A. Pengertian
Pedekatan interaksi atau approach interaksional terdiri dari dua kata yaitu pendekatan
dan interaksi. Pendekatan berasal dari bahasa inggris yaitu approach sedangkan interaksi
yaitu interaction.
Secara etimologi pendekatan adalah derivasi kata dekat, artinya tidak jauh, setelah
mendapat awalan pe dan akhiran an maka artinya (a) proses, perbuatan, cara mendekati (b)
usaha dalam rangka aktivitas penelitian untuk mengadakan hubungan dengan orang yang
diteliti atau metode-metode untuk mencapai pengertian tentang masalah penelitian. 1[1]
Pendekatan interaksi adalah proses yang muncul atau bermula karena adanya suatu
kontak antara individu atau kelompok yang satu dengan yang lain yang nanti akhirnya dapat
saling mempengaruhi, tetapi individu disini tidak dipaksa untuk mengikutinya tetapi
mempunyai pandangan tersendiri.3[3]
Pendekatan interaksi adalah gabungan atau perpaduan antara pendekatan mikro dan
makro. Dimana pendekatan makro sendiri adalah seorang individu terbentuk sikapnya karena
mematuhi norma dan nilai yang ia terima dari lingkungannya. Sedangkan pendekatan mikro
adalah dimana seorang individu mempunyai cara pandang sendiri tentang norma dan nilai
sehingga dia mempunyai nilai dan norma yang dia anggap benar namun itu belum tentu bisa
diterima oleh masyarakat disekitarnya karena itu relatif kadang berbeda dari nilai dan norma
yang ada. 4[4]
3[3] Soekanto, Soerjono .Sosiologi Suatu Pengantar.Jakarta:PT Raja Grafindo Persada. 1990
Orang-orang yang melalui pendekatan interaksi ini biasanya bisa diterima oleh
masyarakat lain karena ia juga mematuhi peraturan-peraturan yang ada disekitarnya meski
ada beberapa yang dia langgar. Namun itu bisa dimaklumi oleh lingkungannya. Alasan lain
kenapa pendekatan ini bisa terjadi karena mungkin disebabkan jaman semakin lama semakin
modern dan muncul apa yang dinamakan HAM (Hak Asasi Manusia). mereka yang
menganggap peraturan,adat istiadat,norma dan nilai itu terlalu membatasi tingkah laku
mereka. Sebenarnya peraturan masyarakat itu baik karena akan membentuk masyarakat yang
ideal. Namun pemikiran setiap orang berbeda-beda. Ada orang yang merasa terlalu tertekan
dan ada pula yang tak ada masalah dengan mematuhi peraturan itu.
Efek dari pendekatan interaksi ini sendiri adalah suatu individu akan terdorong untuk
melanggar peraturan dan membuat norma atau nilai sendiri yang dia anggap itu benar dan
bisa diterima oleh masyarakat yang ada dalam lingkungannya. Dan karena kadang tidak
mendapatkan sanksi yang tegas maka individu itu akan berpotensi untuk melanggarnya lagi
dan lagi.5[5]
5[5] ibid
pendekatan sosial mempunyai faktor yang memberikan kesempatan untuk
mengaktualisasikan kekuatan-kekuatan potensial individu untuk dikembangkan kearah yang
bermanfaat dalam kehidupan.
Kata “kontak” (Inggris: “contact") berasal dari bahasa Latin con atau cum yang
artinya bersama-sama dan tangere yang artinya menyentuh. Jadi, kontak berarti bersama-
sama menyentuh. Dalam pengertian sosiologi, kontak sosial tidak selalu terjadi melalui
interaksi atau hubungan fisik, sebab orang bisa melakukan kontak sosial dengan pihak lain
tanpa menyentuhnya, misalnya bicara melalui telepon, radio, atau surat elektronik. .6[6] Studi
sosiologis menegaskan bahwa setiap individu itu dilahirkan dan dibesarkan oleh masyrakat
dan individu tersebut hidup dalam masyrakat dan selalu mengidentifikasi dirinya dengan
pola tingkah laku dan kebudayaan masyarakatnya.
Interaksi sosial adalah kunci dari semua kehiduan sosial, oleh karena tanpa interaksi
sosial, tak akan mungkin ada kehidupan bersama. Interaksi sosial merupakan hubungan-
a. Kontak sosial
Dalam Sosiologi, kontak sosial dapat terjadi dengan atau tanpa hubungan fisik.
Kontak sosial memiliki sifat-sifat:
v Bersifat positif jika menghasilkan kerja sama dan bersifat negatif jika menghasilkan
pertikaian.
v Bersifat primer jika pelaku interaksi bertemu muka langsung. Bersifat sekunder jika
melalui suatu perantara.
b. Komunikasi
v Efek : perubahan yang terjadi pada komunikan setelah mendapat pesan dari
komunikator
Adanya komunikasi menimbulkan kontak sosial. Akan tetapi, adanya kontak sosial
belum tentu menimbulkan komunikasi. Interaksi sosial juga dapat terjadi melalui komunikasi
nonverbal. Setiap pihak menyadari keberadaan pihak lain yang dapat menyebabkan
perubahan perasaan. Selain penyampaian pesan dilakukan secar oral/ lisan maka terkadang
kita menagalihkan pesan melalui tulisan dan itulah yang disebut verbal communication.9[9]
8[8] Soerjono soekanto, sosiologi suatu pengantar, (jakarta: PT.Raja grafindo persada,2006) Hal. 55
9[9] Dr. Alo liliweri,M.S, dasar-dasar komunikasi antar budaya, (yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004)
Hal. 130
D. Faktor – faktor pendorong Interaksi Sosial
Interaksi sosial dilandasi oleh beberapa faktor, baik dari dalam diri manusia itu sendiri
maupun dari luar.
**Imitasi : proses sosial atau tindakan seseorang untuk meniru orang lain melalui sikap,
penampilan, gaya hidupnya, bahkan apa saja yang dimiliki orang lain. Imitasi bisa membawa
dampak positif dan negatif, tergantung dari yang ditiru.
**Identifikasi : upaya yang dilakukan oleh seseorang untuk menjadi sama dengan orang
lain yang ditirunya.
**Sugesti : rangsangan, pengaruh atau stimulus yang diberikan seorang individu kepada
individu lainnya sedemikian rupa, sehingga orang yang diberikan sugesti tersebut menuruti
apa yang disugestikannya tanpa berfikir lagi secara kritis dan rasional.
**Motivasi : rangsangan, pengaruh atau stimulus yang diberikan seorang individu kepada
individu lainnya sedemikian rupa, sehingga orang yang diberikan motivasi tersebut menuruti
apa yang dimotivasikan secara kritis, rasional, dan penuh rasa tanggung jawab.
**Simpati : suatu proses kejiwaan, di mana seorang individu merasa tertarik kepada
seseorang atau sekelompok orang, karena sikapnya, penampilannya, wibawanya, atau
perbuatannya yang sedemikian rupa.
**Empati: mirip dengan simpati, tapi tidak semata-mata perasaan kejiwaan saja tapi
dibarengi perasaan yang sangat dalam.10[10]
10[10] Alam S dan Henry H, Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMK dan MAK Kelas X, (Jakarta:
Erlangga,2008)
Kerja sama. Kerja sama disini dimaksudkan sebagai usaha bersama antara orang perorangan
atau kelompok manusia untuk mencapai satu atau beberapa tujuan bersama.
Akomodasi. Akomodasi menunjuk pada usaha usaha manusia untuk meredakan suatu
pertentanagn yaitu usaha usaha untuk mencapai kestabilan.
Asimilasi. Apabila orang orang melakukan asimilasi kedalam suatu kelompok manusia atas
masyarakat, maka dia tidak lagi membedakan dirinya dengan kelompok tersebut yang
mengakibatkan mereka dianggap seperti orang asing.
2) Proses disosiatif
Persaingan. Dimana individu atau kelompok-kelompok manusia yang bersaing, mencari
keuntungan melalui bidang bidang kehidupan yang pada suatu massa tertentu menjadi pusat
perhatian umum dengan cara menarik perhatian publik atau denga mempertajam prasangka
yang telah ada,tanpa mempergunakan ancaman dan kekerasan.
Kontarvensi. Suatu bentuk proses sosial yang berada antara persaingan dan pertentangan atau
pertikaian.11[11]
Dalam dunia pendidikan pendekatan ini dapat digunakan karna pendekatan ini
merupakan salah satu dari pendekatan yang digunakan dalam sosiologi pendidikan. Dalam
proses pembelajaran hal-hal yang biasa terjadi dan berkaitan dengan pendekatan ini adalah
kontak dan komunikasi.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Dalam penyusunan makalah ini masih belum sepenuhnya sempurna oleh karena
itu diperlukan kritik dan saran untuk perbaikan makalah ini kedepannya. Saran dan kritik
yang dsampaikan untuk penyempurnaan makalah ini kami selaku penyusun makalah ini
mengucapkan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA