Anda di halaman 1dari 49

RANCANGAN AKTUALISASI

TOP RANK: NILAI-NILAI DASAR PNS PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III
ANGKATAN III PADA KECAMATAN SUKASADA KABUPATEN
BULELENG TAHUN 2019

Disusun oleh:

Nama Peserta : I Gede Juli Suastika


NIP : 19850724 201902 1 001
Unit Kerja : Puskesmas Sukasada II
Coach : Made Dharma Putra, SS.MT.
Mentor : dr. Nyoman Ayu Andriani, M.Biomed

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


BKPSDM PROPINSI BALI
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, yang telah
memberikan kebahagian dan karunia sehingga penulis dapat menyelesaikan dengan baik
Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar (ANEKA) pada Puskesmas Sukasada II, Kabupaten
Buleleng, sebagai salah satu syarat kelulusan Latsar CPNS Kabupaten Buleleng Golongan III
Angkatan III tahun 2019.

Dalam menyusun rancangan aktualisasi ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan,


bantuan, dan dukungan dari banyak pihak sehingga laporan ini dapat terselesaikan. Oleh
karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Putu Agus Suradnyana, S.T. selaku Bupati Buleleng;


2. Bapak Dr. Ida Bagus Sedhawa SE, MSi selaku Kepala Badan Diklat Daerah Provinsi
Bali;
3. Bapak Made Dharma Putra, S.S, M.T. selaku pembimbing yang telah memberikan
bimbingan, saran, dan masukan sehingga laporan aktualisasi ini dapat terselesaikan;
4. Bapak dan ibu widyaiswara yang telah memberikan ilmunya yang sangat bermanfaat;
5. Ibu dr. Nyoman Ayu Andriani, M.Biomed, selaku mentor yang telah memberikan
dukungan dan masukan yang berguna bagi penulis;
6. Panitia pelaksana Latsar CPNS Golongan III Angkatan III dan IV;
7. Teman-teman diklat angkatan III yang telah memberikan masukan dan motivasi
kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa rancangan aktualisasi ini masih terdapat kekurangan karena
terbatasnya kemampuan dan pengetahuan penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
saran dan kritik demi perbaikan rancangan aktulisasi ini agar bermanfaat bagi orang banyak.

Denpasar, 29 Mei 2019

Penulis,

dr. I Gede Juli Suastika


LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR

RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PNS PELATIHAN DASAR


CPNS GOLONGAN III ANGKATAN III KABUPATEN BULELENG:

NAMA : dr. I GEDE JULI SUASTIKA


NIP : 19850724 201902 1 001
JABATAN : DOKTER UMUM
INSTANSI : PUSKESMAS SUKASADA II
JUDUL RANCANGAN : RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PNS
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN
III PADA PUSKESMAS SUKASADA KECAMATAN
SUKASADA KABUPATEN BULELENG TAHUN 2019

Telah disetujui dan memenuhi syarat untuk diujikan pada seminar Rancangan Aktualisasi
pada hari Rabu, tanggal 29 Mei 2019 di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
(BKPSDM) Propinsi Bali.

Denpasar, 28-05-2019
Atasan Langsung/Mentor, Widyaiswara Pembimbing/Coach

(dr. Nyoman Ayu Andriani, M.Biomed) (Made Dharma Putra, ST.MT.)


19701221 200604 2 010 NIP. 196603251989032004
LEMBAR PENGESAHAN

RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PNS


PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN
III PADA PUSKESMAS SUKASADA KECAMATAN
SUKASADA KABUPATEN BULELENG TAHUN 2019

Menyetujui,

Pembimbing Mentor

.Made Dharma Putra, SS.MT. dr. Nyoman Ayu Andriani, M.Biomed


NIP. 196210251989032004 19701221 200604 2 010

Penguji

Drs Ida Bagus Anom, MPd


NIP 195512311979031125
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………… i
LEMBAR PERSETUJUAN ……………………………………………………. ii
KATA PENGANTAR………………………………………………………….... iii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………….. iv
DAFTAR TABEL.................................................................................................
DAFTAR GAMBAR............................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................

A. Latar Belakang ………………………………………………………. 1


B. Tujuan Aktualisasi ……………………………………….. ....... 3
C. RuangLingkup …………………………………………………….... 3

BAB II RANCANGAN AKTUALISASI........................................................

A. Landasan Teori......…………………………………………………… 4
B. Rancangan Kegiatan Aktualisasi……………………………………... 6
C. Jadwal Kegiatan .....................................................................................6

BAB III RANCANGAN AKTUALISASI

A. Kegiatan-Kegiatan ............................................................................... 19

B. Jadwal Kegiatan ................................................................................... 19

BAB IV CAPAIAN AKTUALISASI

A. Bukti Hasil Output Kegiatan ................................................................

B. Catatan Pelaksanaan Kegiatan..............................................................


C. Foto-Foto Pelaksanaan Kegiatan ..........................................................

BAB V ANALISIS DATA ...................................................................................

VI SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN..........................................................................................
B. SARAN ................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut UU No.5 Tahun 2014, Aparatur Sipil Negara ( ASN ) adalah profesi bagi pegawai
negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi
pemerintah. ASN berfungsi sebagai perencana, sebagai pelaksana sekaligus sebagai
pengawas dan pengendali dalam pelaksanaan pembangunan bangsa. Pegawai ASN
melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, memberikan pelayanan publik yang
professional dan berkualitas serta mempererat persatuan dan kesatuan.

Tidaklah dapat dipungkiri bahwa saat ini banyak kalangan masyarakat yang merasakan dan
menilai bahwa kualitas pelayanan publik belum sepenuhnya sesuai dengan yang diinginkan,
karena terkesan berbelit-belit, prosedur yang tidak jelas, kualitas pelayanan yang kurang
baik dibandingkan dengan pelayanan sejenis yang diberikan oleh swasta, sehingga
memunculkan citra yang kurang positif terhadap ASN. Kinerja ASN saat ini masih banyak
kekurangan dalam melayani masyarakat.Banyak ASN yang dalam menjalankan tugasnya
kurang disiplin, kurang bertanggungjawab dengan pekerjaannya, lebih mementingkan
kepentingan pribadi dibanding kepentingan masyarakat dan banyak yang terjerumus dalam
kasus korupsi, kolusi dan nepotisme.

Sesuai Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI nomor 38 dan 39 tahun
2014 tentang Pedoman Penyelenggaraan Prajabatan Golongan I dan II dan golongan III,
maka Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan (DIKLAT) Prajabatan dilaksanakan
dengan Pola Baru. Adanya DIKLAT Prajabatan pola baru ini juga diharapkan dapat
membentuk kader ASN yang berkualitas berlandaskan pada nilai-nilai dasar yang meliputi:
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi yang dapat
diakronimkan menjadi ANEKA. Dengan demikian peserta diklat prajabatan dapat menjadi
Aparatur Sipil Negara yang profesional sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik,
dan perekat dan pemersatu bangsa.

Pemerintah berperan penting dalam merubah perilaku ASN yang kurang professional dalam
menjalankan tugasnya. Melalui perekrutan CPNS yang jujur itu menjadi modal dasar untuk
menciptakan kinerja ASN yang bersih dan berkualitas.Sehingga diberlakukan Diklat
Prajabatan pola baru untuk menanamkan nilai-nilai dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
publik, Komitmen mutu, Anti korupsi sebagai seperangkat prinsip yang menjadi landasan
dalam menjalankan profesi sebagai ASN.

Setelah mempelajari kelima nilai dasar, peserta diklat dituntut untuk memiliki nilai-nilai
dasar tersebut sebagai prinsip yang menjadi landasan dalam menjalankan profesi sebagai
ASN. Aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN dapat dilaksanakan dengan baik maka
peserta diklat perlu membuat rancangan aktualisasi kelima dasar tersebut dan kemudian
dituangkan dalam suatu dokumen rancangan aktualisasi yang kemudian akan dilaksanakan
di tempat tugas.

Saat ini peserta Latsar ditugaskan pada Puskesmas Sukasada II Kabupaten Buleleng.
Kesehariannya, penulis menjadi dokter umum di Puskesmas tersebut. Sebagaimana kita
ketahui puskesmas merupakan sarana pelayanan kesehatan dasar tingkat pertama. Hal ini
berarti peserta diklat memiliki peran untuk meningkatkan kemampuan peserta didik sesuai
dengan jenjang yang saat ini mereka tempuh.. Peran dan tugas ini tidaklah sederhana.
Namun penerapan prinsip dasar ANEKA diharapkan dapat mendorong terwujudnya kualitas
pelayanan yang diberikan peserta bagi masyarakat, dapat ditingkatkan secara bertahap,
berkesinambungan dan berkelanjutan.

B. Tujuan Aktualisasi
Tujuan Aktualisasi nilai-nilai dasar profesi pegawai negeri sipil ini adalah untuk:

1. Memahami lebih dalam tentang nilai-nilai profesi pegawai negeri sipil yang

mencangkup Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik, Komitmen mutu, dan Anti

korupsi (ANEKA).

2. Memperoleh pengalaman nyata tentang penerapan nilai dasar ANEKA dalam bentuk

Sikap dan Perilaku dan Disiplin, dalam Kedudukan dan perannya sebagai anggota

ASN yang akan diterapkan di instansi tempat bekerja nantinya.

3. Penerapan aktualisasi kelima nilai dasar yang diperoleh dari Latsar CPNS golongan
III angkatan IV

C. Ruang Lingkup

Berdasarkan SK Bupati Kabupaten Buleleng, penulis ditugaskan sebagai dokter pada

puskesmas Sukasada II . Dalam Kegiatan aktualisasi, Penugasan berdasarkan Sasaran Kinerja

Pegawai (SKP) akan dijabarkan dalam 3 kegiatan. Selain itu, penulis juga memiliki 1 tugas
dari atasan, dan 5 inisiatif tugas yang disetujui atasan untuk diaktualisasikan. Dengan

demikian, lingkup kegiatan aktualisasi ini diturunkan dari 3 sumber, yaitu SKP, tugas atasan,

dan inisiatif atas persetujuan atasan dalam melaksanakan tugas sebagai dokter Puskesmas

Sukasada II Kabupaten Buleleng.

PROFIL UNIT KERJA

Nama Unit Kerja : Puskesmas Sukasada II

Pimpinan Unit Kerja : dr. Nyoman Ayu Andriani, M.Biomed

D. TUGAS POKOK, FUNGS DAN WEWENANG DI PUSKESMAS

Berdasarkan SK Kepala Puskesmas Sukasada II NOMOR: 113/SK/SKSDII/I/2017 tentang


uraian tugas pokok, fungsi dan wewenang petugas Puskesmas Sukasada II

a. Sebagai Penanggung Jawab Mutu Puskesmas, mengkoordinir seluruh kegiatan


manajemen mutu di Puskesmas
b. Melaksanakan tugas pelayanan kepada pasien Puskesmas.
c. Membantu manajemen dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Puskesmas.
d. Membantu manajemen membina staf dalam pelaksanaan tugas sehari-hari.
e. Membantu menyusun perencanaan kegiatan Puskesmas.
f. Membantu manajemen dan memonitor dan mengevaluasi kegiatan puskesmas.
g. Membina petugas dalam meningkatkan mutu pelayanan (QA).
h. Membina perawat bidan dalam pelaksanaan MTBS.
i. Membantu manajemen melakukan supervisi dalam pelaksanaan kegiatan di Puskesmas
induk, Pustu, Pusling, Poskesdes, Posyandu dan di Masyarakat.
j. Mengkoordinir kegiatan Sistem Informasi Kesehatan
k. Menyusun laporan tahunan. Profil kesehatan, dibantu staf yang lain
l. Mengikuti seminar profesi atau kursus atau pelatihan dalam rangka peningkatan mutu
SDM

E. VISI MISI UNIT KERJA

VISI DAN MISI

Visi
Terwujudnya masyarakat Buleleng yang mandiri, sejahtera dan berdaya saing belandaskan Tri
Hita karana

Visi itu bermakna :

1. Mandiri mengandung makna: Kemampuan Pemerintah Daerah bersama masyarakat


Buleleng mengelola pembangunan daerah sesuai kewenangan berdasarkan peraturan
perundangan yang berlaku.
2. Sejahtera mengandung makna: Terpenuhinya hak dasar masyarakat untuk kehidupan
yang berkualitas.
3. Berdaya Saing mengandung makna: Kemampuan daerah dalam mengatasi tantangan
dengan memanfaatkan potensi dan keunggulan komparatif dan kompetitif untuk
peningkatan nilai tambah daerah.
4. Berlandaskan Tri Hita Karana mengandung makna: Berlandaskan hubungan yang
harmonis antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan lingkungan alam dan isinya,
dan manusia dengan manusia.

Misi
1. Meningkatkan sumber daya manusia di bidang kesehatan melalui pendidikan, pelatihan
dan penghembangan karir
2. Meningkatkan kinerja dan disiplin kerja tenaga kesehatan
3. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau
4. Mewujudkan lingkungan yang sehat, aman dan nyaman
5. Mendorong kemandirian masyarakat uantuk hidup sehat
6. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat

MOTTO
Kesehatan anda kebahagian kami

SLOGAN
C : cepat
E : efesien dan efektif
R : ramah
I : iklas
A : akuntable

TATA NILAI
1. PROFESIONAL : memiliki kompetensi dan kemampuan dalam memberikan pelayanan
kesehatan yang terbaik
2. RAMAH : memiliki sikap yang sopan dan santun kepanda masyarakat dan rekan kerja
3. INOVATIF : memiliki kemampuan untuk bekerja mandiri dengan ide- ide kreatif serta
memberi terobosan bagi peningkatan pelayanan kesehatan
4. MALU : memiliki budaya malu bila tidak melaksanakan tugas dengan sebaik- baiknya
5. AKUNTABEL : memberikan pelayanan kesehatan sesuai pedoman dan standar pelayanan
yang ditetapkan, dapat diukur dan dipertanggungjawabkan.
F. GAMBARAN UMUM UNIT KERJA

Puskesmas Sukasada II mulai beroperasi sejak tanggal 11 Februari 1985. Gedung


Puskesmas Sukasada II terdiri dari 1 Gedung baru 2 lantai, 1 gedung UGD baru 1 lantai,
1 gedung lama dan 1 perumahan untuk dokter. Lantai 1 digunakan sebagai ruang
pendaftaran, Ruang Periksa, apotek, Ruang Tindakan, ruang konsultasi, Ruang
KIA,ruang imunisasi, ruang Laboratorium, Pojok laktasi, ruang gigi, gudang obat, dan
ruang sterilisasi. Lantai 2 digunakan sebagai ruang Kepala Puskesmas,ruang staf, ruang
pertemuan, ruang computer. Gedung lama dipergunakan sebagai ruang
Gynaecologi/IVA,Ruang lansia,Ruang Inventaris dan gudang. Sedangkan gedung UGD
baru digunakan untuk pelayanan tindakan dan gawat darurat.

DATA GEOGRAFIS
Pusat Kesehatan Masyarakat ( Puskesmas ) Sukasada II berada di Desa Pancasari, Kecamatan
Sukasada, Kabupaten Buleleng. Wilayah kerja yang terdiri dari enam desa dan 25 dusun
merupakan daerah yang 70% nya merupakan daerah pegunungan atau dataran tinggi sehingga
medan kerja kami relatif sulit. Dengan luas wilayah 80.07 km2 sarana transportasi untuk
menuju Puskesmas Sukasada II dapat dilalui jalan darat roda empat namun untuk mencapai
seluruh wilayah kerjanya ada yang hanya dapat dicapai dengan roda dua atau hanya dengan
berjalan kaki saja.
Batas-batas wilayah kerja Puskesmas Sukasada II adalah sebagai berikut :
 Sebelah Utara : Kelurahan Sukasada
 Sebelah Selatan : Desa Candi Kuning Kecamatan Baturiti
 Sebelah Barat : Desa Munduk Kecamatan Banjar
 Sebelah Timur : Desa Lemukih Kecamatan Sawan

Wilayah kerja Puskesmas Sukasada II terdiri dari enam desa dan 25 dusun yaitu :
1. Desa Pancasari, terdiri dari 5 dusun yaitu :
a. Dusun Buyan
b. Dusun Peken
c. Dusun Dasong
d. Dusun Karma
e. Dusun Lalanglinggah
2. Desa Wanagiri, terdiri dari 3 dusun yaitu :
a. Dusun Yeh Ketipat
b. Dusun Bhuanasari
c. Dusun Asah Panji
3. Desa Gitgit, terdiri dari 4 dusun yaitu :
a. Dusun Pumahan
b. Dusun Gitgit
c. Dusun Perenan Bunut
d. Dusun Wirabhuana
4. Desa Pegayaman, terdiri dari 5 dusun yaitu:
a. Dusun Kubu
b. Dusun Kubu Lebah
c. Dusun Barat Jalan
d. Dusun Timur Jalan
e. Dusun Amertasari
5. Desa Pegadungan, terdiri dari 4 dusun yaitu :
a. Dusun Pegadungan
b. Dusun Batudingding
c. Dusun Long Segeha
d. Dusun Pasut Katiasa
6. Desa Ambengan, terdiri dari 4 dusun yaitu :
a. Dusun Ambengan
b. Dusun Bukit Balu
c. Dusun Jembong
d. Dusun Pebantenan
A. DATA DEMOGRAFIS
Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Sukasada II s/d bulan Desember tahun 2018
adalah 25.898 jiwa. Dengan rata-rata jumlah jiwa per rumah tangga 3,79 jiwa dan kepadatan
penduduk sebesar 0.32 perkilometer persegi
Tabel 1.1
Jumlah Penduduk per Desa di wilayah Kerja Puskesmas Sukasada II Tahun 2018

JUMLAH JIWA
NO DESA JUMLAH KK
L P
1 Pancasari 2.289 2.283 1.107
2 Wanagiri 1.913 1.995 915
3 Gitgit 1.924 1.965 1.080
4 Pegayaman 3.345 3.294 1.493
5 Pegadungan 1.389 1.404 711
6 Ambengan 1.985 2.112 1.211

JUMLAH 12.845 13.053 6.517

B. PERILAKU MASYARAKAT
Untuk menggambarkan keadaan perilaku masyarakat yang berpengaruh terhadap derajat
kesehatan, akan disajikan tiga indikator yaitu presentase Rumah Tangga ber PHBS (Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat), Posyandu serta Poskesdes.
1. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas
kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang
kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan di masyarakat. Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan
mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan
kesehatan di masyarakat. PHBS pada tatanan rumah tangga dinilai berdasarkan indikator
yang meliputi 10 indikator PHBS di rumah tangga :
a. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
b. Memberi ASI Eksklusif
c. Menimbang bayi dan balita setiap bulan ke posyandu
d. Menggunakan air bersih
e. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
f. Menggunakan jamban sehat
g. Memberantas jentik nyamuk seminggu sekali
h. Makan sayur dan buah setiap hari
i. Melakukan aktivitas fisik setiap hari
j. Tidak merokok di dalam rumah
Pada tahun 2018, cakupan rumah tangga yang ber PHBS di wilayah Puskesmas Sukasada II yaitu
sebanyak 400 RT (31,74%) dari 1260 RT yang dipantau. Uraian cakupan rumah tangga yang ber
PHBS per desa di wilyah kerja Puskesmas Sukasada II, dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 1.2
Cakupan Rumah Tangga ber-PHBS di Puskesmas Sukasada II Tahun 2018
JML. RT JML. RT
PRESENTASE
NO NAMA DESA YANG YANG BER-
(%)
DIPANTAU PHBS
1. Pancasari 210 RT 38 18,09%
2. Wanagiri 210 RT 57 27,14%
3. Gitgit 210 RT 104 49,52%
4. Pegayaman 210 RT 53 25,23%
5. Pegadungan 210 RT 97 46,19 %
6. Ambengan 210 RT 51 24,28 %
JUMLAH 1260 RT 400 31,74 %

SARANA KESEHATAN

A. Puskesmas
Puskesmas Sukasada II merupakan Puskesmas Non Rawat Inap yang memberikan pelayanan
yang bersifat Promotif,Preventif,kuratif dan rehabilitative. Dalam melaksanakan kegiatan
program,di Puskesmas Sukasada II terdapat fasilitas satu unit mobil puskesmas keliling dan satu
unit mobil ambulance.Puskesmas Sukasada terletak di Desa Pancasari.
B. Puskesmas Pembantu
Terdapat 4 Puskesmas pembantu di wilayah kerja Puskesmas Sukasada II yaitu : Puskesmas
Pembantu di Desa Gitgit,Pegayaman,Pegadungan dan Ambengan
C. Posyandu
Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM (Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat).
Posyandu menyelenggarakan minimal 5 program prioritas yaitu Kesehatan Ibu dan Anak,
Keluarga Berencana, Perbaikan Gizi, Imunisasi dan Penanggulangan Diare. Untuk
meningkatkan kualitas posyandu telah dilakukan pengelompokkan posyandu ke dalm 4 tingkat
perkembangan yaitu Posyandu Pratama, Posyandu Madya, Posyandu Purnama dan Posyandu
Mandiri. Data perkembangan posyandu di wilayah kerja Puskesmas Sukasada II dapat dilihat
pada tabel berikut

Tabel 2.1
Data Perkembangan Posyandu di wilayah Puskesmas Sukasada II Tahun 2018
JUMLAH TINGKAT PERKEMBANGAN POSYANDU (STRATA)
NO DESA
POSYANDU PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI
1 Pancasari 3 - - 2 1
2 Wanagiri 3 - 1 2 -
3 Gitgit 4 4 - - -
4 Pegayaman 6 - 6 - -
5 Pegadungan 6 - - 5 1
6 Ambengan 4 - 4 - -
PUSKESMAS 26 4 11 9 2

D. Poskesdes
Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) adalah upaya kesehatan bersumber masyarakat dan
dibentuk di desa dalam rangka menyediakan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat
desa. Poskesdes adalah salah satu bentuk UKM (Upaya Kesehatan Masyarakat) yang
dimiliki oleh desa siaga yaitu desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan
kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan,
bencana dan kegawat daruratan kesehatan secara mandiri. Terdapat dua poskesdes di
wilayah kerja Puskesmas Sukasada II yaitu di Desa Wanagiri dan Pegayaman.

SUMBER DAYA KESEHATAN

Untuk memberikan pelayanan kesehatan yang optimal suatu instansi harus ditunjang oleh sumber daya
manusia yang profesional di bidangnya. Berdasarkan analisa tenaga kesehatan yang terdapat di
Puskesmas Sukasada II, ketenagaan yang terdapat di Puskesmas Sukasada II kurang memadai dari segi
kwantitas. Hal ini dapat dilihat masih ada beberapa tenaga yang memegang lebih dari satu program
Puskesmas. Berdasarkan uraian tersebut, maka seyogyanya Puskesmas Sukasada II membutuhkan
tambahan tenaga kesehatan sesuai dengan bidang yang diperlukan oleh PuskesmasSukasada II. Untuk
lebih jelasnya tentang ketenagaan di Puskesmas Sukasada II dapat dilihat pada Tabel berikut

Tabel 3.1

Daftar Sarana Kesehatan dan Ketenagaan di Puskesmas Sukasada II tahun 2018

Sarana Kesehatan dan Yang ada Status


No Ket
Jenis Ketenagaan Sekarang Kepegawaian

I Puskesmas Induk

A. Medis

1. Dokter Umum 4 PNS 2 CPNS

2. Dokter Gigi 1 PNS

B. Keperawatan

1. Perawat

a. S1 Keperawatan 3 PNS

a. D III Keperawatan 3 PNS

2. Perawat Gigi

a. DIII 1 PNS

3. Bidan

a. D IV Kebidanan 0 TIDAK ADA

b. D III Kebidanan 6 5 PNS 1PTT

c. D I Kebidanan 0

C. Kefarmasian

1. Apoteker 0 TIDAK ADA

2. Asisten Apoteker 0 TIDAK ADA

D. Gizi

1. S1 Gizi/Sederajat 0 TIDAK ADA

2. DIII Gizi 1 PNS


E. Kesehatan Masyarakat

1. S 1 Kes. Mas. 1 CPNS

2. D III Kes.Ling 1 PNS

F. Keteknisian Medis

KONTRAK dan
1. Analis Kimia 2 CPNS

F. Tenaga Lain-lain

1. Sarjana/Sederajat 0 KONTRAK

2 PNS,
2. SLA/Sederajat 5 4 Kontrak/Honor

3. < SLA/Sederajat 1 PNS

4. Cleaning Cervice 1 KONTRAK

II Puskesmas Pembantu

A. Bidan

1. D1 Kebidanan 0 TIDAK ADA

2. D3 Kebidanan 3 2 PNS, 1 PTT

B. Perawat

1. S1 Perawat 1 PNS

III POSKESDES

1. D1 Kebidanan 0 TIDAK ADA

2. D3 Kebidanan 2 2 PTT

Jumlah 32

PEMBIAYAAN KESEHATAN

A. Cakupan Jaminan Kesehatan Penduduk


Tabel 4.1
CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN PENDUDUK MENURUT JENIS JAMINAN
KABUPATEN/KOTA BULELENG
TAHUN 2018

PESERTA JAMINAN KESEHATAN


NO JENIS KEPESERTAAN
JUMLAH %
1 2 3 4

PENERIMA BANTUAN IURAN (PBI)

1 PBI APBN 18,543 71.6

2 PBI APBD 0.0

SUB JUMLAH PBI 18,543 71.6

NON PBI

1 Pekerja Penerima Upah (PPU) 0.0

Pekerja Bukan Penerima Upah


2 1,007 3.9
(PBPU)/mandiri

3 Bukan Pekerja (BP) 0.0

SUB JUMLAH NON PBI 1,007 3.9

JUMLAH (KAB/KOTA) 19,550 75.5

B. Dana Desa
Tabel 4.2
PERSENTASE DESA YANG MEMANFAATKAN DANA DESA UNTUK KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA BULELENG
TAHUN 2018

DESA
NO KECAMATAN PUSKESMAS
YG MEMANFAATKAN DANA
JUMLAH %
DESA UNTUK KESEHATAN
1 2 3 4 5 6
1 Sukasada Sukasada II 6 6 100.0

JUMLAH (KAB/KOTA) 6 6 100.0

C. Anggaran Kesehatan
Salah satu komponen sumber daya yang diperlukan dalam menjalankan pembangunan
kesehatan adalah pembiayaan kesehatan. Dalam melaksanakan upaya pembangunan kesehatan
diperlukan pembiayaan, baik yang bersumber dari pemerintah maupun masyarakat termasuk
swasta. Pembiayaan kesehatan yang bersumber dari pemerintah terdiri atas APBD kesehatan
meliputi APBD Propinsi dan APBD Kabupaten/Kota, APBN Kesehatan meliputi APBN Propinsi
dan kabupaten/kota termasuk pinjaman hutang luar negeri (PHLN).
Pada Tahun 2018 total anggaran kesehatan untuk Puskesmas Sukasada II berjumlah Rp.
2.063.572.034 ( dua milyar enam puluh tiga juta limaratus tujuh puluh dua ribu tiga puluh empat
rupiah ) yang berasal dari APBD Kabupaten,Kapitasi JKN dan BOK. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.3
Anggaran kesehatan Puskesmas Sukasada II Tahun 2018

SUMBER BIAYA
NO JUMLAH KET

1 Kapitasi JKN Rp. 1.480.047.034


2 BOK Rp. 583.525.000
TOTAL SUMBER
Rp. 2.063.572.034
PEMBIAYAAN

KESEHATAN KELUARGA

A. STATUS GIZI MASYARAKAT

1. Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)


Berat badan lahir rendah (<2.500 gram) merupakan salah satu faktor utama yang berpengaruh
terhadap kematian bayi. Berikut adalah jumlah bayi dengan BBLR di Puskesmas Sukasada II
Tahun 2018 :
Tabel 5.1

Jumlah bayi dengan BBLR DI Puskesmas Sukasada II Tahun 2018

JUMLAH BAYI BARU


LAHIR LAHIR BBLR
NO DESA HIDUP L+P DITIMBANG L+P

L P L P L P L+P

1 Pancasari 56 40 96 56 40 96 5 1 6

2 Wanagiri 34 21 55 34 21 55 1 0 1

3 Gitgit 29 23 52 29 23 52 0 0 0

4 Pegayaman 79 50 129 79 50 129 7 6 13

5 Pegadungan 19 20 39 19 20 39 0 0 0

6 Ambengan 32 26 58 32 26 58 3 3 6

PUSKESMAS 249 180 429 249 180 429 16 10 26

2. Pemantauan Status Gizi Balita di Timbang (D/S)

Status gizi balita merupakan salah satu indikator tingkat kesejahteraan masyarakat. Berikut
adalah tabel status gizi di Puskesmas Sukasada II Tahun 2018 :
Tabel 5.2

Jumlah balita yang ditimbang dan jumlah BGM pada balita di wilayah Puskesmas Sukasada II Tahun 2018.

BALITA

JUMLAH BALITA DITIMBANG BGM


NO DESA DILAPORKAN (S) JUMLAH (D) % (D/S) L P L+P
JU JU
JUMLA
L P L+P L P L+P L P L+P ML % ML % %
H
AH AH
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Pancasari 254 247 501 195 194 389 76.82 78.43 77.61 0 0.00 0 0.00 0 0.00

2 Wanagiri 190 180 370 157 150 307 82.54 83.49 83.01 0 0.00 0 0.00 0 0.00

3 Gitgit 151 143 294 117 113 231 77.49 79.47 78.45 0 0.00 2 0.18 2 0.09

4 Pegayaman 410 395 805 337 326 663 82.09 82.66 82.37 82 2.43 79 2.42 161 2.43

5 Pegadungan 113 105 219 97 86 184 85.75 82.09 83.99 8 0.82 10 1.15 18 0.98

6 Ambengan 226 186 412 182 153 335 80.53 82.00 81.20 6 0.33 10 0.65 16 0.48

JUMLAH 1,142 1,090 2,232 960 905 1,865 84,1 83,0 83,6 96 0.88 101 0.99 276 14,7
(KAB/KOTA)
B. PELAYANAN KESEHATAN

1. Kesehatan Ibu
Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil yaitu meliputi Pemeriksaan Ibu Hamil K1, K4, Persalinan
ditolong tenaga kesehatan, Pemberian tablet Fe1 dan Fe3 untuk ibu hamil. Cakupan pemeriksaan
ibu hamil K1 pada tahun 2018 dilaporkan sebesar 112,8 % lebih tinggi dari target K1 sebesar
100%. K4 hanya mencapai 102,5 %,lebih tinggi juga dari target (target : 98 %).uraian ini
dijabarkan pada table berikut

Tabel 5.3

TABEL CAKUPAN PEMERIKSAAN IBU HAMIL K1 DAN K4


DI PUSKESMAS SUKASADA II
TAHUN 2018

IBU HAMIL

NO DESA PUSKESMAS K1 K4
JUMLAH
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Pancasari Sukasada II 72 84 116.7 78 108.3
2 Wanagiri 58 62 106.9 62 106.9
3 Gitgit 63 63 100.0 63 100.0
4 Pegayaman 96 110 114.6 102 106.2
5 Pegadungan 44 48 109.1 40 90.9
6 Ambengan 66 72 109.1 71 107.6

JUMLAH (KAB/KOTA) 406 458 112.8 416 102.5

Dalam rangka pencegahan anemia pada ibu hamil, di Kabupaten Buleleng dilaksanakan program
pemberian Tablet Fe kepada Ibu Hamil sebanyak tiga kali selama kehamilannya,. Ibu hamil
mendapatkan tablet besi (Fe1) dan Fe3 di Puskesmas Sukasada II, dilaporkan sebagai berikut :
Fe1 sebanyak 112,8 % dan Fe3 sebanyak 102,5 %.
Cakupan Pemberian Tablet Fe terlihat pada tabel berikut
Tabel 5.4
TABEL CAKUPAN PEMBERIAN TABLET BESI Fe1 DAN Fe3 PADA IBU HAMIL
DI PUSKESMAS SUKASADA II
TAHUN 2018

JUMLAH IBU FE1 (30 TABLET) FE3 (90 TABLET)


NO DESA
HAMIL JUMLAH % JUMLAH %
1 2 4 5 6 7 8
1 Pancasari 72 84 116.7 78 108.3

2 Wanagiri 58 62 106.9 62 106.9

3 Gitgit 63 63 100 63 100

4 Pegayaman 196 110 1 102 106.2

5 Pegadungan 44 48 93.18 40 90.9

6 Ambengan 66 72 80.21 71 107.6


JUMLAH 112.8 416 102.5
406 458
(KAB/KOTA)

Cakupan persalinan ditolong oleh Tenaga Kesehatan pada tahun 2018 dilaporkan 99,1 % ,masih
ada persalinan dilakukan di rumah /dukun bersalin.Cakupan persalinan ditolong tenaga
kesehatan terlihat pada tabel berikut
Tabel 5.5

CAKUPAN PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN


DI PUSKESMAS SUKASADA II
TAHUN 2018

IBU BERSALIN/NIFAS
PERSALINAN MENDAPAT YANKES IBU NIFAS
NO DESA
JUMLAH DITOLONG NAKES NIFAS MENDAPAT VIT A
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 9 10 11 12 13 14 15
1 Pancasari 91 97 106.6 97 106.6 97 106.59

2 Wanagiri 65 58 89.2 58 89.2 58 89.23

3 Gitgit 71 52 73.2 52 73.2 52 73.24

4 Pegayaman 153 132 86.3 141 92.2 141 92.16

5 Pegadungan 37 41 110.8 41 110.8 41 110.81

6 Ambengan 76 61 80.3 61 80.3 61 80.26


JUMLAH (KAB/KOTA) 429 425 99.1 429 100 429 100

2. Kesehatan Anak
Jumlah Bayi lahir hidup di wilayah kerja Puskesmas Sukasada II sebanyak 429 dan
100 % di timbang, hasilnya adalah bayi dengan berat badan lahir rendah sebesar 6 %. Bayi
dengan BBLR neonatus tersebut semuanya sudah ditangani sesuai dengan prosedur yang ada.
Data di sajikan dalam tabel berikut
Tabel 5.6

DATA BAYI LAHIR HIDUP, BAYI BARU LAHIR DITIMBANG DAN BBLR
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKASADA II
TAHUN 2018

BAYI BARU LAHIR DITIMBANG BBLR


JUMLAH LAHIR
NO DESA HIDUP L P L+P L P L+P
L P L+P JML % JML % JML % JML % JML % JUMLAH %
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Pancasari 56 40 96 56 100 40 100.0 96 100.0 5 5.7 1 2.3 6 4.1

2 Wanagiri 34 21 55 34 100 21 100.0 55 100.0 1 3.1 0 0.0 1 1.7

3 Gitgit 29 23 52 29 100 23 100.0 52 100.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0

4 Pegayaman 79 50 129 79 100 50 100.0 129 100.0 7 4.2 6 11.0 13 7.6

5 Pegadungan 19 20 39 19 100 20 100.0 39 100.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0

6 Ambengan 32 26 58 32 100 26 100.0 58 100.0 3 6.5 3 10.3 6 8.3


JUMLAH
249 180 429 249 100 180 100.0 429 100.0 16 6 10 6 26 6
(KAB/KOTA)

Kunjungan Bayi di wilayah kerja Puskesmas Sukasada II tahun 2018 mendapatkan pelayanan Kesehatan dilaporkan sudah mencapai
95,1 % di sajikan dalam tabel berikut
Tabel 5.7
CAKUPAN KUNJUNGAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKASADA II
TAHUN 2018
KUNJUNGAN BAYI
NO DESA
L P JUMLAH %
1 PANCASARI 53 48 101 96,2
2 WANAGIRI 23 34 57 95,10
3 GITGIT 33 23 56 98,2
4 PENGAYAMAN 62 67 129 93,5
5 PEGADUNGAN 16 18 34 94,4
6 AMBENGAN 30 41 71 94,7
PUSKESMAS 217 231 448 95,1

Cakupan Bayi yang diberi ASI eksklusif di WILAYAH KERJA PUSKESMAS Sukasada II tahun 2018 dilaporkan
sebesar 85,4 %.Data cakupan jumlah bayi yang diberikan ASI Ekslusif di sajikan dalam tabel berikut
Tabel 5.8
DATA CAKUPAN JUMLAH BAYI YANG DEBERIKAN ASI EKSLUSIF
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKASADA II
TAHUN 2018
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF
JUMLAH BAYI
USIA 0-6 BULAN
NO DESA 0-6 BULAN
L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Pancasari
39 30 69 41 82.00 24 80 65 81.25
2 Wanagiri
18 25 43 15 83.33 20 80 35 81.40
3 Gitgit
18 20 38 24 80.00 16 80 40 80.00
4 Pegayaman
68 73 141 53 77.94 58 79 111 78.72
5 Pegadungan
18 24 42 14 77.78 20 83 34 80.95
6 Ambengan
22 17 39 18 81.82 14 82 32 82.05

JUMLAH (KAB/KOTA) 183 174 357 153 83.6 152 87.3 305 85.4

Balita di Puskesmas Sukasada II berjumlah 1.760 dan yang sudah mendapat pelayanan kesehatan minimal 8 kali
sebanyak 105,3 %. Data cakupan pelayanan anak balita menurut jenis kelamin disajikan dalam tabel berikut
Tabel 5.9
CAKUPAN PELAYANAN BALITA BERDASARKAN JENIS KELAMIN
DI PUSKESMAS SUKASADA II
TAHUN 2018

ANAK BALITA (12-59 BULAN)


MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)
NO DESA JUMLAH
L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pancasari 158 160 318 152 96.2 149 93.1 301 94.7

2 Wanagiri 134 125 259 157 117.2 100 80.0 257 99.2

3 Gitgit 86 110 196 130 151.2 100 90.9 230 117.3

4 Pegayaman 292 261 553 152 52.1 168 64.4 320 57.9

5 Pegadungan 82 67 149 73 89.0 69 103.0 142 95.3

6 Ambengan 158 127 285 167 105.7 160 126.0 327 114.7
JUMLAH (KAB/KOTA) 929 915 1,844 974 104,8 968 106 1,942 105,3

Dalam rangka penentuan status gizi balita, dilaporkan bahwa 83,6 % balita di di wilayah kerja puskesmas Sukasada II sudah di
timbang , 14,7 % balita berada di bawah garis merah. Semua balita bawah garis merah telah mendapatkan MP-ASI (Makanan
Pendamping ASI).Data di sajikan dalam tabel berikut
Tabel 5.10
JUMLAH BALITA YANG DI TIMBANG DAN BERADA DI BAWAH GARIS MERAH
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKASADA II
TAHUN 2018

BALITA

JUMLAH BALITA DITIMBANG BGM


NO DESA DILAPORKAN (S) JUMLAH (D) % (D/S) L P L+P
JU JU
JUM
L P L+P L P L+P L P L+P ML % ML % %
LAH
AH AH
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Pancasari 254 247 501 195 194 389 76.82 78.43 77.61 0 0.00 0 0.00 0 0.00

2 Wanagiri 190 180 370 157 150 307 82.54 83.49 83.01 0 0.00 0 0.00 0 0.00

3 Gitgit 151 143 294 117 113 230 77.49 79.47 78.45 0 0.00 2 0.18 2 0.09

4 Pegayaman 410 395 805 337 326 663 82.09 82.66 82.37 82 2.43 79 2.42 161 2.43

5 Pegadungan 113 105 219 97 86 183 85.75 82.09 83.99 8 0.82 10 1.15 18 0.98

6 Ambengan 226 186 412 182 153 335 80.53 82.00 81.20 6 0.33 10 0.65 16 0.48
JUMLAH
1,142 1,090 2,232 960 905 1,865 84,1 83,0 83,6 96 0.88 101 0.99 276 14,7
(KAB/KOTA)
3. Imunisasi
Pencapaian program imunisasi di Wilayah Kerja Puskesmas Sukasada II tahun 2018 disajikan
dalam tabel berikut

Tabel 5.11
PENCAPAIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PUSKESMAS SUKASADA II
TAHUN 2018

IMUNISASI DASAR LENGKAP

NO DESA
L P L+P

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 25 26 27 28 29 30

1 Pancasari 53 100 48 92.308 101 96.19

2 Wanagiri 23 76.667 34 113.33 57 95

3 Gitgit 33 113.79 23 82.143 56 98.246

4 Pegayaman 62 89.855 67 97.101 129 93.478

5 Pegadungan 16 88.889 18 100 34 94.444

6 Ambengan 30 78.947 41 110.81 71 94.667

JUMLAH
(KAB/KOTA) 212 101.9 180 92.8 292 97.5

C. ANGKA KEMATIAN

Jumlah kematian masyarakat dari waktu ke waktu dapat memberi gambaran


perkembangan derajat kesehatan masyarakat dan dapat juga digunakan sebagai indikator
dalam penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan dan program pembangunan kesehatan
lainnya.
1. Jumlah Kematian Neonatal (AKN)

Kematian Neonatal adalah jumlah kematian pada 4 minggu pertama (usia 27 hari)
per 1.000 kelahiran hidup. Berikut adalah jumlah kematian Neonatal yang ada di
wilayah Puskesmas Sukasada II Tahun 2018. ( Tabel 5.12 )
Tabel 5.12

Jumlah Kematian Neonatal Puskesmas Sukasada II Tahun 2018

KEMATIAN NEONATAL
NO DESA
LAKI-LAKI PEREMPUAN

1 Pancasari 2 1

2 Wanagiri 0 0

3 Gitgit 0 0

4 Pegayaman 0 0

5 Pegadungan 0 0

6 Ambengan 0 1

PUSKESMAS 2 2

2. Jumlah Kematian Bayi

Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saat bayi lahir sampai satu hari
sebelum ulang tahun pertama. Penyebab kematian bayi dibedakan menjadi faktor
endogen dan faktor eksogen. Kematian bayi endogen (kematian neonatal) adalah
kematian yang terjadi pada bulan pertama setelah bayi dilahirkan, umumnya
disebabkan oleh faktor bawaan. Sedangkan kematian eksogen adalah kematian bayi
yang terjadi antara usia 1 bulan sampai 1 tahun, umumnya disebabkan oleh faktor
yang berkaitan dengan factor lingkungan yang berpengaruh terhadap pola asuh anak.
Jumlah kematian bayi dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 5.13

Jumlah Kematian Bayi Puskesmas Sukasada II Tahun 2018

KEMATIAN BAYI
NO DESA
LAKI-LAKI PEREMPUAN

1 Pancasari 2 1

2 Wanagiri 1 1

3 Gitgit 0 0

4 Pegayaman 0 1

5 Pegadungan 0 0

6 Ambengan 0 1

PUSKESMAS 3 4

3. Jumlah Kematian Balita

Jumlah kematian balita adalah jumlah anak yang meninggal sebelum mencapai usia 5
tahun. Kematian balita bisa disebabkan oleh faktor-faktor seperti gizi, sanitasi,
penyakit menular dan kecelakaan. Jumlah kematian balita dapat dilihat pada tabel
5.14 berikut :
Tabel 5.14
Jumlah Kematian Balita Puskesmas Sukasada II Tahun 2018

KEMATIAN BALITA
NO DESA
LAKI-LAKI PEREMPUAN

1 Pancasari 0 0

2 Wanagiri 0 0

3 Gitgit 1 0

4 Pegayaman 0 0

5 Pegadungan 0 0

6 Ambengan 1 0

PUSKESMAS 2 0

4. Jumlah Kematian Ibu

Kematian ibu adalah kematian seorang ibu yang disebabkan kehamilan, melahirkan
atau nifas, bukan karena kecelakaan. Jumlah kematian ibu dapat dilihat pada tabel
5.15 berikut :
Tabel 5.15
Jumlah Kematian Ibu Puskesmas Sukasada II Tahun 2018

KEMATIAN IBU
NO DESA IBU
IBU HAMIL IBU NIFAS
BERSALIN

1 Pancasari 0 0 0

2 Wanagiri 0 0 0

3 Gitgit 0 0 0

4 Pegayaman 0 0 0

5 Pegadungan 0 0 0

6 Ambengan 0 0 0

PUSKESMAS 0 0 0

D. ANGKA KELAHIRAN

Jumlah Kelahiran Kasar

Jumlah kelahiran kasar menunjukkan bayi yang lahir dala kurun waktu satu tahun.
Jumlah kelahiran bayi dapat dilihat pada tabel 5.16 berikut :
Tabel 5.16
Jumlah kelahiran bayi di wilayah Puskesmas Sukasada II Tahun 2018
JUMLAH KELAHIRAN

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN


NO DESA
HIDUP MATI HIDUP HIDUP MATI HIDUP+ HIDUP MATI HIDUP+
+MATI MATI MATI

1 Pancasari 53 2 53 44 0 44 97 2 97

2 Wanagiri 32 0 32 27 0 27 59 0 59

3 Gitgit 29 0 29 23 0 23 52 0 52

4 Pegayaman 71 1 72 73 0 73 144 1 143

5 Pegadungan 19 1 20 20 1 21 39 2 41

6 Ambengan 31 0 31 29 1 30 60 1 61

PUSKESMAS 249 2 251 180 4 184 429 6 435

PROMOSI KESEHATAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT

A. PROMOSI KESEHATAN

1. PHBS
Pada tahun 2018 dilakukan pemantauan terhadap 1.260 rumah tangga dan
hasilnya 31,74% keluarga yang ber-PHBS. Cakupan PHBS per Desa disajikan dalam
tabel berikut :

Tabel 6.1
Cakupan PHBS Rumah Tangga di Puskesmas Sukasada II Tahun 2018
JML. RT JML. RT
PRESENTASE
NO Nama Desa YANG YANG BER-
(%)
DIPANTAU PHBS
1. Pancasari 210 RT 38 38,5%
2. Wanagiri 210 RT 37 39,5%
3. Gitgit 210 RT 104 45,2%
4. Pegayaman 210 RT 53 20,5%
5. Pegadungan 210 RT 97 30,4 %
6. Ambengan 210 RT 51 12,8 %
JUMLAH 1260 RT 400 31,74 %

2. Strata Posyandu
Posyandu di Wilayah kerja Puskesmas Sukasada II pada tahun 2018 yaitu sebanyak
32 posyandu yang terdiri dari 26 posyandu balita dan 6 posyandu lansia. Adapun strata
posyandu sebagai berikut :

a. Posyandu Balita
Posyandu Pratama sebanyak 4 posyandu, Posyandu Madya sebanyak 11
posyandu, Posyandu Purnama sebanyak 9 posyandu dan Posyandu Mandiri sebanyak
2 posyandu. Berikut adalah tabel strata posyandu per desa di Puskesmas Sukasada II
Tahun 2018 : ( Tabel 6.2 )

Tabel 6.2
Jumlah posyandu balita menurut strata di Puskesmas Sukasada II Tahun 2018
JUMLAH STRATA POSYANDU
NO DESA
POSYANDU PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI
1 Pancasari 3 - - 2 1
2 Wanagiri 3 - 1 2 -
3 Gitgit 4 4 - - -
4 Pegayaman 6 - 6 - -
5 Pegadungan 6 - - 5 1
6 Ambengan 4 - 4 - -
PUSKESMAS 26 4 11 9 2

b. Posyandu Lansia
Strata posyandu lansia di Puskesmas Sukasada II Tahun 2018 adalah semua (6)
posyandu berstrata Madya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 6.3
Jumlah posyandu lansia menurut strata di Puskesmas Sukasada II Tahun
2018
JUMLAH STRATA POSYANDU
NO DESA
POSYANDU PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI
1 Pancasari 1 - 1 - -
2 Wanagiri 1 - 1 - -
3 Gitgit 1 - 1 - -
4 Pegayaman 1 - 1 - -
5 Pegadungan 1 - 1 - -
6 Ambengan 1 - 1 - -
PUSKESMAS 6 - 6 - -

Berdasarkan able di atas dapat didapat informasi bahwa masih semua posyandu dengan
strata madya sehingga perlu dilakukan pembinaan terhadap posyandu lansia yang ada. Target
yang ingin dicapai adalah bahwa semua posyandu nantinya akan berstatus Mandiri dengan
meningkatkan peran serta masyarakat.

B. PENGENDALIAN PENYAKIT

1. Penyakit Menular Langsung

a. TB Paru

TB adalah penyakit infeksi kronis yang sering terjadi atau ditemukanpada


tempat tinggal dengan lingkungan padat penduduk atau daerah urban yang
kemungkinan besar telah mempermudah proses penularan dan berperan terhadap
peningkatan jumlah kasus TB. Jumlah kasus TB dapat dilihat pada able berikut :

Tabel 6.4
Jumlah kasus TB di wilayah Puskesmas Sukasada II Tahun 2018

JUMLAH
JUMLAH
SELURUH
NO DESA PENDUDUK L+P L+P
KASUS TB

L P L P

1 Pancasari 2.289 2.283 4.572 0 0 0

2 Wanagiri 1.913 1.995 3.908 1 2 3

3 Gitgit 1.924 1.965 3.889 1 0 1

4 Pegayaman 3.345 3.294 6.639 3 1 4

5 Pegadungan 1.389 1.404 2.793 0 0 0

6 Ambengan 1.985 2.112 4.097 1 1 2

PUSKESMAS 12.845 13.053 25.898 6 4 10

b. HIV/AIDS

AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) merupakan kumpulan


gejala penyakit yang disebabkan menurunnya imunitas tubuh sebagai akibat dari
serangan Human Immunodeficiency Virus. Akibat dari penurunan daya tahan
tubuh tersebut adalah pederita mudah diserang bebagai macam penyakit infeksi
(Infeksi Oportunistik). Berikut adalah jumlah penderita kasus HIV/AIDS menurut
kelompok umur dan jenis kelamin: ( Tabel 6.5 )
Tabel 6.5
Jumlah kasus HIV/AIDS menurut kelompok umur dan jenis kelamin di Puskesmas Sukasada II Tahun
2018

AIDS
KELOMPOK HIV
NO L+P L+P
UMUR
L P L P

1 ≤4 TAHUN 0 0 0 0 0 0

2 5-14 TAHUN 0 0 0 0 0 0

3 15-19 0 0 0 0 0 0
TAHUN

4 20-24 0 0 0 0 0 0
TAHUN

5 25-49 1 1 2 1 1 2
TAHUN

6 ≥50 TAHUN 0 0 0 0 0 0

PUSKESMAS 1 1 2 1 1 2

c. Pneumonia

Pneumonia adalah infeksi akut yang mengenai jaringan paru (alveoli). Infeksi dapat
disebabkan oleh bakteri, virus maupun jamur. Populasi yang rentan terserang Pneumonia adalah
anak-anak usia kurang dari 2 tahun, usia lanjut lebih dari 65 tahun atau orang yang memiliki
masalah kesehatan (malnutrisi, gangguan imunologi). Jumlah kasus Pneumonia dapat dilihat
pada tabel berikut : Tabel 6.6
Tabel 6.6
Jumlah kasus pneumunia pada balita di Puskemas Sukasada II Tahun 2018
PENDERITA
JUMLAH DITEMUKAN
BALITA JUMLAH DAN
NO DESA L+P PERKIRAAN DITANGANI L+P
PENDERITA
L P (L+P) L P

1 Pancasari 206 198 504 10 2 1 3

2 Wanagiri 184 183 367 8 0 0 0

3 Gitgit 171 139 300 6 0 0 0

4 Pegayaman 230 336 566 12 1 1 2

5 Pegadungan 125 100 225 5 0 1 1


6 Ambengan 165 240 405 8 0 2 2

PUSKESMAS 929 915 1844 49 3 5 8

d. Diare

Diare adalah penyakit yang terjadi ketika terjadi perubahan konsistensi feses selain dari
frekuensi buang air besar. Seseorang menderita diare apabila feses lebih berair dari biasanya
atau buang air besar tiga kali/lebih atau buang air besar yang berair tapi tidak berdarah dalam
waktu 24 jam. Diare merupakan salah satu penyebab utama kematian terutama pada anak-anak.
Berikut adalah jumlah penemuan kasus diare Tahun 2018 :
Table 6.7
Jumlah kasus Diare di Puskesmas Sukasada II Tahun 2018
JUMLAH
TARGET DIARE DITANGANI
NO DESA L+P %
PENEMUAN
L+P L P

1 Pancasari 158 45 56 101

2 Wanagiri 116 10 4 14

3 Gitgit 95 9 3 12

4 Pegayaman 178 23 13 36

5 Pegadungan 71 11 11 22

6 Ambengan 126 10 19 29

PUSKESMAS 648 108 106 483 74.5

e. Kusta

Tidak terdapat kasus Kusta di Puskesmas Sukasada II Tahun 2018.

2. Penyakit Menular Bersumber Binatang

a. Malaria

Tidak ada kasus malaria di Puskesmas Sukasada II Tahun 2018.

b. Demam Berdarah Dengue (DBD)

Demam Berdarah Dengue merupakan salah satu penyakit menular yang sampai saat ini
masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Penyakit ini disebabkan oleh virus Dengue yang
penularannya melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti yang hidup di genangan air bersih di
sekitar rumah. Faktor-faktor penyebab meningkatnya kasus DBD antara lain faktor lingkungan,
faktor sosial, faktor sarana kesehatan serta tenaga medis. Insidence Rate DBD pada tahun 2018
sebesar 0.5 per 100.000 penduduk. Berikut adalah jumlah kasus DBD di Puskesmas Sukasada II
Tahun 2018 :

Tabel 6.8
Jumlah kasus DBD di wilayah Puskesmas Sukasada II Tahun 2018
JUMLAH
NO DESA KASUS L+P MENINGGAL (L+P)
L P

1 Pancasari 0 0 0 0

2 Wanagiri 1 0 1 0

3 Gitgit 0 0 0 0

4 Pegayaman 0 0 0 0

5 Pegadungan 0 0 0 0

6 Ambengan 3 0 3 0

PUSKESMAS 4 0 4 0

c. Filariasis (Kaki Gajah)

Tidak ada kasus filariasis di Puskesmas Sukasada II Tahun 2018

3. Penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi

a. Difteri

Tidak ada kasus Difteri di Puskesmas Sukasada II Tahun 2018

b. Pertusis

Tidak ada kasus Pertusis di Puskesmas Sukasada II Tahun 2018

c. Tetanus Non Neonatorum

Tidak ada kasus Non Neonatorum di Puskesmas Sukasada II Tahun 2018

d. Tetanus Neonatorum

Tidak ada kasus Neonatorum di Puskesmas Sukasada II Tahun 2018

e. Campak

Terjadi dua kali Kejadian luar biasa kasus suspek Campak /campak di Puskesmas Sukasada
II Tahun 2018,namun semua kLB telah ditangani sesuai dengan protap.Adapun rincian kasus
campak pada tahun 2018 sebagai berikut

Tabel 6.9

Jumlah Kasus Campak di Puskesmas Sukasada II Tahun 2018

MENINGGAL
JUMLAH
NO DESA KASUS L+P L+P

L P L P

1 Pancasari 0 0 0 0 0 0

2 Wanagiri 0 0 0 0 0 0
3 Gitgit 1 1 2 0 0 0

4 Pegayaman 14 18 32 0 0 0

5 Pegadungan 0 0 0 0 0 0

6 Ambengan 0 2 2 0 0 0

PUSKESMAS 15 21 36 0 0 0

f. Polio

Tidak ada kasus Polio di Puskesmas Sukasada II Tahun 2018

4. Penyakit Tidak Menular

a. Diabetes Mellitus
Sebesar 1,1,% penduduk menderita penyakit Diabetes Mellitus

Tabel 6.10
PELAYANAN KESEHATAN PENDERITA DIABETES MELITUS (DM) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA BULELENG
TAHUN 2018

PENDERITA DM YANG MENDAPATKAN


JUMLAH PENDERITA PELAYANAN KESEHATAN SESUAI STANDAR
NO KECAMATAN PUSKESMAS
DM
JUMLAH %
1 2 3 4 5 6
1 Sukasada Sukasada II 287 287 100.0

JUMLAH (KAB/KOTA) 287 287 100.0

b. Hipertensi
Sebesar 9,6 % penduduk menderita penyakit Hipertensi

Tabel 6.11
PELAYANAN KESEHATAN PENDERITA HIPERTENSI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA BULELENG
TAHUN 2018

MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN


JUMLAH ESTIMASI PENDERITA
HIPERTENSI BERUSIA ≥ 15 TAHUN LAKI-LAKI +
NO KECAMATAN PUSKESMAS LAKI-LAKI PEREMPUAN
PEREMPUAN
LAKI-LAKI +
LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
PEREMPUAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Sukasada Sukasada II 1,478 1,510 2,988 1,291 87.3 1,191 78.9 2,482 83.1

JUMLAH (KAB/KOTA) 1,478 1,510 2,988 1,291 87.3 1,191 78.9 2,482 83.1
KESEHATAN LINGKUNGAN

Lingkungan merupakan salah satu variabel yang sering mendapat perhatian khusus dalam
menilai kondisi kesehatan masyarakat, variabel lainnya adalah faktor perilaku, pelayanan
kesehatan dan genetik. Keempat variabel di atas dapat menentukan baik buruknya status derajat
kesehatan masyarakat.

Untuk memperkecil resiko terjadinya penyakit/gangguan kesehatan sebagai akibat dari


lingkungan yang kurang sehat, telah dilakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas
lingkungan. Berikut akan disajikan indikator-indikator yang menggambarkan tentang keadaan
lingkungan yaitu : rumah sehat, akses terhadap air bersih, akses terhadap jamban sehat, tempat
pegelolaan makanan, dan tempat-tempat umum.
A. Rumah Sehat

Kegiatan pemeriksaan rumah sehat meliputi pemantauan terhadap keadaan


rumah (ventilasi, lubang asap dapur, kelembaban, tidak padat penghuni), Sarana
Kesehatan Lingkungan (Jamban, SAB, SPAL & Tempat Pembuangan Sampah),
Pekarangan (Bersih dan dimanfaatkan), Binatang Penular Penyakit (Bebas jentik, Bebas
tikus) dan Kandang (terpisah dari rumah). Pengawasan rumah sehat dengan
menggunakan formulir pemeriksaan rumah dan Kartu Rumah. Untuk tahun 2018 target
pengawasan rumah sehat 6289 rumah dari seluruh rumah yang ada, Puskesmas
Sukasada II jumlah rumah yang diawasi sebanyak 720 rumah dari 6289 rumah yang ada.
Dari hasil pengawasan, terdapat 660 rumah (91,67 %) yang memenuhi syarat kesehatan.
Dilihat dari target yang ditetapkan yaitu 65%, pengawasan rumah sehat sudah mencapai
target.
B. Akses Air Bersih

Cakupan Sarana Air Bersih untuk wilayah Puskesmas Sukasada II dari 6517 KK
yang ada, 6153 KK sudah mendapatkan akses air bersih. Sarana air bersih yang
digunakan antara lain ada yang menggunakan sumur gali, sumur bor, perlindungan mata
air dan PDAM. Secara kuantitas pemenuhan akan air bersih sudah mencapai target
94,41% dari target cakupan air bersih pedesaan 82%, dilihat dari target Puskesmas
Sukasada II sudah mencapai target.
C. Akses Jamban Sehat

Cakupan Jamban Sehat di Puskesmas Sukasada II tahun 2018 sudah mencapai 93,6 %,
jika dibandingkan dengan target cakupan jamban 77 %, berarti cakupan Jamban Sehat
Puskesmas Sukasada II sudah mencapai target, walaupun sudah mencapai target dilihat
dari cakupan jamban yang ada 93,6 % berarti masih ada KK yang belum memiliki
jamban, bagi KK yang tidak memiliki jamban untuk BAB mereka menumpang di KK
terdekat dan sebagian nya lagi warga yang tidak memiliki jamban, mereka BAB di kebun
dan juga sungai/telabah yang ada di dekat rumah mereka.
D. Pemeriksaan dan Pembinaan Tempat Pengolahan Makanan (TPM)
Pemeriksaan TPM dilakukan meliputi pemeriksaan: lokasi dan bangunan TPM,
fasilitas sanitasi (air bersih,pembuangan air limbah, toilet, tempat sampah, tempat cuci
tangan, tempat mencuci peralatan dan bahan makanan, peralatan pencegahan masuknya
serangga dan tikus), dapur, kondisi bahan makanan dan makanan jadi, pengolahan
makanan, penyimpanan makanan, peralatan dan kebersihan diri (Personal Hygiene)
penjamah makanan. Untuk Puskesmas Sukasada II terdapat 41 TPM. Dari 63 TPM yang
ada, sudah semua TPM diawasi dan dibina. TPM yang memenuhi syarat kesehatan yaitu
sebanyak 40 TPM (97,56%), bila dibandingkan dengan target yaitu 85%, maka
pencapaian pengawasan dan pembinaan TPM Puskesmas Sukasada II sudah mencapai
target yang ditetapkan.

E. Pengawasan Tempat – Tempat Umum (TTU)


Pengawasan TTU meliputi : Hotel, Pasar, Pura, Gereja, Masjid, Sekolah dan Balai
Banjar, salon kecantikan dan tempat pangkas rambut. Kegiatannya meliputi pemeriksaan
kebersihan lingkungan , ketersediaan SAB (Sarana Air Bersih), sarana pembuangan air
limbah, tempat pembuangan sampah dan Jamban (toilet). Untuk Puskesmas Sukasada II
terdapat 40 TTU. Dari 40 TTU yang ada, sudah semua TTU diawasi dan dibina. TTU yang
memenuhi syarat kesehatan yaitu sebanyak 40 TTU (100 %), bila dibandingkan dengan
target yaitu 85%, maka pencapaian pengawasan dan pembinaan TPM Puskesmas Sukasada II
sudah mencapai target yang ditetapkan.
KESIMPULAN

A. ANALISA DATA
Profil Kesehatan Puskesmas Sukasada II memberikan gambaran secara garis besar
tentang kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Sukasada II tahun 2018. Profil ini juga
diharapkan sebagai bahan untuk mengevaluasi kinerja pembangunan kesehatan yang sangat
dibutuhkan bagi para penentu kebijakan dan perencanaan pembangunan kesehatan. Selain itu,
profil juga menjadi salah satu bahan untuk menilai pencapaian program yang diharapkan dapat
digunakan dalam melakukan perbaikan dari setiap program yang telah dilaksanakan. Data dan
informasi dalam profil disajikan dalam bentuk narasi, tabel.
Berdasarkan pemaparan yang disajikan di Profil Kesehatan Puskesmas Sukasada II, maka
dapat dianalisa data-data tersebut sebagai berikut :
1. Gambaran Umum
a. Secara Geografis wilayah kerja Puskesmas Sukasada II merupakan wilyah
pegunungan yang tidak semua akses bisa dilalui oleh kendaraan roda empat
sehingga masih terdapat kesulitan saat pelaksanaan kegiatan pelayanan
kesehatan terutama letak puskesmas yang berada di ujung selatan
kabupaten buleleng, sehingga masyarakat wilayah kerja yang jaraknya jauh
sulit untuk melakukan kunjungan ke puskesmas.
b. Dari sisi demografi Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Sukasada II s/d
bulan Desember tahun 2018 adalah 25.898 jiwa. Dengan rata-rata jumlah jiwa
per rumah tangga 3,79 jiwa dan kepadatan penduduk sebesar 0.32 perkilometer
persegi.secara umum masih belum merupakan masalah dari segi kesehatan
namun pada kenyataannya distribusi penduduk tidak merata sehingga
terjadi kepadatan hunian di beberapa desa / Dusun.
2. Sarana Kesehatan
a. Puskesmas Sukasada II adalah Puskesmas Non Rawat Inap yang hanya bisa
memberikan pelayanan saat jam kerja,sementara di luar jam kerja masyarakat
memanfaatkan fasilitas kesehatan swasta untuk menangani masalah kesehatannya
b. Dalam pelaksanaan kegiatan pelayanan,Puskesmas Sukasada II memiliki empat
Puskesmas Pembantu,2 Poskesdes,26 Posyandu Balita,24 Posbindu PTM dan 4
Posyandu Usila
c. Strata posyandu belum semua mandiri
d. Melihat kondisi geografis dari Puskesmas Sukasada II dan jarak tempuh ke
Rumah Sakit yang jauh maka dipandang perlu Puskesmas Sukasada II
segera di jadikan Puskesmas Rawat Inap

3. Sumber Daya Manusia Kesehatan


a. Jumlah Tenaga Kesehatan di Puskesmas Sukasada II terdiri dari 4 orang dokter
umum( termasuk Kepala Puskesmas) ,1 dokter gigi,7 perawat kesehatan,1 perawat
gigi,11 bidan,1 tenaga gizi, 2 orang tenaga laboratorium dan 1 orang tenaga
kesehatan lingkungan
b. Tenaga kefarmasian dan tenaga kesehatan masyarakat masih belum ada di
Puskesmas Sukasada II
4. Pembiayaan Kesehatan
a. Pembiayaan Kesehatan di Puskesmas Sukasada II bersumber dari Dana kapitasi
JKN dan Bantuan Operasional Kesehatan sebesar Rp.2.063.572.034,- ( dua milyar
enam puluh tiga juta lima ratus tujuh puluh dua ribu tiga puluh empat rupiah)
b. Semua desa sudah memanfaatkan dana desa untuk kesehatan
5. Kesehatan Keluarga
a. Sebesar 14,7 % balita mengalami status gizi kurang
b. Capaian ASI Ekslusif belum 100 % ( baru 85,4 % )
c. Terjadi kematian Neonatal sebesar 0,93 %,kematian balita sebesar 1,63 %
d. Berat badan Bayi lahir rendah sebesar 6 %
e. Masih ada persalinan dilakukan di rumah /dukun bersalin
f. Cakupan K1 112,8 %, Cakupan K4 102,5 %
g. Cakupan Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan sebesar 99,1 %.
6. Pengendalian Penyakit
a. Terjadi 2 kali Kejadian luar biasa kasus penyakit menular dalam tahun 2018
b. Masih terjadi kasus penyakit Demam Berdarah Dengue
c. Kasus HIV/AIDS masih menjadi ancaman kesehatan di wilayah kerja
Puskesmas Sukasada II ( terjadi 2 kasus HIV positif )
d. Cakupan penemuan pneumonia balita hanya 16,3 %
e. Penyakit tidak menular juga menjadi perhatian dan focus pelayanan
kesehatan di Puskesmas Sukasada II antara lain Diabetes Mellitus dan
Hipertensi. Sebesar 1,1 % penduduk menderita DM dan 9,6 % menderita
Hipertensi
7. Kesehatan Lingkungan
a. Cakupan rumah tangga berPHBS baru sebesar 31,74 %, sebagian besar
disebabkan karena prilaku penduduk merokok di dalam ruangan/rumah
b. Cakupan Jamban Sehat di Puskesmas Sukasada II tahun 2018 sudah mencapai
93,6 %, dengan target cakupan jamban 77 %
c. Secara kuantitas pemenuhan akan air bersih sudah mencapai target 94,41% dari
target cakupan air bersih pedesaan 82%

ARAH DAN STRATEGI KEBIJAKAN


1. Menyusun Rencana Pelaksanaan Kegiatan untuk masing – masing Program untuk
mengevaluasi hambatan dalam pencapaian target program
2. Melaksanakan Rencana Pelaksanaan Kegiatan untuk meningkatkan capaian program
3. Membuat Rencana Usulan Kegiatan untuk pemenuhan capaian program jangka panjang
4. Mengkomunikasikan kegiatan secara lintas program dan lintas sektor melalui
pertemuan/rapat lokmin puskesmas,rapat rutin dan rapat lintas sektor

PENJELASAN SINGKAT PROGRAM GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT


(GERMAS) YANG MENJADI TOPIK ISU YANG AKAN DIBAHAS

Saat ini, Indonesia tengah menghadapi tantangan besar yakni masalah kesehatan triple burden,
karena masih adanya penyakit infeksi, meningkatnya penyakit tidak menular (PTM) dan
penyakit-penyakit yang seharusnya sudah teratasi muncul kembali. Pada era 1990, penyakit
menular seperti ISPA, Tuberkulosis dan Diare merupakan penyakit terbanyak dalam pelayanan
kesehatan. Namun, perubahan gaya hidup masyarakat menjadi salah satu penyebab terjadinya
pergeseran pola penyakit (transisi epidemiologi). Tahun 2015, PTM seperti Stroke, Penyakit
Jantung Koroner (PJK), Kanker dan Diabetes justru menduduki peringkat tertinggi.
Sebuah pembelajaran berharga di era jaminan kesehatan nasional (JKN), anggaran banyak
terserap untuk membiayai penyakit katastropik, yaitu: PJK, Gagal Ginjal Kronik, Kanker, dan
Stroke. Selain itu, pelayanan kesehatan peserta JKN juga didominasi pada pembiayaan kesehatan
di tingkat lanjutan dibandingkan di tingkat dasar. Fakta ini perlu ditindaklanjuti karena
berpotensi menjadi beban yang luar biasa terhadap keuangan negara.
Meningkatnya PTM dapat menurunkan produktivitas sumber daya manusia, bahkan kualitas
generasi bangsa. Hal ini berdampak pula pada besarnya beban pemerintah karena penanganan
PTM membutuhkan biaya yang besar. Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan RI secara khusus
mengingatkan masyarakat untuk menjaga kesehatan melalui gerakan masyarakat hidup sehat
(GERMAS) guna mewujudkan masyarakat Indonesia sehat sesuai SDGs.

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) merupakan suatu tindakan sistematis dan
terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa dengan
kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup.
Pelaksanaan GERMAS harus dimulai dari keluarga, karena keluarga adalah bagian terkecil dari
masyarakat yang membentuk kepribadian. GERMAS dapat dilakukan dengan cara:

1. Melakukan aktifitas fisik,


2. Mengonsumsi sayur dan buah,
3. Tidak merokok,
4. Tidak mengonsumsi alkohol,
5. Memeriksa kesehatan secara rutin,
6. Membersihkan lingkungan, dan
7. Menggunakan jamban.
Pada tahap awal, GERMAS secara nasional dimulai dengan berfokus pada tiga kegiatan, yaitu:
1) Melakukan aktivitas fisik 30 menit per hari, 2) Mengonsumsi buah dan sayur; dan 3)
Memeriksakan kesehatan secara rutin. Tiga kegiatan tersebut dapat dimulai dari diri sendiri dan
keluarga, dilakukan saat ini juga, dan tidak membutuhkan biaya yang besar, tutur Menkes.

GERMAS merupakan gerakan nasional yang diprakarsai oleh Presiden RI yang mengedepankan
upaya promotif dan preventif, tanpa mengesampingkan upaya kuratif-rehabilitatif dengan
melibatkan seluruh komponen bangsa dalam memasyarakatkan paradigma sehat. Untuk
menyukseskan GERMAS, tidak bisa hanya mengandalkan peran sektor kesehatan saja. Peran
Kementerian dan Lembaga di sektor lainnya juga turut menentukan, dan ditunjang peran serta
seluruh lapisan masyarakat. Mulai dari individu, keluarga, dan masyarakat dalam
mempraktekkan pola hidup sehat, akademisi, dunia usaha, organisasi kemasyarakatan, dan
organisasi profesi dalam menggerakkan anggotanya untuk berperilaku sehat; serta Pemerintah
baik di tingkat pusat maupun daerah dalam menyiapkan sarana dan prasarana pendukung,
memantau dan mengevaluasi pelaksanaannya. Dalam kehidupan sehari-hari, praktik hidup sehat
merupakan salah satu wujud Revolusi Mental. GERMAS mengajak masyarakat untuk
membudayakan hidup sehat, agar mampu mengubah kebiasaan-kebiasaan atau perilaku tidak
sehat.
BAB II

Unit Kerja : Puskesmas Sukasada II

Identifikasi Isu : Pelaksanaan Program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat ( GERMAS) di Wilayah kerja Puskesmas Sukasada II masih belum optimal

Letak dan Akses puskesmas tidak strategis dan medan yang dilalui cukup sulit

Isu yang diangkat : Pelaksanaan Program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) masih belum memenuhi target

Gagasan pemecahan Isu : Meningkatkan langkah- langkah Germas di Puskesmas dan tempat umum

Menguatkan program- program Nasional yang telah dilaksanakan sebelumnya

Meningkatkan kemampuan SDM puskesmas

NO Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterlibatan substansi mata Pelatihan Kontribusi Penguatan
terhadap visi misi nilai
organisasi Organisasi

1 2 3 4 5 6 7
1 Melaksana’kan  Menyusun rancangan  Aktifitas Akuntabilitas : setiap petugas dan pasien yang  Meningkatkan Pelayanan
aktivitas fisik kegiatan fisik yang mengikuti kegiatan menjadi sehat secara fisik dan Sumber Daya Puskesmas
yang diselingi  Mengajukan optimal dan mental Manusia( SDM), menguatkan
dengan unsur persetujuan kegiatan ke aktifitas Nasionalisme : tumbuhnya sikap saling menghargai melalui Tata nilai
kesenangan pimpinan psikologis dan mencintai diri sendiri terutama kesehatan pribadi pendidikan, Unit Kerja
“Senam jumat  Menyiapkan sarana yang sehat Etika Publik ; kegiatan dilakukan secara efektif pelatihan, dan (PRIMA)
pagi, prosotan dan prasarana akan saat jam tertentu seperti hari jumat pagi, sehingga penegmbangan
dan ayunan  Melaksanakan uji coba membantu tidak mengganggu pelayanan terhadap pasien yang Karir
bersama’ pada minggu pertama penatalaksna lain
 Kegiatan pada hari an penyakit Komitmen Mutu : dapat menurunkan komplikasi
jumat saat jam senam kronis kronis PTM
pagi jam 6.30-7.30 (PTM) Anti Korupsi : kegiatan dilaksanakan selama 1
jam sebelum jam operasional puskesmas(07.30)
 Menurunkan
tingkat stress
kepada
pasien dan
petugas
puskesmas

 Membuat perencanaan
2 Memaksimalka Program  Tercapainya Akuntabilitas : hasil kegiatan berupa laporan Mendukung visi Pelayanan
n kegiatan  Koordinasi dengan Indicator indicator yang di periksa sesuai formulirr yang
puskesmas yaitu :
Puskesmas
PISPK pemegang program kesehatan ditetapkan menguatkan
PISPK untuk seperti tidak Nasionalisme : petugas kesehatan terjun ke desa- Memelihara dan Tata nilai
identifikasi masalah merokok di desa dengan medan sulit untuk mendata setiap Unit Kerja
meningkatkan
lapangan dalam anggota keluarga dan mengidentifikasi masalah (PRIMA)
 Melaksanakan kegiatan rumah, kesehatan tanpa membeda-bedakan status. kesehatan individu,
PISPK berfokus pada persalinan di Etika Publik : kegiatan dilaku kan dengan
keluarga dan
daerah yang belum nakes, koodinasi dengan perangkat desa dan memberikan
optimal seperti daerah pemberantas edukasi yang dapat dipertanggungjawabakan kepada masyarakat dimana
dengan akses an TB paru, masyarakat,
menitikberatkan
kendaraan sulit perbaikan Komitmen Mutu : kegiatan efektif untuk
 Melakukan evaluasi status gizi , mengidentifikasi masalah kesehatan di lapangan dan dari segi promotif
dan perencanan pengunaan meprioritaskan penanggulanganya
dan preventif
pemecahan masalah JKN dan Anti Korupsi : kegiatan sebatas pencatatan dasn
pemamfaatan identifikasi masalah pada indikator kesehatan
pelayanan keluarga, bukan memeberikan terapi/obat dan
kesehatan memberikan bingkisan agar mudah diterima oleh
yang masyarakat desa.
optimal.
3 Meningkatkan P ersiapan rancangan  Tingkat Akuntabilitas : kualitas dan khasiat buah tertera di  Memelihara dan Puskesmas
budaya makan dan pengajuan usul kesadaran daftar keterangan, sehingga pasti buah yang meningkatkan mendukung
buah denga n program termasuk dan bermamfaat bagi keseahatan. pelayanan program
program “ pengajuan pendanaan komsumsi Nasionalisme : mencintai buah lokal kesehatan yang pemerintah
Pojok Buah”  Mempersiapkan sarana buah Etika Publik : merupakan pelayanan yang memberi bermutu dan
dan prasaran (dipilih bermanfaat nilai tambah kepada setiap pasien yang berkunjung.  Mendorong melestarikan
buah lokal) meningkat Komitmen Mutu : buah disediakan setiap hari kemandirian /meningkatka
 Melaksanakan uji coba pelayanan di area ruang tunggu pasien. masyarakat n konsumsi
kegiatan pada minggu  Tercapainya Anti Korupsi : pasien mengambil buah secukupnya uantuk hidup buah lokal
pertama : target pada dan jujur, sehingga pasien lain tetap memperoleh. sehat
Pasien yang berkunjung bidang PTM
setelah mendapat
pelayanan dapat
mengambil buah 1  Merangsang
macam/ jenis di tempat masyarakat
yang disediakan dalam
 Melaksanakan kegiatan meningkatka
 Melakukan evaluasi tiap n sarana
minggu pelayanan
kesehatan

4 Edukasi ASI  Membuat rencana  Capaian ASI Akuntabilitas : pasien Ibu menyusui dicatat identitas Mendorong
ekslusif dengan kegiatan, koodinasi Ekslusif dan nomer telpnya kemandirian
dan dengan pimpinan unit 100% Nasionalisme : berperan dalam menciptakan masyarakat uantuk
mengupayakan dan koodinator program generasi unggul hidup sehat
upaya donor KB-KIA Etika Publik : khusus pasien Ibu menyusui yang
ASI akan menetek di ruang khusus yang tertutup
 Menyiapkan ruang ASI
Komitmen Mutu : mengedukasi pasien dengan
dan mendata ibu
contoh2 yang mudah dimengeri secara awam
menyusui
Anti Korupsi : edukasi dilakukan secara sukarela
 Melakukan kontak
dengan donor dan
penerima ASI
Akuntabilitas : target edukasi adalah usia dini, untuk
5 Tunas anti asap  Perencanan  Anak- anak menannamkan pola piker dan prilaku
Rokok dalam program kegiatan usia dini Nasionalisme : menjaga lingkungan bersih, hadir
program (  Koodinasi dengan mampu tepat waktu
dokter Kecil) pemegang memberi Etika Publik : dilaksanakan edukasi dengan konsep
program dokcil dampak ke Tanya jawab
 Melaksanakan lingkungan Komitmen Mutu :anak usia dini dapat paham
kegiatan di keluarga bahaya rokok
sekolah Dasar mengenai Anti Korupsi : peduli lingkungan dan keluarga
bahaya rokok
dan
menurunkan
kebiasaan
merokok
dalam rumah Mendorong
kemandirian
masyarakat
uantuk hidup
sehat

6 Edukasi etika  Membuat perencanaan  Angka Akuntabilitas : Angka kejadian yang dilaporkan Meningkatkan
batuk dan dan pengajuan ke penyakit lebih rendah dari tahu laporan tahun sebelumnya kemandirian
memakai pimpinan unit kerja paru, ISPA Nasionalisme : menjaga kebersihan dan kesehatan masyarakat
masker dalam  Menyiapkan alat daqn menurun linkungan hidup sehat
kegiatan bahan peraga Etika Publik : edukasi menggunakan teknik dan
Puskesmas  Edukasi di puskesmas bahasa yang mudah dimengerti
Keliling dan tempat puskesmas Komitmen Mutu : diterapkan di lingkungan
keliling puskesmas dan tempat umum
Anti Korupsi : mencegah penyakit yang merugikan
kesehatan
7. Meningkatkn  Mengadakan rencana Petugas mampu
kemampuan dan pegajuan program dan percaya diri
dalam ke atasan dalam melayani
komunikasi  Melaksanakn kegitaan , pasien
dengan pasien pada hari kamis wisatawan asing  Meningkatkan
dalam bertepatan dengan hari Sumber Daya Pelayanan
pelayanan, memakai pakaian adat Manusia( SDM), Puskesmas
dengan bali melalui menjadi
program :  Setiap pegawai pendidikan, optimal dan
English Day” puskesmas wajib Akuntabilitas : setiap petugas baik medis maupun pelatihan, dan inovatif
mengucapkan petugas teknis telah memperkaya pengetahuan penegmbangan
komunikasi dalam komunikasi khususnya bahasa Inggris setiap harinya Karir
bahasi inggris sederhana Nasionalisme :memberikan citra bahwa masyarakat
saat kontak dengan Indonesia memiliki kemampuan komunikasi yang
sesame pegawai baik dalam pelayanan yang keseahtan dasar kepada
 Evaluasi kegiatan seluruh lapisan masyarakat, termasuk wisatawan
asing.
Etika Publik ; komunikasi dengan pasien menjadi
tepat dan efektif yang tetap memperhatikan etika dan
keramah tamahan
Komitmen Mutu : Puskesmas siap meghadapi
perkembangan perkembangan jaman yang
menunjang pelayanan kesehatan dan pariwisata
daerah setempat
Anti Korupsi : semua petugas puskesmas tanpa
terkecuali wajib mengikuti kegiatan
KESEPAKATAN
 KERTAS A4
 SPASI 1.5
 PENDAHULUAN :

Anda mungkin juga menyukai