Oleh:
MOH. ROYANI
Dosen pembimbing:
Dr. H. Munawir, M.Ag
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja macam-macam gaya mengajar?
2. Apakah arti berbagai gaya mengajar bagi guru?
3. Bagaimana aplikasi gaya mengajar dalam pembelajaran
A. PENGERTIAN
1. Pengertian Mengajar
Mengajar merupakan suatu proses yang kompleks. Tidak hanya sekedar
menyampaikan informasi dari guru kepada siswa. Banyak kegiatan maupun tindakan
harus dilakukan, terutama bila diinginkan hasil belajar yang lebih baik pada seluruh
siswa.
Oleh karena itu, rumusan pengertian mengajar tidaklah sederhana. Dalam arti,
membutuhkan rumusan yang dapat meliputi seluruh kegiatan dan tindakan dalam
perbuatan mengajar itu sendiri. Bohar Suharto (1992) mendefisikan , mengajar
merupakan suatu aktivitas mengorganisasikan atau mengatur (mengelola)
lingkungan sehingga tercipta suasana yang sebaik-baiknya dan menghubungkannya
dengan peserta didik sehingga terjadi proses belajar yang menyenangkan. Atau
dengan kata lain, Mengajar adalah penciptaan sistem lingkungan yang
memungkinkan terjadinya proses belajar.
Sistem lingkungan ini terdiri dari komponen-komponen yang saling
mempengaruhi, yakni tujuan intruksional yang ingin dicapai, materi yang diajarkan,
guru dan siswa yang memainkan peranan serta ada dalam hubungan social tertentu,
jenis kegiatan yang dilakukan, serta sarana prasarana belajar mengajar yang
tersedia.
Mengajar dapat pula di artikan proses membantu seorang atau kelompok
melakukan kegiatan belajar sehingga proses belajar dapat berlangsung efektif.
Jika Anda ingin membuat murid paham terhadap materi Anda, Anda sendiri perlu
memahami materi tersebut. Bukan sekedar menghafal karena sudah terbiasa
mengajarkannya, tapi Anda paham dengan baik apa yang Anda sampaikan. Untuk
itu, buatlah catatan kecil yang bisa Anda gunakan sebagai contekan saat di kelas.
Catatan kecil ini bisa berupa mindmap yang berisi poin-poin dari materi pelajaran.
Kata-kata yang diucapkan guru atau orangtua sangat mempengaruhi psikis anak.
Misalnya, saat anak tidak bisa menjawab pertanyaan yang diajukan guru di dalam kelas,
kemudian guru merespon dengan kalimat negatif, ‘makanya, kalau guru menjelaskan itu
didengar. Kalau tidak mau dengar, jadinya seperti ini. Nggak bisa jawab.’ Jika murid
belum bisa menjawab, tetap berikan respon positif. Dorongan dan motivasi dari orang
yang dihormati akan membuat anak mau berusaha lebih baik.
Coba Anda perhatikan, bagaimana kebiasaan para guru dalam membuka kelas?
Apakah nyelonong masuk dan langsung mengajar? Itu pasti membosankan,
membuat murid menghela napas dan mengeluh, ‘aduh belajar lagi’. Kenapa belajar
menjadi sesuatu yang membosankan dan menyebalkan seperti ini? Cobalah untuk
banyak membaca konten di internet dengan kata kunci ice breaking dalam kelas.
Anda akan temukan banyak sekali cara untuk mengubah kelas yang tegang menjadi
lebih santai dan menyenangkan.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Seorang pendidik yang hebat adalah tatkala ia mampu melaksanakan proses
pembelajaran yang efektif dan efisien serta mampu membuat peserta didik antusias
dalam kegiatan belajar-mengajar. Antusiasme peserta didik dapat diwujudkan ketika
seorang guru mempunyai keahlian dalam mengajar yaitu yang mampu memvariasikan
kegiatan pembelajaran dan gaya mengajar yang bisa menarik perhatian peserta didik.
Oleh kaena itu, variasi dan gaya mengajar penting diaplikasikan dikarenakan mampu
menarik perhatian peserta didik dalam proses pembelajaran sehingga mampu
membangkitkan antusiasme belajar peserta didik dan dapat menghindarkan kebosanan
atau sifat monoton dalam proses pembelajaran.
B. Saran-saran/Rekomendasi
Dengan memahami dan menghayati seluk-beluk mengenai variasi dan gaya
mengajar, diharapkan mahasiswa atau penulis makalah dapat mengaplikasikan contoh-
contoh variasi dan gaya mengajar sebagai calon guru MI/SD bagi peserta didik kelak
sehingga kita akan menjadi seorang guru yang ideal dan mempunyai martabat di
hadapan peserta didik.
DAFTAR PUSTAKA
Etin Solihatin dan Dwi Nini Sutini. 2012. Strategi Pembelajaran PPKn. Jakarta: PT
Bumi Aksara.