Oleh:
KELOMPOK 2
KELAS D – 2016
Muthia Rinjani W. (201410230311118)
Rizky Ramadhanti (201610230311205)
Abdul Hafidz Dedtya K. (201610230311210)
Izal Febry A. (201610230311217)
Miftahul Jannah (201610230311222)
Eva Nur Ra Ifa (201610230311243)
Savana Aricha N. (201610230311224)
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2018
KATA PENGANTAR
Segala puji penulis panjatkan kehadirat Allah Swt. karena atas segala karunia, rahmat,
dan inayahNya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tak lupa penulis juga
panjatkan selawat serta salam kepada Nabi Muhammad saw. beserta kerabat, sahabat dan
seluruh umatnya hingga akhir zaman.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini tidak akan selesai tanpa dukungan,
motivasi, arahan dan pemikiran dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada Ibu Putri Saraswati, M.Psi. selaku dosen pengampu mata
kuliah tes psikologi kecerdasan. Penulis juga mengucapkan terima kasih pada asisten dosen
mata kuliah tes psikologi kecerdasan serta teman-teman yang bersedia meluangkan waktunya
selama pembuatan makalah ini sehingga penulisan dan pengerjaan makalah ini dapat berjalan
tanpa kendala yang berarti.
Penulis berharap bahwa makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis serta siapapun yang
membacanya. Sebelumnya, penulis ucapkan mohon maaf apabila ada kesalahan dalam
penulisan baik yang sengaja maupun tidak disengaja. Terakhir penulis memohon kritik dan
saran yang membangun dari dosen maupun pembaca sekalian demi perbaikan penulisan
makalah penulis kedepannya.
8 Mei 2018
Penulis
A. SEJARAH TES BINET
Tes Intelegensi yang pertama kali dipublikasikan adalah Tes Binet- Simon pada tahun
1905 di Prancis. Hal ini karena Alfred Binet mendapatkan tugas dari pemerintahan untuk
mendeteksi anak-anak yang memiliki kecerdasan terbelakang. Skala ini di susun oleh Alfred
Binet di bantu oleh Theodore Simon sehingga dinamakan skala Binet-Simon.. Skala ini,
yang dikenal sebagai skala 1905, terdiri dari 30 masalah atau tes yang diatur dalam urutan
tingkat kesulitan yang makin tinggi. Tingkat kesulitan ditentukan secara empiris dengan
menyelengarakan tes pada 50 anak normal berusia 3 sampai 11 tahun. Dan pada sejumlah
anak terbelakang mental dan orang dewasa.
Pada tahun 1908 dilakukan revisi yang kedua. Pada skala ini jumlah tes ditingkatkan,
sejumlah tes yang tidak memuaskan dari skala terdahulu dihapus, dan semua tes
dikelompokkan dalam tingkatan umur atas dasar kinerja dari 300 anak normal berusia antara
3 sampai 13 tahun.
Pada tahun 1911 adalah Revisi ketiga . Dalam skala ini, tak dilakukan perubahan
fundamental. Hanya adalah revisi kecil dan relokasi atas tes-tes khusus. Lebih banyak tes
ditambahkan ke beberapa tingkatan usia, dan skala ini di perluas sampai pada level orang
dewasa.
Setelah kemunculan skala Binet-Simon dengan tiga kali revisi , mulai dari tahun
1905, 1908, 1911 selanjutnya dilakukan revisi oleh L.M Terman dan kolega-koleganya di
Standford University yang dikenl dengan revisi Stanford pada tahun 1916. Revisi ini
memperkenalkan begitu banyak perubahan dan tambahan sehingga sungguh-sungguh
menampilkan suatu tes baru. Dan sejumlah soal lama di revisi, dialokasi ulang pada berbagai
tingkat usia yang berbeda, atau disingkirkan. Keseluruhan skala ini di standarisasi ulang pada
sebuah sampel orang amerika yang terdiri dari kurang lebih 1000 anak dan 400 orang
dewasa. Intruksi rinci untuk penyelengarakan tes dan menentukan skor telah disediakan, dan
istilah IQ digunakan untuk pertama kalinya dalam tes psikologi.
Revisi Standford yang kedua, muncul pada tahun 1937, terdiri dari dua bentuk yang
ekuivalen, L dan M. dalam revisi ini, skalanya sekali lagi diperluas dan distandarisasi ulang
sepenuhnya berdasarkan sampel baru dari masyarakat amerika. Akan tetapi, meskipun ada
upaya-upaya serius untuk memperoleh potongan silang (cross-section) dari masyarakat,
sampel yang terdiri dari 3.184 responden itu agak lebih tinggi daripada masyarakat AS dalam
tingkat sosioekonomis, yang memuat ekses dari kasus-kasus urban, dan mencakup hanya
orang-orang kulit putih yang lahir disana.
Revisi standford yang ketiga, diterbitkan pada tahun 1960, menyediakan satu bentuk
tungal (L-M) yang memuat soal-soal terbaik dari kedua bentuk sebelumnya. 1937. Dalam
mempersiapkan Standford-Binet 1960, para pengarang dihadapkan pada dilema umum tes
psikologis. Disatu pihak, revisi yang sering dilakukan memang dikehendaki dengan maksud
memamfaatkan kemajuan-kemajuan teknis dalam penyusunan tes, pengalaman terdahulu
dalam pengunaan tes, serta mempertahankan aktualitas tes itu. Pertimbangan yang disebut
terakhir ini terutama penting untuk soal-soal informasi dan materi bergambar, yang bisa
dipengaruhi oleh perubahan gaya dalam pakaian, perlengkapan rumah tangga, mobil dan hal-
hal umum lainya. Pengunaan isi tes yang tidak actual lagi bisa secara serius
memperkecil Rapport dan mengubah tingkat kesulitan soal-soal. Dipihak lain, revisi bisa
mengubah banyak data terakumulasi yang tidak dapat diaplikasikan kebentuk baru.
Soal-soal dalam tes Stanford-Binet dalam skala ini banyak membutuhkan respons
lisan dari peserta tes. Sejumlah tes menuntut pengukuran waktu respons individu. Maka dari
itu, tes ini tidak diadaptasikan untuk tes kelompok. Ciri khas lain dari tipe tes Stanford-Binet
ini adalah dibutuhkan seorang tester/penguji tes yang amat terlatih.
UMUR 4 TAHUN Tingkat umur Jml tes Kredit bulan Jumlah Kredit
Yang lulus Per tes Tahun bulan
III 6 (Basal) - 3 -
III-6 5 1 - 5
IV 3 1 - 3
IV-6 2 1 - 2
V 2 1 - 2
VI 2 2 - 4
VII 0 (Ceiling) - -
3 16
Skor umur mental : 3 tahun 16 bulan
: 4 tahun 4 bulan
Tes dibawah umur basal dianggap lulus semua dan diatas “ceiling” dianggap gagal.
Skor dihitung dengan jalan menambah umur basal (3) dengan kredit untuk masing-masing
keberhasilan diatas umur basal : 1 bulan kredit untuk tiap-tiap tes yang setengah tahunan dan
2 bulan kredit untuk tingkat tahun VI.
Contoh 3:
Tingkat Jumlah tes yang Kredit bulan per Jumlah Kredit
umur lulus tes tahun bulan
VIII 6 (Basal) - 8 -
IX 5 2 - 10
X 6 2 - 12
XI 5 2 - 10
XII 3 2,4 - 7,2
XIII 2 2 - 4
XIV 1 2 - 2
AA 1 2 - 2
SA-I 0 - - 0
SA-II 1 5 - 5
SA-III 0 (Ceiling) - - 0
D. PERHITUNGAN IQ
Umur mental dihitung seperti contoh-contoh diatas. “IQ” untuk Form L-M dapat
dilihat dalam tabel (Skala Pinneau). Umur kronologis dihitung dalam tahun dan bulan
menurut cara yang konvensional. Misalnya : 10 – 2 menunjukkan 10 tahun 1 bulan dan 16
hari (16 hari ke atas dihitung 1 bulan).
IQ = MA / CA X 100
Keterangan
MA: umur mental didapatkan dengan cara umur basal ditambah dengan kridit tambahan yang
diperoleh subjek diatas umur basalnya.
CA: Kronologi umur diperoleh dari menghitung umur berdasarkan tanggal kelahiran atau
umur kalender.
KLASIFIKASI IQ
Genius Diatas 140
Sangat Cerdas (Very Superior) 130-139
Cerdas (Superior) 120-129
Diatas Rata-rata 110-119
Rata-rata 90-109
Dibawah Rata-rata 80-89
Garis Batas 70-79
Moron (Lemah Berpikir) 50-69
Imbisil (Idiot) Dibawah 49
E. ADMINISTRASI TES
Dalam melaksanakan tes Binet ada beberapa hal yang harus dilakukan, yakni sebagai
berikut:
PROLOG
1. Ucapkan Terima Kasih
2. Menjelaskan tujuan pemeriksaan psikologis
3. Menjelaskan prosedur pemeriksaan
4. Penjelasan tentang alat yang akan digunakan
5. Prosedur ijin kebelakang
6. Menanyakan kesiapan testee
7. Etika hasil
8. Mengecek alat-alat yang akan digunakan
9. Melaksanakan tes binet
10. Melakukan scoring tes binet
11. Membuat laporan
TUGAS TESTER :
1. Mengevaluasi yang dilakukan subjek tertentu pada kondisi yang telah ditentukan.
2. Penyekoran tes binet harus diskror selama penyajian, sedangkan konsultasi dengan kunci
penyekoran setelah skor penyekoran.
3. Mempertahankan validitas dalam penyajian tes, dimana ada 3 hal penting yaitu :
a. Prosedur baku harus diikuti
b. Tercipta dan terpeliharanya hubungan baik agar testee mendapatkan rasa nyaman dan
tenang dalam tes.
c. Pebyekoran dengan respon yang tepat,