Anda di halaman 1dari 13

Pengenalan Mikroskop

PRAKTIKUM I

TOPIK : Pengenalan Mikroskop

TUJUAN : Untuk mengenali bagian-bagian mikroskop, memahami

kegunaan mikroskop dan terampil menggunakan

mikroskop.

HARI/TANGGAL : Selasa, 02 Oktober 2007

TEMPAT : Laboratorium Biologi jurusan PMIPA FKIP

UNLAM Banjarmasin.

I. ALAT DAN BAHAN

Alat yang dipergunakan dalam pengenalan mikroskop ini adalah :

1. Mikroskop cahaya monokuler dan binokuler.

2. Kaca benda, kaca penutup, pinset, pipet tetes, kuas dan lain-lain.

Bahan yang dipergunakan dalam pengenalan mikroskop ini adalah air dan preparat.

II. CARA KERJA


Cara kerja dalam pengenalan mikroskop adalah sebagai berikut :

1. Menyiapkan alat dan bahan.

2. Mengamati mikroskop lengkap dengan bagian-bagiannya.

3. Menggambar mikroskop dan memberi keterangan.

4. Mengamati hasil pengamatan.

III. DASAR TEORI

Mikroskop adalah keahlian menggunakan mikroskop yaitu peralatan yang didesain untuk
memperbesar gambaran objek atau specimen yang berukuran kecil. Mikroskop membantu
mikrobiologis dalam mempelajari dan mendapatkan informasi tentang ciri-ciri organisme.

Mikroskop pertama kali dikembangkan pada abad ke-16 yang menggunakan lensa sederhana
untuk mengatur cahaya biasa. Pertama kali perbesaran terbatas kira-kira 10 kali dari ukuran
objek sebenarnya. Setelah mengalami perbaikan akhirnya perbesaran bisa mencapai 270
sampai 400 kali.

Penemu sel dalam susunan organisme adalah bersamaan dengan munculnya pemakaian
mikroskop, yaitu Mikroskop Cahaya ( mikroskop yang sering digunakan dalam biologi ),
okuler baik yang berlensa tunggal atau dikenal dengan nama Mikroskop Monokuler maupun
yang berlensa ganda atau yang dikenal dengan nama Mikroskop Binokuler. Sesungguhnya
untuk meneliti sejarah pemakaian mikroskop dengan perbaikan-perbaikan yang sangat sulit.

Dapat dianggap bahwa penemuan alat-alat optik yang pertama adalah sudah merupakan
pangkal penemuan dari mikroskop. Penggunaan sifat-sifat optik suatu permukaan yang
melengkung sudah dilakukan oleh Euclid ( 3000SM ), Ptolemy ( 127-151 ), dan oleh Alhazan
pada awal abad ke-11, tetapi pemakaian praktis alat pembesaran optik belum dilakukan. Baru
pada abad ke-16, Leonardo da Vinci dan Maurolyco mempergunakan lensa untuk melihat
benda-benda yang kecil.
Kakak beradik pembuat kaca mata bangsa Belanda yang bernama Zachary dan Francis Jansen
pada tahun 1590 menemukan pemakaian dua buah lensa cembung dalam sebuah tabung.
Penemuan ini dianggap sebagai prototip dari mikroskop. Tahun 1610 Galileo dengan
kombinasi beberapa lensa yang dipasang dalam sebuah tabung timah untuk pertama kalinya
berhasil digunakan sebagai sebuah mikroskop sederhana.

Tahun 1632-1723, Anthony van Lauwenhoek dapat membuat lensa-lensa dengan perbesaran
yang memuaskan untuk melihat benda-benda yan kecil. Walaupun demikian terdapat
keterbatasan kemampuan sebuah mikroskop dalam daya urainya. Hal tersebut terlihat jelas
dalam sebuah rumus yang ditemukan oleh Abbe pada abad yang lalu.

Rumus Abbe : d =

Dari keterbatasan daya urai sebuah mikroskop, apabila dianalisis dengan menggunakan
rumus Abbe, ternyata tidak terlalu dipengaruhi oleh lensa mikroskop, melainkan dipengaruhi
oleh panjang gelombang cahaya yang dipakai. Pada awal abad ke-17 telah ditemukan
mikroskop dengan bentuk lensa tunggal. Cara menggunakan mikroskop ini adalah dengan
meletakkan objek yang diperiksa pada ujung jarum dan sisi lain lensa dibawa kedekat mata.
Dengan menekan atau mengendorkan jarum didepan lensa, maka akan diperoleh titik
fokusnya.

Setelah kemajuan dalam bidang teknologi maka bermuncullanlah berbagai tipe mikroskop
modern. Mikroskop modern meliputi mikroskop cahaya, mikroskop ultraviolet, mikroskop
fluerense, mikroskop elektron, dan mikroskop akustik.

Mikroskop cahaya

Mikroskop ini menggunakan cahaya putih biasa untuk melihat mikroorganisme. Cahaya
dapat dilewatkan secara langsung melalui objek atau disekitar tepi objek. Polarisasi cahaya
dengan melewatkan cahaya biasa melalui dua filter dapat digunakan untuk melihat bagian-
bagian objek lebih jelas. Mikroskop cahaya membantu mikroskopis dalam melihat perbesaran
objek secara langsung dengan mata.
Mikroskop cahaya dan memperbesar objek hingga 1000 kali dari ukuran sebenarnya.
Mikroskop cahaya menggunakan satu lensa atau lebih lensa untuk mengatur pemusatan
cahaya. Mikroskop cahaya sederhana menggunakan satu lensa sedangkan mikroskop cahaya
kompleks ( compound light microscope ) menggunakan dua set lensa. Mikroskop cahaya,
berlensa okuler tungga dikenal dengan nama Mikroskop Monokuler sedangkan yang berlensa
okuler ganda dikenal dengan nama Mikroskop Binokuler.

Mikroskop ultraviolet ( UV )

Mikroskop UV menggunakan sinar UV dengan panjang gelombang lebih pendek dari cahaya
putih untuk melihat organisme. Mikroskop UV dapat melihat objek yang lebih kecil dari
objek yang terlihat oleh mikroskop cahaya. Bayangan yang dihasilkan tercatat pada film
fotografi, sehingga mikroskopis tidak melihat bayangan objek secara langsung. Perbesaran
yang mungkin dengan mikroskop UV kira-kira sama dengan perbesaran mikroskop cahaya.

Mikroskop fluoresen

Mikroskop fluoresen juga menggunakan UV. Penggunaan mikroskop ini melibatkan


pemakain zat warna fluoresen untuk mewarnai objek. Pewarnaan akan mempermudah kita
dalam mendeteksi dan mengidentifikasi tipe sel tertentu. Mikroskop fluoresen membantu
mikroskopis melihat objek secara langsung dan dapat memperbesar objek hingga 1000 kali
ukuran sebenarnya.

Mikroskop elektron

Mikroskop elektron pertama kali dibuat oleh Knoll dan Rusha pada tahun 1932.
perkembangan Mikroskop elektron tergantung pada teknologi memperoleh panjang
gelombang yang sangat pendek dengan meningkatkan tegangan listrik. Hal tersebut
memberikan harapan besar untuk kemajuan penelitian dibidang ilmu pengetahuan biologi
seluler. Ada dua jenis Mikroskop elektron, yaitu mikroskop elektro transisi dan mikroskop
elektron scanning yang mempunyai keuntungan yaitu diperoleh bayangan tiga dimensi
dengan memberikan gambaran kontur permukaan jaringan atau struktur dalam sel.

Mikroskop akustik

Mikroskop ini menggunakan komputer untuk menganalisis gelombang suara untuk malihat
objek. Mikroskop akustik menghasilkan bayangan objek secara elektronik pada layar televisi.
Mikroskop ini dapat memperbesar objek sampai 5000 kali ukuran sebenarnya.
IV. HASIL PENGAMATAN

A. Gambar mikroskop monokuler menurut literatur

Sumber : Image, 2007

1 Lensa okuler 7 Objektif daya tinggi


2 Tabung 8 Objektif daya rendah
3 Penyesuaian kasar 9 Penjepit
4 Penyesuaian halus 10 Pentas
5 Lengan
6 Ganggang putar

Keterangan:

V. ANALISIS DATA

1. Bagian mekanis

Mikroskop monokuler khas dengan memperlihatkan sifat-sifat optik dan mekanik. Bagian ini
bersifat sekunder.Bagian mekanis dari mikroskop ini terdiri atas :

1.1 Kaki/dasar atau basis.

Dapat berbentuk tapal kuda, persegi atau bentuk yang lain.

1.2 Pilar, lengan dan engsel.

Di atas kaki terdapat pilar, diatas pilar terdapat lengan. Bagian pilar dan lengan dihubungkan
oleh engsel penggerak yang berfungsi untuk mengatur kedudukan mikroskop sesuai dengan
yang dikehendaki.
1.3 Meja benda

Merupakan tempat untuk meletakkan benda/spesimen yang akan diamati. Pada bagian tengah
meja terdapat lubang yang berfungsi untuk meluruskan cahaya yang dipantulkan dari cermin.

1.4 Tabung

Untuk memisahkan lensa onjektif dari lensa okuler.

1.5 Penjepit

Digunakan untuk menjepit kaca benda agar tidak bergerak pada saat

diletakkan diatas meja/panggung.

1.6 Penyesuaian halus dan kasar

Untuk menaikkan dan menurunkan lensa objektif sehingga dapat

memfokuskan spesimen.

1.7 Kerangka

Untuk menyangga semua bagian mikroskop.

2. Bagian optik

Bagian ini terdiri atas cermin, lensa objektif, lensa okuler. Alat-alat tersebut merupakan
bagian utama atau primer dari sebuah mikroskop.
2.1 Cermin

Pada setiap mikroskop selalu dilengkapi cermin dengan permukaan ganda yaitu permukaan
datar dan cekung. Cermin pada mikroskop digunakan untuk memantulkan cahaya ke arah
spesimen ( kadang-kadang sebagai gantinya digunakan sumber cahaya didalam ). Permukaan
datar digunakan apabila cahaya yang ada banyak sedangkan cekung untuk cahaya yang
kurang, sebab cermin cekung selain memantulkan cahaya juga mengumpulkan cahaya lebih
dahulu.

2.2 Lensa objektif

Lensa objektif letaknya dekat dengan sediaan, biasanya terdapat 2,3 atau lebih lensa dipasang
sekaligus pada revolver yang akan diputar. Jika ingin mengubah posisi lensa maka revolver
yang diputar. Pada umumnya dijumpai mikroskop dengan 3 lensa objektif yaitu daya rendah,
daya tinggi dan imersi minyak. Lensa terakhir adalah yang berdaya tertinggi dia antara
ketiganya dan digunakan khusus untuk mengamati bakteri. Yang dinamakan lensa objektif
berdaya tinggi sebenarnya berdaya menengah karena tidak memerlukan minyak, lazim
disebut tinggi-kering. Jika diperhatikan pada batang lensa objektif tertera angka yang perlu
untuk dipahami. Misalnya pada lensa objektif dengan kekuatan perbesaran 40X tertera. Plan
40/0,65

160/0,17

Keterangan :

Plan : Plan akromatis merupakan tipe lensa objektif yang dapat

mengoreksi abersi kromatis dua warna dan warna spektrum lain

tidak dapat difokuskan secara sama, dapat menghasilkan bayangan

datar yang tajam.

40 : Menunjukkan kemampuan lensa untuk membesarkan bayangan.


0,65 : Numerical Aperture ( NA ), angka yang menunjukkan kemampuan

lensa menghimpun cahaya.

160 : Menunjukkan panjang tabung dalam ukuran milimeter.

0,17 : Menunjukkan tebalnya kaca penutup yang cocok digunakan pada

pembesaran tersebut.

1.3 Lensa okuler

Terletak pada bagian atas tabung dan berdekatan dengan mata apabila seseorang mengamati
objek dengan mikroskop. Lensa okuler dibuat dalam berbagai perbesaran yang berbeda, yaitu
5X, 10X, 15X. ( X berarti berapa kali ukuran sebenarnya ), namun lazim dipakai 10X.

Pada lensa okuler sering tampak hitam menuju pusat pandangan, yang dimaksud sebagai
penunjuk yang sesungguhnya suatu tambahan saja. Perbesaran total sebuah mikroskop dapat
diperoleh dengan mengalihkan angka-angka pada lensa objektif dan lensa okuler yang
digunakan. Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel di bawah ini !

Lensa objektif

4X

10X
40X

NA

0.10

0.25

0.65

WD

34.70

7.63

0.53

Lensa okuler
5X

Pembesaran total

20X

50X

200X

10X

40X

100X

400X

15X

60X
150X

600X

Bila dikehendaki perbesaran yang lebih kuat lagi 1000X keatas agar mendapat bayangan
yang baik diperlukan minyak emirse yang diletakkan diantara ujung lensa objektif terpakai
dengan permukaan kaca penutup preparat mikroskopis sehingga tidak terdapat udara.

VI. KESIMPULAN

1. Mikroskop yaitu peralatan yang didesain untuk memperbesar gambaran objek atau
specimen yang berukuran kecil.

2. Mikroskop mempunyai bagian mekanis dan bagian optik, yaitu :

1) Bagian mekanis

a. Kaki/dasar atau basis.

b. Pilar, lengan dan engsel.

c. Meja benda

d. Tabung

e. Penjepit

f. Penyesuaian halus dan kasar


g. Kerangka

2) Bagian optik

a. Cermin

b. Lensa objektif

c. Lensa okuler

VII. DAFTAR PUSTAKA

Volk dan Wheeler. 1993. Mikro biologi dasar. Jakarta: Erlangga.

Noorhidayati dan Wahidah A, Siti. 2007. Penuntun Praktikum Biologi Umum. Banjarmasin.

Ramli, Djaki dan Noorhidayati. 1998. Penuntun Praktikum Biologi Umum. PMIPA Unlam.
Banjarmasin.

Nasir, M. 1993. Penuntun Praktikum Biologi Umum. Depdikbud. Yogyakarta.

Dwijosoeputro. 1994. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta : Gramedia.

Syamsuri, Istamar. 2006. Sains Biologi. Jakarta: Erlangga.

Image. www.google.co.id. 1 Oktober 2007

Sumarwan dkk. 2000. Sains Biologi. Jakarta: Erlangga.


Syamsuri, Istamar. 2004. Sains Biologi. Jakarta : Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai