Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

 Latar Belakang

Semua orang setiap harinya pasti perlu untuk bersosialisasi, karena bersosialisasi itu penting
sekali dalam kehidupan kita. Karena seringnya orang bermasyarakat, bersosialisasi, maka
muncullah organisasi. Suatu organisasi mempunyai arti penting dalam masyrakat , karena
organisasi dapat membantu atau mengajak masyarakat untuk lebih aktif dalam lingkungan
dan kehidupannya. Organisasi bisa sebagai pendukung proses sosialisasi yang berjalan di
sebuah lingkungan bermasyarakat , yang paling utama organisasi merupakan tempat atau
wadah aspirasi dari sekelompok individu yang berbeda beda, bekerja sama secara rasional
dan sistematis, terencana terorganisasi, terpimpin dan terkendali dalam memanfaatkan
sumber daya, sarana-prasarana, data dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan
efektif untuk mencapai tujuan organisasi tersebut.

Dewasa ini muncul berbagai organisasi-organisasi yang berbeda-beda. Organisasi ini dapat
digolongkan berdasarkan tujuannya didirikan organisasi itu. Juga dengan pesatnya ilmu saat
ini struktur dan tipe nya pun berbeda-beda. Oleh karena itu dengan tulisan ini kami ingin
menjabarkan macam-macam organisasi dari segi tujuannya.

 Pembatasan Makalah

Mengetahui macam-macam organisasi dari segi tujuan

 Tujuan Makalah

1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori Organisasi Umum 1


2. Untuk mengetahui apa saja macam-macam organisasi dari segi tujuan

 Organisasi Regional

Organisasi regional adalah organisasi yang luas wilayahnya meliputi beberapa negara tertentu
saja. Organisasi regional mempunyai wilayah kegiatannya bersifat regional, dan keanggotaan
hanya diberikan bagi negara-negara pada kawasan tertentu saja. Berikut ini merupakan
contoh dari organisasi regional :

1. ASEAN

Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (PERBARA) atau lebih populer dengan


sebutan Association of Southeast Asia Nations (ASEAN) merupakan sebuah organisasi
geopolitik dan ekonomi dari negara-negara di kawasan Asia Tenggara, yang didirikan di
Bangkok, 8 Agustus 1967 melalui Deklarasi Bangkok oleh Indonesia, Malaysia, Filipina,
Singapura, dan Thailand. Organisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan
ekonomi, kemajuan sosial, dan pengembangan kebudayaan negara-negara anggotanya, serta
memajukan perdamaian di tingkat regionalnya. Negara-negara anggota ASEAN mengadakan
rapat umum pada setiap bulan November.

Organisasi Regional adalah organisasi yang luas wilayahnya meliputi beberapa negara
tertentu saja. Organisasi regional mempunyai wilayah kegiatannya bersifat regional, dan
keanggotaan hanya diberikan bagi negara-negara pada kawasan tertentu saja. Berikut ini
merupakan contoh dari organisasi regional :

 APEC : Asia Pasific Economic Cooperation ( organisasi kerja samaa negara-negara


kawasan Asia Pasifik di bidang ekonomi )
 EEC : Europe Economic Community ( Masyarakat Ekonomi Eropa ) kawasan Eropa
 ASEAN : Association of Southeast Asian Nations = Perhimpunan Bangsa-bangsa
Asia Tenggara (PERBARA) ( Dibentuk 8 Agustus 1967, memiliki 10 negara anggota,
Timor Leste dan Papua new Guinea hanya sebagai pemantau, dan masih
mempertimbangkan akan menjadi anggota)
 EU = The European Union (27 negara anggota, 1 november 1993)
 G8 = Group of Eight, kelompok negara termaju di dunia. Sebelumnya G6 pd thn
1975, kemudian dimasuki oleh Kanada 1976 (Perancis, Jerman, Italia, Jepang,
Britania Raya, Amerika Serikat, Kanada dan Rusia (tidak ikut dalam seluruh acara),
serta Uni Eropa.

Peran yang dimainkan oleh organisasi-organisasi regional sangat berbeda bergantung


pada karakteristik organisasi tersebut. Karakteristik ini dipengaruhi oleh faktor geografis,
ketersediaan sumber-sumber dan struktur organisasi. Perbedaan faktor-faktor ini akan
mempengaruhi bentuk Organisasi Regional dan organ-organ yang menopangnya. Perbedaan
karakter ini juga nantinya akan berpengaruh pada mekanisme dan prosedur penyelesaian
konflik yang ditempuh untuk menyelesaikan sengketa antara anggota dalam sebuah
Organisasi Regional.

Sejarah APEC
Dinamika ekonomi politik Asia Pasifik pada akhir tahun 1993 tampak memasuki babak
baru, terutama dalam bentuk pengorganisasian kerja sama perdagangan dan investasi
regional. Dalam hal ini, negara-negara Asia Pasifik berbeda dengan negara-negara di Eropa
Barat. Negara-negara di Eropa Barat memulainya dengan membentuk wadah kerja sama
regional. Dengan organisasi itu, ekonomi di setiap negara saling berhubungan dan
menghasilkan ekonomi Eropa yang lebih kuat daripada sebelum Perang Dunia II. Sebaliknya,
negara-negara Asia Pasifik, terutama sejak tahun 1970-an, saling berhubungan secara intensif
dan menimbulkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi walaupun tanpa kerangka kerja sama
formal seperti yang ada di Eropa. Bahkan, berbagai transaksi ekonomi terjadi antarnegara
yang kadang-kadang tidak memiliki hubungan diplomatik. Taiwan adalah contoh negara
yang tidak diakui eksistensi politiknya, tetapi menjadi rekanan aktif sebagian besar negara
Asia Pasifik dalam kegiatan ekonomi. Sekarang dinamika ekonomi itu dianggap memerlukan
wadah organisasi yang lebih formal.

Dunia usaha lebih dahulu merasakan adanya kebutuhan akan organisasi itu, seperti
tercermin dalam pembentukan Pacific Basin Economic Council (PBEC) tahun 1969.
Organisasi ini beranggotakan pebisnis dari semua negara Asia Pasifik, kecuali Korea Utara
dan Kampuchea. Organisasi PBEC aktif mendorong perdagangan dan investasi di wilayah
Asia Pasifik, tetapi hanya melibatkan sektor swasta.

Pada tahun 1980 muncul Pacific Economic Cooperation Council (PECC). Organisasi
yang lahir di Canberra, Australia ini menciptakan kelompok kerja untuk mengidentifikasi
kepentingan ekonomi regional, terutama perdagangan, sumber daya manusia, alih teknologi,
energi, dan telekomunikasi. Walaupun masih bersifat informal, PECC melibatkan para
pejabat pemerintah, pelaku bisnis, dan akademis. Salah satu hasil kegiatan PECC adalah
terbentuknya Asia Pasific Economic Cooperation (APEC) sebagai wadah kerja sama bangsa-
bangsa di kawasan Asia Pasifik di bidang ekonomi yang secara resmi terbentuk bulan
November 1989 di Canberra, Australia. Pembentukan APEC atas usulan Perdana Menteri
Australia, Bob Hawke. Suatu hal yang melatarbelakangi terbentuknya APEC adalah
perkembangan situasi politik dan ekonomi dunia pada waktu itu yang berubah secara cepat
dengan munculnya kelompok-kelompok perdagangan seperti MEE, NAFTA. Selain itu
perubahan besar terjadi di bidang politik dan ekonomi yang terjadi di Uni Soviet dan Eropa
Timur. Hal ini diikuti dengan kekhawatiran gagalnya perundingan Putaran Uruguay
(perdagangan bebas). Apabila masalah perdagangan bebas gagal disepakati, diduga akan
memicu sikap proteksi dari setiap negara dan sangat menghambat perdagangan bebas. Oleh
karena itu, APEC dianggap bisa menjadi langkah efektif untuk mengamankan kepentingan
perdagangan negara-negara di kawasan Asia Pasifik.

II. Tujuan APEC


 bekerja untuk mengurangi tarif dan hambatan perdagangan lainnya di seluruh kawasan Asia-
Pasifik,
 menciptakan ekonomi domestik yang efisien dan secara dramatis meningkatkan ekspor.
 terwujudnya perdagangan dan investasi yang bebas dan terbuka di Asia-Pasifik pada 2010
untuk negara-negara industri dan pada 2020 untuk negara-negara berkembang.
 Tujuan ini diadopsi oleh pemimpin pada pertemuan 1994 di Bogor, Indonesia.

III. Peran serta Indonesia di APEC


Indonesia menjadi anggota APEC sejak pembentukannya pada 1989 dan telah memberi
berbagai kontribusi positif bagi perkembangan APEC. Peran Indonesia pada dekade awal
pembentukan APEC sejalan dengan kondisi internasional dan kepentingan Indonesia pada
saat itu. Perang Dingin baru saja berakhir dan sistem ekonomi berdasarkan ideologi pasar
bebas dan persaingan bebas menjadi dominan. Kontribusi utama Indonesia pada awal
pembentukan APEC adalah merumuskan Bogor Declaration pada saat Keketuaan APEC
Indonesia tahun 1994, termasuk di dalamnya adalah Bogor Goals. Bogor Goals menjadi
fokus utama APEC untuk membentuk suatu kawasan Asia Pasifik yang lebih bebas dan
terbuka bagi perdagangan dan investasi. Target pencapaian Bogor Goals bagi negara maju
adalah pada 2010, sementara bagi negara berkembang adalah pada 2020.

Perkembangan APEC
APEC berdiri pada bulan November 1989 di Canberra,& Australia diprakarsai
Perdana Menteri Australia, Bob Hawke. Ada dua belas negara pendiri APEC, yaitu
Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, Brunei Darussalam, Jepang,
Republik Korea, Australia, Selandia Baru, Kanada, dan Amerika Serikat. Pada tahun
1991 APEC menerima anggota baru, yaitu Cina dan Hong Kong. Pada tahun 1993
APEC menerima Meksiko dan Papua New Guenia. Pada tahun 1994 APEC menerima
Cile dan pada tahun 1998 menerima Peru, Rusia, serta Vietnam sebagai anggota
baru.

Pada awal berdirinya, APEC bersifat nonkelembagaan karena negara-negara Asia


Tenggara memiliki organisasi regional sendiri, yaitu ASEAN. Negara anggota ASEAN
menghendaki APEC sebagai forum komunikasi dan konsultasi. Dalam
perkembangannya, Amerika Serikat dan Australia menginginkan APEC bersikap
aktif. Negara-negara anggota APEC menyepakati keinginan tersebut. Hal ini
diwujudkan pada tahun 1992 dalam pertemuan APEC ke-4 di Thailand. Pertemuan
ini menetapkan pembentukan sekretariat tetap APEC berkedudukan di Singapura.
APEC muncul sebagai organisasi bersama dengan tujuan& antara lain:

 menjadi tempat usaha negara maju untuk membantu negara yang sedang
berkembang;
 meningkatkan perdagangan dan investasi antaranggota;
 menjalankan kebijakan ekonomi secara sehat dengan tingkat inflasi rendah;
serta
 mengurangi atau mengatasi sengketa ekonomi perdagangan.

b. Peran Serta Indonesia dalam APEC


Pada tahun 1989 Indonesia membantu terbentuknya APEC. Indonesia ikut
menikmati hasil nyata dari forum kerja sama ekonomi tersebut. Negara anggota
APEC merupakan mitra dagang utama bagi Indonesia. Jumlah impor Indonesia
sebesar 63,6% dari total impor Indonesia. Jumlah ekspor Indonesia mencapai 61%
dari total ekspor Indonesia. Selain itu, 50% sumber investasi asing langsung berasal
dari kerja sama Indonesia dengan negara anggota-anggota APEC.

Negara tempat penyelenggaraan pertemuan APEC menjadi ketua APEC. Indonesia


menjadi tuan rumah pertemuan pemimpin APEC pada tanggal 5 November 1994, di
Bogor. Pada saat yang sama Indonesia menjadi ketua Gerakan Non-Blok. Hal ini
membuktikan Indonesia berperan penting dalam organisasi-organisasi regional dan
internasional. Peran Indonesia dalam APEC antara lain:

 ikut mewujudkan ketertiban dunia melalui forum konsultasi APEC yang jujur,
adil, dan bebas; serta
 saling membantu tanpa membedakan tingkat kemajuan bangsa.

ASEAN sebagai Organisasi Internasional Regional.


Pada tahun 1966 Indonesia mengakhiri konfrontasi dengan Malaysia. Sementara itu,
negara tetangga yaitu Filipina meredakan tuntutannya terhadap wilayah Sabah.
Sejak saat itu negara-negara di kawasan Asia Tenggara merasa perlu membentuk
organisasi regional untuk kawasan Asia Tenggara. Hal ini didukung dengan
persamaankepentingan dan permasalahan yang dihadapi negara-negara di kawasan
Asia Tenggara.
a. Perkembangan ASEAN
Berdirinya ASEAN ditandai dengan penandatanganan Deklarasi Bangkok pada
tanggal 8

Agustus 1967. Tokohtokoh yang menandatangani Deklarasi Bangkok adalah Adam


Malik (Menteri Luar Negeri Indonesia), S. Rajaratnam (Menteri Luar Negeri
Singapura), Tun Abdul Razak (Pejabat Perdana Menteri Malaysia), Thanat Khoman
(Menteri Luar Negeri Thailand), dan Narcisco Ramos (Menteri Luar Negeri Filipina).

Pada tanggal 8 Januari 1984 Brunei Darussalam bergabung menjadi anggota


ASEAN. Vietnam menjadi anggota ketujuh ASEAN pada tanggal 28 Juli 1995. Dua
tahun kemudian, pada tanggal 23 Juli 1997 Laos dan Myanmar menjadi anggota
ASEAN, disusul Kamboja pada tanggal 30 April 1999. Negara baru, Timor Leste,
yang dahulu merupakan sebuah provinsi di Indonesia hanya mendapatkan status
pemerhati (observer) dalam ASEAN. Hal ini setelah menuai protes dari beberapa
negara ASEAN yang tidak mendukung masuknya Timor Leste ke ASEAN. ASEAN
memiliki beberapa tujuan antara lain:

 mempercepat pertumbuhan ekonomi, sosial, dan kebudayaan bangsa Asia


Tenggara;
 meningkatkan stabilitas dan keamanan regional dan mematuhi prinsip-
prinsip Piagam PBB; serta
 memelihara kerja sama bidang organisasi regional maupun internasional.

b. Peran Serta Indonesia dalam ASEAN


Indonesia menunjukkan peran aktif dalam ASEAN sejak masa pembentukannya.
Indonesia berkeyakinan bahwa Asia Tenggara bisa berkembang menjadi kekuatan
regional yang mandiri dan kuat. Peran Indonesia dalam ASEAN sebagai berikut:

 Sebagai negara pemrakarsa berdirinya ASEAN.


 Sebagai penyelenggara KTT I dan IX yaitu di Bali.
 Sebagai tempat kedudukan sekretariat tetap, yaitu di Jakarta.
 Turut menyelesaikan pertikaian antarbangsa atau negara.
 Mendukung kesepakatan bahwa Asia sebagai kawasan yang bebas, damai,
netral, atau Zone of Peace, Freedom and Neutrality (ZOPFAN).
 Menyelenggarakan Jakarta Informal Meeting (JIM) untuk meredakan konflik
di wilayah Kamboja.

Global

PBB Sebagai Organisasi Internasional Global

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) merupakan sebuah organisasi internasional yang


anggotanya negara-negara di dunia. PBB dibentuk untuk memfasilitasi hukum
internasional, pengamanan internasional, lembaga ekonomi, dan perlindungan
sosial.
Perserikatan Bangsa-Bangsa atau biasa disingkat PBB (bahasa Inggris: United
Nations atau disingkat UN) adalah sebuah organisasi internasional yang anggotanya
hampir seluruh negara di dunia. Lembaga ini dibentuk untuk memfasilitasi dalam hukum
internasional, pengamanan internasional, lembaga ekonomi, dan perlindungan sosial.
Perserikatan Bangsa-bangsa didirikan di San Francisco pada 24 Oktober 1945 setelah
Konferensi Dumbarton Oaks di Washington, DC, namun Sidang Umum yang pertama -
dihadiri wakil dari 51 negara - baru berlangsung pada 10 Januari 1946 (di Church House,
London). Dari 1919 hingga 1946, terdapat sebuah organisasi yang mirip, bernama Liga
Bangsa-Bangsa, yang bisa dianggap sebagai pendahulu PBB.
Sejak didirikan pada tahun 1945 hingga 2011, sudah ada 193 negara yang bergabung
menjadi anggota PBB, termasuk semua negara yang menyatakan kemerdekaannya masing-
masing dan diakui kedaulatannya secara internasional, kecuali Vatikan. Selain negara
anggota, beberapa organisasi internasional dan organisasi antar-negara mendapat tempat
sebagai pengamat permanen yang mempunyai kantor di Markas Besar PBB, dan ada juga
yang hanya berstatus sebagai pengamat.Palestina dan Vatikan adalah negara bukan
anggota (non-member states) dan termasuk pengamat permanen (Tahta Suci mempunyai
wakil permanen di PBB, sedangkan Palestina mempunyai kantor permanen di PBB).
Organisasi ini memiliki enam organ utama: Majelis Umum (majelis musyawarah
utama),Dewan Keamanan (untuk memutuskan resolusi tertentu untuk perdamaian dan
keamanan),Dewan Ekonomi dan Sosial (untuk membantu dalam mempromosikan kerjasama
ekonomi, sosial internasional dan pembangunan), Sekretariat (untuk menyediakan studi,
informasi dan fasilitas yang diperlukan oleh PBB), Mahkamah Internasional (organ peradilan
primer), Dewan Perwalian (yang saat ini tidak aktif). instansi Sistem PBB lainnya yang
menonjol termasuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Program Pangan Dunia (WFP) dan
Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa(UNICEF). Organisasi ini didanai dari
sumbangan yang ditaksir dan sukarela dari negara-negara anggotanya, dan memiliki enam
bahasa resmi: Arab, Cina, Inggris, Perancis, Rusia, dan Spanyol.

Kedudukan dan Fungsi PBB


Tak lama setelah berdirinya PBB mencari pengakuan sebagai badan hukum internasional
supaya bisa menerima "Ganti Rugi Kepada PBB Atas Cidera yang Dideritanya"dengan
disertai pendapat dari Mahkamah Internasional (ICJ). Pertanyaan yang muncul adalah
"Apakah PBB, sebagai organisasi, memiliki hak untuk meminta klaim internasional terhadap
pemerintahan tertentu terkait cedera yang diderita oleh PBB, yang diduga telah disebabkan
oleh negara/pemerintahan tersebut."
Pengadilan menyatakan: Organisasi ini (PBB) berniat melaksanakan hak dan kewajiban, dan
pada kenyataannya memang mampu melaksanakan kewajiban dan menerima hak tertentu
yang hanya mungkin dapat dijelaskan jika memiliki kapasitas kepribadian internasional yang
besar dan mampu untuk beroperasi dalam ranah internasional. ... Dengan demikian,
Pengadilan telah sampai pada kesimpulan bahwa Organisasi ini (PBB) adalah Badan
Hukum Internasional.

Fungsi dan Tujuan PBB adalah:

- Memelihara perdamaian dan keamanan internasional

- Mengembangkan hubungan persaudaraan antarbangsa


- Menciptakan kerjasama dalam memecahkan masalah- masalah internasional dalam
bidang ekonomi,sosial budaya dan hak asasi

- Menjadikan PBB sebagai pusat usaha dalam mewujudkan tujuan bersama cita -cita
diatas

a. Perkembangan PBB
PBB didirikan di San Francisco pada tanggal 24 Oktober 1945. Pendirian PBB
dilakukan setelah Konferensi Dumbarton Oaks di Washington. Sidang umum PBB
pertama berlangsung pada tanggal 10 Januari 1946 di Church House, London.
Sidang ini dihadiri wakil dari 51 negara. Pada tahun 1919–1946 terdapat sebuah
organisasi yang mirip PBB. Organisasi ini bernama Liga Bangsa-Bangsa dan
dianggap sebagai pendahulu PBB. Sejak berdiri pada tahun 1945–2007 jumlah
anggota PBB mencapai 192 negara. Sekretaris Jenderal PBB sekarang bernama Ban
Ki-Moon, berasal dari Korea Selatan. Ia menjabat sebagai sekretaris jenderal PBB
sejak tanggal 1 Januari 2007. PBB memiliki enam organ utama sebagai berikut:
1) Sidang Umum PBB.
2) Dewan Keamanan PBB.
3) Dewan Ekonomi dan Sosial PBB.
4) Dewan Perwalian PBB.
5) Sekretariat PBB.
6) Mahkamah Internasional.
b. Peran Indonesia dalam PBB
Indonesia memiliki peran besar dalam PBB. Indonesia terdaftar dalam beberapa
lembaga di bawah naungan PBB. Misalnya, ECOSOC (Dewan Ekonomi dan Sosial),
ILO (Organisasi Buruh Internasional), maupun FAO (Organisasi Pangan dan
Pertanian). Indonesia juga terlibat langsung dalam pasukan perdamaian PBB. Dalam
hal ini Indonesia mengirimkan Pasukan Garuda untuk mengemban misi perdamaian
PBB di berbagai negara yang mengalami konflik. Indonesia terpilih sebagai anggota
tidak tetap Dewan Keamanan PBB untuk masa bakti 2007–2009. Proses pemilihan
dilakukan Majelis Umum PBB melalui pemungutan suara. Pada proses pemungutan
suara, Indonesia memperoleh 158 suara dukungan dari keseluruhan 192 negara
anggota yang memiliki hak pilih. Pemilihan ini merupakan kali ketiga Indonesia
menjadi anggota Dewan Keamanan PBB setelah periode 1974–1975 dan 1995–1996.

Sejak tanggal 1 Januari 2007 Indonesia diberi kehormatan bersama-sama dengan


lima negara besar (Amerika, Inggris, Prancis, Cina, Rusia) dan sembilan negara lain
untuk memutuskan upaya mengatasi konflik besar di berbagai negara. Salah satu
keuntungan yang paling menonjol dari penunjukan sebagai anggota Dewan
Keamanan PBB adalah meningka

Anda mungkin juga menyukai