(Skripsi)
Oleh
By
Metro City is one of the second largest cities in Lampung Province. The city has
several tourist spots that can be visited by tourists, but not all places in Metro city
is known by tourists because less information to introduction of tourist attractions.
Rapid technological developments is the human need for information on where
the object of tourism demanded the availability of appropriate information
systems, therefore geographic information systems based on Android mobile was
developed. Agency Of Weekly, Sports And Tourism (Tourism Sector) in Metro
City can also promote the potential of the region. Geographic information system
of tourist attraction based Android mobile is one of the important things that every
city needs to have that, with the application can improve the image of easy access
to information. System development method in this research using XP (Extreme
Programming). In this application the user can see the map of the spread on
attractions place in Metro city and can see information about each place a tourist
attraction equipped with travel routes. Application testing technique using Black-
Box Testing method is Equivalance Partitioning. The results of research data
using a user questionnaire can be concluded that the application get a percentage
value of 89.06% belonging to the category very well.
Oleh
Kota Metro merupakan salah satu kota terbesar kedua di Provinsi Lampung. Kota
ini memiliki beberapa tempat objek wisata yang dapat dikunjungi oleh wistawan,
tetapi tidak semua tempat di kota Metro diketahui oleh wisatawan karena
kurangnya suatu informasi pengenalan tempat objek wisata. Perkembangan
teknologi yang pesat membuat kebutuhan manusia akan informasi mengenai
tempat objek wisata menuntut akan adanya ketersediaan sistem informasi yang
tepat, oleh karena itu sistem informasi geografis objek wisata berbasis mobile
Android dikembangkan. Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Bidang
Pariwisata) Kota Metro sebagai badan resmi juga dapat mempromosikan potensi
daerahnya. Sistem informasi geografis objek wisata berbasis mobile Android ini
merupakan salah satu hal penting yang perlu dimiliki setiap kota, dengan adanya
aplikasi tersebut dapat meningkatkan citra kemudahan akses informasi. Metode
pengembangan sistem dalam penelitian ini menggunakan XP (Extreme
Programming). Pada aplikasi ini user dapat melihat peta persebaran tempat objek
wisata kota Metro, dan dapat melihat informasi mengenai masing-masing tempat
objek wisata yang dilengkapai dengan rute perjalanan. Teknik pengujian aplikasi
menggunakan metode Black-Box Testing yaitu Equivalance Partitioning. Hasil
data penelitian pengguna menggunakan kuisioner dapat disimpulkan bahwa
aplikasi mendapatkan persentasi nilai sebesar 89,06% yang tergolong kedalam
kategori sangat baik.
Oleh
SKRIPSI
Pada
(TK) di TK Aisyiyah Bustanul Athfal kota Metro dan selesai pada tahun 2000,
Metro dan selesai pada tahun 2007. Pendidikan menengah pertama di SMP Negeri
1 kota Metro dan selesai pada tahun 2010, kemudian melanjutkan pendidikan
menengah atas di SMA Negeri 1 kota Metro yang diselesaikan penulis pada tahun
2013.
Pada tahun 2013, penulis terdaftar sebagai mahasiswi Jurusan Ilmu Komputer
4. Pada bulan Januari – Maret 2016, penulis melakukan Kuliah Kerja Nyata
5. Pada bulan Juli – September penulis melakukan kerja praktik di Dinas Tata
Dan untuk
Kakakku Aldhonie yang tersayang
Keluarga besar dan saudara-saudaraku
Terimakasih atas perhatian, bantuan, motivasi yang selama ini diberikan, dan kebersamaan yang tak akan
terlupakan.
“Dan bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya, dan sesungguhnya
usahanya itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya), kemudian akan diberi balasan kepadanya
dengan balasan yang paling sempurna.”
(Q.S.An-Najm:39-41)
“Orang-orang yang sukses telah belajar membuat diri mereka melakukan hal yang harus
dikerjakan ketika hal itu memang harus dikerjakan, entah mereka menyukainya atau tidak.”
(Aldus Huxley)
SANWANCANA
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
Terima kasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu dan
1. Kedua orangtua tercinta, Bapak Edy Saputra dan Ibu Marlina, kakakku
Aldhonie, Bude Sipmi Astuti dan keluarga besar yang tiada henti
memberikan doa, motivasi, cinta kasih dan dukungan yang begitu besar
kepada penulis.
2. Bapak Didik Kurniawan, S.Si., M.T. sebagai pembimbing utama, dan juga
3. Bapak Febi Eka Febriansyah, M.T. sebagai pembimbing kedua, yang telah
Lampung.
6. Bapak Dr. Ir. Kurnia Muludi, M.S.Sc., selaku Ketua Jurusan Ilmu Komputer
8. Seluruh Dosen dan Staff Jurusan Ilmu Komputer yang telah memberikan ilmu
Navia Yufitasari, Nisa Mashenta, Ratu Mustika, Rizka Esa Basri, Tika
Oktavia dan Zakiah Nisrina. Terimakasih selalu setia menemani dalam suka
maupun duka.
11. Keluarga KKN Dipasena Utama, serta sahabat KKN: Dena Tiara Marishka
Penulis
Halaman
DAFTAR ISI.............................................................................................................i
DAFTAR TABEL...................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................ix
DAFTAR KODE.....................................................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1
i
2.2.5.1 Profil Instansi Pemerintahan ......................................................... 10
2.5 Android........................................................................................................ 19
ii
2.11.1 Andikasani, dkk (2014) ..................................................................... 33
iii
4.2.1.5 Tampilan Halaman Ubah Data Pariwisata ............................... 86
iv
v
v
vi
DAFTAR TABEL
Halaman
vii
Tabel 4.1 Daftar Pengujian Black-Box pada Web Service untuk Admin (Lanjutan)
............................................................................................................................. 106
Tabel 4.1 Daftar Pengujian Black-Box pada Web Service untuk Admin (Lanjutan)
............................................................................................................................. 107
Tabel 4.2 Pengujian Black-Box Versi Android ................................................... 107
Tabel 4.3 Pengujian Resolusi Layar dan Densitas Layar.................................... 108
Tabel 4.4 Pengujian User Interface atau Antarmuka.......................................... 109
Tabel 4.5 Pengujian Fungsi dari Menu Aplikasi................................................. 110
Tabel 4.5 Pengujian Fungsi dari Menu Aplikasi (Lanjutan) ............................... 111
Tabel 4.6 Pengujian Koneksi Internet dan Server Aplikasi. ............................... 112
Tabel 4.6 Pengujian Koneksi Internet dan Server Aplikasi (Lanjutan) .............. 113
Tabel 4.7 Interval dan Kategori Penilaian........................................................... 115
Tabel 4.8 Hasil Penilaian Kuisioner.................................................................... 116
viii
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
x
xi
DAFTAR KODE
Halaman
BAB I
PENDAHULUAN
Kota Metro merupakan salah satu kota terbesar kedua di provinsi Lampung. Kota
Metro ini memiliki jarak 52 km dari kota Bandar Lampung. Kota ini memiliki
beberapa tempat objek wisata yang dapat dikunjungi oleh wisatawan, tetapi tidak
semua tempat di kota Metro diketahui oleh wisatawan karena kurangnya suatu
informasi pengenalan tempat objek wisata. Informasi dari pemerintah daerah juga
Metro memiliki data tempat pariwisata yang belum dapat diolah secara baik
daerah.
Pengarsipan data yang disimpan pada instansi perusahaan tersebut juga masih
Dampak yang terjadi selain dari keterlambatan waktu yaitu kesalahan dalam
dokumen.
pemerintah kota. Perangkat mobile tidak hanya digunakan untuk alat komunikasi,
namun sebagai media informasi. Selain itu saat ini Android menguasai pangsa
Pada penelitian yang dilakukan oleh Rangga Septian Putra (Putra,2012) dalam
mobile yang dapat memberikan informasi mengenai objek wisata yang meliputi
nama objek wisata, lokasi objek wisata dalam peta, alamat, nomor telepon,
deskripsi singkat, dan fasilitas yang tersedia. Tidak hanya informasi lokasi wisata,
tapi juga untuk memberikan informasi rumah makan yang meliputi nama rumah
makan, alamat lokasi rumah makan dalam peta, dan nomor telepon. Sehingga
dan realtime.
Media sistem informasi geografis objek wisata yang berbasis mobile Android
mengenai tempat objek wisata dari segi letak tempat objek wisata, rute dan
fasilitas yang disediakan. Sistem informasi geografis objek wisata yang berbasis
3
mobile Android adalah salah satu hal penting yang perlu dimiliki setiap kota,
publik.
System).
Oleh karena itu berdasarkan latar belakang tersebut aplikasi sistem informasi
potensi objek wisata di kota Metro, dan dapat memudahkan wisatawan lokal dan
asing untuk memperoleh informasi mengenai lokasi objek wisata yang dituju
pengarsipan data tempat pariwisata yang efektif dan efiesien serta melakukan
mobile Android pada Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kota Metro
mendapatkan informasi mengenai tempat objek wisata yang diperoleh dari data
Dalam aplikasi sistem informasi dan geografis objek wisata berbasis mobile
Android pada Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kota Metro diberikan
4. Pada aplikasi terdapat 55 (lima puluh lima) data yang tersebar pada 7 (tujuh)
destinasi unggul objek wisata di kota Metro yaitu tempat objek wisata, agen
kuliner.
5. Data titik koordinat dan tempat objek wisata berdasarkan data yang diperoleh
dari Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kota Metro tahun 2015,
serta melalui hasil observasi langsung ke setiap tempat wisata yang ada di kota
Metro.
5
Informasi tersebut antara lain deskripsi umum, lokasi, dan fasilitas yang ada
1.5 Manfaat
masyarakat.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
SIG (Sistem Informasi Geografis) atau juga dikenal sebagai GIS (Geographic
yang membedakan SIG dengan sistem informasi lain. Sistem informasi geografis
grafis dengan menggunakan peta sebagai antarmuka. SIG tersusun atas konsep
Dengan demikian sistem informasi, maka SIG juga dapat dikatakan sebagai suatu
kesatuan formal yang terdiri dari berbagai sumber daya fisik dan logika yang
2.2 Pariwisata
Pariwisata adalah salah satu jenis industri baru yang mampu menghasilkan
Obyek wisata adalah salah satu komponen yang penting dalam industri pariwisata
luar negeri obyek wisata disebut tourist atraction (atraksi wisata), sedangkan di
Indonesia lebih dikenal dengan objek wisata. Mengenai pengertian objek wisata,
Objek wisata adalah perwujudan dari ciptaan manusia, tata hidup, seni budaya
serta sejarah bangsa dan tempat keadaan alam yang mempunyai daya tarik
untuk dikunjungi.
98/PW:102/MPPT-87.
8
Obyek wisata adalah tempat atau keadaan alam yang memiliki sumber daya
wisata yang dibangun dan dikembangkan sehingga mempunyai daya tarik dan
Suatu daerah untuk menjadi DTW (daerah tujuan wisata) yang baik, harus
mengembangkan tiga hal agar daerah tersebut menarik untuk dikunjungi, yakni.
sesuatu yang menarik untuk dilihat, dalam hal ini obyek wisata yang berbeda
perlu juga mendapat perhatian terhadap atraksi wisata yang dapat dijadikan
b. Adanya sesuatu yang dapat dibeli (something to buy), yaitu terdapat sesuatu
yang menarik yang khas untuk dibeli dalam hal ini dijadikan cendramata
harus ada fasilitas untuk dapat berbelanja yang menyediakan souvenir maupun
kerajinan tangan lainnya dan harus didukung pula oleh fasilitas lainnya seperti
c. Adanya sesuatu yang dapat dilakukan (something to do), yaitu suatu aktivitas
yang dapat dilakukan di tempat itu yang bisa membuat orang yang berkunjung
bahwa suatu objek wisata yang baik dan menarik untuk dikunjungi harus
mempunyai keindahan alam dan juga harus memiliki keunikan dan daya tarik
untuk dikunjungi dan juga didukung oleh fasilitas pada saat menikmatinya
(Yoeti, 1996).
9
menurut pengertian ini, “semua orang yang melakukan perjalanan wisata disebut
“wisatawan” apapun tujuannya yang penting perjalanan itu bukan untuk menetap
terdapat beberapa pasal yang mengenai tentang usaha pariwisata, antara lain.
b. Kawasan pariwisata
f. Penyediaan akomodasi
k. Jasa pramuwisata
l. Wisata tirta
m. Spa
(2) Usaha pariwisata selain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan
Peraturan Menteri.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pendaftaran sebagaimana dimaksud
Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kota Metro terletak di Jalan Budi
ekonomi kreatif.
ekonomi kreatif.
pengendalian kepariwisataan.
manusia.
pariwisata.
pariwisata
2. Menyusun rencana dan program kerja tahunan pada seksi pengembangan dan
promosi pariwisata.
13
kabupaten kota lain, dunia usaha untuk pelaksanaan promosi investasi atau
destinasi wisata.
daerah.
berjumlah 55 (lima puluh lima) tempat objek wisata yang tersebar di daerah kota
Metro.
Ada 7 (tujuh) kategori data objek wisata tersebar di daerah kota Metro yang
termasuk destinasi unggul yaitu tempat objek wisata dengan jumlah data 7 (tujuh),
dengan jumlah data 1 (satu), cinderamata dengan jumlah data 3 (tiga), hotel
dengan jumlah data 12 (dua belas), kuliner dengan jumlah data 18 (delapan belas),
Olahraga, dan Pariwisata Kota Metro dapat dilihat pada Tabel 2.1.
LBS (Location Based Service) atau layanan berbasis lokasi adalah istilah umum
adalah sebuah layanan yang digunakan untuk mengetahui posisi dari pengguna,
com.google.Android.maps.
1. Mobile Devices, merupakaan suatu alat yang digunakan oleh pengguna untuk
5. Data and Content Provider, penyedia layanan tidak selalu menyimpan semua
data yang dibutuhkan yang bisa diakses oleh pengguna. Untuk itu, data dapat
API (Application Programming Interface) bukan hanya satu set class dan method
atau fungsi dan signature yang sederhana. API yang bertujuan utama untuk
berawal dari sesuatu yang sederhana sampai ke yang kompleks dan merupakan
Melalui Google Maps API, pengguna mendapatkan tools pemrograman yang kuat
untuk membuat peta yang interaktif, akses ke database Google Earth dan
2.5 Android
Secara garis besar Arsitektur Android dapat dijelaskan dan digambarkan seperti
menjalankan aplikasi tersebut. Pada layer terdapat aplikasi ini termasuk klien
email, program SMS, kalender, peta, browser atau kontak. Semua aplikasi
2. Applications Frameworks
layer inilah aplikasi dapat dirancang dan dibuat, seperti content-provider yang
berikut.
a. Views.
b. Content Provider.
c. Resource Manager.
d. Notifications Manager.
e. Activity Manager.
3. Libraries
Libraries ini adalah layer dimana fitur-fitur Android berada, biasanya para
Berjalan di atas kernel Linux, layer ini meliputi berbagai library C/C++ inti
c. libraries graphics mencakup SGL dan OpenSGL untuk grafis 2D dan 3D.
e. libraries SSL dan WebKit terintegrasi dengan web browser dan security.
Android Run Time merupakan layer yang membuat aplikasi Android dapat
aplikasi Android. Android Run Time dibagi menjadi dua bagian, yaitu.
5. Linux Kernel
Linux Kernel adalah layer dimana inti dari operating sistem dari Android itu
berada. Berisi file sistem yang mengatur sistem processing, memory, resource,
2.6.1 HTML
file teks yang ditulis menggunakan aturan-aturan kode tertentu untuk kemudian
23
tampil di web selalu dibuat menggunakan kode HTML. Oleh karena itu, dokumen
HTML sering disebut juga sebagai web page (halaman web). Untuk membuat
dokumen HTML dapat dibuat menggunakan aplikasi Text Editor, seperti Notepad
2.6.2 PHP
Terdapat perbedaan antara web yang menggunakan PHP dan web yang hanya
sekedar menggunakan HTML saja. Hal tersebut dapat dilihat pada proses saat web
halaman yang diminta oleh client dalam bentuk script HTML. Sedangkan pada
web yang menggunakan PHP sebelum server mengirimkan script HTML kepada
client, server membaca terlebih dahulu script PHP yang ada pada server tersebut
kemudian mengirimkan hasil dari script PHP tersebut kepada client berupa
2.6.3 Java
Java merupakan bahasa pemrograman berorientasi objek yang dapat berjalan pada
platform yang berbeda baik Windows, Linux, serta sistem operasi lainnya. Sebuah
aplikasi dapat dibuat dengan Java pada sistem operasi Linux dan selanjutnya
menjalankan atau mengunduh aplikasi tersebut pada sistem operasi Windows dan
lingkungan yang berbeda, seperti pada desktop, mobile, internet, dan lain-lain
(Supriyatno, 2010).
misalnya internet, dalam bentuk pesan (Yazdi, 2012). Web service menyimpan
data informasi dalam format JSON atau XML, sehingga data ini dapat diakses
oleh sistem lain walaupun berbeda platform, sistem operasi, dan bahasa
Pada gambar di atas ada tiga komponen utama dari web service yaitu.
2.7.2 JSON
JSON (JavaScript Object Notation) adalah format pertukaran data yang ringan,
mudah dibaca dan ditulis oleh manusia, serta mudah diterjemahkan dan dibuat
(generate) oleh komputer. JSON merupakan format teks yang tidak bergantung
pada bahasa pemrograman apapun karena menggunakan gaya bahasa yang umum
Perl, Python dan lain-lain. Oleh karena sifat-sifat tersebut, menjadikan JSON ideal
26
sebagai bahasa pertukaran data. JSON terbuat dari dua struktur, yaitu kumpulan
pasangan nama/nilai dan daftar nilai terurutkan (an ordered list of values)
(Kasman, 2013).
2.8.1 Database
Secara umum, database atau basis data berarti koleksi data yang saling terkait.
Secara praktis, basis data dapat dianggap sebagai suatu penyusun data yang
adalah agar data tersebut dapat diakses dengan mudah dan cepat. Sesungguhnya
ada beberapa jenis database, antara lain: database hierarkis, database jaringan,
saat ini dan telah diterapkan pada berbagai platform, dari PC hingga mini
komputer. Sebuah database relasional tersusun atas sejumlah tabel (Kadir, 2008).
2.8.2 MySql
ini. Dengan kata lain, SQL tidak dapat dijadikan tanpa adanya fungsi MySQL.
Sehingga istilah seperti tabel, baris dan kolom tetap digunakan dalam MySQL.
Menurut Kent Beck, XP ringan, efisien, resiko rendah, mudah disesuaikan, dapat
diprediksi, ilmiah dan mudah dikembangkan. Suatu model yang menekankan pada
(Pressman, 2010).
28
terlalu besar, story dapat dipecah menjadi beberapa story yang lebih kecil.
UML (Unified Modeling Language) adalah keluarga notasi grafis yang didukung
berorientasi objek (OOP). Definisi ini merupakan definisi yang sederhana. Pada
kenyataannya, pendapat orang–orang tentang UML berbeda satu sama lain. Hal
ini dikarenakan oleh sejarahnya sendiri dan oleh perbedaan persepsi tentang apa
2005).
2. Activity Diagram
3. Sequence Diagram
4. Class Diagram
1. Entitas (Entity)
Entitas adalah objek yang harus ada di suatu unit usaha yang akan dibuat
komputerisasinya, atau entitas adalah sebuah objek yang unik yang bisa
dibedakan antara satu objek dengan objek lainnya (Wahyudi, 2008). Simbol
2. Relasi (Relationship)
Relasi adalah keterhubungan antar keterkaitan antara satu entitas dengan satu
atau lebih entitas lain (Wahyudi, 2008). Simbol relasi disajikan pada Gambar
2.6.
3. Atribut (Attribute)
Atribut atau field adalah suatu karakteristik yang biasa digunakan untuk
menggambarkan seluruh atau sebagian dari record. Kata lain dari atribut
adalah elemen data (Wahyudi, 2008). Simbol atribut disajikan pada Gambar
2.7.
sistem dan berjalan sesuai dengan lingkungan yang diinginkan (Al Fatta, 2007).
apakah semua fungsi perangkat lunak telah berjalan semestinya sesuai dengan
yang digunakan dalam penelitian ini terbagi atas pengujian fungsional dengan
membagi domain masukan dari program ke dalam kelas-kelas sehingga test case
uji yang menemukan sejumlah jenis kesalahan, dan mengurangi jumlah kasus uji
yang harus dibuat. Kasus uji yang didesain untuk Equivalence Partitioning
berdasarkan pada evaluasi dari kelas ekuivalensi untuk kondisi masukan yang
menggambarkan kumpulan keadaan yang valid atau tidak valid. Kondisi masukan
dapat berupa spesifikasi nilai numerik, kisaran nilai, kumpulan nilai yang
Dalam penelitian ini ada beberapa hal yang diutarakan oleh peneliti yang
objek wisata di kota Semarang yang dapat dijadikan panduan wisata karena
dilengkapi dengan fitur-fitur seperti posisi objek wisata, arah kemudi, dan
informasi seputar objek wisata di kota Semarang. Selain itu aplikasi dilengkapi
rumah sakit, hotel, dan beberapa informasi lainnya. Pembuatan aplikasi yang
Penelitian yang dilakukan oleh Rahman Hardianto, dan Yuni Nuraeni bertujuan
membangun sebuah perangkat lunak yang dapat memberikan kita informasi lokasi
wisata di kota Bandung dan sekitarnya dengan pemanfaatan Google Map sebagai
System. Selain itu saat ini Android menguasai pangsa pasar smartphone dunia di
antara platform lainnya. Penelitian Rahman Hardianto, dan Yuni Nuraeni dapat
mencari informasi lokasi wisata dengan mudah dan efektif berdasarkan tujuan
wisata yang diharapkan. Selain itu perangkat lunak juga dapat mengarahkan
terdekat (nearest neighbour analysis). Pada penerapannya hasil dari aplikasi dapat
GPS. Data koordinat dan data objek wisata kota Bengkulu disimpan di SQLite
Manager. Aplikasi ini juga memanfaatkan peta dari google maps dalam
dicari. Aplikasi ini dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman Java for
Android dengan IDE Eclipse ADT (Android Developer Tools) dan JDK7. Metode
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu
Olahraga dan Pariwisata Kota Metro yang berada di Jalan Budi Utomo No.01
gambar 3.1
36
penelitian.
A. Fase 1
1. Tahap pertama pada fase pertama ini adalah identifikasi masalah. Identifikasi
3. Tahap ketiga adalah tujuan, batasan, dan manfaat. Target pencapaian dalam
tahap ini adalah mengetahui tujuan dan manfaat dari Aplikasi Sistem
lingkup penelitian.
B. Fase 2
5. Tahap kelima ada fase kedua ini merupakan tahap pengembangan sistem.
terhadap software yang diinginkan mengacu pada user stories. User stories
menggambarkan fitur dan fungsi yang dibutuhkan oleh software yang akan
dibuat.
entitas luar, input dan output yang terlibat dalam sistem serta usecase, activity
7. Tahap ketujuh adalah coding. Tahap ini dilakukan setelah tahap design.
tidak. Apabila sistem tidak berjalan sesuai analisis maka kembali ke tahap
coding.
C. Fase 3
10. Tahap kesepuluh adalah analisis hasil penelitian. Pada tahap ini menjelaskan
berhasil atau tidaknya dalam suatu penelitian dengan permasalahan yang telah
dideskripsikan di awal.
39
1. Planing
terhadap software yang diinginkan mengacu pada user stories. User stories
2. Design
b. Activity Diagram
c. Sequence Diagram
d. Class Diagram
a. Halaman beranda
b. Halaman login
c. Halaman menu kelola data (ubah dan hapus) tempat objek wisata
3. Coding
Pada tahap coding atau pembuatan kode program dilakukannya suatu proses
Pembuatan unit test dilakukan pada tiap-tiap stories yang nantinya akan
4. Testing
Pada tahap ini, testing atau pengujian dilakukan untuk mengetahui sistem
berjalan sesuai dengan kebutuhan atau tidak, apabila tidak sesuai maka
5. Release
Play Store adalah layanan konten digital milik Google yang mencakup toko
pemutar media berbasis cloud. Pada tahap ini adalah tahap upload aplikasi
SIG Objek Wisata pada Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kota
Metro ke dalam Play Store, proses ini dilakukan agar pengguna dapat
a. Studi Literatur
Pada tahap ini data dikumpulkan melalui berbagai literatur seperti pada buku,
b. Wawancara
c. Dokumentasi
dilakukan untuk memperoleh data lokasi berupa kelengkapan data yang belum
Kota Metro merupakan salah satu kota terbesar kedua di Provinsi Lampung. Kota
ini memiliki beberapa tempat objek wisata yang dapat dikunjungi oleh wistawan,
tetapi tidak semua tempat di kota Metro diketahui oleh wisatawan karena
Metro memiliki data tempat pariwisata yang belum dapat diolah secara baik
daerah. Pengarsipan data yang disimpan pada instansi perusahaan tersebut juga
43
masih berupa arsip pembukuan, sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk
Oleh karena itu “Aplikasi Sistem Informasi Geografis Objek Wisata pada Dinas
digunakan oleh Pemerintah Daerah guna pengelolaan data objek wisata berbasis
1. Sistem dapat menampilkan informasi data objek wisata di daerah kota Metro
2. Sistem memiliki admin untuk mengelola data objek wisata, dan melakukan
sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan
44
yang utuh dan dapat berfungsi. Perancangan sistem menentukan bagaimana suatu
sistem akan menyelesaikan apa yang harus diselesaikan. Tahap ini termasuk
dari suatu sistem sehingga setelah dilakukan instalasi akan benar-benar sesuai
Teknologi yang digunakan dalam pembuatan sistem adalah teknologi web service.
Web service merupakan teknologi yang menyediakan integrasi proses dan data.
Pada penelitian ini web service dibangun untuk menghubungkan aplikasi sebagai
pengguna dengan web server yang terhubung dengan database server. Data yang
didapat dari web service dikirim dalam format JSON. Desain arsitektur web
Pada tahap pertama web server akan mempublikasikan service yang dimilikinya
registry. Tahap ketiga dan kelima merupakan proses pemanggilan operasi atau
Use case diagram dibawah ini menjelaskan fungsionalitas dari aplikasi sistem
interaksi antara lain akses menu pilih posisi, akses menu tempat objek wisata,
lain login, tambah data tempat objek wisata, tampil data tempat objek wisata,
ubah data tempat objek wisata, hapus data tempat objek wisata, dan kelola
geografis objek wisata dapat dilihat pada gambar 3.3. dan gambar 3.4.
46
Berikut skenario use case dari diagram use case pengguna yang terdapat pada
Gambar 3.3.
Tabel 3.1 Identifikasi Skenario Use Case Mengakses Menu Pilih Lokasi
Identifikasi
Nama Mengakses Menu Pilih Lokasi
Tujuan Untuk mengetahui keberadaan posisi lokasi yang akan dituju.
Aktor Pengguna
Deskripsi Meliputi proses yang menggambarkan saat akan mengakses menu
pilih lokasi, saat mengakses menu internet dan GPS harus aktif
guna menampilkan keberadaan posisi pengguna
Skenario
Aksi Aktor Respon Sistem
1. Pengguna mengakses halaman 2. Aplikasi akan menampilkan halaman
pilih lokasi. pilih lokasi lalu aplikasi membutuhkan
jaringan internet dan GPS.
3. Pengguna mengaktifkan 4. Aplikasi akan memberikan informasi
internet dan GPS. tentang posisi lokasi tempat wisata
yang dituju pengguna.
48
Tabel 3.3 Identifikasi Skenario Use Case Mengakses Menu Tempat Objek Wisata.
Identifikasi
Nama Mengakses Menu Tempat Objek Wisata
Tujuan Untuk mempermudah pengguna mengetahui info tempat objek
wisata di daerah kota Metro.
Aktor Pengguna
Deskripsi Meliputi proses yang menggambarkan saat akan mengakses salah
satu menu tempat objek wisata dari beberapa kategori yang
tersedia, pengguna dapat memilih tempat objek wisata dan
aplikasi akan menampilkan informasi seputar tempat objek wisata.
Pengguna juga dapat melihat rute perjalanan menuju tempat objek
wisata.
Tabel 3.4 Skenario Use Case Mengakses Menu Tempat Objek Wisata.
Skenario
Aksi Aktor Respon Sistem
1. Pengguna memilih salah satu 2. Aplikasi akan menampilkan menu
kategori objek wisata. dengan menampilkan daftar
tempat objek wisata
3. Pengguna memilih tempat objek 4. Aplikasi akan memberikan
wisata. informasi tentang objek wisata
yang dipilih oleh pengguna
5. Pengguna dapat memilih lihat rute 6. Aplikasi akan membantu
tempat objek wisata memberikan petunjuk arah tujuan
ke tempat objek wisata yang
dipilih oleh pengguna.
Identifikasi
Nama Mengakses Menu Tentang
Tujuan Untuk mempermudah pengguna mengetahui menu tentang
Aktor Pengguna
Deskripsi Meliputi proses yang menggambarkan saat akan mengakses menu
tentang, pada menu ini memberikan informasi tentang aplikasi.
49
Skenario
Aksi Aktor Respon Sistem
1. Pengguna mengakses halaman 2. Aplikasi akan menampilkan
tentang halaman tentang yang berupa
informasi tentang aplikasi.
Berikut skenario use case dari diagram use case admin yang terdapat pada
Gambar 3.4.
Identifikasi
Nama Mengakses Menu Login.
Tujuan Untuk keamanan sistem.
Aktor Admin
Deskripsi Meliputi proses yang menggambarkan saat akan mengakses
sistem objek wisata, dilakukannya login untuk mencegah akses
selain dari admin dan meningkatkan keamanan sistem.
Skenario
Aksi Aktor Respon Sistem
1. Admin memasukkan username 2. Sistem memvalidasi data yang
dan password pada halaman dimasukkan.
login. 3. Sistem menampilkan hasil
validasi data.
4. Menerima hasil validasi data. 5. Login Berhasil.
6. Membuka halaman utama sistem.
50
Wisata.
Tabel 3.9 Identifikasi Skenario Use Case Mengakses Menu Menambahkan Data
Tempat Objek Wisata
Identifikasi
Nama Mengakses Menu Menu Menambahkan Data Tempat Objek
Wisata
Tujuan Untuk menambahkan data tempat objek wisata, dan
mempermudah pengarsipan data tempat objek wisata
Aktor Admin
Deskripsi Dengan kondisi awal belum adanya data objek wisata, lalu
dilakukannya penambahan data yang menghasilkan kondisi
akhir adanya data tempat objek wisata yang baru.
Tabel 3.10 Skenario Use Case Mengakses Menu Tentang Menambahkan Data
Tempat Objek Wisata
Skenario
Aksi Aktor Respon Sistem
1. Admin mengakses halaman 2. Sistem menampilkan halaman
menambahkan data tempat menambahkan data tempat objek
objek wisata wisata
3. Admin melakukan input data 4. Sistem akan menerima masukkan dari
tempat objek wisata admin dan membuat penamabahan
data tempat objek wisata yang baru
Wisata
Tabel 3.11 Identifikasi Skenario Use Case Mengakses Menu Menampilkan Data
Tempat Objek Wisata
Identifikasi
Nama Menampilkan Data Tempat Pariwisata.
Tujuan Untuk melihat data tempat objek wisata.
Aktor Admin
Deskripsi Pengecekan penambahan data pada database dapat dilakukan
dengan cara melihat data.
51
Tabel 3.12 Skenario Use Case Mengakses Menu Menampilkan Data Tempat
Objek Wisata
Skenario
Aksi Aktor Respon Sistem
1. Admin mengakses halaman lihat 2. Sistem menerima perintah lihat
data tempat objek wisata data.
3. Sistem menampilkan data tempat
objek wisata
4. Admin melihat data tempat objek 5. Data tempat objek wisata telah
wisata. ditampilkan.
d. Skenario Use Case Mengakses Menu Mengubah Data Tempat Objek Wisata
Tabel 3.13 Identifikasi Skenario Use Case Mengakses Menu Mengubah Data
Tempat Objek Wisata
Identifikasi
Nama Mengubah Data Tempat Objek Wisata
Tujuan Untuk mengubah data tempat pariwisata yang telah tersimpan.
Aktor Admin
Deskripsi Dengan kondisi awal tersedianya data objek wisata, lalu
dilakukannya ubah data yang menghasilkan kondisi akhir
adanya data tempat objek wisata yang baru.
Tabel 3.14 Identifikasi Skenario Use Case Mengakses Menu Mengubah Data
Tempat Objek Wisata
Skenario
Aksi Aktor Respon Sistem
1. Admin mengakses halaman 2. Sistem menampilkan halaman data
data tempat objek wisata tempat objek wisata
3. Admin melihat dan memilih 4. Sistem memeriksa database lalu
data yang akan diubah menampilkan data yang akan diubah.
e. Skenario Use Case Mengakses Menu Menghapus Data Tempat Objek Wisata
Tabel 3.15 Identifikasi Skenario Use Case Mengakses Menu Menghapus Data
Tempat Objek Wisata
Identifikasi
Nama Menghapus Data Tempat Objek Wisata
Tujuan Untuk menghapus data tempat pariwisata yang telah tersimpan.
Aktor Admin
Deskripsi Dengan kondisi awal tersedianya data objek wisata, lalu
dilakukannya hapus data yang menghasilkan kondisi akhir data
yang dihapus sudah tidak tersedia di database
Tabel 3.16 Identifikasi Skenario Use Case Mengakses Menu Menghapus Data
Tempat Objek Wisata
Skenario
Aksi Aktor Respon Sistem
1. Admin mengakses halaman 2. Sistem menampilkan halaman data
data tempat objek wisata tempat objek wisata
3. Admin melihat dan memilih 4. Sistem memeriksa database lalu
data yang akan dihapus menampilkan data yang akan dihapus.
Sistem juga meminta persetujuan data
saat akan menghapus.
5. Admin melakukan persetujuan 6. Sistem akan menerima masukkan dari
data yang akan dihapus. admin dan data terhapus dari
database
f. Skenario Use Case Mengakses Menu Mencetak Data Tempat Objek Wisata
Tabel 3.17 Identifikasi Skenario Use Case Mengakses Menu Mencetak Data
Tempat Objek Wisata
Identifikasi
Nama Mencetak Data Tempat Pariwisata.
Tujuan Untuk mencetak data tempat objek wisata.
Aktor Admin
Deskripsi Dengan kondisi awal tersedianya data objek wisata, lalu
dilakukannya cetak data yang menghasilkan kondisi akhir data
yang telah dimasukkan di database dapat tercetak.
53
Tabel 3.18 Skenario Use Case Mengakses Menu Mencetak Data Tempat Objek
Wisata
Skenario
Aksi Aktor Respon Sistem
1. Admin mengakses halaman data 2. Sistem menerima perintah halaman
tempat objek wisata yang akan data tempat objek wisata yang
dicetak akan dicetak.
3. Admin memilih button cetak data. 4. Sistem menerima perintah pilihan
halaman cetak data.
5. Sistem mencetak data yang dipilih
oleh admin.
6. Admin melihat data tempat objek 7. Cetak data berhasil.
wisata yang akan dicetak.
Identifikasi
Nama Mengelola Pengaturan Akun
Tujuan Untuk mengelola pengaturan admin.
Aktor Admin
Deskripsi Tersedianya data admin yang telah dilengkapi dengan
password. Pada menu ini admin dapat mengubah data admin
dan password yang dimilikinya.
Skenario
Aksi Aktor Respon Sistem
1. Admin mengakses halaman 2. Sistem menampilkan halaman
pengaturan akun pengaturan akun
3. Admin memilih antara mengubah 4. Sistem memeriksa database lalu
data admin atau kata sandi menampilkan data yang akan
diubah.
5. Admin melakukan input data 6. Sistem akan menerima masukkan
admin atau kata sandi yang akan dari admin dan menghasilkan data
diperbaharui. admin atau kata sandi yang baru.
54
2. Activity Diagram
sistem. Pada aplikasi ini terdapat 3 (tiga) activity diagram yang dijelaskan
3. Sequence Diagram
fungsionalitas dalam use case. Pada aplikasi ini terdapat 3 (tiga) sequence
Apabila pengguna akan memilih lokasi objek wisata yang akan dituju maka
utama dan pengguna mengakses menu pilih lokasi, selanjutnya aplikasi akan
meminta data semua lokasi tempat wisata, dan sistem akan menampilkan
semua lokasi tempat objek wisata. Berikut Sequence Diagram Pilih Lokasi
pengguna memilih salah satu kategori tempat objek wisata, selanjutnya menu
utama meminta data daftar objek wisata, dan sistem akan mencocokan dengan
entity daftar objek wisata. Setelah mendapatkan data daftar objek wisata yang
User melihat daftar objek wisata lalu memilih tempat objek wisata yang
dituju, halaman daftar objek wisata meminta informasi tempat objek wisata,
dan sistem akan mencocokkan dengan entity data objek wisata, setelah
tempat objek wisata yang dituju di halaman objek wisata. Berikut Sequence
mengakses menu tentang selanjutnya menu utama meminta data tentang, lalu
sistem mencocokkan dengan entity tentang. Apabila isi dari menu tentang
Gambar 3.7.
4. Class Diagram
Class diagram adalah suatu model statis yang menggambarkan struktur dan
deskripsi class serta hubungannya antara class. Class terdiri dari nama kelas,
atribut dan operasi atau metode. Berikut class diagram pada aplikasi sistem
Berikut adalah rancangan tabel dari Entity Relationship Diagram pada Gambar
3.11
1. Tabel Kategori
Tabel ini digunakan untuk menyimpan data kategori yang memudahkan admin
kategori pada objek wisata yaitu tempat wisata, agen perjalanan wisata, bumi
2. Tabel Daerah
Tabel ini digunakan untuk menyimpan data daerah yang meliputi nama daerah
se-kota Metro.
Tabel ini digunakan untuk menyimpan data tempat wisata di daerah kota
Metro.
Tabel ini digunakan untuk menyimpan data agen perjalanan wisata di daerah
kota Metro.
Tabel ini digunakan untuk menyimpan data bumi perkemahan di daerah kota
Metro.
6. Tabel Cinderamata
Tabel ini digunakan untuk menyimpan data cinderamata di daerah kota Metro.
7. Tabel Hotel
Tabel ini digunakan untuk menyimpan data hotel di daerah kota Metro.
Tabel ini digunakan untuk menyimpan data kolam renang di daerah kota
Metro.
9. Tabel Kuliner
Tabel ini digunakan untuk menyimpan data kuliner di daerah kota Metro.
tampilan (interface) sistem dibentuk. User interface aplikasi SIG objek wisata
pada Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kota Metro terbagi menjadi 2
bagian, yaitu user interface sistem web dan user interface aplikasi mobile
a. Halaman Login
b. Halaman Beranda
menambahkan data objek wisata yang dikelola oleh admin, halaman tambah
Halaman Ubah Data digunakan untuk memperbaharui data yang sudah ada,
Halaman Hapus Data digunakan untuk menghapus data yang sudah ada
dengan meng-klik tombol hapus, halaman hapus data disajikan pada Gambar
3.14.
Halaman Lihat Data Objek Wisata merupakan halaman untuk admin melihat
data yang telah ditambahkan ke database. Halaman lihat data ini disajikan
mencetak data yang telah ditambahkan ke database. Halaman lihat data ini
Cetak data
yang dimiliki oleh admin. Halaman pengaturan akun ini disajikan pada
gambar 3.17.
disajikan di aplikasi yaitu halaman beranda, menu pilihan kategori wisata, dan
menu tentang. Pada menu kategori wisata terdapat 7 (tujuh) pilihan seperti tempat
wisata, agen perjalanan wisata, bumi perkemahan, cinderamata, hotel, kuliner dan
kolam renang. Apabila user memilih salah satu menu kategoti, maka aplikasi akan
a. Halaman Beranda
Activity diagram pilih lokasi dimulai dengan mengaktifkan internet dan GPS,
setelah itu pengguna memilih atau mengakses menu pilih lokasi yang
kemudian sistem menampilkan peta dengan marker semua data lokasi objek
Berikut rancangan halaman pilih lokasi dari aplikasi yang disajikan pada
gambar 3.20.
Activity diagram data tempat objek wisata dimulai pengguna mengakses menu
kategori tempat objek wisata dan sistem menampilkan daftar tempat objek
wisata dari kategori yang dipilih. Pengguna memilih salah satu tempat objek
wisata, lalu sistem menampilkan daftar informasi tempat objek wisata tersebut.
Pengguna dapat menekan tombol lihat rute, dan sistem akan menampilkan rute
tempat objek wisata. Activity diagram Tempat Objek Wisata disajikan pada
gambar 3.21.
Sliding menu berisi daftar halaman yang disediakan pada aplikasi mobile.
Pada sliding menu ini terdapat menu beranda, beberapa menu kategori tempat
objek wisata, menu tentang dan menu keluar. Sliding menu dari aplikasi
Halaman daftar data objek dari aplikasi ini merupakan tampilan apabila user
memilih salah satu kategori objek wisata, kategori objek wisata berupa tempat
Halaman informasi objek dari aplikasi ini merupakan tampilan setelah user
memilih salah satu tempat objek wisata, berikut disajikan pada gambar 3.24.
Halaman lihat rute dari aplikasi ini merupakan tampilan setelah user memilih
tombol “Lihat Rute” yang tersedia di halaman informasi objek wisata, berikut
Metode pengujian sistem dalam penelitian ini adalah pengujian Black Box dengan
semua elemen-elemen perangkat lunak yang dibuat apakah sudah sesuai dengan
Pengujian ini diyakinkan bahwa masukan dan respon yang diterima sama
pada fungsi aplikasi, interface aplikasi dan kesalahan pada struktur data aplikasi.
Rancangan daftar pengujian disajikan pada Tabel 3.30 dan Tabel 3.31
Tabel 3.30 Daftar Pengujian Black-Box pada Sistem Web untuk Admin
Tabel 3.30 Daftar Pengujian Black-Box pada Sistem Web untuk Admin (Lanjutan)
Tabel 3.31 Daftar Pengujian Black-Box pada Aplikasi untuk Pengguna (Lanjutan)
Tabel 3.31 Daftar Pengujian Black-Box pada Aplikasi untuk Pengguna (Lanjutan)
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Dari hasil penelitian yang dilakukan, penulis dapat mengambil simpulan sebagai
berikut.
1. Sistem informasi geografis objek wisata berbasis mobile Android pada Dinas
2. Sitem yang berbasis web yang digunakan oleh admin berhasil melakukan olah
data seperti menambah data tempat objek wisata, mengubah data tempat
objek wisata, melihat data tempat objek wisata dan menghapus data tempat
kategori, dan melihat rute tempat objek wisata yang akan dituju.
Nougat dan kompatibel terhadap device Android dengan resolusi 4 inch, 4.5
121
inch, 5 inch, 5.5 inch dan dari semua kelas yang diuji aplikasi dapat berfungsi
sesuai analisis.
5.2 Saran
maka beberapa saran yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan sistem ini
1. Aplikasi diharapkan dapat berjalan dengan baik dalam kondisi internet yang
kurang stabil.
kota Metro.
DAFTAR PUSTAKA
Halim, J I., et al. 2011. Framework Pemetaan Data Berbasis Peta dengan
Menggunakan Google Maps API (Skripsi). Jakarta. Universitas Bina
Nusantara.
Hardianto, Rahman dan Yuni Nuraeni, S.T. 2014. Perangkat Lunak Informasi
Wisata Di Bandung Dan Sekitarnya Berbasis Android. Bandung. Jurnal
LPKIA. Vol.1, No.1.
Kadir, Abdul. 2007. From Zero to A Pro : Membuat Aplikasi Web dengan PHP
dan Database. Yogyakarta. Penerbit ANDI.
Jiang, F., Y. Lu. 2012 Software Testing Model Selection Research based on Yin-
123
Kasman, Akhmad Dharma. 2013. Kolaborasi Dahsyat Android dengan PHP &
MySQL. Yogyakarta. Lokomedia.
Kurniawan, Erick. 2014. Implementasi REST Web Service Untuk Sales Order Dan
Sales Tracking Berbasis Mobile. Jurnal EKSIS Vol 07 No 01.
Raharjo, Budi, dkk. 2012. Modul Pemrograman Web HTML, PHP & MySQL.
Bandung. Modula
Rahman, M. Aminudin, Imam K., dan Ridho R.H. 2013. Perancangan dan
Implementasi RESTful Web Service untuk Game Sosial Food Merchant
Saga pada Perangkat Android. Surabaya. Teknik Informatika ITS.
124
Soebroto, Arief Andy dan Adien Faishol Habib. 2014. Rancang Bangun Aplikasi
Perangkat Bergerak Penanda Dini Bahaya Banjir Menggunakan Web
Service. Malang. Program Teknologi Informatika dan Ilmu Komputer
Universitas Brawijaya.
Steiniger, S., Moritz Neun dan Alistair Edwardes. 2006. Foundations of Location
Based Services, Lecture Notes. Switzerland. University of Zurich.
Supriyanto, Aji. 2007. Web dengan HTML & XML. Yogyakarta. Graha Ilmu.
Utama, Ernawati, dan Desi Andreswari. 2015. Aplikasi Sebaran Objek Wisata Di
Kota Bengkulu Berbasis Android. Bengkulu. Jurnal Rekursif. Vol.3 No.1:
2303-0755.
Wahab, Saleh, Ph.d. 1985. Manajemen Pariwisata. Jakarta. PT. Pradya Paramitha.
Wahyudi, Bambang. 2008. Konsep Sistem Informasi dari Bit sampai ke Database.
Yogyakarta. Andi.