Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
HALAMAN SAMPUL
PROPOSAL
TAHUN 2019
153145261009
PROPOSAL
TAHUN 2019
153145261009
2019
iii
HALAMAN PERSETUJUAN
153145261009
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Prodi S1 Administrasi Rumah Sakit
Universitas Megarezky Makassar
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya yang tak terhingga, sehingga penilis dapat
menyelesaikan penelitian dan penyusunan skripsi ini, yang merupakan salah satu
persyaratan untuk mencapai gelar ahli Sarjana pada Program Studi S1 Administarsi
Universitas Megarezky.
Penulis menyadari bahwa hasil penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan,
mungkin masih banyak kekurangan atau kelemahan baik dari segi penyususnan
maupun dari pandangan pengetahuan, oleh karena itu penulis mengharap adanya
Selama proses penyelesaian skripsi ini banyak kesulitan dan hambatan yang
penulis hadapi, namun atas bantuan bimbingan dan kerjasama dari semua pihak
yang terlibat di dalamnya sehingga hambatan dan kesulitan tersebut dapat teratasi
dengan baik. Untuk itu perkenankanlah penulis dengan segala hormat dan
kerendahan hati mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar besarnya
kepada Ibu Dewi Astuti, SKM., MARS selaku Pembimbing I dan Ibu Era Pratiwi,
dan arahan kepada penulis, dan terima kasih juga kepada Ibu Mega Marindrawati
1. Ibu Hj. Suryani, SH., MH, selaku Ketua YPI Mega Rezky Makassar.
2. Bapak Prof. Dr. dr. H. M. Rusli Ngatimin, MPH, selaku Rektor Universitas
Megaresky.
3. Bapak Dr. Jangga, S.Si.,M. Kes.,Apt, selaku Dekan Fakultas Farmasi, Tekologi
Rumah Sakit.
5. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Universitas Megarezky yang telah memberikan
6. Bapak Direktur Rumah Sakit Islam Faisal Makassar yang telah memberikan
Farmasi, Tekologi Rumah Sakit dan Informatika angkatan pertama dan yang
tak dapat penuli sebutkan satu persatu yang secara langsung maupun tidak
menyelesaikan pendidikan.
8. Terkhusus penulis ucapkan kepada ayahanda Latif Patta dan Ibunda Sajiba Hi.
Yunus serta seluruh keluarga besar penulis atas segala perhatian, pengorbanan,
kasih sayang serta doa restunya yang luar biasa saat ini.
Semoga semua bantuan dari semjua pihak mendapatkan pahala yang sebesar -
besarnya dari Allah SWT, dan hasil penelitian ini dapat menjadi bacaan yang
bermanfaat Aamiin!
DAFTAR ISI
F. Hipotesis..................................................................................................... 52
LAMPIRAN .......................................................................................................... 61
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Jumlah Perawatan Rawat Inap RSI Faisal Makassar 2019 ................... 35
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.3 Integrasi SIRS Dengan Unit Atau Manajemen Terkait ................... 16
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner ........................................................................................... 39
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan diarahkan pada peningkatan kualitas sumber
daya manusia, kualitas kehidupan dan angka harapan hidup manusia,
peningkatan kesehatan keluarga dan masyarakat, dan mempertinggi
kesadaran masyarakat terhadap pentingnya untuk hidup sehat (GBHN
tahun 1993). Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan modal, diantaranya
adalah pembangunan di bidang kesehatan yang berupa pembangunan sarana
dan fasilitas pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. (UU No. 23/1992)
Dalam Majalah Hospital News (6, 2005) disebutkan bahwa sarana
kesehatan yang menempati posisi puncak adalah rumah sakit. Rumah sakit
sebagai salah satu organisasi pelayanan kesehatan sudah seharusnya dapat
memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik serta terjangkau oleh
masyarakat dalam mengupayakan penyembuhan dan pemulihan yang serasi
dengan upaya peningkatan dan pencegahan. Definisi rumah sakit itu sendiri
adalah suatu bagian menyeluruh dari organisasi sosial dan medis berfungsi
memberikan pelayanan kesehatan yang lengkap kepada masyarakat, baik
kuratif maupun rehabilitatif, dimana pelayanan kesehatan menjangkau
pelayanan keluarga dan lingkungan, rumah sakit juga merupakan pusat latihan
tenaga kesehatan, serta untuk penelitian biososial. (WHO (1979) dikutip dari
Trisnantoro (2005))
Dengan adanya peningkatan kebutuhan dan tuntutan masyarakat yang
semakin hari semakin meningkat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan,
maka kebutuhan akan peningkatan pelayanan kesehatan juga meningkat.
Namun hingga saat ini, rumah sakit masih belum dapat memberikan pelayanan
kesehatan yang bermutu bagi masyarakat, hal masih ini terlihat dari banyaknya
keluhan pasien terhadap pelayanan kesehatan di rumah sakit terutama
12
pelayanan rawat inap (Wasisto, 1994). Hal ini mudah dipahami karena apabila
pelayanan kesehatan yang bermutu dapat diselenggarakan di rumah sakit,
bukan saja akan meningkatkan efektifitas pelayanan akan tetapi sekaligus
juga dapat meningkatkan efisiensi pelayanan kesehatan di rumah sakit.
Di rumah sakit, yang didalamnya menyelenggarakan pelayanan rawat
inap sudah seharusnya memerlukan satu unit yang harus dapat mengelola
secara sistematis segala kebutuhan pasien, mulai dari penerimaan pasien,
penempatan ruang perawatan pasien, sampai saat pasien pulang, unit tersebut
adalah unit admisi. Unit admisi ini merupakan salah satu unit yang dapat
membantu meningkatkan efektifitas dan efisiensi pelayanan kesehatan di
rumah sakit. Karena unit admisi dianggap unit yang paling mengetahui tentang
informasi pasien. Kesalahan dan kemacetan atau kekurang lengkapan
informasi tentang pasien akan mempengaruhi jalannya proses administrasi
pasien, yang pada akhirnya memberikan dampak yang merugikan kepada pihak
pasien maupun rumah sakit itu sendiri.
Dalam penelitian ini dipilih Rumah Sakit Umum Islam Faisal yang
merupakan Rumah Sakit Umum Swasta dengan model Rumah Sakit tipe B.
Berdasarkan dengan data kunjungan rawat inap tiga tahun terakhir yaitu tahun
2016 - 2018. Dimulai pada tahun 2016 jumlah kunjungan rawat inap sebesar
7096 jiwa. Pada tahun 2017 jumlah kunjungan rawat inap sebanyak 9237 jiwa
sedangkan pada tahun 2018 jumlah kunjugan rawat inap meningkat di
nyatakan dalam BOR yaitu pada tahun 2016 jumlah kunjungan rawat inap di
Rumah Sakit Islam Faisal sebanyak 62,43 jiwa, pada tahun 2017 meningkat
sebanyak 69,03 jiwa, sedangkan pada tahun 2018 jumlah kunjungan pasien
meningkat derastis sebanyak 73,53 jiwa. RS Islam Faisal merupakan salah satu
rumah sakit yang mencoba meningkatkan pelayanannya. Dibagian depan
rumah sakit terdapat bagian admisi yang bertanggung jawab dalam proses
penerimaan pasien rawat inap.
Di RSU Islam Faisal peran unit admisi rawat inap tidak kalah
pentingnya dalam menunjang peningkatan efektifitas dan efisiensi pelayanan
kesehatan, terutama dalam mempercepat pemberian pelayanan bagi pasien
13
yang akan dirawat. Di RSU Islam Faisal, unit admisi rawat inap dianggap
sebagai ujung tombak dari arus pasien di rumah sakit. Hal ini tampak melalui
peran admisi yang tidak hanya sebagai pengendalian penerimaan pasien saja,
tetapi juga sebagi pusat informasi yang dibutuhkan pasien saat di rumah sakit.
Di RS Islam Faisal, mengenai kualitas pelayanan di bagian admisi
rawat inap ini belum pernah diukur, hal ini dikarenakan bagian mutu rumah
sakit belum berjalan optimal. Namun penelitian mengenai pelayananan admisi
rawat inap di RS Islam Faisal pernah dilakukan oleh Dian pada tahun 2016
N=350 orang. Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan persentase kualitas
pelayanan di bagian admisi rawat inap pada tahun 2016 :
Tabel 1.1
Persentase Kualitas Pelayanan Di Bagian Admisi Rawat Inap
RSU Islam Faisal
Pelayanan Di Unit Admisi Rawat Inap Frekuensi Persentase
Baik 154 44%
Kurang Baik 196 56%
Total 350 100%
Peneliti: Dian (2016)
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa persentase pasien yang
mengatakan bahwa pelayanan pasien di admisi rawat inap di di RS Islam
Faisal baik sebesar 44%, sedangkan persentase pasien yang mengatakan
bahwa pelayanan pasien di admisi rawat inap di RS Islam Faisal kurang baik
sebesar 56%.
Selain itu dari hasil observasi dapat diketahui bahwa jumlah pasien
masuk yang akan dirawat perhari dari poli dan UGD pada tahun 2017 sebesar
20 – 35 paien sedangkan pada tahun 2018 meningkat mencapai 40 - 60 pasien.
Sedangkan jumlah pasien yang waiting list (tidak mendapatkan kamar)
mencapai 15 - 20 pasien/hari.
Hal ini menunjukan bahwa pelayanan pasien di bagian admisi rawat
inap masih belum berjalan optimal sesuai yang diharapkan oleh rumah sakit
14
B. Rumusan Masalah
Dari data yang ditemukan di latar belakang yang telah disebutkan,
bahwa masih belum optimalnya pelayanan pasien di Admisi Rawat Inap
RS Islam Faisal ini, membuat penulis tertarik untuk meneliti mengenai
penyebab belum optimalnya pelaksanaan pelayanan pasien di Unit Admisi
Rawat Inap Rumah Sakit Islam Faisal pada bulan Juli – Agustus 2019.
Pertanyaan Penelitian:
1. Bagaimana pelaksanaan pelayanan pasien di Unit Admisi Rawat Inap
Rumah Sakit Islam Faisal?
2. Bagaimana gambaran mengenai sumber daya manusia di Unit Admisi
Rawat Inap Rumah Sakit Islam Faisal?
3. Bagaimana gambaran mengenai SOP (Standard Operational Procedure) di
Unit Admisi Rawat Inap Rumah Sakit Islam Faisal?
4. Bagaimana gambaran mengenai cara pembayaran pasien di Unit Admisi
Rawat Inap Rumah Sakit Islam Faisal?
5. Bagaimana gambaran mengenai tahap pra admisi di Unit Admisi Rawat
Inap Rumah Sakit Islam Faisal?
6. Bagaimana gambaran mengenai tahap admisi di Unit Admisi Rawat Inap
Rumah Sakit Islam Faisal?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
15
Admisi Rawat Inap Rumah Sakit Islam Faisal Makassar tahun 2019.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Sakit yaitu dengan membuat analisa terkait hubungan alur proses pelayanan
2. Manfaat Praktisi
a. Bagi Peneliti
b. Bagi Institusi
penelitian selanjutnya.
d. Bagi Masyarakat
E. Ruang lingkup
Rumah Sakit Islam Faisal Makassar tahun 2019 ini dilakukan untuk
17
Unit Admisi Rawat Inap Rumah Sakit Islam Faisal. Pada bulan Juli - Agustus
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Rumah Sakit
kedokteran diselenggarakan.
3) Menurut Wolper dan Pena (1997) rumah sakit adalah tempat dimana
orang sakit mencari dan menerima pelayanan kedokteran serta tempat
dimana pendidikan klinik untuk mahasiswa kedokteran, perawat dan
tenaga profesi kesehatan lainya diselenggarakan.
b. Fungsi Rumah Sakit
Permenkes RI No. 159b/ MenKes/Per/ 1998 (Wijono, 2017), fungsi rumah
sakit adalah:
1) Menyediakan dan menyelenggarakan pelayanan medik,
penunjang medik.rehabilitasi, pencegahan dan peningkatan
kesehatan.
19
marketing bahwa alur proses pelayanan di rumah sakit terbagi menjadi tiga (3)
bagian yaitu:
Gambar 2.1 Posisi Unit Rawat Inap dalam Sistem Pelayanan Rumah Sakit
Rekam Medis
Logistik Laboratorium
Farmasi
Pemeliharaan
Radiology Sarana Rumah
Sakit
sangat penting karena sebagai ujung tombak pelayanan rawat inap. Bagian ini
mempunyai tanggung jawab dalam pendaftaran pra penerimaan pasien,
penerimaan pasien dan dalam penentuan ruang perawatan.
a. Fungsi bagian Admisi di Rumah Sakit
Fungsi bagian Admisi di Rumah Sakit (Modul Kuliah Administrasi
Rumah Sakit, 2016) adalah:
1) Sebagai koordinator untuk penerimaan pasien di rawat inap baik yang
berasal dari rawat jalan (Poliklinik) maupun dari gawat darurat
(Emergency).
2) Melaksanakan instruksi rujukan dari rawat jalan dan emergency.
3) Mengatur tujuan pengiriman pasien ke ruang bangsal sesuai dengan
instruksi rujukan dan kondisi yang ada.
4) Menentukan posisi pasien dalam daftar tunggu (Waiting List) untuk
mendapatkan pelayanan lain misalnya Penyinaran, pembedahan, dll.
Untuk lancarnya proses penerimaan pasien (4) hal berikut ini perlu
diperhatikan yaitu:
1) Petugas yang kompeten
2) Cara penerimaan pasien
3) Ruang kerja yang menyenangkan
4) Lokasi yang tepat dari bagian penerimaan pasien
c. Peran Bagian Admisi
(Menurut Fendy 2018) dahulu peran bagian admisi amat sederhana, yaitu
hanya meminta data faktual tentang pasien agar bisa masuk rumah sakit. Sekarang
sengan perubahan pola pembiayaan (asuransi, perusahaan), cara pembayaran (cash,
credit card, transfer bank), aspek hukum dokumen rekam medis, maka peran
pengumpulan data ini menjadi semakin penting.
Juga karena pasien pertama kali datang langsung berhadapan dengan
bagian admisi, maka bagian ini bertanggung jawab terhadap pembentukan pola
hubungan rumah sakit dengan calon pasien dan keluarganya. Kedalam rumah sakit
bagian ini bertanggung jawab kepada dokter dan staf rumah sakit dalam
28
rekening pasien segera dimulai. Lebih cepat pihak yang bertanggung jawab
atas biaya pasien mengetahui jumlah yang harus dibayar, lebih besar
kemungkinan pembayaran yang akan diterima. Jadi penting sekali penataan
rekening pasien secara tepat dan akurat (Mehta (1977) yang dikutip dari
Hendrayani 2018).
Selama pasien masih menerima pelayanan, rekeningnya harus
selalu diperbaharui dengan pembebanan biayanya. Apabila pasien tersebut
sudah diijinkan untuk pulang, maka rekening pasien tersebut harus
disiapkan untuk ditagihkan. Hal - hal yang harus diperhatikan dalam
pembuatan tagihan pada saat pasien akan meninggalkan rumah sakit adalah
sebagai berikut:
a) Pengecekan pada saat perawatan dan keluar rumah sakit.
Informasikan mengenai adanya pasien yang akan pulang oleh
petugas pengantar perawatan ke bagian keuangan. Sebelum pasien benar –
benar meninggalkan rumah sakit, petugas pengantar pasien sebaiknya
mengantarkan pasien ke bagian keuangan terlebih dahulu, hal ini
dimaksudkan untuk:
1) Memberikan kesempatan pada bagian kredit untuk mengumpulkan
informasi yang dibutuhkan.
2) Memberikan kesempatan kepada bagian kredit untuk meneliti
rencana pembayaran yang dibuat pada saat penerimaan.
3) Memberikan kesempatan kepada pasien untuk melakukan
pembayaran.
b) Meneliti status perkiraan pasien
Pada saat pasien telah diijinkan untuk pulang rawat, perkiraan
tagihan sering belum siap untuk ditutup. Beberapa pembebanan biaya
mungkin sedang dalam proses, jadi diperlukan suatu tenggang waktu
sebelum perkiraannya ditutup dan rekeningnya selesai dibuat rekening yang
baik harus dapat menampilkan semua tagihan dari semua pelayanan dan
bahan yang dipakai secara terperinci. Selain itu harus dapat pula
menunjukkan lamanya pasien dirawat.
34
standar dilaksanakan secara tertib dan kerjasama dengan semua pihak ( PP Nomor
15 Tahun 1991). Standar adalah spesifikasi teknis atau sesuatu yang dibakukan
termasuk tata cara dan metode yang disusun berdasarkan konsesus semua pihak
yang terkait dengan memperhatikan syarat - syarat keselamatan, keamanan,
kesehatan, lingkungan hidup, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
pengalaman, perkembangan masa kini dan masa yang akan datang untuk
memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya (PP 102 tahun 2000). Salah satu
bentuk standar adalah standard operating procedure (SOP). SOP atau prosedur
penetapan (protap) merupakan tatacara atau tahapan yang harus dilalui dalam suatu
proses kerja tertentu, yang dapat diterima oleh seorang yang berwenang atau yang
bertanggung jawab untuk mempertahankan tingkat penampilan atau kondisi
tertentu sehingga suatu kegiatan dapat diselesaikan secara efektif dan efisien
(Depkes RI, 1995).
Sasaran dan Manfaat Standarisasi:
Dalam Wijono (1999), standarisasi adalah syarat yang diperintahkan
(diharuskan) dalam konsep Quality Assurance (menjaga mutu), untuk:
a) Mendukung atau menghasilkan penjagaan mutu dan meningkatkan
penampilan, realibility, safety, penggunaan komponen secara minimum,
produk yang seragam, eliminasi proses yang sulit, mencegah gangguan dan
memantapkan standar operating procedures, perubahan peningkatan mutu.
b) Mengurangi pembiayaan, untuk adanya perubahan peningkatan mutu,
dengan meminimalkan penggunaan komponen dan penyederhanaan.
c) Mendukung dan menghasilkan produktifitas, serta peningkatan untuk:
desain proses produksi massal dan peningkatannya, peningkatan dalam
proses, otomatisasi, peningkatan komputerisasi dan teknologi/ teknik
kedokteran yang canggih.
d) Diseminasi informasi, untuk transfer teknologi dan keterampilan,
pemberitahuan kepada pelanggan (public relation, advertensi, catalog dan
sebagainya), pemberitahuan di dalam gedung (peraturan - peraturan
perusahaan, aturan-aturan spesifik, gambar - gambar petunjuk), sertifikat
atau penetapan kualifikasi, pendidikan dan laihan, serta peningkatan moral.
39
organisasi dan operasional dapat menghasilkan SOP yang efektif dan mengurangi
penyimpangan keputusan dan kegiatan.
Hal tersebut juga dikatan oleh Notoatmodjo (1992), bahwa melakukan
pekerjaan secara efisien tidak hanya bergantung kepada kemampuan atau
keterampilan pekerja semata, tetapi juga dipengaruhi oleh beberapa hal,
satu diantaranya adalah prosedur kerja yang berisikan uraian tugas yang jelas.
Standard Operational Procedure sifatnya dinamis, sehingga sewaktu - waktu
dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang terjadi, oleh karena itu perlu
dilakukan evaluasi proses pelaksanaan SOP secara periodik, dan
menyempurnakannya bila perlu (Suwenda (1997) yang dikutip dari Suryanti
(2018).
analisa laporan keuangan perusahaan. Hal ini mencegah terjadinya bad dept,
dan sebagai bahan pertimbangan dalam negosiasi penetapan tariff.
Dua bidang pokok yang merupakan resiko keuangan adalah penilaian
ketepatan layanan untuk memastikan bahwa pembayar pihak ketiga dapat
ditagih atas biaya yang dikenakan pada pasien, dan selaras dengan program
pihak ketiga yang telah disetujui sebelumnya. Premi yang diterima oleh
tertanggung atau terasuransikan biasanya merupakan kunci dari proses
persetujuan. Umumnya pasien tersebut bertanggung jawab untuk tetap
mematuhi katentuan dan pasien tersebut harus diidentifikasi. Jadi, kemampuan
untuk memonitor atasan dan perusahaan asuransi yang terlibat dalam
persyaratan khusus ini sangatlah perlu Wolper (2001) yang dikutip dari
Suryanti (2018)).
Menurut Suryanti (2018), kemampuan mencermati pihak ketiga yang
memerlukan persyaratan khusus ini sangatlah diperlukan kalau rumah sakit
tidak mau menderita resiko kerugian.
Peran bagian Admisi Rawat Inap dalam mengurangi permasalahan yang
timbul dari pembayaran jasa pelayanan rumah sakit:
a. Pada tahap Pra Penerimaan (Pre-admission)
Tujuannya adalah untuk mengetahui sendini mungkin calon pasien
yang tidak mampu membayar (free service account), cara pembayaran
yang akan digunakan oleh pasien, penanggung jawab atas rekening
calon pasien dan memberikan saran kepada calon pasien dalam
merencanakan pembayaran dikemudian hari.
Prosedur ini dimulai saat RS menerima info dari dokter bahwa
pasien perlu dirawat. Biasanya untuk pasien yang tidak memerlukan
pertolongan gawat darurat, maka dokter akan membuat rencana dengan
pihak RS kapan pasien dapat masuk untuk dirawat. Jika RS mempunyai
waktu sedikitnya 3 hari sebelum pasien dirawat, seluruh info baik medis
maupun keuangan harus sudah diketahui. Hal ini dapat dicapai dengan
menggunakan formulir pra penerimaan (pre-admision form). Form ini harus
dirancang sesederhana mungkin dan sedemikian rupa sehingga dapat
42
mewakili dan dapat digunakan juga oleh bagian lain di rumah sakit bila
diperlukan serta tidak menyinggung perasaan calon pasien karena form ini
adalah kontak pertama dengan calon pasien yang dapat mempengaruhi citra
RS.
b. Penerimaan (Admission)
Tahap ini dapat merupakan tahap ke-2 bagi pasien yang telah
melalui tahap pra - penerimaan. Tetapi dapat juga menjadi tahap atau kontak
pertama bagi pasien gawat atau tidak gawat yang tidak tercakup oleh tahap
pra penerimaan. Tujuan utamanya adalah untuk mendapatkan data
keuangan pasien yang selengkap - lengkapnya dan setepat-tepatnya dalam
waktu yang singkat. (Mehta dan Maher, (1977) dalam modul kuliah seminar
manajemen rumah sakit (2018))
3) Indikator output
4) Indikator out come
Sebagaimana dijelaskan diatas bahwa efektifitas merupakan satu
dimensi tujuan manajemen yang berfokus pada hasil, sasaran, dan target
yang diharapkan. Organisasi yang efektif adalah organisasi yang
menetapkan keberhasilan pada input, proses, output, dan outcome yang
ditandai dengan berkualitasnya indicator - indikator tersebut. Sehingga
dengan demikian, efektifitas organisasi bukan sekedar pencapaian sasaran
dan terpenuhinya berbagai kebutuhan untuk mencapai sasaran, tetapi
berkaitan erat dengan syaratnya indikator tersebut dengan mutu.
b. Efisiensi
Dewi (2019), efisiensi adalah penggunaan sumber daya secara
minimum guna pencapaian hasil yang optimum. Efisiensi juga ditekankan
pada perbandingan antara input/ sumber daya dengan output. Sehingga
suatu kegiatan dikatakan efisien bila tujuan dapat dicapai secara optimal
dengan penggunaan atau pemakaian sumber daya yang minimal.
44
B. Kerangka Konsep
1. Kerangka Teori
Pelayanan penerimaan pasien rawat inap dinamakan Admission Office
atau sering dinamakan sentral opname. Admission merupakan hak atau ijin
masuk, atau dapat juga diartikan sebagai penerimaan pasien. Admisi
merupakan kegiatan yang sangat penting karena sebagai ujung tombak
pelayanan rawat inap. Bagian ini mempunyai tanggung jawab dalam
pendaftaran pra penerimaan pasien, penerimaan pasien dan dalam penentuan
ruang perawatan. Unit admisi rawat inap merupakan salah satu pintu gerbang
utama rumah sakit dan merupakan ujung tombak dari arus pasien di rumah sakit
tersebut. Unit admisi ini dianggap unit yang paling mengetahui tentang
informasi pasien. Kesalahan dan kemacetan atau kekurang lengkapan
informasi tentang pasien akan mempengaruhi jalannya proses administrasi
pasien, yang pada akhirnya akan berdampak kepada menurunnya mutu
pelayanan yang diterima pasien di rumah sakit.
Pelayanan rawat inap adalah pelayanan terhadap pasien masuk rumah
sakit yang menempati tempat tidur perawatan untuk keperluan observasi,
diagnosa, terapi, rehabilitasi medik dan atau pelayanan medik lainnya (Depkes
RI (1997) yang dikutip dari Suryanti (2019)).
Menurut (Azwar (2016), sistem adalah gabungan dari elemen - elemen
yang saling dihubungkan oleh suatu proses atau struktur dan berfungsi sebagai
satu kesatuan organisasi dalam upaya menghasilkan sesuatu yang telah
ditetapkan. Adapun elemen - elemen atau unsur-unsur sistem terdiri dari input
(yang meliputi 5 M yaitu man, money, methode, material, dan machine),
proses, dan output.
Menurut (Jacobalis (2016), pelayanan kesehatan di ruang rawat inap
rumah sakit:
a. Dokter, perawat atau petugas lain di rumah sakit.
b. Aspek hubungan antar manusia.
c. Kemanusiaan.
d. Kenyamanan atau kemudahan fasilitas dan lingkungan.
45
2. Kerangka Konsep
Dalam hal pembuatan kerangka konsep, peneliti telah
menyederhanakan teori yang ada dan menyesuaikan dengan tujuan dari
penelitian dan lokasi penelitian. Dalam hal ini peneliti menyimpulkan
bahwa pelayanan pasien di admisi rawat inap berpengaruh terhadap Sumber
Daya Manusia, SOP, Cara Pembayaran, Tahap Pra Admisi, dan Tahap
Admisi. Berikut ini adalah bagan kerangka konsep :
a. Sumber Daya
Manusia
b. SOP Pelayanan Pasien
c. Cara Pembayaran di Unit Admisi
d. Tahap Pra admisi Rawat inap
e. Tahap Admisi
3. Definisi Operasioanl
masuk ke rumah
sakit.
5. Tahap Admisi Tahap penerimaan pasien yang Observasi, Pedoman Informasi mengenai
akan masuk rawat inap (pasien wawancara observasi, tahap penerimaan
yang akan di rawat) baik dari dan telaah pedoman pasien yang akan
poliklinik, UGD, maupun dokumen dan masuk rawat inap
rujukan dari luar rumah sakit. pedoman (pasien yang akan di
telaah rawat) baik dari
dokumen poliklinik, UGD,
maupun rujukan
dari luar rumah
sakit.
6. Pelayanan Pasien Adalah semua hal – hal yang Informasi mengenai
di Admisi berkaitan dengan pelayanan semua hal – hal
pasien di unit- unit admisi dapat yang berkaitan
menjadi lebih efisien dan dengan pelayanan
efektif sesuai dengan harapan pasien di unit- unit
ataupun sasaran unit admisi admisi dapat
rawat inap. menjadi lebih
efisien dan efektif
sesuai dengan
harapan ataupun
sasaran unit admisi
rawat inap.
51
C. Variabel/Focus Penelitian
D. Kriteria Objektif
Dalam penelitian digunakan skala Guttman yang dimana terdapat 2 pilihan jawaban
dalam skala ini, yanhg diaman akan di bahas berikut dibawah ini:
1. Panduan penilaian
a. Jumlah pilihan = 2
b. Jumlah pertanyaan = 13
(0%)
(100%).
Rumus umum:
E. Hipotesis
1. Volume pekerjaan
2. Akurasi
Ho: Tidak terdapat pengaruh variabel Akurasi terhadap Efektivitas kerja tenaga
3. Waktu
Ho: Tidak terdapat pengaruh variabel Waktu terhadap Efektivitas kerja tenaga
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang bertujuan untuk melihat
Informasi Rumah Sakit Terhadap Efektivitas Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit
Lokasi pada penelitian ini berada di provinsi Sulawesi selatan, kota Makassar,
tepatnya yaitu, Rumah Sakit Islam Faisal Makassar, yang beralamat di jalan A.P.
Pettarani Makassar. Dengan rencana waktu pada penelitian ini berlangsung selama
kurang lebih 1 bulan, mulai bulan Mei sampai dengan bulan Juni 2019.
Alat ukur penelitian ini menggunakan kuesioner (angket), yang dimana dalam
penilaian yakni terdapat dua pilihan diantaranya yaitu; Ya atau Tidak, yang mampu
Populasi dalam penelitian ini berjumah 152 orang perawat yang bertugas di
ruang perawatan rawat inap yang dimana terbagi di 9 ruangan perawatan. Yakni
sebagai berikut;
Table 3.1
Jumlah Perawatan Rawat Inap Rumah Sakit Islam Faisal Makassar 2019
(disebut strata), dan dari tiap stratum tersebut diambil sampel secara acak.
Besaran sampel penelitian ini digunakan dengan rumus Slovin sebagai berkut:
Dimana :
populasi dalam penelitian ini berjumlah 152 orang perawat dengan tingkan
Tabel 3.2
Perhitungan Jumlah Sampel
aplikasi analisis uji statistik SPSS. Yang di mana pengolahan data penelitian
1. Editing
2. Coding
Memberikan kode pada setiap jawaban dalam kuesioner yang telah dilengkapi
3. Entry
Kegiatan memindahkan data yang telah diubah menjadi kode (data coding)
ke dalam mesin pengolah data. Data-data yang telah terkumpul dari hasil
data yang telah dibuat sebelumnya. Setelah pengkodean dan penilaian di setiap
4. Cleaning
kedalam mesin pengolah data sudah sesuai dengan keadaan sebenarnya. Tahapan
ini seluruh data yang telah terimput di periksa kembali kebenaranya sebelum di
akurat.
1. Pengumpuan Data
a. Primer
57
akurat dan jelas yang dapat mempermudah dalam pengolahan data serta
pengambilan keputusan.
b. Sekunder
Data sekunder dalam penelitian ini berasal dari data umum Rumah
Sakit, yang dimana data yang di butuhkan dalam penelitian ini meupakan
data deskrit Rumah Sakit, jumlah kunjungan rawat inap, data jumlah
kesehatan atau perawat yang bertugas diruang perawatan rawat inap yang
2. Analisa Data
G. Etika Penelitian
INFORMED CONSENT
di Tempat
Dengan hormat,
Peran serta dan sumbangan saran Bapak/Ibu sekalian sangat berarti dalam
penyusunan penelitian ini, atas perhatian dan bantuan yang di berikan saya
Hormat saya
DAFTAR PUSTAKA
Adam, A., Pejuang, U., & Indonesia, R. (2018). Sistem Informasi Manajemen
Rumah Sakit Dalam Peningkatan Mutu Pelayanan di Rumah Sakit Umum
Daerah Pangkep (Studi Kualitatif di Rumah Sakit Umum Daerah Pangkep).
(September 2016).
Dwi, T., Setiawan, D., Putra, H., & Choirur, M. (2017). Penerapan Analisis Jalur
Kepuasan Pengguna Terhadap Intensitas Pengguna SIMRS. 02, 131–138.
file http://repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/1669/5/128600347_file5.pdf.
(Diakses 2 Mei 2019).
https://idtesis.com/teori-lengkap-tentang-sistem-informasi-rumah-sakit-menurut-
para-ahli-dan-contoh-tesis-sistem-informasi-rumah-sakit/ (Diakses 13 juni
2019).
http://economic-manage.blogspot.com/2014/10/sistem-informasi-manajemen-
rumah-sakit.html (Diakses 13 juni 2019).
Raden, R., & Jambi, M. (2012). ANALISIS KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP
BANGSAL JANTUNG DI RSUD RADEN MATTAHER JAMBI. 1(1), 11–30.
Ranu, M. E., Pendidikan, S., Perkantoran, A., Ekonomi, F., & Surabaya, U. N.
(n.d.). KEMBALI ARSIP DI KANTOR PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN
KABUPATEN SIDOARJO Husnia Pertiwi. 1–17.
Siagian, S.P. 2002. Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. Jakarta : Rineka Cipta.
Siranap, T., Siranap, M., Update, M., & Siranap, D. (n.d.). JUKNIS SIRANAP (
Sistem Informasi Rawat Inap ).
LAMPIRAN
Nomor Kuesioner :
FORMULIR KUESIONER
PROFIL RESPONDEN
Nama responden :
Alamat responden :
Wanita
Nomor Handpone :
Profesi :
Lama bekerja :
memberikan tanda checklist (√) pada kotak jawaban yang Anda pilih yang
tersebut.
62
EFEKTIVITAS (EFK)
No. Pernyataan Ya Tidak
1 Apakah anda merasa puas dengan penerapan SIMRS di ruang
kerja anda ?
2 Apakah pekerjaan anda tercapai sesuai target dengan bantuan
SIMRS?
Terima kasih telah mengisi kuesioner penelitian ini, kami harap data yang anda
isikan murni dari penilaian pribadi anda tanpa ada tekanan dari pihak manapun,
sehingga data yang di hasilkan akurat.
Tanggal pengisisan kuesioner …./…./ 2019