Anda di halaman 1dari 6

PENDAHULUAN

Health Care Associated Infection (HAIs) atau Infeksi sehubungan dengan pelayanan
kesehatan merupakan masalah serius bagi semua sarana pelayanan kesehatan di seluruh dunia,
termasuk di Indonesia. Menurut data WHO sekitar 3– 21 % atau rata rata 9 % kejadian
infeksi. Data infeksi nosokomial di RS Medika Stania periode 2015-2018 sekitar 10%
Kejadian infeksi ini dapat menghambat proses penyembuhan dan pemulihan pasien, bahkan
dapat menimbulkan peningkatan morbiditas, mortalitas, dan memperpanjang lama hari rawat,
sehingga biaya meningkat dan akhirnya mutu pelayanan di sarana kesehatan akan menurun.
Tak dipungkiri lagi untuk masa yang akan datang dapat timbul tuntutan hukum bagi sarana
pelayanan kesehatan.
Fasilitas pelayanan kesehatan selain memberikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif juga
memberikan pelayanan preventif dan promotif, sehingga kejadian infeksi sehubungan dengan
pelayanan kesehatan harus menjadi perhatian bagi seluruh pemberi pelayanan kesehatan
dimana saja dan kapan saja pelayanan kesehatan diberikan.
Oleh karena hal tersebut diatas sudah saatnya semua sarana pelayanan kesehatan dimana
saja,kapan saja dan kepada siapa saja pelayanan kesehatan diberikan harus melaksanakan
program pencegahan pengendalian infeksi.
Salah satu program dari program pencegahan pengendalian infeksi sehubungan dengan
pemberian pelayanan kesehatan adalah Pendidikan dan Pelatihan Dasar Pencegahann
Pengendalian Infeksi di Pelayanan Kesehatan.
Untuk itu Rumah Sakit, sebagai fasilitas pelayanan kesehatan sudah saatnya melaksanakan
program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi .
Untuk mencapai program ini dengan baik dan benar perlu mengadakan pelatihan Pencegahan
Pengendalian Infeksi terkait Pelayanan Kesehatan kepada seluruh staf rumah sakit.

TUJUAN
Tujuan pelatihan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tenaga
pelayanan kesehatan tentang upaya pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit dan
pelayanan kesehatan.

SASARAN
Semua Tenaga Pelayanan Kesehatan (Dokter, Perawat, Bidan) dan tenaga non kesehatan

METODE
Ceramah, Diskusi, Demonstrasi, Kunjungan lapangan, Praktek

WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN


Pelaksanaan Pelatihan PPI Tingkat Dasar dan Lanjut dilaksanakan 3 (tiga) hari, PPI Tingkat
Umum 2 (dua) hari, Di gedung poli RS Medika stannia

NARA SUMBER
1. PJ PPI RS
2. PJ Mutu RS
3. Pembicara dari luar
MATERI PELATIHAN (TINGKAT DASAR)
Materi dasar
1. Kebijakan Kemkes dalam upaya PPI di Rumah Sakit dan Fasilitas pelayanan kesehatan
lainnya
2. Keselamatan pasien di pelayanan kesehatan
3. Persiapan Akreditasi PPI versi terbaru

Materi Inti
1. Konsep Dasar ”Healtcare Associated Infections”
2. Peran dan Fungsi ICP (Infection Control Practicioner)
3. Epidemiologi Dasar
4. Kewaspadaan Isolasi
5. Kebersihan tangan
6. Dekontaminasi peralatan perawatan pasien
7. Penggunaan Alat Pelindung Diri
8. Manajemen Limbah Kesehatan
9. Manajemen Lingkungan Kesehatan
10. Pemeliharaan Kesehatan Karyawan
11. Manajemen Linen & Laundry
12. Mikrobiologi Dasar
13. Penggunaan Antimikroba yang rasional
14. Pencegahan Infeksi di Instalasi Gizi
15. Pencegahan Infeksi Luka Operasi berhubungan dengan luka insisi
16. Pencegahan Infeksi Saluran Kemih berhubungan dengan penggunaan kateter urine
menetap
17. Pencegahan Infeksi Ventilator Associated Infection berhubungan dengan pemakaian
ventilasi mekanik
18. Pencegahan Infeksi Aliran Darah Primer berhubungan dengan pemasangan kateter vena
sentral
19. Surveilens HAIs
20. Audit PPI
21. ICRA

Materi Penunjang
1. Membangun Komitmen pembelajaran/ Building Learning Commitment ( BLC)
2. Rencana Tindak Lanjut
3. Kunjungan lapangan

B. MATERI PELATIHAN (TINGKAT LANJUT)


Materi Dasar
1. Review Patient Safety

Materi Inti
1. Konsep Dasar ”Healtcare Associated Infections”
2. Review Kewasapadaan Isolasi
3. Review Disinfection and Sterilizastion
4. Pencegahan Pengendalian Infeski di ruang khusus
5. Pencegahan Infeksi Saluran Kemih berhubungan dengan penggunaan kateter urine
menetap
6. Pencegahan Infeksi Ventilator Associated Infection berhubungan dengan pemakaian
ventilasi mekanik
7. Pencegahan Infeksi Aliran Darah Primer berhubungan dengan pemasangan kateter vena
sentral
8. Penyakit Infeksi TB
9. Surveilens Lanjut
10. Statistik Lanjut
11. ICRA
12. KLB
13. Struktur Bangunan RS
14. AUDIT

Materi Penunjang
1. Membangun Komitmen Pembelajaran / Building Learning Commitment ( BLC)
2. Rencana Tindak Lanjut
3. Kunjungan lapangan

SASARAN
Tenaga Perawat dan Dokter yang sudah mengikuti pelatihan tingkat dasar.

MATERI PELATIHAN ( TINGKAT UMUM)


Materi Dasar
1. Kebijakan Kemkes dalam upaya PPI di Rumah Sakit dan Fasilitas pelayanan kesehatan
lainnya
2. Peraturan perundang-undangan yang berlaku terkait dengan Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi
3. Keselamatan pasien di pelayanan kesehatan

Materi Inti
1. Konsep Dasar ”Healtcare Associated Infections”
2. Kewaspadaan Isolasi
3. Kebersihan tangan
4. Dekontaminasi peralatan perawatan pasien
5. Penggunaan Alat Pelindung Diri
6. Manajemen Limbah Kesehatan
7. Manajemen Lingkungan Kesehatan
8. Pemeliharaan Kesehatan Karyawan
9. Manajemen Linen & Laundry
10. Persiapan Pengambilan dan Pengiriman sample specimen

Materi Penunjang
1. Membangun Komitmen pembelajaran / Building Learning Commitment ( BLC)
2. Rencana Tindak Lanjut
3. Kunjungan lapangan
SASARAN
Semua tenaga kesehatan dan non kesehatan yang bekerja di rumah sakit
REFERENSI
Tutik Sri Haryati, at all., (2019), Manajemen Risiko Bagi Manajer Keperawatan Dalam
Meningkatkan Mutu Dan Keselamatan Pasien, Depok : PT RajaGrafindo Persada
Darmadi, (2008), Infeksi Nosokomial Problematika dan Pengendaliannya, Salemba Medika
Kementerian Kesehatan RI., (2017), PMK 27, 2017 Tentang Pedoman Pencegahan Dan
Pengendalian Infeksi Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya, Jakarta : Kementerian
Kesehatan RI.
Kementerian Kesehatan RI, (2017), PMK 11, 2017, Tentang Keselamatan Pasien,Jakarta :
Kementerian Kesehatan RI.
MODEL PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL (MPKP)-MOH. AFANDI

PELATIHAN MAKP
A. Dasar Pemikiran
Pada era globalisasi rumah sakit akan menghadapi persaingan yang ketat tentang mutu asuhan
yang diberikan dan pelanggan akan memilih rumah sakit yang dapat meningkatkan kepuasan
mereka. Rumah sakit juga akan menghadapi tuntutan tentang akontabilitas asuhan
keperawatan karena tingkat kesadaran masyarakat akan hak-hak mereka semakin meningkat.
Oleh karena itu kesiapan rumah sakit dalam memberikan pelayanan dengan mutu asuhan yang
tinggi merupakan suatu keharusan. Untuk itu diperlukan penataan system pemberian asuhan
kesehatan dan salah satunya adalah penataan system pemberian asuhan keperawatan melalui
implementasi Model Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP)
B. Tujuan
Secara keseluruhan, tujuan utama pelatihan adalah agar peserta mampu :
1. Memahami implementasi MAKP di rumah sakit
2. Membuat model/setting ruang MAKP dirumah sakit
Tujuan Khusus berdasarkan tiap materi yang disampaikan adalah:
Materi 1: Model Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP) dengan pendekatan Metode Tim
Tujuan Umum:
Setelah mengikuti pelatihan, peserta mampu memahami MAKP dan selanjutnya akan tumbuh
kesadaran untuk mengimplementasikan MAKP di ruangan.
Tujuan Khusus:
Setelah mengikuti pelatihan, peserta mampu:
1. Menjelaskan karakterisrik pelayanan keperawatan sebagai pelayanan professional
2. Menguraikan tentang MAKP
3. Menjelaskan dampak MAKP terhadap mutu asuhan keperawatan
Materi 2: Proses dan Dokumentasi keperawatan pada Ruang MAKP
Tujuan Umum:
Setelah mengikuti pelatihan, peserta mampu memahami Proses dan dokumentasi keperawatan
diruang MAKP.
Tujuan Khusus:
Setelah mengikuti pelatihan, peserta mampu:
1. Menjelaskan prinsip-prinsip dasar dokumentasi keperawatan
2. Menjelaskan peran perawat dalam pendokumentasian
3. Mengidentifikasi berbagai format pendokumentasian yang digunakan diruang MAKP
4. Melaksanakan pendokumentasian sesuai dengan pedoman dokumentasi
Materi 3: Hubungan perawat- klien dan keluarga diruang MAKP
Tujuan Umum:
Setelah mengikuti pelatihan, peserta mampu memahami tentang pola hubungan perawat-klien
dan keluarga diruang MAKP
Tujuan Khusus:
Setelah mengikuti pelatihan, peserta mampu:
1. Menjelaskan prinsip-prinsip hubungan perawat-klien dan keluarga diruang MAKP
2. Menjelaskan pentingnya kontrak awal perawat-klien dan keluarganya dalam membina
hubungan perawat-klien.
3. Menjelaskan pentingnya program orientasi bagi klien dan keluarga yang dilakukan oleh
perawat dalam membina hubungan saling percaya
NARA SUMBER
1. Tim Kendali Mutu
2. Komite Keperawatan
3. Mitra kompeten

PESERTA
Peserta yaitu perawat dan bidan dengan kualifikasi minimal lulusan D-3 dengan posisi :
1. Kepala Ruangan
2. Calon Kepala Ruangan
3. Penanggung jawab Shift
4. Pejabat yang bertanggungjawab atas ruang/bangsal/unit kerja keperawatan

WAKTU DAN TEMPAT


3 hari efektif @ 8 jam, Di gedung poli terpadu RS Medika stannia

METODA
Ceramah, Diskusi, Praktikum Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai