Akhir
Kegiatan
Fasilitasi Peningkatan Kapasitas Badan
Penelitian dan Pengembangan Daerah
(BPPD) Dalam Penguatan Sistem Inovasi
Daerah (SIDa) Provinsi Tahun 2016
102
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan kekuatan pada
kita, sehingga Laporan Akhir Pelaksanaan Kegiatan Peningkatan Kapasitas Badan Penelitian dan
Pengembangan Daerah (BPPD) Provinsi Tahun 2016 ini dapat diselesaikan.
Menindaklanjuti Peraturan Bersama Menteri Negara Riset dan Teknologi dan Menteri Dalam Negeri
Nomor 03 Tahun 2012 dan Nomor 36 Tahun 2012 tentang Penguatan Sistem Inovasi Daerah (SIDa),
Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) melalui Asisten Deputi Pengembangan
Kelembagaan, Deputi Kelembagaan Iptek, bekerja sama dengan Badan Penelitian dan
Pengembangan Kementerian Dalam Negeri (BPP Kemendagri), sesuai dengan Pasal 16 ayat (2) huruf
b, telah memberikan fasilitasi peningkatan kapasitas Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah
(BPPD) Provinsi sebagai koordinator penguatan SIDa di tahun 2016.
Laporan Akhir ini ditujukan sebagai salah satu bentuk pertanggung jawaban pelaksanaan fasilitasi
peningkatan kapasitas Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BPPD) Provinsi sebagai
koordinator penguatan SIDa di tahun 2016. Selain itu dapat menjadi rujukan dalam mereview atau
menentukan BPPD Provinsi untuk memperoleh fasilitasi peningkatan kapasitas dan kapabilitas peran
BPPD Provinsi ditahun anggaran selanjutnya. Di dalam laporan ini terdapat hasil laporan evaluasi
kinerja BPPD dalam peningkatan SIDa di 15 (lima belas) provinsi BPPD yang mempunyai tupoksi
khusus kelitbangan setingkat Eselon 2 (dua).
Diharapkan laporan akhir kegiatan ini dapat memberikan masukan untuk dapat meningkatkan
kapasitas dan kapabilitas kelembagaan iptek di daerah dan dapat berkontribusi dalam pertumbuhan
ekonomi yang mampu meningkatkan daya saing daerah demi terwujudnya masyarakat yang
sejahtera (innovation for welfare).
Semoga bermanfaat,
Kemal Prihatman
1
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN ............................................................................................................................... 3
I.1 Latar Belakang......................................................................................................................... 3
I.2 Landasan Hukum..................................................................................................................... 6
I.3 Maksud, Tujuan, dan Sasaran ................................................................................................. 7
I.3.1 Maksud................................................................................................................................ 7
I.3.2 Tujuan ................................................................................................................................. 8
I.3.3 Sasaran ................................................................................................................................ 8
I.4 Ruang Lingkup dan Kelompok Sasaran ................................................................................... 8
I.5 Tolok Ukur Keberhasilan ....................................................................................................... 12
I.6 Tahapan Pelaksanaan ........................................................................................................... 13
I.7 Jadwal Pelaksanaan .............................................................................................................. 13
II. PERSIAPAN KEGIATAN................................................................................................................... 14
II.1 Penyempurnaan Panduan Pelaksanaan Fasilitasi tahun 2016.............................................. 14
II.2 Pembentukan Tim Kerja ........................................................................................................ 15
II.3 Rapat Koordinasi ................................................................................................................... 15
II.4 Mekanisme Penetapan Daerah yang Menerima Fasilitasi .................................................... 16
III. PELAKSANAAN KEGIATAN FASILITASI ....................................................................................... 22
IV. EVALUASI KINERJA BPPD DALAM PENGUATAN SIDA ............................................................... 23
IV.1 Metode Evaluasi.................................................................................................................... 23
IV.2 Pelaksanaan Kegiatan Evaluasi dan Monitoring ................................................................... 33
IV.2.1 Monitoring Kegiatan Fasilitasi....................................................................................... 33
IV.2.2 Pelaksanaan Kegiatan Evaluasi ..................................................................................... 40
IV.3 Pemeringkatan Kapasitas BPPD dalam Menunjang SIDa ...................................................... 85
V. PENUTUP ....................................................................................................................................... 87
V.1 Kesimpulan............................................................................................................................ 87
2
I. PENDAHULUAN
Iptek, inovasi, dan sistem inovasi menjadi kata kunci yang sangat penting bagi
tercapainya pembangunan dan daya saing nasional. Penguatan sistem inovasi
nasional (SINas) mencakup penguatan kelembagaan, sumber daya, jaringan iptek
dan peningkatan relevansi, produktivitas riset, dan pendayagunaan iptek dalam
rangka peningkatan kontribusi iptek terhadap pertumbuhan ekonomi dan
peningkatan kesejahteraan masyarakat.
3
Kelembagaan iptek mempunyai peran yang sangat besar dalam memasok hasil
penelitian dan pengembangan (litbang), untuk meningkatkan daya saing sektor
industri sebagai upaya memperbaiki tingkat perekonomian nasional. Sebagai contoh,
dalam sektor industri dan perdagangan, peran kelembagaan iptek diarahkan juga
untuk menjawab beberapa kendala mendasar, antara lain: (i) rendahnya kandungan
teknologi produk barang dan jasa; (ii) rendahnya kontribusi kapasitas teknologi
domestik dan litbang dalam proses produksi dan distribusi; dan (iii) implementasi
standardisasi dan sertifikasi proses produksi dan distribusi barang dan jasa untuk
mendukung daya saing dalam perdagangan internasional.
Dalam konteks sistem inovasi, setiap lembaga pengembang iptek perlu mempunyai 3
(tiga) kapasitas, yakni: [1] kapasitas dalam mengakses informasi tentang realita
kebutuhan teknologi, potensi sumberdaya yang dapat dikelola atau diakses,
teknologi yang telah tersedia, perkembangan mutakhir ilmu pengetahuan,
keberadaan pakar luar-lembaga yang potensial untuk berkolaborasi, dan sumber
pembiayaan kegiatan riset (sourcing capacity); [2] kapasitas dalam memublikasikan
hasil-hasil risetnya, mendifusikan paket teknologi yang dihasilkan, dan memberikan
landasan akademik untuk perumusan kebijakan publik (disseminating capacity); dan
[3] kapasitas intinya dalam pelaksanaan riset dan pengembangan teknologi secara
produktif, bermutu, dan relevan, serta sepadan dengan kapasitas adopsi calon
pengguna potensialnya (R&D capacity) (Lakitan, 2011).
Sejalan dengan hal tersebut, untuk mendukung penguatan sistem inovasi, khususnya
di daerah, pada 25 April 2012 bersamaan dengan perayaan Hari Otonomi Daerah ke-
16, telah ditandatangani Peraturan Bersama Menteri Negara Riset dan Teknologi dan
Menteri Dalam Negeri Nomor 03 Tahun 2012 dan Nomor 36 Tahun 2012 tentang
Penguatan Sistem Inovasi Daerah. Peraturan ini merupakan salah satu bukti
kebersamaan sekaligus menjadi dasar hukum (legal basis) bagi Pemerintah maupun
pemerintah daerah dalam upaya meningkatkan daya saing daerah melalui iptek dan
inovasi.
Dalam konteks penyelenggaraan pemerintahan daerah, salah satu unsur kunci yang
memiliki peran besar dalam penguatan SIDa adalah Badan Penelitian dan
4
Pengembangan Daerah (BPPD), atau sebutan lainnya yang memiliki tugas pokok dan
fungsi (tupoksi) kelitbangan.
Penguatan BPPD merupakan salah satu langkah strategis dalam penguatan SINas
maupun SIDa, agar lembaga iptek dapat berkinerja tinggi. Dengan menghasilkan
inovasi teknologi yang sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas adopsi pengguna
teknologi (masyarakat, industri, dan Pemerintah). Pasal 16 ayat (2) huruf b Peraturan
Bersama Menteri Negara Riset dan Teknologi dan Menteri Dalam Negeri Nomor 3
Tahun 2012 dan Nomor 36 Tahun 2012 tentang Penguatan SIDa menyatakan bahwa
penataan terhadap institusi pemerintah daerah dilakukan dengan meningkatkan
kapasitas dan peran BPPD sebagai koordinator dalam penguatan SIDa. Pada Pasal 32
mengamanatkan kepada gubernur untuk membentuk Tim Koordinasi Penguatan
SIDa di Provinsi. Kepala BPPD berperan sebagai Sekretaris Tim Koordinasi yang
mempunyai tugas antara lain menyusun dokumen Roadmap Penguatan SIDa. Hal ini
sejalan dengan Pasal 7 Ayat (2) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun
2011, yang menyatakan bahwa tugas BPPD Provinsi antara lain adalah menyusun
kebijakan teknis, rencana, dan program kelitbangan di lingkungan pemerintahan
provinsi dan pemerintahan kabupaten/kota di wilayahnya, sedangkan salah satu
kewenangannya adalah melaksanakan pengelolaan pembangunan daerah.
5
(enam) BPPD yang mendapatkan fasilitasi. Pada tahun 2014, ada 7 (tujuh) BPPD yang
akan mendapatkan Fasilitasi Peningkatan Kapasitas BPPD Provinsi sebagai
Koordinator Penguatan SIDa. Selanjutnya, pada tahun 2015 ada 5 (lima) BPPD yang
akan mendapatkan Fasilitasi Peningkatan Kapasitas BPPD Provinsi sebagai
Koordinator Penguatan SIDa. Dan pada tahun 2016 terdapat 12 (dua belas) BPPD
yang terfasilitasi, yakni BPPD Provinsi Jawa Tengah; Badan Penelitian,
Pengembangan dan Penerapan (BP3) Iptek Jawa Barat; Badan Penelitian,
Pengembangan dan Inovasi Daerah Provinsi Lampung; Badan Penelitian,
Pengembangan dan Inovasi Daerah Provinsi Sumatera Selatan; BPPD Provinsi
Sulawesi Tengah; BPPD Provinsi Sulawesi Tenggara; BPPD Provinsi Sulawesi Selatan;
BPPD Provinsi Kalimantan Timur; BPPD Provinsi Jambi; BPPD Provinsi Banten; BPPD
Provinsi Nusa Tenggara Timur; dan BPPD Provinsi Riau.
6
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
10. Peraturan Bersama Menteri Negara Riset dan Teknologi dan Menteri Dalam
Negeri Nomor 3 Tahun 2012 dan Nomor 36 Tahun 2012 tentang Penguatan
Sistem Inovasi Daerah;
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2011 tentang Pedoman
Penerbitan Rekomendasi Penelitian.
12. Keputusan Presiden Nomor 99/M Tahun 2015 tentang pengangkatan Direktur
Jenderal Kelembagaan Iptek dan Dikti.
I.3.1 Maksud
7
untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang berkelanjutan dan berkeadilan
melalui inovasi teknologi.
I.3.2 Tujuan
Tujuan pemberian fasilitasi adalah untuk peningkatan kapasitas BPPD Provinsi sebagai
koordinator dalam penguatan SIDa.
I.3.3 Sasaran
a. Tersedianya data dan informasi dasar mengenai kapasitas dan kapabilitas kelembagaan
kelitbangan daerah secara nasional;
b. Tersedianya bahan rujukan dalam menentukan daerah yang mendapat fasilitasi penguatan
kapasitas dan kapabilitas kelembagaan kelitbangan;
c. Tersedianya bahan rujukan bagi berbagai pihak untuk berpartisipasi dalam pelaksanaan
fasilitasi peningkatan kapasitas BPPD sebagai koordinator dalam pengembangan dan
penguatan SIDa.
URAIAN
NOMENKLATUR,
NO. KATEGORI KEDUDUKAN, JUMLAH PROVINSI
TUGAS POKOK, DAN
FUNGSI (TUPOKSI)
1. Balitbangda Provinsi
1. Kelompok I Berbentuk Badan (15)
Sumatera Utara
Penelitian dan
8
URAIAN
NOMENKLATUR,
NO. KATEGORI KEDUDUKAN, JUMLAH PROVINSI
TUGAS POKOK, DAN
FUNGSI (TUPOKSI)
Pengembangan 2. BPP Provinsi Riau
Daerah (BPPD) 3. Balitbangda Provinsi Jambi
dengan Tupoksi 4. Balitbangnovda Provinsi
khusus kelitbangan Sumatera Selatan
dan Dipimpin 5. Balitbangda Provinsi Banten
Pejabat setingkat 6. Balitbangda Provinsi Jawa
Eselon II Tengah
7. Balitbangda Provinsi Jawa
Timur
8. Balitbangda Provinsi
Kalimantan Selatan
9. Balitbangda Provinsi
Kalimantan Timur
10. Balitbangda Provinsi
Sulawesi Tengah
11. Balitbangda Provinsi
Sulawesi Selatan
12. Balitbangda Provinsi
Sulawesi Tenggara
13. BPPD Provinsi Nusa Tenggara
Timur
14. Balitbangnovda Provinsi
Lampung
15. BP3 Iptek Provinsi Jawa Barat
2. Kelompok II Berbentuk Badan (4) 1. Balitbang Statistik Daerah
yang wajib Provinsi Bengkulu
9
URAIAN
NOMENKLATUR,
NO. KATEGORI KEDUDUKAN, JUMLAH PROVINSI
TUGAS POKOK, DAN
FUNGSI (TUPOKSI)
menyelenggarakan 2. Badan Lingkungan Hidup dan
tupoksi kelitbangan Penelitian Provinsi Nusa
dan beberapa Tenggara Barat
urusan lainnya 3. Badan Pendidikan dan Pelatihan
sebagai tupoksi dan Penelitian dan Pengembangan
Dipimpin Pejabat Daerah (BP4D) Provinsi Nusa
setingkat Eselon II Tenggara Timur
4. Badan Lingkungan Hidup, Riset,
Teknologi, dan Informasi
(Balihristi) Provinsi Gorontalo
3. Kelompok III Berbentuk Kantor (1) 1. Kantor Litbang Provinsi
Penelitian dan Kalimantan Barat
Pengembangan
Daerah (KPPD)
dengan Tupoksi
khusus kelitbangan
dan Dipimpin
Pejabat setingkat
Eselon III
4. Kelompok IV BerbentukBadan (13) 1. Bappeda Provinsi Aceh
Perencanaan 2. Bappeda Prov. DKI Jakarta
Pembangunan 3. Bappeda & Statistik Prov.
Daerah (BAPPEDA) Bangka Belitung
dan Dipimpin 4. Bappeda Prov. Sumatera
Pejabat setingkat Barat
Eselon II, sedangkan 5. Bappeda Prov. Kepulauan
10
URAIAN
NOMENKLATUR,
NO. KATEGORI KEDUDUKAN, JUMLAH PROVINSI
TUGAS POKOK, DAN
FUNGSI (TUPOKSI)
tupoksi kelitbangan Riau
ditangani oleh salah 6. Bappeda Prov. Bali
satu “Bidang” atau 7. Bappeda Prov. Sulawesi
“UPTD” yang Utara – UPTD Litbang
Dipimpin Pejabat 8. Bappeda Prov. Kalimantan
setingkat Eselon III Tengah
9. Bappeda Prov. Sulawesi
Barat
10. Bappeda & Statistik Prov.
Maluku
11. Bappeda Prov. Maluku Utara
12. Bappeda Prov. Papua
13. Bappeda Prov. Papua Barat
5. Kelompok V Berbentuk Biro di (1) 1. Biro Administrasi Pembangunan
bawah Sekretariat Sekda Provinsi (Daerah
Daerah Provinsi Istimewa Yogyakarta
dengan nomenklatur
“Biro Administrasi
Pembangunan
Sekretariat Daerah
Provinsi” dan
Dipimpin Pejabat
setingkat Eselon II,
sedangkan tupoksi
kelitbangan
ditangani oleh salah
11
URAIAN
NOMENKLATUR,
NO. KATEGORI KEDUDUKAN, JUMLAH PROVINSI
TUGAS POKOK, DAN
FUNGSI (TUPOKSI)
satu “Bagian” yang
Dipimpin Pejabat
setingkat Eselon III
Lembaga yang bisa mengajukan sebagai penerima fasilitasi peningkatan kapasitas dan
kapabilitas kelembagaan adalah BPPD yang termasuk dalam kelompok BPPD Kategori I
yang berbentuk BPPD dengan tupoksi khusus kelitbangan dan dipimpin pejabat
setingkat Eselon II.
b) Komprehensifnya format roadmap penguatan SIDa yang memuat: kondisi SIDa saat ini,
tantangan dan peluang SIDa, kondisi SIDa yang akan dicapai, arah kebijakan strategi
penguatan SIDa, fokus dan program prioritas SIDa, dan rencana aksi penguatan SIDa.
12
I.6 Tahapan Pelaksanaan
Sosialisasi S
Revisi Pedoman
Program dan Fasilitasi E
Fasilitasi
TOT Fasilitasi Peningkatan Evaluasi Kinerja L
Peningkatan Penetapan
Peningkatan Kapasitas BPPD BPPD dan
Kapasitas BPPD
Pemetaan
BPPD Kategori E
Kapasitas BPPD Provinsi Sebagai
Provinsi Sebagai Utama S
Provinsi Sebagai Koordinator Kategori Utama
Koordinator A
Koordinator Penguatan SIDa
Penguatan SIDa I
Penguatan SIDa
Penjadwalan dan diagram alur prosedur rencana kegiatan Peningkatan Kapasitas BPPD
Provinsi dalam rangka implementasi Penguatan SIDa tahun 2016 ditampilkan pada Gambar
3.3.
Gambar 2.3. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Fasilitasi Pengembangan BPPD Dalam Rangka
Penguatan SIDa Tahun 2016
13
II. PERSIAPAN KEGIATAN
Tahap persiapan merupakan rangkaian kegiatan sebelum memulai pelaksanaan kegiatan fasilitasi,
serta evaluasi dan monitoring kapasitas BPPD dalm mendukung pelaksanaan SIDa.Dalam tahap awal
ini disusun hal-hal penting yang harus segera dilakukan dengan tujuan untuk mengefektifkan waktu
dan pekerjaan. Tahap persiapan kegiatan Fasilitasi peningkatan kapasitas BPPD meliputi kegiatan-
kegiatan sebagai berikut :
Selain itu dilakukan kunjungan dan koordinasi dengan Badan Penelitian dan Pengembangan
Kementerian Dalam Negeri sebagai rekan dalam pelaksanaan Peraturan Bersama antara
Menteri Negara Riset dan
Teknologi Republik Indonesia
dan Menteri Riset dan
Teknologi Republik Indonesia
di tahun 2012 Tentang
Sistem Inovasi Daerah pada
11 April 2016.
14
II.2 Pembentukan Tim Kerja
Definisi Tim Kerja (team work) adalah suatu kelompok orang yang bekerja sama secara tetap,
teratur dan sesering mungkin untuk mencapai Tujuan Bersama. Untuk menyukseskan
penyelenggaraan kegiatan Fasilitasi Peningkatan Kapasitas BPPD Tahun 2016 maka
dikeluarkan Surat Keputusan Direktorat Jenderal Kelembagaan Ilmu Pengetahuan, Teknologi,
dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia dengan Nomor : 156/C/KEP/III/2016 tentang
Pengangkatan Tim Fasilitasi Peningkatan Kapasitas Badan Penelitian Pengembangan Daerah
Tahun 2016 Direktorat Jenderal Kelembagaan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Pendidikan
(terlampir) yang memutuskan pembentukan Tim Fasilitasi Peningkatan Kapasitas Badan
Penelitian Pengembangan yang selanjutnya disebut Tim Fasilitasi. Untuk melaksanakan
kegiatan tersebut, Tim Fasilitasi terdiri dari: Tim Pengarah, Tim Pelaksana dan Supervisi; Tim
Monitoring dan Evaluasi (monev); Tim Penilai Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah
Provinsi Kategori Utama; dan Tim Kesekretariatan. Dalam pelaksanaan tugasnya, tim
koordinasi bertanggung jawab dan menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan kepada
Direktorat Jenderal Kelembagaan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi melalui
Direktur Lembaga Penelitian dan Pengembangan.
Upaya sosialisasi kegiatan ini juga dilakukan melalul undangan kegiatan yang dilakuakan
oleh BPPD Provinsi dalam rangka Sosialiasi kegiatan yang bersinggungan dengan seluruh
aktivitas kegiatan Kementerian Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi.
16
SosialisasiPenerimaan
di BPPD Kalimantan
proposalTimur
daerah
17
2. Review Proposal Daerah
18
Review Proposal BPPD Riau
Setelah dilakukan penelaahan terhadap 12 (dua) belas proposal masuk yang akan
difasilitasi. Dari hasil penelaahan tersebut, belum semua BPPD memfokuskan
implementasi SIDa pada satu komoditas yang saling terkait dengan progam-program
yang ada pada Dirjen Kelembagaan Iptek dan Dikti khususnya. Hasil yang dicapai adalah
sinkronisasi pelaksanaan kegiatan yang akan dilakukan dari dana fasilitasi Peningkatan
Kapasitas BPPD Provinsi dikaitkan dengan program kegiatan lain yang ada pada
Direktorat Lembaga Penelitian dan Pengembangan. Model Implementasi SIDa berupa
hilirisasi produk komoditas unggulan masing-masing daerah dikaitkan dengan kerangka
kebijakan dalam pelaksanaannya. Dalam hal ini perlu dikaitkan dengan program Pusat
Unggulan Iptek, program kegiatan Science Techno Park (STP) yang ada pada masing-
masing Daerah. Model Implementasi penguatan SIDa dimasing-masing Daerah
memfokuskan kepada hilirisasi produk komuditas unggulan daerah yang berbasis pada
hasil penelitian dan pengembangan ada di 12 BPPD Provinsi, yaitu :
1. BPPD Provinsi Jawa Tengah;
2. Badan Penelitian, Pengembangan dan Penerapan (BP3) Iptek Jawa Barat;
19
3. Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi Daerah Provinsi Lampung;
4. Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi Daerah Provinsi Sumatera Selatan;
5. BPPD Provinsi Sulawesi Tengah;
6. BPPD Provinsi Sulawesi Tenggara;
7. BPPD Provinsi Sulawesi Selatan;
8. BPPD Provinsi Kalimantan Timur;
9. BPPD Provinsi Jambi;
10. BPPD Provinsi Banten;
11. . BPPD Provinsi Nusa Tenggara Timur; dan
12. . BPPD Provinsi Riau
20
termin ke dua, dan 20% di termin ketiga. Berlangsung selama lima (5) bulan, dimulai di
bulan Mei dan berakhir di bulan Oktober tahun 2016.
Berdasarkan Surat Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran Dirjen Kelembagaan IPTEK dan
Dikti No. 1396/C1/KEP/V/2016.: 12 Paket Kontrak Fasilitasi Peningkatan Kapasitas
Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BPPD) :
1. BP3 Iptek Provinsi Jawa Barat Rp 375.000.000,-
2. Balitbangnovda Provinsi Lampung Rp 175.000.000,-
3. Balitbangnovda Provinsi Sumatera Selatan Rp 175.000.000,-
4. BPPD Provinsi Jawa Tengah Rp 175.000.000,-
5. BPPD Provinsi Banten Rp 150.000.000,-
6. BPPD Provinsi Sulawesi Selatan Rp 125.000.000,-
7. BPPD Provinsi Sulawesi Tengah Rp 125.000.000,-
8. BPPD Provinsi Sulawesi Tenggara Rp 125.000.000,-
9. BPPD Provinsi Kalimantan Timur Rp 125.000.000,-
10. BPPD Provinsi Jambi Rp 125.000.000,-
11. BPPD Provinsi Nusa Tenggara Timur Rp 125.000.000,
12. BPPD Provinsi Riau Rp 125.000.000,-
Besaran nilai kontrak pada masing-masing BPPD ditentukan berdasarkan penilaian oleh
Tim seleksi dari usulan proposal yang diterima dan kegiatan yang akan dilakukan dari
dana fasilitasi BPPD.
21
III. PELAKSANAAN KEGIATAN FASILITASI
Kegiatan Fasilitasi Peningkatan Kapasitas BPPD Provinsi merupakan kegiatan kontrak kerjasama
yang dilakukan oleh Direktorat Lemlitbang Kementerian Ristekdikti dengan BPPD selaku
lembaga penerima fasilitasi. BPPD Provinsi sebagai Koordinator Penguatan SIDa di daerah
melakukan kegiatan sesuai rencana kerja dan rencana anggaran yang diajukan di dalam
proposal yang telah disepakati. Dasar pencairan dana program fasilitasi adalah kontrak
kerjasama antara pejabat lembaga penerima atau yang mewakili dengan Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) program fasilitasi sesuai dengan jumlah/nilai fasilitasi yang disetujui sesuai
Surat Keputusan Menteri Negara Riset, Teknologi dan Perguruan Tinggi. Kontrak pelaksanaan
kegiatan fasilitasi ini berlangsung selama 5 (lima) bulan terhitung dari disepakatinya dan
ditandatanganinya kontrak per Juni berakhir hingga Oktober tahun anggaran 2016.
Keragaman permasalahan, kebutuhan, serta sumber daya yang dimiliki BPPD Daerah dalam
upaya penguatan SIDa tentu menentukan bentuk fasilitasi peningkatan kapasitas kelembagaan
BPPD yang berbeda-beda. Secara garis besar fasilitasi yang diberikan kepada BPPD Provinsi di
tahun 2016 adalah:
Berupa pendampingan sebagai upaya evaluasi dan implementasi dokumen roadmap SIDa
yang sudah ada, dalam bentuk Focus Group Discussion (FGD), konsinyering, workshop,
seminar dan sebagainya dan melibatkan instansi terkait.
Berupa dukungan atau pendampingan dalam Focus Group Discussion (FGD), konsinyering,
workshop, seminar dan sebagainya terkait dengan pengembangan kebijakan SIDa dengan
melibatkan instansi terkait.
22
IV. EVALUASI KINERJA BPPD DALAM PENGUATAN SIDA
23
5. Penentuan Magnitude/maturitas (M) didasarkan pada penilaian pakar atas data empirik
regional yang ada, dimana panel pakar yang menilai adalah pakar nasional. Magnitude ini
dapat berupa magnitude determinan, level, maupun total. Pengukuran dengan skala Likert.
6. Skor setiap level dan total skor dihitung dengan weighted scoring method (WSM).
Tahapan Analisis
1. Perumusan Profil SIDa/BPPD berbasis prioritas dan magnitude masing-masing determinan
untuk mengetahui determinan yang perlu diintervensi
2. Perumusan profil SIDa/BPPD berbasis SKOR pada masing-masing level untuk mengetahui
level yang perlu diintervensi
3. Perumusan profil SIDa/BPPD secara nasional berbasis TOTAL SKOR untuk mengetahui
SIDa/BPPD yang perlu diintervensi
4. Analisis peran non-BPPD dalam penguatan SIDa
5. Pemeringkatan BPPD
24
Konsepsi yang dikembangkan dari hasil
analisis benchmarking berbasis landasan Model – Konsepsi Awal
teori penguatan sistem inovasi
Tahapan Analisis
ANALISIS PENILAIAN KINERJA SIDa / BPPD
dan Pengambilan
Keputusan
• Analisis Profil SIDa / BPPD berbasis Prioritas dan Magnitude
• Analisis Level intervensi : Basis Skor dan Total Skor
• Analisis Peran Non BPPD dalam Penguatan SIDa
• Pemeringkatan BPPD
25
POLICY
ENTERPRISE
Innovation
Environment
UNIVERSITY RESEARCH INST
Innovation
SUPPORT
(Institution
& Program)
INNOVATION
OUTPUT
26
Determinants of ANREGIS
REGIS Evaluation
FOCUS LEVEL
ELEMENT LEVEL
ASPECT LEVEL
27
Determinan Penguatan Sistem Inovasi
Kerangka Kebijakan A
• Produk kebijakan terkait SIDa
• Pengembangan Agenda Riset Daerah
• Pengembangan Roadmap SIDa
• Penguatan Faktor Pendukung (kepemimpinan, potensi SDM
daerah, kompetensi kelembagaan daerah, ekosistem inovasi)
28
Element Level Aspect Level Indicator Aspect Level
Determinan Kerangka 1. Produk Kebijakan terkait - Ketersediaan dukungan
Kebijakan dengan Pengembangan kebijakan-aturan dalam
SIDa pengembangan sistem inovasi
- Dukungan kebijakan-aturan
pengembangan SDM Daerah
- Dukungan kebijakan-aturan
pendanaan
- Dukungan kebijakan-aturan
pengembangan infrastruktur
daerah
- Dukungan kebijakan-aturan
pengembangan industri
- Pelibatan aktif pihak terkait
dengan perumusan kebijakan-
aturan daerah
2. Pengembangan Agenda - Ketersediaan dokumen Agenda
Riset Daerah Riset Daerah
- Perumusan berbasis Prioritas
Tematik (fokus unggulan)
- Integrasi Agenda Riset Daerah
dengan dukungan kapasitas
daerah (SDM, pendanaan,
infrastruktur)
- Pelibatan aktif pihak terkait
3. Pengembangan Roadmap - Ketersediaan dokumen Roadmap
SIDa SIDa
- Tingkat kemanfaatan Roadmap
SIDa dalam implementasi
pengembangan SIDa
- Tingkat kesesuaian Roadmap
SIDa dengan kapasitas daerah
(SDM, pendanaan, infrastruktur)
- Pelibatan aktif pihak terkait
4. Penguatan Faktor - Ketersediaan dokumen Roadmap
Pendukung SIDa
(kepemimpinan, potensi - Tingkat kemanfaatan Roadmap
SDM daerah, kompetensi SIDa dalam implementasi
kelembagaan, ekosistem pengembangan SIDa
inovasi) - Tingkat kesesuaian Roadmap
SIDa dengan kapasitas daerah
(SDM, pendanaan, infrastruktur)
- Pelibatan aktif pihak terkait
Determinan Sumber 1. Skema Pengembangan SDM - Ketersediaan program-kegiatan
Daya Penunjang Inovasi (terampil, inovatif, pengembangan kapasitas SDM
produktif) - Tingkat kesesuaian skema
pengembangan SDM dengan
kebutuhan
- Dukungan kelembagaan daerah
29
dalam implementasi program-
kegiatan pengembangan SDM
2. Skema Pembiayaan Inovasi - Ketersediaan program-kegiatan
pembiayaan inovasi
- Keberadaan lembaga
pembiayaan inovasi
- Tingkat kesesuaian skema
pembiayaan inovasi
- Dukungan pemerintah-swasta
dalam implementasi pembiayaan
inovasi
3. Pengembangan Kawasan - Keberadaan STP – Kawasan
Inovasi (STP, Kawasan Sentra Produk Inovasi
Sentra Produk Inovasi) - Dukungan Pemerintah Daerah
dan pihak terkait (anggaran,
pengelolaan dan sarana-
prasarana)
- Tingkat dukungan pemanfaatan
dalam pengembangan SIDa
4. Pengembangan Aliran - Keberadaan program-kegiatan :
Penunjang Intermediasi inkubasi, layanan promosi,
Inovasi transfer teknologi,
technopreneurship-
entrepreneurship
- Dukungan pemerintah daerah
dan pihak terkait dalam
pengembangan program-
kegiatan (anggaran, pengelolaan
dan sarana-prasarana)
- Tingkat dukungan pemanfaatan
dalam pengembangan SIDa
Determinan Kapasitas- 1. Kapasitas-Kapabilitas - Tingkat kapasitas dan kapabilitas
Kapabilitas Lembaga Lembaga Pendorong lembaga
Kapasitas Inovasi - Dukungan kontribusi dalam
pengembangan SIDa (:
penguatan kerangka kebijakan,
agenda riset dan roadmap SIDa)
2. Kapasitas-Kapabilitas - Tingkat kapasitas dan kapabilitas
Lembaga Pendorong lembaga
Pembiayaan Inovasi - Dukungan kontribusi dalam
pengembangan SIDa (:
penguatan kerangka kebijakan,
agenda riset dan roadmap SIDa)
3. Kapasitas-Kapabilitas - Tingkat kapasitas dan kapabilitas
Lembaga Pendorong lembaga
Interaksi Aktor Inovasi - Dukungan kontribusi dalam
pengembangan SIDa (:
penguatan kerangka kebijakan,
agenda riset dan roadmap SIDa)
4. Kapasitas-Kapabilitas - Tingkat kapasitas dan kapabilitas
Lembaga Pendorong Daya lembaga
30
Saing dan Pasar Produk - Dukungan kontribusi dalam
Inovasi pengembangan SIDa (:
penguatan kerangka kebijakan,
agenda riset dan roadmap SIDa)
5. Kapasitas-Kapabilitas - Tingkat kapasitas dan kapabilitas
Lembaga Pemanfaat – lembaga
Pengguna Inovasi - Dukungan kontribusi dalam
pengembangan SIDa (:
penguatan kerangka kebijakan,
agenda riset dan roadmap SIDa)
Determinan Produktivitas 1. . Kapasitas Difusi - Keberadaan forum koordinasi-
Output-Outcome Pengetahuan (akuisisi, integrasi antar aktor inovasi
adaptasi, absorpsi) - Kapasitas difusi pengetahuan
yang terbangun selama interaksi
aktor dalam pengembangan SIDa
- Tingkat dukungan pemanfaatan
kapasitas difusi dalam
keberlanjutan aliran inovasi
2. Kualitas Aliran Inovasi - Keragaman produk inovatif
berbasis potensi daerah
- Keberlanjutan kapasitas lembaga
daerah dalam struktur rantai nilai
produk inovatif
- Keberlanjutan kualitas aliran
(sosialisasi, penguatan
pemahaman interaksi,
internalisasi inovasi)
3. Kualitas Sinergi dan - Keragaman kerjasama : sinergi
Jejaring Inovasi dan jejaring
- Keberlanjutan dukungan
kerjasama dalam pengembangan
SIDa
- Keberlanjutan pemanfaatan
kerjasama dalam menguatkan
aliran inovasi
4. Kualitas Pembelajaran - Kualitas kohesitas (sinergi
Interaktif untuk produktif, interaksi yang
memperkuat Sistem melembaga) antar aktor inovasi
Inovasi di daerah - Keberlanjutan dukungan
kohesitas dalam penguatan
sistem inovasi di daerah
- Keberlanjutan responsivitas
kapasitas pembelajaran interaktif
dalam antisipasi perubahan dan
kebutuhan inovasi yang dinamis
berbasis pengembangan inovasi
di daerah
Berdasarkan dengan dasar pemetaan determinan yang diturunkan hingga aspek indicator tersebut
kemudian ditransformasikan kedalam instrument pengambilan data berupa kuesioner evaluasi
31
peningkatan kapasitas BPPD provinsi yang didistrubisak ke setiap BPPD Provinsi sebagai objek
penilaian (kuesioner terlampir). Proses pengambilan data dilakukan dengan metode survey
wawancara, dokumen checklist dan Focus Group Discussion dengan stakeholder terkait.
32
IV.2 Pelaksanaan Kegiatan Evaluasi dan Monitoring
33
Foto dokumentasi Kegiatan:
34
Monitoring di Samarinda tanggal 29-30 Agustus 2016
35
Dokumentasi Monitoring di Sumatera Selatan 31 Agustus – 1 September 2016
36
Dokumentasi Monitoring di Jawa Tengah 5-6 September 2016
37
Dokumentasi Monitoring BPPD NTT di Jakarta 8 September 2016
38
Dokumentasi Monitoring di Banten 29-30 September 2016
39
IV.2.2 Pelaksanaan Kegiatan Evaluasi
Evaluasi Kegiatan Fasilitasi
Kebijakan
0.4
0.3
Produktifitas 0 Sumberdaya
2016
Kapasitas
Kapabilitas
40
Analis Per Indikator Badan dan SIDa
41
Analisa TSB/TSS Per Indikator
0.250
D1
D2
D3
0.200
D4
D5
D6
0.150 D7
D8
D9
0.100 D10
D11
D12
D13
0.050
D14
D15
D16
0.000 D17
0.000 0.050 0.100 0.150 0.200 0.250 0.300
42
Hasil Anregis BPPD RIAU
Analisa Per Determinan Nasional
Kebijakan
0.4
0.2 2014
0.1
Nasional 2015
Produktifitas 0 Sumberdaya
2015
Nasional 2016
2016
Kapasitas
Kapabilitas
43
Analis Per Indikator Badan dan SIDa
44
Analisa TSB/TSS Per Indikator
0.500
D1
0.450 D2
D3
0.400
D4
0.350 D5
D6
0.300 D7
D8
0.250
D9
0.200 D10
D11
0.150 D12
D13
0.100
D14
0.050 D15
D16
0.000 D17
0.000 0.100 0.200 0.300 0.400 0.500 0.600
45
Hasil Anregis BPPD JAMBI
Analisa Per Determinan Nasional
Kebijakan
0.4
Nasional 2014
0.3
0.2 2014
Produktifitas 0 Sumberdaya
2015
Nasional 2016
2016
Kapasitas
Kapabilitas
46
Analis Per Indikator Badan dan SIDa
47
Analisa TSB/TSS Per Indikator
0.5
D1
0.45
D2
0.4
D3
0.35
D4
0.3 D5
0.25 D6
0.2 D7
0.15 D8
0.1 D9
D1
0.05
0
D1
0 1
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6
48
Hasil Anregis BPPD SUMATRA SELATAN
Kebijakan
0.4
0.3
0.2
Nasional 2015
2015
Nasional 2016
Kapasitas
2016
Kapabilitas
49
Analis Per Indikator Badan dan SIDa
50
Analisa TSB/TSS Per Indikator
0.450
D1
0.400 D2
D3
0.350 D4
D5
0.300 D6
D7
0.250 D8
D9
0.200
D10
D11
0.150
D12
D13
0.100
D14
0.050 D15
D16
- D17
51
Hasil Anregis BPPD LAMPUNG
Kebijakan
0.4
0.3
0.2
0.1
2015
Nasional 2016
Kapasitas 2016
Kapabilitas
Nasional Nasional
2015 2015 2016 2016
Kebijakan 0.265 0.325 0.313 0.377
Sumberdaya 0.135 0.235 0.184 0.232
Kapasitas
0.196
Kapabilitas 0.146 0.19 0.159
Produktifitas 0.112 0.109 0.107 0.133
52
Analis Per Indikator Badan dan SIDa
53
Analisa TSB/TSS Per Indikator
0.450
D1
0.400
D2
D3
0.350
D4
D5
0.300
D6
D7
0.250
D8
D9
0.200
D10
D11
0.150
D12
D13
0.100
D14
D15
0.050
D16
D17
0.000
0.000 0.100 0.200 0.300 0.400 0.500 0.600
54
Hasil Anregis BPPD BANTEN
Analisa Per Determinan Nasional
Kebijakan
0.35
0.3
0.25
0.2
0.15
0.1
Nasional 2014
0.05
Produktifitas 0 Sumberdaya
2014
Nasional 2015
2015
Nasional 2016
Kapasitas
Kapabilitas 2016
55
Analis Per Indikator Badan dan SIDa
56
Analisa TSB/TSS Per Indikator
0.400
D1
D2
0.350
D3
D4
0.300
D5
D6
0.250
D7
D8
0.200
D9
D10
0.150
D11
D12
0.100 D13
D14
0.050 D15
D16
0.000 D17
0.000 0.050 0.100 0.150 0.200 0.250 0.300 0.350 0.400 0.450 0.500
57
Hasil Anregis BPPD JAWA BARAT
Analisa Per Determinan Nasional
Kebijakan
0.4
0.3
0.2
0.1
Nasional 2015
Produktifitas 0 Sumberdaya
2015
Nasional 2016
Kapasitas 2016
Kapabilitas
Nasional Nasional
2015 2015 2016 2016
Kebijakan 0.265 0.37 0.313 0.377
Sumberdaya 0.135 0.198 0.184 0.201
Kapasitas
Kapabilitas 0.146 0.151 0.159 0.183
Produktifitas 0.112 0.132 0.107 0.125
58
Analis Per Indikator Badan dan SIDa
59
Analisa TSB/TSS Per Indikator
0.500
D1
0.450 D2
D3
0.400
D4
0.350 D5
D6
0.300 D7
D8
0.250
D9
0.200 D10
D11
0.150 D12
D13
0.100
D14
0.050 D15
D16
0.000 D17
0.000 0.100 0.200 0.300 0.400 0.500 0.600
60
Hasil Anregis BPPD JAWA TENGAH
Kebijakan
0.4
0.3
0.2 Nasional 2014
0.1 2014
Produktifitas 0 Sumberdaya Nasional 2015
2015
Nasional 2016
2016
Kapasitas
Kapabilitas
61
Analis Per Indikator Badan dan SIDa
62
Analisa TSB/TSS Per Indikator
0.500
D1
0.450 D2
D3
0.400
D4
0.350 D5
D6
0.300 D7
D8
0.250
D9
0.200 D10
D11
0.150 D12
D13
0.100
D14
0.050 D15
D16
- D17
- 0.100 0.200 0.300 0.400 0.500 0.600
63
Hasil Anregis BPPD JAWA TIMUR
Analisa Per Determinan Nasional
Kebijakan
0.35
0.3
0.25
0.2
0.15
0.1 Nasional 2014
0.05
2014
Produktifitas 0 Sumberdaya
Nasional 2015
2015
Nasional 2016
2016
Kapasitas
Kapabilitas
64
Analis Per Indikator Badan dan SIDa
65
Analisa TSB/TSS Per Indikator
0.450
D1
0.400 D2
D3
0.350 D4
D5
0.300
D6
D7
0.250
D8
D9
0.200
D10
D11
0.150
D12
0.100 D13
D14
0.050 D15
D16
- D17
- 0.050 0.100 0.150 0.200 0.250 0.300 0.350 0.400 0.450
66
Hasil Anregis BPPD KALIMANTAN SELATAN
Kebijakan
0.4
0.3
0.2
Nasional 2014
0.1
Produktifitas 0 Sumberdaya 2014
Nasional 2015
2015
2016
67
Analis Per Indikator Badan dan SIDa
68
Analisa TSB/TSS Per Indikator
Chart Title
0.350
D1
0.300 D2
D3
D4
0.250
D5
D6
0.200
Axis Title
D7
D8
0.150
D9
D10
0.100
D11
D12
0.050
D13
D14
0.000
D15
- 0.050 0.100 0.150 0.200 0.250 0.300 0.350 0.400 0.450
D16
Axis Title
69
Hasil Anregis BPPD KALIMANTAN TIMUR
Analisa Per Determinan Nasional
Kebijakan
0.4
0.3
0.2
Kapasitas
Kapabilitas
Nasional Nasional
2014 2014 Nasional 2015 2015 2016
Kebijakan 0.3275 0.268 0.265 0.275 0.313
Sumberdaya 0.1875 0.121 0.135 0.207 0.184
Kapasitas
0.158
Kapabilitas 0.178 0.146 0.15 0.159
Produktifitas 0.1175 0.141 0.112 0.1 0.107
70
Analis Per Indikator Badan dan SIDa
71
Analisa TSB/TSS Per Indikator
0.400
D1
0.350 D2
D3
D4
0.300
D5
D6
0.250
D7
D8
0.200
D9
D10
0.150
D11
D12
0.100
D13
D14
0.050 D15
D16
0.000 D17
0.000 0.100 0.200 0.300 0.400 0.500 0.600
72
Hasil Anregis BPPD SULAWESI SELATAN
Kebijakan
0.4
0.3
0.2
0.1
Nasional 2014
Produktifitas 0 Sumberdaya
2014
Nasional 2015
2015
Nasional 2016
Kapasitas
Kapabilitas 2016
73
Analis Per Indikator Badan dan SIDa
74
Analisa TSB/TSS Per Indikator
0.400
D1
D2
0.350
D3
D4
0.300
D5
D6
0.250
D7
D8
0.200
D9
D10
0.150
D11
D12
0.100 D13
D14
0.050 D15
D16
- D17
- 0.100 0.200 0.300 0.400 0.500 0.600
75
Hasil Anregis BPPD SULAWESI TENGAH
Analisa Per Determinan Nasional
Kebijakan
0.4
0.3
0.2
0.1 Nasional
2014
2014
Produktifitas 0 Sumberdaya
Nasional
2015
2015
Nasional
2016
Kapasitas
Kapabilitas
76
Analis Per Indikator Badan dan SIDa
77
Analisa TSB/TSS Per Indikator
0.400
D1
D2
0.350
D3
D4
0.300
D5
D6
0.250
D7
D8
0.200
D9
D10
0.150
D11
D12
0.100
D13
D14
0.050
D15
D16
0.000
D17
0.000 0.050 0.100 0.150 0.200 0.250 0.300
78
Hasil Anregis BPPD SULAWESI TENGGARA
Analisa PerIndikator / Nasional
Kebijakan
0.35
0.3
0.25
0.2
0.15
0.1 Nasional 2014
0.05
2014
Produktifitas 0 Sumberdaya
Nasional 2015
2015
Nasional 2016
2016
Kapasitas
Kapabilitas
79
Analis Per Indikator Badan dan SIDa
80
Analisa TSB/TSS PerIndikator
0.300
D1
D2
0.250 D3
D4
D5
0.200 D6
D7
D8
0.150
D9
D10
D11
0.100
D12
D13
D14
0.050
D15
D16
0.000 D17
Kode IndikatorDeterminan
D1 •ProdukkebijakanterkaitSIDa
D2 •Pengembangan Agenda Riset Daerah
D3 •Pengembangan Roadmap SIDa
•Penguatan Faktor Pendukung (kepemimpinan, potensi SDM daerah, kompetensi
D4
kelembagaan daerah, ekosistem inovasi)
D5 •SkemaPengembangan SDM Inovasi
D6 •SkemaPembiayaanInovasi
D7 •PengembanganKawasanInovasi (Science and Techno Park, Kawasan Sentra ProdukInovasi)
•DukunganAliranPenunjangIntermediasiInovasi (inkubasi, layananpromosi, transfer
D8
teknologi, technopreneurship-entrepreneurship
•LembagaPendorongKapasitasInovasi (LitbangPemerintah, LitbangPerguruanTinggi,
D9
LitbangDerah, LitbangSwasta)
D10 •LembagaPendorongPembiayaanInovasi (Perbankan, Investor, Pengusaha)
•LembagaPendorongInteraksiAktorInovasi (lembagaintermediasi, konsorsium, business technology center,
D11
business development services)
•LembagaPendorongDayaSaingdanPasarProdukInovatif (asosiasiindustri, KADINDA, Pengusaha, SKPD
D12
Perindustrian-Perdagangan)
D13 •LembagaPemanfaat - PenggunaInovasi (Koperasi, Klaster, UMKM, Masyarakat)
D14 •KapasitasDifusiPengetahuan (akuisisi, adaptasi, absorpsi) antaraktorinovasi
D15 •KualitasAliraninovasi
D16 •Kualitas Sinergi dan Jejaring Inovasi
D17 •KualitasPembelajaranInteraktifmemperkuatsisteminovasidaerah
81
Hasil Anregis BPPD NTT
Analisa Per Determinan Nasional
Kebijakan
0.35
0.3
0.25
0.2
0.15
0.1
Nasional 2014
0.05
Produktifitas 0 Sumberdaya 2014
Nasional 2015
2015
Nasional 2016
2016
Kapasitas
Kapabilitas
82
Analis Per Indikator Badan dan SIDa
83
Analisa TSB/TSS Per Indikator
0.400
D1
D2
0.350
D3
D4
0.300
D5
D6
0.250
D7
D8
0.200
D9
D10
0.150
D11
D12
0.100
D13
D14
0.050
D15
D16
0.000
D17
0.000 0.050 0.100 0.150 0.200 0.250 0.300 0.350 0.400 0.450 0.500
84
IV.3 Pemeringkatan Kapasitas BPPD dalam Menunjang SIDa
Kategorisasi
No. Kategori Kriteria
1 Utama 3.00 < TSB dan 3.00 < TSS
2 Madya 2.00 < TSB < 3.00 dan 2.00 < TSS < 3.00
3 Pratama 1.00 < TSB < 2.00 dan 1.00 < TSS < 2.00
Ket.
TSB = Total Score BPPD
TSS = Total Score SIDa
TSB Relatif = Selisih nilai kinerja Badan dengan rerata nasional
TSA Relatif = Selisih nilai SIDa dengan rerata nasional
85
HASIL PENILAIAN KINERJA BPPD DALAM PENGUATAN SIDA TA 2016
86
V. PENUTUP
V.1 Kesimpulan
- BPPD secara kelembagaan bukan merupakan satuan kerja dibawah kemenristek dikti. Jika ada
beberapa hal dalam kerangka kebijakan yang berkaitan dengan struktur kelembagaan, baik
;pembentukan, pengembangan struktur kelembagaan, sinkronisasi struktur dengan kementerian
teknis tetap harus berpedoman dengan UU otonomi daerah badan litbang UU 23 Tahun 2014
- Dalam mengimplementasikan system inovasi daerah untuk menguatkan peran BPPD perlu diatur
dalam peraturan pemerintah sebagai ketentuan lebih lanjut dari UU 23 Tahun 2014 sesuai
dengan pasal 390.
- Untuk menjaga kesinambungan program penguatan Sistem Inovasi Daerah, perlu dukungan
alokasi anggaran yang memadai dalam kurun waktu tertentu
- Komitmen pimpinan daerah memiliki pengaruh dalam pelaksanaan dan pengimplementasian
system inovasi daerah
- Dibutuhkan sumberdaya SDM Iptek yang kompeten sesuai dengan potensi pembangunan
daerah
87
Direktorat Lembaga Penelitian dan Pengembangan
Subdit Lembaga Penelitian dan Pengembangan Daerah
Gedung II BPPT lt.16
Jl. MH. Thamrin No.8 Jakarta 10340
Telp. : (021) 3169556, 3169588
Fax. : (021) 3102014
Email : sekretariat.lemlitbang@gmail.com
Sekretariat.bppd@gmail.com