Anda di halaman 1dari 15

KOMUNIKASI DOKTER-PASIEN-KELUARGA

Pendahuluan
Perkembangan Ilmu komunikasi di mulai dari disadari proses komunikasi itu terjadi di dalam diri
seseorang, lalu berkembang antar personal, kelompok lalu berkembang lagi seiring dengan
penemuan teknologi informasi, sehingga terciptanya media teknologi itu sendiri. Pendekatan
multidisiplin menjadi salah satu perkembangan menarik dalam komunikasi, yang disebabkan
perkembangan berbagai pengetahuan. Penerapan komunikasi mulai di butuhkan berdasarkan
subjek keilmuan lainnya. Munculnya bentuk dan penerapan komunikasi dalam komunikasi
Politik, komunikasi Biologi, Komunikasi Sosial, dan juga Komunikasi Kesehatan menunjukan
kesadaran di perlukan keahlian komunikasi dalam berbagai bidang ilmu yang memiliki
kekhususan masing-masing.
Global health communication, merupakan term yang berkembang dan di gunakan dalam bentuk
pendekatan komunikasi dan area seperti interpersonal komunikasi, mobilisasi masyarakat dan
sosial serta advokasi. Komunikasi antara dokter- pasien –keluarga, adalah komunikasi yang tidak
dapat dihidarkan dalam kegiatan klinikal, yang merupakan bagian dari komunikasi kesehatan
tersebut. Pasien datang berobat menyampaikan keluhannya, didengar, ditanggapi, oleh dokter
sebagai respon dari keluhan tersebut. Seorang pasien yang datang berobat memiliki harapan akan
kesembuhan penyakitnya. Sedangkan seorang dokter mempunyai kewajiban memberikan
pengobatan sebaik mungkin. Keluarga memiliki peran dalam proses dialog tersebut. Memberikan
masukan informasi, dorongan dan kerjasama dengan dokter untuk membantu kondisi pasien
yang diharapkan.
Dalam proses komunikasi dokter – pasien- keluarga melibatkan banyak elemen yang harus di
ketahui dan dipahami agar proses komunikasi tersebut berjalan dengan baik. Untuk itu perlunya
pemahaman mengenai proses komunikasi itu sendiri, elemen yang ada di dalamnya, tujuan,
proses komunikasinya, serta tipe komunikasi. Agar proses diagnosis terhadap pasien bersifat
efektif, dokter harus trampil berkomunikasi dengan pasien, mampu mendengarkan pasien.
Komunikasi dokter-pasien-keluarga, merupakan salah satu aspek dari komunikasi kesehatan,
yang memiliki tujuan meraih kesehatan masyarakat yang baik.sedangkan bentuk komunikasinya
merupakan tipe komunikasi interpersonal, yang memiliki ke khususan dalam prosesnya.
Memahami komunikasi interpersonal juga mengetahui elemen yang ada seperti bentuk pesan
verbal dan non verbal, empati, serta prinsip-prinsip yang menjadi dasar keberhasilan komunikasi
ini. Selain itu perlunya di perhatikan nilai etika dalam proses komunikasi ini, mana yang dapat
dan tidak dapat dilakukan dalam berkomunikasi.

Pengertian Komunikasi
Pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial yang bermasyarakat dan hidup saling
berkelompok. Hal ini membuktikan salah satu kebutuhan dasar manusia, yaitu keinginan untuk
berkelompok dan berkomunikasi. Banyak pendapat pakar yang berusaha menguraikan alasan
mengapa manusia mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi. Salah satu dari pakar
komunikasi tersebut Thomas M. Sheildel (dalam Mulyana, 2002: 4) yang mengungkapkan
bahwa komunikasi dibutuhkan oleh manusia untuk menyatakan dan mendukung identitas diri,
untuk membangun kontak sosial dengan orang di sekitar kita dan untuk mempengaruhi orang
lain untuk merasa berpikir atau perilaku seperti yang kita inginkan.
Ada beberapa definisi komunikasi yang dinyatakan oleh beberapa ilmuan komunikasi. Menurut
Bernard Berelson dan Gary A. Steiner (dalam Mulyana, 2002:62) menyatakan bahwa:
"Komunikasi adalah transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan, dan sebagainya, dengan
menggunakan simbol-simbol, kata-kata, gambar, figur, grafik, dan sebagainya". Sedangkan
Harlod Lasswell merumuskan komunikasi dengan pertanyaan Who Say What In Which Channel
To Whom With What Effect?

Unsur-Unsur Komunikasi
Berdasarkan definisi Lasswell diatas dapat diturunkan lima unsur komunikasi yang saling
bergantung satu sama lain, yaitu:
1. Sumber (source)
Sering disebut juga pengirim (sender), penyandi (encoder), komunikator (communicator),
pembicara (speaker), atau originator. Sumber adalah pihak yang berinisiatif atau yang
mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi, sumber boleh jadi individu, kelompok, organisasi,
perusahaan atau bahkan suatu negara. Kebutuhannya bervariasi, mulai dari sekedar
mengucapkan "selamat pagi" untuk memelihara hubungan yang sudah dibangun, menyampaikan
informasi, menghibur, hingga kebutuhan untuk mengubah ideologi, keyakinan agama dan
perilaku pihak lain. Menyampaikan apa yang ada dalam hatinya (perasaan) atau dalam kepalanya
(pikiran), sumber harus mengubah perasaan atau pikiran tersebut kedalam seperangakat simbol
verbal dan/ atau nonverbal yang idealnya dipahami oleh penerima pesan. Proses inilah yang
disebut penyandian (encoding). Pengalaman masa lalu, rujukan nilai, pengetahuan, persepsi, pola
pikir, dan perasaan sumber mempengaruhinya dalam merumuskan pesan tersebut.

2. Pesan (message)
Yaitu apa yang dikomunikasikan oleh sumber kepada penerima. Pesan merupakan seperangakat
alat verbal dan/ atau nonverbal yang mewakili perasaan, nilai, gagasan atau maksud sumber tadi.
Pesan mempunyai tiga komponen: makna, simbol yang digunakan untuk menyampaikan makna,
dan bentuk atau organisasi pesan. Simbol terpenting adalah kata-kata (bahasa), yang dapat
merepresentasikan objek (benda), gagasan, clan perasaan, baik ucapan (percakapan, wawancara,
diskusi, ceramah clan sebagainya) ataupun tulisan (surat, esai, artikel, novel, puisi, famflet, dan
sebagainya). Kata-kata memungkinkan kita berbagi pikiran dengan orang lain. Pesan juga dapat
dirumuskan secara nonverbal, seperti melalui tindakan atau isyarat anggota tubuh (acungan
jempol, anggukan kepala, senyuman, tatapan mata, dan sebagainya) juga melalui musik, lukisan,
patung, tarian, dlan sebagainya.
3. Saluran (channel)
Saluran atau media yakni alat atau wahana yang digunakan sumber untuk menyampaikan
pesannya kepada penerima. Saluran boleh jadi merujuk pada bentuk pesan yang disampaikan
kepada penerima, apakah saluran verbal atau saluran nonverbal. Pada dasarnya saluran
komunikasi manusia adalah dua saluran, yakni cahaya dan suara, meskipun kita bisa juga
menggunakan kelima indra kita untuk menerima pesan dari orang lain. Anda dapat mencium
wangi parfum yang merangsang fantasi anda yang liar ketika anda berdekatan dengan seorang
wanita yang tidak anda kenal di sebuah kafe, mencicipi ketupat lebaran yang disugukan tuan
rumah, atau menjabat tangan sahabat yang baru lulus sarjana. Jabatan tangan yang erat
(sentuhan) dapat juga menyampaikan lebih banyak pesan daripada kata-kata. Saluran juga
merujuk pada cara penyajian pesan: apakah langsung (tatap-muka) atau lewat media cetak (surat
kabar, majalah) atau media elektronik (radio, televisi). Surat pribadi, telepob, selebaran,
Overhead Projector (OHP), sistem suara (Sound Sisytem) multi media, semua itu dapat
dikategorikan sebagai (bagaian dari) saluran komunikasi. Pengirim pesan akan mengirim
saluran-saluran itu, bergantung pada situasi, tujuan yang hendak dicapai dan jumlah penerima
pesan yag dihadapi. Kita mungkin membaca artikel atau menonton siaran olahraga lewat televisi.
Dalam suatu peristiwa komunikasi, sebenarnya banyak saluran yang kita gunakan, meskipun ada
salah satu yang dominan. Misalnya, komunikasi langsung, bahasa (verbal dan nonverbal) adalah
saluran yang menonjol meskipun pancaindra dan udara yang mengantarkan gelombang suara
juga salah satu saluran komunikasi tatap¬muka tersebut. Dalam komunikasi massa, katakanlah
melalui surat kabar, saluran yang paling menonjol adalah surat kabar yang kita baca, meskipun
terdapat juga saluran yang lain yang juga berperan seperti telepon, faksimili, komputer, mesin
cetak, kendaraan yang digunakan untuk mengantarkan surat kabar tersebut kepada pembaca, dan
sebagainya.
4. Penerima (receiver)
Penerima (receiver), sering juga disebut sasaran/ tujuan (destination), komunikatn
(communicatee), penyandi-balik (decoder) atau khalayak (audience), pendengar (listener),
penafsir (interpreter), yakni orang yang menerima pesan dari sumber. Berdasarkan pengalaman
masa lalu, rujukan nilai, pengetahuan, persepsi, pola pikir dan perasaan, penerima pesan ini
menerjemahkan atau menafsirkan seperangakat simbol verba; dan/ atau nonverbal yang ia terima
menjadi gagasan yang dapat ia pahami. Proses ini disebut penyandian-balik (decoding).
5. Efek,
Yaitu apa yang terjadi pada penerima setelah ia menerima pesan tersebut, misalnya penambahan
pengetahuan (dari tidak tahu menjadi tahu), terhibur, perubahan sikap (dari tidak setuju menjadi
setuju), perubahan keyakinan, perubahan tingkah laku (dari tidak bersedia membeli barang yang
ditawarkan menjadi bersedia membelinya, atau dari tidak bersedia memilih partai politik tertentu
menjadi bersedia memilihnya dalam pemilu), dan sebagainya. (Mulyana, 2002: 63-65)
Sedangkan Joseph A DeVito menambahkan tiga unsur lainnya yaitu :
6. Konteks,
Dalam unsur konteks ada empat dimensi di dalamnya. 1.fisikal 2. psikologi sosial 3. waktu 4.
budaya. Secara fisikal merupakan dimensi yang terukur dari lingkungan atau tempat dimana
komunkasi itu terjadi. Sosial psikologi merupakan status hubungan antara partisipan komunikasi,
pertemanan, formal atau tidak formal hubungan, serius atau humor situasi.Waktu adalah saat
yang di gunakan dalam berkomunikasi. Budaya disini berhubungan dengan kepercayaan, nilai
yang dianut, cara yang dilakukan dalam kelompok secara turun menurun (DeVito, Joseph A,
2006: 4)
7. Etiks, (ethics)
Dimensi ini sangat komplikasi, dikarenakan etik sangat berkaitan erat dengan philosophi
seseorang dalam kehidupan dan budayanya. Segala keputusan dalam berkomunikasi bergantung
pada nilai etik yang digunakan sebagai petunjuk mana yang benar dan yang salah (DeVito,
Joseph A, 2006: 10-11)
8. Gangguan (noise)
Adalah penghambat dalam berkomunikasi, segala sesuatu yang menggangu pada pesan,
penerimaan pesan. Gangguan dapat berupa atau berbentuk fisik dari luar. Psiologikal, berbentuk
gangguan fisik di dalam diri komunikan atau komunikator. Psikologikal, bentuk gangguan
kognitif atau mental(kemarahan, kesedihan, buruksangka dll). Semantik, perbedaan arti kata yan
tersampaikan dari komunikan dan komunikator DeVito, Joseph A, 2006: 10-11)

Tujuan Komunikasi
Menurut Joseph A DeVito ada beberapa tujuan manusia berkomunikasi yaitu :
1. Mencari tahu, terhadap informasi yang di perlukan
2. Membina hubungan, melalui interaksi antara komunikator( pemberi pesan) dan komunikan (
penerima pesan). Bentuk komunikasi yang terjadi seperti sapaan, berdiskusi/ bercakap- cakap.
3. Menolong, dalam memberikan apa yang diinginkan dan di perlukan melalui pertanyaan,
pernyataan.
4. Membujuk, komunikasi digunakan agar seseorang mengikuti apa yang kita maui.
5. Kesenangan

Elemen transaksional
“Communication 'is transactional, which means that the elements in communication are
interdepen¬dent. Each person in the communication act is both speaker and listener; each person
is simultaneously sending and receiving messages (Barnlund, 1970; Watzlawick, 1971, 1978:
Vatzlawick, Beavin, & Jackson, 1967; Wilmot. 1987 dalam DeVito, Joseph A., 2006).
”Komunikasi sendiri merupakan bentuk transaksional dimana ada hubungan antara komunikan
dan komunikatornya dalam mengirim dan menerima pesan yang membawa pada berbagai
konsekwensi yaitu:
1. Komunikasi merupakan proses yang berubah-rubah.
2. Setiap elemen komunikasi saling berhubungan, misalnya tidak ada komunikator jika tidak ada
komunikannya.
3. Reaksi dari transaksi komunikasi berdasarkan situasi pada saat itu.
4. Jika dua orang komunikan mendegarkan pesan yang sama bisa jadi menerima dalam arti yang
berbeda berdasar persepsinya masing-masing.

Proses Komunikasi
Jalannya komunikasi ini terlihat dalam suatu proses, pandangan atau pula model, di dalamnya
melibatkan elemen – elemen komunikasi yang ada. Ada tiga pandangan dalam proses
komunikasi adalah,
1. Linear View, merupakan alur komunikasi satu arah dari komunikator kepada komunikannya
2. Interactional View, Komunikasi yang terjadi dua arah dari komunikator ke komunikan
ataupun sebaliknya.
3. Transactional view. Komunikasi yang terjadi dua arah yang saling membangun pesan dan
bertanggung jawab terhadap keberhasilan komunikasi tersebut.

Tipe komunikasi
Berdasarkan tipe komunikasi yang ada dapat dikelompokan dalam 5 bentuk tipe berdasar
komunikanya dan proses yang terjadi didalamnya:
Intrapersonal communication (komunikasi intrapersonal, bagaimana orang mengolah informasi
yang diterimanya. Meliputi sensasi, persepsi, memori, dan berpikir pada diri sendiri( (Rakhmat,
Jalaludin, 2000)
Interpersonal communication ( Komunikasi antar persona, komunkasi biasanya terjadi antara
dua individu)
Small group communication ( komunikasi kelompok, komunikasi yang terjadi dalam sebuah
kelompok yang terbatas jumlahnya)
Mass communication ( komunikasi massa, komunikasi yang menggunakan media massa pada
khalayak yang tidak di kenali)
 Public communication (Komunikasi publik, komunikasi antara pembicara dengan audiencenya
yang di ketahui.)(Devito, Joseph A. :13)

Komunikasi kesehatan
Berdasarkan fokus perhatian dalam tema/ bidang, komunikasi dapat di lihat berdasarkan hal
tersebut. Komunikasi dokter-pasien-keluarga dapat di masukan dalam fokus komunikasi
kesehatan.
Ada beberapa definisi tentang komunikasi kesehatan:
 The study and use of communication strategies to inform and influence individual and
community decisions that enhance health (2001; U.S. Department of Health and Human services,
2005)
The art and technique of informing, influencing, and motivating individual, institutional, and
public audiences about important heath issues ( Healthy people 2010)
Health communication is a multifaceted and multidisciplinary approach to reach different
audiences and share health-related information with the goal of influencing, engaging, and
supporting individuals, communities, health professionals, special groups, policymakers and the
public to champion, introduce, adopt, or sustain a behavior, practice, or policy that will
ultimately improve health outcomes.(Renata Sciavo, 2007: 7)
Dari pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa komunikasi kesehatan bertujuan akhir
untuk meningkatkan kondisi kesehatan yang lebih baik. Dalam prosesnya ada beberapa isu yang
harus dipertimbangkan ketika kita merencanakan berbagai kegiatan komunikasi kesehatan,
seperti yang disampaikan Edwards and Hugman:
• 1 Tujuan / maksud dari pesan
• 2 Kondisi pikiran atau sikap termasuk kemampuan kognitif, dan situasi
• emosional
• 3 Konteks secara umum atau kondisi pesan akan di terima
• 4 Medium yang digunakan dalam berkomunikasi
• 5 Mekanisasi tanggapan / respons
• 6 Monitor dan evaluasi (Edwards and Hugman ,1997: 223)
Pada Konferensi Internasional Komunikasi Kesehatan menghasilkan 'Toronto Consensus
Statement' terhadap hubungan antara praktek komunikasi dan hasil kesehatan (Simpson et al.,
1991). Pernyataannya membuat delapan titik kunci: 1 permasalahan komunikasi di/dalam
praktek medis adalah penting dan umum. 2 ketertarikan pasien dan ketidak puasan adalah yang
berhubungan dengan ketidak pastian serta kekurangan informasi, penjelasan dan umpan balik. 3
Dokter sering salah persepsi terhadap jumlah dan jenis informasi yang diingin oleh pasien. 4
Peningkatan kualitas komunikasi klinis adalah yang berhubungan dengan hasil kesehatan positif.
5 Penjelasan dan perhatian pemahaman pasien, ketika mereka tidak dapat diselesaikan / di raih
merupakan kegagalan 6 Partisipasi yang besar dari pasien dalam pertemuan meningkatkan
kepuasan, pemenuhan dan hasil penanganan. 7 Tingkat kesusahan psikologis pasien dengan
penyakit serius adalah lebih sedikit ketika mereka merasa diri mereka ke telah menerima
informasi cukup. 8 Keuntungan komunikasi klinis adalah secara rutin mungkin diperoleh praktek
klinis dan mungkin selama pertemuan klinis yang rutin, tanpa terlalu mengambil waktu, dengan
ketentuan bahwa petugas kesehatan telah mempelajari teknik2yang relevan.

Komunikasi Intrerpersonal
Komunikasi antara dokter – pasien-keluarga, merupakan bentuk dari tipe komunikasi
interpersonal ( interpersonal communication) sebagai sebuah proses transaksi pesan antara dua
individu untuk menciptakan atau mempertahankan pemahaman.. Ada beberapa prinsip dalam
komunikasi interpersonal yaitu:
• Is unavoidable, tidak dapat terhindarkan , setiap orang tidak bisa tidak berkomunikasi
• Involves symbol exchange,terkandung di dalamnya pertukaran symbol-simbol baik itu melaui
verbal dan non verbal
• Is ruled-governed, peraturan yang ada menjadi pegangan dan petunjuk dalam berkomunikasi
untuk mempertahan kan hubungan , misalnya mengucapkan terima kasih jika orang memberikan
sesuatu dll)
• Is learned, merupakan proses belajar, saling memahami, saling menerima terhadap pesan.
• Has content, selalu memiliki pesan
• Has relationship information, memiliki hubungan informasi, karena dalam pertukaran informasi
selalu ada proses menerima dan mengartikan pesan tersebut)
Dalam komunikasi interpersonal memiliki empat elemen utama, seperti diungkapkan oleh
Burton:
• the core of self,
• needs and motivations,
• cognitions monitoring the reactions of others.
Burton and Dimbleby (1995),

Komunikasi Dokter- pasien


Menurut Ong et al. (1995) dalam Dianne Berry, hubungan dokter dengan pasien merupakan
hubungan interpersonal yang sangat kompleks, dikatakan kompleks karena tidak setara posisi,
ada emosianal yang berpengaruh, membutuhkan kerjasama yang dekat/ baik. Roter and Hall
(1992) menggambarkan empat dasar bentuk,: default (kelalaian) tidak terkontrolnya dari
bagiannya, paternalistic(kebapakan) dominannya dokter dan pasifnya pasien,
consumerist(berkaitan dengan hak pasien dan tugas dokter dan mutualistic(kesamaan) saling
berbagi untuk membuat keputusan .
Komunikasi yang efektif antara pasien dan dokter dapat memberikan keuntungan yang banyak.
Ini penting untuk ketepatan dan kelengkapan pengumpulan data mengenai simton, side efek,
mengurangi masalah, kepatuhan untuk mengikuti rekomendasi tatacara pengobatan pengaruh
emosi dan kesehatan fisik dan juga membuat kepuasan pada kedua belah pihak. Ada empat
faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan efektifitas interaksi dokter – pasien. Edelmann
(2000):
1 Karakter dari dokternya (khususnya jenis kelamin dan pengalaman)
jeniskelamin

3 Perbedaan-perbedaan antara keduanya dalam kelas sosial, pendidikan, sikap, kepercayaan dan
harapan .
4 Faktor situasional

Dokter harus berkomunikasi dengan pasien memiliki beberapa tujuan. Ong et al. (1995)
menyankan ada tiga tujuan dasar dari komunikasi dokter pasien: membuat hubungan yang baik
antara mereka, saling tukar menukar informasi dan membuat keputusan medik.
Membuat hubungan yang baik
Merupakan langkah paling awal agar dapat secara optimal dalam melakukan perawatan
kesehatan. Suksesnya hubungan dan komunikasi antara dokter dan pasien dapat memberikan
efek yang positif dalam kepuasan pasien, pengetahuan serta pengertian dan keinginan untuk
melakuakan perawatan dalam meraih kesembuhan.
Saling bertukar informasi.
Dari sisi medik informasi yang jelas dari pasien sangat di perlukan untuk membuat diagnosa,
kondisi yang tepat, serta langkah berikutnya dari data yang diterima.. Bagi pasien diperlukan
komunikasi yang jelas dan lengkap tentang apa yang terjadi pada dirinya dan apa yang harus di
lakukan untuk kesembuhannya. Dokter harus mampu menggali informasi dengan memberikan
pertanyaan yang tepat isi dan saat penyampaiannya. Pasien memberikan penjelasan dengan
selengkapnya sesuai pertanyaannya, juga menyampaikan segalanya yang terlewat di tanyakan.
Ketrampilan berkomunikasi dengan memperhatikan rasa empati merupakan dasar yang penting
dalam menerapkan etika kedokteran dalam hubungan pasien dokter dan keluarga seperti dalam
bagan berikut ini :

Hubungan etika profesi, empati dan Komunikasi (Samsuridjal Djauzi: 5)Alur Samsuridjal Djauzi
menjelaskan dalam bukunya:
” penyelesaian masalah memerlukan keterampilan komunikasi, keterampilan praktis (P) dan
keterampilan intelektual.Pada wawancara keterampilan komunikasi digabung dengan
keterampilan intelektual (kognitif), yaitu pemahaman patofisiologi; hipotosis penyebab masalah
melandasi jalannya wawancara. Keterampilan kognitif juga digunakan untuk memilih tes dan
melakukan interprestasi tes. Berbagai tes (invasif maupun noninvasif) memerlukan keterampilan
praktis (P).
Alur utama penyelesaian masalah : Wawancara ---) Pertimbangan klinis ditunjang oleh
keterampilan intelektual dan komunikasi (---•). Keterampilan komunikasi merupakan awal dari
perjenjangan Komunikasi Empati Etik Profesi. Keterampilan komunikasi dan empati dipengaruhi
juga oleh nurani dokter.
Hasil wawancara, pemeriksaan jasmani dan interpretasi tes akan dianalisis dan disintesis melalui
penalaran klinis (clinical reasoning) sedangkan penyelesaian masalah untuk menetapkan asuhan
mau¬pun tindakan memerlukan pertimbangan klinis (clinical judgment) yang dilandasi etik
profesi.”

Membuat keputusan medik


Ini adalah tujuan terakhir dari komunikasi yang dilakukan bagi pasien dan dokter.Dari saling
berbagi informasi didapat keputusan yang tepat tentang status pengobatan, perawatan bagi pasien
guna meraih kesembuhan dan kepuasan pasien.

Komunikasi dokter-keluarga
Dalam kondisi sakit biasanya pasien jarang eksis, hal ini menjadikan keluarga pasien, teman
ataupun kerabat memegang peranan penting dalam mendukung pasien dan meningkatkan
perbaikan kondisi pasien.. Hal ini sangat terasa pada kasus pasien yang depressi, stress dan
memiliki penyakit yang serius. Keluarga dapat mendukung agar pasien menjalankan segala saran
pengobatan. Setiap anggota keluarga dapat memberikan dukungan yang berbeda kepada pasien
tergantung kedekatan dang pengaruhnya dalam keluarga.Berkomunikasi dengan anggota
keluarga pasien yang berbeda tingkat pengetahuan dan tingkat emosinya dapat memberikan
kejelasan bagi dokter, atau petugas kesehatan. Tetapi memiliki tingkat kesulitan yang berbeda
bergantung dengan kedudukan dalam keluarga, dalam mencapai informasi yang benar, juga
dalam memberikan informasi sebenarnya mengenai situasi pasien, apalagi ada informasi yang
tidak dapat disampaikan kepada pasien.
Northouse and Northouse (1998)menunjukan, Jika terlalu banyak perhatian yang harus diberikan
kepada keluarga pasien dan temannya, sebaiknya menjadi kekuatan untuk bersama-sama
mendukung dan memberi kekuatan pada pasien untuk perolehan kesehatannya. Jika keluarga
memegang peranan penting dalam hal tersebut mereka memerlukan komunikasi yang efektif dari
dan dengan petugas kesehatan. Hal ini untuk menghindarkan didapati informasi yang
disampaikan pasien ke keluarga sudah disaring oleh keluarga dalam penyampaian ke dokter, atau
penjaga ketenangan pasien dengan hanya memberikan informmasi yang tidak menyeluruh pada
pasien.
Dalam kasus –kasus tersebut, komunikasi yang baik dengan keluarga pasien tidak dapat di
hindari, dan harus menjadi perhatian serius bagi dokter atau tenaga kesehatan. Perlu di lihat dan
di perhatikan juga berbagai bentuk keterikatan keluarga dalam proses berkomunikasi, antara lain
1. Orangtua paling utama, dimana posisi orang tua sangat berkuasa mutlak terhadap anggota
keluarganya, terutama pada si pasien 2. Saling menyalahkan, dimana setiap anggota keluarga
selalu saling menyalahkan anggota keluarga lainnya 3. Keluarga yang berantakan, dan
4.partisipasi dalam wawancara, terutama dalam situasi pasien yang tidak berdaya.

Mengkomunikasikan informasi ketidakpastian dan beresiko


Informasi medik terkadang kompleks dan sulit untuk disampaikan, terutama pada situasi keadaan
pasien yang kritis ataupun menjelaskan situasi sebenarnya dari bahasa medik kepada bahasa
keseharian. Di bawah ini ada beberapa hal yang dapat diperhatikan dalam komunikasi dalam
situasi tersebut di bawah:
• Verbal versus numerical descriptions of risk likelihood, membantu menjelaskan angka-angka
sebagai informasi yang dapat dipahami oleh pasien atau keluarganya
• Framing effects, ketika informasi tersebut terbingkai sebagai informasi positif atau negatif.
• Absolute and relative risk, penyampaian informasi mengenai resiko yang akan di hadapi oleh
pasien .
• The order of information, yang harus diperhatikan bukan saja isi dari pesan yang akan di
perhatikan tetapi juga bentuk atau cara penyampaiannya.

Ethik isu dalam komunikasi kesehatan.


Dalam upaya mencapai komunikasi yang efektif tentunya juga harus memperhatikan cara
komunikasi yang sesuai nilai etika yang berlaku. Ada empat hal yang harus di ingat dan
diperhatikan dalam etika medik:
• 1 Respect for patient autonomy. Menghargai keinginan pasien dan membantunya untuk
mengambil keputusannya sendiri
• 2 Beneficence. Memberikan keuntungan bagi pasien
• 3 Non-maleficence. Dokter tidak boleh merugikan pasiennya
• 4 Justice. Memperlakukan dengan wajar, adil bagi pasien-pasiennya.
Menyampaikan kebenaran dengan tepat kepada pasien sesuai tujuan yang akan
disampaikannya.Kemampuan komunikasi ini dapat menimbulkan kepuasan bagi pasien juga
keberhasilan bagi dokter. Oleh karena itu perlunya peningkatan kemampuan berkomunikasi bagi
kedua belah pihak. Dalam meningkatkan kemampuan berkomunikasi bagi dokter ada beberapa
dasar yang perlu di perhatikan. Dianne Berry dalam bukunya menegaskan kemampuan yang
harus di latih bagi dokter yaitu: bertanya, menjelaskan dan menyampaikan informasi, memberi
perhatian dan mendengarkan, penguatan, perefleksian, membuka dan menutup interaksi serta
mengatasi/mengatur konflik.

Penutup
Kemampuan berkomunikasi pada dokter dapat saja sebagai suatu keahlian yang bisa saja sudah
dimiliki oleh setiap manusia, karena sebagai makhluk sosial pastinya melakukan interaksi, akan
tetapi keahlian tersebut dapat dimunculkan melalui pengasahan dan pembelajaran mengenai
penerapan ilmu komunikasi itu bagi kemampuan komunikasi antara dokter-pasien dan keluarga.
Sudah pada saatnya pembelajaran komunikasi bagi dokter sebagai salah satu mata kuliah yang
ada dalam proses penyiapan dokter terjun di lapangan. Pembelajaran komunikasi ini juga
menjadi bagian yang harus dimiliki pula oleh pasien dan keluarga yang di stimulasi oleh dokter.
Terjadinya komunikasi yang efektif antara dokter –pasien- dan keluarga menjadi langkah dalam
mewujudkan kesehatan masyarakat.
Diposkan oleh Ki Arya Nugraha di 19.03
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Berbagi ke Google
Buzz
Label: manajemen

0 komentar:

Poskan Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda


Langgan: Poskan Komentar (Atom)

Cameron Diaz Pictures

informasi penting
 bkdbandung
 kabbandung
 kpudkabbandung
 Alkhoirot
 Beasiswa
 bandungbarat
 CPNS
 Loker
 Kerja
 Informasi Kerja
 Blog Tutorial
 Blogger Indonesia
 Info Beasiswa

Free Web Site Counter

To be silent is the biggest art in a conversation.


Loading...

Mengenai Saya

Ki Arya Nugraha
Established since 1999, with all forms of obstacles that must be faced and the struggle is
quite tiring to stand still exist to this day.
Lihat profil lengkapku

Postingan Ki Arya Nugraha


Memuat...

Gadgets powered by Google

Share it

Label
Daily Calendar
 Bedah dan Anesthesi (64)
 Catatan (11)
 Drugs and drag (10)
 Indahnya Negriku (1)
 Kanuragan (55)
 Kepemimpinan (4)
 Ladang Hikmah (1)
 manajemen (20)
 Medikal info (16)
 Merpati Putih Betako (5)
 Motivasi (79)
 Nurses KesMas (29)
 penelitian tesis/skripsi (21)
 Pengetahuan (36)
 Profil (25)
 religi (13)
 Renungan (195)
 Romantisme 413 (26)
 Sabolongbentor (16)
 Tips dan Alternatif (54)
 umum (94)

Arsip Blog
 ► 2010 (359)
o ► September (16)
 Yang lalu berlalulahh....
 Kegundahan Hati
 Tutup Ramadhan Dengan Do'a
 Syukurku Padamu
 MENYEBUT NAMA TUHAN
 REFLEKSI FILOSOFIS BERBAGAI MISTERI
 MEMBANGKITKAN SEMANGAT HIDUP
 Teori-teori Motivasi
 Teori Kepemimpinan
 GAYA KEPEMIMPINAN DAN PRODUKTIVITAS KERJA
 Nostalgia Ciumbuleuit
 Mudik Mararudik
 Lebaran Sebentar Lagi
 DPR Layak Dibubarkan
 9 Renungan
 Kala Cinta Menyapa
o ► Agustus (32)
 Negara Terkaya Di Dunia Yang Luput Dari Perhatian ...
 SOMBONG VS TAWADHU
 MENGETAHUI PENDEKNYA USIA
 JANGAN SALAH SANGKA
 LETAK KEBAHAGIAAN ......ITU ADA DI HATI
 LIHATLAH ORANG DI BAWAHMU DALAM MASALAH HARTA
DAN ...
 Dirgahayu Republik Indonesia Ke-65
 Dikriminalkan, Perawat Judicial Review UU Kesehata...
 Ada Berapa Wajah dalam Dirimu?
 ziarah ingatan
 Menahan Diri, Menghidupkan Hati
 Keuntungan spiritual dari Puasa
 Menjadi Manusia hari Ini
 Puasa Lahir Bathin
 Menjelang Puasa
 NASIHAT RASULULLAH JELANG RAMADHAN
 Ketika Cinta Menyapa Jiwa
 Ki Arya Ngalalana
 Menangislah Tanpa Ragu
 Intuisi: Mendengarkan Kata Hati
 Bening Hati
 Ada Saatnya Untuk Berhenti...
 Diam Itu - Tidak Selamanya - Emas
 Karunia, Dalam Arti Yang Sebenarnya
 Keikhlasan
 Kesulitan
 Sebuah Renungan ttg KESUKSESAN
 Tentang Tipical Manusia
 Yang Kita Ketahui Tentang Waktu...
 Jikalah Pada Akhirnya...
 Renungan 90 % vs 10 %
 Ceramah Rasulullah Ketika Menjelang Ramadhan
o ► Juli (29)
 BERJIWA PEMENANG
 20 Kiat Berjiwa Besar
o ► Juni (10)
o ► Mei (18)
o ► April (38)
o ► Maret (24)
o ► Februari (66)
o ► Januari (126)

 ▼ 2009 (161)
o ► Desember (29)
o ► November (9)
o ► Oktober (13)
o ► September (9)
o ► Agustus (24)
o ► Juli (27)
o ► Juni (12)
o ▼ Mei (37)
 Cegah Penularan Flu Babi
 Jangan Buka-bukaan di Facebook / Facebook "HARAM"
 Agar Tetap Sehat, Kuncinya Pengaturan Pola Makan d...
 Ada Upil Dibalik Ngorong
 Antara Hujan,Banjir dan Rorombeheun
 Sarua Gejulna
 Ambon Sorangan
 Tamu Atahadol
 Kisah Karsih di Sakola
 Kumis Baplang
 Calon Minantu
 NUTRISI PERIOPERATIF
 ANESTESI UNTUK PASIEN DENGAN CEDERA OTAK
TRAUMATIK...
 Anesthesi untuk kasus asthma bronchiale berat
 Bagaimana mencegah dan mengelola Mendelson’s syndr...
 KOMUNIKASI DOKTER-PASIEN-KELUARGA
 ANESTHESIA FOR DRUG ABUSER PATIENT
 APA YANG HARUS DIPERBUAT OLEH SEORANG PEMUDI YANG
...
 SEGALA YANG ANDA MILIKI PADA HAKIKATNYA SEMU
 Memahami Alam Ciptaan Tuhan...
 Fokus Ke Tujuan, Bukan Ke Rintangan
 Mampukah Kematian Membuat Manusia Berpikir
 MENGERTI Ataukah MENYADARI ?
 Pengaruh Kemampuan dan Motivasi Kerja Kader terhad...
 Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Kerja teha...
 Menghormati JIWA Menuai CINTA...
 Stres dan Depresi Akibat Tidak Menjalankan Agama
 Cairan Ajaib Air Susu Ibu
 Hubungan antara Perencanaan Strategis dan Budaya O...
 RECRUTMEN TENAGA PADA RUMAH SAKIT DI KAB. BANDUNG
 Konsep Dasar Perioprasi
 MANAJEMEN PERIOPRATIK HYPERTENSI
 GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TENTANG
PEN...
 PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN MOTIVASI KERJA PERAWAT...
 EVALUASI JEJARING EKSTERNAL IMPLEMENTASI DOTS DI R...
 Anesthesia Dalam Kedokteran Islam
 Karimunjawa
o ► Januari (1)

 ► 2008 (14)
o ► Desember (4)
o ► November (1)
o ► Oktober (1)
o ► Agustus (1)
o ► Mei (1)
o ► Februari (1)
o ► Januari (5)

 ► 2007 (11)
o ► Desember (2)
o ► November (1)
o ► September (2)
o ► Agustus (1)
o ► Juli (1)
o ► Mei (1)
o ► Februari (1)
o ► Januari (2)

 ► 2006 (7)
o ► Desember (3)
o ► Juni (2)
o ► Mei (1)
o ► Maret (1)

 ► 2005 (8)
o ► Desember (2)
o ► November (2)
o ► Mei (2)
o ► Maret (1)
o ► Januari (1)

 ► 2004 (7)
o ► Desember (2)
o ► November (1)
o ► September (2)
o ► Juni (1)
o ► April (1)

 ► 2003 (3)
o ► Desember (1)
o ► September (1)
o ► Maret (1)

 ► 2002 (6)
o ► Desember (1)
o ► November (2)
o ► Mei (1)
o ► Maret (1)
o ► Februari (1)

 ► 2001 (4)
o ► Desember (1)
o ► Januari (3)

 ► 2000 (5)
o ► Desember (2)
o ► November (1)
o ► Oktober (1)
o ► September (1)

 ► 1999 (4)
o ► Desember (2)
o ► November (1)
o ► September (1)

Simple template oleh Josh Peterson. Gambar template oleh luoman. Didukung oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai