Laporan Analisis Dan Perancangan Sistem PDF
Laporan Analisis Dan Perancangan Sistem PDF
Dosen Pengajar:
DAFTAR ISI
BAB I PLANNING
BAB II ANALISIS
BAB III DESAIN
BAB IV PROTOTIPE
BAB I
PLANNING
Latar Belakang
Perkembangan Teknologi Informasi kini sudah bekembang dan semakin tumbuh amat
pesat. Tidak dapat dipungkiri hampir seluruh sektor kehidupan, dari kebutuhan primer,
pangan, kesehatan, hingga sektor bisnis internasional memanfaatkan teknologi informasi
untuk mempermudah keseluruhan proses bisnis maupun transaksinya agar tercapai
efisiensi proses dan waktu.
Dalam dunia usaha, seluruh unit usaha, perusahaan, maupun sektor lainnya saling
bersaing untuk melakukan inovasi dan efisiensi agar mempertahankan pelanggan lama,
dan implementasi ide-ide baru agar bisa menarik pelanggan khususnya kalangan generasi
muda. Karena pasalnya, dalam hal pemasaran, pihak penjual selalu mengalami kendala
seperti keterbatasan jangkauan wilayah pemasaran produk dan sulitnya mendapatkan
pembeli yang tepat sesuai jenis produk yang ditawarkan. Hal ini melatarbelakangi yang
menjadi alasan kenapa sektor usaha semakin dipicu menerapkan teknologi informasi
sebagai alat atau media agar dapat bertahan dan memenangkan persaingan bisnis yang
semakin ketat. Serta dengan memanfaatkan koneksi internet dan laman website dalam
membuat situs agar bisa melayani pemesanan secara online sehingga memudahkan dan
mempercepat pemesanan produk selain itu melalui website bisa mengamati produk-
produk yang ditawarkan tanpa harus tatap muka (atau mendatangi) secara langsung .
Pada Katering KulineSense masih banyak ditemui proses bisnis yang tidak efisien,
khususnya pada cakupan transaksi. Pencatatan proses transaksi masih dilakukan secara
manual, dan tidak terarsip dengan baik sehingga pemilik usaha kesulitan mengetahui
jumlah pemasukan setiap bulannya. Proses manual ini juga membutuhkan waktu yang
lebih untuk mengitung hasil pendapatan, khususnya berbagai transaksi yang terkait
pesanan insidensial atau kesalahan dari pihak produsen.
Sejak tahun 2012 hingga kini omset transaksi CV KulineSense selalu mengalami tren
penurunan, dikarenakan faktor makin menjamurnya unit usaha katering sejenis dan
persaingan harga yang semakin ketat, selain itu pesaing juga memiliki anggota pemasaran
yang banyak dan fleksibel atau pekerja bebas pencari pelanggan potensial yang tidak
terikat kerja menggunakan skema komisi). Selain itu bisnis bidang kuliner memerlukan
interaksi intensif antara kami selaku produsen dan pelangganf untuk penyesuaian
keinginan maupun selera pelanggan, namun banyak pelanggan tidak memiliki waktu
untuk mendatangi kami, dan kamipun untuk menemui pelangganpun sangat sulit karena
padatnya agenda pesanan pelanggan.
Uniknya sejak tahun 2012 terjadi pergeseran trend pemasaran produk dan transaksi
perdagangan, dari secara offline atau interaksi langsung ke online melalui jaringan
internet, yang didominasi melalui sosial media, aplikasi chat, marketplace, hingga
website perusahaan. Berdasarkan analisa pemilik perusahaan disimpulkan bahwa CV
KulineSense harus mengikuti trend bisnis ecommerce tersebut menggunakan aplikasi
berbasis website. Website KulineSense diharapkan bersifat interaktif dan informatif
dengan memberikan deskripsi detail perihal berbagai jenis kuliner yang dapat dipesan
termasuk produk sesuai permintaan pelanggan yang tidak tersedia di etalase.
Project Charter
Project Sponsor
Projek pengembangan Sistem Katering berbasis web diinisiasi oleh Kepala Divisi
Supervisi, dengan persetujuan Direktorat Bisnis CV KulineSense.
Business Need (Project Objective)
Alasan untuk menginisiasi project pengembangan sistem ini dapat diterangkan dalam
item-item berikut :
1. Untuk meningkatkan efektifitas proses supervisi terhadap Unit Bisnis CV
kuliner home.
2. Bagaimana merancang sistem informasi pemesanan makanan dan Katering
berbasis web
3. Menciptakan sistem yang dapat mengelola proses transaksi yang lebih
terstruktur, serta terdokumentasi baik.
4. Mempermudah pelanggan dalam melihat rincian paket katering yang tersedia
dan serta harga yang transparan tanpa ada biaya terselubung.
5. Mempermudah pelanggan dalam memesan paket katering tanpa harus bertemu
langsung, sehingga menghemat waktu.
6. Mempermudah pelanggan dalam memantau jangka waktu sejak tahap
pemesanan, proses produksi, hingga pengiriman makanan.
Project Resources
1. Divisi Katering akan menyediakan resource sebagai business process expert
2. Divisi Manajemen Teknologi Informasi akan menyediakan resource untuk
analisa, desain dan pengembangan sistem aplikasi web.
Project Time
Jangka waktu pengerjaaan project aplikasi web Kulinesense adalah 2 bulan (2 x 30
hari) dari tahap inisialisasi, planning, analisis, implementasi, hingga project
controlling dan instalasi.
Project Deliverable
Deliverable yang harus dihasilkan oleh project dalam waktu 2 bulan adalah
1. Sistem Katering KulineSense berbasis web
2. Dokumentasi Analisa dan Desain Sistem Web Katering
3. User Manual Sistem Katering
Ringkasan Feasibility Analysis Untuk Pengembangan Sistem Katering berbasis Web
Technical Feasibility
Secara teknis pengembangan sistem KulineSense berbasis web adalah feasible,
dengan beberapa risiko yang perlu diperhatikan
1. Risiko familiarity terhadap penggunaan aplikasi berbasis web cukup tinggi.
Calon pelanggan (atau pengguna aplikasi) belum terbiasa menggunakan
aplikasi berbasis web untuk menjalankan pekerjaannya, dominan masih
terbiasa transaksi secara manual. Diperlukan sosialisasi dan pelatihan untuk
meningkatkan familiarity penggunaan aplikasi.
2. Risiko familiarity terhadap teknologi medium. Divisi Manajemen Teknologi
Informasi (MTI) secara bertahap sudah menggunakan teknologi berbasis
web pada bagian inti bisnis Kuliner mencakup bagian administrasi pegawai.
3. Ukuran projek dalam skala kecil, sehingga risiko terkait besar projek adalah
kecil. Projek membutuhkan tim kurang dari lima orang. Business user secara
intensif membantu menjelaskan dan memverifikasi business process secara
intensif.
4. Infrastruktur teknologi sudah tersedia, Divisi MTI telah menyediakan
berbagai keperluaan perangkat keras, sistem operasi dan infrastruktur
jaringan intranet dan internet.
Economic Feasibility
Aplikasi yang akan dibangun merupakan aplikasi pendukung bagi proses bisnis,
bukan bagian dari core system yang terkait dengan operasional bisnis. Ukuran yang
dapat digunakan untuk menilai economic feasibility adalah manfaat terkait
dukungan terhadap proses bisnis dan manfaat kualitatif atau keuntungan intangible
yang didapat organisasi dengan menerapkan sistem ini.
1. Dari sisi budget terkait sumber dana projek ini diambil dari anggaran Divisi
MTI.
2. Penerapan sistem transaksi berbasis web secara efektif membantu kontrol
pesanan pelanggan dan pengawasan kepatuhan pegawai serta
meminimalkan potensi manipulasi dan penipuan.
3. Melalui penerapan sistem web, setiap pemesanan dan pengiriman menjadi
terdokumentasi dengan baik, mudah dikontrol, serta dapat dipantau oleh
Pemesan.
Organizational Feasibility
Secara organisasi projek ini memiliki risiko yang rendah. Sasaran penggunaan
sistem, untuk meningkatkan pengawasan dan kepatuhan terhadap prosedur proses
pesanan dan produksi yang sudah berlaku, dengan sasaran meningkatkan kualitas
bisnis dan mencegah munculnya kesalahan pesanan, manipulasi transaksi serta
inefisiensi. Projek ini disponsori oleh direktorat bisnis dengan dukungan penuh dari
Direktur Bisnis dan Operasional.
Project Plan
BELUM ADA
Resources Allocation
BELUM ADA
Risk Management
No Risiko Mitigasi
1 Sistem berbasis web baru bagi para Pegawai, Pemberian edukasi aplikasi
Pegawai masih terbiasa hanya menggunakan berbasis web, sosialisasi
aplikasi berbasis MS Word dan MS Excel sebagai dan training bagai mana
tool mengerjakan berbagai tugas administrasi dan menggunakan web browser
pemesanan yang diinput berulang kali secara manual serta berbagai masalah
yang mungkin dihadapi
2 Tim development belum memahami secara detail Pakar intensif expert
proses bisnis untuk aplikasi Online Katering knowledge harus
hingga mekanisme pengiriman dan pelaporan untuk melibatkan dalam project
setiap pesanan.
3 Kesalahan menentukan Project Scope yang Controlling terhadap
berisiko keluar atau melampaui dari scope nya project dengan membuat
terkait proses bisnis dan transaksi pelanggan review setiap minggu,
untuk mempermudah
pemantauan dan
mengetahui sejauh mana
project sudah berjalan dan
selalu dipastikan tidak
keluar dari scope project
4 Estimasi biaya tidak sesuai kondisi sebenarnya Scope harus didefinisikan
karena scope project meluas menyebabkan anggaran lebih jelas, menggali lebih
habis sebelum project selesai. dalam proses bisnis dengan
memperpanjang waktu
requirement assesment.
5 Kesalahan metode coding atau pemrograman System Analyst
sehingga berisiko mengacaukan proses memberikan analisa yang
pengembangan aplikasi dan dapat melebihi hari tepat dan mudah
yang sudah ditentukan. dimengerti sepenuhnya
oleh programmer serta
selalu berkomunikasi
setiap progress dari sistem.
6 Kurangnya komunikasi antara stakeholder dapat Pertemuan atau rapat
membuat project tidak berjalan sesuai dengan periodik Developer dengan
semestinya. direksi CV Kulinesense
Nomor
Nama Task (Penugasan) Durasi Mulai Selesai
Outline
1.1.1.3 Menentukan budgate Project 2 hari sabtu 14-10-17 selasa 16- 10-17
1.2.2 Membuat Wbs Final 2 hari selasa 31 -10-17 selasa 31- 10 -17
1.3.2.1 Programming Back End Website 5 hari selasa 28 /11/17 sabtu 2/12/17
1.3.2.2 Programming Front end Website 4 hari selasa 28 /11/17 jumat 1/12/17
WBS Item
1.Project Management
2.Hardware
3.Software
5. Assesment
Cost Other
ANALISIS
Requirement
Requirement utama yang didapatkan dari model solusi yang diinginkan adalah Business
Process Improvement (BPI). Untuk memahami atau menganalisis requirement yang
ada, digunakan pendekatan improvement process, dengan menanyakan kepada sejumlah
user dari level manager pada level Manager, administrasi, pemasaran, produksi hingga
distribusi, juga termasuk pelanggan. mengenai masalah yang sering dihadapi terkait
sistem bisnis yang sudah berjalan (as usual) dan mendokumentasikan dari berbagai
usulan problem solvingyang diusulkan.
1. Interview kepada user dari Divisi Manager, Sdministrasi, Pemasaran, Produksi hingga
Distribusi.
2. Document Analysis, analisa terhadap dokumen flow process supervisi dari berbagai
aplikasi atau tools MS Office yang masih digunakan sebelumnya.
3. Melibatkan knowledge-expert, key user yang ditunjuk oleh Divisi Supervisi dan
Manajer CV KulineSense dalam proses validasi requirements yang dimodelkan.
Functional Requirements
3. Modul Kurir
3.1 Petugas kurir dapat melihat seluruh rincian alamat dan alamat tujuan pesanan
Pelanggan.
3.2 Petugas kurir dapat mengubah status pesanan Pelanggan menjadi sudah di
kirim atau telah sampai alamat tujuan.
3.3 Petugas kurir dapat melihat dan mengubah status retur pesanan dari
Pelanggan.
3.4 Petugas kurir dapat mengubah status pesanan Pelanggan menjadi sudah di
kirim atau telah sampai alamat tujuan.
3.5 Petugas kurir dapat melihat dan mencetak berkas pdf nota pengiriman dan
invoice pesanan Pelanggan menjadi sudah di kirim atau telah sampai alamat
tujuan.
3.6 Petugas kurir dapat melihat seluruh katalog rincian produk dan alamat dari
supplier produk KulineSense.
3.7
4.1 Korwil dapat melihat report rekapitulasi hasil temuan secara nasional
Non-Functional Requirements
1. Operational Requirements
1.1 Aplikasi yang dibuat harus berbasis web
1.2 Aplikasi dioperasikan menggunakan sistem operasi Windows 10, browser
Chrome versi terbaru (17.1)
1.3 Aplikasi selain menampilkan tabel pesanan pelanggan juga dapat memberikan
berkas tagihan dalam bentuk PDF
1.4 Aplikasi harus mudah diakses khususnya untuk kalangan awam khususnya
yang belum terbiasa berbelanja online (kalangan beginner user)
1.5 Aplikasi dapat memberikan pesan notifikasi kepada pengguna (user) melalui
e-mail terkait update status pesanan dan konfirmasi tagihan.
2. Performance Requirements
2.1 Aplikasi yang dibuat harus dapat diakses melalui jaringan nirkabel 3G hingga
4G untuk perangkat mobile Android maupun iPhone juga PC dengan sistem
operasi Windows, Linux, dan Apple Mac.
2.2 Response time harus kurang dari 10 detik
2.3 Database harus dapat ter-update secara real time dan aplikasi website harus
selalu aktif 24 jam non stop.
2.4 Aplikasi harus mudah diupgrade berdasarkan kebutuhan permodul
(Administrator, Pelanggan, dan Kurir)
3. Security Requirements
a. Aspek security mengikuti standar yang digunakan sistem Hosting yang biasa
digunakan oleh CV KulineSense serta menggunakan protokol HTTPS.
b. Akun administrator, pegawai termasuk kurir hanya bisa dibuat berdasarkan
permintaan pihak manajemen.
c. Siapapun pihak yang login termasuk user, administrator , kurir tercatat dalam
bentuk data log (dan tabel) dar i setiap pengubahan atau penambahan
konfigurasi.
Business Process Model
BELOM ADA
Modul ICS
ID : USC-01
Use Case : Buat Asessment Baru
Name
Primary Actor : ICS
Description : 1. ICS membuat assessment baru dengan memilih Unit dan
Tanggal supervisi
2. Sistem akan men-generate basic data untuk melakukan
proses assessment
ID : USC-02
Use Case : Pilih Sampel Debitur
Name
Primary Actor : ICS
Description : 1. ICS akan browse data debitur sesuai dengan kriteria
tertentu
2. Sistem akan menampilkan data debitur sesuai kriteria yang
diberikan
3. ICS memilih beberapa debitur sebagai sampel
4. Sistem akan menyimpan data sampel yang telah dipilih
ID : USC-03
Use Case : Submit sampel debitur untuk approval
Name
Primary Actor : ICS
Description : 1. ICS mengirimkan data sampel debitur yang telah dipilih
kepada Kepala Supervisi untuk mendapatkan approval
2. Sistem akan mengirimkan data sampel debitur kepada
Kepala Supervisi. Sistem akan memberikan notifikasi
melalui email kepada Kepala Supervisi terkait permintaan
approval sampel debitur
ID : USC-04
Use Case : Entry Kertas Kerja Kredit
Name
Primary Actor : ICS
Description : 1. ICS akan membuka menu untuk Entry Kertas Kerja Kredit
2. Sistem akan membukakan form Entry Kertas Kerja Kredit
3. ICS mengisikan hasil pemeriksaan kredit ke dalam form
Entry Kertas Kerja Kredit untuk satu sampel debitur yang
telah disetujui (approved) oleh Kepala Supervisi
4. Sistem akan menyimpan data pemeriksaan yang diisi oleh
ICS. Sistem mengkalkulasi temuan yang didapatkan dalam
pemeriksaan. Sistem akan menyimpan data pemeriksaan
dan data temuan yang didapatkan.
5. ICS dapat mengulang proses (1 s.d. 4) hingga semua
sampel debitur selesai diisikan hasil pemeriksaannya.
ID : USC-05
Use Case : Entry Kertas Kerja Sales
Name
Primary Actor : ICS
Description : 1. ICS akan membuka menu untuk Entry Kertas Kerja Sales
2. Sistem akan membukakan form Entry Kertas Kerja Sales
3. ICS mengisikan hasil pemeriksaan aspek sales di Unit
Bisnis yang diperiksa/supervisi ke dalam form Entry
Kertas Kerja Sales
4. Sistem akan menyimpan data pemeriksaan yang diisi oleh
ICS. Sistem mengkalkulasi temuan yang didapatkan dalam
pemeriksaan. Sistem akan menyimpan data pemeriksaan
dan data temuan yang didapatkan
ID : USC-06
Use Case : Entry Kertas Kerja Operation
Name
Primary Actor : ICS
Description : 1. ICS akan membuka menu untuk Entry Kertas Kerja
Operation
2. Sistem akan membukakan form Entry Kertas Kerja
Operation
3. ICS mengisikan hasil pemeriksaan aspek sales di Unit
Bisnis yang diperiksa/supervisi ke dalam form Entry
Kertas Kerja Operation
4. Sistem akan menyimpan data pemeriksaan yang diisi oleh
ICS. Sistem mengkalkulasi temuan yang didapatkan dalam
pemeriksaan. Sistem akan menyimpan data pemeriksaan
dan data temuan yang didapatkan
ID : USC-07
Use Case : Entry Kertas Kerja Administration
Name
Primary Actor : ICS
Description : 1. ICS akan membuka menu untuk Entry Kertas Kerja
Administration
2. Sistem akan membukakan form Entry Kertas Kerja
Administration
3. ICS mengisikan hasil pemeriksaan aspek sales di Unit
Bisnis yang diperiksa/supervisi ke dalam form Entry
Kertas Kerja Administration
4. Sistem akan menyimpan data pemeriksaan yang diisi oleh
ICS. Sistem mengkalkulasi temuan yang didapatkan dalam
pemeriksaan. Sistem akan menyimpan data pemeriksaan
dan data temuan yang didapatkan
ID : USC-08
Use Case : Entry Kertas Kerja Collection
Name
Primary Actor : ICS
Description : 1. ICS akan membuka menu untuk Entry Kertas Kerja
Collection
2. Sistem akan membukakan form Entry Kertas Kerja
Collection
3. ICS mengisikan hasil pemeriksaan aspek sales di Unit
Bisnis yang diperiksa/supervisi ke dalam form Entry
Kertas Kerja Collection
4. Sistem akan menyimpan data pemeriksaan yang diisi oleh
ICS. Sistem mengkalkulasi temuan yang didapatkan dalam
pemeriksaan. Sistem akan menyimpan data pemeriksaan
dan data temuan yang didapatkan
ID : USC-09
Use Case : Entry Rincian Temuan
Name
Primary Actor : ICS
Description : 1. ICS akan membuka menu untuk Entry Rincian Temuan
yang di-generate oleh sistem berdasarkan proses Entry
Kertas Kerja sebelumnya
2. Sistem akan membukakan form Entry Rincian Temuan
3. ICS mengisikan rincian temuan ke dalam form Entry
Rincian Temuan
4. Sistem akan menyimpan data rincian temuan ke dalam
database sistem.
ID : USC-10
Use Case : Entry Mitigasi Temuan
Name
Primary Actor : ICS
Description : 1. ICS akan membuka menu untuk Entry Mitigasi Temuan
yang di-generate oleh sistem berdasarkan proses Entry
Kertas Kerja sebelumnya
2. Sistem akan membukakan form Entry Mitigasi Temuan
3. ICS mengisikan rincian temuan ke dalam form Entry
Mitigasi Temuan
4. Sistem akan menyimpan data mitigasi temuan ke dalam
database sistem.
ID : USC-11
Use Case : Submit LHS untuk approval
Name
Primary Actor : ICS
Description : 1. ICS akan membuka menu untuk mengirim Laporan Hasil
Pemeriksaan/Supervisi (LHS) kepada Kepala Supervisi
2. Sistem akan membukakan form untuk mengirim LHS
3. ICS mengirimkan LHS kepada Kepala Supervisi
4. Sistem akan mengirimkan data LHS kepada Kepala
Supervisi. Sistem akan menotifikasi pengiriman LHS
melalui email.
ID : USC-12
Use Case : View Report Hasil Supervisi
Name
Primary Actor : ICS
Description : 1. ICS akan membuka menu untuk melihat report hasil
supervisi berdasarkan LHS yang telah di-approved oleh
Kepala Supervisi
2. Sistem akan menampilkan report-report pemeriksaan,
sesuai kertas kerja yang telah diisi dan LHS yang telah di-
approved oleh Kasup
ID : USC-13
Use Case : View TLHS
Name
Primary Actor : ICS
Description : 1. ICS akan membuka menu untuk melihat hasil Tindak
Lanjut Hasil Supervisi yang dikirimkan oleh Manajer Unit
2. Sistem akan menampilkan data Tindak Lanjut Hasil
Supervisi (TLHS) yang dikirimkan oleh Manajer Unit
ID : USC-14
Use Case : Approval Tindak Lanjut Temuan
Name
Primary Actor : ICS
Description : 1. ICS melakukan review terhadap Tindak Lanjut Hasil
Supervisi (TLHS) yang dikirimkan Manajer Unit. ICS
melakukan closing atau reopening terhadap item-item
Tindak Lanjut Hasil Supervisi.
2. Sistem akan meng-update data Tindak Lanjut Hasil
Supervisi sesuai pilihan ICS (Close/Reopen)
Modul Kasup
ID : USC-15
Use Case : View Sampel Debitur Approval Request
Name
Primary Actor : ICS
Description : 1. Kasup membuka menu untuk melihat listing daftar
Request Approval Sampel Debitur yang dikirimkan oleh
ICS
2. Sistem akan menampilkan daftar Request Approval
Sampel Debitur yang telah diminta oleh ICS
ID : USC-16
Use Case : Approval Sampel Debitur
Name
Primary Actor : ICS
Description : 1. Kasup melakukan review terhadap Sampel Debitur yang
dikirimkan oleh ICS. Kasup melakukan approval atau
rejection terhadap daftar sampel debitur yang dikirimkan
oleh ICS (approval/rejection per debitur).
2. Sistem akan meng-update data sampel debitur sesuai
dengan pilihan Kasup. Sistem akan menotifikasi
approval/rejection yang telah dilakukan kepada ICS
melalui email.
ID : USC-17
Use Case : View LHS Approval Request
Name
Primary Actor : ICS
Description : 1. Kasup membuka menu untuk melihat listing daftar
Request Approval LHS yang dikirimkan oleh ICS
2. Sistem akan menampilkan daftar Request LHS yang telah
diminta oleh ICS
ID : USC-17
Use Case : Approval LHS
Name
Primary Actor : ICS
Description : 1. Kasup melakukan review terhadap LHS yang dikirimkan
oleh ICS. Kasup melakukan approval atau rejection
terhadap LHS yang dikirimkan oleh ICS.
2. Sistem akan meng-update data LHS sesuai dengan pilihan
Kasup. Sistem akan menotifikasi approval/rejection yang
telah dilakukan kepada ICS melalui email.
ID : USC-18
Use Case : View Hasil Temuan
Name
Primary Actor : Manajer Unit
Description : 1. Manajer Unit membuka menu Hasil Temuan dari proses
supervisi yang telah dilakukan
2. Sistem akan menampilkan Hasil Temuan yang dihasilkan
proses supervisi yang telah dilakukan.
ID : USC-19
Use Case : Entry Tindak Lanjut Temuan
Name
Primary Actor : Manajer Unit
Description : 1. Manajer Unit meng-entry tindak lanjut atas temuan-
temuan hasil supervisi. Kemudian mengirimkan kepada
ICS untuk approval.
2. Sistem akan menyimpan tindak lanjut atas temuan yang
di-entry dan mengirimkannya kepada ICS. Sistem akan
me-notiifikasi pengiriman tindak lanjut temuan melalui
email.
Modul Korwil
ID : USC-20
Use Case : View Report Konsolidasi
Name
Primary Actor : Korwil
Description : 1. Korwil membuka menu Report Konsolidasi
2. Sistem akan menampilkan data skor supervisi
terkonsolidasi secara nasional
Use case Diagram
Skenario Use Case bertujuan untuk mendeskripsikan atau menjelaskan diagram use case.
Berikut adalah skenario use case berdasarkan dari gambar .
Pada gambar berikut ditampilkan use case diagram aplikasi KulineSense berisikan
fungsi-fungsi utama yang diperlukan oleh Administrator, Konsumen, dan Kurir sehingga
aplikasi dibagi menjadi tiga modul utama.
b) Order produk
c)
Structural Model
Sequence Diagram
Sebagai bagian tahap dari pembuatan aplikasi Sequence diagram diperlukan untuk
mendeskripsikan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna,
display dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence
diagram terdiri atas waktu dan obyek-obyek yang terkait. Sequence diagram biasa
digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang
dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu, proses
dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan
Sequence Diagram Administrator
Berikut Sequence Diagram untuk Administrator saat login dan akan diarahkan ke
halaman menu Dashboard Administrator hingga menu konfigurasi pegawai dan rincian
pesanan dari sejumlah pelanggan.
Package Diagram
Package diagram dalam perancangan sistem pemesanan katering pada CV. KulinerSense
ini menggunakan arsitektur clean archicteture yang terdiri dari 3 layer utama yaitu
persentation Layer, domain layer dan data layer. Persentation layer untuk menyimpan
atau mengelompokan file - file yang berkaitan dengan view. Domain layer untuk
menyimpan semua package dan class - class yang berkaitan dengan core atau main proses
dari sistem pemesanan kuliner ini, setiap usecase akan menjadi class dan disimpan pada
layer domain. Data layer berguna untuk menyimpan atau mengelompokan file - file yang
berkaitan dengan data.
Struktur Menu.
Struktur menu pada aplikasi ini dibagi menjadi 3 struktur menu yaitu struktur menu
administrator untuk aplikasi khusus administror, struktur menu pelanggan dan struktur
menu untuk aplikasi kurirnya.
Struktur Menu Administrator
Berikut adalah stuktur dari menu administrator yang menyediakan berbagai akses
penambahan produk, pengecekan pesanan, metode pembayaran dan konfirmasi pesanan.
Struktur Menu Pelanggan
Berikut adalah stuktur dari menu pelanggan yang menyediakan berbagai akses untuk
penambahan rincian data pelanggan, pemilihan produk katering, pemesanan hingga
pembayaran pesanan.
b. Menu daftar pegawai yang dapat mengakses ke Aplikasi dan dan konfigurasinya
c. Menu daftar pesanan konsumen
d.