MINI PROJECT
Disusun Oleh :
Letda Ckm dr. Alfun Iqbal
Pendamping :
dr. Fia Dewi Auliani, MARS
PUSKESMAS SUKAMAKMUR
KABUPATEN ACEH BESAR, PROVINSI ACEH, INDONESIA
0
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Masalah kesehatan yang timbul pada anak usia sekolah yaitu gangguan
perilaku, penyakit infeksi, penyakit saluran pencernaan, penyakit saluran
pernafasan, penyakit kulit dan malnutrisi. Masalah-masalah tersebut karena
kurangnya pengetahuan serta kesadaran akan pentingnya kesehatan terutama
kebiasaan mencuci tangan dan mengkonsumsi jajanan sehat. Cuci tangan
merupakan solusi yang mudah dan efektif dalam pencegahan penyakit menular
dan jajanan yang sehat juga dapat mencegah gangguan saluran pencernaan.7,25
Rumah Tangga Ber PHBS adalah rumah tangga yang seluruh anggota
keluarganya berperilaku hidup bersih dan sehat meliputi 10 indikator yaitu
pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, Bayi diberi ASI eksklusif, balita
ditimbang setiap bulan, menggunakan air bersih, mencuci tangan dengan air
bersih dan sabun, menggunakan jamban sehat, memberantas jentik seminggu
sekali, makan sayur dan buah setiap hari, melakukan aktivitas fisik setiap hari dan
tidak merokok di rumah.7,35
Salah satu penyebab diare pada masyarakat adalah perilaku hidup sehat
yang belum baik, masih banyak sampah yang di buang bukan pada tempatnya,
buang air besar tidak di jamban serta kebiasaan minum air mentah dan makan
yang tidak di dahului dengan mencuci tangan terlebih dahulu. Penderita diare
yang ditangani adalah Jumlah penderita yang datang dan dilayani di sarana
kesehatan dan kader pada suatu wilayah tertentu dalam waktu satu tahun.7,35
Wilayah kerja Puskesmas Suka Makmur mencakup 35 desa, dari 35 desa
tersebut, desa Sungai Limpah merupakan salah satu desa yang tinggi angka
kejadian Diare. Diare banyak terjadi pada usia dini sehingga pencegahan harus
dilakukan pada usia dini. Hal tersebut mendasari pemilihan sasaran penyuluhan
cuci tangan dengan sabun sebagai pencegahan diare pada usia dini di Madrasah
Ibtidayah Negeri Sungai Limpah.
B. Rumusan Masalah
2
4 Bagaimana cara menarik perhatian anak-anak agar mau mencuci tangan?
6 Manakah yang lebih baik hand sanitizer atau sabun cuci tangan ?
C. Tujuan
Tujuan Umum
Untuk mengedukasi murid MIN Sungai Limpah di desa Lambira.
Tujuan Khusus
a. Meningkatkan kesadaran anak – anak akan kesehatan dengan mencuci
tangan pakai sabun
b. Menjadikan cuci tangan pakai sabun sebagai kebiasaan hidup sehat
untuk anak – anak
c. Mengurangi tingginya angka penyakit, terutama diare karena di
Indonesia, tingkat kematian anak akibat diare mencapai 100.000 jiwa
per tahun.
D. Manfaat
Bagi Puskesmas ( Institusi )
Bagi Peneliti
Diharapkan mini project ini dapat dijadikan sebagai pelajaran bagi peneliti
untuk menambah wawasan dan pengetahuan peneliti.
Bagi Sekolah
Diharapkan mini project ini dapat dijadikan sebagai pedoman bagi sekolah
untuk dapat mengembangkan pengetahuan di bidang kesehatan.
Bagi Masyarakat
Diharapkan mini project ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi bagi
masyarakat untuk pengembanganyang berwawasan kesehatan.
BAB II
3
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Mencuci tangan adalah proses yang mekanis melepaskan kotoran dari kulit
tangan dengan menggunakan sabun dan air yang mengalir dan menurut PHBS
(Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) Cuci tangan pakai sabun (CTPS) merupakan
kebiasaan membersihkan tangan dari kotoran dan berfungsi membunuh kuman
penyebab penyakit yang merugikan kesehatan. Mencuci tangan yang baik
membutuhkan peralatan seperti sabun, air mengalir dan handuk yang bersih.
Menurut WHO (2005) terdapat 2 teknik mencuci tangan yaitu mencuci tangan
dengan sabun dan air mengalir dan dengan larutan yang berbahan dasar alkohol
(Wati, 2011). Cuci tangan merupakan proses membuang kotoran dan debu secara
mekanis dari kedua belah tangan dengan memakai sabun dan air yang bertujuan
untuk mencegah kontaminasi silang (orang ke orang atau benda terkontaminasi ke
orang) suatu penyakit atau perpindahan kuman. Perilaku mencuci tangan adalah
salah satu tindakan sanitasi dengan cara membersihkan tangan dan jari-jemari
dengan menggunakan air atau cairan lainnya yang bertujuan agar tangan menjadi
bersih. Mencuci tangan yang baik dan benar adalah dengan menggunakan sabun
karena dengan air saja terbukti tidak efektif.10,20
B. Tujuan
C. Tata cara
4
menurunkan angka penularan infeksi berbagai penyakit (seperti influenza, diare,
hingga hepatitis A) hingga 50%. Karena itu, penting untuk mengetahui cara
mencuci tangan yang benar sesuai standar World Health Organisation (WHO) dan
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.11,50
Cuci tangan dengan menggunakan sabun dan air mengalir merupakan cara
terbaik untuk membunuh kuman. Namun bila tidak tersedia, Anda dapat
menggunakan hand sanitizer berbasis alkohol 60% sebagai gantinya. Kendati
demikian, penggunaan hand sanitizer tidak dibenarkan jika tangan Anda terdapat
kotoran yang sangat kotor dan sulit bersihkan.6,3
Sebelum mencuci tangan, pastikan Anda memiliki sabun dan sumber air
mengalir. Alirkan air terlebih dahulu, lalu letakkan sabun (dapat sabun cair atau
sabun batang) pada tangan. Jauhkan tangan dari air selama mencuci tangan. Saat
mencuci tangan, lakukanlah hal-hal berikut:
1. Gosok kedua telapak tangan dengan cara menempelkan bagian telapak tangan
yang satu dengan yang lain.
2. Gosok kedua punggung tangan. Telapak tangan kanan menggosok punggung
tangan kiri. Lakukan pada tangan sebaliknya.
3. Menggosok sela-sela jari dengan menyilangkan jari tangan kanan dengan kiri.
4. Gosok bagian dalam dan punggung jari dengan posisi ujung jari saling
mengunci.
5. Bersihkan ibu jari. Gosok ibu jari tangan kiri secara memutar dalam
genggaman tangan kanan. Lakukan pada tangan sebaliknya.
6. Membersihkan kuku dan ujung jari dengan cara menguncupkan ujung-ujung
jari sehingga saling bertemu. Kemudian gosokkan pada telapak tangan yang
berlawanan. Lakukan pada tangan sebaliknya.
Setelah selesai, bilas kembali tangan di bawah air mengalir hingga bersih.
Lakukan selama 15-30 detik. Kemudian keringkan dengan lap tangan yang
terjamin kebersihannya atau hand dryer. Anda juga dapat menerapkan langkah
yang sama saat menggunakan hand sanitizer.5,6
BAB III
5
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Jadwal April
kegiatan 27 28 29 30
Quisioner pra
Penyuluhan
Quisioner post
D. Populasi dan Sample Penelitian
6
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : Objek /Subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya (Sugiyono, 2007). Populasi dalam
penelitian ini adalah murid MIN Sungai Limpah yang berjumlah 157 anak.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Sampel penelitian ini 30 orang karena jumlah populasi 257.
sampel dalam penelitian ini siswa MIN Sungai Limpah sebanyak 30 orang.
Sampel penelitian yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.9,23
a. Kriteria Inklusi
b. Kriteria Eksklusi
7
Variabel independen dalam penelitian ini adalah edukasi sosiodrama
tentang PHBS cuci tangan.
Definisi Operasional
8
F. Jenis dan Cara Pengambilan Data
Pelaksanaan Penyuluhan
Isi Penyuluhan
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.Hasil
Pada pelaksanaan UKS yang dilakukan di MIN Sungai Limpah
terintegrasi dengan kegiatan penyuluhan CTPS, terdata jumlah kehadiran murid
sebanyak 30 orang. Berikut adalah data quisioner pra dan post penyuluhan pada
murid MIN Sungai Limpah.
9
No. Nama Umur (th) Jenis Quisioner Quisioner
kelamin pra post
27/04/19 30/04/19
10
1 Nurul Navizah 10 Pr 9 10
2 Shera Melany 9 Pr 8 10
3 Nida Nabila 10 Pr 7 10
4 M. Arif K 10 Lk 8 10
5 Keysa Ashseva 10 Pr 10 10
6 Zainab 9 Pr 9 10
7 Nahdan N 10 Lk 10 10
8 Ocahais B 8 Lk 10 10
9 Ira Humaira 11 Pr 9 10
10 Nurul Azkia 11 Pr 10 10
11 Hajar 9 Lk 8 10
12 Ravy S 10 Lk 10 10
13 M Firman 10 Lk 10 10
14 Dara Nazwa P 10 Pr 10 10
15 M Nazar 10 Lk 8 10
16 Zahra M 12 Pr 10 10
17 Annisa S 11 Pr 10 10
18 Naiva Virasa 10 Pr 10 10
19 Siti Aisyah A 9 Pr 10 10
20 Tazkia Adila H 9 Pr 10 10
21 Abdul Manan 10 Lk 10 10
22 Putri W 10 Pr 10 10
23 Khansa D M 9 Pr 10 10
24 Muzair Arifin 8 Lk 10 10
25 Isra Mawadah 11 Pr 10 10
26 Keysa Alfira 10 Pr 10 10
27 Hasbul Qahari 10 Lk 10 10
28 Tazkia Hadina 11 Pr 10 10
11
29 Alfa Mahera 9 Lk 10 10
30 Siti Zulaikha 10 Pr 10 10
4.2 Pembahasan
UKS dilakukan di MIN Sungai Limpah merupakan kegiatan yang
diintegrasikan dengan kegiatan Penyuluhan cuci tangan dengan sabun. Pada
pelaksanaan penyuluhan tersebut jumlah kehadiran murud di MIN Sungai Limpah
adalah 30 orang. Sebanyak 30 murid terpilih di MIN Sungai Limpah akan di
jadikan percontohan untuk murid lainnya. Hal ini dapat membantu program PHBS
di puskesmas dan di lanjutkan pada pembinaan UKS selanjutnya.
Beberapa hal yang mungkin menjadi penyebab kurangnya pengetahuan
murid tentang cuci tangan pakai sabun antara lain komunikasi informasi dan
edukasi kepada murid dan keluarga yang masih kurang sehingga kesadaran untuk
cuci tangan pakai sabun. Mengingat usia muda membutuhkan keluarga sebagai
pendamping, maka petugas kesehatan diharapkan melakukan pendekatan yang
lebih kepada keluarga dan guru di sekolah. Pendekatan secara aktif dapat pula
dilakukan dengan bantuan tokoh masyarakat yang disegani.
Dalam pelaksanaan UKS di MIN Sungai Limpah, kegiatan yang dilakukan
diawali dengan penyuluhan dan dilanjutkan dengan peragaan cuci tangan pakai
sabun. Kegiatan ini jika dilanjutkan dapat mengedukasi banyak orang serta
dilakukan berkelompok disertai peragaan agar memudahkan murid
memahaminya. Ketersediaan sarana dan prasarana untuk keperluan penyuluhan
kesehatan serta sumber daya manusia merupakan bagian penting yang harus terus
ditingkatkan. Berdasarkan data yang tercatat saat kegiatan Penyuluhan di MIN
Sungai Limpah maka dari 30 murid yang terpilih ditemukan 8 murid atau 3 %
yang pengetahuan cuci tangan pakai sabun kurang. Setelah penyuluhan mengenai
cuci tangan 5 murid atau 100 % murid berhasil meningkatkan pengetahuan cuci
tangan pakai sabun. Berdasarkan data tersebut, tingkat pengetahuan cuci tangan
pakai sabun pada murid MIN Sungai Limpah di desa Lambira menunjukkan
keberhasilan yang signifikan setelah mendapatkan penyuluhan tentang cuci tangan
pakai sabun. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor antara lain meningkatnya
12
tingkat pengetahuan murid MIN Sungai Limpah yang mempengaruhi kesadaran
menjaga kesehatan dengan cuci tangan pakai sabun secara rutin terutama sebelum
dan sesudah makan. Hal ini juga dipengaruhi terlibatnya tenaga kesehatan dan
pengajar untuk memotivasi dan promosi pentingnya cuci tangan pakai sabun.
Pada pelaksanaan UKS di MIN Sungai Limpah Bukti dilakukan penyuluhan
mengenai cuci tangan pakai sabun pada murid terpilih. Selama pelaksanaan
penyuluhan berjalan lancar, walaupun jumlah murid yang datang sedikit.
Beberapa murid mengajukan pertanyaan mengenai materi yang diberikan dan ada
yang memberikan pernyataan tentang cuci tangan pakai sabun setelah
penyuluhan. Secara umum pelaksanaan penyuluhan cuci tangan pakai sabun
berjalan lancar.
BAB V
KESIMPULAN
Kesimpulan
Saran
13
Berdasarkan kesimpulan di atas mengenai hubungan antara kebiasaan cuci
tangan murid MIN Sungai Limpah, disarankan hal-hal sebagai berikut :
2. Bagi Sekolah
Bagi Sekolah memfasilitas bimbingan teknis pada puskesmas dan
melaksanakan pola integrasi program promosi kesehatan bekerjasama dengan
lintas sektor terkait baik sektor pemerintah maupun swasta dan tokoh masyarakat
dengan pemanfaatan dukungan sumber daya dan sumber dana yang ada untuk
tujuan meningkatkan upaya promosi kesehatan, khususnya perilaku hidup bersih
dan sehat terutama untuk kegiatan gerakan cuci tangan dengan sabun.
3. Bagi masyarakat
Masyarakat diharapkan lebih proaktif dalam kegiatan kesehatan dan
kebiasaan dalam mencuci tangan dengan sabun.
4. Bagi peneliti
Perlu dilakukan penelitian lanjutan mengenai faktor-faktor yang
berhubungan cuci tangan pakai sabun.
14
DAFTAR PUSTAKA
15
8. Hidayat. 2003. Paradigma dan Metodologi Penelitian Sosial Empirik
Klasik, Jakarta : Departemen Ilmu Komunikasi FISIP Universitas
Indonesia.
Lampiran
16
17
18
Penyuluhan Cuci Tangan Pakai Sabun
Selasa, 30 April 2019
19