Anda di halaman 1dari 5

Makalah : Pengorganisasian Informasi/Pengetahuan dalam Ingatan Manusia

Disusun Oleh : Mujiarto, S.Pd.SD

Tugas Akhir Modul 3 Kelas Paedagogik

PPG Dalam Jabatan Tahap 5 Universitas Bengkulu

BAB I

PENDAHULUAN

Berpikir berarti menggunakan akal budi untuk mempertimbangkan dan


memutuskan sesuatu, menimbang dalam ingatan. Proses berpikir merupakan proses
yang kompleks dan tidak dapat dilihat secara langsung bagaimana otak bekerja dan
informasi diolah. Informasi yang diterima melalui alat indera akan dipersepsikan oleh
bagian-bagian yang berfungsi secara khusus.

Pengolahan informasi mengandung pengertian tentang bagaimana individu


mempersepsi, mengorganisasi, dan mengingat sejumlah besar informasi yang diterima
individu dan lingkungan. Pengolahan informasi merupakan perluasan dari bidang
kajian ranah psikologi kognitif. Psikologi kognitif sebagai upaya untuk memahami
mekanisme dasar yang mengatur cara berpikirnya orang (Anderson, 1980).

Teori pengolahan informasi tidak memerlukan belajar sebagai titik pusat


penelitian yang utama. Belajar hanyalah merupakan salah satu proses yang diselidiki
dan antara kegiatan belajar dan sub-sub ranah lain dari psikologi kognitif tetap tidak
jelas (Anderson, 1980). Namun demikian, penelitian pengolahan informasi memberikan
sumbangan atas pengertian proses belajar.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Memori/Ingatan

De Porter & Hernacki (dalam Afiatin 2001) menjelaskan bahwa memori atau
ingatan adalah suatu kemampuan untuk mengingat apa yang telah diketahui.
Seseorang dapat mengingat sesuatu pengalaman yang telah terjadi atau pengetahuan
yang telah dipelajari pada masa lalu. Kegiatan seseorang untuk memunculkan kembali
atau mengingat kembali pengetahuan yang dipelajarinya pada masa lalu dalam ilmu
psikologi disebut recall memory.

Drever (dalam Walgito 2004) menjelaskan; memori menurut pengertian secara


umum dan teoritis adalah salah satu karakter yang dimiliki oleh makhluk hidup,
pengalaman berguna apa yang kita lupakan yang mana mempengaruhi perilaku dan
pengalaman yang akan datang, yang mana ingatan itu bukan hanya meliputi recall
(mengingat) dan recognition (mengenali) atau apa yang disebut dengan menimbulkan
kembali ingatan.

Pada umumnya para ahli memandang ingatan sebagai hubungan antara


pengalaman dengan masa lalu. Proses manusia memunculkan kembali tiap kejadian
pengalaman pada masa lalunya, membutuhkan kemampuan mengingat kembali yang
baik. Dengan adanya kemampuan mengingat pada manusia,maka ini menunjukan
bahwa manusia mampu menerima, menyimpan dan menimbulkan kembali
pengalaman-pengalaman yang dialaminya (Walgito 2004). Menimbulkan kembali
pengalaman-pengalaman yang pernah dialami, sama halnya dengan memunculkan
kembali sesuatu yang pernah terjadi dan tersimpan dalam ingatan.

B. Teori-teori Tentang Pemrosesan Informasi/Pengetahuan

Penelitian pengolahan informasi menitik beratkan usahanya pada pelacakan dan


pemberian urutan operasi pikiran dan hasilnya yang berupa informasi dalam
pelaksanaan tugas kognitif tertentu (Anderson, 1980). Istilah pengolahan informasi
mengandung pengertian adanya pandangan tertentu kearah studi individu. Pusat
perhatiannya adalah cara bagaimana orang mempersepsi, mengorganisasi, dan
mengingat sejumlah besar informasi yang diterima setiap hari dari lingkungan
sekelilingnya.

Pemrosesan informasi merupakan perluasan dari bidang kajian ranah psikologi


kognitif. Dimana dalam ranah psikologi kognitif ini sebagai upaya untuk memahami
mekanisme dasar yang mengatur cara berpikirnya orang (Anderson, 1980). Dalam
teori pemrosesan informasi memiliki suatu perbedaan dengan teori belajar yaitu pada
derajat penekanan pada soal belajar.Teoripemrosesan informasi tidak memberlakukan
belajar sebagai titik pusat penelitian yang utama melainkan juga melihat sisi lainnya,
seperti pada informasi yang diperoleh ataupun melihat kemampuan memori seorang
individu.

Menurut Anderson, 1980 “belajar itu hanyalah merupakan salah satu proses
yang diselidiki dan antara kegiatan belajar dan sub-sub ranah lain dari psikologi kognitif
tetap tidak jelas. Dari pernyataan Anderson tersebut dapat kita simpulkan bahwa
antara belajar dan pemrosesan informasi adalah dua aspek yang saling
melengkapi.Asumsi yang mendasari teori ini adalah bahwa pembelajaran merupakan
faktor yang sangat penting dalam perkembangan. Perkembangan merupakan hasil
kumulatif dari pembelajaran.

Berdasarkan temuan riset linguistik, psikologi, antropologi dan ilmu komputer,


dikembangkan model berpikir. Pusat kajiannya pada proses belajar dan meng-
gambarkan cara individu memanipulasi simbol dan memproses informasi. Model
belajar pemrosesan informasi Anita E. Woolfolk (Parkay & Stanford, 1992) yang
disebut juga model kognitif information processing, karena dalam proses belajar ini
tersedia tiga taraf struktural sistem informasi, yaitu:

1) Sensory atau intake register: informasi masuk ke sistem melalui sensory


register, tetapi hanya disimpan untuk periode waktu terbatas. Agar tetap dalam
sistem, informasi masuk ke working memory yang digabungkan dengan
informasi di long-term memory.
2) Working memory: pengerjaan atau operasi informasi berlangsung di working
memory, dan di sini berlangsung berpikir yang sadar. Kelemahan working
memory sangat terbatas kapasitas isinya dan memperhatikan sejumlah kecil
informasi secara serempak.
3) Long-term memory, yang secara potensial tidak terbatas kapasitas isinya
sehingga mampu menampung seluruh informasi yang sudah dimiliki peserta
didik. Kelemahannya adalah betapa sulit mengakses informasi yang tersimpan
di dalamnya. Diasumsikan, ketika individu belajar, di dalam dirinya berlangsung
proses kendali atau pemantau bekerjanya sistem yang berupa prosedur strategi
mengingat, untuk menyimpan informasi ke dalam long-term memory (materi
memory atau ingatan) dan strategi umum pemecahan masalah (materi
kreativitas).

C. Tahapan Pengorganisaian Memori dalam Ingatan Manusia

Ingatan manusia dibagi menjadi dua, yaitu; memori Jangka Pendek (Short Term
Memory atau STM): Memori yang memiliki kapasitas terbatas dan hanya berlangsung
selama 20-30 detik dalam keberadaannya; dan Memori Jangka Panjang (Long Term
Memory atau LTM): Memori yang tidak memiliki batasan kapasitas dan berlangsung
mulai dari hitungan menit hingga selamanya (Rehalat, 2014). Ingatan dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai alat (daya batin) untuk mengingat atau
menyimpan sesuatu yang pernah diketahui (dipahami, dipelajari, dan sebagainya).
Informasi yang kita peroleh terekam di dalam ingatan melalui proses berpikir.

Informasi yang masuk kemudian diproses dan tersimpan berkaitan erat dengan
kemampuan kognisi seseorang (Frishammar, 2002). Dengan kata lain, pemrosesan
informasi dipengaruhi oleh faktor memori dan kognisi termasuk kecerdasan seseorang
(Frishammar, 2002). Resnick (1981) berpendapat bahwa dalam psikologi pemrosesan
informasi memfokuskan pada struktur pengetahuan dan pada mekanisme dimana
pengetahuan dimanipulasi, ditransformasi dan dihasilkan dari proses beberapa
pemecahan masalah. Pemrosesan informasi didalam pikiran berlangsung terus-
menerus selama adanya informasi baru yang masuk dalam pikiran.

Komponen pemrosesan informasi dipilah berdasarkan perbedaan fungsi,


kapasitas, bentuk informasi, serta proses terjadinya. Komponen tersebut adalah:

1. Sensory Memory (SM)

Sensory Memory (SM) merupakan sel tempat pertama kali informasi diterima
dari luar.Di dalam SM informasi ditangkap dalam bentuk aslinya, bertahan
dalam waktu sangat singkat, dan informasi tadi mudah terganggu atau berganti.

2. Working Memory (WM)

Working Memory (WM) diasumsikan mampu menangkap informasi yang diberi


perhatian oleh individu.Karakteristik WM adalah memiliki kapasitas terbatas
(informasi hanya mampu bertahan kurang lebih 15 detik tanpa pengulangan)
dan informasi dapat disandi dalam bentuk yang berbeda dari stimulus aslinya.

3. Short Term Memory (STM)

Short Term Memory (STM) atau memori jangka pendek memiliki kapasitas
yang kecil sekali, namun sangat besar peranannya dalam proses memori,
yang merupakan tempat dimana kita memproses stimulus yang berasal dari
lingkungan kita.

4. Long Term Memory (LTM)

Long Term Memory (LTM) diasumsikan; (a) berisi semua pengetahuan yang
telah dimiliki individu; (b) mempunyai kapasitas tidak terbatas; ( c) sekali
informasi disimpan di dalam LTM ia tidak akan pernah terhapus atau hilang.
BAB III

KESIMPULAN

Dari pembahasan di atas, dapat kami simpukan bahwa pengolahan informasi


mengandung pengertian tentang bagaimana individu mempersepsi, mengorganisasi,
dan mengingat sejumlah besar informasi yang diterima individu dari lingkungan yang
bersangkutan.

Pengolahan informasi merupakan perluasan dari bidang kajian ranah psikologi


kognitif sebagai upaya untuk memahami mekanisme dasar yang mengatur cara
berpikirnya orang.

Anda mungkin juga menyukai