Anda di halaman 1dari 89

Laporan

Akhir
Kegiatan

Fasilitasi Peningkatan Kapasitas Badan
Penelitian dan Pengembangan Daerah
(BPPD) Dalam Penguatan Sistem Inovasi
Daerah (SIDa) Provinsi Tahun 2016

Direktorat Lembaga Penelitian dan Pengembangan


Direktorat Jenderal Kelembagaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi

102
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan kekuatan pada
kita, sehingga Laporan Akhir Pelaksanaan Kegiatan Peningkatan Kapasitas Badan Penelitian dan
Pengembangan Daerah (BPPD) Provinsi Tahun 2016 ini dapat diselesaikan.

Menindaklanjuti Peraturan Bersama Menteri Negara Riset dan Teknologi dan Menteri Dalam Negeri
Nomor 03 Tahun 2012 dan Nomor 36 Tahun 2012 tentang Penguatan Sistem Inovasi Daerah (SIDa),
Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) melalui Asisten Deputi Pengembangan
Kelembagaan, Deputi Kelembagaan Iptek, bekerja sama dengan Badan Penelitian dan
Pengembangan Kementerian Dalam Negeri (BPP Kemendagri), sesuai dengan Pasal 16 ayat (2) huruf
b, telah memberikan fasilitasi peningkatan kapasitas Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah
(BPPD) Provinsi sebagai koordinator penguatan SIDa di tahun 2016.

Laporan Akhir ini ditujukan sebagai salah satu bentuk pertanggung jawaban pelaksanaan fasilitasi
peningkatan kapasitas Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BPPD) Provinsi sebagai
koordinator penguatan SIDa di tahun 2016. Selain itu dapat menjadi rujukan dalam mereview atau
menentukan BPPD Provinsi untuk memperoleh fasilitasi peningkatan kapasitas dan kapabilitas peran
BPPD Provinsi ditahun anggaran selanjutnya. Di dalam laporan ini terdapat hasil laporan evaluasi
kinerja BPPD dalam peningkatan SIDa di 15 (lima belas) provinsi BPPD yang mempunyai tupoksi
khusus kelitbangan setingkat Eselon 2 (dua).

Diharapkan laporan akhir kegiatan ini dapat memberikan masukan untuk dapat meningkatkan
kapasitas dan kapabilitas kelembagaan iptek di daerah dan dapat berkontribusi dalam pertumbuhan
ekonomi yang mampu meningkatkan daya saing daerah demi terwujudnya masyarakat yang
sejahtera (innovation for welfare).

Semoga bermanfaat,

Direktur Lembaga Penelitian dan Pengembangan

Kemal Prihatman

1
DAFTAR ISI

I. PENDAHULUAN ............................................................................................................................... 3
I.1 Latar Belakang......................................................................................................................... 3
I.2 Landasan Hukum..................................................................................................................... 6
I.3 Maksud, Tujuan, dan Sasaran ................................................................................................. 7
I.3.1 Maksud................................................................................................................................ 7
I.3.2 Tujuan ................................................................................................................................. 8
I.3.3 Sasaran ................................................................................................................................ 8
I.4 Ruang Lingkup dan Kelompok Sasaran ................................................................................... 8
I.5 Tolok Ukur Keberhasilan ....................................................................................................... 12
I.6 Tahapan Pelaksanaan ........................................................................................................... 13
I.7 Jadwal Pelaksanaan .............................................................................................................. 13
II. PERSIAPAN KEGIATAN................................................................................................................... 14
II.1 Penyempurnaan Panduan Pelaksanaan Fasilitasi tahun 2016.............................................. 14
II.2 Pembentukan Tim Kerja ........................................................................................................ 15
II.3 Rapat Koordinasi ................................................................................................................... 15
II.4 Mekanisme Penetapan Daerah yang Menerima Fasilitasi .................................................... 16
III. PELAKSANAAN KEGIATAN FASILITASI ....................................................................................... 22
IV. EVALUASI KINERJA BPPD DALAM PENGUATAN SIDA ............................................................... 23
IV.1 Metode Evaluasi.................................................................................................................... 23
IV.2 Pelaksanaan Kegiatan Evaluasi dan Monitoring ................................................................... 33
IV.2.1 Monitoring Kegiatan Fasilitasi....................................................................................... 33
IV.2.2 Pelaksanaan Kegiatan Evaluasi ..................................................................................... 40
IV.3 Pemeringkatan Kapasitas BPPD dalam Menunjang SIDa ...................................................... 85
V. PENUTUP ....................................................................................................................................... 87
V.1 Kesimpulan............................................................................................................................ 87

2
I. PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Penjelasan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional
Penelitian Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi,
menyatakan bahwa keberhasilan negara maju menumbuhkembangkan kemampuan
ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) karena negara itu mampu mensinergikan
perkembangan kelembagaan dan sumber daya iptek yang dimiliki dengan berbagai
faktor lain secara tersistem.

Menurut Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan


Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025, dalam rangka memperkuat
perekonomian domestik dengan orientasi dan berdaya saing global diperlukan
dukungan penguatan sistem inovasi, melalui pengembangan iptek yang diarahkan
pada peningkatan kualitas serta memanfaatkan iptek nasional untuk mendukung
daya saing secara global. Hal itu dilakukan melalui peningkatan, penguasaan, dan
penerapan iptek secara luas dalam sistem produksi barang/jasa, pembangunan
pusat-pusat unggulan iptek, pengembangan lembaga penelitian yang handal,
perwujudan sistem pengakuan terhadap hasil temuan dan Hak Kekayaan Intelektual
(HKI), pengembangan dan penerapan standar mutu, peningkatan kualitas dan
kuantitas Sumber Daya Manusia (SDM) Iptek, peningkatan kuantitas dan kualitas
sarana dan prasarana iptek. Berbagai langkah tersebut dilakukan untuk mendukung
pembangunan ekonomi yang berbasis pengetahuan serta pengembangan
kelembagaan sebagai keterkaitan dan fungsional sistem inovasi dalam mendorong
pengembangan kegiatan usaha.

Iptek, inovasi, dan sistem inovasi menjadi kata kunci yang sangat penting bagi
tercapainya pembangunan dan daya saing nasional. Penguatan sistem inovasi
nasional (SINas) mencakup penguatan kelembagaan, sumber daya, jaringan iptek
dan peningkatan relevansi, produktivitas riset, dan pendayagunaan iptek dalam
rangka peningkatan kontribusi iptek terhadap pertumbuhan ekonomi dan
peningkatan kesejahteraan masyarakat.

3
Kelembagaan iptek mempunyai peran yang sangat besar dalam memasok hasil
penelitian dan pengembangan (litbang), untuk meningkatkan daya saing sektor
industri sebagai upaya memperbaiki tingkat perekonomian nasional. Sebagai contoh,
dalam sektor industri dan perdagangan, peran kelembagaan iptek diarahkan juga
untuk menjawab beberapa kendala mendasar, antara lain: (i) rendahnya kandungan
teknologi produk barang dan jasa; (ii) rendahnya kontribusi kapasitas teknologi
domestik dan litbang dalam proses produksi dan distribusi; dan (iii) implementasi
standardisasi dan sertifikasi proses produksi dan distribusi barang dan jasa untuk
mendukung daya saing dalam perdagangan internasional.

Dalam konteks sistem inovasi, setiap lembaga pengembang iptek perlu mempunyai 3
(tiga) kapasitas, yakni: [1] kapasitas dalam mengakses informasi tentang realita
kebutuhan teknologi, potensi sumberdaya yang dapat dikelola atau diakses,
teknologi yang telah tersedia, perkembangan mutakhir ilmu pengetahuan,
keberadaan pakar luar-lembaga yang potensial untuk berkolaborasi, dan sumber
pembiayaan kegiatan riset (sourcing capacity); [2] kapasitas dalam memublikasikan
hasil-hasil risetnya, mendifusikan paket teknologi yang dihasilkan, dan memberikan
landasan akademik untuk perumusan kebijakan publik (disseminating capacity); dan
[3] kapasitas intinya dalam pelaksanaan riset dan pengembangan teknologi secara
produktif, bermutu, dan relevan, serta sepadan dengan kapasitas adopsi calon
pengguna potensialnya (R&D capacity) (Lakitan, 2011).

Sejalan dengan hal tersebut, untuk mendukung penguatan sistem inovasi, khususnya
di daerah, pada 25 April 2012 bersamaan dengan perayaan Hari Otonomi Daerah ke-
16, telah ditandatangani Peraturan Bersama Menteri Negara Riset dan Teknologi dan
Menteri Dalam Negeri Nomor 03 Tahun 2012 dan Nomor 36 Tahun 2012 tentang
Penguatan Sistem Inovasi Daerah. Peraturan ini merupakan salah satu bukti
kebersamaan sekaligus menjadi dasar hukum (legal basis) bagi Pemerintah maupun
pemerintah daerah dalam upaya meningkatkan daya saing daerah melalui iptek dan
inovasi.

Dalam konteks penyelenggaraan pemerintahan daerah, salah satu unsur kunci yang
memiliki peran besar dalam penguatan SIDa adalah Badan Penelitian dan

4
Pengembangan Daerah (BPPD), atau sebutan lainnya yang memiliki tugas pokok dan
fungsi (tupoksi) kelitbangan.

Penguatan BPPD merupakan salah satu langkah strategis dalam penguatan SINas
maupun SIDa, agar lembaga iptek dapat berkinerja tinggi. Dengan menghasilkan
inovasi teknologi yang sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas adopsi pengguna
teknologi (masyarakat, industri, dan Pemerintah). Pasal 16 ayat (2) huruf b Peraturan
Bersama Menteri Negara Riset dan Teknologi dan Menteri Dalam Negeri Nomor 3
Tahun 2012 dan Nomor 36 Tahun 2012 tentang Penguatan SIDa menyatakan bahwa
penataan terhadap institusi pemerintah daerah dilakukan dengan meningkatkan
kapasitas dan peran BPPD sebagai koordinator dalam penguatan SIDa. Pada Pasal 32
mengamanatkan kepada gubernur untuk membentuk Tim Koordinasi Penguatan
SIDa di Provinsi. Kepala BPPD berperan sebagai Sekretaris Tim Koordinasi yang
mempunyai tugas antara lain menyusun dokumen Roadmap Penguatan SIDa. Hal ini
sejalan dengan Pasal 7 Ayat (2) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun
2011, yang menyatakan bahwa tugas BPPD Provinsi antara lain adalah menyusun
kebijakan teknis, rencana, dan program kelitbangan di lingkungan pemerintahan
provinsi dan pemerintahan kabupaten/kota di wilayahnya, sedangkan salah satu
kewenangannya adalah melaksanakan pengelolaan pembangunan daerah.

Mengingat pentingnya peran BPPD dalam pembangunan daerah, khususnya dalam


penguatan SIDa, diperlukan berbagai upaya untuk peningkatan kinerjanya,
diantaranya berupa fasilitasi dan pendampingan penyelenggaraan penguatan SIDa,
termasuk penyusunan Roadmap Penguatan SIDa.

Berdasarkan latar belakang tersebut, Kemenristek dan Kemendagri memprakarsai


kegiatan Fasilitasi Peningkatan Kapasitas BPPD Provinsi sebagai Koordinator
Penguatan SIDa yang dapat digunakan sebagai acuan daerah untuk meningkatkan
kapasitas dan kapabilitasnya dalam menjalankan peran dan fungsinya serta
mendukung kepentingan stakeholder di pusat dan daerah, terutama dalam
penguatan SIDa. Tahun 2016 merupakan tahun keempat pelaksanaan kegiatan
Fasilitasi Peningkatan Kapasitas BPPD Provinsi sebagai Koordinator Penguatan
SIDa.Pada tahun 2013 yang merupakan tahun pertama pelaksaan kegiatan Fasilitasi
Peningkatan Kapasitas BPPD Provinsi sebagai Koordinator Penguatan SIDa terdapat 6

5
(enam) BPPD yang mendapatkan fasilitasi. Pada tahun 2014, ada 7 (tujuh) BPPD yang
akan mendapatkan Fasilitasi Peningkatan Kapasitas BPPD Provinsi sebagai
Koordinator Penguatan SIDa. Selanjutnya, pada tahun 2015 ada 5 (lima) BPPD yang
akan mendapatkan Fasilitasi Peningkatan Kapasitas BPPD Provinsi sebagai
Koordinator Penguatan SIDa. Dan pada tahun 2016 terdapat 12 (dua belas) BPPD
yang terfasilitasi, yakni BPPD Provinsi Jawa Tengah; Badan Penelitian,
Pengembangan dan Penerapan (BP3) Iptek Jawa Barat; Badan Penelitian,
Pengembangan dan Inovasi Daerah Provinsi Lampung; Badan Penelitian,
Pengembangan dan Inovasi Daerah Provinsi Sumatera Selatan; BPPD Provinsi
Sulawesi Tengah; BPPD Provinsi Sulawesi Tenggara; BPPD Provinsi Sulawesi Selatan;
BPPD Provinsi Kalimantan Timur; BPPD Provinsi Jambi; BPPD Provinsi Banten; BPPD
Provinsi Nusa Tenggara Timur; dan BPPD Provinsi Riau.

I.2 Landasan Hukum

Landasan hukum dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah:

1. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian,


Pengembangan, dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Lembaran
Negara Tahun 2002 Nomor 84, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4219);

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran


Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4286);

3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan


Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran


Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali,
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan kedua
Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

6
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka


Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2005 tentang Alih Teknologi Kekayaan


Intelektual Serta Hasil Penelitian dan Pengembangan oleh Perguruan Tinggi dan
Lembaga Penelitian dan Pengembangan (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor
43, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4497);

7. Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2011 tentang Masterplan Percepatan dan


Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011-2025;

8. Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2012 tentang Kerangka Nasional


Pengembangan Kapasitas Pemerintahan Daerah;

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2011 tentang Pedoman


Penelitian dan Pengembangan di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan
Pemerintahan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 290);

10. Peraturan Bersama Menteri Negara Riset dan Teknologi dan Menteri Dalam
Negeri Nomor 3 Tahun 2012 dan Nomor 36 Tahun 2012 tentang Penguatan
Sistem Inovasi Daerah;

11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2011 tentang Pedoman
Penerbitan Rekomendasi Penelitian.

12. Keputusan Presiden Nomor 99/M Tahun 2015 tentang pengangkatan Direktur
Jenderal Kelembagaan Iptek dan Dikti.

I.3 Maksud, Tujuan, dan Sasaran

I.3.1 Maksud

BPPD diharapkan dapat menjadi motor penggerak terjadinya koherensi, keterpaduan,


dan gerakan penguatan sistem inovasi, khususnya di daerah, yang melibatkan seluruh
pemangku kepentingan (Pemerintah, akademisi, pengusaha, masyarakat, dan legislatif),
sehingga akan terjadi percepatan kemandirian dan peningkatan daya saing bangsa

7
untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang berkelanjutan dan berkeadilan
melalui inovasi teknologi.

I.3.2 Tujuan

Tujuan pemberian fasilitasi adalah untuk peningkatan kapasitas BPPD Provinsi sebagai
koordinator dalam penguatan SIDa.

I.3.3 Sasaran

Adapun sasaran yang ingin dicapai adalah:

a. Tersedianya data dan informasi dasar mengenai kapasitas dan kapabilitas kelembagaan
kelitbangan daerah secara nasional;

b. Tersedianya bahan rujukan dalam menentukan daerah yang mendapat fasilitasi penguatan
kapasitas dan kapabilitas kelembagaan kelitbangan;

c. Tersedianya bahan rujukan bagi berbagai pihak untuk berpartisipasi dalam pelaksanaan
fasilitasi peningkatan kapasitas BPPD sebagai koordinator dalam pengembangan dan
penguatan SIDa.

I.4 Ruang Lingkup dan Kelompok Sasaran


Berdasarkan bentuk dan struktur organisasi BPPD Provinsi dapat dikategorikan dalam
kelompok sebagaimana dijelaskan dalam table 1.1.

Tabel 1.1.Kategorisasi Kelembagaan BPPD Provinsi Berdasarkan


Bentuk dan Struktur Organisasi

URAIAN
NOMENKLATUR,
NO. KATEGORI KEDUDUKAN, JUMLAH PROVINSI
TUGAS POKOK, DAN
FUNGSI (TUPOKSI)
1. Balitbangda Provinsi
1. Kelompok I Berbentuk Badan (15)
Sumatera Utara
Penelitian dan

8
URAIAN
NOMENKLATUR,
NO. KATEGORI KEDUDUKAN, JUMLAH PROVINSI
TUGAS POKOK, DAN
FUNGSI (TUPOKSI)
Pengembangan 2. BPP Provinsi Riau
Daerah (BPPD) 3. Balitbangda Provinsi Jambi
dengan Tupoksi 4. Balitbangnovda Provinsi
khusus kelitbangan Sumatera Selatan
dan Dipimpin 5. Balitbangda Provinsi Banten
Pejabat setingkat 6. Balitbangda Provinsi Jawa
Eselon II Tengah
7. Balitbangda Provinsi Jawa
Timur
8. Balitbangda Provinsi
Kalimantan Selatan
9. Balitbangda Provinsi
Kalimantan Timur
10. Balitbangda Provinsi
Sulawesi Tengah
11. Balitbangda Provinsi
Sulawesi Selatan
12. Balitbangda Provinsi
Sulawesi Tenggara
13. BPPD Provinsi Nusa Tenggara
Timur
14. Balitbangnovda Provinsi
Lampung
15. BP3 Iptek Provinsi Jawa Barat
2. Kelompok II Berbentuk Badan (4) 1. Balitbang Statistik Daerah
yang wajib Provinsi Bengkulu

9
URAIAN
NOMENKLATUR,
NO. KATEGORI KEDUDUKAN, JUMLAH PROVINSI
TUGAS POKOK, DAN
FUNGSI (TUPOKSI)
menyelenggarakan 2. Badan Lingkungan Hidup dan
tupoksi kelitbangan Penelitian Provinsi Nusa
dan beberapa Tenggara Barat
urusan lainnya 3. Badan Pendidikan dan Pelatihan
sebagai tupoksi dan Penelitian dan Pengembangan
Dipimpin Pejabat Daerah (BP4D) Provinsi Nusa
setingkat Eselon II Tenggara Timur
4. Badan Lingkungan Hidup, Riset,
Teknologi, dan Informasi
(Balihristi) Provinsi Gorontalo
3. Kelompok III Berbentuk Kantor (1) 1. Kantor Litbang Provinsi
Penelitian dan Kalimantan Barat
Pengembangan
Daerah (KPPD)
dengan Tupoksi
khusus kelitbangan
dan Dipimpin
Pejabat setingkat
Eselon III
4. Kelompok IV BerbentukBadan (13) 1. Bappeda Provinsi Aceh
Perencanaan 2. Bappeda Prov. DKI Jakarta
Pembangunan 3. Bappeda & Statistik Prov.
Daerah (BAPPEDA) Bangka Belitung
dan Dipimpin 4. Bappeda Prov. Sumatera
Pejabat setingkat Barat
Eselon II, sedangkan 5. Bappeda Prov. Kepulauan

10
URAIAN
NOMENKLATUR,
NO. KATEGORI KEDUDUKAN, JUMLAH PROVINSI
TUGAS POKOK, DAN
FUNGSI (TUPOKSI)
tupoksi kelitbangan Riau
ditangani oleh salah 6. Bappeda Prov. Bali
satu “Bidang” atau 7. Bappeda Prov. Sulawesi
“UPTD” yang Utara – UPTD Litbang
Dipimpin Pejabat 8. Bappeda Prov. Kalimantan
setingkat Eselon III Tengah
9. Bappeda Prov. Sulawesi
Barat
10. Bappeda & Statistik Prov.
Maluku
11. Bappeda Prov. Maluku Utara
12. Bappeda Prov. Papua
13. Bappeda Prov. Papua Barat
5. Kelompok V Berbentuk Biro di (1) 1. Biro Administrasi Pembangunan
bawah Sekretariat Sekda Provinsi (Daerah
Daerah Provinsi Istimewa Yogyakarta
dengan nomenklatur
“Biro Administrasi
Pembangunan
Sekretariat Daerah
Provinsi” dan
Dipimpin Pejabat
setingkat Eselon II,
sedangkan tupoksi
kelitbangan
ditangani oleh salah

11
URAIAN
NOMENKLATUR,
NO. KATEGORI KEDUDUKAN, JUMLAH PROVINSI
TUGAS POKOK, DAN
FUNGSI (TUPOKSI)
satu “Bagian” yang
Dipimpin Pejabat
setingkat Eselon III

Lembaga yang bisa mengajukan sebagai penerima fasilitasi peningkatan kapasitas dan
kapabilitas kelembagaan adalah BPPD yang termasuk dalam kelompok BPPD Kategori I
yang berbentuk BPPD dengan tupoksi khusus kelitbangan dan dipimpin pejabat
setingkat Eselon II.

I.5 Tolok Ukur Keberhasilan


Keberhasilan pelaksanaan fasilitasi peningkatan kapasitas BPPD Provinsi sebagai
Koordinator Penguatan SIDa, dapat diukur berdasarkan parameter sebagai berikut:

a) Meningkatnya kapasitas BPPD dalam melakukan sinkronisasi, harmonisasi, dan sinergi


penguatan SIDa yang meliputi: identifikasi dan inventarisasi kebijakan penguatan SIDa,
analisis potensi sinergi kebijakan penguatan SIDa, dan memadukan kebijakan-kebijakan
antardaerah dan antara pemerintah daerah dengan Pemerintah (pusat) untuk penguatan
SIDa;

b) Komprehensifnya format roadmap penguatan SIDa yang memuat: kondisi SIDa saat ini,
tantangan dan peluang SIDa, kondisi SIDa yang akan dicapai, arah kebijakan strategi
penguatan SIDa, fokus dan program prioritas SIDa, dan rencana aksi penguatan SIDa.

c) Terimplementasikannya rencana aksi pelaksanaan SIDa melalui peran BPPD sebagai


coordinator secara berkesinambungan.

12
I.6 Tahapan Pelaksanaan

Tahapan pelaksanaan kegiatan digambarkan dalam gambar sebagai berikut:

Sosialisasi S
Revisi Pedoman
Program dan Fasilitasi E
Fasilitasi
TOT Fasilitasi Peningkatan Evaluasi Kinerja L
Peningkatan Penetapan
Peningkatan Kapasitas BPPD BPPD dan
Kapasitas BPPD
Pemetaan
BPPD Kategori E
Kapasitas BPPD Provinsi Sebagai
Provinsi Sebagai Utama S
Provinsi Sebagai Koordinator Kategori Utama
Koordinator A
Koordinator Penguatan SIDa
Penguatan SIDa I
Penguatan SIDa

Gambar 2.2. Tahapan Pelaksanaan

I.7 Jadwal Pelaksanaan

Penjadwalan dan diagram alur prosedur rencana kegiatan Peningkatan Kapasitas BPPD
Provinsi dalam rangka implementasi Penguatan SIDa tahun 2016 ditampilkan pada Gambar
3.3.

Gambar 2.3. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Fasilitasi Pengembangan BPPD Dalam Rangka
Penguatan SIDa Tahun 2016

MARET APRIL MEI JULI OKTOBER DESEMBER


•Pengajuan •Review •Kontrak •Monitorin •Evaluasi •Pemeringkat
Proposal Proposal Kinerja, g, Laporan Peningkata an BPPD
Pencairan Pertengah n Kapasitas
Termin 1 an BPPD

13
II. PERSIAPAN KEGIATAN

Tahap persiapan merupakan rangkaian kegiatan sebelum memulai pelaksanaan kegiatan fasilitasi,
serta evaluasi dan monitoring kapasitas BPPD dalm mendukung pelaksanaan SIDa.Dalam tahap awal
ini disusun hal-hal penting yang harus segera dilakukan dengan tujuan untuk mengefektifkan waktu
dan pekerjaan. Tahap persiapan kegiatan Fasilitasi peningkatan kapasitas BPPD meliputi kegiatan-
kegiatan sebagai berikut :

II.1 Penyempurnaan Panduan Pelaksanaan Fasilitasi tahun 2016


Upaya penyempurnaan panduan pelaksanaan kegiatan ini diawali dengan kunjungan dan
permohonan masukan kepada pakar/praktisi yang diharapkan dapat memberikan masukan atas
keberlangsungan kegiatan ini, salah satunya adalah Prof. Dr.Martani Husein pakar di bidang
Administrasi Negara Universitas Indonesia pada tanggal 6 Januari 2016.

Kunjungan ke Paska Sarjana Fisipol UI

Selain itu dilakukan kunjungan dan koordinasi dengan Badan Penelitian dan Pengembangan
Kementerian Dalam Negeri sebagai rekan dalam pelaksanaan Peraturan Bersama antara
Menteri Negara Riset dan
Teknologi Republik Indonesia
dan Menteri Riset dan
Teknologi Republik Indonesia
di tahun 2012 Tentang
Sistem Inovasi Daerah pada
11 April 2016.

Kunjungan ke BPP Kemendagri

14
II.2 Pembentukan Tim Kerja
Definisi Tim Kerja (team work) adalah suatu kelompok orang yang bekerja sama secara tetap,
teratur dan sesering mungkin untuk mencapai Tujuan Bersama. Untuk menyukseskan
penyelenggaraan kegiatan Fasilitasi Peningkatan Kapasitas BPPD Tahun 2016 maka
dikeluarkan Surat Keputusan Direktorat Jenderal Kelembagaan Ilmu Pengetahuan, Teknologi,
dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia dengan Nomor : 156/C/KEP/III/2016 tentang
Pengangkatan Tim Fasilitasi Peningkatan Kapasitas Badan Penelitian Pengembangan Daerah
Tahun 2016 Direktorat Jenderal Kelembagaan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Pendidikan
(terlampir) yang memutuskan pembentukan Tim Fasilitasi Peningkatan Kapasitas Badan
Penelitian Pengembangan yang selanjutnya disebut Tim Fasilitasi. Untuk melaksanakan
kegiatan tersebut, Tim Fasilitasi terdiri dari: Tim Pengarah, Tim Pelaksana dan Supervisi; Tim
Monitoring dan Evaluasi (monev); Tim Penilai Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah
Provinsi Kategori Utama; dan Tim Kesekretariatan. Dalam pelaksanaan tugasnya, tim
koordinasi bertanggung jawab dan menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan kepada
Direktorat Jenderal Kelembagaan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi melalui
Direktur Lembaga Penelitian dan Pengembangan.

II.3 Rapat Koordinasi


Salah satu kegiatan rutin yang dilakukan oleh Tim Fasilitasi adalah melakukan rapat koordinasi
secara rutin. Adapun tujuan dilaksanakan rapat koordinasi adalah :
1. Dapat memberitahukan perkembangan, permasalahan dan strategi dalam rencana
pelaksanaan kegiatan Fasilitasi Peningkatan Kapasitas Badan Penelitian Pengembangan.
2. Koordinasi dan asistensi antara anggota timFasilitasi dengan pihak BPPD yang menerima
Fasilitasi.
3. Mendapatkan solusi untuk setiap permasalahan kegiatan Fasilitasi Peningkatan Kapasitas
Badan Penelitian Pengembangan

Koordinasi Harmonisasi Kegiatan Koordinasi Persiapan


Peningkatan Kapasitas BPPD Fact Finding 15
II.4 Mekanisme Penetapan Daerah yang Menerima Fasilitasi

Fasilitasi peningkatan kapasitas BPPD Provinsi Tahun 2016 diupayakan menggunakan


mekanisme terbuka dimana kegiatan ini di sosialisasikan keseluruh BPPD dan terbuka untuk
setiap BPPD di tingkatan provinsi untuk mengajukan proposal permohonan pelaksanaan
kegiatan fasilitasi di daerah. Adapun tahapan kegiatan BPPD yang dibina menjadi BPPD
berkinerja utama adalah sebagai berikut:

1. Sosialisasi Pelaksanaan Kegiatan Fasilitasi Peningkatan Kapasitas BPPD

Sosialisasi pelaksanaan kegiatan fasilitasi peningkatan kapasitas BPPD dilakukan dengan


pengiriman dokumen panduan BPPD ke tiap BPPD Di tingkatan Provinsi yang dilanjutkan
dengan audiensi dari BPPD yang berkeinginan untuk melakukan pengajuan proposal
fasilitasi peningkatan kapasitas BPPD dalam penguatan SIDa.

Kunjungan BPPD Sulawesi Selatan

Kunjungan BPPD Nusa Tenggara Timur

Upaya sosialisasi kegiatan ini juga dilakukan melalul undangan kegiatan yang dilakuakan
oleh BPPD Provinsi dalam rangka Sosialiasi kegiatan yang bersinggungan dengan seluruh
aktivitas kegiatan Kementerian Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi.

16
SosialisasiPenerimaan
di BPPD Kalimantan
proposalTimur
daerah

Sosialisasi di BPPD Sulawesi Tengah

17
2. Review Proposal Daerah

Setelah dilaksanakan sosialisasi, telah diterima proposal permohonan pelaksanaan


kegiatan fasilitasi peningkatan kapasitas BPPD dari 12 BPPD. Selanjutnya dilakukan
review terkait seluruh proposal yang masuk. Kegiatan review ini dilakukan di Kantor
Kemenristekdikti serta dilakukan bersamaan dengan kegiatan fact finding di beberapa
daerah.

Review Proposal BPPD Banten

Review Proposal BPPD Jawa Tengah

Riview Proposal BPPD Sumatera Selatan

18
Review Proposal BPPD Riau

Review Proposal BPPD Lampung dan BPPD Jawa Barat

3. Penetapan BPPD Provinsi yang Difasilitasi

Setelah dilakukan penelaahan terhadap 12 (dua) belas proposal masuk yang akan
difasilitasi. Dari hasil penelaahan tersebut, belum semua BPPD memfokuskan
implementasi SIDa pada satu komoditas yang saling terkait dengan progam-program
yang ada pada Dirjen Kelembagaan Iptek dan Dikti khususnya. Hasil yang dicapai adalah
sinkronisasi pelaksanaan kegiatan yang akan dilakukan dari dana fasilitasi Peningkatan
Kapasitas BPPD Provinsi dikaitkan dengan program kegiatan lain yang ada pada
Direktorat Lembaga Penelitian dan Pengembangan. Model Implementasi SIDa berupa
hilirisasi produk komoditas unggulan masing-masing daerah dikaitkan dengan kerangka
kebijakan dalam pelaksanaannya. Dalam hal ini perlu dikaitkan dengan program Pusat
Unggulan Iptek, program kegiatan Science Techno Park (STP) yang ada pada masing-
masing Daerah. Model Implementasi penguatan SIDa dimasing-masing Daerah
memfokuskan kepada hilirisasi produk komuditas unggulan daerah yang berbasis pada
hasil penelitian dan pengembangan ada di 12 BPPD Provinsi, yaitu :
1. BPPD Provinsi Jawa Tengah;
2. Badan Penelitian, Pengembangan dan Penerapan (BP3) Iptek Jawa Barat;

19
3. Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi Daerah Provinsi Lampung;
4. Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi Daerah Provinsi Sumatera Selatan;
5. BPPD Provinsi Sulawesi Tengah;
6. BPPD Provinsi Sulawesi Tenggara;
7. BPPD Provinsi Sulawesi Selatan;
8. BPPD Provinsi Kalimantan Timur;
9. BPPD Provinsi Jambi;
10. BPPD Provinsi Banten;
11. . BPPD Provinsi Nusa Tenggara Timur; dan
12. . BPPD Provinsi Riau

Rapat Pembahasan BPPD Provinsi yang Akan Difasilitasi

4. Besaran Pemberian Fasilitasi

Fasilitasi diberikan kepada BPPD Provinsi penerima fasilitasi dengan penandatangan


naskah kerja sama antara Kemenristekdikti dengan BPPD Provinsi penerima fasilitasi.
Dilaksanakan dengan sistem kontrak kerjasama yang dilakukan secara swakelola melalui
pencairan dalam tahap tiga (3) termin, dengan besaran 50% di termin pertama, 30% di

20
termin ke dua, dan 20% di termin ketiga. Berlangsung selama lima (5) bulan, dimulai di
bulan Mei dan berakhir di bulan Oktober tahun 2016.

Berdasarkan Surat Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran Dirjen Kelembagaan IPTEK dan
Dikti No. 1396/C1/KEP/V/2016.: 12 Paket Kontrak Fasilitasi Peningkatan Kapasitas
Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BPPD) :
1. BP3 Iptek Provinsi Jawa Barat Rp 375.000.000,-
2. Balitbangnovda Provinsi Lampung Rp 175.000.000,-
3. Balitbangnovda Provinsi Sumatera Selatan Rp 175.000.000,-
4. BPPD Provinsi Jawa Tengah Rp 175.000.000,-
5. BPPD Provinsi Banten Rp 150.000.000,-
6. BPPD Provinsi Sulawesi Selatan Rp 125.000.000,-
7. BPPD Provinsi Sulawesi Tengah Rp 125.000.000,-
8. BPPD Provinsi Sulawesi Tenggara Rp 125.000.000,-
9. BPPD Provinsi Kalimantan Timur Rp 125.000.000,-
10. BPPD Provinsi Jambi Rp 125.000.000,-
11. BPPD Provinsi Nusa Tenggara Timur Rp 125.000.000,
12. BPPD Provinsi Riau Rp 125.000.000,-
Besaran nilai kontrak pada masing-masing BPPD ditentukan berdasarkan penilaian oleh
Tim seleksi dari usulan proposal yang diterima dan kegiatan yang akan dilakukan dari
dana fasilitasi BPPD.

21
III. PELAKSANAAN KEGIATAN FASILITASI

Kegiatan Fasilitasi Peningkatan Kapasitas BPPD Provinsi merupakan kegiatan kontrak kerjasama
yang dilakukan oleh Direktorat Lemlitbang Kementerian Ristekdikti dengan BPPD selaku
lembaga penerima fasilitasi. BPPD Provinsi sebagai Koordinator Penguatan SIDa di daerah
melakukan kegiatan sesuai rencana kerja dan rencana anggaran yang diajukan di dalam
proposal yang telah disepakati. Dasar pencairan dana program fasilitasi adalah kontrak
kerjasama antara pejabat lembaga penerima atau yang mewakili dengan Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) program fasilitasi sesuai dengan jumlah/nilai fasilitasi yang disetujui sesuai
Surat Keputusan Menteri Negara Riset, Teknologi dan Perguruan Tinggi. Kontrak pelaksanaan
kegiatan fasilitasi ini berlangsung selama 5 (lima) bulan terhitung dari disepakatinya dan
ditandatanganinya kontrak per Juni berakhir hingga Oktober tahun anggaran 2016.

Keragaman permasalahan, kebutuhan, serta sumber daya yang dimiliki BPPD Daerah dalam
upaya penguatan SIDa tentu menentukan bentuk fasilitasi peningkatan kapasitas kelembagaan
BPPD yang berbeda-beda. Secara garis besar fasilitasi yang diberikan kepada BPPD Provinsi di
tahun 2016 adalah:

a. Fasilitasi Penyusunan Model Implementasi Roadmap SIDa

Berupa pendampingan sebagai upaya evaluasi dan implementasi dokumen roadmap SIDa
yang sudah ada, dalam bentuk Focus Group Discussion (FGD), konsinyering, workshop,
seminar dan sebagainya dan melibatkan instansi terkait.

b. Fasilitasi Harmonisasi dan Sinkronisasi Kebijakan Roadmap SIDa.

Berupa dukungan dan pendampingan dalam mengkoordinasikan pengimplementasian


roadmap SIDa dalam dokumen RPJMD dan RKPD, serta agenda daerah. Dalam bentuk Focus
Group Discussion (FGD), konsinyering, workshop, seminar dan sebagainya dan melibatkan
instansi terkait.

c. Fasilitasi Pengembangan Kebijakan SIDa

Berupa dukungan atau pendampingan dalam Focus Group Discussion (FGD), konsinyering,
workshop, seminar dan sebagainya terkait dengan pengembangan kebijakan SIDa dengan
melibatkan instansi terkait.

22
IV. EVALUASI KINERJA BPPD DALAM PENGUATAN SIDA

IV.1 Metode Evaluasi


Dalam rangka penguatan SIDa dan mendorong kinerja BPPD sebagai sekretariat/koordinator SIDa
level propinsi perlu dilakukan evaluasi kinerja SIDa, sekaligus peran dan kinerja BPPD dalam
penguatan SIDa. BPPD yang memiliki peran dan kinerja yang tinggi dalam penguatan SIDa, yang
diukur melalui kriteria dan metodologi tertentu, ditetapkan sebagai BPPD Utama.Untuk itu perlu
dirumuskan kriteria dan metodologi untuk penetapan BPPD Utama.ANREGIS (Analysis of Regional
Innovation System) adalah model evaluasi berbasis system approach dengan mengaplikasi metode
AHP dan WSM yang digunakan sebagai dasar metodologi pengukuran.ANREGIS adalah model analisis
pendekatan sistem untuk mengevaluasi kinerja SIDa dan BPPD serta merancang agenda aksi
penguatan BPPD dalam implementasi SIDa di masing-masing regional.
Sasaran metode ini adalah;
• Diperolehnya profil/status/maturitas SIDa di masing-masing provinsi
• Diketahuinya determinan unsur-unsur SIDa yang masih lemah dan memerlukan intervensi
dari masing-masing provinsi
• Diperolehnya rekomendasi untuk aksi penguatan SIDa di masing-masing oleh BPPD
• Dapat ditetapkan BPPD utama, yakni BPPD yang berperan dan berkinerja tinggi dalam
penguatan SIDa dalam lingkup provinsinya
Pendekatan
1. Hard data untukparameter yang dianalisis banyak, sangatkompleks dan sulit diperoleh,
untuk itu digunakan pendekatan sistem dengan mengaplikasikan opini pakar.
2. Metode yang akan digunakan adalah kombinasi dari:
SAS (untuk seleksi determinan)
AHP (penentuan proritas determinan)
Matriks (pengukuran magnitude/maturitas determinan)
WSM (perhitungan skor dan total skor)
3. Opini pakar diarahkan untuk mendapatkan parameter:
Prioritas masing-masing determinan (pakar rejionaldan nasional)
Magnitude masing-masing determinan (pakar nasional)
4. Penentuan Prioritas (P) masing-masing determinan dengan metode AHP, dimana panel
pakar yang menilai adalah pakar rejional dan nasional. Ada dua prioritas: nilai Prioritas Level
(Pm) dan nilai Prioritas Determinan (Pi).

23
5. Penentuan Magnitude/maturitas (M) didasarkan pada penilaian pakar atas data empirik
regional yang ada, dimana panel pakar yang menilai adalah pakar nasional. Magnitude ini
dapat berupa magnitude determinan, level, maupun total. Pengukuran dengan skala Likert.
6. Skor setiap level dan total skor dihitung dengan weighted scoring method (WSM).

Tahapan Analisis
1. Perumusan Profil SIDa/BPPD berbasis prioritas dan magnitude masing-masing determinan
untuk mengetahui determinan yang perlu diintervensi
2. Perumusan profil SIDa/BPPD berbasis SKOR pada masing-masing level untuk mengetahui
level yang perlu diintervensi
3. Perumusan profil SIDa/BPPD secara nasional berbasis TOTAL SKOR untuk mengetahui
SIDa/BPPD yang perlu diintervensi
4. Analisis peran non-BPPD dalam penguatan SIDa
5. Pemeringkatan BPPD

24
Konsepsi yang dikembangkan dari hasil
analisis benchmarking berbasis landasan Model – Konsepsi Awal
teori penguatan sistem inovasi

Bertujuan : eliminasi dan memperkuat Penajaman Determinan • Instrumen : SAST


determinan dan elemen penting dalam Penilaian • Indepth Interview
penguatan sistem inovasi

Tahapan Penilaian – Survey Kondisi Perumusan Desain Penilaian


SIDa / BPPD Kinerja BPPD

Penentuan Indeks-Bobot Penentuan Kekuatan


Prioritas (P) Magnitude (M)
• Instrumen : AHP • Instrumen : Kuesioner
• Proses : Penghitungan dan • Proses : Penghitungan (skala
Analisis hasil AHP likert)
• Penilai : Pakar Nasional dan • Penilai : Pakar Nasional
Pakar Regional

Tahapan Analisis
ANALISIS PENILAIAN KINERJA SIDa / BPPD
dan Pengambilan
Keputusan
• Analisis Profil SIDa / BPPD berbasis Prioritas dan Magnitude
• Analisis Level intervensi : Basis Skor dan Total Skor
• Analisis Peran Non BPPD dalam Penguatan SIDa
• Pemeringkatan BPPD

25
POLICY
ENTERPRISE

Innovation
Environment
UNIVERSITY RESEARCH INST

Innovation
SUPPORT
(Institution
& Program)
INNOVATION
OUTPUT

ANREGIS: Evaluation of regional innovation system based onelements perspective

Focus Level Element Level Aspect Level

Evaluation of A. Policy Framework REGIS related policy (D1)


REGIS capacity Regional Research Agenda (D2)
Road Map of REGIS (D3)
Innovation environment (D4)
B. Supporting program- Scheme for HR education-training (D5)
Institutions Scheme for innovation fund (D6)
Innovation cluster (D7)
Incubation-supporting program (D8)

C. Actors Capacity R&D Institution (D9)


Private investor (D10)
Business development agency (D11)
Business association (D12)
Industry (D13)
D. Innovation Performance Diffusion capacity (D14)
Knowledge flow quality (D15)
Synergy-network quality (D16)
Interactive learning quality (D17)

26
Determinants of ANREGIS

AHP of REGIS Evaluation:

REGIS Evaluation
FOCUS LEVEL

ELEMENT LEVEL

ASPECT LEVEL

27
Determinan Penguatan Sistem Inovasi

Kerangka Kebijakan A
• Produk kebijakan terkait SIDa
• Pengembangan Agenda Riset Daerah
• Pengembangan Roadmap SIDa
• Penguatan Faktor Pendukung (kepemimpinan, potensi SDM
daerah, kompetensi kelembagaan daerah, ekosistem inovasi)

Sumber Daya Penunjang B


Kapasitas-Kapabilitas C
• Skema Pengembangan SDM Inovasi
• Skema Pembiayaan Inovasi
Kelembagaan
• Pengembangan Kawasan Inovasi
(Science and Techno Park, Kawasan • Lembaga Pendorong Kapasitas Inovasi (Litbang Pemerintah,
Sentra Produk Inovasi) Litbang Perguruan Tinggi, Litbang Derah, Litbang Swasta)
• Dukungan Aliran Penunjang • Lembaga Pendorong Pembiayaan Inovasi (Perbankan,
Intermediasi Inovasi (inkubasi, Investor, Pengusaha)
layanan promosi, transfer teknologi, • Lembaga Pendorong Interaksi Aktor Inovasi (lembaga
technopreneurship-entrepreneurship) intermediasi, konsorsium, business technology center,
business development services)
• Lembaga Pendorong Daya Saing dan Pasar Produk Inovatif
(asosiasi industri, KADINDA, Pengusaha, SKPD Perindustrian-
Perdagangan)
• Lembaga Pemanfaat - Pengguna Inovasi (Koperasi, Klaster,
UMKM, Masyarakat)

Kinerja : Produktivitas Output-


Outcome SIDa
D
• Kapasitas Difusi Pengetahuan (akuisisi, adaptasi, absorpsi) antar
aktor inovasi
• Kualitas Aliran inovasi
• Kualitas Sinergi dan Jejaring Inovasi
• Kualitas Pembelajaran Interaktif memperkuat sistem inovasi daerah

28
Element Level Aspect Level Indicator Aspect Level
Determinan Kerangka 1. Produk Kebijakan terkait - Ketersediaan dukungan
Kebijakan dengan Pengembangan kebijakan-aturan dalam
SIDa pengembangan sistem inovasi
- Dukungan kebijakan-aturan
pengembangan SDM Daerah
- Dukungan kebijakan-aturan
pendanaan
- Dukungan kebijakan-aturan
pengembangan infrastruktur
daerah
- Dukungan kebijakan-aturan
pengembangan industri
- Pelibatan aktif pihak terkait
dengan perumusan kebijakan-
aturan daerah
2. Pengembangan Agenda - Ketersediaan dokumen Agenda
Riset Daerah Riset Daerah
- Perumusan berbasis Prioritas
Tematik (fokus unggulan)
- Integrasi Agenda Riset Daerah
dengan dukungan kapasitas
daerah (SDM, pendanaan,
infrastruktur)
- Pelibatan aktif pihak terkait
3. Pengembangan Roadmap - Ketersediaan dokumen Roadmap
SIDa SIDa
- Tingkat kemanfaatan Roadmap
SIDa dalam implementasi
pengembangan SIDa
- Tingkat kesesuaian Roadmap
SIDa dengan kapasitas daerah
(SDM, pendanaan, infrastruktur)
- Pelibatan aktif pihak terkait
4. Penguatan Faktor - Ketersediaan dokumen Roadmap
Pendukung SIDa
(kepemimpinan, potensi - Tingkat kemanfaatan Roadmap
SDM daerah, kompetensi SIDa dalam implementasi
kelembagaan, ekosistem pengembangan SIDa
inovasi) - Tingkat kesesuaian Roadmap
SIDa dengan kapasitas daerah
(SDM, pendanaan, infrastruktur)
- Pelibatan aktif pihak terkait
Determinan Sumber 1. Skema Pengembangan SDM - Ketersediaan program-kegiatan
Daya Penunjang Inovasi (terampil, inovatif, pengembangan kapasitas SDM
produktif) - Tingkat kesesuaian skema
pengembangan SDM dengan
kebutuhan
- Dukungan kelembagaan daerah

29
dalam implementasi program-
kegiatan pengembangan SDM
2. Skema Pembiayaan Inovasi - Ketersediaan program-kegiatan
pembiayaan inovasi
- Keberadaan lembaga
pembiayaan inovasi
- Tingkat kesesuaian skema
pembiayaan inovasi
- Dukungan pemerintah-swasta
dalam implementasi pembiayaan
inovasi
3. Pengembangan Kawasan - Keberadaan STP – Kawasan
Inovasi (STP, Kawasan Sentra Produk Inovasi
Sentra Produk Inovasi) - Dukungan Pemerintah Daerah
dan pihak terkait (anggaran,
pengelolaan dan sarana-
prasarana)
- Tingkat dukungan pemanfaatan
dalam pengembangan SIDa
4. Pengembangan Aliran - Keberadaan program-kegiatan :
Penunjang Intermediasi inkubasi, layanan promosi,
Inovasi transfer teknologi,
technopreneurship-
entrepreneurship
- Dukungan pemerintah daerah
dan pihak terkait dalam
pengembangan program-
kegiatan (anggaran, pengelolaan
dan sarana-prasarana)
- Tingkat dukungan pemanfaatan
dalam pengembangan SIDa
Determinan Kapasitas- 1. Kapasitas-Kapabilitas - Tingkat kapasitas dan kapabilitas
Kapabilitas Lembaga Lembaga Pendorong lembaga
Kapasitas Inovasi - Dukungan kontribusi dalam
pengembangan SIDa (:
penguatan kerangka kebijakan,
agenda riset dan roadmap SIDa)
2. Kapasitas-Kapabilitas - Tingkat kapasitas dan kapabilitas
Lembaga Pendorong lembaga
Pembiayaan Inovasi - Dukungan kontribusi dalam
pengembangan SIDa (:
penguatan kerangka kebijakan,
agenda riset dan roadmap SIDa)
3. Kapasitas-Kapabilitas - Tingkat kapasitas dan kapabilitas
Lembaga Pendorong lembaga
Interaksi Aktor Inovasi - Dukungan kontribusi dalam
pengembangan SIDa (:
penguatan kerangka kebijakan,
agenda riset dan roadmap SIDa)
4. Kapasitas-Kapabilitas - Tingkat kapasitas dan kapabilitas
Lembaga Pendorong Daya lembaga

30
Saing dan Pasar Produk - Dukungan kontribusi dalam
Inovasi pengembangan SIDa (:
penguatan kerangka kebijakan,
agenda riset dan roadmap SIDa)
5. Kapasitas-Kapabilitas - Tingkat kapasitas dan kapabilitas
Lembaga Pemanfaat – lembaga
Pengguna Inovasi - Dukungan kontribusi dalam
pengembangan SIDa (:
penguatan kerangka kebijakan,
agenda riset dan roadmap SIDa)
Determinan Produktivitas 1. . Kapasitas Difusi - Keberadaan forum koordinasi-
Output-Outcome Pengetahuan (akuisisi, integrasi antar aktor inovasi
adaptasi, absorpsi) - Kapasitas difusi pengetahuan
yang terbangun selama interaksi
aktor dalam pengembangan SIDa
- Tingkat dukungan pemanfaatan
kapasitas difusi dalam
keberlanjutan aliran inovasi
2. Kualitas Aliran Inovasi - Keragaman produk inovatif
berbasis potensi daerah
- Keberlanjutan kapasitas lembaga
daerah dalam struktur rantai nilai
produk inovatif
- Keberlanjutan kualitas aliran
(sosialisasi, penguatan
pemahaman interaksi,
internalisasi inovasi)
3. Kualitas Sinergi dan - Keragaman kerjasama : sinergi
Jejaring Inovasi dan jejaring
- Keberlanjutan dukungan
kerjasama dalam pengembangan
SIDa
- Keberlanjutan pemanfaatan
kerjasama dalam menguatkan
aliran inovasi
4. Kualitas Pembelajaran - Kualitas kohesitas (sinergi
Interaktif untuk produktif, interaksi yang
memperkuat Sistem melembaga) antar aktor inovasi
Inovasi di daerah - Keberlanjutan dukungan
kohesitas dalam penguatan
sistem inovasi di daerah
- Keberlanjutan responsivitas
kapasitas pembelajaran interaktif
dalam antisipasi perubahan dan
kebutuhan inovasi yang dinamis
berbasis pengembangan inovasi
di daerah

Berdasarkan dengan dasar pemetaan determinan yang diturunkan hingga aspek indicator tersebut
kemudian ditransformasikan kedalam instrument pengambilan data berupa kuesioner evaluasi

31
peningkatan kapasitas BPPD provinsi yang didistrubisak ke setiap BPPD Provinsi sebagai objek
penilaian (kuesioner terlampir). Proses pengambilan data dilakukan dengan metode survey
wawancara, dokumen checklist dan Focus Group Discussion dengan stakeholder terkait.

32
IV.2 Pelaksanaan Kegiatan Evaluasi dan Monitoring

IV.2.1 Monitoring Kegiatan Fasilitasi


Dilakukannya Koordinasi pelaksanaan Monitoring Kegiatan Fasilitasi Peningkatan
Kapasitas BPPD bersama dengan Tim Supervisi Peningkatan Kapasitas BPPD. Dan Koordinasi
awal panduan evaluasi Kinerja BPPD dalam rangka menguatkan SIDa. Dalam rangka
memenuhi persyaratan tahap II dalam pelaksanaan kegiatan Insentif Fasilitasi Peningkatan
Kapasitas BPPD maka dilaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan yang merupakan salah
satu bentuk supervisi Kementerian Risetdikti dalam melakukan kegiatan Fasilitasi Peningkatan
Kapasitas BPPD. Kegiatan monitoring dan evaluasi dilaksanakan ke 12 lembaga yang telah
menerima dana fasilitasi tahap I, dengan dibantu oleh tim verifikasi pada tiap provinsi guna
memantau apakah output yang dihasilkan lembaga sudah sesuai dengan sasaran yang
menjadi target di proposal yang diajukan.
Tabel 2.1. Jadwal Pelaksanaan Monitoring Kegiatan Fasilitasi
NO TANGGAL TUJUAN PELAKSANA
Galuh Endah Palupi
1 30-31 Agustus Jawa Barat
Oka Sofyan
Ophirtus Sumuele
2 24 – 25 Agustus Sulawesi Tengah
Enny Suci Rahayu
Ophirtus Sumuele
3 25 – 26 Agustus Sulawesi Selatan
Enny Suci Rahayu
Gopa Kusworo
4 1-2 September Lampung Leylia Nirsa
Dewi Yulianti
Malikuz Zahar
5 29 – 30 Agustus Jambi Vemmy D Kuswara
Dewi Yulianti
31 Agustus – 1 Goenawan Wybisana
6 Sumatera Selatan
September M. Dhito Ghoniyu
Sadiyatmo
7 4 – 6 September Sulawesi Tenggara
Rosmaniar Dini
Kemal Prihatman
8 29-30 September Banten Rosmaniar Dini
Dewi Yulianti
Kemal Prihatman
9 29 – 30 Agustus Kalimantan Timur
Rosmaniar Dini
Kemal Prihatman
10 8 September NTT
Rosmaniar Dini
Kemal Prihatman
11 27-28 September Riau
Rosmaniar Dini
Yani Sofyan
12 5-6 September Jawa Tengah
M. Dhito Ghoniyu

33
Foto dokumentasi Kegiatan:

Monitoring Di Sulawesi Tengah & Sulawesi Selatan 24-26 Agustus 2016

Monitoring di Jambi 29-30 Agustus 2016

34
Monitoring di Samarinda tanggal 29-30 Agustus 2016

Monitoring di Bandung tanggal 30-31 Agustus 2016

35
Dokumentasi Monitoring di Sumatera Selatan 31 Agustus – 1 September 2016

Monitoring di Lampung 1-2 September 2016

36
Dokumentasi Monitoring di Jawa Tengah 5-6 September 2016

37
Dokumentasi Monitoring BPPD NTT di Jakarta 8 September 2016

Dokumentasi Monitoring di Riau 27-28 September 2016

38
Dokumentasi Monitoring di Banten 29-30 September 2016

39
IV.2.2 Pelaksanaan Kegiatan Evaluasi
Evaluasi Kegiatan Fasilitasi

Analisa Baseline BPPD per-daerah

Hasil Anregis BPPD SUMATRA UTARA

Kebijakan
0.4

0.3

0.2 Nasional 2016


0.1

Produktifitas 0 Sumberdaya

2016

Kapasitas
Kapabilitas

Analisa Per Determinan Nasional


Nasional Nasional Nasional
2014 2014 2015 2015 2016 2016
Kebijakan 0.3275 0.288 0.265 0.149 0.313 0.189
Sumberdaya 0.1875 0.16 0.135 0.0707 0.184 0.103
Kapasitas
0.158
Kapabilitas 0.177 0.146 0.0622 0.159 0.072
Produktifitas 0.1175 0.128 0.112 0.0445 0.107 0.033

40
Analis Per Indikator Badan dan SIDa

•Kualitas Pembelajaran Interaktif


memperkuat sistem inovasi daerah

•Kualitas Sinergi dan Jejaring Inovasi

•Kualitas Aliran inovasi

•Kapasitas Difusi Pengetahuan (akuisisi,


adaptasi, absorpsi) antar aktor inovasi

•Lembaga Pemanfaat - Pengguna Inovasi


(Koperasi, Klaster, UMKM, Masyarakat)

•Lembaga Pendorong Daya Saing dan Pasar


Produk Inovatif (asosiasi industri,…

•Lembaga Pendorong Interaksi Aktor Inovasi


(lembaga intermediasi, konsorsium,…

•Lembaga Pendorong Pembiayaan Inovasi TSB


(Perbankan, Investor, Pengusaha)

•Lembaga Pendorong Kapasitas Inovasi


(Litbang Pemerintah, Litbang Perguruan… TSS
•Dukungan Aliran Penunjang Intermediasi
Inovasi (inkubasi, layanan promosi,…

•Pengembangan Kawasan Inovasi (Science


and Techno Park, Kawasan Sentra Produk…

•Skema Pembiayaan Inovasi

•Skema Pengembangan SDM Inovasi

•Penguatan Faktor Pendukung


(kepemimpinan, potensi SDM daerah,…

•Pengembangan Roadmap SIDa

•Pengembangan Agenda Riset Daerah

•Produk kebijakan terkait SIDa

- 0.050 0.100 0.150 0.200 0.250 0.300

41
Analisa TSB/TSS Per Indikator

0.250
D1
D2
D3
0.200
D4
D5
D6
0.150 D7
D8
D9
0.100 D10
D11
D12
D13
0.050
D14
D15
D16
0.000 D17
0.000 0.050 0.100 0.150 0.200 0.250 0.300

Kode Indikator Determinan

D1 •Produk kebijakan terkait SIDa


D2 •Pengembangan Agenda Riset Daerah
D3 •Pengembangan Roadmap SIDa
•Penguatan Faktor Pendukung (kepemimpinan, potensi SDM daerah, kompetensi
D4
kelembagaan daerah, ekosistem inovasi)
D5 •Skema Pengembangan SDM Inovasi
D6 •Skema Pembiayaan Inovasi
•Pengembangan Kawasan Inovasi (Science and Techno Park, Kawasan Sentra Produk
D7
Inovasi)
•Dukungan Aliran Penunjang Intermediasi Inovasi (inkubasi, layanan promosi, transfer
D8
teknologi, technopreneurship-entrepreneurship
•Lembaga Pendorong Kapasitas Inovasi (Litbang Pemerintah, Litbang Perguruan Tinggi,
D9
Litbang Derah, Litbang Swasta)
D10 •Lembaga Pendorong Pembiayaan Inovasi (Perbankan, Investor, Pengusaha)
•Lembaga Pendorong Interaksi Aktor Inovasi (lembaga intermediasi, konsorsium, business technology center,
D11
business development services)
•Lembaga Pendorong Daya Saing dan Pasar Produk Inovatif (asosiasi industri, KADINDA, Pengusaha, SKPD
D12
Perindustrian-Perdagangan)
D13 •Lembaga Pemanfaat - Pengguna Inovasi (Koperasi, Klaster, UMKM, Masyarakat)
D14 •Kapasitas Difusi Pengetahuan (akuisisi, adaptasi, absorpsi) antar aktor inovasi
D15 •Kualitas Aliran inovasi
D16 •Kualitas Sinergi dan Jejaring Inovasi
D17 •Kualitas Pembelajaran Interaktif memperkuat sistem inovasi daerah

42
Hasil Anregis BPPD RIAU
Analisa Per Determinan Nasional

Kebijakan
0.4

0.3 Nasional 2014

0.2 2014

0.1
Nasional 2015
Produktifitas 0 Sumberdaya
2015

Nasional 2016

2016

Kapasitas
Kapabilitas

Nasional Nasional Nasional


2014 2014 2015 2015 2016 2016
Kebijakan 0.3275 0.302 0.265 0.275 0.313 0.37
Sumberdaya 0.1875 0.178 0.135 0.18 0.184 0.196
Kapasitas
0.158
Kapabilitas 0.173 0.146 0.141 0.159 0.168
Produktifitas 0.1175 0.132 0.112 0.1 0.107 0.1

43
Analis Per Indikator Badan dan SIDa

•Kualitas Pembelajaran Interaktif memperkuat


sistem inovasi daerah

•Kualitas Sinergi dan Jejaring Inovasi

•Kualitas Aliran inovasi

•Kapasitas Difusi Pengetahuan (akuisisi, adaptasi,


absorpsi) antar aktor inovasi

•Lembaga Pemanfaat - Pengguna Inovasi


(Koperasi, Klaster, UMKM, Masyarakat)

•Lembaga Pendorong Daya Saing dan Pasar


Produk Inovatif (asosiasi industri, KADINDA,…

•Lembaga Pendorong Interaksi Aktor Inovasi


(lembaga intermediasi, konsorsium, business…

•Lembaga Pendorong Pembiayaan Inovasi


(Perbankan, Investor, Pengusaha)

•Lembaga Pendorong Kapasitas Inovasi (Litbang


Pemerintah, Litbang Perguruan Tinggi, Litbang…
TSB TSS
•Dukungan Aliran Penunjang Intermediasi Inovasi
(inkubasi, layanan promosi, transfer teknologi,…

•Pengembangan Kawasan Inovasi (Science and


Techno Park, Kawasan Sentra Produk Inovasi)

•Skema Pembiayaan Inovasi

•Skema Pengembangan SDM Inovasi

•Penguatan Faktor Pendukung (kepemimpinan,


potensi SDM daerah, kompetensi kelembagaan…

•Pengembangan Roadmap SIDa

•Pengembangan Agenda Riset Daerah

•Produk kebijakan terkait SIDa

0.000 0.200 0.400 0.600

44
Analisa TSB/TSS Per Indikator
0.500
D1
0.450 D2

D3
0.400
D4

0.350 D5

D6
0.300 D7

D8
0.250
D9

0.200 D10

D11
0.150 D12

D13
0.100
D14

0.050 D15

D16
0.000 D17
0.000 0.100 0.200 0.300 0.400 0.500 0.600

Kode Indikator Determinan

D1 •Produk kebijakan terkait SIDa


D2 •Pengembangan Agenda Riset Daerah
D3 •Pengembangan Roadmap SIDa
•Penguatan Faktor Pendukung (kepemimpinan, potensi SDM daerah, kompetensi
D4
kelembagaan daerah, ekosistem inovasi)
D5 •Skema Pengembangan SDM Inovasi
D6 •Skema Pembiayaan Inovasi
•Pengembangan Kawasan Inovasi (Science and Techno Park, Kawasan Sentra Produk
D7
Inovasi)
•Dukungan Aliran Penunjang Intermediasi Inovasi (inkubasi, layanan promosi, transfer
D8
teknologi, technopreneurship-entrepreneurship
•Lembaga Pendorong Kapasitas Inovasi (Litbang Pemerintah, Litbang Perguruan Tinggi,
D9
Litbang Derah, Litbang Swasta)
D10 •Lembaga Pendorong Pembiayaan Inovasi (Perbankan, Investor, Pengusaha)
•Lembaga Pendorong Interaksi Aktor Inovasi (lembaga intermediasi, konsorsium, business technology center,
D11
business development services)
•Lembaga Pendorong Daya Saing dan Pasar Produk Inovatif (asosiasi industri, KADINDA, Pengusaha, SKPD
D12
Perindustrian-Perdagangan)
D13 •Lembaga Pemanfaat - Pengguna Inovasi (Koperasi, Klaster, UMKM, Masyarakat)
D14 •Kapasitas Difusi Pengetahuan (akuisisi, adaptasi, absorpsi) antar aktor inovasi
D15 •Kualitas Aliran inovasi
D16 •Kualitas Sinergi dan Jejaring Inovasi
D17 •Kualitas Pembelajaran Interaktif memperkuat sistem inovasi daerah

45
Hasil Anregis BPPD JAMBI
Analisa Per Determinan Nasional

Kebijakan
0.4
Nasional 2014
0.3

0.2 2014

0.1 Nasional 2015

Produktifitas 0 Sumberdaya
2015

Nasional 2016

2016

Kapasitas
Kapabilitas

Nasional Nasional Nasional


2014 2014 2015 2015 2016 2016
Kebijakan 0.3275 0.238 0.265 0.332 0.313 0.333
Sumberdaya 0.1875 0.113 0.135 0.186 0.184 0.186
Kapasitas
0.158
Kapabilitas 0.104 0.146 0.163 0.159 0.163
Produktifitas 0.1175 0.137 0.112 0.126 0.107 0.127

46
Analis Per Indikator Badan dan SIDa

•Kualitas Pembelajaran Interaktif memperkuat


sistem inovasi daerah

•Kualitas Sinergi dan Jejaring Inovasi

•Kualitas Aliran inovasi

•Kapasitas Difusi Pengetahuan (akuisisi,


adaptasi, absorpsi) antar aktor inovasi

•Lembaga Pemanfaat - Pengguna Inovasi


(Koperasi, Klaster, UMKM, Masyarakat)

•Lembaga Pendorong Daya Saing dan Pasar


Produk Inovatif (asosiasi industri, KADINDA,…

•Lembaga Pendorong Interaksi Aktor Inovasi


(lembaga intermediasi, konsorsium, business…

•Lembaga Pendorong Pembiayaan Inovasi


(Perbankan, Investor, Pengusaha)

•Lembaga Pendorong Kapasitas Inovasi (Litbang


TSB
Pemerintah, Litbang Perguruan Tinggi, Litbang…

•Dukungan Aliran Penunjang Intermediasi TSS


Inovasi (inkubasi, layanan promosi, transfer…

•Pengembangan Kawasan Inovasi (Science and


Techno Park, Kawasan Sentra Produk Inovasi)

•Skema Pembiayaan Inovasi

•Skema Pengembangan SDM Inovasi

•Penguatan Faktor Pendukung (kepemimpinan,


potensi SDM daerah, kompetensi…

•Pengembangan Roadmap SIDa

•Pengembangan Agenda Riset Daerah

•Produk kebijakan terkait SIDa

- 0.200 0.400 0.600

47
Analisa TSB/TSS Per Indikator

0.5
D1
0.45
D2
0.4
D3
0.35
D4
0.3 D5

0.25 D6

0.2 D7

0.15 D8

0.1 D9

D1
0.05
0
D1
0 1
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6

Kode Indikator Determinan

D1 •Produk kebijakan terkait SIDa


D2 •Pengembangan Agenda Riset Daerah
D3 •Pengembangan Roadmap SIDa
•Penguatan Faktor Pendukung (kepemimpinan, potensi SDM daerah, kompetensi
D4
kelembagaan daerah, ekosistem inovasi)
D5 •Skema Pengembangan SDM Inovasi
D6 •Skema Pembiayaan Inovasi
•Pengembangan Kawasan Inovasi (Science and Techno Park, Kawasan Sentra Produk
D7
Inovasi)
•Dukungan Aliran Penunjang Intermediasi Inovasi (inkubasi, layanan promosi, transfer
D8
teknologi, technopreneurship-entrepreneurship
•Lembaga Pendorong Kapasitas Inovasi (Litbang Pemerintah, Litbang Perguruan Tinggi,
D9
Litbang Derah, Litbang Swasta)
D10 •Lembaga Pendorong Pembiayaan Inovasi (Perbankan, Investor, Pengusaha)
•Lembaga Pendorong Interaksi Aktor Inovasi (lembaga intermediasi, konsorsium, business technology center,
D11
business development services)
•Lembaga Pendorong Daya Saing dan Pasar Produk Inovatif (asosiasi industri, KADINDA, Pengusaha, SKPD
D12
Perindustrian-Perdagangan)
D13 •Lembaga Pemanfaat - Pengguna Inovasi (Koperasi, Klaster, UMKM, Masyarakat)
D14 •Kapasitas Difusi Pengetahuan (akuisisi, adaptasi, absorpsi) antar aktor inovasi
D15 •Kualitas Aliran inovasi
D16 •Kualitas Sinergi dan Jejaring Inovasi
D17 •Kualitas Pembelajaran Interaktif memperkuat sistem inovasi daerah

48
Hasil Anregis BPPD SUMATRA SELATAN

Analisa Per Determinan Nasional

Kebijakan
0.4

0.3

0.2

0.1 Nasional 2014


Produktifitas 0 Sumberdaya
2014

Nasional 2015

2015

Nasional 2016
Kapasitas
2016
Kapabilitas

Nasional Nasional Nasional


2014 2014 2015 2015 2016 2016
Kebijakan 0.3275 0.325 0.265 0.377 0.313 0.377
Sumberdaya 0.1875 0.195 0.135 0.234 0.184 0.234
Kapasitas
0.158
Kapabilitas 0.202 0.146 0.172 0.159 0.2
Produktifitas 0.1175 0.166 0.112 0.132 0.107 0.133

49
Analis Per Indikator Badan dan SIDa

•Kualitas Pembelajaran Interaktif memperkuat


sistem inovasi daerah

•Kualitas Sinergi dan Jejaring Inovasi

•Kualitas Aliran inovasi

•Kapasitas Difusi Pengetahuan (akuisisi, adaptasi,


absorpsi) antar aktor inovasi
•Lembaga Pemanfaat - Pengguna Inovasi
(Koperasi, Klaster, UMKM, Masyarakat)
•Lembaga Pendorong Daya Saing dan Pasar
Produk Inovatif (asosiasi industri, KADINDA,…
•Lembaga Pendorong Interaksi Aktor Inovasi
(lembaga intermediasi, konsorsium, business…
•Lembaga Pendorong Pembiayaan Inovasi
(Perbankan, Investor, Pengusaha)
•Lembaga Pendorong Kapasitas Inovasi (Litbang
TSB
Pemerintah, Litbang Perguruan Tinggi, Litbang…
•Dukungan Aliran Penunjang Intermediasi Inovasi
TSS
(inkubasi, layanan promosi, transfer teknologi,…
•Pengembangan Kawasan Inovasi (Science and
Techno Park, Kawasan Sentra Produk Inovasi)

•Skema Pembiayaan Inovasi

•Skema Pengembangan SDM Inovasi

•Penguatan Faktor Pendukung (kepemimpinan,


potensi SDM daerah, kompetensi kelembagaan…

•Pengembangan Roadmap SIDa

•Pengembangan Agenda Riset Daerah

•Produk kebijakan terkait SIDa

- 0.200 0.400 0.600

50
Analisa TSB/TSS Per Indikator

0.450
D1
0.400 D2
D3
0.350 D4
D5
0.300 D6
D7
0.250 D8
D9
0.200
D10
D11
0.150
D12
D13
0.100
D14

0.050 D15
D16
- D17

- 0.100 0.200 0.300 0.400 0.500 0.600

Kode Indikator Determinan

D1 •Produk kebijakan terkait SIDa


D2 •Pengembangan Agenda Riset Daerah
D3 •Pengembangan Roadmap SIDa
•Penguatan Faktor Pendukung (kepemimpinan, potensi SDM daerah, kompetensi
D4
kelembagaan daerah, ekosistem inovasi)
D5 •Skema Pengembangan SDM Inovasi
D6 •Skema Pembiayaan Inovasi
•Pengembangan Kawasan Inovasi (Science and Techno Park, Kawasan Sentra Produk
D7
Inovasi)
•Dukungan Aliran Penunjang Intermediasi Inovasi (inkubasi, layanan promosi, transfer
D8
teknologi, technopreneurship-entrepreneurship
•Lembaga Pendorong Kapasitas Inovasi (Litbang Pemerintah, Litbang Perguruan Tinggi,
D9
Litbang Derah, Litbang Swasta)
D10 •Lembaga Pendorong Pembiayaan Inovasi (Perbankan, Investor, Pengusaha)
•Lembaga Pendorong Interaksi Aktor Inovasi (lembaga intermediasi, konsorsium, business technology center,
D11
business development services)
•Lembaga Pendorong Daya Saing dan Pasar Produk Inovatif (asosiasi industri, KADINDA, Pengusaha, SKPD
D12
Perindustrian-Perdagangan)
D13 •Lembaga Pemanfaat - Pengguna Inovasi (Koperasi, Klaster, UMKM, Masyarakat)
D14 •Kapasitas Difusi Pengetahuan (akuisisi, adaptasi, absorpsi) antar aktor inovasi
D15 •Kualitas Aliran inovasi
D16 •Kualitas Sinergi dan Jejaring Inovasi
D17 •Kualitas Pembelajaran Interaktif memperkuat sistem inovasi daerah

51
Hasil Anregis BPPD LAMPUNG

Analisa Per Determinan Nasional

Kebijakan
0.4

0.3

0.2

0.1

Produktifitas 0 Sumberdaya Nasional 2015

2015

Nasional 2016

Kapasitas 2016
Kapabilitas

Nasional Nasional
2015 2015 2016 2016
Kebijakan 0.265 0.325 0.313 0.377
Sumberdaya 0.135 0.235 0.184 0.232
Kapasitas
0.196
Kapabilitas 0.146 0.19 0.159
Produktifitas 0.112 0.109 0.107 0.133

52
Analis Per Indikator Badan dan SIDa

•Kualitas Pembelajaran Interaktif memperkuat


sistem inovasi daerah

•Kualitas Sinergi dan Jejaring Inovasi

•Kualitas Aliran inovasi

•Kapasitas Difusi Pengetahuan (akuisisi,


adaptasi, absorpsi) antar aktor inovasi
•Lembaga Pemanfaat - Pengguna Inovasi
(Koperasi, Klaster, UMKM, Masyarakat)
•Lembaga Pendorong Daya Saing dan Pasar
Produk Inovatif (asosiasi industri, KADINDA,…
•Lembaga Pendorong Interaksi Aktor Inovasi
(lembaga intermediasi, konsorsium, business…
•Lembaga Pendorong Pembiayaan Inovasi
(Perbankan, Investor, Pengusaha)
•Lembaga Pendorong Kapasitas Inovasi (Litbang
TSB
Pemerintah, Litbang Perguruan Tinggi, Litbang…
•Dukungan Aliran Penunjang Intermediasi
Inovasi (inkubasi, layanan promosi, transfer… TSS

•Pengembangan Kawasan Inovasi (Science and


Techno Park, Kawasan Sentra Produk Inovasi)

•Skema Pembiayaan Inovasi

•Skema Pengembangan SDM Inovasi

•Penguatan Faktor Pendukung (kepemimpinan,


potensi SDM daerah, kompetensi…

•Pengembangan Roadmap SIDa

•Pengembangan Agenda Riset Daerah

•Produk kebijakan terkait SIDa

- 0.200 0.400 0.600

53
Analisa TSB/TSS Per Indikator

0.450
D1
0.400
D2
D3
0.350
D4
D5
0.300
D6
D7
0.250
D8
D9
0.200
D10
D11
0.150
D12
D13
0.100
D14
D15
0.050
D16
D17
0.000
0.000 0.100 0.200 0.300 0.400 0.500 0.600

Kode Indikator Determinan

D1 •Produk kebijakan terkait SIDa


D2 •Pengembangan Agenda Riset Daerah
D3 •Pengembangan Roadmap SIDa
•Penguatan Faktor Pendukung (kepemimpinan, potensi SDM daerah, kompetensi
D4
kelembagaan daerah, ekosistem inovasi)
D5 •Skema Pengembangan SDM Inovasi
D6 •Skema Pembiayaan Inovasi
•Pengembangan Kawasan Inovasi (Science and Techno Park, Kawasan Sentra Produk
D7
Inovasi)
•Dukungan Aliran Penunjang Intermediasi Inovasi (inkubasi, layanan promosi, transfer
D8
teknologi, technopreneurship-entrepreneurship
•Lembaga Pendorong Kapasitas Inovasi (Litbang Pemerintah, Litbang Perguruan Tinggi,
D9
Litbang Derah, Litbang Swasta)
D10 •Lembaga Pendorong Pembiayaan Inovasi (Perbankan, Investor, Pengusaha)
•Lembaga Pendorong Interaksi Aktor Inovasi (lembaga intermediasi, konsorsium, business technology center,
D11
business development services)
•Lembaga Pendorong Daya Saing dan Pasar Produk Inovatif (asosiasi industri, KADINDA, Pengusaha, SKPD
D12
Perindustrian-Perdagangan)
D13 •Lembaga Pemanfaat - Pengguna Inovasi (Koperasi, Klaster, UMKM, Masyarakat)
D14 •Kapasitas Difusi Pengetahuan (akuisisi, adaptasi, absorpsi) antar aktor inovasi
D15 •Kualitas Aliran inovasi
D16 •Kualitas Sinergi dan Jejaring Inovasi
D17 •Kualitas Pembelajaran Interaktif memperkuat sistem inovasi daerah

54
Hasil Anregis BPPD BANTEN
Analisa Per Determinan Nasional

Kebijakan
0.35
0.3
0.25
0.2
0.15
0.1
Nasional 2014
0.05
Produktifitas 0 Sumberdaya
2014

Nasional 2015

2015

Nasional 2016
Kapasitas
Kapabilitas 2016

Nasional Nasional Nasional


2014 2014 2015 2015 2016 2016
Kebijakan 0.3275 0.311 0.265 0.337 0.313 0.326
Sumberdaya 0.1875 0.163 0.135 0.201 0.184 0.228
Kapasitas
0.158
Kapabilitas 0.157 0.146 0.2002 0.159 0.168
Produktifitas 0.1175 0.139 0.112 0.125 0.107 0.119

55
Analis Per Indikator Badan dan SIDa

•Kualitas Pembelajaran Interaktif memperkuat


sistem inovasi daerah

•Kualitas Sinergi dan Jejaring Inovasi

•Kualitas Aliran inovasi

•Kapasitas Difusi Pengetahuan (akuisisi, adaptasi,


absorpsi) antar aktor inovasi

•Lembaga Pemanfaat - Pengguna Inovasi


(Koperasi, Klaster, UMKM, Masyarakat)

•Lembaga Pendorong Daya Saing dan Pasar


Produk Inovatif (asosiasi industri, KADINDA,…

•Lembaga Pendorong Interaksi Aktor Inovasi


(lembaga intermediasi, konsorsium, business…

•Lembaga Pendorong Pembiayaan Inovasi


(Perbankan, Investor, Pengusaha)

•Lembaga Pendorong Kapasitas Inovasi (Litbang


TSB
Pemerintah, Litbang Perguruan Tinggi, Litbang…

•Dukungan Aliran Penunjang Intermediasi


Inovasi (inkubasi, layanan promosi, transfer… TSS

•Pengembangan Kawasan Inovasi (Science and


Techno Park, Kawasan Sentra Produk Inovasi)

•Skema Pembiayaan Inovasi

•Skema Pengembangan SDM Inovasi

•Penguatan Faktor Pendukung (kepemimpinan,


potensi SDM daerah, kompetensi kelembagaan…

•Pengembangan Roadmap SIDa

•Pengembangan Agenda Riset Daerah

•Produk kebijakan terkait SIDa

- 0.100 0.200 0.300 0.400 0.500

56
Analisa TSB/TSS Per Indikator

0.400
D1
D2
0.350
D3
D4
0.300
D5
D6
0.250
D7
D8
0.200
D9
D10
0.150
D11
D12
0.100 D13
D14
0.050 D15
D16
0.000 D17
0.000 0.050 0.100 0.150 0.200 0.250 0.300 0.350 0.400 0.450 0.500

Kode Indikator Determinan

D1 •Produk kebijakan terkait SIDa


D2 •Pengembangan Agenda Riset Daerah
D3 •Pengembangan Roadmap SIDa
•Penguatan Faktor Pendukung (kepemimpinan, potensi SDM daerah, kompetensi
D4
kelembagaan daerah, ekosistem inovasi)
D5 •Skema Pengembangan SDM Inovasi
D6 •Skema Pembiayaan Inovasi
•Pengembangan Kawasan Inovasi (Science and Techno Park, Kawasan Sentra Produk
D7
Inovasi)
•Dukungan Aliran Penunjang Intermediasi Inovasi (inkubasi, layanan promosi, transfer
D8
teknologi, technopreneurship-entrepreneurship
•Lembaga Pendorong Kapasitas Inovasi (Litbang Pemerintah, Litbang Perguruan Tinggi,
D9
Litbang Derah, Litbang Swasta)
D10 •Lembaga Pendorong Pembiayaan Inovasi (Perbankan, Investor, Pengusaha)
•Lembaga Pendorong Interaksi Aktor Inovasi (lembaga intermediasi, konsorsium, business technology center,
D11
business development services)
•Lembaga Pendorong Daya Saing dan Pasar Produk Inovatif (asosiasi industri, KADINDA, Pengusaha, SKPD
D12
Perindustrian-Perdagangan)
D13 •Lembaga Pemanfaat - Pengguna Inovasi (Koperasi, Klaster, UMKM, Masyarakat)
D14 •Kapasitas Difusi Pengetahuan (akuisisi, adaptasi, absorpsi) antar aktor inovasi
D15 •Kualitas Aliran inovasi
D16 •Kualitas Sinergi dan Jejaring Inovasi
D17 •Kualitas Pembelajaran Interaktif memperkuat sistem inovasi daerah

57
Hasil Anregis BPPD JAWA BARAT
Analisa Per Determinan Nasional

Kebijakan
0.4

0.3

0.2

0.1
Nasional 2015
Produktifitas 0 Sumberdaya

2015

Nasional 2016

Kapasitas 2016
Kapabilitas

Nasional Nasional
2015 2015 2016 2016
Kebijakan 0.265 0.37 0.313 0.377
Sumberdaya 0.135 0.198 0.184 0.201
Kapasitas
Kapabilitas 0.146 0.151 0.159 0.183
Produktifitas 0.112 0.132 0.107 0.125

58
Analis Per Indikator Badan dan SIDa

•Kualitas Pembelajaran Interaktif memperkuat


sistem inovasi daerah

•Kualitas Sinergi dan Jejaring Inovasi

•Kualitas Aliran inovasi

•Kapasitas Difusi Pengetahuan (akuisisi,


adaptasi, absorpsi) antar aktor inovasi

•Lembaga Pemanfaat - Pengguna Inovasi


(Koperasi, Klaster, UMKM, Masyarakat)

•Lembaga Pendorong Daya Saing dan Pasar


Produk Inovatif (asosiasi industri, KADINDA,…

•Lembaga Pendorong Interaksi Aktor Inovasi


(lembaga intermediasi, konsorsium, business…

•Lembaga Pendorong Pembiayaan Inovasi


(Perbankan, Investor, Pengusaha)

•Lembaga Pendorong Kapasitas Inovasi (Litbang TS


Pemerintah, Litbang Perguruan Tinggi, Litbang… B

•Dukungan Aliran Penunjang Intermediasi TSS


Inovasi (inkubasi, layanan promosi, transfer…

•Pengembangan Kawasan Inovasi (Science and


Techno Park, Kawasan Sentra Produk Inovasi)

•Skema Pembiayaan Inovasi

•Skema Pengembangan SDM Inovasi

•Penguatan Faktor Pendukung (kepemimpinan,


potensi SDM daerah, kompetensi kelembagaan…

•Pengembangan Roadmap SIDa

•Pengembangan Agenda Riset Daerah

•Produk kebijakan terkait SIDa

- 0.200 0.400 0.600

59
Analisa TSB/TSS Per Indikator

0.500
D1
0.450 D2
D3
0.400
D4

0.350 D5
D6
0.300 D7
D8
0.250
D9

0.200 D10
D11
0.150 D12
D13
0.100
D14

0.050 D15
D16
0.000 D17
0.000 0.100 0.200 0.300 0.400 0.500 0.600

Kode Indikator Determinan

D1 •Produk kebijakan terkait SIDa


D2 •Pengembangan Agenda Riset Daerah
D3 •Pengembangan Roadmap SIDa
•Penguatan Faktor Pendukung (kepemimpinan, potensi SDM daerah, kompetensi
D4
kelembagaan daerah, ekosistem inovasi)
D5 •Skema Pengembangan SDM Inovasi
D6 •Skema Pembiayaan Inovasi
•Pengembangan Kawasan Inovasi (Science and Techno Park, Kawasan Sentra Produk
D7
Inovasi)
•Dukungan Aliran Penunjang Intermediasi Inovasi (inkubasi, layanan promosi, transfer
D8
teknologi, technopreneurship-entrepreneurship
•Lembaga Pendorong Kapasitas Inovasi (Litbang Pemerintah, Litbang Perguruan Tinggi,
D9
Litbang Derah, Litbang Swasta)
D10 •Lembaga Pendorong Pembiayaan Inovasi (Perbankan, Investor, Pengusaha)
•Lembaga Pendorong Interaksi Aktor Inovasi (lembaga intermediasi, konsorsium, business technology center,
D11
business development services)
•Lembaga Pendorong Daya Saing dan Pasar Produk Inovatif (asosiasi industri, KADINDA, Pengusaha, SKPD
D12
Perindustrian-Perdagangan)
D13 •Lembaga Pemanfaat - Pengguna Inovasi (Koperasi, Klaster, UMKM, Masyarakat)
D14 •Kapasitas Difusi Pengetahuan (akuisisi, adaptasi, absorpsi) antar aktor inovasi
D15 •Kualitas Aliran inovasi
D16 •Kualitas Sinergi dan Jejaring Inovasi
D17 •Kualitas Pembelajaran Interaktif memperkuat sistem inovasi daerah

60
Hasil Anregis BPPD JAWA TENGAH

Analisa Per Determinan Nasional

Kebijakan
0.4
0.3
0.2 Nasional 2014
0.1 2014
Produktifitas 0 Sumberdaya Nasional 2015

2015

Nasional 2016

2016

Kapasitas
Kapabilitas

Nasional Nasional Nasional


2014 2014 2015 2015 2016 2016
Kebijakan 0.3275 0.361 0.265 0.264 0.313 0.377
Sumberdaya 0.1875 0.201 0.135 0.191 0.184 0.226
Kapasitas
0.158
Kapabilitas 0.188 0.146 0.153 0.159 0.191
Produktifitas 0.1175 0.153 0.112 0.13 0.107 0.133

61
Analis Per Indikator Badan dan SIDa

•Kualitas Pembelajaran Interaktif memperkuat


sistem inovasi daerah

•Kualitas Sinergi dan Jejaring Inovasi

•Kualitas Aliran inovasi

•Kapasitas Difusi Pengetahuan (akuisisi, adaptasi,


absorpsi) antar aktor inovasi

•Lembaga Pemanfaat - Pengguna Inovasi


(Koperasi, Klaster, UMKM, Masyarakat)

•Lembaga Pendorong Daya Saing dan Pasar


Produk Inovatif (asosiasi industri, KADINDA,…

•Lembaga Pendorong Interaksi Aktor Inovasi


(lembaga intermediasi, konsorsium, business…

•Lembaga Pendorong Pembiayaan Inovasi


(Perbankan, Investor, Pengusaha)

•Lembaga Pendorong Kapasitas Inovasi (Litbang


TSB
Pemerintah, Litbang Perguruan Tinggi, Litbang…

•Dukungan Aliran Penunjang Intermediasi Inovasi TSS

(inkubasi, layanan promosi, transfer teknologi,…

•Pengembangan Kawasan Inovasi (Science and


Techno Park, Kawasan Sentra Produk Inovasi)

•Skema Pembiayaan Inovasi

•Skema Pengembangan SDM Inovasi

•Penguatan Faktor Pendukung (kepemimpinan,


potensi SDM daerah, kompetensi kelembagaan…

•Pengembangan Roadmap SIDa

•Pengembangan Agenda Riset Daerah

•Produk kebijakan terkait SIDa

- 0.200 0.400 0.600

62
Analisa TSB/TSS Per Indikator

0.500
D1
0.450 D2
D3
0.400
D4

0.350 D5
D6
0.300 D7
D8
0.250
D9

0.200 D10
D11
0.150 D12
D13
0.100
D14

0.050 D15
D16
- D17
- 0.100 0.200 0.300 0.400 0.500 0.600

Kode Indikator Determinan

D1 •Produk kebijakan terkait SIDa


D2 •Pengembangan Agenda Riset Daerah
D3 •Pengembangan Roadmap SIDa
•Penguatan Faktor Pendukung (kepemimpinan, potensi SDM daerah, kompetensi
D4
kelembagaan daerah, ekosistem inovasi)
D5 •Skema Pengembangan SDM Inovasi
D6 •Skema Pembiayaan Inovasi
•Pengembangan Kawasan Inovasi (Science and Techno Park, Kawasan Sentra Produk
D7
Inovasi)
•Dukungan Aliran Penunjang Intermediasi Inovasi (inkubasi, layanan promosi, transfer
D8
teknologi, technopreneurship-entrepreneurship
•Lembaga Pendorong Kapasitas Inovasi (Litbang Pemerintah, Litbang Perguruan Tinggi,
D9
Litbang Derah, Litbang Swasta)
D10 •Lembaga Pendorong Pembiayaan Inovasi (Perbankan, Investor, Pengusaha)
•Lembaga Pendorong Interaksi Aktor Inovasi (lembaga intermediasi, konsorsium, business technology center,
D11
business development services)
•Lembaga Pendorong Daya Saing dan Pasar Produk Inovatif (asosiasi industri, KADINDA, Pengusaha, SKPD
D12
Perindustrian-Perdagangan)
D13 •Lembaga Pemanfaat - Pengguna Inovasi (Koperasi, Klaster, UMKM, Masyarakat)
D14 •Kapasitas Difusi Pengetahuan (akuisisi, adaptasi, absorpsi) antar aktor inovasi
D15 •Kualitas Aliran inovasi
D16 •Kualitas Sinergi dan Jejaring Inovasi
D17 •Kualitas Pembelajaran Interaktif memperkuat sistem inovasi daerah

63
Hasil Anregis BPPD JAWA TIMUR
Analisa Per Determinan Nasional

Kebijakan
0.35
0.3
0.25
0.2
0.15
0.1 Nasional 2014
0.05
2014
Produktifitas 0 Sumberdaya
Nasional 2015

2015

Nasional 2016

2016

Kapasitas
Kapabilitas

Nasional Nasional Nasional


2014 2014 2015 2015 2016 2016
Kebijakan 0.3275 0.28 0.265 0.279 0.313 0.283
Sumberdaya 0.1875 0.14 0.135 0.142 0.184 0.186
Kapasitas
0.158
Kapabilitas 0.143 0.146 0.123 0.159 0.15
Produktifitas 0.1175 0.103 0.112 0.07 0.107 0.1

64
Analis Per Indikator Badan dan SIDa

•Kualitas Pembelajaran Interaktif memperkuat


sistem inovasi daerah

•Kualitas Sinergi dan Jejaring Inovasi

•Kualitas Aliran inovasi

•Kapasitas Difusi Pengetahuan (akuisisi, adaptasi,


absorpsi) antar aktor inovasi

•Lembaga Pemanfaat - Pengguna Inovasi (Koperasi,


Klaster, UMKM, Masyarakat)

•Lembaga Pendorong Daya Saing dan Pasar Produk


Inovatif (asosiasi industri, KADINDA, Pengusaha,…

•Lembaga Pendorong Interaksi Aktor Inovasi


(lembaga intermediasi, konsorsium, business…

•Lembaga Pendorong Pembiayaan Inovasi


(Perbankan, Investor, Pengusaha)

•Lembaga Pendorong Kapasitas Inovasi (Litbang


TSB
Pemerintah, Litbang Perguruan Tinggi, Litbang…

•Dukungan Aliran Penunjang Intermediasi Inovasi


TSS
(inkubasi, layanan promosi, transfer teknologi,…

•Pengembangan Kawasan Inovasi (Science and


Techno Park, Kawasan Sentra Produk Inovasi)

•Skema Pembiayaan Inovasi

•Skema Pengembangan SDM Inovasi

•Penguatan Faktor Pendukung (kepemimpinan,


potensi SDM daerah, kompetensi kelembagaan…

•Pengembangan Roadmap SIDa

•Pengembangan Agenda Riset Daerah

•Produk kebijakan terkait SIDa

0.000 0.100 0.200 0.300 0.400 0.500

65
Analisa TSB/TSS Per Indikator

0.450
D1
0.400 D2
D3
0.350 D4
D5
0.300
D6
D7
0.250
D8
D9
0.200
D10
D11
0.150
D12

0.100 D13
D14

0.050 D15
D16
- D17
- 0.050 0.100 0.150 0.200 0.250 0.300 0.350 0.400 0.450

Kode Indikator Determinan

D1 •Produk kebijakan terkait SIDa


D2 •Pengembangan Agenda Riset Daerah
D3 •Pengembangan Roadmap SIDa
•Penguatan Faktor Pendukung (kepemimpinan, potensi SDM daerah, kompetensi
D4
kelembagaan daerah, ekosistem inovasi)
D5 •Skema Pengembangan SDM Inovasi
D6 •Skema Pembiayaan Inovasi
•Pengembangan Kawasan Inovasi (Science and Techno Park, Kawasan Sentra Produk
D7
Inovasi)
•Dukungan Aliran Penunjang Intermediasi Inovasi (inkubasi, layanan promosi, transfer
D8
teknologi, technopreneurship-entrepreneurship
•Lembaga Pendorong Kapasitas Inovasi (Litbang Pemerintah, Litbang Perguruan Tinggi,
D9
Litbang Derah, Litbang Swasta)
D10 •Lembaga Pendorong Pembiayaan Inovasi (Perbankan, Investor, Pengusaha)
•Lembaga Pendorong Interaksi Aktor Inovasi (lembaga intermediasi, konsorsium, business technology center,
D11
business development services)
•Lembaga Pendorong Daya Saing dan Pasar Produk Inovatif (asosiasi industri, KADINDA, Pengusaha, SKPD
D12
Perindustrian-Perdagangan)
D13 •Lembaga Pemanfaat - Pengguna Inovasi (Koperasi, Klaster, UMKM, Masyarakat)
D14 •Kapasitas Difusi Pengetahuan (akuisisi, adaptasi, absorpsi) antar aktor inovasi
D15 •Kualitas Aliran inovasi
D16 •Kualitas Sinergi dan Jejaring Inovasi
D17 •Kualitas Pembelajaran Interaktif memperkuat sistem inovasi daerah

66
Hasil Anregis BPPD KALIMANTAN SELATAN

Analisa Per Determinan Nasional

Kebijakan
0.4
0.3
0.2
Nasional 2014
0.1
Produktifitas 0 Sumberdaya 2014

Nasional 2015

2015

Kapasitas Nasional 2016


Kapabilitas

2016

Nasional Nasional Nasional


2014 2014 2015 2015 2016 2016
Kebijakan 0.3275 0.205 0.265 0.275 0.313 0.264
Sumberdaya 0.1875 0.09 0.135 0.143 0.184 0.134
Kapasitas
0.158
Kapabilitas 0.106 0.146 0.109 0.159 0.122
Produktifitas 0.1175 0.083 0.112 0.07 0.107 0.064

67
Analis Per Indikator Badan dan SIDa

•Kualitas Pembelajaran Interaktif memperkuat


sistem inovasi daerah

•Kualitas Sinergi dan Jejaring Inovasi

•Kualitas Aliran inovasi

•Kapasitas Difusi Pengetahuan (akuisisi,


adaptasi, absorpsi) antar aktor inovasi

•Lembaga Pemanfaat - Pengguna Inovasi


(Koperasi, Klaster, UMKM, Masyarakat)

•Lembaga Pendorong Daya Saing dan Pasar


Produk Inovatif (asosiasi industri, KADINDA,…

•Lembaga Pendorong Interaksi Aktor Inovasi


(lembaga intermediasi, konsorsium, business…

•Lembaga Pendorong Pembiayaan Inovasi


(Perbankan, Investor, Pengusaha)

•Lembaga Pendorong Kapasitas Inovasi


TSB
(Litbang Pemerintah, Litbang Perguruan…

•Dukungan Aliran Penunjang Intermediasi TSS

Inovasi (inkubasi, layanan promosi, transfer…

•Pengembangan Kawasan Inovasi (Science and


Techno Park, Kawasan Sentra Produk Inovasi)

•Skema Pembiayaan Inovasi

•Skema Pengembangan SDM Inovasi

•Penguatan Faktor Pendukung (kepemimpinan,


potensi SDM daerah, kompetensi…

•Pengembangan Roadmap SIDa

•Pengembangan Agenda Riset Daerah

•Produk kebijakan terkait SIDa

0.000 0.100 0.200 0.300 0.400 0.500

68
Analisa TSB/TSS Per Indikator

Chart Title
0.350
D1

0.300 D2

D3

D4
0.250
D5

D6
0.200
Axis Title

D7

D8
0.150
D9

D10
0.100
D11

D12
0.050
D13

D14
0.000
D15
- 0.050 0.100 0.150 0.200 0.250 0.300 0.350 0.400 0.450
D16
Axis Title

Kode Indikator Determinan

D1 •Produk kebijakan terkait SIDa


D2 •Pengembangan Agenda Riset Daerah
D3 •Pengembangan Roadmap SIDa
•Penguatan Faktor Pendukung (kepemimpinan, potensi SDM daerah, kompetensi
D4
kelembagaan daerah, ekosistem inovasi)
D5 •Skema Pengembangan SDM Inovasi
D6 •Skema Pembiayaan Inovasi
•Pengembangan Kawasan Inovasi (Science and Techno Park, Kawasan Sentra Produk
D7
Inovasi)
•Dukungan Aliran Penunjang Intermediasi Inovasi (inkubasi, layanan promosi, transfer
D8
teknologi, technopreneurship-entrepreneurship
•Lembaga Pendorong Kapasitas Inovasi (Litbang Pemerintah, Litbang Perguruan Tinggi,
D9
Litbang Derah, Litbang Swasta)
D10 •Lembaga Pendorong Pembiayaan Inovasi (Perbankan, Investor, Pengusaha)
•Lembaga Pendorong Interaksi Aktor Inovasi (lembaga intermediasi, konsorsium, business technology center,
D11
business development services)
•Lembaga Pendorong Daya Saing dan Pasar Produk Inovatif (asosiasi industri, KADINDA, Pengusaha, SKPD
D12
Perindustrian-Perdagangan)
D13 •Lembaga Pemanfaat - Pengguna Inovasi (Koperasi, Klaster, UMKM, Masyarakat)
D14 •Kapasitas Difusi Pengetahuan (akuisisi, adaptasi, absorpsi) antar aktor inovasi
D15 •Kualitas Aliran inovasi
D16 •Kualitas Sinergi dan Jejaring Inovasi
D17 •Kualitas Pembelajaran Interaktif memperkuat sistem inovasi daerah

69
Hasil Anregis BPPD KALIMANTAN TIMUR
Analisa Per Determinan Nasional

Kebijakan
0.4

0.3

0.2

0.1 Nasional 2014


Produktifitas 0 Sumberdaya 2014
Nasional 2015
2015
Nasional 2016
2016

Kapasitas
Kapabilitas

Nasional Nasional
2014 2014 Nasional 2015 2015 2016
Kebijakan 0.3275 0.268 0.265 0.275 0.313
Sumberdaya 0.1875 0.121 0.135 0.207 0.184
Kapasitas
0.158
Kapabilitas 0.178 0.146 0.15 0.159
Produktifitas 0.1175 0.141 0.112 0.1 0.107

70
Analis Per Indikator Badan dan SIDa

•Kualitas Pembelajaran Interaktif memperkuat


sistem inovasi daerah

•Kualitas Sinergi dan Jejaring Inovasi

•Kualitas Aliran inovasi

•Kapasitas Difusi Pengetahuan (akuisisi,


adaptasi, absorpsi) antar aktor inovasi

•Lembaga Pemanfaat - Pengguna Inovasi


(Koperasi, Klaster, UMKM, Masyarakat)

•Lembaga Pendorong Daya Saing dan Pasar


Produk Inovatif (asosiasi industri, KADINDA,…

•Lembaga Pendorong Interaksi Aktor Inovasi


(lembaga intermediasi, konsorsium, business…

•Lembaga Pendorong Pembiayaan Inovasi


(Perbankan, Investor, Pengusaha)

•Lembaga Pendorong Kapasitas Inovasi (Litbang


TSB
Pemerintah, Litbang Perguruan Tinggi, Litbang…

•Dukungan Aliran Penunjang Intermediasi


TSS
Inovasi (inkubasi, layanan promosi, transfer…

•Pengembangan Kawasan Inovasi (Science and


Techno Park, Kawasan Sentra Produk Inovasi)

•Skema Pembiayaan Inovasi

•Skema Pengembangan SDM Inovasi

•Penguatan Faktor Pendukung (kepemimpinan,


potensi SDM daerah, kompetensi kelembagaan…

•Pengembangan Roadmap SIDa

•Pengembangan Agenda Riset Daerah

•Produk kebijakan terkait SIDa

- 0.100 0.200 0.300 0.400 0.500

71
Analisa TSB/TSS Per Indikator

0.400
D1

0.350 D2

D3

D4
0.300
D5

D6
0.250
D7

D8
0.200
D9

D10
0.150
D11

D12
0.100
D13

D14
0.050 D15

D16
0.000 D17
0.000 0.100 0.200 0.300 0.400 0.500 0.600

Kode Indikator Determinan

D1 •Produk kebijakan terkait SIDa


D2 •Pengembangan Agenda Riset Daerah
D3 •Pengembangan Roadmap SIDa
•Penguatan Faktor Pendukung (kepemimpinan, potensi SDM daerah, kompetensi
D4
kelembagaan daerah, ekosistem inovasi)
D5 •Skema Pengembangan SDM Inovasi
D6 •Skema Pembiayaan Inovasi
•Pengembangan Kawasan Inovasi (Science and Techno Park, Kawasan Sentra Produk
D7
Inovasi)
•Dukungan Aliran Penunjang Intermediasi Inovasi (inkubasi, layanan promosi, transfer
D8
teknologi, technopreneurship-entrepreneurship
•Lembaga Pendorong Kapasitas Inovasi (Litbang Pemerintah, Litbang Perguruan Tinggi,
D9
Litbang Derah, Litbang Swasta)
D10 •Lembaga Pendorong Pembiayaan Inovasi (Perbankan, Investor, Pengusaha)
•Lembaga Pendorong Interaksi Aktor Inovasi (lembaga intermediasi, konsorsium, business technology center,
D11
business development services)
•Lembaga Pendorong Daya Saing dan Pasar Produk Inovatif (asosiasi industri, KADINDA, Pengusaha, SKPD
D12
Perindustrian-Perdagangan)
D13 •Lembaga Pemanfaat - Pengguna Inovasi (Koperasi, Klaster, UMKM, Masyarakat)
D14 •Kapasitas Difusi Pengetahuan (akuisisi, adaptasi, absorpsi) antar aktor inovasi
D15 •Kualitas Aliran inovasi
D16 •Kualitas Sinergi dan Jejaring Inovasi
D17 •Kualitas Pembelajaran Interaktif memperkuat sistem inovasi daerah

72
Hasil Anregis BPPD SULAWESI SELATAN

Analisa Per Determinan Nasional

Kebijakan
0.4

0.3

0.2

0.1
Nasional 2014
Produktifitas 0 Sumberdaya
2014

Nasional 2015

2015

Nasional 2016
Kapasitas
Kapabilitas 2016

Nasional Nasional Nasional


2014 2014 2015 2015 2016 2016
Kebijakan 0.3275 0.366 0.265 0.282 0.313 0.377
Sumberdaya 0.1875 0.201 0.135 0.185 0.184 0.218
Kapasitas
0.158
Kapabilitas 0.187 0.146 0.164 0.159 0.181
Produktifitas 0.1175 0.152 0.112 0.114 0.107 0.133

73
Analis Per Indikator Badan dan SIDa

•Kualitas Pembelajaran Interaktif memperkuat


sistem inovasi daerah

•Kualitas Sinergi dan Jejaring Inovasi

•Kualitas Aliran inovasi

•Kapasitas Difusi Pengetahuan (akuisisi,


adaptasi, absorpsi) antar aktor inovasi

•Lembaga Pemanfaat - Pengguna Inovasi


(Koperasi, Klaster, UMKM, Masyarakat)

•Lembaga Pendorong Daya Saing dan Pasar


Produk Inovatif (asosiasi industri, KADINDA,…

•Lembaga Pendorong Interaksi Aktor Inovasi


(lembaga intermediasi, konsorsium, business…

•Lembaga Pendorong Pembiayaan Inovasi


(Perbankan, Investor, Pengusaha)

•Lembaga Pendorong Kapasitas Inovasi


TSB
(Litbang Pemerintah, Litbang Perguruan…

•Dukungan Aliran Penunjang Intermediasi


TSS
Inovasi (inkubasi, layanan promosi, transfer…

•Pengembangan Kawasan Inovasi (Science and


Techno Park, Kawasan Sentra Produk Inovasi)

•Skema Pembiayaan Inovasi

•Skema Pengembangan SDM Inovasi

•Penguatan Faktor Pendukung (kepemimpinan,


potensi SDM daerah, kompetensi…

•Pengembangan Roadmap SIDa

•Pengembangan Agenda Riset Daerah

•Produk kebijakan terkait SIDa

0.000 0.200 0.400 0.600

74
Analisa TSB/TSS Per Indikator

0.400
D1
D2
0.350
D3
D4
0.300
D5
D6
0.250
D7
D8
0.200
D9
D10
0.150
D11
D12
0.100 D13
D14
0.050 D15
D16
- D17
- 0.100 0.200 0.300 0.400 0.500 0.600

Kode Indikator Determinan

D1 •Produk kebijakan terkait SIDa


D2 •Pengembangan Agenda Riset Daerah
D3 •Pengembangan Roadmap SIDa
•Penguatan Faktor Pendukung (kepemimpinan, potensi SDM daerah, kompetensi
D4
kelembagaan daerah, ekosistem inovasi)
D5 •Skema Pengembangan SDM Inovasi
D6 •Skema Pembiayaan Inovasi
•Pengembangan Kawasan Inovasi (Science and Techno Park, Kawasan Sentra Produk
D7
Inovasi)
•Dukungan Aliran Penunjang Intermediasi Inovasi (inkubasi, layanan promosi, transfer
D8
teknologi, technopreneurship-entrepreneurship
•Lembaga Pendorong Kapasitas Inovasi (Litbang Pemerintah, Litbang Perguruan Tinggi,
D9
Litbang Derah, Litbang Swasta)
D10 •Lembaga Pendorong Pembiayaan Inovasi (Perbankan, Investor, Pengusaha)
•Lembaga Pendorong Interaksi Aktor Inovasi (lembaga intermediasi, konsorsium, business technology center,
D11
business development services)
•Lembaga Pendorong Daya Saing dan Pasar Produk Inovatif (asosiasi industri, KADINDA, Pengusaha, SKPD
D12
Perindustrian-Perdagangan)
D13 •Lembaga Pemanfaat - Pengguna Inovasi (Koperasi, Klaster, UMKM, Masyarakat)
D14 •Kapasitas Difusi Pengetahuan (akuisisi, adaptasi, absorpsi) antar aktor inovasi
D15 •Kualitas Aliran inovasi
D16 •Kualitas Sinergi dan Jejaring Inovasi
D17 •Kualitas Pembelajaran Interaktif memperkuat sistem inovasi daerah

75
Hasil Anregis BPPD SULAWESI TENGAH
Analisa Per Determinan Nasional

Kebijakan
0.4

0.3

0.2

0.1 Nasional
2014
2014
Produktifitas 0 Sumberdaya
Nasional
2015
2015

Nasional
2016

Kapasitas
Kapabilitas

Nasional Nasional Nasional


2014 2014 2015 2015 2016 2016
Kebijakan 0.3275 0.236 0.265 0.377 0.313 0.17
Sumberdaya 0.1875 0.13 0.135 0.221 0.184 0.158
Kapasitas
0.158
Kapabilitas 0.152 0.146 0.19 0.159 0.137
Produktifitas 0.1175 0.125 0.112 0.123 0.107 0.084

76
Analis Per Indikator Badan dan SIDa

•Kualitas Pembelajaran Interaktif memperkuat


sistem inovasi daerah

•Kualitas Sinergi dan Jejaring Inovasi

•Kualitas Aliran inovasi

•Kapasitas Difusi Pengetahuan (akuisisi,


adaptasi, absorpsi) antar aktor inovasi
•Lembaga Pemanfaat - Pengguna Inovasi
(Koperasi, Klaster, UMKM, Masyarakat)

•Lembaga Pendorong Daya Saing dan Pasar


Produk Inovatif (asosiasi industri, KADINDA,…
•Lembaga Pendorong Interaksi Aktor Inovasi
(lembaga intermediasi, konsorsium, business…

•Lembaga Pendorong Pembiayaan Inovasi


(Perbankan, Investor, Pengusaha)

•Lembaga Pendorong Kapasitas Inovasi (Litbang


TSB
Pemerintah, Litbang Perguruan Tinggi, Litbang…

•Dukungan Aliran Penunjang Intermediasi


TSS
Inovasi (inkubasi, layanan promosi, transfer…

•Pengembangan Kawasan Inovasi (Science and


Techno Park, Kawasan Sentra Produk Inovasi)

•Skema Pembiayaan Inovasi

•Skema Pengembangan SDM Inovasi

•Penguatan Faktor Pendukung (kepemimpinan,


potensi SDM daerah, kompetensi kelembagaan…

•Pengembangan Roadmap SIDa

•Pengembangan Agenda Riset Daerah

•Produk kebijakan terkait SIDa

- 0.100 0.200 0.300 0.400

77
Analisa TSB/TSS Per Indikator

0.400
D1
D2
0.350
D3
D4
0.300
D5
D6
0.250
D7
D8
0.200
D9
D10
0.150
D11
D12
0.100
D13
D14
0.050
D15
D16
0.000
D17
0.000 0.050 0.100 0.150 0.200 0.250 0.300

Kode Indikator Determinan

D1 •Produk kebijakan terkait SIDa


D2 •Pengembangan Agenda Riset Daerah
D3 •Pengembangan Roadmap SIDa
•Penguatan Faktor Pendukung (kepemimpinan, potensi SDM daerah, kompetensi
D4
kelembagaan daerah, ekosistem inovasi)
D5 •Skema Pengembangan SDM Inovasi
D6 •Skema Pembiayaan Inovasi
•Pengembangan Kawasan Inovasi (Science and Techno Park, Kawasan Sentra Produk
D7
Inovasi)
•Dukungan Aliran Penunjang Intermediasi Inovasi (inkubasi, layanan promosi, transfer
D8
teknologi, technopreneurship-entrepreneurship
•Lembaga Pendorong Kapasitas Inovasi (Litbang Pemerintah, Litbang Perguruan Tinggi,
D9
Litbang Derah, Litbang Swasta)
D10 •Lembaga Pendorong Pembiayaan Inovasi (Perbankan, Investor, Pengusaha)
•Lembaga Pendorong Interaksi Aktor Inovasi (lembaga intermediasi, konsorsium, business technology center,
D11
business development services)
•Lembaga Pendorong Daya Saing dan Pasar Produk Inovatif (asosiasi industri, KADINDA, Pengusaha, SKPD
D12
Perindustrian-Perdagangan)
D13 •Lembaga Pemanfaat - Pengguna Inovasi (Koperasi, Klaster, UMKM, Masyarakat)
D14 •Kapasitas Difusi Pengetahuan (akuisisi, adaptasi, absorpsi) antar aktor inovasi
D15 •Kualitas Aliran inovasi
D16 •Kualitas Sinergi dan Jejaring Inovasi
D17 •Kualitas Pembelajaran Interaktif memperkuat sistem inovasi daerah

78
Hasil Anregis BPPD SULAWESI TENGGARA
Analisa PerIndikator / Nasional

Kebijakan
0.35
0.3
0.25
0.2
0.15
0.1 Nasional 2014
0.05
2014
Produktifitas 0 Sumberdaya
Nasional 2015

2015

Nasional 2016

2016

Kapasitas
Kapabilitas

Nasional Nasional Nasional


2014 2014 2015 2015 2016 2016
Kebijakan 0.3275 0.306 0.265 0.311 0.313 0.232
Sumberdaya 0.1875 0.12 0.135 0.172 0.184 0.137
Kapasitas
0.158
Kapabilitas 0.056 0.146 0.109 0.159 0.112
Produktifitas 0.1175 0.125 0.112 0.0897 0.107 0.085

79
Analis Per Indikator Badan dan SIDa

•Kualitas Pembelajaran Interaktif memperkuat


sistem inovasi daerah

•Kualitas Sinergi dan Jejaring Inovasi

•Kualitas Aliran inovasi

•Kapasitas Difusi Pengetahuan (akuisisi, adaptasi,


absorpsi) antar aktor inovasi

•Lembaga Pemanfaat - Pengguna Inovasi


(Koperasi, Klaster, UMKM, Masyarakat)

•Lembaga Pendorong Daya Saing dan Pasar


Produk Inovatif (asosiasi industri, KADINDA,…

•Lembaga Pendorong Interaksi Aktor Inovasi


(lembaga intermediasi, konsorsium, business…

•Lembaga Pendorong Pembiayaan Inovasi


(Perbankan, Investor, Pengusaha)

•Lembaga Pendorong Kapasitas Inovasi (Litbang


TSB
Pemerintah, Litbang Perguruan Tinggi, Litbang…

•Dukungan Aliran Penunjang Intermediasi Inovasi


TSS
(inkubasi, layanan promosi, transfer teknologi,…

•Pengembangan Kawasan Inovasi (Science and


Techno Park, Kawasan Sentra Produk Inovasi)

•Skema Pembiayaan Inovasi

•Skema Pengembangan SDM Inovasi

•Penguatan Faktor Pendukung (kepemimpinan,


potensi SDM daerah, kompetensi kelembagaan…

•Pengembangan Roadmap SIDa

•Pengembangan Agenda Riset Daerah

•Produk kebijakan terkait SIDa

- 0.100 0.200 0.300 0.400

80
Analisa TSB/TSS PerIndikator

0.300
D1
D2
0.250 D3
D4
D5
0.200 D6
D7
D8
0.150
D9
D10
D11
0.100
D12
D13
D14
0.050
D15
D16

0.000 D17

0.000 0.050 0.100 0.150 0.200 0.250 0.300 0.350 0.400

Kode IndikatorDeterminan

D1 •ProdukkebijakanterkaitSIDa
D2 •Pengembangan Agenda Riset Daerah
D3 •Pengembangan Roadmap SIDa
•Penguatan Faktor Pendukung (kepemimpinan, potensi SDM daerah, kompetensi
D4
kelembagaan daerah, ekosistem inovasi)
D5 •SkemaPengembangan SDM Inovasi
D6 •SkemaPembiayaanInovasi
D7 •PengembanganKawasanInovasi (Science and Techno Park, Kawasan Sentra ProdukInovasi)
•DukunganAliranPenunjangIntermediasiInovasi (inkubasi, layananpromosi, transfer
D8
teknologi, technopreneurship-entrepreneurship
•LembagaPendorongKapasitasInovasi (LitbangPemerintah, LitbangPerguruanTinggi,
D9
LitbangDerah, LitbangSwasta)
D10 •LembagaPendorongPembiayaanInovasi (Perbankan, Investor, Pengusaha)
•LembagaPendorongInteraksiAktorInovasi (lembagaintermediasi, konsorsium, business technology center,
D11
business development services)
•LembagaPendorongDayaSaingdanPasarProdukInovatif (asosiasiindustri, KADINDA, Pengusaha, SKPD
D12
Perindustrian-Perdagangan)
D13 •LembagaPemanfaat - PenggunaInovasi (Koperasi, Klaster, UMKM, Masyarakat)
D14 •KapasitasDifusiPengetahuan (akuisisi, adaptasi, absorpsi) antaraktorinovasi
D15 •KualitasAliraninovasi
D16 •Kualitas Sinergi dan Jejaring Inovasi
D17 •KualitasPembelajaranInteraktifmemperkuatsisteminovasidaerah

81
Hasil Anregis BPPD NTT
Analisa Per Determinan Nasional

Kebijakan
0.35
0.3
0.25
0.2
0.15
0.1
Nasional 2014
0.05
Produktifitas 0 Sumberdaya 2014

Nasional 2015

2015

Nasional 2016

2016
Kapasitas
Kapabilitas

Nasional Nasional Nasional


2014 2014 2015 2015 2016 2016
Kebijakan 0.3275 0.187 0.265 0.22 0.313 0.312
Sumberdaya 0.1875 0.061 0.135 0.177 0.184 0.129
Kapasitas
0.158
Kapabilitas 0.061 0.146 0.139 0.159 0.135
Produktifitas 0.1175 0.042 0.112 0.096 0.107 0.1

82
Analis Per Indikator Badan dan SIDa

•Kualitas Pembelajaran Interaktif memperkuat


sistem inovasi daerah

•Kualitas Sinergi dan Jejaring Inovasi

•Kualitas Aliran inovasi

•Kapasitas Difusi Pengetahuan (akuisisi, adaptasi,


absorpsi) antar aktor inovasi

•Lembaga Pemanfaat - Pengguna Inovasi


(Koperasi, Klaster, UMKM, Masyarakat)

•Lembaga Pendorong Daya Saing dan Pasar


Produk Inovatif (asosiasi industri, KADINDA,…

•Lembaga Pendorong Interaksi Aktor Inovasi


(lembaga intermediasi, konsorsium, business…

•Lembaga Pendorong Pembiayaan Inovasi


(Perbankan, Investor, Pengusaha)

•Lembaga Pendorong Kapasitas Inovasi (Litbang TSB


Pemerintah, Litbang Perguruan Tinggi, Litbang…

•Dukungan Aliran Penunjang Intermediasi


TSS
Inovasi (inkubasi, layanan promosi, transfer…

•Pengembangan Kawasan Inovasi (Science and


Techno Park, Kawasan Sentra Produk Inovasi)

•Skema Pembiayaan Inovasi

•Skema Pengembangan SDM Inovasi

•Penguatan Faktor Pendukung (kepemimpinan,


potensi SDM daerah, kompetensi kelembagaan…

•Pengembangan Roadmap SIDa

•Pengembangan Agenda Riset Daerah

•Produk kebijakan terkait SIDa

- 0.100 0.200 0.300 0.400 0.500

83
Analisa TSB/TSS Per Indikator

0.400
D1
D2
0.350
D3
D4
0.300
D5
D6
0.250
D7
D8
0.200
D9
D10
0.150
D11
D12
0.100
D13
D14
0.050
D15
D16
0.000
D17
0.000 0.050 0.100 0.150 0.200 0.250 0.300 0.350 0.400 0.450 0.500

Kode Indikator Determinan

D1 •Produk kebijakan terkait SIDa


D2 •Pengembangan Agenda Riset Daerah
D3 •Pengembangan Roadmap SIDa
•Penguatan Faktor Pendukung (kepemimpinan, potensi SDM daerah, kompetensi
D4
kelembagaan daerah, ekosistem inovasi)
D5 •Skema Pengembangan SDM Inovasi
D6 •Skema Pembiayaan Inovasi
•Pengembangan Kawasan Inovasi (Science and Techno Park, Kawasan Sentra Produk
D7
Inovasi)
•Dukungan Aliran Penunjang Intermediasi Inovasi (inkubasi, layanan promosi, transfer
D8
teknologi, technopreneurship-entrepreneurship
•Lembaga Pendorong Kapasitas Inovasi (Litbang Pemerintah, Litbang Perguruan Tinggi,
D9
Litbang Derah, Litbang Swasta)
D10 •Lembaga Pendorong Pembiayaan Inovasi (Perbankan, Investor, Pengusaha)
•Lembaga Pendorong Interaksi Aktor Inovasi (lembaga intermediasi, konsorsium, business
D11
technology center, business development services)
•Lembaga Pendorong Daya Saing dan Pasar Produk Inovatif (asosiasi industri, KADINDA,
D12
Pengusaha, SKPD Perindustrian-Perdagangan)
D13 •Lembaga Pemanfaat - Pengguna Inovasi (Koperasi, Klaster, UMKM, Masyarakat)
D14 •Kapasitas Difusi Pengetahuan (akuisisi, adaptasi, absorpsi) antar aktor inovasi
D15 •Kualitas Aliran inovasi
D16 •Kualitas Sinergi dan Jejaring Inovasi
D17 •Kualitas Pembelajaran Interaktif memperkuat sistem inovasi daerah

84
IV.3 Pemeringkatan Kapasitas BPPD dalam Menunjang SIDa

Berkinerja N TSB TSS TSB Relatif TSS Relatif


Sumatera Selatan 3.978 3.108 0.77 0.14
Lampung 3.949 3.607 0.74 0.64
Jawa Tengah 3.897 3.542 0.69 0.58
Sulawesi Selatan 3.748 3.275 0.54 0.31
Kalimantan Timur 3.731 3.264 0.52 0.30
Utama
Jawa Barat 3.730 3.468 0.52 0.50
Banten 3.535 3.004 0.33 0.04
Riau 3.502 3.045 0.29 0.08
Jambi 3.398 3.071 0.19 0.10
Jawa Timur 3.023 3.265 - 0.18 0.30
NTT 2.839 2.698 - 0.37 - 0.27
Kalimantan Selatan 2.472 2.144 - 0.74 - 0.82
Madya
Sulawesi Tenggara 2.376 3.404 - 0.83 0.44
Sulawesi Tengah 2.267 2.027 - 0.94 - 0.94
Pratama Sumatera Utara 1.661 1.572 - 1.55 - 1.39
Rerata Nasional 3.207 2.966

Kategorisasi
No. Kategori Kriteria
1 Utama 3.00 < TSB dan 3.00 < TSS
2 Madya 2.00 < TSB < 3.00 dan 2.00 < TSS < 3.00
3 Pratama 1.00 < TSB < 2.00 dan 1.00 < TSS < 2.00

Ket.
TSB = Total Score BPPD
TSS = Total Score SIDa
TSB Relatif = Selisih nilai kinerja Badan dengan rerata nasional
TSA Relatif = Selisih nilai SIDa dengan rerata nasional

85
HASIL PENILAIAN KINERJA BPPD DALAM PENGUATAN SIDA TA 2016

86
V. PENUTUP

V.1 Kesimpulan

- BPPD secara kelembagaan bukan merupakan satuan kerja dibawah kemenristek dikti. Jika ada
beberapa hal dalam kerangka kebijakan yang berkaitan dengan struktur kelembagaan, baik
;pembentukan, pengembangan struktur kelembagaan, sinkronisasi struktur dengan kementerian
teknis tetap harus berpedoman dengan UU otonomi daerah badan litbang UU 23 Tahun 2014
- Dalam mengimplementasikan system inovasi daerah untuk menguatkan peran BPPD perlu diatur
dalam peraturan pemerintah sebagai ketentuan lebih lanjut dari UU 23 Tahun 2014 sesuai
dengan pasal 390.
- Untuk menjaga kesinambungan program penguatan Sistem Inovasi Daerah, perlu dukungan
alokasi anggaran yang memadai dalam kurun waktu tertentu
- Komitmen pimpinan daerah memiliki pengaruh dalam pelaksanaan dan pengimplementasian
system inovasi daerah
- Dibutuhkan sumberdaya SDM Iptek yang kompeten sesuai dengan potensi pembangunan
daerah

87
Direktorat Lembaga Penelitian dan Pengembangan
Subdit Lembaga Penelitian dan Pengembangan Daerah
Gedung II BPPT lt.16
Jl. MH. Thamrin No.8 Jakarta 10340
Telp. : (021) 3169556, 3169588
Fax. : (021) 3102014
Email : sekretariat.lemlitbang@gmail.com
Sekretariat.bppd@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai