini hanya untuk Chiller jenis Water Cooled dan berfungsi untuk mensirkulasikan air
pendingin dari kondensor Chiller ke Cooling Tower dan seterusnya.
Sumber : Mas Isnanto

SISTEM KERJA AC SENTRAL RUANGAN


Pada unit pendingin atau Chiller yang menganut system kompresi uap, komponennya terdiri dari
kompresor, kondensor, alat ekspansi dan evaporator. Pada Chiller biasanya tipe kondensornya
adalah water-cooled condenser. Air untuk mendinginkan kondensor dialirkan melalui pipa yang
kemudian outputnya didinginkan kembali secara evaporative cooling pada cooling tower.

Pada komponen evaporator, jika sistemnya indirect cooling maka fluida yang didinginkan tidak
langsung udara melainkan air yang dialirkan melalui system pemipaan. Air yang mengalami
pendinginan pada evaporator dialirkan menuju system penanganan udara (AHU) menuju koil
pendingin.

Jika kita perhatikan komponen-komponen apa saja yang ada di dalamnya maka setiap AHU akan
memiliki :

1. Filter merupakan penyaring udara dari kotoran, debu, atau partikel-partikel lainnya sehingga
diharapkan udara yang dihasilkan lebih bersih. Filter ini dibedakan berdasarkan kelas-kelasnya.

2. Centrifugal fan merupakan kipas/blower sentrifugal yang berfungsi untuk mendistribusikan


udara melewati ducting menuju ruangan-ruangan.

3. Koil pendingin, merupakan komponen yang berfungsi menurunkan temperatur udara.

Prinsip kerja secara sederhana pada unit penanganan udara ini adalah menyedot udara dari
ruangan (return air) yang kemudian dicampur dengan udara segar dari lingkungan (fresh air)
dengan komposisi yang bisa diubah-ubah sesuai keinginan. Campuran udara tersebut masuk
menuju AHU melewati filter, fan sentrifugal dan koil pendingin. Setelah itu udara yang telah
mengalami penurunan temperatur didistribusikan secara merata ke setiap ruangan melewati
saluran udara (ducting) yang telah dirancang terlebih dahulu sehingga lokasi yang jauh sekalipun
bisa terjangkau.

Beberapa kelemahan dari sistem ini adalah jika satu komponen mengalami kerusakan dan sistem
AC sentral tidak hidup maka semua ruangan tidak akan merasakan udara sejuk. Selain itu jika
temperatur udara terlalu rendah atau dingin maka pengaturannya harus pada termostat di koil
pendingin pada komponen AHU. (source : ccitonline)

Jadi………

Dari penjelasan diatas, jelas sistem AC Sentral sangat berbeda dengan AC Split baik dari segi
fungsi maupun dari segi instalasi. Istilah Sistem AC Sentral (Central) diperuntukkan untuk
instalasi AC di satu gedung yang tidak memiliki pengatur suhu sendiri-sendiri (misalnya per
ruang). Semua dikontrol di satu titik dan kemudian hawa dinginnya didistribusikan dengan pipa
ke ruangan-ruangan. Dengan AC Central yang bisa dilakukan cuma mengecilkan dan
membesarkan lubang tempat hawa dingin AC masuk ke ruang kita. Contoh AC Central adalah di
mall, gedung mimbar, gedung perkantoran yang luas atau di dalam bis ber-AC.

MAINTENANCE AC (perawatan AC) SENTRAL Ruangan


1. Mempersiapkan perawatan mesin

1.1. Semua proses perawatan dan perbaikan dilaksanakan sesuai prosedur dan SOP yang
ditentukan,
1.2. Selalu bersifat koordinatif dengan pimpinan agar menghasilkan pekerjaan seefisien
mungkin,
1.3. Jadual perawatan, jadual peralatan dan pemeriksaan spesifikasi alat disiapkan agar efektif
sesuai kebutuhan.
1.4. Kelengkapan bahan yang akan dipakai : bahan cairan pembersih, lap pembersih ; bila perlu
kompresor udara,diperiksa dan diurutkan sesuai prosedur perawatan.
1.5. Perkakas bongkar pasang dan alat ukur yang diperlukan diperiksa agar dapat bekerja dengan
baik dan aman

2. Merawat memperbaiki mesin AC Sentral bagian luar

2.1. Perawatan mesin pendingin dilaksanakan sesuai prosedur SOP yang ditentukan
2.2. Gambar denah mesin dibaca dan didiagnosis dengan baik dan teliti
2.3. Debu/kotoran luar dibersihkan dengan cairan pembersih tanpa merusak bahan mesin.
2.4.Filter udara, evaporator dan kondensor dengan kompresor udara hisap dibersihkan setelah
diberi disinfectan dan cairan pembersih.
2.5. Deposit yang sulit dan melekat pada dinding penukar kalor dibersihkan dengan cara kimia
atau fisis sesuai dengan prosedur yang ditentukan
2.6. Kebocoran pipa diidentifikasi dan segera diperbaiki
2.7. Kesalahan kerja peralatan diidentifikasi dan dicari sumber kesalahan kerja alat tersebut.
2.8. Alat ukur, alat kontrol dan asesori diperiksa dan dilakukan perawatan yang diperlukan.

3. Merawat dan memperbaiki mesin AC Sentral sesuai ketentuan

3.1. Sebelum dilakukan pembongkar mesin terlebih dahulu dilakukan pengeluaran refrijeran.
3.2. Bagian dalam mesin dibersihkan dengan metode vakum bagian dalam sesuai prosedur yang
Ditentukan
3.3. Katub ekspansi atau pipa kapiler ekspansi dibersihkan dengan kompresor uadara.
3.4. Desican dibersihkan, direkondisi dan dimasang kembali sesuai prosedur yang ditentukan
3.5. Nosel pengkabut refrijerran dibersihkan dan dipasang kembali tanpa merusak alat sesuai
ketentuan
3.6. Alat ukuir, alat kontrol, alat pengaman listrik dan asesori lainnya diperiksa, kerusakan
diperbaiki dan dipasang kembali sesuai ketentuan
3.7. Peralatan rusak yang tidak mungkin diperbaiki diganti dengan alat baru serta dipasang
kembali tanpa adanya kerusakan alat
3.8. Untuk mengganti alat yang rusak sesuai spesifikasinya dilakukan pengadaan barang.
3.9. Dijaga agar refriferan cair dan pelumas tidak masuk kedalam kompresor.
3.10. Kelengkapan pemasangan mesin diperiksa dan dilakukan re-instal untuk meyakinkan
bahwa bekerja dengan baik. sistem sudah dapat
3.11. Semua pekerjaan dilaksanakan dengan tidak ada kesalahan berarti dan tidak mengulangi
pekerjaan.
3.12. Semua pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan waktu yang ditentukan dalam kontrak kerja
4. Mengevaluasi dan memeriksa hasil perawatan

4.1. Selama pekerjaan berlangsung kualitas hasil pekerjaan selalu diperiksa agar tidak terjadi
pengulangan pekerjaan.
4.2. Bila terjadi penyimpangan/masalah harus didiskusikan dengan pimpinan atau seorang ahli
yang berwenang sesauai prosedur yang berlaku.
4.3. Semua kejadian perawatan dan perbaikan dicatat dengan teliti dalam buku perawatan mesin
bersangkutan dan diperkirakan jadual perawatan selanjutnya.
4.4. Hasil pekerjaan diperiksa dengan seksama di akhir pekerjaan untuk meyakinkan sesuai
dengan yang diharapkan

4.5. Dibuat laporan hasil pekerjaan kepada pemberi kerja sesuai dengan tugasnya. (engdept-
engdept)

9
Feb

Sistem AC –> Air + Udara Dingin (kering)


Sistem AC –> Air + Udara Dingin (kering)….tentu anda bingung dengan judul tersebut.
Sebenarnya begini : Kenapa AC (sistem AC) bisa mengeluarkan air [melalui pipa
pembuangan] dan udara dingin (kering lagi) ke dalam ruangan? Sebenarnya tidak terlalu
sulit untuk menjawab persoalan tersebut, asal anda sudah mengetahui cara kerja sistem ac
ruangan.
AC mengeluarkan Air

Seperti sudah kita ketahui bahwa kandungan udara atmosfer terdiri dari 20.9% O2 (Oksigen),
79% N2 (Nitrogen –>sifatnya dingin), sisanya CO2 (karbondioksida) dan gas yang lainnya. Di
dalam atmosfer juga terdapat kandungan molekul2 air (H2O), kita bisa mengukur kandungan air
tersebut dengan alat dewpoint meter. Semakin tinggi derajat pengukuran berarti semakin banyak
kandungan molekul air nya.

Ketika udara melewati coil pendingin terjadi penurunan suhu. Pada proses pendinginan ini
kerapatan molekul2 air tsb menjadi sangat rapat dan menjadi terkondensasi atau membentuk
menjadi air. Karena berat air menjadi lebih besar dari udara maka air terpisah ke bawah dan
dialirkan menuju selang pembuangan, biasanya di bungkus jadi satu dengan pipa freon kemudian
di buang agar menghindari kerusakan pada unit pendingin atau indoor. Jika saluran pembuangan
tersumbat karena kotoran, maka air ini akan keluar melalui indoor AC.

AC mengeluarkan udara dingin (kering)


Karena udara mengalami konsensasi di dalam sistem AC, maka udara yang keluar dari indoor
mengalami penurunan kadar molekul air atau yang disebut udara kering. Inilah yang keluar dari
sistem AC ke dalam ruangan.

25
Aug

Hal yang perlu diperhatikan bagi pengguna AC

Tahukah Anda? Sebelum memutuskan membeli


atau memasang AC, anda perlu mempertimbangkan beberapa hal berikut agar AC tersebut bisa
berfungsi maksimal dan efisien.

Penggunaan atau fungsi ruang

Penggunaan ruang berpengaruh terhadap suhu ruangan karena pada dasarnya manusia yang
mengisi suatu ruangan mengeluarkan kalori yang cukup tinggi. Kamar tidur yang hanya diisi dua
orang berbeda dengan ruang keluarga yang frekwensi keluar masuk penghuninya cukup tinggi.
Semakin banyak pengguna maka semakin besar daya AC yang dibutuhkan.

Ukuran Ruangan

Ukuran ruangan menentukan berapa banyak BTU (british thermal unit) atau kecepatan
pendinginan. BTU adalah kecepatan pendinginan untuk ruangan satu meter persegi dengan tinggi
standar (umumnya tiga meter). Semakin besar satu ruangan tentunya akan semakin besar pula
BTU yang dibutuhkan.

Beban pendinginan

Beban pendinginan berasal dari dalam ruangan (internal heat gain). Misalnya dari jumlah
penghuni yang nantinya akan berada di ruangan AC. Selain itu juga penggunaan penerangan,
seperti lampu. Beberapa jenis lampu mengeluarkan panas yang tinggi, artinya anda juga harus
memilih AC dengan daya yang lebih tinggi. Selain dari dalam, beban pendinginan juga berasal
dari luar. Seperti cahaya matahari yang mengeluarkan energi panas melalui dinding, atap atau
jendela.
Banyaknya jendela kaca

Saat ini banyak rumah yang mempunyai jendela kaca atau menggunakan blok kaca (glass block).
Apabila ruangan anda menggunakan kaca sebanyak 70% atau lebih, sebaiknya gunakan kaca
film yang dapat menahan sinar ultraviolet untuk mengurangi beban pendinginan.

Penempatan AC

Untuk jenis AC split, anda harus memikirkan penempatan unit indoor dan outdoor atau
kompresor. Pemasangan unit indoor perlu memperhatikan arus angin (air flow) dari blower AC.
Penentuan arus angin atau hembusan yang tepat membuat udara yang dikeluarkan lebih merata
dan tidak hanya berkumpul di satu titik.

Perhatikan juga perabotan yang ada di dalam ruangan. Jangan sampai arah angin terhalang.
Selain itu, usahakan arus angin tidak mengenai pengguna secara langsung. Terpaan angin dingin
secara terus menerus dapat berakibat buruk bagi kesehatan. Usahakan mengarahkan swing ke
bagian atas kepala karena udara yang dikeluarkan AC mempunyai berat jenis yang lebih berat
dari udara.

Penempatan kompresor juga perlu diperhatikan. Letakkan kompresor di tempat dengan sirkulasi
udara yang cukup, ada tempat untuk udara masuk dan udara keluar, dan terlindung dari hujan.
Untuk AC ukuran 1 PK, jarak yang aman antara unit indoor dengan kompresor berkisar antara 5-
7 meter. Jika memasang AC lebih dari satu, hindari peletakkan kompresor secara berhadapan
dengan kompresor lain. Sebaiknya letakkan sejajar sehingga sirkulasi udara tidak terganggu.
Agar lebih afdol lagi, ada baiknya anda tahu cara kerja AC.

7
Sep

Rawat AC Anda…disini tipsnya

Cara merawat Air Conditioner (AC) saat ini memang hanya


sebagian kecil orang saja yang tahu. Penggunaan air conditioner (AC) atau pendingin ruangan
sudah menjadi hal yang biasa dalam kehidupan sehari-hari. Tak hanya di kantor, di rumahpun
alat ini menjadi penolong utama untuk mengusir udara panas. Satu hal yang harus diingat,
janganlah hanya menjadi pengguna tapi juga harus dapat merawat alat pendingin ruangan ini.
Pendingin ruangan yang tidak dirawat secara berkala dan seksama dapat menjadi polusi udara
bagi penghuninya sehingga menyebabkan beberapa jenis penyakit, seperti penyakit pada saluran
pernafasan. Hal ini disebabkan karena pendingin ruangan yang kotor dapat menyimpan berbagai
virus dan bakteri yang kemudian disebarkan kembali ke seluruh ruangan sehingga masuk melalui
indera penciuman.

Hal tersebut diperkuat oleh hasil penelitian dari United State Environment Protection Agency
(USEPA) bahwa polusi dalam ruang bisa dua hingga lima kali lebih (2x-5x) tinggi dibandingkan
polusi luar ruang dan satu dari lima besar polusi yang beresiko mengancam kesehatan manusia.

Untuk itu, perawatan alat pendingin ruangan ini sangat diperlukan. Walaupun pemeriksaan
komponennya diserahkan pada teknisi, tak ada salahnya untuk mengetahui komponen mana saja
yang harus diberi perhatian khusus.

Pemeriksaan pada komponen saringan (filter) udara setidaknya dilakukan setiap bulan sekali.
Penyaring udara yang kotor akan menghambat proses sirkulasi udara dan menjadi tempat yang
nyaman bagi kuman, bakteri maupun jamur. Bakteri inilah yang akan mengalir ke bagian
evaporator coil kemudian tersebar ke seluruh ruangan. Lagipula komponen pendingin ruangan
Anda kotor dapat memengaruhi kinerja sistem pendinginnya menjadi lebih berat, tidak
menghasilkan dingin secara maksimal dan boros.
Pastikan alat kondensor yang terletak di luar rumah bersih dari debu, semak-semak atau
dedaunan. Tentu saja, sebelum Anda melakukannya, matikan pendingin ruangan terlebih dahulu.
Anda dapat membersihkan debu dari kondensor tersebut dengan menggunakan vacuum cleaner.

Untuk amannya, pendingin ruangan harus diberikan perawatan rutin minimal enam bulan sekali,
untuk pemeriksaan secara total oleh teknisi yang terpercaya. Dengan perawatan rutin ini tak
hanya kesehatan Anda sekeluarga yang terjamin, usia pendingin ruangan ini akan semakin
panjang dan biaya listrik pun tak akan membludak di akhir bulan.

Tata letak AC Outdoor agar tetap awet


Sistem Ducting AC

Apa itu Sistem Ducting AC? Ducting untuk AC biasanya dipakai untuk instalasi AC sentral atau
AC Split Duct. AC Sentral biasanya diperuntukkan untuk instalasi AC di satu gedung yang tidak
memiliki pengatur suhu sendiri-sendiri (misalnya per ruang). Semua dikontrol di satu titik dan
kemudian hawa dinginnya didistribusikan dengan pipa ke ruangan-ruangan. Dengan AC Central
yang bisa dilakukan cuma mengecilkan dan membesarkan lubang tempat hawa dingin AC masuk
ke ruang kita. Contoh AC Central adalah di mall atau di dalam bis ber-AC.

Sedangkan Sistem ducting untuk AC, atau juga popular dengan sebutan “Air Handling System”,
merupakan bagian penting dalam sistem AC sebagai alat penghantar udara yang telah
dikondisikan dari sumber dingin ataupun panas ke ruang yang akan dikondisikan. Perkembangan
desain ducting untuk AC hingga saat ini sangat dipengaruhi oleh tuntutan efisiensi, terutama
efisiensi energi, material, pemakaian ruang, dan perawatan.
Selain efisiensi, juga ada tuntutan kenyamanan (termasuk kesehatan dan keselamatan) bagi
pengguna. Oleh karena itu dalam desain ducting meliputi pula desain untuk kebutuhan ventilasi,
filtrasi, dan humidity. Tiap tipe sistem ducting memiliki manfaat untuk aplikasi tertentu. Suatu
tipe sistem yang tidak umum dipakai mungkin lebih efisien bila dipakai untuk suatu aplikasi
tertentu yang tergolong unik. Saat ini telah banyak dikembangkan berbagai tipe sistem ducting,
dan ini akan terus berkembang untuk memenuhi kebutuhan munculnya aplikasi-aplikasi yang
baru. Dalam suatu desain ducting untuk suatu gedung tertentu, sangat mungkin beberapa tipe
dipakai untuk memenuhi masing-masing kebutuhan.

Selain biaya instalasi, efisiensi dan operasional sistem ducting harus menjadi perhatian penting.
Dahulu ketika harga energi, material dan ruang belum terlalu menjadi pertimbangan, desain
ducting tidak terlalu memiliki banyak batasan. Salah satu contoh dalam hal energi adalah mulai
populernya sistem Variable Air Volume di tahun 1970-an, terlebih sejak terjadinya embargo
minyak Arab di tahun 1973-1974 yang memaksa seluruh industri melakukan peningkatan
efisiensi energi. Sejak masa tersebut terjadi kecenderungan penggantian sistem dari Constant Air
Volume ke Variable Air Volume. Dalam hal penggunaan material sangat jelas, yaitu semakin
besar penggunaan material maka semakin besar biaya instalasi, dan bahkan perawatan sistem.

Dalam hal pemakaian ruang, saat ini ruang sekecil apapun sangat berharga, sehingga dalam
perancangan gedung terjadi pengurangan tinggi ceiling, juga tinggi antar lantai, yang di masa
lalu hal ini belum terlalu menjadi perhatian utama.Berbagai pertimbangan sering memunculkan
benturan dalam mendesain sistem ducting. Misalnya pertimbangan ruang versus energi.
Pengurangan tinggi ceiling akan menyebabkan lebih tingginya tekanan udara yang dibutuhkan di
dalam ducting, yang berarti lebih tingginya kebutuhan energi. Namun saat ini terjadi
kecenderungan untuk mengutamakan efisiensi energi dan kelestarian lingkungan. Bahkan
beberapa negara membuat regulasi yang mengarahkan desainer, developer, dan user pada hal
tersebut. Tentu saja ini menjadi tantangan dan peluang besar bagi para desainer untuk
menentukan kombinasi tipe sistem ducting yang tepat, atau bahkan melakukan inovasi. (source:
pamitran)

SISTEM AC SENTRAL
By: Budi Haryanto on: Tue 29 of Apr., 2008 15:04 WIT (6580 Reads)
(2415 bytes)
Jika kita memasuki gedung-gedung
perkantoran, mall, hotel, dan sebagainya
maka kita akan merasakan sejuknya udara
di tiap lantai. Dari plafond ruangan tampak
terlihat lubang semburan udara atau
diffuser yang terpasang secara teratur
sebagai tempat keluarnya udara dingin. Jika
kita lihat sebenarnya apa yang berada di
atas plafond, maka akan terlihat sistem
saluran udara atau ducting yang terhubung
dari unit penanganan udara (AHU) yang
merupakan salah satu unit dalam sistem AC
sentral.

Sistem tata udara (AC) sentral berarti bahwa proses pendinginan udara terpusat pada satu lokasi
yang kemudian didistribusikan ke semua arah atau lokasi. Sistem ini memiliki beberapa
komponen utama yaitu unit pendingin atau Chiller, Unit penanganan udara atau Air Handling
Unit (AHU), Cooling Tower, system pemipaan, system saluran udara atau ducting dan system
control & kelistrikan. Pada unit pendingin atau chiller yang menganut system kompresi uap,
komponennya terdiri dari kompresor, kondensor, alat ekspansi dan evaporator. Pada chiller
biasanya tipe kondensornya adalah water-cooled condenser. Air untuk mendinginkan kondensor
dialirkan melalui pipa yang kemudian outputnya didinginkan kembali secara evaporative cooling
pada cooling tower. Pada komponen evaporator, jika sistemnya indirect cooling maka fluida
yang didinginkan tidak langsung udara melainkan air yang dialirkan melalui system pemipaan.
Air yang mengalami pendinginan pada evaporator dialirkan menuju system penanganan udara
(AHU) menuju koil pendingin. Jika kita perhatikan komponen-komponen apa saja yang ada di
dalamnya maka setiap AHU akan memiliki : 1. Filter merupakan penyaring udara dari kotoran,
debu, atau partikel-partikel lainnya sehingga diharapkan udara yang dihasilkan lebih bersih.
Filter ini dibedakan berdasarkan kelas-kelasnya. 2. Centrifugal fan merupakan kipas/blower
sentrifugal yang berfungsi untuk mendistribusikan udara melewati ducting menuju ruangan-
ruangan. 3. Koil pendingin, merupakan komponen yang berfungsi menurunkan temperatur udara.
Prinsip kerja secara sederhana pada unit penanganan udara ini adalah menyedot udara dari
ruangan (return air) yang kemudian dicampur dengan udara segar dari lingkungan (fresh air)
dengan komposisi yang bisa diubah-ubah sesuai keinginan. Campuran udara tersebut masuk
menuju AHU melewati filter, fan sentrifugal dan koil pendingin. Setelah itu udara yang telah
mengalami penurunan temperatur didistribusikan secara merata ke setiap ruangan melewati
saluran udara (ducting) yang telah dirancang terlebih dahulu sehingga lokasi yang jauh sekalipun
bisa terjangkau. Beberapa kelemahan dari sistem ini adalah jika satu komponen mengalami
kerusakan dan sistem AC sentral tidak hidup maka semua ruangan tidak akan merasakan udara
sejuk. Selain itu jika temperatur udara terlalu rendah atau dingin maka pengaturannya harus pada
termostat di koil pendingin pada komponen AHU.

Anda mungkin juga menyukai