Modul Bimtek K13 Kimia Sma PDF
Modul Bimtek K13 Kimia Sma PDF
KIMIA
SMA
Edisi Revisi 2017
Diterbitkan oleh
Pengarah
Penanggung Jawab
Koordinator Pelaksana
Penulis Modul
Layout
Kata Pengantar
2 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2014 telah mengeluarkan kebijakan 3
penataan implementasi Kurikulum 2013 melalui Permendikbud nomor 160 Tahun 2014
tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013. Berdasarkan
kebijakan tersebut implementasi Kurikulum 2013 dilaksanakan secara bertahap mulai
tahun pelajaran 2014/2015 semester 2 sampai dengan tahun pelajaran 2018/2019.
Pada tahun pelajaran 2016/2017 jumlah SMA yang melaksanakan Kurikulum 2013 sebanyak 3.212
SMA (25%) yang tersebar di 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota. Selanjutnya untuk tahun pelajaran
2017/2018, implementasi Kurikulum 2013 diperluas menjadi 7.666 SMA atau sekitar 60%. Penambahan
jumlah SMA pelaksana Kurikulum 2013 pada tahun pelajaran 2017/2018 sebanyak 4.454 SMA.
Terhadap 4.454 SMA tersebut, pada tahun 2017 diberikan pembinaan dalam bentuk bimbingan
teknis dan pendampingan Kurikulum 2013. Pelaksanaan dan pendampingan bagi guru SMA
dilakukan oleh Direktorat Pembinaan SMA bekerjasama dengan Lembaga Penjaminan Mutu
Pendidikan (LPMP). Bimbingan teknis Kurikulum 2013 dilaksanakan secara bertahap yaitu
Penyegaran Instruktur Nasional, Instruktur Kabupaten/Kota, dan Bimbingan Teknis Guru Sasaran.
Berkaitan dengan hal tersebut telah disiapkan perangkat pendukung bimbingan teknis Kurikulum
2013 dalam bentuk modul bimbingan teknis implementasi Kurikulum 2013 tahun 2017
untuk 31 mata pelajaran dan bimbingan konseling serta panduan teknis pengelolaan
bimbingan teknis Kurikulum 2013. Seluruh perangkat tersebut merupakan revisi modul tahun
2016 dimaksudkan untuk memberikan pemahaman secara teknis tentang kebijakan dan substansi
Kurikulum 2013, meningkatkan kompetensi pelaksana Kurikulum 2013, dan meningkatkan
kompetensi guru mata pelajaran dalam melaksanakan proses pembelajaran dan penilaian di sekolah.
Kami sampaikan penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah terlibat dalam penyusunan dan revisi naskah modul bimbingan teknis
implementasi Kurikulum 2013. Disadari bahwa naskah ini masih jauh dari sempurna, untuk
itu saran dan masukan sangat diperlukan untuk penyempurnaan naskah lebih lanjut.
Besar harapan kami semoga naskah modul ini dapat berguna dan membantu guru mata pelajaran
dan bimbingan konseling dalam upaya peningkatan mutu pendidikan melalui Kurikulum 2013.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Unit 4
Analisis Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik 49
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
6 STRUKTUR PROGRAM 7
BIMBINGAN TEKNIS KURIKULUM 2013 SMA
TAHUN 2017
Jam @ Narasumber/
No Materi
60’ Instruktur
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
8 9
Tes Awal
Pembukaan :
Kebijakan Kebijakan dan Dinamika Penguatan
Peningkatan Mutu Perkembangan Pendidikan Karakter
Pendidikan Kurikulum
Praktik Perancangan
Pembelajaran Rencana
Reviuw Hasil Praktik
dan Penilaian Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP)
Praktik Pengelolaan
Penutupan : Review
dan Pelaporan
Tes Akhir dan Evaluasi
Penilaian Hasil
Pelatihan
Belajar
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Modul Bimbingan teknis: Mata Pelajaran Kimia
Pendahuluan
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Modul Bimbingan teknis: Mata Pelajaran Kimia Modul Bimbingan teknis: Mata Pelajaran Kimia
Kurikulum 2013 mengalami beberapa perkembangan dan perbaikan sejak digulirkannya pada
tahun 2013. Perbaikan kurikulum tersebut berlandaskan pada landasan kebijakan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan yang tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 160 tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013. Pelaksanaan
perbaikannya juga atas dasar masukan dari berbagai lapisan publik (masyarakat sipil, asosiasi
profesi, perpendidikan tinggi, dunia persekolahan) terhadap ide, dokumen, dan implementasi
kurikulum yang diperoleh melalui monitoring dan evaluasi dari berbagai media. Berdasarkan hasil
monitoring dan evaluasi serta masukan publik tersebut, terdapat beberapa masukan umum,
antara lain adanya pemahaman yang kurang tepat oleh masyarakat yang diakibatkan oleh format
penyajian dan nomenklatur dalam Kurikulum 2013: (1) Kompetensi Dasar (KD) pada Kompetensi
Inti 1 (KI-1) dan KD pada KI-2 yang dianggap kurang logis dikaitkan dengan karakteristik mata
pelajaran; (2) terindikasi adanya inkonsistensi antara KD dalam silabus dan buku teks (baik lingkup
materi maupun urutannya); (3) belum ada pernyataan eksplisit dalam dokumen kurikulum tentang
perlunya peserta didik lebih melek teknologi; (4) format penilaian dianggap terlalu rumit dan perlu
penyederhanaan; (5) penegasan kembali pengertian pembelajaran saintifik yang bukan satu-
satunya pendekatan dalam proses pembelajaran di kelas; (6) penyelerasan dan perbaikan teknis
buku teks pelajaran agar mudah dipelajari oleh peserta didik.
Secara umum, perbaikan Kurikulum 2013 bertujuan agar selaras antara ide, desain, dokumen,
dan pelaksanaannya. Secara khusus, perbaikan Kurikulum 2013 bertujuan menyelaraskan KI-KD,
silabus, pedoman mata pelajaran, pembelajaran, penilaian, dan buku teks.
1. Keselarasan (Alignment)
Antara dokumen KI-KD, Silabus, Pedoman Mata Pelajaran, Buku Teks
Pelajaran, Pembelajaran, dan Penilaian Hasil Belajar harus selaras dari aspek
kompetensi dan lingkup materi.
2. Mudah Dipelajari (Learnable)
Lingkup Kompetensi dan Materi yang dirumuskan dalam KD mudah
dipelajari oleh peserta didik sesuai dengan tingkat perkembangan psikologis
dan aspek pedagogis.
3. Mudah Diajarkan (Teachable)
Lingkup Kompetensi dan Materi yang dirumuskan pada KD mudah
diajarkan oleh guru sesuai dengan gaya belajar peserta didik, karakteristik
mata pelajaran, karakteristik kompetensi, dan sumber belajar yang ada di
lingkungan.
4. Terukur (Measurable)
Kompetensi dan materi yang diajarkan terukur melalui indikator yang mudah
dirumuskan dan layak dilaksanakan.
5. Bermakna untuk dipelajari (Worth to be learn)
Kompetensi dan materi yang diajarkan mempunyai kebermaknaan bagi
peserta didik sebagai bekal kehidupan.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Modul Bimbingan teknis: Mata Pelajaran Kimia Modul Bimbingan teknis: Mata Pelajaran Kimia
B. Bahan Bacaan
14 tersebut disusun dalam 4 (empat) seri modul yang saling terkait dengan harapan dapat membantu 15
Anda dalam mengembangkan rencana dan pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan tuntutan
Kurikulum 2013.
Sesuai dengan tujuan bimbingan teknis, maka Anda diharapkan untuk mempelajari kompetensi-
Untuk lebih memahami modul ini, Anda sangat dianjurkan untuk membaca Peraturan Menteri
kompetensi yang tertuang dalam modul tersebut seperti pada bagan berikut.
Pendidikan dan Kebudayaan yang berkaitan dengan Kurikulum 2013, serta lampiran-lampirannya
Gambar 2 Peta Kompetensi antara lain KI, KD, Silabus, dan Pedoman Mata Pelajaran (PMP).
Selain itu Anda diwajibkan menguasai naskah-naskah yang diterbitkan Direktorat PSMA antara lain:
Menganalisis Kompetensi,
Menganalisis Keterkaitan SKL, Materi, Pembelajaran 1. Hand Out Mata Pelajaran Kimia
2. Panduan Penyusunan RPP
KI-KD dan Silabus dan Penilaian
3. Silabus Kimia
Menyusun keterkaitan Mengembangkan Indikator 4. Pedoman Mata Pelajaran Kimia
5. Model-Model Pembelajaran
antara domain Sikap, Pengetahuan, Pencapaian Kompetensi Merancang RPP
dan Keterampilan (IPK)
6. Panduan Muatan Lokal
7. Panduan Penilaian
Mempraktikkan Pembelajaran
Mengidentifikasi muatan dan Penilaian
C. Tujuan
Menganalisa Materi
lokal sbg konteks/muatan
dalam buku teks
yang dapat diintegrasikan
Praktik Pengolahan
Menganalisis dan Pelaporan Penilaian
Materi Pembelajaran Hasil Belajar
Modul Bimbingan teknis ini bertujuan untuk:
Memberikan Pengalaman
Belajar Pada Siswa HOTS
semua latihan dan tugas dengan kreatif dan inovatif serta diskusikan dengan teman guru atau
anggota kelompok.
Gambar 2. Peta Kompetensi
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Modul Bimbingan teknis: Mata Pelajaran Kimia Modul 1 Analisis Kompetensi, Pembelajaran, Dan Penilaian
Fokus Modul
Fokus modul ini adalah analisis kompetensi, SKL, KI-KD, dan Silabus yang dimulai dari
pengembangan indikator, pengembangan materi pembelajaran termasuk integrasi muatan lokal
dan aktualiasasi mata pelajaran dalam kegiatan kepramukaan, serta pembelajaran dan penilaian
terkait dengan mata pelajaran Kimia.
Modul ini terdiri atas 4 (empat) unit modul yang masing-masing membahas materi yang saling
berkaitan satu sama lain, terdiri atas:
1. Unit 1: Analisis Dokumen : SKL, KI-KD, Silabus, dan Pedoman Mata Pelajaran
Bagian ini membahas tentang analisis keterkaitan SKL, KI-KD, dan Silabus kaitannya dengan
penentuan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) dan materi pokok sebagai bahan pembelajaran
dan penilaian dalam rangka pencapaian Kompetensi Dasar (KD). Unit 1 ini merupakan uraian awal
untuk membahas unit-unit berikutnya.
Dalam unit ini juga dibahas tentang analisis materi dalam buku teks pelajaran, sehingga Anda
dapat memilih atau memilah materi-materi mana yang merupakan materi esensial, materi untuk
pengayaan, atau materi yang berkaitan dengan muatan lokal atau HOTS (jika ada).
Hasil analisis materi tersebut menjadi acuan dalam penyusunan bahan ajar. Bahan ajar yang telah
disusun merupakan lampiran RPP.
Pada setiap unit juga diberikan contoh yang memungkinkan Anda dapat menganalisis dan
menerapkan hasil analisis tersebut dalam menyusun rencana dan pelaksanaan pembelajaran. Pada
akhir setiap unit Anda mengerjakan tugas berdasarkan Lembar Kerja dan memberikan tanggapan
atau refleksi tentang pemahaman dan pengalaman yang diperoleh dalam setiap kegiatan.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Modul 1 Analisis Kompetensi, Pembelajaran, Dan Penilaian Modul 1 Analisis Kompetensi, Pembelajaran, Dan Penilaian
Pengkondisian peserta Menemukan hal Penegasan hasil Pengkondisian peserta Mencermati modul 1 Penegasan hasil
Ice breaking penting pada diskusi Ice breaking unit 3 diskusi
Permendikbud No 20 Penekanan pada Memahami Penekanan pada
,21,22,23,24 Th 2016 Pembelajaran sintaks/tahapan dalam Pembelajaran
Memahami keterkaitan HOTS,4C,Literasi dan model pembelajaran HOTS,4C,Literasi dan
SKL,KI-KD dalam Karakter Karakter
Mencermati
pembelajaran dan sintaks/tahapan dalam
penilaian
setiap model
Mencermati modul 1
pembelajaran
unit 1
REFLEKSI
REFLEKSI (10 Menit)
(10 Menit)
Membangun komitmen
Penguatan yang harus melaksanakan
dilakukan pembelajaran aktif yang
menyenangkan dan
menantang
Pengkondisian peserta Mencermati modul 1 Penegasan hasil Pengkondisian peserta Penguatan terhadap
Mencermati modul 1
Ice breaking unit 2 diskusi Ice breaking penentuan KKM dan
unit 4
Mencermati materi Penekanan pada Predikat penilaian
Merevew cara
mulok dalam buku teks Pembelajaran Penguatan terhadap
Mencermati materi yang HOTS,4C,Literasi dan
menentukan kkm
Menegaskan pelaksanaan
membangun 4 C dalam Karakter Remediel dan
buku teks ketentuan yang harus
Pengayaan
Mencermati nilai nilai dilakukan dalam
karakter dalam buku melakukan penilaian
teks Mencermati panduan
penilaian untuk SMA
REFLEKSI
(10 Menit)
REFLEKSI
Penguatan yang harus (10 Menit)
dilakukan
Membangun komitmen
melaksanakan penilaian
sesuai ketentuan yang
berlaku
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Modul 1 Analisis Kompetensi, Pembelajaran, Dan Penilaian Modul 1 Analisis Kompetensi, Pembelajaran, Dan Penilaian
20 21
ALUR PENYAJIAN MATERI
ALUR PENYAJIAN MATERI
Penyajian Modul 4 (3 x 60 Menit = 180 Menit)
Penyajian Modul 3 (4 X 60 Menit = 240 Menit)
REVIEW PELAKSANAAN
PENDAHULUAN PROSES PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN DAN
(5 Menit) (60 Menit) PENILAIAN
(510 Menit)
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Modul 1 Analisis Kompetensi, Pembelajaran, Dan Penilaian Unit 1 Analisis Dokumen : SKL, KI-KD, Silabus, dan Pedoman Mata Pelajaran
22 23
Unit 1 Analisis Dokumen :
SKL, KI-KD, Silabus, dan Pedoman Mata Pelajaran
Standar kompetensi lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Kompetensi Inti merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi
Lulusan yang harus dimiliki seorang peserta didik pada setiap tingkat kelas atau program
yang menjadi landasan Pengembangan Kompetensi Dasar. Kompetensi Inti mencakup: sikap
spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan yang berfungsi sebagai pengintegrasi
muatan pembelajaran, mata pelajaran atau program dalam mencapai Standar kompetensi
lulusan.
Kompetensi Dasar adalah kemampuan untuk mencapai Kompetensi Inti yang harus diperoleh
peserta didik melalui pembelajaran. Dalam setiap rumusan KD terdapat unsur kemampuan berpikir
yang dinyatakan dalam kata kerja dan materi.
Contoh : KD 3.8 menganalisis sifat larutan berdasarkan daya hantar listriknya dan KD 4.8
membedakan daya hantar listrik berbagai larutan melalui perancangan dan pelaksanaan
percobaan.
Standar kompetensi lulusan adalah muara utama pencapaian yang dituju semua mata pelajaran
pada jenjang tertentu. Sedangkan kompetensi inti adalah pijakan pertama pencapaian yang dituju
semua mata pelajaran pada tingkat kompetensi tertentu. Penjabaran kompetensi inti untuk tiap
mata pelajaran tersaji dalam rumusan kompetensi dasar.
• Standar Kompetensi Lulusan adalah muara utama pencapaian semua mata pelajaran
pada satuan pendidikan/jenjang pendidikan tertentu
• Kompetensi Inti adalah pijakan pertama pencapaian yang dituju semua mata pelajaran
pada tingkat kompetensi tertentu
• Kompetensi Dasar (KD); merupakan tingkat kemampuan suatu pokok bahasan pada
suatu mata pelajaran yang mengacu pada Kompetensi inti.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Unit 1 Analisis Dokumen : SKL, KI-KD, Silabus, dan Pedoman Mata Pelajaran Unit 1 Analisis Dokumen : SKL, KI-KD, Silabus, dan Pedoman Mata Pelajaran
Selain sebagai produk dan proses, Kimia mengandung nilai-nilai (values). Nilai-nilai atau sikap
terdiri dua unsur yaitu sikap berTuhan dan sikap sosial. Dengan mempelajari Kimia, maka akan
tumbuh dari diri peserta didik penghayatan dan pengamalan dari ajaran agama yang dianutnya.
Kimia banyak mengandung muatan-muatan keimanan dan penghayatan ajaran agama.
Pembelajaran Kimia diharapkan dapat mengaitkan apa yang dipelajarinya dengan entitas manusia
sebagai makhluk ciptaan Tuhan. Melalui panca inderanya, peserta didik dapat mengeksplorasi
alam, memahami proses yang berlangsung, sehingga menghasilkan kemampuan metakognitif
yang tinggi dan berperilaku sebagai insan yang beriman.
Sikap sosial yang ditumbuhkan dalam Kimia memuat nilai-nilai karakter yang mulia, sebagai hasil
proses pembelajaran saintifik. Sikap sosial yang dapat ditumbuhkan melalui Kimia antara lain
yaitu menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif. Peserta didik diharapkan mampu
menunjukkan sikap-sikap tersebut sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam, serta dapat menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
Gambar 1. Keterkaitan antara SKL, KI-KD, Pembelajaran dan Silabus Untuk melakukan analisis kompetensi dan mengembangkan IPK disarankan agar Anda
memperhatikan karakteristik mata pelajaran Kimia tersebut di atas, serta mempelajari Pedoman
2. Pengembangan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) dan Materi Mata Pelajaran dan Silabus Kimia terbaru.
Pembelajaran
Pengembangan indikator dan materi pembelajaran merupakan 2 (dua) kemampuan yang harus Gambar 2 di bawah ini menggambarkan rangkaian kegiatan dalam analisis kompetensi untuk
dikuasai seorang guru sebelum mengembangkan RPP dan melaksanakan pembelajaran. Melalui menjabarkan IPK dan materi dari suatu KD, baik untuk KD-KI 3 maupun KD-KI 4.
pemahaman keterkaitan kompetensi (SKL-KI-KD), maka pendidik yang mengampu mata pelajaran
Kimia dapat merumuskan indikator pencapaian kompetensi pengetahuan terkait dengan dimensi
pengetahuan dan dimensi proses kognitif serta indikator keterampilan berkaitan tidak hanya
keterampilan bertindak tetapi juga keterampilan berfikir yang juga dikatakan sebagai keterampilan
abstrak dan konkret.
Sebagai bagian dari Ilmu Alam, Kimia memiliki ciri umum yang sama dengan ilmu serumpun,
yaitu Fisika dan Biologi. Namun demikian, sebagai suatu disiplin ilmu tersendiri, Kimia memiliki
karakteristik yang berbeda dengan rumpun Ilmu Alam lainnya. Mata pelajaran Kimia bertujuan
untuk menumbuhkan sikap spiritual dan sikap sosial, membekali pengetahuan dan keterampilan
kepada peserta didik yang relevan dengan Kimia agar peserta didik mampu untuk menyelesaikan
persoalan dalam kehidupan sehari-hari sebagai pribadi dan sebagai warga negara.
Kimia merupakan bagian dari Ilmu Alam yang diperoleh dan dikembangkan berdasarkan
percobaan untuk mencari jawaban atas pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana tentang gejala-
gejala alam khususnya yang berkaitan dengan komposisi, struktur, sifat, transformasi, dinamika
dan energetika zat. Selain berperan untuk memahami berbagai gejala alam, ilmu kimia juga sangat
membantu dan menyumbang terhadap penguasaan ilmu lainnya baik ilmu dasar, seperti biologi,
astronomi, geologi, maupun ilmu terapan seperti pertambangan, pertanian, kesehatan, perikanan
dan teknologi.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Unit 1 Analisis Dokumen : SKL, KI-KD, Silabus, dan Pedoman Mata Pelajaran Unit 1 Analisis Dokumen : SKL, KI-KD, Silabus, dan Pedoman Mata Pelajaran
26 1. Selain itu perlu diperhatikan juga apakah kemampuan berpikir tersebut merupakan 27
kemampuan berpikir tingkat rendah (Lower Order Thinking Skills (LOTS)) atau kemampuan
berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills (HOTS)).
Higher Order Thinking Skills (HOTS) adalah kemampuan kognitif (berpikir) tingkat tinggi yang
dalam taksonomi tujuan pendidikan ranah kognitif terdiri atas kemampuan analisis, evaluasi,
dan mencipta. Setiap jenjang HOTS memiliki kemampuan yang berbeda sebagaimana yang
tercantum dalam tabel berikut.
Analisis kompetensi dan pengembangan IPK dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut : Menentukan keterkaitanantar • mengorganisasi keterkaitan antar
1. Kutip pasangan Kompetensi Dasar (KD) sesuai dengan mata pelajaran yang diampu, komponen kelompok /menyusun
(misalnya untuk kimia kelas X; KD 3.8 Menganalisis sifat larutan berdasarkan daya hantar • menemukan koherensi antar
listriknya dan KD 4.8 Membedakan daya hantar listrik berbagai larutan melalui perancangan kelompok
dan pelaksanaan percobaan) . • membuat struktur (baru) untuk
kelompok informasi
2. Pisahkan kemampuan berpikir sehingga menjadi kata kerja dengan materi, seperti pada Tabel
Menemukan pikiran pokok/ • memberi label untuk kelompok
1 berikut.
bias /nilai penulis atau yang dikembangkan
pemberi informasi • menemukan bias penulis/pemberi
Tabel 1. Pemisahan Kemampuan Berpikir dengan Materi
informasi
3.8 Menganalisis Sifat larutan berdasarkan daya hantar listriknya Menentukan kesesuaian metoda/ • mengeritik kelebihan dan
Larutan elektrolit dan non elektrolit prosedur/ teknik/rumus/prinsip kelemahan informasi atau
Larutan elektrolit kuat dengan masalah bagiannya
Larutan elektrolit lemah • memberikan penilaian
Jenis ikatan kimia berdasarkan kriteria
4.8 Membedakan Uji daya hantar listrik berbagai larutan Mencipta Mengembangkan hipotesis • mengembangkan
Data hasil percobaan daya hantar listrik Merencanakan penelitian/proyek/ • merencanakan
berbagai larutan kegiatan/ciptaan • mendesain
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Unit 1 Analisis Dokumen : SKL, KI-KD, Silabus, dan Pedoman Mata Pelajaran SKL
5. Untuk selanjutnya, dari uraian materi (dalam KD) terdapat beberapa istilah atau materi dasar (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
(esensial) yang harus dipahami dan dikuasai oleh peserta didik, yaitu sifat larutan (larutan
C. Refleksi
elektrolit dan non-elektrolit).
6. Dari kedua penjelasan di atas, dapat dibuat tabel seperti pada Tabel 4 berikut.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
SKL Unit 2 Analisis Materi Dalam Buku Teks Pelajaran
Setelah merinci aspek kemampuan berpikir pada KD-3 dan KD-4, maka guru harus
mengembangkan materi pokok yang terurai dalam IPK yang telah ditentukan pada Unit 1.
Contoh :
Berdasarkan IPK yang dijabarkan dari KD 3.8 pada Unit 1, dapat diidentifikasi
materi pokok sebagai berikut.
a. Sifat larutan
b. Larutan non elektrolit
c. Larutan elektrolit kuat dan elektrolit lemah
d. Jenis ikatan kimia senyawa elektrolit ( ikatan ion dan ikatan kovalen polar)
e. Larutan elektrolit dalam kehidupan sehari-hari
Contoh: Pembelajaran pada KD 3.8 (dasar) yang harus dikuasai peserta didik dan
Materi pengetahuan faktual berupa: konduktor, materi pengembangan atau materi terapan
isolator, pelarut, dan zat terlarut . sebagai bahan pengayaan untuk menambah
Materi pengetahuan konseptual berupa: wawasan. Selain itu, jika memungkinkan
pengertian dari larutan, larutan elektrolit, larutan guru dapat mengembangkan materi yang
non elektrolit dan reaksi ionisasi. berkaitan dengan muatan lokal baik materi
kekinian/lingkungan, materi interdisipliner, atau
Materi pengetahuan prosedural berupa: materi transdisipliner, atau materi yang dapat
Langkah-langkah kerja pada percobaan daya diaktualisasikan dalam kegiatan kepramukaan.
hantar listrik dalam larutan,
Materi pengetahuan metakognitif berupa: Materi hasil pengembangan yang merupakan
proses menganalisis keterkaitan kekuatan daya bahan ajar (tulis atau berbasis TIK) akan
hantar listrik dengan proses ionisasi dalam menjadi lampiran di RPP.
larutan elektrolit.
Contoh materi dan kegiatan pembelajaran
Pengembangan materi juga perlu yang dapat dikembangkan terkait dengan KD
memperhatikan buku teks wajib dan sumber 3.8 di atas, pengaruh proses ionisasi terhadap
lain, sehingga guru dapat menjabarkan daya hantar listrik dalam suatu larutan dapat
materi-materi yang merupakan materi esensial ilustrasikan seperti gambar di bawah ini.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Unit 2 Analisis Materi Dalam Buku Teks Pelajaran Unit 2 Analisis Materi Dalam Buku Teks Pelajaran
32 belajar, baik berupa buku teks, buku lain yang direkomendasikan oleh BSNP dan sesuai 33
Perhatikan gambar di bawah ini. relevan, internet, atau alam. Untuk memahami dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan
materi tersebut ada kemungkinan peserta Kebudayaan Nomor : 65 tahun 2014 tentang
A B C D didik memerlukan alat/media, sehingga guru Buku Teks Pelajaran dan Buku Panduan
harus memperhatikan hal ini agar pembelajaran Guru Kurikulum 2013 Kelompok Peminatan
dapat berjalan sebagaimana mestinya. Khusus Pendidikan Menengah yang memenuhi
untuk mata pelajaran Pendidikan Agama dan syarat kelayakan untuk digunakan dalam
Budi Pekerti dan PPKn materi pembelajaran pembelajaran ditambah dengan buku lain yang
langsung dijabarkan juga dari KD-KI 1 dan relevan. Buku sumber ini juga disesuaikan
KD-KI 2. Untuk selanjutnya kompetensi dengan buku yang menjadi refrensi guru atau
pengetahuan yang diperoleh dari KD-KI 3 yang tersedia di perpustakaan sekolah.
diterapkan untuk mencapai kompetensi Satuan pendidikan yang berlokasi di sekitar
keterampilan dalam KD-KI 4. sungai atau pantai dapat memanfaatkan alam
Sumber belajar dapat berupa media cetak sebagai sumber pembelajaran KD 3.8 tersebut.
Gambar A : Pada larutan ini semua larutan membentuk ion-ion (positif dan negatif), tidak ada (buku, modul, majalah, koran, dll), media Selain sumber tadi dapat digunakan sumber
dalam bentuk molekul netralnya. Gelembung yang dihasilkan banyak dan dapat menyalakan elektronik (tv, radio, internet, dll), tempat, atau lain misalnya internet, Koran, atau majalah.
nyala lampu. alam. Menentukan sumber belajar disesuaikan Alat belajar harus disesuaikan dengan materi
dengan kompetensi dasar atau materi pembelajaran dan sumber belajar yang
Gambar B : Pada larutan ini sebagian besar larutan terionisasi membentuk ion positif dan pembelajaran. digunakan, misal pada kegiatan pembelajaran
ion negatif, hanya sebagian kecil dalam bentuk molekul netralnya. Walaupun masih terdapat Sebagai contoh untuk KD 3.8 dan KD 4.8 untuk KD tersebut Anda dapat menggunakan
molekul netral, gas yang terbentuk banyak (tapi tidak sebanyak gambar A) dan dapat di atas, sumber belajar utamanya adalah power point(ppt), video atau lembar kerja.
menyalakan lampu. buku teks Kimia untuk kelas X yang telah
Gambar C : Pada larutan ini hanya sebagian kecil yang terionsisasi membentuk ion positif dan 3. Analisis materi dalam buku teks pelajaran (dan buku sumber lain yang
ion negatif. Sebagian besar terdapat dalam bentuk molekul netral. Gelembung yang dihasilkan relevan)
sedikit, dan lampu tidak menyala.
Analisis materi dalam buku teks dan atau buku/sumber lain dapat digambarkan sebagai bagan
Gambar D : Pada larutan ini tidak ada zat yang terionisasi membentuk ion positif dan ion berikut:
negatif, semua zat masih dalam bentuk molekul netralnya. Tidak menghasilkan gelembung dan
lampu tidak menyala.
Materi Sumber
Pembelajaran Belajar
Kegiatan Materi yang tertuang didalam buku teks atau buku pegangan guru merupakan materi contoh
Pembelajaran berdasarkan kompetensi yang telah ditentukan. Anda dapat membuat atau memberikan contoh
serupa yang tidak sama dengan buku, tetapi masih mengacu kepada tuntutan kompetensi tertentu
dan disesuaikan dengan karakteristik materi pembelajaran.
Anda disarankan untuk menganalisis materi dalam buku teks terkait dengan materi reguler atau
materi esensial, materi untuk remedial, dan materi untuk pengayaan, serta mengidentifikasi materi
Alat/Media yang memuat pemgetahuan tentang fakta, konsep, prosedur, dan metakognitif seperti yang telah
diuraikan sebelumnya.
Gambar 3. Selain itu guru juga disarankan untuk mengidentifikasi materi yang berkaitan dengan muatan lokal/
Keterkaitan antara sumber belajar dan alat/media yang digunakan dalam pembelajaran lingkungan, serta materi yang dapat diaktualisasikan dalam kegiatan kepramukaan.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Unit 2 Analisis Materi Dalam Buku Teks Pelajaran Unit 2 Analisis Materi Dalam Buku Teks Pelajaran
34 35
• mengenal dan mencintai lingkungan alam, sosial, budaya, dan spiritual di daerahnya; dan Tabel 5. Analisis Materi dalam Buku Teks Pelajaran
• melestarikan dan mengembangkan keunggulan dan kearifan daerah yang berguna bagi diri Pengetahuan Materi Reguler Materi Remedial/ Muatan Rencana Kegiatan
dan lingkungannya dalam rangka menunjang pembangunan nasional. Pengayaan Lokal Kepramukaan
Faktual ; Contoh Larutan Materi remidial: X X
Muatan lokal yang disampaikan dalam pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik KD-KI 3
elektrolit dan non Contoh Larutan
dan/atau KD-KI 4 serta materi pembelajaran yang dikaitkan dengan materi kekinian/lingkungan,
elektrolit elektrolit dan non
materi interdisipliner, dan materi transdisipliner.
elektrolit
• Materi kekinian/lingkungan, adalah materi yang sedang menjadi topik pembicaraan atau
berkaitan dengan lingkungan sekitar dan relevan dengan kompetensi atau materi pokok
Konseptual : Pengertian / Pengertian /
sesuai mata pelajaran dapat diajarkan.
Penggolongan Penggolongan
• Materi interdisipliner, adalah materi dalam suatu mata pelajaran yang memiliki konsep atau
Larutan elektrolit Larutan elektrolit dan
prinsip terkait dengan kompetensi/materi mata pelajaran lain.
dan non elektrolit non elektrolit
• Materi transdisipliner, adalah materi dalam suatu mata pelajaran yang memiliki konsep atau
prinsip terkait dengan penerapannya dalam kehidupan nyata.
Prosedural Uji daya hantar
listrik berbagai
Aktualisasi muatan pembelajaran dalam kegiatan Kepramukaan dikembangkan dari muatan-
larutan
muatan sikap yang terdapat dalam KD-KI 1 dan KD-KI 2, serta muatan-muatan pengetahuan dan
keterampilan yang terdapat dalam KD-KI 3 dan KD-KI 4 mata pelajaran.
Metakognitif: Larutan elektrolit Materi Pengayaan:
Dalam modul ini pembahasan terbatas pada pelaksanaan aktualisasi muatan pembelajaran dalam
dalam kehidupan Mencari manfaat
KD-KI 4 mata pelajaran yang relevan dengan Syarat Kecakapan Umum (SKU) Pramuka.
sehari-hari larutan elektrolit bagi
tubuh manusia
Langkah-langkah pelaksanaan kegiatan aktualisasi tersebut di atas dapat
dilakukan sebagai berikut.
B. Penugasan
a. Guru mata pelajaran memahami SKU, dapat dilakukan melalui kerjasama
dengan Pembina pramuka.
b. Mengidentifikasi muatan-muatan pembelajaran dalam KD-KI 4 yang
relevan dengan SKU.
c. Menentukan jenis kegiatan Kepramukaan.
1. Untuk lebih memahami tentang pengembangan materi pembelajaran dari IPK yang telah
d. Membuat panduan/petunjuk pelaksanaan kegiatan.
ditentukan di penugasan pada Unit 1, coba Anda lihat kolom pada tabel berikut.
e. Pelaksanaan aktualisasi mata pelajaran kegiatan kepramukaan yang
dapat dilaksanakan di kelas oleh guru mata pelajaran atau bersamaan
dengan kegiatan pramuka bekerjasama dengan pembina pramuka. KD IPK Materi Pokok atau Kegiatan Pembelajaran
f. Penilaian yang merupakan bagian dari penilaian KD-KI 4 tersebut. materi dalam Silabus
3.….(KD-KI3)
4…..(KD-KI4)
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Unit 2 Analisis Materi Dalam Buku Teks Pelajaran Unit 2 Analisis Materi Dalam Buku Teks Pelajaran
36 a. Lakukan analisis terhadap materi pembelajaran dalam buku Kimia kelas X dan hasilnya 37
isikan dalam tabel berikut.
C. Refleksi
1. Peserta
2. Instruktur
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Unit 2 Analisis Materi Dalam Buku Teks Pelajaran Unit 3 Analisis Penerapan Model Pembelajaran
1. Karakteristik Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik, peserta didik dengan
peserta didik, peserta didik dengan orang-orang di lingkungannya, dan peserta didik dengan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran pada Kurikulum 2013 dilaksanakan
berbasis aktivitas agar memberikan ruang yang cukup bagi peserta didik untuk mengembangkan
kreativitas, prakarsa, dan kemandirian yang sesuai dengan potensi, bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Karakteristik dan prinsip tersebut harus diaplikasikan oleh guru dalam pembelajarannya
disesuaikan dengan karaktristik kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik. Sebagai
contoh, agar karakteristik pembelajaran kontekstual dan kolaboratif dapat terlaksana, maka guru
harus dapat mengembangkan materi pembelajaran yang relevan dengan situasi dan kondisi
lingkungan sekitar (kontekstual), serta dapat menciptakan kegiatan yang melibatkan peserta didik
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Unit 3 Analisis Penerapan Model Pembelajaran Unit 3 Analisis Penerapan Model Pembelajaran
40 Berikut adalah contoh materi pembelajaran kimia di kelas X yang memiliki karakteristik kontekstual berpikir tingkat tinggi pada dengan KD 3.8 dan 4.8 : 41
dan kolaboratif dalam mata pelajaran, untuk KD 3.8 dan 4.8 pemanfaatan konsep larutan elektrolit
bagi tubuh manusia yang diperlukan untuk menjaga sel-sel tubuh dan berbagai fungsi penting • Guru menyajikan bahan kajian berupa video orang sedang mencari ikan
dalam tubuh agar dapat berjalan normal. Kegiatan yang dilakukan mengamati kantin-kantin di sungai menggunakan arus listrik
yang berada di lingkungan sekolah yang menjual minuman untuk menambah stamina ataupun • Peserta didik mengidentifikasi kejadian dalam video tersebut.
mengamati botol bekas minuman untuk melihat komposisi zat kimia yang terdapat dalam botol • Pada kegiatan ini diharapkan muncul pertanyaan-pertanyaan dari
minuman tersebut. peserta didik, antara lain:
>> Mengapa arus listriknya tidak mengenai ikan tetapi ikannya bisa mati?
>> Apakah terdapat zat kimia dalam air sungai tersebut ?
2. Higher Order Thinking Skills (HOTS) >> Apakah ada pengaruh zat kimia tersebut sehingga bisa membuat
ikan mati ?
Pembelajaran yang disajikan sebaiknya dapat memotivasi peserta didik untuk berfikir kritis, logis, • Peserta didik mencari dan mengumpulkan data/informasi tentang
dan sistematis sesuai dengan karakteristik kimia, serta memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi hubungan video tersebut dengan sifat larutan, melalui studi literatur dan
(higher order thinking skills atau HOTS). Anderson mengkategorikan tingkat berpikir seperti percobaan daya hantar listrik secara berkelompok, selanjutnya peserta
dalam tabel berikut. didik diminta untuk melakukan pengumpulan data mengenai gejala-gejala
yang ditimbulkan oleh berbagai larutan yang di uji.
Tabel 6. Deskripsi Kemampuan Kognitif • Peserta didik melakukan pengolahan data hasil percobaan larutan
elektrolit dengan cara berdiskusi.
KATEGORI DESKRIPSI • Peserta didik membandingkan hasil diskusi antar kelompok untuk
mengklasifikasi dan menganalisis larutan elektrolit kuat, lemah, dan non-
Mengingat Menyajikan fakta dari ingatan (mengenai fakta penting/recognizing;
elektrolit.
(Remember) memanggil/recalling/retrieving)
• Peserta didik menggeneralisasikan hasil kesimpulannya pada
Memahami Memaknai materi yang dipelajari dengan kata-kata/kalimat sendiri permasalahan larutan elektrolit dalam kehidupan sehari-hari
(Understand) (interpretasi/interpreting, memberi contoh/illustrating, mengklasifikasi/
classifying/categorizing, meringkas/summarizing/abstracting, Berikut adalah contoh-contoh soal HOTS yang sesuai dengan KD 3.8 dan 4.8 mata pelajaran
menyimpulkan/concluding/ektrapolating/interpolating, predicting, Kimia.
membandingkan/comparing/contrasting/mapping/matching,
menjelaskan/constructing model e.g. cause-effect) Perhatikan data percobaan uji larutan berikut!
Menganalisis Mengelompokkan informasi/fenomena dalam bagian-bagian penting (1) tidak ada gelembung tidak menyala
(Analyze) (differentiating/discriminating/focusing/selecting), menentukan (2) sedikit gelembung tidak menyala
keterkaitan antar komponen (organizing/finding coherence/integrating/
(3) sedikit gelembung Redup
outlining/structuring), menemukan pikiran pokok/bias/nilai penulis
(attributing/deconstructing) H (4) banyak gelembung Redup
O (5) banyak gelembung Menyala
Mengevaluasi Menentukan apakah kesimpulan sesuai dengan uraian/fakta (checking/
T
(Evaluate) coordinating/detecting/monitoring/testing), menilai metode mana
S Pasangan senyawa yang merupakan larutan elektrolit kuat dan non elektrolit berturut-turut
yang paling sesuai untuk menyelesaikan masalah (critiquing/judging)
ditunjukkan oleh larutan nomor ….
Mencipta Mengembangkan hipotesis (generating), merencanakan penelitian a. (1) dan (2)
(Create) (planning/designing), mengembangkan produk baru (producing/ b. (2) dan (3)
constructing) c. (3) dan (5)
d. (4) dan (5)
Berdasarkan tingkat berpikir yang tercantum dalam Tabel 6 di atas, ada kemampuan berpikir e. (5) dan (1)
yang lebih tinggi (higher order thinking skills = HOTS) yang harus dikuasai oleh peserta didik
yaitu kemampuan untuk menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Oleh sebab itu, maka dalam (sumber: Panduan Penilaian untuk SMA, Direktorat Pembinaan SMA 2015)
pembelajaran Anda guru dianjurkan untuk mendorong peserta didiknya memiliki kemampuan
tersebut dengan menyajikan pembelajaran yang variatif serta pemberian materi yang “tidak biasa” 3. Model-model Pembelajaran
yang dikembangkan dari KD-KI 3.
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran dilaksanakan melalui tiga besaran kegiatan, yaitu kegiatan
Contoh kegiatan pembelajaran untuk mendorong peserta didik memilki keterampilan berpikir pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Ketiga rangkaian kegiatan ini dilaksanakan
tingkat tinggi (HOTS). secara berurutan dan disesuaikan dengan karakteristik materi pelajaran saat itu.
Kegiatan Pendahuluan
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Unit 3 Analisis Penerapan Model Pembelajaran Unit 3 Analisis Penerapan Model Pembelajaran
1. Kegiatan guru bersama peserta didik yaitu: (a) membuat rangkuman/ 5) Verification (memverifikasi);
simpulan pelajaran; (b) melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah Contoh;
dilaksanakan; dan (c) memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil Membandingkan hasil diskusi antar kelompok untuk mengklasifikasi dan
pembelajaran; dan menganalisis larutan elektrolit kuat, lemah, dan non-elektrolit.
2. Kegiatan guru yaitu: (a) melakukan penilaian; (b) merencanakan kegiatan
tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, 6) Generalization (menyimpulkan);
layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun Contoh;
kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik; dan (c) menyampaikan Peserta didik menggeneralisasikan hasil kesimpulannya pada
rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya. permasalahan larutan elektrolit dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu, pembelajaran dalam Kurikulum 2013 dapat dilaksanakan dengan menggunakan b. Langkah-langkah pembelajaran berbasis permasalahan (PBL) adalah sebagai berikut:
pendekatan berbasis keilmuan yaitu pembelajaran yang mengadopsi langkah-langkah saintis
dalam membangun pengetahuan melalui metode ilmiah. Pendekatan ini menekankan pada 1) Mengorientasikan
proses pencarian pengetahuan, berkenaan dengan materi pembelajaran melalui pengalaman Contoh:
belajar mengamati, menanya, mengumpulkan informasi/mencoba, mengasosiasi dan Peserta didik mengamati permasalahan terkait materi hukum dasar kimia
mengomunikasikan. (KD 3.10 dan KD 4.10): Hukum Perbandingan Tetap.
Disajikan data tentang massa unsur-unsur yang bereaksi membentuk suatu
Contoh; senyawa. Masalah yang dimunculkan adalah “apakah perbandingan massa
Dalam kegiatan pembelajaran larutan elektrolit dan non elektrolit untuk kegiatan mengamati dalam unsur-unsur dalam setiap persenyawaan kimia itu tetap ?” atau “bisakah hal
RPP cukup ditulis; Mencermati video tentang orang sedang mencari ikan di sungai menggunakan ini dibuktikan?”
arus listrik.
2) Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran.
Sedangkan untuk kegiatan mengumpulkan informasi/mencoba dapat ditulis : Mengidentifikasi sifat Contoh;
larutan dengan melakukan percobaan daya hantar listrik berbagai larutan. Guru membantu peserta didik mengorganisasikan belajar yang berhubungan
Selain itu guru dapat menggunakan model pembelajaran yang relevan dengan karakteristik mata dengan Hukum Perbandingan Tetap. Peserta didik dikelompokkan untuk
pelajaran, KD, atau karakteristik materi, antara lain model Discovery , Proyek, atau mengkaji materi Hukum Perbandingan Tetap dan mengarahkan peserta didik
Pembelajaran Berbasis Masalah. melakukan percobaan untuk membuktikan kebenaran hukum tersebut.
a. Langkah model pembelajaran discovery tersebut adalah sebagai berikut; 3) Membimbing penyelidikan mandiri dan kelompok.
Contoh ;
1) Stimulation (memberi stimulus); Peserta didik mengumpulkan data dari percobaan dan melakukan studi
Contoh;
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Unit 3 Analisis Penerapan Model Pembelajaran Unit 3 Analisis Penerapan Model Pembelajaran
c. Langkah pembelajaran dalam project based learning adalah sebagai berikut; 2. Mengajukan pertanyaan tentang fenomena yang dihadapi untuk melatih
peserta didik mengeksplorasi fenomena melalui berbagai sumber.
1. Menyiapkan pertanyaan atau penugasan proyek. Contoh;
Contoh materi penerapan sistem koloid dalam kehidupan sehari-hari (KD Guru mengiring peserta didik untuk mengajukan pertanyaan seputar
3.14 dan KD 4.14): fenomena yang telah ditayangkan. Pertanyaan diharapkan :
Pameran produk sistem koloid dalam bentuk makanan-makanan buatan • Apakah yang terjadi jika beberapa jenis zat cair yang terdapat di
peserta didik. lingkungan sekitar didekatkan dengan medan magnet ?
• Mengapa dari beberapa zat cair yang ada ternyata dapat dibelokkan
2. Mendesain perencanaan proyek. oleh medan magnet ?
Contoh :
• Pada pertemuan awal penyampaian materi KD 3.15 dan 4.15 tentang 3. Mengajukan dugaan atau kemungkinan jawaban dapat melatih peserta
Sistem Koloid, guru bersama peserta didik melakukan perancangan didik dalam mengasosiasi atau melakukan penalaran terhadap kemungkinan
sebuah proyek untuk membuat dan memamerkan produk sistem koloid jawaban dari pertanyaan yang diajukan.
berupa makanan hasil buatan peserta didik. Contoh;
• Guru kimia bersama guru mata pelajaran (ekonomi, seni budaya, Guru meminta peserta didik membaca buku teks mengenai kepolaran
serta prakarya dan kewirausahaan) yang memiliki KD relevan untuk senyawa untuk mencari jawaban atas pertanyaan diatas.
merencanakan pameran tersebut pada akhir semester atau akhir tahun
pelajaran. 4. Mengumpulkan data yang terkait dengan dugaan atau pertanyaan yang
• Guru kimia bersama guru mata pelajaran (ekonomi, seni budaya, serta diajukan, sehingga peserta didik dapat memprediksi dugaan yang paling
prakarya dan kewirausahaan) yang memiliki KD relevan merumuskan tepat sebagai dasar untuk merumuskan suatu kesimpulan.
penilaian terhadap perencanaan, persiapan, pembuatan produk, dan Contoh;
pelaksanaan pameran. Peserta didik melakukan eksperimen mencari data-data untuk menjawab
fenomena tersebut selanjutnya menganalisis data dari hasil kegiatan
3. Menyusun jadwal sebagai langkah nyata dari sebuah proyek. pengumpulan data, peserta didik dalam kelompok melakukan analisis
Contoh ; berdasarkan data yang didapatkan dari berbagai sumber dikaitkan dengan
• Guru membantu peserta didik menyusun jadwal pembuatan produk konsep kepolaran senyawa.
makanan berupa sistem koloid.
• Guru menetapkan jadwal kegiatan pameran bersama peserta didik. 5. Merumuskan kesimpulan-kesimpulan berdasarkan data yang telah
diolah atau dianalisis, sehingga peserta didik dapat mempresentasikan atau
4. Memonitor kegiatan dan perkembangan proyek. menyajikan hasil temuannya.
Contoh;
Guru kimia bersama guru mata pelajaran (ekonomi, seni budaya, serta
prakarya dan kewirausahaan) memonitor persiapan, pembuatan produk.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Unit 3 Analisis Penerapan Model Pembelajaran Unit 3 Analisis Penerapan Model Pembelajaran
B. Penugasan
Buatlah rancangan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran yang sesuai
dengan KD-KI 3 dan KD-KI 4 yang Anda analisis pada Unit modul sebelumnya.
C. Refleksi
1. Peserta
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Unit 3 Analisis Penerapan Model Pembelajaran Unit 4 Analisis Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik
48 49
A. Uraian Singkat Materi
Analisis penilaian hasil belajar peserta didik pada bagian ini bertujuan untuk memperbaiki
kompetensi peserta didik dalam suatu pembelajaran sehingga guru dapat menyusun program
remedial atau pengayaan serta perbaikan proses pembelajaran berikutnya. Penilaian dalam proses
pembelajaran meliputi penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
a. Penilaian Sikap
Penilaian sikap dilakukan secara berkelanjutan dan komprehensif oleh guru mata pelajaran, guru
bimbingan konseling, dan wali kelas dengan menggunakan observasi dan informasi lain yang valid
dan relevan dari berbagai sumber. Informasi tersebut harus ditindaklanjuti oleh pendidik. Skema
penilaian sikap dapat dilihat pada Gambar 5 berikut.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Unit 4 Analisis Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Unit 4 Analisis Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik
50 • insan berprestasi,berbudaya dan bertaqwa.” Sekolah mengembangkan sikap jujur, a. Penilaian Pengetahuan 51
bertanggung jawab, kompetitif, disiplin, religius. Penilaian pengetahuan mengukur kemampuan kognitif dan kecakapan berpikir tingkat rendah
• Membuat format jurnal yang akan dilakukan pendidik untuk melakukan penilaian sikap. Format sampai tinggi peserta didik. Penilaian pengetahuan dilakukan untuk mengetahui pencapaian
jurnal sebaiknya disepakati oleh seluruh guru mapel. Contoh format jurnal dapat dilihat pada ketuntasan belajar, mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan penguasaan pengetahuan dalam
panduan penilaian hasil belajar untuk SMA yang diterbitkan Direktorat Pembinaan SMA tahun proses pembelajaran. Oleh karena itu, pemberian umpan balik kepada peserta didik oleh guru
2015. sangat penting sehingga hasil penilaian dapat digunakan untuk perbaikan mutu pembelajaran.
Selanjutnya skema penilaian pengetahuan dapat ditunjukkan pada Gambar 6 berikut.
2) Pelaksanaan penilaian sikap
Pelaksanaan penilaian sikap spiritual dilakukan setiap hari selama pembelajaran satu semester.
Penilaian dilakukan oleh wali kelas, guru BK, dan guru mata pelajaran serta peserta didik. Penilaian Tes Tertulis Pilihan Ganda, Uraian
sikap spiritual di dalam kelas dilakukan oleh guru mata pelajaran. Selama proses pembelajaran
guru mengamati dan mencatat perilaku peserta didik yang sangat baik atau kurang baik dalam
jurnal segera setelah perilaku tersebut teramati atau menerima laporan tentang perilaku tersebut. Tes Lisan Kuis dan Tanya Jawab
Perilaku yang diamati bisa berupa kedisiplinan, tanggung jawab, kejujuran, kepedulian, responsif PENILAIAN
dan pro-aktif. Misalnya, saat diskusi kelompok mau pun diskusi kelas guru mengamati beberapa PENGETAHUAN
peserta didik terlihat sangat menonjol dalam keaktifan bertanya dan atau memberi tanggapan Tugas yang dilakukan secara
Penugasan
maka guru dapat mencatat dalam jurnal tentang sikap responsif dan pro-aktif mereka. Demikian individu maupun kelompok
juga sebaliknya, seorang peserta didik dalam kelompok tidak aktif malah mengerjakan yang lain,
guru juga mencatat perilaku peserta didik tersebut dalam jurnal .
Teknik lainnya
Nama Satuan pendidikan : SMA Cipete Jakarta
misalkan Portfolio,
Tahun pelajaran : 2015/2016 observasi
Kelas/Semester : X / Semester I
Mata Pelajaran : Kimia Gambar 6. Skema Penilaian Pengetahuan Perencanaan Penilaian Pengetahuan
KEJADIAN/ BUTIR POS/ Berbagai teknik penilaian pengetahuan dapat digunakan sesuai dengan karakteristik masing-
NO WAKTU NAMA TINDAK LANJUT masing KD. Teknik yang digunakan adalah tes tertulis, tes lisan, dan penugasan.
PERILAKU SIKAP NEG
1 16 Sep Budi • Keluar dari lab. Disiplin - Dipanggil melalui 1) Perencanaan penilaian pengetahuan
2015 tanpa izin guru tim ketertiban, Penilaian kompetensi pengetahuan sudah direncanakan dalam RPP. Karena penilaian
saat kegiatan untuk didata kompetensi pengetahuan harus dilaksanakan untuk setiap IPK. IPK tersebut dijabarkan
praktikum dan diberikan dalam indikator soal yang menggambarkan kemampuan berfikir tingkat rendah (LOTS) dan
pembinaan oleh kemampuan berfikir tingkat tinggi (HOTS). Contoh penilaian untuk KD 3.8 menganalisis sifat
guru mapel larutan berdasarkan daya hantar listriknya.
dan dilaporkan
kepada wali Guru merancang penilaian untuk setiap indikator yang dikembangkan, sebagai contoh berikut.
kelas Langkah yang harus dilakukan:
• Memecahkan Tanggung + Diberikan a. Menyusun kisi kisi soal dapat menggunakan format kisi-kisi
tabung reaksi jawab, jujur penghargaan b. Mengembangkan soal sesuai kisi kisi
• Melaporkan alat atas sikap c. Membuat pedoman penskoran dan kunci jawaban
yang dipecahkan jujur dengan d. Menganalisis soal secara kualitatif
kepada guru pengurangan
poin pelanggaran 2) Pelaksanaan penilaian pengetahuan
dst Penilaian pengetahuan dilakukan untuk menilai proses dan hasil belajar peserta didik.
Penilaian proses dilakukan dalam bentuk penilaian harian melalui tes tertulis, tes lisan, maupun
Contoh Jurnal Penilaian sikap penugasan. Cakupan penilaian harian meliputi seluruh indikator dari satu kompetensi dasar atau
lebih sedangkan cakupan penugasan disesuaikan dengan karakteristik kompetensi dasar.
3) Pemanfaatan hasil penilaian sikap
Pengamatan sikap dilakukan guru secara berkala, kemudian dibuat rekapitulasi untuk 3) Pemanfaatan hasil penilaian pengetahuan
dideskripsikan dan dilaporkan kepada wali kelas. Hasil penilaian selanjutnya dianalisis dan hasilnya digunakan sebagai acuan dalam menyusun
Pendidik melakukan pengamatan terhadap perilaku peserta didik selama 1 semester. Laporan program remedial dan/atau pengayaan serta perbaikan proses pembelajaran berikutnya.
guru ditindak lanjuti oleh wali kelas dan menjadi catatan wali kelas untuk memberikan deskripsi
penilaian sikap di rapor. a. Remedial
Pembelajaran remedial bertujuan agar peserta didik yang mengalami
kesulitan belajar dapat mencapai kompetensi dasar yang ditetapkan.
Pembelajaran remedial dapat dilakukan melalui pembelajaran ulang,
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Unit 4 Analisis Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Unit 4 Analisis Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik
Pelaksanaan penilaian keterampilan dilakukan untuk menilai proses dan hasil belajar peserta
didik. Penilaian proses dilakukan melalui penilaian praktik/kinerja selama proses pembelajaran.
Sedangkan penilaian hasil dilakukan melalui penilaian produk, penilaian proyek, dan penilaian
portofolio yang diberikan setelah pembelajaran.
Kinerja peserta didik dalam kelompok dicermati guru dengan menggunakan lembar pengamatan
Gambar 7. Skema Penilaian Keterampilan
seperti contoh berikut.
Hari/Tanggal : 3 September 2015
Penilaian keterampilan dapat dilakukan dengan berbagai teknik antara lain penilaian praktik/
KD : 4.8
kinerja, proyek, dan portofolio. Teknik penilaian lain dapat digunakan sesuai dengan karakteristik
Kegiatan : Praktikum
kompetensi mata pelajaran yang akan diukur. Instrumen yang digunakan dapat berupa daftar cek
atau skala penilaian yang dilengkapi rubrik.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Unit 4 Analisis Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Unit 4 Analisis Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik
dst
Setelah penilaian dilaksanakan, guru memberikan umpan balik berupa komentar pada kinerja
peserta didik. Hasil penilaian kinerja tersebut selanjutnya dianalisis untuk mengetahui ketercapaian
kompetensi sehingga dapat menentukan rencana remedial atau pengayaan.
B. Penugasan
Kerjakan LK 1.4 untuk lebih memahami sekaligus mempraktikkan proses penilaian yang mencakup
perencanaan, pelaksanaan, dan analisis hasil belajar peserta didik serta penyusunan program
remedial dan pengayaan.
C. Refleksi
1. Peserta
2. Instruktur
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Unit 4 Analisis Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik MODUL 2 PERANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Dengan memperhatikan bagan di atas, maka rangkaian kegiatan dari analisis SKL sampai dengan
penilaian, serta analisis terhadap Silabus dan Pedoman Mata Pelajaran dijadikan sebagai bahan
dan acuan dalam menyusun RPP.
Berdasarkan pembahasan pada modul 1 untuk menyusun RPP perlu memperhatikan sistematika
RPP berikut.
1. Sistematika RPP
a. Identitas
Sekolah : ( diisi nama sekolah )
Mata pelajaran : (diisi dengan mata pelajaran )
Kelas/Semester : ( diisi dengan kelas sesuai peminatan dan
semester yang berlangsung)
Tahun pelajaran : ( diisi dengan tahun pelajaran berjaalan)
Alokasi Waktu : diisi melalui anailisa estimasi waktu.
Penentuan alokasi waktu sebaiknya melalui analisis dari waktu yang
dibutuhkan untuk pencapaian tiap IPK.
Contoh mata pelajaran Kimia kelas X pada materi Larutan elektrolit dan non
elektrolit
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
MODUL 2 PERANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MODUL 2 PERANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Berikut ini adalah contoh dari kegiatan inti yang disusun pada pembelajaran Kimia .
• Guru menayangkan video orang yang mencari ikan di sungai dengan
menggunakan arus listrik.
• Peserta didik melihat dan menyimak tayangan.
• Peserta didik bertanya terkait dengan konten yang ditayangkan.
• Guru merespon jawaban peserta didik untuk digiring ke materi kajian.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
MODUL 2 PERANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MODUL 2 PERANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
60 • Peserta didik dikelompokkan menjadi enam kelompok . a. Media/alat dan Sumber belajar 61
• Peserta didik melakukan percobaan sifat larutan menggunakan LKS
“Daya Hantar Listrik Berbagai Larutan”. Media pembelajaran merupakan Media pembelajaran yang dapat
• Setiap kelompok menganalisis data yang diperoleh. bagian yang tidak terpisahkan digunakan pada mata pelajaran
• Dua kelompok menyampaikan hasil percobaan untuk memverifikasi dari proses pembelajaran kimia antara lain laboratorium, bahan
data. untuk mencapai kompetensi praktikum, lingkungan, alam , dan
• Diskusi kelas untuk menyimpulkan hasil percobaan. yang menjadi tuntutan dalam lain-lain.
• Data hasil percobaan digunakan sebagai pelengkap menyusun laporan pembelajaran. Media pembelajaran
praktikum . sebagai sarana bagi guru dalam Alat pembelajaran adalah setiap
melaksanakan pembelajaran di peralatan yang dapat menunjang
Kegiatan penutup merupakan kegiatan yang dilakukan diakhir pembelajaran. Hal yang harus kelas. Media pembelajaran akan efektifitas dan efisiensi pembelajaran
dilakukan pada kegiatan ini adalah menemukan kesimpulan proses pembelajaran,melakukan mempengaruhi iklim belajar, kondisi dan dapat mempengaruhi tingkah
penilaian untuk mengetahui tingkat ketercapaian indikator pembelajaran, melakukan refleksi dan lingkungan belajar yang ditata laku peserta didik. Misalnya proses
kebermanfaatan pembelajaran yang dirasakan oleh peserta didik, dan melakukan tindak lanjut dan dikelola oleh guru. Dalam pembelajaran akan dilakukan melalui
supaya materi ajar yang disampaikan pada hari itu lebih dipahami oleh peserta didik. Kegiatan memilih media pembelajaran kegiatan praktikum menentukan
penutup dalam pembelajaran Kimia misalnya, harus mempertimbangkan prinsip sifat larutan elektrolit dan non
• Guru memfasilitasi dalam menemukan kesimpulan dari pembelajaran psikologi peserta didik, antara lain elektrolit, maka yang merupakan alat
yang dilakukan melalui mereview indikator yang hendak dicapai pada motivasi, perbedaan individu, emosi, pembelajaran adalah : alat uji daya
hari pertemuan itu. partisipasi umpan balik, penguatan hantar listrik dan gelas kimia.
• Guru melakukan penilaian untuk mengetahui tingkat ketercapaian dan penerapan. Penggunaan media
indikator, instrumen penilaian menjadi lampiran RPP. pembelajaran dapat mengatasi Sumber belajar adalah semua sumber
• Guru meminta beberapa peserta didik untuk mengungkapkan manfaat keterbatasan indera, ruang dan yang dapat digunakan oleh peserta
mengetahui konsep larutan elektrolit dalam kehidupan. waktu. Misalnya dalam pelajaran didik dalam belajar, baik secara
• Guru memberikan tugas kepada peserta didik, Dan materi tugas yang kimia, peserta didik diminta untuk terpisah maupun secara terkombinasi
diberikan menjadi lampiran RPP melihat serta menyimak tanyangan sehingga mempermudah peserta didik
video orang mencari ikan di sungai untuk mencapai kompetensi tertentu.
a. Penilaian menggunakan arus listrik. Guru Sumber belajar dapat berupa buku,
memotivasi peserta didik untuk data, orang, lingkungan, alam dan
Penilaian dalam RPP mengukur ketercapaian indikator pencapaian kompetensi. Penilaian bertanya terkait konten yang sebagainya. Penulisan sumber belajar
untuk mengukur ketercapaian indikator dapat dilakukan dengan beberapa macam tehnik ditayangkan. Maka video dapat di RPP harus jelas dan pasti.
penilaian. Untuk lebih mudah dalam melaksanakan penilaian, sebaiknya dari indikator menjadi media pembelajaran,
pencapaian kompetensi dijabarkan kedalam indikator soal. Berikut ini contohnya pada sekaligus sebagai sumber belajar.
mata pelajaran Kimia.
Berikut adalah contoh format RPP.
KD IPK INDIKATOR SOAL
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
MODUL 2 PERANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MODUL 2 PERANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
A. Kompetensi Inti (KI)
B. Fokus Modul
[disajikan Deskripsi Rumusan KI-1 dan KI-2 seperti yang dinyatakan dalam silabus]
KI3:
KI4:
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi Modul ini difokuskan pada teknis penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dari mata
KD pada KI 3 … pelajaran kimia yang akan digunakan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang disusun mengacu pada ketentuan ketentuan yang
KD pada KI4 …
berlaku pada implementasi kurikulum 2013.
C. Tujuan Pembelajaran
(Mencerminkan pencapaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan, Memberikan gambaran
proses pembelajaran, Memberikan gambaran proses pembelajaran, Memberikan gambaran pencapaian
hasil pembelajaran, Dituangkan dalam bentuk deskripsi, memuat kompetensi yang hendak dicapai oleh C. Penugasan
peserta didik)
D. Materi Pembelajaran
[Ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai sesuia dengan cakupan materi yang termuat pada IPK atau Kerjakan LK 2 untuk merefleksi RPP yang telah Anda kembangkan dan kaitkan dengan alur
KD pengetahuan, Memuat materi yang bersifat faktual, konseptual, prosedural, dan/atau metakognitif, pengembangan RPP yang telah Anda pelajari dalam Modul ini.
Cakupan materi sesuai dengan alokasi waktu yang ditetapkan, Mengakomodasi muatan lokal dapat
berupa keunggulan lokal, kearifan lokal, kekinian dll yang sesuai dengan cakupan materi pada KD
pengetahuan]
E. Metode Pembelajaran
(Menggunakan pendekatan ilmiah dan/atau pendekatan lain yang relevan dengan karakteristik masing-
masing mata pelajaran, Menerapkan pembelajaran aktif yang bermuara pada pengembangan HOTS, D. Refleksi
Menggambarkan sintaks/tahapan yang jelas (apabila menggunakan model pembelajaran tertentu),
Sesuai dengan tujuan pembelajaran, Menggambarkan proses pencapaian kompetensi.
F. Media Pembelajaran dan Sumber Belajar 1. Peserta
Mendukung pencapaian kompetensi dan pembelajaran aktif dengan pendekatan ilmiah,
Sesuai dengan karakterisitik peserta didik, Sumber belajar yang digunakan mencakup antara a. Keberhasilan peserta bimbingan teknis dalam memahami substansi dari
lain bahan cetak, elektronik, alam dan sumber belajar lainnya. setiap komponen yang ada dalam RPP.
G. Langkah - langkah kegiatan pembelajaran : b. Meningkatkan kesadaran peserta bimbingan teknis, bahwa RPP
1. Pertemuan Pertama: (...JP) merupakan hal yang mutlak dan wajib disusun guru sebelum
a. Kegiatan Pendahuluan melaksanakan pembelajaran di kelas.
b. Kegiatan Inti c. Menyampaikan kelemahan yang ada pada guru dalam menyusun RPP.
[disajikan garis besar alur berpikir pembelajaran secara lengkap, materi rinci d. Menyampaikan tindak lanjut yang harus dilakukan peserta bimbingan
pembelajaran dimuat pada Lampiran Materi Pembelajaran Pertemuan 1 teknis dalam perancangan RPP.
c. Kegiatan Penutup
2. Pertemuan Kedua: (...JP) 2. Instruktur
a. Kegiatan Pendahuluan
b. Kegiatan Inti a. Menyampaikan keberhasilan peserta sesuai pengamatan selama
[disajikan garis besar alur berpikir pembelajaran secara lengkap, materi rinci kegiatan.
b. Menyampaikan hal-hal yang perlu diperbaiki dalam menyusun dan
Lampiran-lampiran: menelaah RPP
1. Materi Pembelajaran Pertemuan 1
2. Instrumen Penilaian Pertemuan 1
3. Materi Pembelajaran Pertemuan 2
4. Instrumen Penilaian Pertemuan 2
5. Dan seterusnya tergantung banyak pertemuan.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
MODUL 2 PERANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MODUL 3 Praktik Pembelajaran dan Penilaian
1. Praktik Pembelajaran
a. Peserta bimbingan teknis dibagi menjadi kelompok yang terdiri dari 2-6
orang
b. Masing-masing kelompok mendiskusikan satu RPP yang sudah
divalidasi pada Modul 2 untuk dipraktikkan dan disesuaikan dengan
waktu penyajian.
c. Menunjuk satu anggota kelompok untuk melaksanakan praktik
sedangkan yang lain mengamati jalannya pembelajaran dengan
menggunakan instrumen pengamatan proses pembelajaran (lampiran 3)
d. Menyiapkan semua perangkat pembelajaran yang diperlukan untuk
Micro Teaching
e. Menyiapkan peserta didik
f. Melaksanakan Micro Teaching dengan durasi waktu maksimal 30
menit.
a. Peserta bimbingan teknis dibagi menjadi kelompok yang terdiri dari 2-6
orang
b. Masing-masing kelompok mendiskusikan satu RPP yang sudah
divalidasi pada Modul 2 untuk dipraktikkan dan disesuaikan dengan
waktu penyajian
c. Menunjuk satu anggota kelompok untuk melaksanakan praktik
pembelajaran sedangkan anggota kelompok yang lain mengamati
jalannya peer teaching dengan menggunakan instrumen pengamatan
proses (Lampiran 3)
d. Menyiapkan semua perangkat pembelajaran yang diperlukan untuk
Micro Teaching
e. Mengkondisikan peserta bimbingan teknis yang bukan anggota
kelompok penyaji sebagai peserta didik
f. Melaksanakan Peer Teaching dengan durasi waktu maksimal 30 menit
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
MODUL 3 Praktik Pembelajaran dan Penilaian MODUL 3 Praktik Pembelajaran dan Penilaian
66
2. Praktik Pelaksanaan Penilaian E. Refleksi 67
B. Fokus Modul
Fokus modul ini adalah mempraktikkan pembelajaran dan penilaian mata pelajaran Kimia oleh guru
sesuai dengan karakteristik prinsip pembelajaran dan panduan pelaksanaan penilaian Kurikulum
2013. Praktik pembelajaran dan penilaian dilaksanakan melalui micro teaching.
D. Penugasan
Gunakan LK 3 untuk mengamati dan mereview proses pembelajaran melalui tayangan video
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
MODUL 3 Praktik Pembelajaran dan Penilaian Modul 4 Praktik Pengolahan dan Pelaporan Hasil Belajar
Kegiatan akhir setelah melakukan penilaian adalah melakukan pengolahan penilaian dan
melakukan pelaporan hasil belajar. Tujuan pengolahan penilaian hasil belajar baik sikap,
pengetahuan maupun keterampilan yang dilakukan dengan berbagai teknik penilaian sesuai
dengan karakteristik mata pelajaran adalah untuk mengetahui kompetensi akhir hasil belajar pada
setiap mata pelajaran dalam kurun waktu satu semester.
Berikut penjelasan cara mengolah data nilai hasil belajar baik sikap, pengetahuan dan
keterampilan.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Modul 4 Praktik Pengolahan dan Pelaporan Hasil Belajar Modul 4 Praktik Pengolahan dan Pelaporan Hasil Belajar
*) Karena tidak ada catatan dalam jurnal guru mata pelajaran lain maka yang menjadi nilai sikap
untuk Yenny diambil hanya dari guru Pendidikan Agama dan Budi Pekerti.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Modul 4 Praktik Pengolahan dan Pelaporan Hasil Belajar Modul 4 Praktik Pengolahan dan Pelaporan Hasil Belajar
72 6 3.6 PH12 sama. Penilaian KD yang sama yang dilakukan dengan proyek dan produk atau praktik dan 73
produk, maka hasil akhir penilaian KD tersebut dirata-ratakan. Untuk memperoleh nilai akhir
7 3.7 PH13
keterampilan pada setiap mata pelajaran adalah rerata dari semua nilai KD pada KI-4 dalam
Keterangan:
satu semester.Selanjutnya, penulisan capaian keterampilan pada rapor menggunakan angka
PH: Penilaian Harian; PA: Penilan Akhir
pada skala 0 – 100 dan predikat (D – A) serta dilengkapi dengan deskripsi singkat capaian
kompetensi.
Berikut contoh tabel pengolahan penilaian pengetahuan pada mata pelajaran Kimia kelas X
Contoh :
semester I.
Berikut cara pengolahan nilai keterampilan mata pelajaran Kimia kelas X yang dilakukan melalui
praktik pada KD 4.1 sebanyak 1 kali dan portofolio sebanyak 1 kali. KD 4.2 penilaian produk
Tabel 13. Contoh Pengolahan Nilai Pengetahuan
sebanyak 2 kali, KD 4.4 dinilai melalui melalui portofolio sebanyak 1 kali, KD 4.5 dinilai melalui
Hasil Penilaian Harian Penilaian 1 kali praktik dan 1 kali portofolio, KD 4.6 dinilai melalui 1 kali melalui penilaian produk serta KD
Rerata
No. Nama KD Akhir 4,7 dinilai 2 kali melalui penilaian proyek dan portofolio.
1 2 3 4 ... (Pembulatan)
Semester
Tabel 14. Contoh Pengolahan Nilai Keterampilan
1 Agus 3.1 70 80 75 75
3.7 74 75 4.5 75 85 80
4.6 80 80
Nilai Rapor 72
4.7 70 70 70
Keterangan: Rerata 81
1. Penilaian harian dilakukan oleh pendidik dengan cakupan meliputi seluruh indikator dari satu
kompetensi dasar Keterangan:
2. Penilaian akhir semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk 1. Pada KD 4.3 nilai akhir diperoleh berdasarkan nilai optimum, sedangkan untuk KD 4.1, 4.5
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik pada akhir semester. Cakupan penilaian dan 4.7 diperoleh berdasarkan rata-rata karena menggunakan teknik berbeda..
meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan semua KD pada semester tersebut 2. Nilai akhir semester didapat dengan cara merata-ratakan nilai akhir pada setiap KD.
3. KD 3.1 dilakukan tagihan penilaian sebanyak 3 kali yang terdiri atas PH dua kali dan PAS satu 80 + 80 + 85 + 90 + 80 + 80 + 70
kali, maka nilai pengetahuan pada KD 3.1 3. Nilai Rapor = = 80,71 ~ 81 (pembulatan).
7
70 + 80 + 75
=75 4. Nilai rapor keterampilan dilengkapi deskripsi singkat kompetensi yang menonjol
3 berdasarkan pencapaian KD pada KI-4 selama satu semester.
75 + 80 + 70 +70+ 65 + 70 + 75
4. Nilai akhir rapor = 72 Deskripsi nilai keterampilan diatas adalah: “Memiliki keterampilan menalar kemiripan dan
7 kepreiodikan sifat unsur berdasarkan data”
5. Deskripsi berisi kompetensi yang sangat baik dikuasai oleh peserta didik dan/atau kompetensi
yang masih perlu ditingkatkan. Pada nilai diatas yang kuasai peserta didikadalah KD 3.4 dan II. Pelaporan Hasil Belajar
yang perlu ditingkatkan pada KD 3.2.
6. Contoh deskripsi: “Memiliki kemampuan sangat kompeten dalam memahami Hasil penilaian oleh guru meliputi pencapaian kompetensi peserta didik pada sikap spiritual,
model atom Dalton, Thomson, Rutherfolrd, Bohr, dan Mekanika Gelombang. Perlu sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara terpisah karena karakternya
ditingkatkan kompetensi membandingkan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen berbeda. Laporan hasil penilaian sikap berupa deskripsi yang menggambarkan sikap yang
koordinasi dan ikatan logam serta kaitannya dengan sifat zat” menonjol dalam satu semester.
3. Penilaian Keterampilan
Nilai keterampilan diperoleh dari hasil penilaian unjuk kerja/kinerja/praktik, proyek, produk, Berikut contoh kesimpulan hasil deskripsi sikap spiritual oleh wali kelas.
portofolio, dan bentuk lain sesuai karakteristik KD mata pelajaran. Hasil penilaian pada setiap Agus:
KD pada KI-4 adalah nilai optimal jika penilaian dilakukan dengan teknik yang sama dan objek
Predikat Deskripsi
Baik Selalu bersyukur dan berdoa sebelum melakukan kegiatan serta memiliki
toleran pada 7 agama yang berbeda. Ketaatan beribadah mulai berkembang.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Modul 4 Praktik Pengolahan dan Pelaporan Hasil Belajar Modul 4 Praktik Pengolahan dan Pelaporan Hasil Belajar
Contoh kesimpulan hasil deskripsi sikap sosial oleh wali kelas. Form Rapor: Form Pengolahan:
74 Agus: 75
No Mata KKM Semester 1 Semester 1 Rerata Keterangan
Predikat Deskripsi Pelajaran Penget Ketrap Penget Ketrap Penget Ketrap
Baik Memiliki sikap santun, disiplin dan tanggung jawab yang baik, responsive Kelompok A
dalam pergaulan; sikap kepedulian mulai meningkat. 1 Pendidiakan
Agama dan Budi 60 65 70 70 70
Pekerti
Selanjutnya, hasil penilaian pencapaian pengetahuan dan keterampilan dilaporkan dalam bentuk 2 Pendidikan
bilangan bulat (skala 0 – 100) dan predikat (D – A) serta dilengkapi dengan deskripsi singkat yang Pancasila dan 60 65 65 70 70 58
menggambarkan capaian kompetensi yang menonjol dalam satu semester. Kewarganegaraan
Konsekuensi dari sistem Paket adalah kenaikan kelas. Berkaitan hal tersebut di atas, maka setiap 3 Bahasa Indonesia 60 55 60 60 70 58
Jumlah tidk
sekolah wajib memiliki kriteria kenaikan kelas yang mengacu kepada Panduan Penilaian yang 4 Matematika 60 60 70 56 63 tuntas = 3 MP
diterbitkan Ditjen Dikdasmen dan disesuaikan dengan karakteristik sekolah. Salah satu syarat 5 Sejarah Indonesia 60 70 70 72 75 Maka siswa
kenaikan kelas adalah bahwa peserta didik tidak memiliki lebih dari 2 (dua) mata pelajaran yang tsb
6 Bahasa Inggris 60 65 60 70 70 TIDAK NAIK
masing-masing nilai pengetahuan dan/atau keterampilan di bawah KKM. Apabila ada mata
Kelompok B KELAS
pelajaran yang tidak mencapai ketuntasan belajar pada semester ganjil dan/atau semester genap,
1 Seni BUdaya 60 75 75 75 75
nilai akhir diambil dari rerata semester ganjil dan genap pada mata pelajaran yang sama pada
tahun pelajaran tersebut. 2 Pendidikan
Jasmani, Olah
60 60 60 60 58 59
Raga dan
Berikut contoh ilustrasi penentuan kenaikan kelas berdasarkan ketuntasan belajar untuk Kesehatan
pengetahuan 60 dan ketuntasan belajar untuk keterampilan 60. 3 Prakarya dan
60 75 75 75 75
Kewirausahaan
Form Rapor: Form Pengolahan:
C. Penugasan
5 Sejarah Indonesia 60 65 65 65 65 Maka siswa
tsb
6 Bahasa Inggris 60 70 70 70 70 TIDAK NAIK
Kelompok B KELAS
1 Seni BUdaya 60 65 67 65 70
2 Pendidikan Gunakan LK 4 untuk memperoleh pengalaman mengolah dan melaporkan hasil penilaian peserta
Jasmani, Olah didik.
60 58 60 62 60 60
Raga dan
Kesehatan
3 Prakarya dan
60 70 65 70 70
Kewirausahaan
D. Refleksi
1. Peserta
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas