Anda di halaman 1dari 7

Model Pembelajaran Berbasis Masalah 2017

Nama : Rustam E. Simamora


NIM : 8166172058
Kelas : B2
Program Studi : Pendidikan Matematika

A. PENGANTAR
Banyak model yang dapat digunakan sebagai pilihan untuk
membelajarkan siswa. Salah satu model pembelajaran yang menjadi
pilihan adalah model Pembelajaran Berbasis Masalah atau yang dalam
bahasa Inggris disebut sebagai Problems Based Learning (PBL).

B. MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBL) DAN


PENDEKATAN SAINTIFIK
Problem Based Learning (PBL) adalah model pembelajaran yang
dirancang agar peserta didik mendapat pengetahuan penting, yang
membuat mereka mahir dalam memecahkan masalah, dan memiliki
model belajar sendiri serta memiliki kecakapan berpartisipasi dalam tim.
Proses pembelajarannya menggunakan pendekatan yang sistemik untuk
memecahkan masalah atau menghadapi tantangan yang nanti diperlukan
dalam kehidupan sehari-hari.

Tabel 1.1. Tahapan-Tahapan Model PBL


FASE-FASE PERILAKU GURU
Fase 1  Menjelaskan tujuan pembelajaran,
Orientasi siswa kepada menjelaskan logistik yg dibutuhkan
masalah  Memotivasi siswa untuk terlibat aktif
dalam pemecahan masalah yang dipilih
Fase 2 Membantu siswa mendefinisikan

Program Pascasarjana – Universitas Negeri Medan | Desain Pembelajaran 1


Matematika
Model Pembelajaran Berbasis Masalah 2017

FASE-FASE PERILAKU GURU


Mengorganisasikan danmengorganisasikan tugas belajar yang
siswa berhubungan dengan masalah tersebut
Fase 3 Mendorong siswa untuk mengumpulkan
Membimbing informasi yang sesuai, melaksanakan
penyelidikan individu eksperimen untuk mendapatkan penjelasan
dan kelompok dan pemecahan masalah
Fase 4 Membantu siswa dalam merencanakan dan
Mengembangkan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti
menyajikan hasil karya laporan, model dan berbagi tugas dengan
teman
Fase 5 Mengevaluasi hasil belajar tentang materi
Menganalisa dan yang telah dipelajari /meminta kelompok
mengevaluasi proses presentasi hasil kerja
pemecahan masalah

Pendekatan saintifik diyakini sebagai titian emas perkembangan


dan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik.
Dalam pendekatan atau proses kerja yang memenuhi kriteria ilmiah, para
ilmuan lebih mengedepankan pelararan induktif (inductive reasoning)
dibandingkan dengan penalaran deduktif (deductivereasoning).

Program Pascasarjana – Universitas Negeri Medan | Desain Pembelajaran 2


Matematika
Model Pembelajaran Berbasis Masalah 2017

C. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Sekolah : SMA Negeri 1 Pagaran


Matapelajaran : Matematika
Kelas/Semester : X/1
Materi Pokok : Trigonometri
Waktu : 2 × 45 menit

A. Kompetensi Inti SMA


KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar
1. Menghayati dan mengamalkan agama yang dianutnya.
2.1. Memiliki motivasi internal, kemampuan bekerjasama, konsisten, sikap
disiplin, rasa percaya diri, dan sikap toleransi dalam perbedaan strategi
berpikir dalam memilih dan menerapkan strategi menyelesaikan
masalah.
2.2. Mampu mentransformasi diri dalam berpilaku jujur, tangguh mengadapi
masalah, kritis dan disiplin dalam melakukan tugas belajar matematika.

Program Pascasarjana – Universitas Negeri Medan | Desain Pembelajaran 3


Matematika
Model Pembelajaran Berbasis Masalah 2017

2.3. Menunjukkan sikap bertanggung jawab, rasa ingin tahu, jujur dan
perilaku peduli lingkungan.
3.7. Menjelaskan rasio trigonometri (sinus, cosinus, tangen, cosecan, secan,
dan cotangen) pada segitiga siku-siku.
4.8. Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan rasio
trigonometri sudut-sudut di berbagai kuadran dan sudut-sudut berelasi.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


Setelah mengikuti pembelajaran ini, diharapkan siswa dapat:
1. Menentukan nilai sinus pada suatu segitiga siku-siku.
2. Menentukan nilai cosinus pada suatu segitiga siku-siku.
3. Menentukan nilai tangen pada suatu segitiga siku-siku.
4. Menentukan nilai cosecan pada suatu segitiga siku-siku.
5. Menentukan nilai secan pada suatu segitiga siku-siku.
6. Menentukan nilai cotangen pada suatu segitiga siku-siku.

D. Tujuan Pembelajaran
Tujuan mengikuti pembelajaran ini, diharapkan siswa dapat:
1. Menemukan konsep sinus pada suatu segitiga siku-siku.
2. Menemukan konsep cosinus pada suatu segitiga siku-siku.
3. Menemukan konsep tangen pada suatu segitiga siku-siku.
4. Menemukan konsep cosecan pada suatu segitiga siku-siku.
5. Menemukan konsep secan pada suatu segitiga siku-siku.
6. Menemukan konsep cotangen pada suatu segitiga siku-siku.

E. Materi Pembelajaran
1. Pengertian sudut dan dan ukuran sudut.
2. Perbandingan sisi-sisi segitiga sebangun.
3. Perbandingan sisi-sisi segitiga siku-siku sebangun.
4. Pembuktian kebenaran perbandingan trigonometri pada segitiga siku-siku
sebangun.
5. Pengertian sinus, cosinus, tangen, cosecan, secan, dan cotangen pada
segitiga siku-siku.
6. Penerapan perbandingan trigonometri untuk menyelesaikan masalah.

F. Model Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran adalah pendekatan saintifik (scientific). Model
Pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning).

Program Pascasarjana – Universitas Negeri Medan | Desain Pembelajaran 4


Matematika
Model Pembelajaran Berbasis Masalah 2017

G. Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan 1. Guru memberikan gambaran tentang 10 Menit
pentingnya memahami trigonometri dan
memberikan gambaran tentang aplikasi
triognometri dalam kehidupan sehari-hari.
2. Sebagai apersepsi, siswa dikenalkan jenis
segitiga; segitiga tumpul, segitiga lancip, dan
segitiga siku-siku.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

Inti Fase 1: Mengorientasikan peserta didik pada 70 Menit


masalah
Guru menyajikan masalah tentang
bagaimanakah perbandingan segitiga yang
sebangun, dan perbandingan sisi-sisi dua
segitiga siku-siku yang sebangun.

Fase 2: Mengorganisasikan siswa belajar


Guru membentuk kelompok siswa untuk
mengerjakan tugas atau melakukan kegiatan di
luar kelas. Kegiatan yang dimaksud adalah
siswa diminta mengukur tinggi benda dan
panjang bayangan pada suatu waktu tertentu
(Pada pukul 10.00 WIB). Selanjutnya dengan
menggunakan LKS, masing-masing kelompok
menentukan perbandingan tinggi benda dengan
panjang bayang benda.

Fase 3: Membimbing individu dan kelompok

Fase 4: Mengembangkan dan menyajikan hasil


karya
1. Masing-masing kelompok mempresentasikan
hasil dengan dipandu oleh guru.
2. Pembuktian secara matematika, bahwa
panjang sisi-sisi segitiga yang sebangun
adalah sama.
3. Mengenal istilah sinus, cosinus, tangen,
secan, cosecan dan cotangen yang merupakan

Program Pascasarjana – Universitas Negeri Medan | Desain Pembelajaran 5


Matematika
Model Pembelajaran Berbasis Masalah 2017

perbandingan trigonometri.

Fase 5: Menganalisa dan mengevaluasi proses


pemecahan masalah

Penutup 1. Siswa diminta menyimpulkan tentang 10 Menit


pengertian sinus, cosinus, tangen, secan,
cosecan, dan cotangen pada sudut lancip.
2. Guru memberikan PR beberapa contoh
penerapan perbandingan trigonometri dalam
kehidupan sehari-hari.
3. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan
memberikan pesan untuk belajar.

*) Selama siswa bekerja atau melakukan kegiatan, guru memperhatikan setiap


kegiatan siswa siswa mulai dari aktivitas untuk meraih kompetensi pengetahuan
dan keterampilan maupun sikap yang muncul akibat dari kegiatan tersebut.

H. Alat/Media/Sumber Pembelajaran
1. Klinometer, penggaris, busur, meteran
2. Bahan tayang
3. LKS

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
D. REFERENSI

Bornok Sinaga dkk. (2014). Matematika; SMA/SMK/MA/MAK Kelas XI


Semester 2. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Sinaga, Bornok. (2016). Panduan Pembelajaran Berbasis Masalah. (Bahan


Kuliah)

-------- . (2014). Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 Tahun


2014; Mata Pelajaran Matematika SMA/SMK. ___ : Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan
Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan – Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan

Program Pascasarjana – Universitas Negeri Medan | Desain Pembelajaran 6


Matematika
Model Pembelajaran Berbasis Masalah 2017

Program Pascasarjana – Universitas Negeri Medan | Desain Pembelajaran 7


Matematika

Anda mungkin juga menyukai