Disusun oleh :
Nur Sahara (C11.05.4003)
Sri Ayu (1301.1206.0075)
Farnomi Atma Sari (1301.1206.0066)
Bernard F.R.Gea (1301.1206.0068)
Bunga Widyasmara (1301.1206.0062)
Preceptor :
M. Rizkar A. Sukarsa, dr.,SpOG
Presentasi bokong atau yang lebih dikenal dengan letak sungsang merupakan
kelainan presentasi yang paling sering ditemukan. Angka kejadiannya sekitar 3-4 %
dari kehamilan(2). Letak sungsang banyak terdapat pada kehamilan muda dan lebih
banyak pada primigravida. Based on reseach. Letak sungsang merupakan salah satu
penyebab terjadinya persalinan yang sulit yang ditandai adanya hambatan kemajuan
dalam persalinan(1). Scheer&Nubar melaporkan 16% kejadian letak sungsang pada
usia kehamilan 32 minggu, menurun hingga 7% pada usia kehamilan 38 minggu dan
5% pada usia kehamilan 40 minggu(3).Sembilan puluh tujuh persen dari bayi aterm
dilahirkan dengan kepala dahulu. Umumnya, saat parturien, fetus yang telah
mempunyai presentasi kepala akan menetap hingga lahir. Bila dia mempunyai letak
sungsang, kemungkinan untuk berputar ada tetapi pada beberapa penelitian, sekitar
80% akan menetap menjadi letak sungsang.
Kematian anak pada letak sungsang kurang lebih 14%(1). Faber-Nijold (1993),
menyatakan bahwa tidak selalu ditemukan adanya disfungsi neurologis yang ringan
pada kelahiran letak sungsang(3). Kematian perintal meningkat 2-4 kali lipat pada letak
sungsang tanpa dipengaruhi oleh cara persalinan. . Letak sungsang mempunyai
morbiditas dan mortalitas yang tinggi, karena resiko untuk prematuritas, malformasi
congenital dan asfiksia neonatal dan trauma sangt tinggi. Letak sungsang mempunyai
kesulitan dalam penanganan dan harus diinformasikan pada tindakan prenatal,
intrapartum dan neonatal.
BAB II
LETAK SUNGSANG
2.1 Definisi
Letak sungsang didefinisikan sebagai letak memanjang dengan bokong
sebagai bagian yang terendah (presentasi bokong) (1). Saat kehamilan janin dikatakan
letak sungsang bila janin tersebut mempunyai presentasi bokong atau kaki pada
bagian terbawah dari uterus dan kepala berada di fundus dari uterus.
2.2 Klasifikasi
Letak sungsang dibagi menjadi(1,2) :
1. Letak bokong murni (frank breech), yaitu hanya bokong saja yang jadi bagian
depan sedangkan kedua tungkai bawah lurus ke atas.
2. Letak bokong kaki (complete breech), yaitu disamping bokong teraba kaki,
baik teraba kedua kaki atau satu kaki.
3. Letak kaki (footling breech/incomplete breech), yaitu salah satu atau kedua
kaki terletak sebagai bagian yang terendah
2.3 Etiologi
Letak sungsang biasanya terjadi karena kegagalan versi spontan menjadi
presentasi kepala pada kehamilan aterm atau pada persalinan prematur sebelum versi
kepala terjadi(2).
Beberapa faktor predisposisi pada letak sungsang(1,2,4) : bokong & kaki
volumenya lebih besar kepala pada bayi preterm → gravitasi → bo-kaki turun ke
bawah.
Oligohidramnion lebih sering diemukan frank breech.
Hidramnion, karena anak mudah bergerak.
Anomali uterus, seperti uterus bikornis
Tumor-tumor dalam panggul
Plasenta abnormal, misalnya plasenta previa karena menghalangi turunnya
kepala ke dalam pintu atas panggul.
Multiparitas
Gemelli
Kelainan bentuk kepala, hidrocepal atau anencepal karena kepala kurang
sesuai dengan pintu atas panggul.
Letak sungsang pada kehamilan sebelumnya dikarenakan panggul sempit.
2.4 Diagnosis
2.4.1 Pemeriksaan Luar
Letak sungsang dapat ditemukan pada pemeriksaan prenatal oleh dokter atau
bidan saat memeriksa abdomen ibu. Kepala bayi terasa didaerah fundus uterus
dirasakan keras, bulat, dan melenting kesana kemari diantara tangan pemeriksa. Dari
anamnesis juga dapat ditemukan ibu merasakan gerakan bayi lebih sering dibawah
pelvis atau bahkan dekat rektum atau kandung kemih.
Berdasarkan pemeriksaan Leopold akan teraba bagian keras, bundar, dan
melenting pada fundus uteri. Punggung anak dapat diraba pada salah satu sisi perut
dan bagian-bagian kecil pada pihak yang berlawanan. Di atas simfisis, akan teraba
bagian yang kurang bundar dan lunak. Bunyi jantung terdengar pada punggung anak
setinggi pusat(1).
2.4.2 Pemeriksaan Dalam
Pada pemeriksaan dalam, jika pembukaan sudah besar dapat teraba tiga
tonjolan tulang, yaitu kedua tubera ossis ischii dan ujung os sacrum, sedangkan os
scrum dapat dikenal sebagai tulang yang meruncing dengan deretan prosesus spinosus
ditengah-tengah tulang tersebut(1).
Antara tiga tonjolan tulang tadi dapat diraba anus dan genitalia anak.
Persentasi bokong harus dibedakan dari muka karena pada letak muka jika caput
succedaneum besar, muka dapat disangka bokong karena kedua tulang pipi dapat
menyerupai tubera ossis ischii, dagu menyerupai ujung os sacrum, sedangkan mulut
di sangka anus. Yang menentukan ialah bentuk os sacrum yang mempunyai deretan
prosesus spinosus yang disebut krista sakralis medialis(1).
Bo s ka dep
(sakrum menjadi petunjuk)
Pada letak bokong kaki, teraba kaki di samping bokong
Perbedaan kaki dan tangan(1) :
1. Pada kaki ada calcaneus, jadi ada tiga tonjolan tulang, yaitu mata kaki dan
calcaneus, sedangkan pada tangan hanya ada mata dipergelangan tangan.
2. Kaki tidak dapat diluruskan terhadap tungkai, selalu ada sudut.
3. Jari kaki jauh lebih pendek dari telapak kaki.
2.5 Penatalaksanaan
2.5.1 Penatalaksanaan antepartum
Apabila telah ditegakkan diagnosis sungsang, seorang ibu harus diobservasi
apakah terjadi versi spontan menjadi presentasi kepala. Apabila posisi sungsang tetap
bertahan diatas usia kehamilan 36 minggu maka perlu dipertimbangkan untuk
dilakukan versi luar. (3)
Faktor Skor
0 1 2
- Paritas 0 ≥1 -
- Umur kehamilan (minggu) 39 38 37
- Taksiran berat janin (gram) > 3600 3000 – 3600 <3000
- Persalinan sungsang Tidak pernah 1 ≥2
terdahulu
- Dilatasi (cm) 2 3 ≥4
- Station ≥ -3 -2 ≤ -1
Lovset’s manoeuvre
Delivery of the shoulder that is posterior
2.6 Komplikasi
Anoksia
Kompresi dan prolaps pada tali pusat mungkin berhubungan dengan
persalinan letak sungsang terutama pada letak sungsang presentasi bokong-
kaki dan letak kaki. Kompresi dari tali pusat yang prolaps dapat terjadi selama
kontraksi uterus yang menyebabkan deselerasi yang sedang sampai berat dari
denyut jantung yang pada akhirnya akan menyebabkan anoksia atau kematian
janin. .(3)
Luka persalinan
Insidensi terjadinya trauma lahir selama persalina letak sungsang
pervaginam 13 kali lebih tinggi dibanding presentasi kepala. Jenis luka
perinatal yang pernah dilaporkan selama persalinan sungsang diantaranya
robeknya tentorium cerebelum, sefal hematom, brachial palsy, fraktur tulang
panjang dan rupturnya otot sternocleidomastoideus. Persalinan sungsang
pervaginam juga penyebab utama perlukaan terhadap kelenjar adrenal, hepar,
anus, genital, tulang belakang dan sendi panggul bayi. .(3)
2.7 Prognosis
Bagi ibu pada letak sungsang tidak banyak berbeda dengan prognosis pada
letak kepala, mungkin ruptura perineum lebih sering terjadi. Sebaliknya, prognosis
bagi anak dengan letak sungsang lebih buruk terutama jika anaknya besar dan ibunya
seorang primigravida. Mortalitas perinatal : kematian perinatal 13 kali lebih tinggi
daripada kematian perinatal pada presentasi kepala. Morbiditas perinatal : 5-7 kali
lebih tinggi daripada presentasi kepala.
Kematian anak dengan letak sungsang kurang lebih 14%, jika kematian karena
prematuritas dikurangi, kematian anak dengan letak sungsang tetap 3 kali lebih besar
daripada kematian anak letak kepala. Gambaran ini dipengaruhi usia kehamilan, berat
janin dan jenis presentasi bokong. Sebab utama kematian perinatal pada presentasi
bokong : hipoksia, trauma persalinan, prematuritas dan kelainan kongenital. Kelainan
kongenital terdapat 6-18% pada presentasi bokong, dibandingkan 2-3% pada
presentasi kepala.
Penyebab kematian anak pada letak sungsang :
1. Setelah tali pusat lahir, kepala anak mulai masuk kedalam rongga panggul,
sehingga tali pusat tertekan antara kepala dan rongga panggul. Diduga,
bahwa kepala harus lahir dalam 8 menit setelah tali pusat lahir, supaya
anak dapat lahir selamat.
2. Pada letak sungsang dapat terjadi perdarahan otak karena kepala dilahirkan
dengan cepat.
3. Dapat terjadi kerusakan tulang belakang karena tarikan badan anak.
4. Pada letak sungsang lebih sering terjadi tali pusat menumbung, karena
bagian depan anak kurang baik menutup bagian bawah rahim.
Selain itu, angka kesakitan pada bayi juga tinggi, karena mungkin
terjadi fraktur dari humerus atau clavicula pada waktu melahirkan lengan,
paralisis lengan karena tekanan atau tarikan pada pleksus brachialis pada
waktu melahirkan kepala dengan cara Mauriceau. .(1)
2.8 Versi
Versi merupakan prosedur yang digunakan untuk mengubah letak bokong
menjadi letak kepala atau sebaliknya.
The Mauriceau-Smellie-Veit
manoeuvre, although not as desirable as
Piper's forceps, can prove useful when
events progress rapidly, and the
obstetrician has inadequate time to
apply forceps. The fetal trunk lies
astride the obstetrician's forearm, and
the obstetrician's middle finger, placed
in the fetal mouth, gently flexes the
head. The upper hand on the fetal back
enables gentle downward and backward
traction, while the middle finger of the
upper hand pushes upwards on the
occiput, encouraging flexion of the
head, to avoid damage to the fetal
cervical spine.
DAFTAR PUSTAKA