Anda di halaman 1dari 2

Oral Presentation (KIVSA-6)

Stomatitis Kompleks pada Seekor Anak Kucing

Monika Danaparamitha Andriani1,2*, Arief Purwo Mihardi1,3, Sherly Noviaria Pakpahan1, Malni Sovinar1

1Praktisi Hewan Kecil, Klinik Hewan Maximus Pet Care, Bogor


2Balai Pengujian Mutu dan Sertifikasi Produk Hewan Kementerian Pertanian, Bogor
3Divisi Penyakit Dalam, Departemen Klinik Reproduksi dan Patologi, Fakultas Kedokteran Hewan, Institut

Pertanian Bogor, Bogor


*Korespondensi: monika.dandriani@gmail.com

Keywords: anak kucing, stomatitis, glossitis, gingivitis, ulcer.

PENDAHULUAN DISKUSI KASUS


Stomatitis kompleks merupakan suatu Dari hasil pemeriksaan fisik, anak kucing
kondisi gangguan pada area rongga mulut yang tersebut mengalami peradangan pada rongga
mengalami stomatitis, glossitis, dan gingivitis mulut, gusi, dan lidah yang disertai dengan adanya
disertai adanya ulcer. Seekor anak kucing ras ulcer dan nekrosa, atau dikenal dengan istilah
campuran datang dengan keluhan tidak mau stomatitis kompleks. Menurut Hawkins (2002),
makan dan hipersalivasi selama 1 minggu. stomatitis kompleks pada kucing menunjukan
Penetapan diagnosa diperoleh dari hasil temuan gejala klinis seperti ptyalism, kesulitan makan,
klinis pada saat pemeriksaan fisik pasien. halitosis, submandibular lymphadenopathy, dan
Peradangan yang terjadi pada hewan ini peradangan pada berbagai jaringan di area rongga
menyebabkan kesakitan pada area mulut, gusi, dan mulut. Istilah lain yang sering digunakan untuk
lidah. Kondisi tersebut mengakibatkan kesulitan menggambarkan kondisi ini ialah stomagogi
makan dan diduga sudah berjalan kronis. (stomatitis glossitis gingivitis). Hasil pemeriksaan
Pengobatan yang dilakukan adalah terapi suportif awal pada anak kucing, ditemukan peradangan
melalui cairan infus dan antibiotik secara pada rongga mulut (stomatitis) dengan bentuk
intravena. Prognosa dari hasil pemeriksaan multifokal nekrosa yang disertai diffuse ulcer pada
tersebut adalah dubius infausta. lidah dan gusi dan adanya eksudat perkejuan
(kaseosa) yang menyebar pada area rongga mulut.
STUDI KASUS Menurut Addie et al. (2003), etiologi dari kondisi
Signalemen. Seekor anak kucing ras ini tidak diketahui secara spesifik, namun sangat
campuran usia 3 bulan dengan berat badan 0.5 kg. dimungkinkan merupakan kondisi kompleks yang
Anamnesa. Anak kucing telah diadopsi muncul akibat reaksi terhadap banyak faktor.
oleh owner sekitar 1 minggu dan mengalami Awalnya dimulai dari lingkungan rongga mulut
penurunan nafsu makan sejak 3 hari terakhir. yang mendukung pertumbuhan bakteri, kemudian
Vaksinasi belum dilakukan pada kucing ini. direspon oleh host dan kadang disertai dengan
Gejala klinis. Hasil pemeriksaan terhadap infeksi virus yang berkembang selama terjadinya
anak kucing diperoleh kondisi hewan lethargi, penyakit.
hipersalivasi, dan halitosis. Pada mukosa mulut,
gusi, dan lidah terjadi peradangan kronis yang
ditunjukkan adanya bengkak, nekrosa, eksudat
perkejuan, dan ulcer. Peradangan yang terjadi
menyebabkan kesakitan pada anak kucing.
Hipersalivasi masih terus terjadi dan reflek
menelan sudah mulai menurun, yang ditunjukkan
pada saat anak kucing dipancing dengan suapan
sedikit air minum, reaksi menelan sudah sangat
lemah.
Diagnosa dan prognosa. Setelah
dilakukan pemeriksaan fisik terhadap anak kucing,
hewan didiagnosa mengalami stomatitis kompleks.
Prognosa dari kasus hewan ini yaitu dubius-
infausta.

Gambar 1. Kondisi pasien saat datang mengalami


stomatitis kompleks disertai eksudat perkejuan.

314 | Proc. of the 20th FAVA CONGRESS & the 15th KIVNAS PDHI, Bali Nov 1-3, 2018
Pada Gambar 1, terlihat kondisi area mulut karena penyebab lain, penggunaan terapi
rongga mulut anak kucing yang mengalami antibiotik jangka panjang, atau kondisi
stomatitis, glossitis, dan gingivitis. Kondisi imunosupresi.
stomatitis kompleks yang terjadi pada anak kucing Selain itu, infeksi pada rongga mulut dapat
memperlihatkan perjalananan penyakit yang telah pula disebabkan oleh bakteri mulut. Bakteri mulut
lama terjadi yang ditunjukkan dengan adanya pada plak gigi menimbulkan respon inflamasi pada
diffuse ulcer dan multifokal nekrosa pada lidah dan kucing. Kondisi stomatitis kompleks pada kucing
gusi. Kondisi demikian dapat terjadi pada anak seringkali dikaitkan dengan peningkatan populasi
kucing yang memiliki imunitas tubuh lemah atau bakteri aerob dan anaerob yang berada pada
sedang mengalami penurunan imunitas tubuh rongga mulut. Peran bakteri plak sangat penting,
sehingga bereaksi terhadap peradangan dan ulcer kucing yang tidak toleran terhadap plak akan
yang muncul pada area rongga mulut. Ketika menunjukkan tingkat peradangan abnormal dan
owner menyadari perubahan pada kucing berupa tidak spesifik. Adapun bakteri mulut yang banyak
adanya ptyalism dan penurunan nafsu makan, ditemukan pada kucing saat mengalami stomatitis
kemungkinan besar peradangan telah menyebar yaitu P. multocida subsp. multocida, P. multocida
luas hingga melibatkan jaringan pada lidah dan subsp. septica, Pseudomonas sp., Tannerella
mengakibatkan nekrosa. Hal ini dapat diperparah forsythia dan Porphyromonas circumdentaria
dengan komplikasi oleh penyebab lain seperti (Dolieslager et al. 2011).
virus, bakteri, yeast, dan kondisi lingkungan yang Peradangan dan ulcer di rongga mulut
semakin memperburuk imunitas kucing. dapat terjadi secara akut dalam beberapa hari
Stomatitis kompleks yang disebabkan oleh akibat penurunan imunitas hewan yang tidak
virus salah satunya adalah infeksi Feline dalam kondisi optimal atau kondisi imun yang
Calicivirus. Adapun salah satu tipe infeksi feline buruk karena penyakit lain seperti feline leukemia
calicivirus yaitu virulent systemic feline calicivirus virus (FeLV) and Feline immunodeficiency virus
(VS-FCV) infection yang cukup jarang terjadi. VS- (FIV) sehingga mudah terserang infeksi (Squarzoni
FCV muncul pada kucing individual ataupun et al. 2017). Johnston (2012) menyebutkan faktor
muncul sebagai epizootis yang terlokalisir. lingkungan dianggap faktor yang signifikan.
Penyakit ini sangat kontagius, seringkali bersifat Tingginya tingkat stres pada kucing rumahan
fatal dan mengakibatkan kematian yang tinggi. menyebabkan kucing rumahan lebih sering
Penyakit ini dapat menyerang kucing usia muda terinfeksi agen penyakit. Selain itu kontak
dan dewasa, meskipun sudah divaksinasi. Pada langsung yang terjadi antar kucing rumahan
kucing yang terinfeksi akan terlihat adanya edema menjadi penularan virus dan bakteri penyebab
dan ulcer terutama pada bagian kepala, stomatitis.
ekstremitas, telapak kaki, dan regio inguinal. Selain
itu infeksi VS-FCV dapat menyebabkan edema SIMPULAN
subkutan dengan nekrosa lemak fokal, pankreatitis Berdasarkan pemeriksaan fisik, anak
disertai nekrosis lemak peripancreatic, kucing didiagnosa mengalami stomatitis kompleks
disseminated intravascular coagulation (DIC), yang dapat dilihat dari adanya peradangan pada
nekrosis kripta usus, dan pneumonia interstitial. rongga mulut, gusi, dan lidah. Kondisi tersebut
Patogenesis dari feline calicivirus (FCV) seringkali disertai adanya diffuse ulcer dan multifokal
sulit untuk dipahami. Umumnya infeksi FCV nekrosa pada area rongga mulut menunjukkan
diketahui terjadi akibat penyebab lain pada penyakit telah berjalan kronis.
saluran respiratori bagian atas pada kucing, seperti
Feline Herpes Virus 1 (FeHV-1) dan DAFTAR PUSTAKA
Chlamydophila. Temuan klinis lesi ulcer pada [1] Addie DD, Radford A, Yam PS, Taylor DJ.
rongga mulut juga ditemukan pada kasus FCV dan (2003). Cessation of feline calicivirus
FeHV-1. Perbedaan lesio kasus FCV dan FeHV-1 shedding coincident with resolution of
yaitu lesi pneumonia bronchointerstitial yang chronic gingivostomatitis in a cat. J Small
hanya ditemukan pada kasus FeHV-1. Peneguhan Anim. Pract. (44):172-176.
diagnosa kasus FCV dan FeHV-1 dapat dilakukan [2] Caswell JL, Williams KJ. 2016. Major Causes Of
dengan PCR, isolasi virus, dan imunohistokimia Nasal and Sinus Disease in Domestic Animals
(Caswell dan Williams 2016). dalam: Jubb, Kennedy & Palmer's Pathology of
Menurut Reiter (2018), kasus stomatitis Domestic Animals: Volume 2 (Sixth Edition).
kompleks juga dapat disebabkan karena St. Louis, Missouri : Elsevier.
pertumbuhkan yang berlebihan dari yeast yang
bersifat oportunis seperti Candida albicans. Gejala
yang muncul antara lain stomatitis, halitosis,
ptyalism, anorexia, ulcer pada area mulut, dan
pendarahan pada jaringan di area mulut. Seringkali
kondisi ini berkaitan dengan penyakit pada area

Proc. of the 20th FAVA CONGRESS & The 15th KIVNAS PDHI, Bali Nov 1-3, 2018 | 315

Anda mungkin juga menyukai