TOP RANK: NILAI-NILAI DASAR PNS PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III
ANGKATAN III PADA KECAMATAN SUKASADA KABUPATEN
BULELENG TAHUN 2019
Disusun oleh:
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, yang telah
memberikan kebahagian dan karunia sehingga penulis dapat menyelesaikan dengan baik
Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar (ANEKA) pada Puskesmas Sukasada II, Kabupaten
Buleleng, sebagai salah satu syarat kelulusan Latsar CPNS Kabupaten Buleleng Golongan III
Angkatan III tahun 2019.
Penulis menyadari bahwa rancangan aktualisasi ini masih terdapat kekurangan karena
terbatasnya kemampuan dan pengetahuan penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
saran dan kritik demi perbaikan rancangan aktulisasi ini agar bermanfaat bagi orang banyak.
Penulis,
Telah disetujui dan memenuhi syarat untuk diujikan pada seminar Rancangan Aktualisasi
pada hari Rabu, tanggal 29 Mei 2019 di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
(BKPSDM) Propinsi Bali.
Denpasar, 28-05-2019
Atasan Langsung/Mentor, Widyaiswara Pembimbing/Coach
Menyetujui,
Pembimbing Mentor
Penguji
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………… i
LEMBAR PERSETUJUAN ……………………………………………………. ii
KATA PENGANTAR………………………………………………………….... iii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………….. iv
DAFTAR TABEL.................................................................................................
DAFTAR GAMBAR............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................
A. Landasan Teori......…………………………………………………… 4
B. Rancangan Kegiatan Aktualisasi……………………………………... 6
C. Jadwal Kegiatan .....................................................................................6
A. Kegiatan-Kegiatan ............................................................................... 19
A. SIMPULAN..........................................................................................
B. SARAN ................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut UU No.5 Tahun 2014, Aparatur Sipil Negara ( ASN ) adalah profesi bagi pegawai
negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi
pemerintah. ASN berfungsi sebagai perencana, sebagai pelaksana sekaligus sebagai
pengawas dan pengendali dalam pelaksanaan pembangunan bangsa. Pegawai ASN
melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, memberikan pelayanan publik yang
professional dan berkualitas serta mempererat persatuan dan kesatuan.
Tidaklah dapat dipungkiri bahwa saat ini banyak kalangan masyarakat yang merasakan dan
menilai bahwa kualitas pelayanan publik belum sepenuhnya sesuai dengan yang diinginkan,
karena terkesan berbelit-belit, prosedur yang tidak jelas, kualitas pelayanan yang kurang
baik dibandingkan dengan pelayanan sejenis yang diberikan oleh swasta, sehingga
memunculkan citra yang kurang positif terhadap ASN. Kinerja ASN saat ini masih banyak
kekurangan dalam melayani masyarakat.Banyak ASN yang dalam menjalankan tugasnya
kurang disiplin, kurang bertanggungjawab dengan pekerjaannya, lebih mementingkan
kepentingan pribadi dibanding kepentingan masyarakat dan banyak yang terjerumus dalam
kasus korupsi, kolusi dan nepotisme.
Sesuai Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI nomor 38 dan 39 tahun
2014 tentang Pedoman Penyelenggaraan Prajabatan Golongan I dan II dan golongan III,
maka Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan (DIKLAT) Prajabatan dilaksanakan
dengan Pola Baru. Adanya DIKLAT Prajabatan pola baru ini juga diharapkan dapat
membentuk kader ASN yang berkualitas berlandaskan pada nilai-nilai dasar yang meliputi:
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi yang dapat
diakronimkan menjadi ANEKA. Dengan demikian peserta diklat prajabatan dapat menjadi
Aparatur Sipil Negara yang profesional sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik,
dan perekat dan pemersatu bangsa.
Pemerintah berperan penting dalam merubah perilaku ASN yang kurang professional dalam
menjalankan tugasnya. Melalui perekrutan CPNS yang jujur itu menjadi modal dasar untuk
menciptakan kinerja ASN yang bersih dan berkualitas.Sehingga diberlakukan Diklat
Prajabatan pola baru untuk menanamkan nilai-nilai dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
publik, Komitmen mutu, Anti korupsi sebagai seperangkat prinsip yang menjadi landasan
dalam menjalankan profesi sebagai ASN.
Setelah mempelajari kelima nilai dasar, peserta diklat dituntut untuk memiliki nilai-nilai
dasar tersebut sebagai prinsip yang menjadi landasan dalam menjalankan profesi sebagai
ASN. Aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN dapat dilaksanakan dengan baik maka
peserta diklat perlu membuat rancangan aktualisasi kelima dasar tersebut dan kemudian
dituangkan dalam suatu dokumen rancangan aktualisasi yang kemudian akan dilaksanakan
di tempat tugas.
Saat ini peserta Latsar ditugaskan pada Puskesmas Sukasada II Kabupaten Buleleng.
Kesehariannya, penulis menjadi dokter umum di Puskesmas tersebut. Sebagaimana kita
ketahui puskesmas merupakan sarana pelayanan kesehatan dasar tingkat pertama. Hal ini
berarti peserta diklat memiliki peran untuk meningkatkan kemampuan peserta didik sesuai
dengan jenjang yang saat ini mereka tempuh.. Peran dan tugas ini tidaklah sederhana.
Namun penerapan prinsip dasar ANEKA diharapkan dapat mendorong terwujudnya kualitas
pelayanan yang diberikan peserta bagi masyarakat, dapat ditingkatkan secara bertahap,
berkesinambungan dan berkelanjutan.
B. Tujuan Aktualisasi
Tujuan Aktualisasi nilai-nilai dasar profesi pegawai negeri sipil ini adalah untuk:
1. Memahami lebih dalam tentang nilai-nilai profesi pegawai negeri sipil yang
korupsi (ANEKA).
2. Memperoleh pengalaman nyata tentang penerapan nilai dasar ANEKA dalam bentuk
Sikap dan Perilaku dan Disiplin, dalam Kedudukan dan perannya sebagai anggota
3. Penerapan aktualisasi kelima nilai dasar yang diperoleh dari Latsar CPNS golongan
III angkatan IV
C. Ruang Lingkup
Pegawai (SKP) akan dijabarkan dalam 3 kegiatan. Selain itu, penulis juga memiliki 1 tugas
dari atasan, dan 5 inisiatif tugas yang disetujui atasan untuk diaktualisasikan. Dengan
demikian, lingkup kegiatan aktualisasi ini diturunkan dari 3 sumber, yaitu SKP, tugas atasan,
dan inisiatif atas persetujuan atasan dalam melaksanakan tugas sebagai dokter Puskesmas
Visi
Terwujudnya masyarakat Buleleng yang mandiri, sejahtera dan berdaya saing belandaskan Tri
Hita karana
Misi
1. Meningkatkan sumber daya manusia di bidang kesehatan melalui pendidikan, pelatihan
dan penghembangan karir
2. Meningkatkan kinerja dan disiplin kerja tenaga kesehatan
3. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau
4. Mewujudkan lingkungan yang sehat, aman dan nyaman
5. Mendorong kemandirian masyarakat uantuk hidup sehat
6. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat
MOTTO
Kesehatan anda kebahagian kami
SLOGAN
C : cepat
E : efesien dan efektif
R : ramah
I : iklas
A : akuntable
TATA NILAI
1. PROFESIONAL : memiliki kompetensi dan kemampuan dalam memberikan pelayanan
kesehatan yang terbaik
2. RAMAH : memiliki sikap yang sopan dan santun kepanda masyarakat dan rekan kerja
3. INOVATIF : memiliki kemampuan untuk bekerja mandiri dengan ide- ide kreatif serta
memberi terobosan bagi peningkatan pelayanan kesehatan
4. MALU : memiliki budaya malu bila tidak melaksanakan tugas dengan sebaik- baiknya
5. AKUNTABEL : memberikan pelayanan kesehatan sesuai pedoman dan standar pelayanan
yang ditetapkan, dapat diukur dan dipertanggungjawabkan.
F. GAMBARAN UMUM UNIT KERJA
DATA GEOGRAFIS
Pusat Kesehatan Masyarakat ( Puskesmas ) Sukasada II berada di Desa Pancasari, Kecamatan
Sukasada, Kabupaten Buleleng. Wilayah kerja yang terdiri dari enam desa dan 25 dusun
merupakan daerah yang 70% nya merupakan daerah pegunungan atau dataran tinggi sehingga
medan kerja kami relatif sulit. Dengan luas wilayah 80.07 km2 sarana transportasi untuk
menuju Puskesmas Sukasada II dapat dilalui jalan darat roda empat namun untuk mencapai
seluruh wilayah kerjanya ada yang hanya dapat dicapai dengan roda dua atau hanya dengan
berjalan kaki saja.
Batas-batas wilayah kerja Puskesmas Sukasada II adalah sebagai berikut :
Sebelah Utara : Kelurahan Sukasada
Sebelah Selatan : Desa Candi Kuning Kecamatan Baturiti
Sebelah Barat : Desa Munduk Kecamatan Banjar
Sebelah Timur : Desa Lemukih Kecamatan Sawan
Wilayah kerja Puskesmas Sukasada II terdiri dari enam desa dan 25 dusun yaitu :
1. Desa Pancasari, terdiri dari 5 dusun yaitu :
a. Dusun Buyan
b. Dusun Peken
c. Dusun Dasong
d. Dusun Karma
e. Dusun Lalanglinggah
2. Desa Wanagiri, terdiri dari 3 dusun yaitu :
a. Dusun Yeh Ketipat
b. Dusun Bhuanasari
c. Dusun Asah Panji
3. Desa Gitgit, terdiri dari 4 dusun yaitu :
a. Dusun Pumahan
b. Dusun Gitgit
c. Dusun Perenan Bunut
d. Dusun Wirabhuana
4. Desa Pegayaman, terdiri dari 5 dusun yaitu:
a. Dusun Kubu
b. Dusun Kubu Lebah
c. Dusun Barat Jalan
d. Dusun Timur Jalan
e. Dusun Amertasari
5. Desa Pegadungan, terdiri dari 4 dusun yaitu :
a. Dusun Pegadungan
b. Dusun Batudingding
c. Dusun Long Segeha
d. Dusun Pasut Katiasa
6. Desa Ambengan, terdiri dari 4 dusun yaitu :
a. Dusun Ambengan
b. Dusun Bukit Balu
c. Dusun Jembong
d. Dusun Pebantenan
A. DATA DEMOGRAFIS
Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Sukasada II s/d bulan Desember tahun 2018
adalah 25.898 jiwa. Dengan rata-rata jumlah jiwa per rumah tangga 3,79 jiwa dan kepadatan
penduduk sebesar 0.32 perkilometer persegi
Tabel 1.1
Jumlah Penduduk per Desa di wilayah Kerja Puskesmas Sukasada II Tahun 2018
JUMLAH JIWA
NO DESA JUMLAH KK
L P
1 Pancasari 2.289 2.283 1.107
2 Wanagiri 1.913 1.995 915
3 Gitgit 1.924 1.965 1.080
4 Pegayaman 3.345 3.294 1.493
5 Pegadungan 1.389 1.404 711
6 Ambengan 1.985 2.112 1.211
B. PERILAKU MASYARAKAT
Untuk menggambarkan keadaan perilaku masyarakat yang berpengaruh terhadap derajat
kesehatan, akan disajikan tiga indikator yaitu presentase Rumah Tangga ber PHBS (Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat), Posyandu serta Poskesdes.
1. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas
kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang
kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan di masyarakat. Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan
mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan
kesehatan di masyarakat. PHBS pada tatanan rumah tangga dinilai berdasarkan indikator
yang meliputi 10 indikator PHBS di rumah tangga :
a. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
b. Memberi ASI Eksklusif
c. Menimbang bayi dan balita setiap bulan ke posyandu
d. Menggunakan air bersih
e. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
f. Menggunakan jamban sehat
g. Memberantas jentik nyamuk seminggu sekali
h. Makan sayur dan buah setiap hari
i. Melakukan aktivitas fisik setiap hari
j. Tidak merokok di dalam rumah
Pada tahun 2018, cakupan rumah tangga yang ber PHBS di wilayah Puskesmas Sukasada II yaitu
sebanyak 400 RT (31,74%) dari 1260 RT yang dipantau. Uraian cakupan rumah tangga yang ber
PHBS per desa di wilyah kerja Puskesmas Sukasada II, dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 1.2
Cakupan Rumah Tangga ber-PHBS di Puskesmas Sukasada II Tahun 2018
JML. RT JML. RT
PRESENTASE
NO NAMA DESA YANG YANG BER-
(%)
DIPANTAU PHBS
1. Pancasari 210 RT 38 18,09%
2. Wanagiri 210 RT 57 27,14%
3. Gitgit 210 RT 104 49,52%
4. Pegayaman 210 RT 53 25,23%
5. Pegadungan 210 RT 97 46,19 %
6. Ambengan 210 RT 51 24,28 %
JUMLAH 1260 RT 400 31,74 %
SARANA KESEHATAN
A. Puskesmas
Puskesmas Sukasada II merupakan Puskesmas Non Rawat Inap yang memberikan pelayanan
yang bersifat Promotif,Preventif,kuratif dan rehabilitative. Dalam melaksanakan kegiatan
program,di Puskesmas Sukasada II terdapat fasilitas satu unit mobil puskesmas keliling dan satu
unit mobil ambulance.Puskesmas Sukasada terletak di Desa Pancasari.
B. Puskesmas Pembantu
Terdapat 4 Puskesmas pembantu di wilayah kerja Puskesmas Sukasada II yaitu : Puskesmas
Pembantu di Desa Gitgit,Pegayaman,Pegadungan dan Ambengan
C. Posyandu
Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM (Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat).
Posyandu menyelenggarakan minimal 5 program prioritas yaitu Kesehatan Ibu dan Anak,
Keluarga Berencana, Perbaikan Gizi, Imunisasi dan Penanggulangan Diare. Untuk
meningkatkan kualitas posyandu telah dilakukan pengelompokkan posyandu ke dalm 4 tingkat
perkembangan yaitu Posyandu Pratama, Posyandu Madya, Posyandu Purnama dan Posyandu
Mandiri. Data perkembangan posyandu di wilayah kerja Puskesmas Sukasada II dapat dilihat
pada tabel berikut
Tabel 2.1
Data Perkembangan Posyandu di wilayah Puskesmas Sukasada II Tahun 2018
JUMLAH TINGKAT PERKEMBANGAN POSYANDU (STRATA)
NO DESA
POSYANDU PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI
1 Pancasari 3 - - 2 1
2 Wanagiri 3 - 1 2 -
3 Gitgit 4 4 - - -
4 Pegayaman 6 - 6 - -
5 Pegadungan 6 - - 5 1
6 Ambengan 4 - 4 - -
PUSKESMAS 26 4 11 9 2
D. Poskesdes
Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) adalah upaya kesehatan bersumber masyarakat dan
dibentuk di desa dalam rangka menyediakan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat
desa. Poskesdes adalah salah satu bentuk UKM (Upaya Kesehatan Masyarakat) yang
dimiliki oleh desa siaga yaitu desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan
kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan,
bencana dan kegawat daruratan kesehatan secara mandiri. Terdapat dua poskesdes di
wilayah kerja Puskesmas Sukasada II yaitu di Desa Wanagiri dan Pegayaman.
Untuk memberikan pelayanan kesehatan yang optimal suatu instansi harus ditunjang oleh sumber daya
manusia yang profesional di bidangnya. Berdasarkan analisa tenaga kesehatan yang terdapat di
Puskesmas Sukasada II, ketenagaan yang terdapat di Puskesmas Sukasada II kurang memadai dari segi
kwantitas. Hal ini dapat dilihat masih ada beberapa tenaga yang memegang lebih dari satu program
Puskesmas. Berdasarkan uraian tersebut, maka seyogyanya Puskesmas Sukasada II membutuhkan
tambahan tenaga kesehatan sesuai dengan bidang yang diperlukan oleh PuskesmasSukasada II. Untuk
lebih jelasnya tentang ketenagaan di Puskesmas Sukasada II dapat dilihat pada Tabel berikut
Tabel 3.1
I Puskesmas Induk
A. Medis
B. Keperawatan
1. Perawat
a. S1 Keperawatan 3 PNS
2. Perawat Gigi
a. DIII 1 PNS
3. Bidan
c. D I Kebidanan 0
C. Kefarmasian
D. Gizi
F. Keteknisian Medis
KONTRAK dan
1. Analis Kimia 2 CPNS
F. Tenaga Lain-lain
1. Sarjana/Sederajat 0 KONTRAK
2 PNS,
2. SLA/Sederajat 5 4 Kontrak/Honor
II Puskesmas Pembantu
A. Bidan
B. Perawat
1. S1 Perawat 1 PNS
III POSKESDES
2. D3 Kebidanan 2 2 PTT
Jumlah 32
PEMBIAYAAN KESEHATAN
NON PBI
B. Dana Desa
Tabel 4.2
PERSENTASE DESA YANG MEMANFAATKAN DANA DESA UNTUK KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA BULELENG
TAHUN 2018
DESA
NO KECAMATAN PUSKESMAS
YG MEMANFAATKAN DANA
JUMLAH %
DESA UNTUK KESEHATAN
1 2 3 4 5 6
1 Sukasada Sukasada II 6 6 100.0
C. Anggaran Kesehatan
Salah satu komponen sumber daya yang diperlukan dalam menjalankan pembangunan
kesehatan adalah pembiayaan kesehatan. Dalam melaksanakan upaya pembangunan kesehatan
diperlukan pembiayaan, baik yang bersumber dari pemerintah maupun masyarakat termasuk
swasta. Pembiayaan kesehatan yang bersumber dari pemerintah terdiri atas APBD kesehatan
meliputi APBD Propinsi dan APBD Kabupaten/Kota, APBN Kesehatan meliputi APBN Propinsi
dan kabupaten/kota termasuk pinjaman hutang luar negeri (PHLN).
Pada Tahun 2018 total anggaran kesehatan untuk Puskesmas Sukasada II berjumlah Rp.
2.063.572.034 ( dua milyar enam puluh tiga juta limaratus tujuh puluh dua ribu tiga puluh empat
rupiah ) yang berasal dari APBD Kabupaten,Kapitasi JKN dan BOK. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.3
Anggaran kesehatan Puskesmas Sukasada II Tahun 2018
SUMBER BIAYA
NO JUMLAH KET
KESEHATAN KELUARGA
L P L P L P L+P
1 Pancasari 56 40 96 56 40 96 5 1 6
2 Wanagiri 34 21 55 34 21 55 1 0 1
3 Gitgit 29 23 52 29 23 52 0 0 0
5 Pegadungan 19 20 39 19 20 39 0 0 0
6 Ambengan 32 26 58 32 26 58 3 3 6
Status gizi balita merupakan salah satu indikator tingkat kesejahteraan masyarakat. Berikut
adalah tabel status gizi di Puskesmas Sukasada II Tahun 2018 :
Tabel 5.2
Jumlah balita yang ditimbang dan jumlah BGM pada balita di wilayah Puskesmas Sukasada II Tahun 2018.
BALITA
2 Wanagiri 190 180 370 157 150 307 82.54 83.49 83.01 0 0.00 0 0.00 0 0.00
3 Gitgit 151 143 294 117 113 231 77.49 79.47 78.45 0 0.00 2 0.18 2 0.09
4 Pegayaman 410 395 805 337 326 663 82.09 82.66 82.37 82 2.43 79 2.42 161 2.43
5 Pegadungan 113 105 219 97 86 184 85.75 82.09 83.99 8 0.82 10 1.15 18 0.98
6 Ambengan 226 186 412 182 153 335 80.53 82.00 81.20 6 0.33 10 0.65 16 0.48
JUMLAH 1,142 1,090 2,232 960 905 1,865 84,1 83,0 83,6 96 0.88 101 0.99 276 14,7
(KAB/KOTA)
B. PELAYANAN KESEHATAN
1. Kesehatan Ibu
Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil yaitu meliputi Pemeriksaan Ibu Hamil K1, K4, Persalinan
ditolong tenaga kesehatan, Pemberian tablet Fe1 dan Fe3 untuk ibu hamil. Cakupan pemeriksaan
ibu hamil K1 pada tahun 2018 dilaporkan sebesar 112,8 % lebih tinggi dari target K1 sebesar
100%. K4 hanya mencapai 102,5 %,lebih tinggi juga dari target (target : 98 %).uraian ini
dijabarkan pada table berikut
Tabel 5.3
IBU HAMIL
NO DESA PUSKESMAS K1 K4
JUMLAH
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Pancasari Sukasada II 72 84 116.7 78 108.3
2 Wanagiri 58 62 106.9 62 106.9
3 Gitgit 63 63 100.0 63 100.0
4 Pegayaman 96 110 114.6 102 106.2
5 Pegadungan 44 48 109.1 40 90.9
6 Ambengan 66 72 109.1 71 107.6
Dalam rangka pencegahan anemia pada ibu hamil, di Kabupaten Buleleng dilaksanakan program
pemberian Tablet Fe kepada Ibu Hamil sebanyak tiga kali selama kehamilannya,. Ibu hamil
mendapatkan tablet besi (Fe1) dan Fe3 di Puskesmas Sukasada II, dilaporkan sebagai berikut :
Fe1 sebanyak 112,8 % dan Fe3 sebanyak 102,5 %.
Cakupan Pemberian Tablet Fe terlihat pada tabel berikut
Tabel 5.4
TABEL CAKUPAN PEMBERIAN TABLET BESI Fe1 DAN Fe3 PADA IBU HAMIL
DI PUSKESMAS SUKASADA II
TAHUN 2018
Cakupan persalinan ditolong oleh Tenaga Kesehatan pada tahun 2018 dilaporkan 99,1 % ,masih
ada persalinan dilakukan di rumah /dukun bersalin.Cakupan persalinan ditolong tenaga
kesehatan terlihat pada tabel berikut
Tabel 5.5
IBU BERSALIN/NIFAS
PERSALINAN MENDAPAT YANKES IBU NIFAS
NO DESA
JUMLAH DITOLONG NAKES NIFAS MENDAPAT VIT A
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 9 10 11 12 13 14 15
1 Pancasari 91 97 106.6 97 106.6 97 106.59
2. Kesehatan Anak
Jumlah Bayi lahir hidup di wilayah kerja Puskesmas Sukasada II sebanyak 429 dan
100 % di timbang, hasilnya adalah bayi dengan berat badan lahir rendah sebesar 6 %. Bayi
dengan BBLR neonatus tersebut semuanya sudah ditangani sesuai dengan prosedur yang ada.
Data di sajikan dalam tabel berikut
Tabel 5.6
DATA BAYI LAHIR HIDUP, BAYI BARU LAHIR DITIMBANG DAN BBLR
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKASADA II
TAHUN 2018
Kunjungan Bayi di wilayah kerja Puskesmas Sukasada II tahun 2018 mendapatkan pelayanan Kesehatan dilaporkan sudah mencapai
95,1 % di sajikan dalam tabel berikut
Tabel 5.7
CAKUPAN KUNJUNGAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKASADA II
TAHUN 2018
KUNJUNGAN BAYI
NO DESA
L P JUMLAH %
1 PANCASARI 53 48 101 96,2
2 WANAGIRI 23 34 57 95,10
3 GITGIT 33 23 56 98,2
4 PENGAYAMAN 62 67 129 93,5
5 PEGADUNGAN 16 18 34 94,4
6 AMBENGAN 30 41 71 94,7
PUSKESMAS 217 231 448 95,1
Cakupan Bayi yang diberi ASI eksklusif di WILAYAH KERJA PUSKESMAS Sukasada II tahun 2018 dilaporkan
sebesar 85,4 %.Data cakupan jumlah bayi yang diberikan ASI Ekslusif di sajikan dalam tabel berikut
Tabel 5.8
DATA CAKUPAN JUMLAH BAYI YANG DEBERIKAN ASI EKSLUSIF
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKASADA II
TAHUN 2018
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF
JUMLAH BAYI
USIA 0-6 BULAN
NO DESA 0-6 BULAN
L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pancasari
39 30 69 41 82.00 24 80 65 81.25
2 Wanagiri
18 25 43 15 83.33 20 80 35 81.40
3 Gitgit
18 20 38 24 80.00 16 80 40 80.00
4 Pegayaman
68 73 141 53 77.94 58 79 111 78.72
5 Pegadungan
18 24 42 14 77.78 20 83 34 80.95
6 Ambengan
22 17 39 18 81.82 14 82 32 82.05
JUMLAH (KAB/KOTA) 183 174 357 153 83.6 152 87.3 305 85.4
Balita di Puskesmas Sukasada II berjumlah 1.760 dan yang sudah mendapat pelayanan kesehatan minimal 8 kali
sebanyak 105,3 %. Data cakupan pelayanan anak balita menurut jenis kelamin disajikan dalam tabel berikut
Tabel 5.9
CAKUPAN PELAYANAN BALITA BERDASARKAN JENIS KELAMIN
DI PUSKESMAS SUKASADA II
TAHUN 2018
2 Wanagiri 134 125 259 157 117.2 100 80.0 257 99.2
4 Pegayaman 292 261 553 152 52.1 168 64.4 320 57.9
6 Ambengan 158 127 285 167 105.7 160 126.0 327 114.7
JUMLAH (KAB/KOTA) 929 915 1,844 974 104,8 968 106 1,942 105,3
Dalam rangka penentuan status gizi balita, dilaporkan bahwa 83,6 % balita di di wilayah kerja puskesmas Sukasada II sudah di
timbang , 14,7 % balita berada di bawah garis merah. Semua balita bawah garis merah telah mendapatkan MP-ASI (Makanan
Pendamping ASI).Data di sajikan dalam tabel berikut
Tabel 5.10
JUMLAH BALITA YANG DI TIMBANG DAN BERADA DI BAWAH GARIS MERAH
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKASADA II
TAHUN 2018
BALITA
2 Wanagiri 190 180 370 157 150 307 82.54 83.49 83.01 0 0.00 0 0.00 0 0.00
3 Gitgit 151 143 294 117 113 230 77.49 79.47 78.45 0 0.00 2 0.18 2 0.09
4 Pegayaman 410 395 805 337 326 663 82.09 82.66 82.37 82 2.43 79 2.42 161 2.43
5 Pegadungan 113 105 219 97 86 183 85.75 82.09 83.99 8 0.82 10 1.15 18 0.98
6 Ambengan 226 186 412 182 153 335 80.53 82.00 81.20 6 0.33 10 0.65 16 0.48
JUMLAH
1,142 1,090 2,232 960 905 1,865 84,1 83,0 83,6 96 0.88 101 0.99 276 14,7
(KAB/KOTA)
3. Imunisasi
Pencapaian program imunisasi di Wilayah Kerja Puskesmas Sukasada II tahun 2018 disajikan
dalam tabel berikut
Tabel 5.11
PENCAPAIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PUSKESMAS SUKASADA II
TAHUN 2018
NO DESA
L P L+P
1 2 25 26 27 28 29 30
JUMLAH
(KAB/KOTA) 212 101.9 180 92.8 292 97.5
C. ANGKA KEMATIAN
Kematian Neonatal adalah jumlah kematian pada 4 minggu pertama (usia 27 hari)
per 1.000 kelahiran hidup. Berikut adalah jumlah kematian Neonatal yang ada di
wilayah Puskesmas Sukasada II Tahun 2018. ( Tabel 5.12 )
Tabel 5.12
KEMATIAN NEONATAL
NO DESA
LAKI-LAKI PEREMPUAN
1 Pancasari 2 1
2 Wanagiri 0 0
3 Gitgit 0 0
4 Pegayaman 0 0
5 Pegadungan 0 0
6 Ambengan 0 1
PUSKESMAS 2 2
Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saat bayi lahir sampai satu hari
sebelum ulang tahun pertama. Penyebab kematian bayi dibedakan menjadi faktor
endogen dan faktor eksogen. Kematian bayi endogen (kematian neonatal) adalah
kematian yang terjadi pada bulan pertama setelah bayi dilahirkan, umumnya
disebabkan oleh faktor bawaan. Sedangkan kematian eksogen adalah kematian bayi
yang terjadi antara usia 1 bulan sampai 1 tahun, umumnya disebabkan oleh faktor
yang berkaitan dengan factor lingkungan yang berpengaruh terhadap pola asuh anak.
Jumlah kematian bayi dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 5.13
KEMATIAN BAYI
NO DESA
LAKI-LAKI PEREMPUAN
1 Pancasari 2 1
2 Wanagiri 1 1
3 Gitgit 0 0
4 Pegayaman 0 1
5 Pegadungan 0 0
6 Ambengan 0 1
PUSKESMAS 3 4
Jumlah kematian balita adalah jumlah anak yang meninggal sebelum mencapai usia 5
tahun. Kematian balita bisa disebabkan oleh faktor-faktor seperti gizi, sanitasi,
penyakit menular dan kecelakaan. Jumlah kematian balita dapat dilihat pada tabel
5.14 berikut :
Tabel 5.14
Jumlah Kematian Balita Puskesmas Sukasada II Tahun 2018
KEMATIAN BALITA
NO DESA
LAKI-LAKI PEREMPUAN
1 Pancasari 0 0
2 Wanagiri 0 0
3 Gitgit 1 0
4 Pegayaman 0 0
5 Pegadungan 0 0
6 Ambengan 1 0
PUSKESMAS 2 0
Kematian ibu adalah kematian seorang ibu yang disebabkan kehamilan, melahirkan
atau nifas, bukan karena kecelakaan. Jumlah kematian ibu dapat dilihat pada tabel
5.15 berikut :
Tabel 5.15
Jumlah Kematian Ibu Puskesmas Sukasada II Tahun 2018
KEMATIAN IBU
NO DESA IBU
IBU HAMIL IBU NIFAS
BERSALIN
1 Pancasari 0 0 0
2 Wanagiri 0 0 0
3 Gitgit 0 0 0
4 Pegayaman 0 0 0
5 Pegadungan 0 0 0
6 Ambengan 0 0 0
PUSKESMAS 0 0 0
D. ANGKA KELAHIRAN
Jumlah kelahiran kasar menunjukkan bayi yang lahir dala kurun waktu satu tahun.
Jumlah kelahiran bayi dapat dilihat pada tabel 5.16 berikut :
Tabel 5.16
Jumlah kelahiran bayi di wilayah Puskesmas Sukasada II Tahun 2018
JUMLAH KELAHIRAN
1 Pancasari 53 2 53 44 0 44 97 2 97
2 Wanagiri 32 0 32 27 0 27 59 0 59
3 Gitgit 29 0 29 23 0 23 52 0 52
5 Pegadungan 19 1 20 20 1 21 39 2 41
6 Ambengan 31 0 31 29 1 30 60 1 61
A. PROMOSI KESEHATAN
1. PHBS
Pada tahun 2018 dilakukan pemantauan terhadap 1.260 rumah tangga dan
hasilnya 31,74% keluarga yang ber-PHBS. Cakupan PHBS per Desa disajikan dalam
tabel berikut :
Tabel 6.1
Cakupan PHBS Rumah Tangga di Puskesmas Sukasada II Tahun 2018
JML. RT JML. RT
PRESENTASE
NO Nama Desa YANG YANG BER-
(%)
DIPANTAU PHBS
1. Pancasari 210 RT 38 38,5%
2. Wanagiri 210 RT 37 39,5%
3. Gitgit 210 RT 104 45,2%
4. Pegayaman 210 RT 53 20,5%
5. Pegadungan 210 RT 97 30,4 %
6. Ambengan 210 RT 51 12,8 %
JUMLAH 1260 RT 400 31,74 %
2. Strata Posyandu
Posyandu di Wilayah kerja Puskesmas Sukasada II pada tahun 2018 yaitu sebanyak
32 posyandu yang terdiri dari 26 posyandu balita dan 6 posyandu lansia. Adapun strata
posyandu sebagai berikut :
a. Posyandu Balita
Posyandu Pratama sebanyak 4 posyandu, Posyandu Madya sebanyak 11
posyandu, Posyandu Purnama sebanyak 9 posyandu dan Posyandu Mandiri sebanyak
2 posyandu. Berikut adalah tabel strata posyandu per desa di Puskesmas Sukasada II
Tahun 2018 : ( Tabel 6.2 )
Tabel 6.2
Jumlah posyandu balita menurut strata di Puskesmas Sukasada II Tahun 2018
JUMLAH STRATA POSYANDU
NO DESA
POSYANDU PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI
1 Pancasari 3 - - 2 1
2 Wanagiri 3 - 1 2 -
3 Gitgit 4 4 - - -
4 Pegayaman 6 - 6 - -
5 Pegadungan 6 - - 5 1
6 Ambengan 4 - 4 - -
PUSKESMAS 26 4 11 9 2
b. Posyandu Lansia
Strata posyandu lansia di Puskesmas Sukasada II Tahun 2018 adalah semua (6)
posyandu berstrata Madya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 6.3
Jumlah posyandu lansia menurut strata di Puskesmas Sukasada II Tahun
2018
JUMLAH STRATA POSYANDU
NO DESA
POSYANDU PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI
1 Pancasari 1 - 1 - -
2 Wanagiri 1 - 1 - -
3 Gitgit 1 - 1 - -
4 Pegayaman 1 - 1 - -
5 Pegadungan 1 - 1 - -
6 Ambengan 1 - 1 - -
PUSKESMAS 6 - 6 - -
Berdasarkan able di atas dapat didapat informasi bahwa masih semua posyandu dengan
strata madya sehingga perlu dilakukan pembinaan terhadap posyandu lansia yang ada. Target
yang ingin dicapai adalah bahwa semua posyandu nantinya akan berstatus Mandiri dengan
meningkatkan peran serta masyarakat.
B. PENGENDALIAN PENYAKIT
a. TB Paru
Tabel 6.4
Jumlah kasus TB di wilayah Puskesmas Sukasada II Tahun 2018
JUMLAH
JUMLAH
SELURUH
NO DESA PENDUDUK L+P L+P
KASUS TB
L P L P
b. HIV/AIDS
AIDS
KELOMPOK HIV
NO L+P L+P
UMUR
L P L P
1 ≤4 TAHUN 0 0 0 0 0 0
2 5-14 TAHUN 0 0 0 0 0 0
3 15-19 0 0 0 0 0 0
TAHUN
4 20-24 0 0 0 0 0 0
TAHUN
5 25-49 1 1 2 1 1 2
TAHUN
6 ≥50 TAHUN 0 0 0 0 0 0
PUSKESMAS 1 1 2 1 1 2
c. Pneumonia
Pneumonia adalah infeksi akut yang mengenai jaringan paru (alveoli). Infeksi dapat
disebabkan oleh bakteri, virus maupun jamur. Populasi yang rentan terserang Pneumonia adalah
anak-anak usia kurang dari 2 tahun, usia lanjut lebih dari 65 tahun atau orang yang memiliki
masalah kesehatan (malnutrisi, gangguan imunologi). Jumlah kasus Pneumonia dapat dilihat
pada tabel berikut : Tabel 6.6
Tabel 6.6
Jumlah kasus pneumunia pada balita di Puskemas Sukasada II Tahun 2018
PENDERITA
JUMLAH DITEMUKAN
BALITA JUMLAH DAN
NO DESA L+P PERKIRAAN DITANGANI L+P
PENDERITA
L P (L+P) L P
d. Diare
Diare adalah penyakit yang terjadi ketika terjadi perubahan konsistensi feses selain dari
frekuensi buang air besar. Seseorang menderita diare apabila feses lebih berair dari biasanya
atau buang air besar tiga kali/lebih atau buang air besar yang berair tapi tidak berdarah dalam
waktu 24 jam. Diare merupakan salah satu penyebab utama kematian terutama pada anak-anak.
Berikut adalah jumlah penemuan kasus diare Tahun 2018 :
Table 6.7
Jumlah kasus Diare di Puskesmas Sukasada II Tahun 2018
JUMLAH
TARGET DIARE DITANGANI
NO DESA L+P %
PENEMUAN
L+P L P
2 Wanagiri 116 10 4 14
3 Gitgit 95 9 3 12
4 Pegayaman 178 23 13 36
5 Pegadungan 71 11 11 22
6 Ambengan 126 10 19 29
e. Kusta
a. Malaria
Demam Berdarah Dengue merupakan salah satu penyakit menular yang sampai saat ini
masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Penyakit ini disebabkan oleh virus Dengue yang
penularannya melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti yang hidup di genangan air bersih di
sekitar rumah. Faktor-faktor penyebab meningkatnya kasus DBD antara lain faktor lingkungan,
faktor sosial, faktor sarana kesehatan serta tenaga medis. Insidence Rate DBD pada tahun 2018
sebesar 0.5 per 100.000 penduduk. Berikut adalah jumlah kasus DBD di Puskesmas Sukasada II
Tahun 2018 :
Tabel 6.8
Jumlah kasus DBD di wilayah Puskesmas Sukasada II Tahun 2018
JUMLAH
NO DESA KASUS L+P MENINGGAL (L+P)
L P
1 Pancasari 0 0 0 0
2 Wanagiri 1 0 1 0
3 Gitgit 0 0 0 0
4 Pegayaman 0 0 0 0
5 Pegadungan 0 0 0 0
6 Ambengan 3 0 3 0
PUSKESMAS 4 0 4 0
a. Difteri
b. Pertusis
d. Tetanus Neonatorum
e. Campak
Terjadi dua kali Kejadian luar biasa kasus suspek Campak /campak di Puskesmas Sukasada
II Tahun 2018,namun semua kLB telah ditangani sesuai dengan protap.Adapun rincian kasus
campak pada tahun 2018 sebagai berikut
Tabel 6.9
MENINGGAL
JUMLAH
NO DESA KASUS L+P L+P
L P L P
1 Pancasari 0 0 0 0 0 0
2 Wanagiri 0 0 0 0 0 0
3 Gitgit 1 1 2 0 0 0
4 Pegayaman 14 18 32 0 0 0
5 Pegadungan 0 0 0 0 0 0
6 Ambengan 0 2 2 0 0 0
PUSKESMAS 15 21 36 0 0 0
f. Polio
a. Diabetes Mellitus
Sebesar 1,1,% penduduk menderita penyakit Diabetes Mellitus
Tabel 6.10
PELAYANAN KESEHATAN PENDERITA DIABETES MELITUS (DM) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA BULELENG
TAHUN 2018
b. Hipertensi
Sebesar 9,6 % penduduk menderita penyakit Hipertensi
Tabel 6.11
PELAYANAN KESEHATAN PENDERITA HIPERTENSI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA BULELENG
TAHUN 2018
1 Sukasada Sukasada II 1,478 1,510 2,988 1,291 87.3 1,191 78.9 2,482 83.1
JUMLAH (KAB/KOTA) 1,478 1,510 2,988 1,291 87.3 1,191 78.9 2,482 83.1
KESEHATAN LINGKUNGAN
Lingkungan merupakan salah satu variabel yang sering mendapat perhatian khusus dalam
menilai kondisi kesehatan masyarakat, variabel lainnya adalah faktor perilaku, pelayanan
kesehatan dan genetik. Keempat variabel di atas dapat menentukan baik buruknya status derajat
kesehatan masyarakat.
Cakupan Sarana Air Bersih untuk wilayah Puskesmas Sukasada II dari 6517 KK
yang ada, 6153 KK sudah mendapatkan akses air bersih. Sarana air bersih yang
digunakan antara lain ada yang menggunakan sumur gali, sumur bor, perlindungan mata
air dan PDAM. Secara kuantitas pemenuhan akan air bersih sudah mencapai target
94,41% dari target cakupan air bersih pedesaan 82%, dilihat dari target Puskesmas
Sukasada II sudah mencapai target.
C. Akses Jamban Sehat
Cakupan Jamban Sehat di Puskesmas Sukasada II tahun 2018 sudah mencapai 93,6 %,
jika dibandingkan dengan target cakupan jamban 77 %, berarti cakupan Jamban Sehat
Puskesmas Sukasada II sudah mencapai target, walaupun sudah mencapai target dilihat
dari cakupan jamban yang ada 93,6 % berarti masih ada KK yang belum memiliki
jamban, bagi KK yang tidak memiliki jamban untuk BAB mereka menumpang di KK
terdekat dan sebagian nya lagi warga yang tidak memiliki jamban, mereka BAB di kebun
dan juga sungai/telabah yang ada di dekat rumah mereka.
D. Pemeriksaan dan Pembinaan Tempat Pengolahan Makanan (TPM)
Pemeriksaan TPM dilakukan meliputi pemeriksaan: lokasi dan bangunan TPM,
fasilitas sanitasi (air bersih,pembuangan air limbah, toilet, tempat sampah, tempat cuci
tangan, tempat mencuci peralatan dan bahan makanan, peralatan pencegahan masuknya
serangga dan tikus), dapur, kondisi bahan makanan dan makanan jadi, pengolahan
makanan, penyimpanan makanan, peralatan dan kebersihan diri (Personal Hygiene)
penjamah makanan. Untuk Puskesmas Sukasada II terdapat 41 TPM. Dari 63 TPM yang
ada, sudah semua TPM diawasi dan dibina. TPM yang memenuhi syarat kesehatan yaitu
sebanyak 40 TPM (97,56%), bila dibandingkan dengan target yaitu 85%, maka
pencapaian pengawasan dan pembinaan TPM Puskesmas Sukasada II sudah mencapai
target yang ditetapkan.
A. ANALISA DATA
Profil Kesehatan Puskesmas Sukasada II memberikan gambaran secara garis besar
tentang kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Sukasada II tahun 2018. Profil ini juga
diharapkan sebagai bahan untuk mengevaluasi kinerja pembangunan kesehatan yang sangat
dibutuhkan bagi para penentu kebijakan dan perencanaan pembangunan kesehatan. Selain itu,
profil juga menjadi salah satu bahan untuk menilai pencapaian program yang diharapkan dapat
digunakan dalam melakukan perbaikan dari setiap program yang telah dilaksanakan. Data dan
informasi dalam profil disajikan dalam bentuk narasi, tabel.
Berdasarkan pemaparan yang disajikan di Profil Kesehatan Puskesmas Sukasada II, maka
dapat dianalisa data-data tersebut sebagai berikut :
1. Gambaran Umum
a. Secara Geografis wilayah kerja Puskesmas Sukasada II merupakan wilyah
pegunungan yang tidak semua akses bisa dilalui oleh kendaraan roda empat
sehingga masih terdapat kesulitan saat pelaksanaan kegiatan pelayanan
kesehatan terutama letak puskesmas yang berada di ujung selatan
kabupaten buleleng, sehingga masyarakat wilayah kerja yang jaraknya jauh
sulit untuk melakukan kunjungan ke puskesmas.
b. Dari sisi demografi Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Sukasada II s/d
bulan Desember tahun 2018 adalah 25.898 jiwa. Dengan rata-rata jumlah jiwa
per rumah tangga 3,79 jiwa dan kepadatan penduduk sebesar 0.32 perkilometer
persegi.secara umum masih belum merupakan masalah dari segi kesehatan
namun pada kenyataannya distribusi penduduk tidak merata sehingga
terjadi kepadatan hunian di beberapa desa / Dusun.
2. Sarana Kesehatan
a. Puskesmas Sukasada II adalah Puskesmas Non Rawat Inap yang hanya bisa
memberikan pelayanan saat jam kerja,sementara di luar jam kerja masyarakat
memanfaatkan fasilitas kesehatan swasta untuk menangani masalah kesehatannya
b. Dalam pelaksanaan kegiatan pelayanan,Puskesmas Sukasada II memiliki empat
Puskesmas Pembantu,2 Poskesdes,26 Posyandu Balita,24 Posbindu PTM dan 4
Posyandu Usila
c. Strata posyandu belum semua mandiri
d. Melihat kondisi geografis dari Puskesmas Sukasada II dan jarak tempuh ke
Rumah Sakit yang jauh maka dipandang perlu Puskesmas Sukasada II
segera di jadikan Puskesmas Rawat Inap
Saat ini, Indonesia tengah menghadapi tantangan besar yakni masalah kesehatan triple burden,
karena masih adanya penyakit infeksi, meningkatnya penyakit tidak menular (PTM) dan
penyakit-penyakit yang seharusnya sudah teratasi muncul kembali. Pada era 1990, penyakit
menular seperti ISPA, Tuberkulosis dan Diare merupakan penyakit terbanyak dalam pelayanan
kesehatan. Namun, perubahan gaya hidup masyarakat menjadi salah satu penyebab terjadinya
pergeseran pola penyakit (transisi epidemiologi). Tahun 2015, PTM seperti Stroke, Penyakit
Jantung Koroner (PJK), Kanker dan Diabetes justru menduduki peringkat tertinggi.
Sebuah pembelajaran berharga di era jaminan kesehatan nasional (JKN), anggaran banyak
terserap untuk membiayai penyakit katastropik, yaitu: PJK, Gagal Ginjal Kronik, Kanker, dan
Stroke. Selain itu, pelayanan kesehatan peserta JKN juga didominasi pada pembiayaan kesehatan
di tingkat lanjutan dibandingkan di tingkat dasar. Fakta ini perlu ditindaklanjuti karena
berpotensi menjadi beban yang luar biasa terhadap keuangan negara.
Meningkatnya PTM dapat menurunkan produktivitas sumber daya manusia, bahkan kualitas
generasi bangsa. Hal ini berdampak pula pada besarnya beban pemerintah karena penanganan
PTM membutuhkan biaya yang besar. Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan RI secara khusus
mengingatkan masyarakat untuk menjaga kesehatan melalui gerakan masyarakat hidup sehat
(GERMAS) guna mewujudkan masyarakat Indonesia sehat sesuai SDGs.
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) merupakan suatu tindakan sistematis dan
terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa dengan
kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup.
Pelaksanaan GERMAS harus dimulai dari keluarga, karena keluarga adalah bagian terkecil dari
masyarakat yang membentuk kepribadian. GERMAS dapat dilakukan dengan cara:
GERMAS merupakan gerakan nasional yang diprakarsai oleh Presiden RI yang mengedepankan
upaya promotif dan preventif, tanpa mengesampingkan upaya kuratif-rehabilitatif dengan
melibatkan seluruh komponen bangsa dalam memasyarakatkan paradigma sehat. Untuk
menyukseskan GERMAS, tidak bisa hanya mengandalkan peran sektor kesehatan saja. Peran
Kementerian dan Lembaga di sektor lainnya juga turut menentukan, dan ditunjang peran serta
seluruh lapisan masyarakat. Mulai dari individu, keluarga, dan masyarakat dalam
mempraktekkan pola hidup sehat, akademisi, dunia usaha, organisasi kemasyarakatan, dan
organisasi profesi dalam menggerakkan anggotanya untuk berperilaku sehat; serta Pemerintah
baik di tingkat pusat maupun daerah dalam menyiapkan sarana dan prasarana pendukung,
memantau dan mengevaluasi pelaksanaannya. Dalam kehidupan sehari-hari, praktik hidup sehat
merupakan salah satu wujud Revolusi Mental. GERMAS mengajak masyarakat untuk
membudayakan hidup sehat, agar mampu mengubah kebiasaan-kebiasaan atau perilaku tidak
sehat.
BAB II
Identifikasi Isu : Pelaksanaan Program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat ( GERMAS) di Wilayah kerja Puskesmas Sukasada II masih belum optimal
Letak dan Akses puskesmas tidak strategis dan medan yang dilalui cukup sulit
Isu yang diangkat : Pelaksanaan Program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) masih belum memenuhi target
Gagasan pemecahan Isu : Meningkatkan langkah- langkah Germas di Puskesmas dan tempat umum
NO Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterlibatan substansi mata Pelatihan Kontribusi Penguatan
terhadap visi misi nilai
organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Melaksana’kan Menyusun rancangan Aktifitas Akuntabilitas : setiap petugas dan pasien yang Meningkatkan Pelayanan
aktivitas fisik kegiatan fisik yang mengikuti kegiatan menjadi sehat secara fisik dan Sumber Daya Puskesmas
yang diselingi Mengajukan optimal dan mental Manusia( SDM), menguatkan
dengan unsur persetujuan kegiatan ke aktifitas Nasionalisme : tumbuhnya sikap saling menghargai melalui Tata nilai
kesenangan pimpinan psikologis dan mencintai diri sendiri terutama kesehatan pribadi pendidikan, Unit Kerja
“Senam jumat Menyiapkan sarana yang sehat Etika Publik ; kegiatan dilakukan secara efektif pelatihan, dan (PRIMA)
pagi, prosotan dan prasarana akan saat jam tertentu seperti hari jumat pagi, sehingga penegmbangan
dan ayunan Melaksanakan uji coba membantu tidak mengganggu pelayanan terhadap pasien yang Karir
bersama’ pada minggu pertama penatalaksna lain
Kegiatan pada hari an penyakit Komitmen Mutu : dapat menurunkan komplikasi
jumat saat jam senam kronis kronis PTM
pagi jam 6.30-7.30 (PTM) Anti Korupsi : kegiatan dilaksanakan selama 1
jam sebelum jam operasional puskesmas(07.30)
Menurunkan
tingkat stress
kepada
pasien dan
petugas
puskesmas
Membuat perencanaan
2 Memaksimalka Program Tercapainya Akuntabilitas : hasil kegiatan berupa laporan Mendukung visi Pelayanan
n kegiatan Koordinasi dengan Indicator indicator yang di periksa sesuai formulirr yang
puskesmas yaitu :
Puskesmas
PISPK pemegang program kesehatan ditetapkan menguatkan
PISPK untuk seperti tidak Nasionalisme : petugas kesehatan terjun ke desa- Memelihara dan Tata nilai
identifikasi masalah merokok di desa dengan medan sulit untuk mendata setiap Unit Kerja
meningkatkan
lapangan dalam anggota keluarga dan mengidentifikasi masalah (PRIMA)
Melaksanakan kegiatan rumah, kesehatan tanpa membeda-bedakan status. kesehatan individu,
PISPK berfokus pada persalinan di Etika Publik : kegiatan dilaku kan dengan
keluarga dan
daerah yang belum nakes, koodinasi dengan perangkat desa dan memberikan
optimal seperti daerah pemberantas edukasi yang dapat dipertanggungjawabakan kepada masyarakat dimana
dengan akses an TB paru, masyarakat,
menitikberatkan
kendaraan sulit perbaikan Komitmen Mutu : kegiatan efektif untuk
Melakukan evaluasi status gizi , mengidentifikasi masalah kesehatan di lapangan dan dari segi promotif
dan perencanan pengunaan meprioritaskan penanggulanganya
dan preventif
pemecahan masalah JKN dan Anti Korupsi : kegiatan sebatas pencatatan dasn
pemamfaatan identifikasi masalah pada indikator kesehatan
pelayanan keluarga, bukan memeberikan terapi/obat dan
kesehatan memberikan bingkisan agar mudah diterima oleh
yang masyarakat desa.
optimal.
3 Meningkatkan P ersiapan rancangan Tingkat Akuntabilitas : kualitas dan khasiat buah tertera di Memelihara dan Puskesmas
budaya makan dan pengajuan usul kesadaran daftar keterangan, sehingga pasti buah yang meningkatkan mendukung
buah denga n program termasuk dan bermamfaat bagi keseahatan. pelayanan program
program “ pengajuan pendanaan komsumsi Nasionalisme : mencintai buah lokal kesehatan yang pemerintah
Pojok Buah” Mempersiapkan sarana buah Etika Publik : merupakan pelayanan yang memberi bermutu dan
dan prasaran (dipilih bermanfaat nilai tambah kepada setiap pasien yang berkunjung. Mendorong melestarikan
buah lokal) meningkat Komitmen Mutu : buah disediakan setiap hari kemandirian /meningkatka
Melaksanakan uji coba pelayanan di area ruang tunggu pasien. masyarakat n konsumsi
kegiatan pada minggu Tercapainya Anti Korupsi : pasien mengambil buah secukupnya uantuk hidup buah lokal
pertama : target pada dan jujur, sehingga pasien lain tetap memperoleh. sehat
Pasien yang berkunjung bidang PTM
setelah mendapat
pelayanan dapat
mengambil buah 1 Merangsang
macam/ jenis di tempat masyarakat
yang disediakan dalam
Melaksanakan kegiatan meningkatka
Melakukan evaluasi tiap n sarana
minggu pelayanan
kesehatan
4 Edukasi ASI Membuat rencana Capaian ASI Akuntabilitas : pasien Ibu menyusui dicatat identitas Mendorong
ekslusif dengan kegiatan, koodinasi Ekslusif dan nomer telpnya kemandirian
dan dengan pimpinan unit 100% Nasionalisme : berperan dalam menciptakan masyarakat uantuk
mengupayakan dan koodinator program generasi unggul hidup sehat
upaya donor KB-KIA Etika Publik : khusus pasien Ibu menyusui yang
ASI akan menetek di ruang khusus yang tertutup
Menyiapkan ruang ASI
Komitmen Mutu : mengedukasi pasien dengan
dan mendata ibu
contoh2 yang mudah dimengeri secara awam
menyusui
Anti Korupsi : edukasi dilakukan secara sukarela
Melakukan kontak
dengan donor dan
penerima ASI
Akuntabilitas : target edukasi adalah usia dini, untuk
5 Tunas anti asap Perencanan Anak- anak menannamkan pola piker dan prilaku
Rokok dalam program kegiatan usia dini Nasionalisme : menjaga lingkungan bersih, hadir
program ( Koodinasi dengan mampu tepat waktu
dokter Kecil) pemegang memberi Etika Publik : dilaksanakan edukasi dengan konsep
program dokcil dampak ke Tanya jawab
Melaksanakan lingkungan Komitmen Mutu :anak usia dini dapat paham
kegiatan di keluarga bahaya rokok
sekolah Dasar mengenai Anti Korupsi : peduli lingkungan dan keluarga
bahaya rokok
dan
menurunkan
kebiasaan
merokok
dalam rumah Mendorong
kemandirian
masyarakat
uantuk hidup
sehat
6 Edukasi etika Membuat perencanaan Angka Akuntabilitas : Angka kejadian yang dilaporkan Meningkatkan
batuk dan dan pengajuan ke penyakit lebih rendah dari tahu laporan tahun sebelumnya kemandirian
memakai pimpinan unit kerja paru, ISPA Nasionalisme : menjaga kebersihan dan kesehatan masyarakat
masker dalam Menyiapkan alat daqn menurun linkungan hidup sehat
kegiatan bahan peraga Etika Publik : edukasi menggunakan teknik dan
Puskesmas Edukasi di puskesmas bahasa yang mudah dimengerti
Keliling dan tempat puskesmas Komitmen Mutu : diterapkan di lingkungan
keliling puskesmas dan tempat umum
Anti Korupsi : mencegah penyakit yang merugikan
kesehatan
7. Meningkatkn Mengadakan rencana Petugas mampu
kemampuan dan pegajuan program dan percaya diri
dalam ke atasan dalam melayani
komunikasi Melaksanakn kegitaan , pasien
dengan pasien pada hari kamis wisatawan asing Meningkatkan
dalam bertepatan dengan hari Sumber Daya Pelayanan
pelayanan, memakai pakaian adat Manusia( SDM), Puskesmas
dengan bali melalui menjadi
program : Setiap pegawai pendidikan, optimal dan
English Day” puskesmas wajib Akuntabilitas : setiap petugas baik medis maupun pelatihan, dan inovatif
mengucapkan petugas teknis telah memperkaya pengetahuan penegmbangan
komunikasi dalam komunikasi khususnya bahasa Inggris setiap harinya Karir
bahasi inggris sederhana Nasionalisme :memberikan citra bahwa masyarakat
saat kontak dengan Indonesia memiliki kemampuan komunikasi yang
sesame pegawai baik dalam pelayanan yang keseahtan dasar kepada
Evaluasi kegiatan seluruh lapisan masyarakat, termasuk wisatawan
asing.
Etika Publik ; komunikasi dengan pasien menjadi
tepat dan efektif yang tetap memperhatikan etika dan
keramah tamahan
Komitmen Mutu : Puskesmas siap meghadapi
perkembangan perkembangan jaman yang
menunjang pelayanan kesehatan dan pariwisata
daerah setempat
Anti Korupsi : semua petugas puskesmas tanpa
terkecuali wajib mengikuti kegiatan
KESEPAKATAN
KERTAS A4
SPASI 1.5
PENDAHULUAN :