Anda di halaman 1dari 51

fAplikasi Katering Berbasis Web CV KulineSense Bekasi

Sebagai Tugas Mata Kuliah

Analisis dan Desain Perancangan Sistem Berorientasi Obyek

Dosen Pengajar:
DAFTAR ISI

BAB I PLANNING
BAB II ANALISIS
BAB III DESAIN
BAB IV PROTOTIPE
BAB I
PLANNING

Latar Belakang

Perkembangan Teknologi Informasi kini sudah bekembang dan semakin tumbuh amat
pesat. Tidak dapat dipungkiri hampir seluruh sektor kehidupan, dari kebutuhan primer,
pangan, kesehatan, hingga sektor bisnis internasional memanfaatkan teknologi informasi
untuk mempermudah keseluruhan proses bisnis maupun transaksinya agar tercapai
efisiensi proses dan waktu.

Dalam dunia usaha, seluruh unit usaha, perusahaan, maupun sektor lainnya saling
bersaing untuk melakukan inovasi dan efisiensi agar mempertahankan pelanggan lama,
dan implementasi ide-ide baru agar bisa menarik pelanggan khususnya kalangan generasi
muda. Karena pasalnya, dalam hal pemasaran, pihak penjual selalu mengalami kendala
seperti keterbatasan jangkauan wilayah pemasaran produk dan sulitnya mendapatkan
pembeli yang tepat sesuai jenis produk yang ditawarkan. Hal ini melatarbelakangi yang
menjadi alasan kenapa sektor usaha semakin dipicu menerapkan teknologi informasi
sebagai alat atau media agar dapat bertahan dan memenangkan persaingan bisnis yang
semakin ketat. Serta dengan memanfaatkan koneksi internet dan laman website dalam
membuat situs agar bisa melayani pemesanan secara online sehingga memudahkan dan
mempercepat pemesanan produk selain itu melalui website bisa mengamati produk-
produk yang ditawarkan tanpa harus tatap muka (atau mendatangi) secara langsung .

Penelitian melibatkan sebuah usaha Katering CV KulineSense, yang berdomisili di


Cikarang, Bekasi, Jawa Barat yang bisnisnya telah berjalan selama 10 tahun. Usaha
Katering KulineSense telah memiliki banyak pelanggan tetap (dari institusional, hingga
perorangan) dari golongan transaksi berskala kecil (budget dibawah 10 juta) hingga skala
besar (budget diatas 100 juta).

Pada Katering KulineSense masih banyak ditemui proses bisnis yang tidak efisien,
khususnya pada cakupan transaksi. Pencatatan proses transaksi masih dilakukan secara
manual, dan tidak terarsip dengan baik sehingga pemilik usaha kesulitan mengetahui
jumlah pemasukan setiap bulannya. Proses manual ini juga membutuhkan waktu yang
lebih untuk mengitung hasil pendapatan, khususnya berbagai transaksi yang terkait
pesanan insidensial atau kesalahan dari pihak produsen.

Sejak tahun 2012 hingga kini omset transaksi CV KulineSense selalu mengalami tren
penurunan, dikarenakan faktor makin menjamurnya unit usaha katering sejenis dan
persaingan harga yang semakin ketat, selain itu pesaing juga memiliki anggota pemasaran
yang banyak dan fleksibel atau pekerja bebas pencari pelanggan potensial yang tidak
terikat kerja menggunakan skema komisi). Selain itu bisnis bidang kuliner memerlukan
interaksi intensif antara kami selaku produsen dan pelangganf untuk penyesuaian
keinginan maupun selera pelanggan, namun banyak pelanggan tidak memiliki waktu
untuk mendatangi kami, dan kamipun untuk menemui pelangganpun sangat sulit karena
padatnya agenda pesanan pelanggan.

Uniknya sejak tahun 2012 terjadi pergeseran trend pemasaran produk dan transaksi
perdagangan, dari secara offline atau interaksi langsung ke online melalui jaringan
internet, yang didominasi melalui sosial media, aplikasi chat, marketplace, hingga
website perusahaan. Berdasarkan analisa pemilik perusahaan disimpulkan bahwa CV
KulineSense harus mengikuti trend bisnis ecommerce tersebut menggunakan aplikasi
berbasis website. Website KulineSense diharapkan bersifat interaktif dan informatif
dengan memberikan deskripsi detail perihal berbagai jenis kuliner yang dapat dipesan
termasuk produk sesuai permintaan pelanggan yang tidak tersedia di etalase.

Menggunakan aplikasi website Katering perusahaan bisa meningkatkan transaksi dan


omset tanpa harus promosi secara manual (dari pintu ke pintu) memanfaatkan teknologi
internet dalam pemasaran digital (seperti penempatan iklan di berbagai website, sosial
media, aplikasi chat, hingga iklan digital) sehingga produsen bisa fokus dalam pelayanan
dan kualitas produknya.

Project Charter

Project Sponsor
Projek pengembangan Sistem Katering berbasis web diinisiasi oleh Kepala Divisi
Supervisi, dengan persetujuan Direktorat Bisnis CV KulineSense.
Business Need (Project Objective)
Alasan untuk menginisiasi project pengembangan sistem ini dapat diterangkan dalam
item-item berikut :
1. Untuk meningkatkan efektifitas proses supervisi terhadap Unit Bisnis CV
kuliner home.
2. Bagaimana merancang sistem informasi pemesanan makanan dan Katering
berbasis web
3. Menciptakan sistem yang dapat mengelola proses transaksi yang lebih
terstruktur, serta terdokumentasi baik.
4. Mempermudah pelanggan dalam melihat rincian paket katering yang tersedia
dan serta harga yang transparan tanpa ada biaya terselubung.
5. Mempermudah pelanggan dalam memesan paket katering tanpa harus bertemu
langsung, sehingga menghemat waktu.
6. Mempermudah pelanggan dalam memantau jangka waktu sejak tahap
pemesanan, proses produksi, hingga pengiriman makanan.

Business Requirement (Project Scope)


Project Scope Dari sistem ini
1. Transaksi seluruhnya hanya bersifat online (tanpa metode offline), untuk
mencoba produk dan pemesanan makanan sepenuhnya melalui mekanisme kurir
internal yang dikirim berdasarkan permintaan pelanggan.
2. Katering KulineSense hanya menerima pemesanan berdasarkan paket makanan
yang tersedia. Minimal pemesanan 1 paket, dan terdapat jumlah minimum untuk
satu paket (antara 300 hingga 1000 paket tergantung jenis paket dan
kategorinya), tidak menerima pesanan satuan atau partai kecil.
3. Pengepakan dan penyajian produk tidak dapat diubah sesuai permintaan (sudah
standar produksi), tidak dapat dimodifikasi berdasarkan permintaan pelanggan.
4. Pengiriman makanan ke alamat tujuan seluruhnya hanya melibatkan dari CV
KulineSense internal divisi pengiriman.
5. Transaksi pelanggan hanya bisa di proses dengan pembayaran minimum 50%
dari total biaya atau dilunasi sepenuhnya. Pembayaran dilakukan dengan metode
transfer ke rekening Bank perusahaan.
6. Pesanan yang sudah dibayarkan tidak dapat dibatalkan, diuangkan, diubah,
direvisi dengan alasan apapun. Kecuali ditemui masalah teknis dari pihak
Kuliner terkait proses produksi hingga pengiriman.
7. Harga yang tercantum bersifat tetap, dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa
pemberitahuan pelanggan (hanya berlaku sebelum proses pembayaran). Namun
terdapat beberapa produk yang masuk kategori promosi (dengan batas waktu
tertentu)
8. Batas waktu pemesanan maksimal 3 hari (3 x 24 jam) dari hari yang ditentukan,
sebagai waktu proses dari pihak Katering untuk mempersiapkan pesanan.
Terhitung sejak pelanggan melakukan pembayaran DP. Pemesanan yang sudah
melewati batas 3 hari otomatis uang DP dianggap hangus dan tidak berlaku.
9. Cakupan pemesanan Katering hanya Jabodetabek.
10. Segala bentuk keluhan (dengan memberikan bukti foto dan fisik yang ada) dapat
dilaporkan langsung melalui email dan telepon dengan bagian pemasaran
produk.
11. Penggantian kerugian akibat kesalahan dari pihak KuinerSense, terkait kualitas
makanan, kesalahan menu, terlambat datang atau salah alamat dalam bentuk
dana atau produk katering berdasarkan kesepakatan bersama kedua pihak.
Business Value
Benefit atau manfaat yang akan diberikan oleh sistem online berbasis web ini adalah
1. Mempermudah pemilik Katering dalam menjalankan proses bisnisnya dan
mengurangi permasalahan-permasalahan yang mengganggu produksi katering
yang terkait proses pemesanan, pelaporan, dokumentasi, hingga pengiriman.
2. Mempermudah karyawan untuk melayani pesanan pelanggan dan pengiriman
lebh terstruktur dan terjadwal dengan baik.
3. Laporan bisnis dari setiap transaksi lebih akurat, terkonsolidasi dan cepat
dihasilkan tanpa perlu menulis ulang setiap periode pelaporan.

Project Resources
1. Divisi Katering akan menyediakan resource sebagai business process expert
2. Divisi Manajemen Teknologi Informasi akan menyediakan resource untuk
analisa, desain dan pengembangan sistem aplikasi web.

Project Time
Jangka waktu pengerjaaan project aplikasi web Kulinesense adalah 2 bulan (2 x 30
hari) dari tahap inisialisasi, planning, analisis, implementasi, hingga project
controlling dan instalasi.

Project Deliverable
Deliverable yang harus dihasilkan oleh project dalam waktu 2 bulan adalah
1. Sistem Katering KulineSense berbasis web
2. Dokumentasi Analisa dan Desain Sistem Web Katering
3. User Manual Sistem Katering
Ringkasan Feasibility Analysis Untuk Pengembangan Sistem Katering berbasis Web

Technical Feasibility
Secara teknis pengembangan sistem KulineSense berbasis web adalah feasible,
dengan beberapa risiko yang perlu diperhatikan
1. Risiko familiarity terhadap penggunaan aplikasi berbasis web cukup tinggi.
Calon pelanggan (atau pengguna aplikasi) belum terbiasa menggunakan
aplikasi berbasis web untuk menjalankan pekerjaannya, dominan masih
terbiasa transaksi secara manual. Diperlukan sosialisasi dan pelatihan untuk
meningkatkan familiarity penggunaan aplikasi.
2. Risiko familiarity terhadap teknologi medium. Divisi Manajemen Teknologi
Informasi (MTI) secara bertahap sudah menggunakan teknologi berbasis
web pada bagian inti bisnis Kuliner mencakup bagian administrasi pegawai.
3. Ukuran projek dalam skala kecil, sehingga risiko terkait besar projek adalah
kecil. Projek membutuhkan tim kurang dari lima orang. Business user secara
intensif membantu menjelaskan dan memverifikasi business process secara
intensif.
4. Infrastruktur teknologi sudah tersedia, Divisi MTI telah menyediakan
berbagai keperluaan perangkat keras, sistem operasi dan infrastruktur
jaringan intranet dan internet.

Economic Feasibility
Aplikasi yang akan dibangun merupakan aplikasi pendukung bagi proses bisnis,
bukan bagian dari core system yang terkait dengan operasional bisnis. Ukuran yang
dapat digunakan untuk menilai economic feasibility adalah manfaat terkait
dukungan terhadap proses bisnis dan manfaat kualitatif atau keuntungan intangible
yang didapat organisasi dengan menerapkan sistem ini.
1. Dari sisi budget terkait sumber dana projek ini diambil dari anggaran Divisi
MTI.
2. Penerapan sistem transaksi berbasis web secara efektif membantu kontrol
pesanan pelanggan dan pengawasan kepatuhan pegawai serta
meminimalkan potensi manipulasi dan penipuan.
3. Melalui penerapan sistem web, setiap pemesanan dan pengiriman menjadi
terdokumentasi dengan baik, mudah dikontrol, serta dapat dipantau oleh
Pemesan.

Organizational Feasibility
Secara organisasi projek ini memiliki risiko yang rendah. Sasaran penggunaan
sistem, untuk meningkatkan pengawasan dan kepatuhan terhadap prosedur proses
pesanan dan produksi yang sudah berlaku, dengan sasaran meningkatkan kualitas
bisnis dan mencegah munculnya kesalahan pesanan, manipulasi transaksi serta
inefisiensi. Projek ini disponsori oleh direktorat bisnis dengan dukungan penuh dari
Direktur Bisnis dan Operasional.

Project Plan

GANTT CHART BELUM ADA

Resources Yang Terlibat

BELUM ADA
Resources Allocation

BELUM ADA

Risk Management

No Risiko Mitigasi
1 Sistem berbasis web baru bagi para Pegawai, Pemberian edukasi aplikasi
Pegawai masih terbiasa hanya menggunakan berbasis web, sosialisasi
aplikasi berbasis MS Word dan MS Excel sebagai dan training bagai mana
tool mengerjakan berbagai tugas administrasi dan menggunakan web browser
pemesanan yang diinput berulang kali secara manual serta berbagai masalah
yang mungkin dihadapi
2 Tim development belum memahami secara detail Pakar intensif expert
proses bisnis untuk aplikasi Online Katering knowledge harus
hingga mekanisme pengiriman dan pelaporan untuk melibatkan dalam project
setiap pesanan.
3 Kesalahan menentukan Project Scope yang Controlling terhadap
berisiko keluar atau melampaui dari scope nya project dengan membuat
terkait proses bisnis dan transaksi pelanggan review setiap minggu,
untuk mempermudah
pemantauan dan
mengetahui sejauh mana
project sudah berjalan dan
selalu dipastikan tidak
keluar dari scope project
4 Estimasi biaya tidak sesuai kondisi sebenarnya Scope harus didefinisikan
karena scope project meluas menyebabkan anggaran lebih jelas, menggali lebih
habis sebelum project selesai. dalam proses bisnis dengan
memperpanjang waktu
requirement assesment.
5 Kesalahan metode coding atau pemrograman System Analyst
sehingga berisiko mengacaukan proses memberikan analisa yang
pengembangan aplikasi dan dapat melebihi hari tepat dan mudah
yang sudah ditentukan. dimengerti sepenuhnya
oleh programmer serta
selalu berkomunikasi
setiap progress dari sistem.
6 Kurangnya komunikasi antara stakeholder dapat Pertemuan atau rapat
membuat project tidak berjalan sesuai dengan periodik Developer dengan
semestinya. direksi CV Kulinesense

Work Breakdown Strukture (WBS)

Nomor
Nama Task (Penugasan) Durasi Mulai Selesai
Outline

1 Project Katering Sense 55 hari sabtu 7-10-17 jumat 9-12-2017

1.1 - Inisiasi 12 hari sabtu 7-10-17 rabu 20-10- 17

1.1.1 - Project dokumen 7 hari sabtu 7-10-17 senin 9-10-17

1.1.1.1 Menentukan Stakeholder register 1 hari selasa 10-10-17 selasa 10 - 10-17

1.1.1.2 Membuat WBS awal 3 hari rabu 11 - 10-17 jumat 13 - 10 -17

1.1.1.3 Menentukan budgate Project 2 hari sabtu 14-10-17 selasa 16- 10-17

1.1.2 - Assessment 5 hari selasa 17 - 10-17 sabtu 21- 10-17

1.1.2.1 Kick of meeting klient 1 hari kamis 17 - 10-17 kamis 17- 10 -7

1.1.2.2 User Assesment 5 hari kamis 17 - 10-17 sabtu 21- 10- 17

1.2 - Planning 4 hari senin 23 -10-17 kamis 26 - 10- 17

1.2.1 Meeting Internal 3 hari jumat 27 -10-17 Senin 30 - 10-17

1.2.2 Membuat Wbs Final 2 hari selasa 31 -10-17 selasa 31- 10 -17

1.2.3 - Analisis 6 hari rabu 1-11-17 selasa 7- 11- 17

1.2.3.1 Functional Modeling 1 hari rabu 1-11-17 rabu 1- 1117

1.2.3.2 Non functional Modeling 1 hari rabu 1-11-17 rabu 1-11-17

1.2.3.3 Struktural Modeling 2 hari kamis 2- 11-17 jumat 3- 11-17

1.2.3.4 Squancial Diagram 2 hari sabtu 4-11-17 senin 6-11-17

1.2.3.5 Behavioral Modeling 2 hari selasa 7-11-17 rabu 8 -11- 17

1.2.4 - Design 8 hari kamis 9- 11- 17 selasa 17-11- 17

1.2.4.1 Class Diagram 2 hari kamis 9-11- 17 jumat 10- 11-17

1.2.4.2 Package diagram 3 hari sabtu 11/11/17 selasa 14/11/17

1.2.4.3 ERD 2 hari sabtu 11/11/17 senin 13/11/17


1.2.4.4 Struktur Menu 2 hari rabu 15/11/17 kamis 16/11/17

1.2.4.5 Design Input Menu 3 hari rabu 15/11/17 jumat 17/11/17

1.3 - Implementasi 8 hari sabtu 18/11/17 senin 27/11/17

1.3.1 - Desain tampilan Website 4 hari sabtu 18/11/17 rabu 22/11/17

1.3.1.1 Membuat desain Web 3 hari kamis 23/11/17 sabtu 25/11/17

1.3.1.2 Implementasi Desain Web 2 hari sabtu 25/11/17 senin 27/11/17

1.3.2 - Coding 10 hari selasa 28 /11/17 rabu 6/12/17

1.3.2.1 Programming Back End Website 5 hari selasa 28 /11/17 sabtu 2/12/17

1.3.2.2 Programming Front end Website 4 hari selasa 28 /11/17 jumat 1/12/17

1.3.2.3 Finishing dan deployment 2 hari sabtu 2/12/17 senin 4/12/17

1.4 - Project Controlling 4 hari jumat 1 /12/17 selasa 5/12/17

1.4.1 + Testing aplikasi 5 hari jumat 1 /12/17 selasa 5/12/17

1.4.2 + Instalasi Program 1 hari rabu 6/12/17 rabu 6/12/17

1.5 - Project Closing 4 hari rabu 6/12/17 sabtu 9/12/17

1.5.1 +Digital marketing 4 hari rabu 6/12/17 sabtu 9/12/17


Cost Management

Agenda Total Unit / Biaya Total


Pekerja Bulan
Kegiatan

WBS Item

1.Project Management

System Analyst 1 2 4000000 8000000

Programmer 2 2 3000000 6000000

Quality Assurance 1 2 2500000 5000000

Digital Marketing 1 2 2000000 4000000

2.Hardware

Device Printer 1 1000000 1000000

Devices Laptop 2 4500000 9000000

3.Software

Licensed Software 1 700000 700000

Software Development 1 1000000 1000000

4.Testing Cost 2 500000 1000000

5. Assesment

Project Team Member 2 500000 1000000

Biaya Transportasi 2 1000000 2000000

Cost Other

Dokumentasi 2 1000000 2000000

Total Project 40700000


BAB II

ANALISIS

Requirement

Requirement utama yang didapatkan dari model solusi yang diinginkan adalah Business
Process Improvement (BPI). Untuk memahami atau menganalisis requirement yang
ada, digunakan pendekatan improvement process, dengan menanyakan kepada sejumlah
user dari level manager pada level Manager, administrasi, pemasaran, produksi hingga
distribusi, juga termasuk pelanggan. mengenai masalah yang sering dihadapi terkait
sistem bisnis yang sudah berjalan (as usual) dan mendokumentasikan dari berbagai
usulan problem solvingyang diusulkan.

Untuk pengumpulan requirement menggunakan metode sebagai berikut:

1. Interview kepada user dari Divisi Manager, Sdministrasi, Pemasaran, Produksi hingga
Distribusi.
2. Document Analysis, analisa terhadap dokumen flow process supervisi dari berbagai
aplikasi atau tools MS Office yang masih digunakan sebelumnya.
3. Melibatkan knowledge-expert, key user yang ditunjuk oleh Divisi Supervisi dan
Manajer CV KulineSense dalam proses validasi requirements yang dimodelkan.

Functional Requirements

Sebagai bagian dari proses pembuatan aplikasi diperlukan functional requirement,


sebagai fungsi dasar dari aplikasi web yang akan dibuat. Berikut rinciannya berdasarkan
klasifikasi permodul.

1. Modul Aplikasi Pelanggan


1.1 Pelanggan dapat melakukan registrasi anggota menggunakan email disertai
memasukkan data diri berupa alamat lengkap dan nomor telepon.
1.2 Pelanggan dapat memilih pesanan paket katering yang dibedakan dari
beberapa kategori (basic, medium dan premium) juga paket harga promo
1.3 Pelanggan dapat menentukan waktu dan alamat tujuan pesanan diantarkan,
dengan mekanisme melakukan pembayaran 50% dari total melalui transfer ke
rekening Perusahaan
1.4 Pelanggan dapat memantau status pemesanan kateringnya dan dapat
memberikan catatan via inbox ke pihak administrator untuk permintaan
spesifik
1.5 Pelanggan dapat mengubah data informasi diri, melihat riwayat dan faktur
pembelian dalam bentuk berkas pdf.

2. Modul Administrator (Administrasi Pemesanan)


2.1 Administrator dapat menambahkan atau menghapus akun karyawan dan
kurir.
2.2 Administrator dapat mengubah hak akses dan profil akun karyawan dan
kurir.
2.3 Administrator dapat menambah, menghapus akun pelanggan serta dapat
mengubah status aktivasi newsletter dan sistem rekanan (kemitraan
pemasaran berbasis komisi)
2.4 Administrator dapat memantau dan mengubah seluruh status pesanan
pelanggan apakah diproses atau dibatalkan
2.5 Administrator dapat memantau statistik keseluruhan dari pelanggan dan
pesanan pelanggan
2.6 Administrator dapat menambah, mengubah, dan menghapus ketegori
klasifikasi produk katering
2.7 Administrator dapat menambah, mengubah, dan menghapus paket katering
termasuk foto, rincian, dan harga produk katering termasuk foto banner dan
etalase indeks website.
2.8 Administrator dapat menambah, mengubah, dan menghapus mekanisme
diskon, promosi dan presentasi pajak tambahan berdasarkan harga produk.
2.9 Administrator dapat menambahkan dan menghapus mekanisme pengiriman
paket katering serta skema ongkos kirim (area batasan, dan tarif
perkilometer)
2.10 Administrator dapat menambahkan dan mengubah mekanisme pembayaran
melalui transfer rekening bank atau lainnya.

3. Modul Kurir
3.1 Petugas kurir dapat melihat seluruh rincian alamat dan alamat tujuan pesanan
Pelanggan.
3.2 Petugas kurir dapat mengubah status pesanan Pelanggan menjadi sudah di
kirim atau telah sampai alamat tujuan.
3.3 Petugas kurir dapat melihat dan mengubah status retur pesanan dari
Pelanggan.
3.4 Petugas kurir dapat mengubah status pesanan Pelanggan menjadi sudah di
kirim atau telah sampai alamat tujuan.
3.5 Petugas kurir dapat melihat dan mencetak berkas pdf nota pengiriman dan
invoice pesanan Pelanggan menjadi sudah di kirim atau telah sampai alamat
tujuan.
3.6 Petugas kurir dapat melihat seluruh katalog rincian produk dan alamat dari
supplier produk KulineSense.
3.7
4.1 Korwil dapat melihat report rekapitulasi hasil temuan secara nasional

Non-Functional Requirements

Selain functional requirement pembuatan aplikasi juga diperlukan non functional


requirement, sebagai fungsi tambahan yang juga fitur penting aplikasi web yang akan
dibuat. Berikut rinciannya berdasarkan klasifikasi permodul.

1. Operational Requirements
1.1 Aplikasi yang dibuat harus berbasis web
1.2 Aplikasi dioperasikan menggunakan sistem operasi Windows 10, browser
Chrome versi terbaru (17.1)
1.3 Aplikasi selain menampilkan tabel pesanan pelanggan juga dapat memberikan
berkas tagihan dalam bentuk PDF
1.4 Aplikasi harus mudah diakses khususnya untuk kalangan awam khususnya
yang belum terbiasa berbelanja online (kalangan beginner user)
1.5 Aplikasi dapat memberikan pesan notifikasi kepada pengguna (user) melalui
e-mail terkait update status pesanan dan konfirmasi tagihan.
2. Performance Requirements
2.1 Aplikasi yang dibuat harus dapat diakses melalui jaringan nirkabel 3G hingga
4G untuk perangkat mobile Android maupun iPhone juga PC dengan sistem
operasi Windows, Linux, dan Apple Mac.
2.2 Response time harus kurang dari 10 detik
2.3 Database harus dapat ter-update secara real time dan aplikasi website harus
selalu aktif 24 jam non stop.
2.4 Aplikasi harus mudah diupgrade berdasarkan kebutuhan permodul
(Administrator, Pelanggan, dan Kurir)
3. Security Requirements
a. Aspek security mengikuti standar yang digunakan sistem Hosting yang biasa
digunakan oleh CV KulineSense serta menggunakan protokol HTTPS.
b. Akun administrator, pegawai termasuk kurir hanya bisa dibuat berdasarkan
permintaan pihak manajemen.
c. Siapapun pihak yang login termasuk user, administrator , kurir tercatat dalam
bentuk data log (dan tabel) dar i setiap pengubahan atau penambahan
konfigurasi.
Business Process Model
BELOM ADA

Functional Model (Use Case)


MASIH KOPASAN SEMUA
Use Case sebagai model fungsional (functional model) merupakan scenario interaksi
antara user dengan sistem. Deskripsi use case yang digunakan di sini adalah deskripsi
ringkas. Untuk menjadi guide-line bagi User maupun Developer memahami spesifikasi
kebutuhan sistem yang diinginkan. Aktor-aktor yang terlibat dalam penggunaan sistem
(untuk menyelesaikan business process tertentu) adalah :
1. ICS (Staff Supervisi)
2. Kepala Supervisi (Kasup)
3. Manajer Unit
4. Koordinator Wilayah (Korwil)

Modul ICS

ID : USC-01
Use Case : Buat Asessment Baru
Name
Primary Actor : ICS
Description : 1. ICS membuat assessment baru dengan memilih Unit dan
Tanggal supervisi
2. Sistem akan men-generate basic data untuk melakukan
proses assessment

ID : USC-02
Use Case : Pilih Sampel Debitur
Name
Primary Actor : ICS
Description : 1. ICS akan browse data debitur sesuai dengan kriteria
tertentu
2. Sistem akan menampilkan data debitur sesuai kriteria yang
diberikan
3. ICS memilih beberapa debitur sebagai sampel
4. Sistem akan menyimpan data sampel yang telah dipilih

ID : USC-03
Use Case : Submit sampel debitur untuk approval
Name
Primary Actor : ICS
Description : 1. ICS mengirimkan data sampel debitur yang telah dipilih
kepada Kepala Supervisi untuk mendapatkan approval
2. Sistem akan mengirimkan data sampel debitur kepada
Kepala Supervisi. Sistem akan memberikan notifikasi
melalui email kepada Kepala Supervisi terkait permintaan
approval sampel debitur

ID : USC-04
Use Case : Entry Kertas Kerja Kredit
Name
Primary Actor : ICS
Description : 1. ICS akan membuka menu untuk Entry Kertas Kerja Kredit
2. Sistem akan membukakan form Entry Kertas Kerja Kredit
3. ICS mengisikan hasil pemeriksaan kredit ke dalam form
Entry Kertas Kerja Kredit untuk satu sampel debitur yang
telah disetujui (approved) oleh Kepala Supervisi
4. Sistem akan menyimpan data pemeriksaan yang diisi oleh
ICS. Sistem mengkalkulasi temuan yang didapatkan dalam
pemeriksaan. Sistem akan menyimpan data pemeriksaan
dan data temuan yang didapatkan.
5. ICS dapat mengulang proses (1 s.d. 4) hingga semua
sampel debitur selesai diisikan hasil pemeriksaannya.

ID : USC-05
Use Case : Entry Kertas Kerja Sales
Name
Primary Actor : ICS
Description : 1. ICS akan membuka menu untuk Entry Kertas Kerja Sales
2. Sistem akan membukakan form Entry Kertas Kerja Sales
3. ICS mengisikan hasil pemeriksaan aspek sales di Unit
Bisnis yang diperiksa/supervisi ke dalam form Entry
Kertas Kerja Sales
4. Sistem akan menyimpan data pemeriksaan yang diisi oleh
ICS. Sistem mengkalkulasi temuan yang didapatkan dalam
pemeriksaan. Sistem akan menyimpan data pemeriksaan
dan data temuan yang didapatkan

ID : USC-06
Use Case : Entry Kertas Kerja Operation
Name
Primary Actor : ICS
Description : 1. ICS akan membuka menu untuk Entry Kertas Kerja
Operation
2. Sistem akan membukakan form Entry Kertas Kerja
Operation
3. ICS mengisikan hasil pemeriksaan aspek sales di Unit
Bisnis yang diperiksa/supervisi ke dalam form Entry
Kertas Kerja Operation
4. Sistem akan menyimpan data pemeriksaan yang diisi oleh
ICS. Sistem mengkalkulasi temuan yang didapatkan dalam
pemeriksaan. Sistem akan menyimpan data pemeriksaan
dan data temuan yang didapatkan

ID : USC-07
Use Case : Entry Kertas Kerja Administration
Name
Primary Actor : ICS
Description : 1. ICS akan membuka menu untuk Entry Kertas Kerja
Administration
2. Sistem akan membukakan form Entry Kertas Kerja
Administration
3. ICS mengisikan hasil pemeriksaan aspek sales di Unit
Bisnis yang diperiksa/supervisi ke dalam form Entry
Kertas Kerja Administration
4. Sistem akan menyimpan data pemeriksaan yang diisi oleh
ICS. Sistem mengkalkulasi temuan yang didapatkan dalam
pemeriksaan. Sistem akan menyimpan data pemeriksaan
dan data temuan yang didapatkan
ID : USC-08
Use Case : Entry Kertas Kerja Collection
Name
Primary Actor : ICS
Description : 1. ICS akan membuka menu untuk Entry Kertas Kerja
Collection
2. Sistem akan membukakan form Entry Kertas Kerja
Collection
3. ICS mengisikan hasil pemeriksaan aspek sales di Unit
Bisnis yang diperiksa/supervisi ke dalam form Entry
Kertas Kerja Collection
4. Sistem akan menyimpan data pemeriksaan yang diisi oleh
ICS. Sistem mengkalkulasi temuan yang didapatkan dalam
pemeriksaan. Sistem akan menyimpan data pemeriksaan
dan data temuan yang didapatkan

ID : USC-09
Use Case : Entry Rincian Temuan
Name
Primary Actor : ICS
Description : 1. ICS akan membuka menu untuk Entry Rincian Temuan
yang di-generate oleh sistem berdasarkan proses Entry
Kertas Kerja sebelumnya
2. Sistem akan membukakan form Entry Rincian Temuan
3. ICS mengisikan rincian temuan ke dalam form Entry
Rincian Temuan
4. Sistem akan menyimpan data rincian temuan ke dalam
database sistem.

ID : USC-10
Use Case : Entry Mitigasi Temuan
Name
Primary Actor : ICS
Description : 1. ICS akan membuka menu untuk Entry Mitigasi Temuan
yang di-generate oleh sistem berdasarkan proses Entry
Kertas Kerja sebelumnya
2. Sistem akan membukakan form Entry Mitigasi Temuan
3. ICS mengisikan rincian temuan ke dalam form Entry
Mitigasi Temuan
4. Sistem akan menyimpan data mitigasi temuan ke dalam
database sistem.

ID : USC-11
Use Case : Submit LHS untuk approval
Name
Primary Actor : ICS
Description : 1. ICS akan membuka menu untuk mengirim Laporan Hasil
Pemeriksaan/Supervisi (LHS) kepada Kepala Supervisi
2. Sistem akan membukakan form untuk mengirim LHS
3. ICS mengirimkan LHS kepada Kepala Supervisi
4. Sistem akan mengirimkan data LHS kepada Kepala
Supervisi. Sistem akan menotifikasi pengiriman LHS
melalui email.

ID : USC-12
Use Case : View Report Hasil Supervisi
Name
Primary Actor : ICS
Description : 1. ICS akan membuka menu untuk melihat report hasil
supervisi berdasarkan LHS yang telah di-approved oleh
Kepala Supervisi
2. Sistem akan menampilkan report-report pemeriksaan,
sesuai kertas kerja yang telah diisi dan LHS yang telah di-
approved oleh Kasup

ID : USC-13
Use Case : View TLHS
Name
Primary Actor : ICS
Description : 1. ICS akan membuka menu untuk melihat hasil Tindak
Lanjut Hasil Supervisi yang dikirimkan oleh Manajer Unit
2. Sistem akan menampilkan data Tindak Lanjut Hasil
Supervisi (TLHS) yang dikirimkan oleh Manajer Unit

ID : USC-14
Use Case : Approval Tindak Lanjut Temuan
Name
Primary Actor : ICS
Description : 1. ICS melakukan review terhadap Tindak Lanjut Hasil
Supervisi (TLHS) yang dikirimkan Manajer Unit. ICS
melakukan closing atau reopening terhadap item-item
Tindak Lanjut Hasil Supervisi.
2. Sistem akan meng-update data Tindak Lanjut Hasil
Supervisi sesuai pilihan ICS (Close/Reopen)
Modul Kasup

ID : USC-15
Use Case : View Sampel Debitur Approval Request
Name
Primary Actor : ICS
Description : 1. Kasup membuka menu untuk melihat listing daftar
Request Approval Sampel Debitur yang dikirimkan oleh
ICS
2. Sistem akan menampilkan daftar Request Approval
Sampel Debitur yang telah diminta oleh ICS

ID : USC-16
Use Case : Approval Sampel Debitur
Name
Primary Actor : ICS
Description : 1. Kasup melakukan review terhadap Sampel Debitur yang
dikirimkan oleh ICS. Kasup melakukan approval atau
rejection terhadap daftar sampel debitur yang dikirimkan
oleh ICS (approval/rejection per debitur).
2. Sistem akan meng-update data sampel debitur sesuai
dengan pilihan Kasup. Sistem akan menotifikasi
approval/rejection yang telah dilakukan kepada ICS
melalui email.
ID : USC-17
Use Case : View LHS Approval Request
Name
Primary Actor : ICS
Description : 1. Kasup membuka menu untuk melihat listing daftar
Request Approval LHS yang dikirimkan oleh ICS
2. Sistem akan menampilkan daftar Request LHS yang telah
diminta oleh ICS

ID : USC-17
Use Case : Approval LHS
Name
Primary Actor : ICS
Description : 1. Kasup melakukan review terhadap LHS yang dikirimkan
oleh ICS. Kasup melakukan approval atau rejection
terhadap LHS yang dikirimkan oleh ICS.
2. Sistem akan meng-update data LHS sesuai dengan pilihan
Kasup. Sistem akan menotifikasi approval/rejection yang
telah dilakukan kepada ICS melalui email.

Module Manajer Unit

ID : USC-18
Use Case : View Hasil Temuan
Name
Primary Actor : Manajer Unit
Description : 1. Manajer Unit membuka menu Hasil Temuan dari proses
supervisi yang telah dilakukan
2. Sistem akan menampilkan Hasil Temuan yang dihasilkan
proses supervisi yang telah dilakukan.

ID : USC-19
Use Case : Entry Tindak Lanjut Temuan
Name
Primary Actor : Manajer Unit
Description : 1. Manajer Unit meng-entry tindak lanjut atas temuan-
temuan hasil supervisi. Kemudian mengirimkan kepada
ICS untuk approval.
2. Sistem akan menyimpan tindak lanjut atas temuan yang
di-entry dan mengirimkannya kepada ICS. Sistem akan
me-notiifikasi pengiriman tindak lanjut temuan melalui
email.

Modul Korwil

ID : USC-20
Use Case : View Report Konsolidasi
Name
Primary Actor : Korwil
Description : 1. Korwil membuka menu Report Konsolidasi
2. Sistem akan menampilkan data skor supervisi
terkonsolidasi secara nasional
Use case Diagram
Skenario Use Case bertujuan untuk mendeskripsikan atau menjelaskan diagram use case.
Berikut adalah skenario use case berdasarkan dari gambar .
Pada gambar berikut ditampilkan use case diagram aplikasi KulineSense berisikan
fungsi-fungsi utama yang diperlukan oleh Administrator, Konsumen, dan Kurir sehingga
aplikasi dibagi menjadi tiga modul utama.

Gambar 3. Diagram Use Case Aplikasi KulineSense


Activity diagram
Level Pengguna atau Pelanggan
a) Pemesanan Produk

b) Order produk
c)

Structural Model

Ringkasan eksekutif, untuk Noun Analysis :


Staff Supervisi (ICS) melakukan aktivitas pemeriksaan/supervisi kepada unit tertentu
dalam periode/tahun tertentu. ICS akan memilih sampel debitur untuk diperiksa.
Sampel debitur akan diajukan kepada Kepala Supervisi untuk approval. Kepala
Supervisi akan mereview sampel debitur yang diajukan kemudian melakukan
approval/rejection. ICS akan memulai proses pemeriksaan. Hasil pemeriksaan akan
dimasukkan ke dalam kertas kerja. Kertas kerja untuk sampel debitur terkait dengan
proses Credit. Satu sampel, satu kertas kerja Credit. Sedangkan untuk pemeriksaan
terhadap aktivitas unit, ICS akan mengentry hasil pemeriksaannya ke dalam beberapa
kertas kerja: Sales, Operational, Administration dan Collection. Hasil pemeriksaan
yang menjadi temuan akan direkap ke dalam satu file. Temuan akan ditambahkan
informasi rincian temuan dan mitigasi temuan tersebut. Selanjutnya, ICS akan
mengirimkan Laporan Hasil Supervisi kepada Kasup. Kasup akan mereview dan
melakukan proses approval. Laporan Hasil Supervisi terdiri dari hasil temuan, rincian dan
mitigasinya. Setelah di-approved, ICS akan menyampaikan laporan hasil supervisinya
kepada Unit terkait. Informasi yang disampaikan adalah skor supervisi yang didapatkan
serta temuan-temuan yang muncul. Skor disampaikan dalam bentuk memorandum
tertulis.
Behavioral Model
Dalam proses pembuatan Behavioral modeling, digunakan referensi berdasarkan
deskripsi use case yang telah dibuat dapat ditemukan dua kategori class untuk membantu
proses use case di dalam sistem.
1. Boundary Class, biasanya merepresentasikan class-class user interface
2. Controller Class, class yang mengatur mekanisme interaksi antara boundary
dengan entity class
Sedangkan class-class yang sudah ditemukan pada structural model di atas digunakan
sebagai Entity Class (merepresentasikan class-class terkait business model). Pada contoh
di bawah (USC-01) Assessment UI merupakan Boundary Class, sedangkan
AssessmentController merupakan Controller Class. Assessment berperan sebagai Entity
Class.

Sequence Diagram

Sebagai bagian tahap dari pembuatan aplikasi Sequence diagram diperlukan untuk
mendeskripsikan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna,
display dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence
diagram terdiri atas waktu dan obyek-obyek yang terkait. Sequence diagram biasa
digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang
dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu, proses
dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan
Sequence Diagram Administrator
Berikut Sequence Diagram untuk Administrator saat login dan akan diarahkan ke
halaman menu Dashboard Administrator hingga menu konfigurasi pegawai dan rincian
pesanan dari sejumlah pelanggan.

Sequence Diagram Pelanggan (Konsumen)


Berikut Sequence Diagram untuk Pelanggan (Konsumen) saat login dan akan diarahkan
ke halaman menu utama web aplikasi KulinerSense, selanjutnya diberikan akses ke menu
detail akun dan keranjang pesanan.
Sequence Diagram Kurir (Divisi Pengantar Pesanan)
Berikut Sequence Diagram untuk Kurir saat login dan akan diarahkan ke halaman
Dashboard aplikasi KulineSense dengan akses hanya terbatas untuk rincian pesanan
pelanggan dan invoice tagihan pelanggan untuk pencetakan (jika diperlukan oleh
Pelanggan).
BAB III
DESAIN

Class dan Method Design


Class diagram membantu kita dalam visualisasi struktur kelas-kelas dari suatu
sistem dan merupakan tipe diagram yang paling banyak dipakai. Class diagram
memperlihatkan hubungan antar kelas dan penjelasan detail tiap-tiap kelas didalam model
desain (dalam logical view) dari suatu sistem. Selama proses analisa, class diagram
memperlihatkan aturan-aturan dan tanggung jawab entitas yang menentukan perilaku
sistem, selama tahap desain class diagram berperan dalam menangkap struktur dari
semua kelas yang membentuk arsitektur yang dibuat.
Gambar … Class diagram sistem kulinerSense

Package Diagram
Package diagram dalam perancangan sistem pemesanan katering pada CV. KulinerSense
ini menggunakan arsitektur clean archicteture yang terdiri dari 3 layer utama yaitu
persentation Layer, domain layer dan data layer. Persentation layer untuk menyimpan
atau mengelompokan file - file yang berkaitan dengan view. Domain layer untuk
menyimpan semua package dan class - class yang berkaitan dengan core atau main proses
dari sistem pemesanan kuliner ini, setiap usecase akan menjadi class dan disimpan pada
layer domain. Data layer berguna untuk menyimpan atau mengelompokan file - file yang
berkaitan dengan data.

Data Management Layer Design


Perancangan management layer design dapat membantu kita saat akan membuat
design database yang diperlukan pada aplikasi pemesanan katering ini, dan berikut adalah
hasil perancangan design database yang akan dibuat.

Struktur Menu.
Struktur menu pada aplikasi ini dibagi menjadi 3 struktur menu yaitu struktur menu
administrator untuk aplikasi khusus administror, struktur menu pelanggan dan struktur
menu untuk aplikasi kurirnya.
Struktur Menu Administrator
Berikut adalah stuktur dari menu administrator yang menyediakan berbagai akses
penambahan produk, pengecekan pesanan, metode pembayaran dan konfirmasi pesanan.
Struktur Menu Pelanggan
Berikut adalah stuktur dari menu pelanggan yang menyediakan berbagai akses untuk
penambahan rincian data pelanggan, pemilihan produk katering, pemesanan hingga
pembayaran pesanan.

Struktur Menu Kurir


Berikut adalah stuktur dari menu Kurir menyediakan akses melihat rincian pesanan
dan alamat pelanggan, serta mengubah status pesanan menjadi dalam proses pengiriman
hingga status telah diterima. Juga untuk pencetakan invoice pesanan pelanggan.

Human Computer Interaction Layer


Pada tahap design human computer interaction layer pada aplikasi pemesanan
katering ini dibagi menjadi 3 design atau user interface yaitu user interface pelanggan,
user interface admin dan user interface kurir.
Desain antar muka Beranda KulineSense Pelanggan

Desain antar muka untuk Katalog Produk Kuliner (tampilan Pelanggan)


Desain Antar Muka Daftar Order Pemesanan (tampilan Pelanggan)

Desain Menu untuk Konfirmasi Pengiriman (tampilan untuk Kurir)


Desain untuk Menu Administrasi Produk Kuliner (tampilan untuk Administrator)

Physical Architecture Layer Diagram ()


BAB 4
PROTOTIPE
4.1 Tampilan Modul Pelanggan

a. laman login pelanggan

b. laman utama KulineSense

c. laman menu katering


d. laman detail rincian salah satu produk katering

e. laman keranjang pesanan makanan katering

f. laman rincian alamat tujuan pesanan


g. laman rincian pembayaran dan pengiriman

4.2 Tampilan Modul Administrator


a. Menu Dashboard Administrator

b. Menu daftar pegawai yang dapat mengakses ke Aplikasi dan dan konfigurasinya
c. Menu daftar pesanan konsumen

d. Menu pengubahan status pesanan konsumen

4.3 Tampilan Modul Kurir


a. Dashboard Pesanan Pelanggan
b. Menu konfirmasi pengiriman

c. Menu invoice pelanggan

d.

Anda mungkin juga menyukai