Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Tanpa disadari sebenarnya kita selalu berputar dimuka bumi ini sesuai
dengan bumi dan tata surya. Sistem tata surya kita yang terdiri dari 9 planet,
bulan, komet (asteroid) sering disebut juga tubuh atau anggota benda-benda
angkasa, dimana seluruh benda angkasa tersebut bergerak secara tetap. Pusat
dari benda-benda angkasa atau tata surya kita adalah Matahari. Matahari
berputar pada porosnya/ berotasi selama 25 hari. Bumi yang merupakan planet
ketiga dari Matahari, berputar pada porosnya dalam jangka waktu 24 jam.
Inilah yang menyebabkan adanya siang dan malam. Selain berputar pada
porosnya bumi juga berputar mengelilingi matahari atau disebut juga evolusi.
Jalur bumi untuk mengitari matahari disebut dengan "Orbit".
Untuk mengelilingi matahari, bumi memerlukan waktu selama 365 ¼
hari atau kira-kira 1 tahun. Demikian juga dengan bulan. Bulan berevolusi 27
½ hari. Tetapi karena bumi juga berputar, membuat bulan memerlukan waktu
lebih untuk kembali pada posisinya semula. Bulan merupakan tetangga
terdekat Bumi dalam tata surya. Permukaannya bertabur batu dan terdiri dari
hamparan titik-titik kawah yang tak terhitung jumlahnya. Terkadang selama
dalam jalur orbitnya, bulan dan bumi menjadi satu garis atau sejajar. Ketika hal
ini terjadi maka inilah yang disebut dengan Gerhana.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan gerhana?
2. Apa yang dimaksud gerhana bulan?
3. Apakah yang menyebabkan terjadinya gerhana bulan?
4. Apa sajakah jenis-jenis gerhana bulan?
5. Apa yang dimaksud gerhana matahari?
6. Apakah yang menyebabkan terjadinya gerhana matahari?
7. Apa sajakah jenis-jenis gerhana matahari?

1
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian gerhana.
2. Untuk mengetahui gerhana bulan.
3. Untuk mengetahui penyebab terjadinya gerhana bulan.
4. Untuk mengetahui jenis-jenis gerhana bulan.
5. Untuk mengetahui gerhana matahari.
6. Untuk mengetahui penyebab terjadinya gerhana matahari.
7. Untuk mengetahui jenis-jenis gerhana matahari.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. DEFINISI GERHANA
Kata ‘eclipse’ (gerhana) berhasal dari bahasa Yunani yaitu ekleipsis yang
berarti peninggalan atau pelalaian. Gerhana adalah fenomena astronomi yang
terjadi sebuah benda angkasa bergerak ke dalam bayangan sebuah benda
angkasa lain. Istilah ini umumnya digunakan untuk gerhana Matahari ketika
posisi Bulan terletak di antara Bumi dan matahari, atau gerhana bulan saat
sebagian atau keseluruhan penampang bulan tertutup oleh bayangan Bumi.
Namun, gerhana juga terjadi pada fenomena lain yang tidak berhubungan
dengan Bumi atau Bulan, misalnya pada planet lain dan satelit yang dimiliki
planet lain.
Terjadinya gerhana adalah karena sifat dari pergerakan benda langit
berupa bumi dan bulan dalam posisinya terhadap matahari. Kita mengetahui
bahwa bumi ini bulat dan berada di angkasa. Ia beredar mengelilingi matahari
sambil berputar pada sumbunya. Lama bumi mengelilingi matahari adalah satu
tahun atau tepatnya 365 hari 5 jam 48 menit 46 detik (356,24220 hari). Lama
bumi berputar pada sumbunya rata-rata 24 jam (sehari semalam). Perjalanan
keliling bumi mengitari matahari itu bentuknya elips. Lingkaran lintasan
keliling bumi mengitari matahari itu disebut ekliptika.
Agar terjadi gerhana matahari atau gerhana bulan setidaknya
membutuhkan dua kondisi, bukan hanya satu. Yaitu:
 Agar gerhana matahari dapat terjadi bulah harus mengalami fase Bulan
Baru atau agar gerhana bulan dapat terjadi bulan harus mengalami fase
bulan purnama
 Garis node harus sejajar dekat dengan Matahari dan Bumi

B. GERHANA BULAN
Gerhana bulan atau dalam bahasa Inggrisnya adalah Moon Eclipse yaitu
terjadinya penggelapan, bila titik pusat geometri bulan, bumi dan matahari
terletak dalam satu garis, dan bumi berada di tengah (antara bulan dan

3
matahari). Kedudukan ini menyebabkan bulan tidak dapat menerima cahaya
matahari untuk beberapa saat. Kalau seluruh permukaan bulan masuk dalam
kerucut bumi, disebut gerhana sempurna atau total, kalau hanya sebagian,
disebut gerhana sebagian. Gerhana bulan terjadinya pada malam hari yang
dapat disaksikan di bumi. Gerhana bulan tidak menimbulkan kebutaan bagi
yang melihatnya.
Gerhana bulan muncul bila bulan sedang beroposisi dengan matahari.
Tetapi karena kemiringan bidang orbit bulan terhadap bidang ekliptika, maka
tidak setiap oposisi bulan dengan Matahari akan mengakibatkan terjadinya
gerhana bulan. Perpotongan bidang orbit bulan dengan bidang ekliptika akan
memunculkan 2 buah titik potong yang disebut node, yaitu titik di mana bulan
memotong bidang ekliptika. Gerhana bulan ini akan terjadi saat bulan
beroposisi pada node tersebut. Bulan membutuhkan waktu 29,53 hari untuk
bergerak dari satu titik oposisi ke titik oposisi lainnya. Maka seharusnya, jika
terjadi gerhana bulan, akan diikuti dengan gerhana Matahari karena kedua
node tersebut terletak pada garis yang menghubungkan antara Matahari dengan
bumi.
Sebenarnya, pada peristiwa gerhana bulan, seringkali bulan masih dapat
terlihat. Ini dikarenakan masih adanya sinar Matahari yang dibelokkan ke arah
bulan oleh atmosfer bumi. Dan kebanyakan sinar yang dibelokkan ini memiliki
spektrum cahaya merah. Itulah sebabnya pada saat gerhana bulan, bulan akan
tampak berwarna gelap, bisa berwarna merah tembaga, jingga, ataupun coklat.
Gerhana bulan dapat diamati dengan mata telanjang dan tidak berbahaya sama
sekali.
1. Penyebab Terjadinya Gerhana Bulan
Gerhana bulan adalah sebuah peristiwa alam dimana cahaya matahari
yang jatuh ke bulan terhalang oleh bumi. Ini terjadi saat kedudukan bumi
berada satu garis lurus dengan matahari dan bulan. Gerhana bulan hanya
bisa terjadi saat bulan purnama karena bumi akan menutupi bulan yang
berukuran jauh lebih besar dan memiliki jarak yang relatif dekat. Gerhana
bulan bisa terjadi dalam waktu yang lumayan lama, yaitu sekitar 5 - 6 jam.

4
Gerhana bulan terjadi saat sebagian atau keseluruhan penampang bulan
tertutup oleh bayangan bumi. Itu terjadi bila bumi berada di antara
matahari dan bulan pada satu garis lurus yang sama, sehingga sinar
matahari tidak dapat mencapai bulan karena terhalangi oleh bumi.
Dengan penjelasan lain, gerhana bulan muncul bila bulan sedang
beroposisi dengan matahari. Tetapi karena kemiringan bidang orbit bulan
terhadap bidang ekliptika, maka tidak setiap oposisi bulan dengan matahari
akan mengakibatkan terjadinya gerhana bulan. Perpotongan bidang orbit
bulan dengan bidang ekliptika akan memunculkan 2 buah titik potong yang
disebut node, yaitu titik di mana bulan memotong bidang ekliptika.
Gerhana bulan ini akan terjadi saat bulan beroposisi pada node tersebut.
Bulan membutuhkan waktu 29,53 hari untuk bergerak dari satu titik oposisi
ke titik oposisi lainnya.
Sebenarnya, pada peristiwa gerhana bulan, seringkali bulan masih
dapat terlihat. Ini dikarenakan masih adanya sinar matahari yang
dibelokkan ke arah bulan oleh atmosfer bumi. Dan kebanyakan sinar yang
dibelokkan ini memiliki spektrum cahaya merah. Itulah sebabnya pada saat
gerhana bulan, bulan akan tampak berwarna gelap, bisa berwarna merah
tembaga, jingga, ataupun coklat.
2. Waktu Kontak dan Fase Gerhana Bulan
Momen terjadinya gerhana Bulan diurut berdasarkan urutan terjadinya:
1) P1, adalah kontak I penumbra, yaitu saat piringan Bulan bersinggungan
luar dengan penumbra Bumi. P1 menandai dimulainya gerhana bulan
secara keseluruhan.
2) P2, adalah kontak II penumbra, yaitu saat piringan Bulan
bersinggungan dalam dengan penumbra Bumi. Saat P2 terjadi, seluruh
piringan Bulan berada di dalam piringan penumbra Bumi.
3) U1, adalah kontak I umbra, yaitu saat piringan Bulan bersinggungan
luar dengan umbra Bumi.
4) U2, adalah kontak II umbra, yaitu saat piringan Bulan bersinggungan
dalam dengan umbra Bumi. U2 ini menandai dimulainya fase total dari
gerhana bulan.

5
5) Puncak Gerhana, adalah saat jarak pusat piringan Bulan dengan pusat
umbra/penumbra mencapai minimum.
6) U3, adalah kontak III umbra, yaitu saat piringan Bulan kembali
bersinggungan dalam dengan umbra Bumi, ketika piringan Bulan tepat
mulai akan meninggalkan umbra Bumi. U3 ini menandai berakhirnya
fase total dari gerhana bulan.
7) U4, adalah kontak IV umbra, yaitu saat piringan Bulan kembali
bersinggungan luar dengan umbra Bumi.
8) P3, adalah kontak III penumbra, yaitu saat piringan Bulan kembali
bersinggungan dalam dengan penumbra Bumi. P3 adalah kebalikan
dari P2.
9) P4, adalah kontak IV penumbra, yaitu saat piringan Bulan kembali
bersinggungan luar dengan penumbra Bumi. P4 adalah kebalikan dari
P1, dan menandai berakhirnya peristiwa gerhana bulan secara
keseluruhan.
Berdasarkan waktu-waktu kontak ini, peristiwa gerhana bulan melalui
fase-fase:
 fase gerhana penumbral: selang antara P1-U1, dan antara U4-P4
 fase gerhana umbral: selang antara U1-U4
 fase total: selang antara U2-U3
3. Jenis-Jenis Gerhana Bulan
a. Gerhana bulan total
Pada gerhana ini, seluruh bagian bulan berada dalam umbra bumi.
Warna bulan suram kemerahan. Jika saat fase gerhana maksimum,
keseluruhan Bulan masuk ke dalam bayangan inti/umbra Bumi, maka
gerhana tersebut dinamakan gerhana bulan total. Gerhana bulan total
ini maksimum durasinya bisa mencapai lebih dari 1 jam 47 menit.
b. Gerhana bulan sebagian
Pada gerhana ini, tidak seluruh bagian bulan terhalangi dari Matahari
oleh bumi. Gerhana matahari sebagian terjadi pada saat bumi berada di
daerah bayangan penumbra bulan. Sehingga masih ada sebagian sinar
Matahari yang terlihat.

6
c. Gerhana bulan penumbral
Pada gerhana bulan jenis ke- 3 ini, seluruh Bulan masuk ke dalam
penumbra pada saat fase maksimumnya. Tetapi tidak ada bagian Bulan
yang masuk ke umbra atau tidak tertutupi oleh penumbra. Pada kasus
seperti ini, gerhana bulannya kita namakan gerhana bulan penumbral
total.

C. GERHANA MATAHARI
Gerhana matahari terjadi ketika posisi bulan terletak di antara bumi dan
matahari sehingga menutup sebagian atau seluruh cahaya matahari. Walaupun
bulan lebih kecil, bayangan bulan mampu melindungi cahaya matahari
sepenuhnya karena bulan yang berjarak rata-rata jarak 384.400 kilometer dari
bumi lebih dekat dibandingkan matahari yang mempunyai jarak rata-rata
149.680.000 kilometer. Suasana siang hari yang cerah saat gerhana terjadi
akan berubah menjadi gelap selama 4 – 7 menit, kemudian terang kembali.

Gerhana matahari dapat terjadi karena Bulan disinari oleh Matahari maka
akan terbentuk bayangan utama bulan yang berbentuk kerucut. Bayangan
utama ini dinamakan umbra. Di samping umbra terbentuk juga bayangan
tambahan yang dinamakan penumbra. Apabila umbra atau penumbra tersebut
mengenai Bumi maka terjadilah gerhana Matahari. Berikut gambar proses
terjadinya gerhana.

7
1. Penyebab Terjadinya Gerhana Matahari
Ketika bulan berada di antara matahari dan bumi, ketiganya belum
tentu segaris. Bulan mungkin berada lebih ke Selatan, mungkin pula lebih
ke Utara dari garis hubung antara matahari dan bumi. Bila suatu saat bulan
berada tepat segaris di antara matahari dan bulan, bulan akan menghalangi
cahaya matahari yang menuju beberapa daerah di permukaan bumi. Ini
menyebabkan terjadinya gerhana matahari. Tidak semua wilayah di
permukaan bumi yang bisa mengamati gerhana tersebut. Hanya daerah
yang tergelapi oleh bayangan bulan itu yang akan melihat gerhana
matahari.
Pada saat terjadinya gerhana matahari, jari-jari penampang kerucut
matahari-bumi pada posisi bulan ~ 1.2o. Syarat maksimal jarak bulan dari
ekliptika untuk terjadi gerhana (umum) ~ 1.5o. Syarat maksimal jarak bulan
dari ekliptika untuk terjadi gerhana sentral (gerhana matahari total/cincin,
GMT/GMC) ~ 1o. Misalnya, pada 16 Februari 1999 jarak bulan dari
ekliptika ~ 0.5o (lintang ekliptika, β ~ -0.5o) sehingga memungkinkan
terjadi gerhana sentral.
2. Waktu Kontak dan Fase Gerhana Matahari
Momen terjadinya gerhana matahari berdasarkan urutan terjadinya:
a. Kontak I, adalah saat piringan bulan dan piringan matahari mulai
bersinggungan. Kontak I ini menandai dimulainya peristiwa gerhana.
b. Kontak II, adalah saat pertama seluruh piringan matahari tertutup oleh
piringan bulan (untuk peristiwa gerhana matahari total), atau saat
seluruh piringan bulan seluruhnya berada ‘di dalam’ piringan matahari
(untuk peristiwa gerhana matahari cincin).Kontak II ini menandai
dimulainya fase total (untuk gerhana matahari total), atau fase cincin
(untuk gerhana matahari cincin)
c. Puncak gerhana, adalah saat jarak antara pusat piringan Bulan dan
pusat piringan Matahari mencapai minimum.
d. Kontak III, adalah kebalikan Kontak II. Kontak III ini adalah saat
piringan matahari mulai keluar dari belakang piringan bulan (untuk
peristiwa gerhana matahari total), atau saat piringan bulan mulai

8
meninggalkan piringan matahari (untuk peristiwa gerhana matahari
cincin).Interval antara Kontak II dan kontak III adalah panjangnya fase
gerhana total. Pada gerhana matahari sebagian, fase Kontak II dan
Kontak III ini tidak kita amati.
e. Kontak IV, adalah saat piringan matahari dan piringan bulan
bersinggungan ketika piringan bulan meninggalkan piringan matahari.
Kontak IV ini adalah kebalikan dari Kontak I, dan menandai
berakhirnya peristiwa gerhana secara keseluruhan.Interval antara
Kontak I dan Kontak IV adalah panjangnya peristiwa gerhana matahari.

Fase gerhana matahari mana saja yang diamati saat terjadinya sebuah
gerhana matahari, bergantung pada jenis gerhana matahari dan darimana
kita mengamati. Secara prinsip:
 Pada gerhana matahari total: terjadi fase gerhana sebagian dan fase
gerhana total
 Pada gerhana matahari cincin: terjadi fase gerhana sebagian dan
fase gerhana cincin
 Pada gerhana matahari sebagian: hanya terjadi fase gerhana
sebagian.
3. Jenis-Jenis Gerhana Matahari
a. Gerhana matahari total
Sebuah gerhana Matahari dikatakan sebagai gerhana total apabila saat
puncak gerhana, piringan Matahari ditutup sepenuhnya oleh piringan
Bulan. Saat itu, piringan Bulan sama besar atau lebih besar dari
piringan Matahari. Ukuran piringan Matahari dan piringan Bulan
sendiri berubah-ubah tergantung pada masing-masing jarak Bumi-
Bulan dan Bumi-Matahari.
b. Gerhana Matahari Sebagian
Gerhana sebagian terjadi apabila piringan Bulan (saat puncak
gerhana) hanya menutup sebagian dari piringan Matahari. Pada gerhana
ini, selalu ada bagian dari piringan Matahari yang tidak tertutup oleh
piringan Bulan.

9
Geometri gerhana Matahari sebagian (dilihat dari samping bidang
ekliptika).
Pada gambar tersebut bayangan yang mengenai Bumi hanyalah
penumbra. Jika begini kejadiannya maka yang terjadi di Bumi hanyalah
GMS.
c. Gerhana Matahari cincin
Gerhana cincin terjadi apabila piringan Bulan (saat puncak gerhana)
hanya menutup sebagian dari piringan Matahari. Gerhana jenis ini
terjadi bila ukuran piringan Bulan lebih kecil dari piringan Matahari.
Sehingga ketika piringan Bulan berada di depan piringan Matahari,
tidak seluruh piringan Matahari akan tertutup oleh piringan Bulan.
Bagian piringan Matahari yang tidak tertutup oleh piringan Bulan,
berada di sekeliling piringan Bulan dan terlihat seperti cincin yang
bercahaya.

Gerhana Matahari tidak dapat berlangsung melebihi 7 menit 40 detik.


Ketika gerhana Matahari, orang dilarang melihat ke arah Matahari dengan
mata telanjang karena hal ini dapat merusakkan mata secara permanen dan
mengakibatkan kebutaan. Melihat secara langsung ke fotosfer matahari
(bagian cincin terang dari Matahari) walaupun hanya dalam beberapa detik
dapat mengakibatkan kerusakan permanen retina mata karena radiasi tinggi
yang tak terlihat yang dipancarkan dari fotosfer. Kerusakan yang
ditimbulkan dapat mengakibatkan kebutaan. Mengamati gerhana Matahari
membutuhkan pelindung mata khusus atau dengan menggunakan metode
melihat secara tidak langsung. Kaca mata sunglasses tidak aman untuk
digunakan karena tidak menyaring radiasi inframerah yang dapat merusak

10
retina mata. Karena cepatnya peredaran Bumi mengitari matahari, gerhana
matahari tak mungkin berlangsung. lebih dari 7 menit dan 58 detik jadi
jika ingin melihatnya lakukan sesegera mungkin.

Geometri gerhana Matahari cincin (dilihat dari atas bidang ekliptika).


Pada gambar tersebut ada daerah yang disebut antumbra (yakni
daerah yang ditunjuk oleh panah A). Daerah ini merupakan perpanjangan
umbra. Apabila kita berada di daerah pertemuan antumbra tadi dengan
permukaan Bumi maka yang kita lihat adalah GMC. Kalau GMT paling
lama dapat disaksikan tidak lebih dari 8 menit maka GMC dapat disaksikan
hingga 11 menit. Perhatikan bahwa pada GMC pertemuan penumbra
dengan permukaan Bumi lebih besar dibanding pada peristiwa GMT.
Artinya lebih banyak daerah yang bisa menyaksikan GMS ketika terjadi
GMC dibanding ketika terjadi GMT.

11
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Gerhana adalah fenomena astronomi yang terjadi sebuah benda
angkasabergerak ke dalam bayangan sebuah benda angkasa lain.
Gerhana Matahari, dimana matahari, bulan dan bumi berada dalam satu
garis, maka daerah lintasan proyeksi matahari, bulan dan bumi mengalami
gerhana matahari, dimana jika dilihat dari bumi matahari akan terhalang bulan.
Penyebab terjadinya gerhana matahari. Penyebab terjadinya gerhana matahari:
bulan berada tepat segaris di antara matahari dan bulan, bulan akan
menghalangi cahaya matahari yang menuju beberapa daerah di permukaan
bumi. Jenis-jenis gerhana matahari: Gerhana Matahari Total, Gerhana
Matahari Cincin, dan Gerhana Matahari Sebagian.
Gerhana Bulan, dimana matahari, bumi dan bulan berada dalam satu garis,
maka lintasan proyeksi matahari, bumi dan bulan, mengalami gerhana bulan
dimana jika dilihat dari bumi bulan akan tertutup oleh bayangan bumi.
Gerhana bulan terjadi saat sebagian atau keseluruhan penampang bulan
tertutup oleh bayangan bumi. Itu terjadi bila bumi berada di antara matahari
dan bulan pada satu garis lurus yang sama, sehingga sinar matahari tidak dapat
mencapai bulan karena terhalangi oleh bumi. Jenis-jenis gerhana bulan:
Gerhana Bulan Total, Gerhana Bulan Sebagian, dan Gerhana Bulan Penumbra.

B. SARAN
Kami sangat menyadari dalam pembuatan makalah ini masih sangat
banyak terdapat kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca sehingga makalah yang akan
datang menjadi lebih baik lagi. Kami harap makalah ini bisa bermanfaat bagi
kita semua serta menambah pengetahuan kita.

12
DAFTAR PUSTAKA

Wasis, Irianto dan Sugeng Yuli. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam Jilid 2 untuk SMP
dan MTs Kelas VIII. Jakarta: Pusat Perbukuan.
Wahyono, Budi dan Setyo Nurachmandani. 2008. ILMU PENGETAHUAN ALAM
Untuk SD dan MI Kelas IV. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
Nasional.

13

Anda mungkin juga menyukai