Anda di halaman 1dari 19

SKENARIO A BLOK XXI

2.3 Klarifikasi Istilah

1 Dokter Layanan Primer : Dokter generalis yang mendapat studi setara


spesialis yang ruang lingkupnya kedokteran
komunitas, kedokteran dan kesehatan
masyarakat, serta dapat memimpin tugas dari
layanan primer.
2 Kedokteran keluarga : Dokter yang melayani kesehatan personal
tingkat pertama, menyeluruh dan
berkesinambungan kepada pasiennya yang
terkait dengan keluarga, komunitas serta
lingkungan.
3 Diagnosis Holistic : Tata cara diagnosa yang memperhatikan
berbagai aspek yang memungkinkan
menyebabkan pasien sakit yang meliputi
psikis, dan lingkungan.
4 Mandala of Health : Penatalaksanaan melalui pendekatan Holistic
menyeluruh, yang meliputi aspek internal,
eksternal, klinik dan individu.
5 Jaminan Kesehatan : Bagian dari sistem Jaminan Sosial Nasional
Nasional yang diselenggarakan dengan mekanisme
asuransi kesehatan social yang bersifat wajib,
berdasarkan UU NO. 40 Tahun 2004.

2.4 Identifikasi Masalah


1 Dokter Lugu adalah dokter praktek mandiri. Dalam memberikan layanan
kepada klien dan keluarganya dr. Lugu belum menerapkan prinsip –
prinsip pelayanan kedokteran keluarga.
2 Banyak penyakit kliennya sering berulang – ulang meski sudah diobati. Ia
sering langsung merujuk kliennya ke RS tipe C atas permintaan kliennya

FKUMP 2012 Page 1


SKENARIO A BLOK XXI

meskipun kasusnya masih diarea kompetensi dokter layanan primer, sesuai


ketentuan dalam Program Jaminan Kesehatan Nasional.
3 Dalam menangani kasus pada pasiennya, dr Lugu belum menggunakan
diagnosis holistic dan konsep penatalaksanaan Mandala of Health.
4 Intervensinya juga belum menggunakan tingkat pencegahan penyakit
menular pada komunitas. Selain itu, dia lupa bahwa dalam
penatalaksanaan kasus tersebut ada peran dan fungsi keluarga terhadap
kesehatan klien.
5 Sebaliknya dokter Sabar, dokter praktek mandiri lainnya dalam menangani
penyakit/masalah kesehatan pada kliennya telah menerapkan manajemen
masalah kesehatan dengan Pendekatan keilmuan kedokteran keluarga.
Sebagai contoh, dalam penanganan klien dengan penyakit skabies dapat
sembuh dan tidak lagi menjalani pengobatan berulang kali, bahkan kasus
tersebut juga tidak menular pada anggota keluarga atau komunitasnya. Dr
Lugu ingin belajar dari pengalaman dr Sabar dalam penerapan manajemen
kasus – kasus yang ditanganinya dengan pendekatan keilmuan kedokteran
keluarga.

2.5 Analisis Masalah


1. Dokter Lugu adalah dokter praktek mandiri. Dalam memberikan layanan
kepada klien dan keluarganya dr. Lugu belum menerapkan prinsip – prinsip
pelayanan kedokteran keluarga.
a. Apa saja prinsip – prinsip dari pelayanan Kedokteran Keluarga ?
Jawab :
Prinsip-prinsip pelayanan kedokteran keluarga antar lain:

1. Pelayanan yang holistic dan komprehensif


2. Pelayanan yang kontinu
3. Pelayanan yang mengutamakan pencegahan
4. Pelayanan yang koordinatif dan kolaboratif

FKUMP 2012 Page 2


SKENARIO A BLOK XXI

5. Penanganan personal bagi setiap pasien sebagai bagian integral


dari keluarganya
6. Pelayanan yang mempertimbangkan keluarga, lingkungan
kerja, dan lingkungan tempat tinggal
7. Pelayanan yang menjunjung tinggi etika dan hukum
8. Pelayanan yang sadar biaya dan sadar mutu
(Prasetyawati.2010)

b. Apa manfaat layanan kedokteran keluarga ?


Jawab :
Manfaat pelayanan dokter keluarga menurut Cambridge Research
Institude (1976)

1. Akan dapat diselenggarakan penanganan kasus penyakit sebagai


manusia seutuhnya, bukan hanya terhadap keluhan yang
disampaikan.
2. Akan dapat diselenggarakan pelayanan pencegahan penyakit dan
dijamin kesinambungan pelayanan kesehatan.
3. Apabila dibutuhkan pelayanan spesialis, pengaturannya akan lebih
baik dan terarah, terutama ditengah-tengah kompleksitas pelayanan
kesehatan saat ini.
4. Akan dapat diselenggarakan pelayanan kesehatan yang terpadu
sehingga penanganan suatu masalah kesehatan tidak menimbulkan
berbagai masalah lainnya.
5. Jika seluruh anggota keluarga ikut serta dalam pelayanan, maka
segala keterangan tentang keluarga tersebut, baik keterangan
kesehatan dan ataupun keterangan keadaan sosial dapat
dimanfaatkan dalam menangani masalah kesehatan yang sedang
dihadapi.
6. Akan dapat diperhitungkan berbagai faktor yang memengaruhi
timbulnya penyakit, termasuk faktor sosial dan psikososial.

FKUMP 2012 Page 3


SKENARIO A BLOK XXI

7. Akan dapat diselenggarakan penanganan kasus penyakit dengan


tata cara yang lebih sederhana dan tidak begitu mahal dan karena
itu akan meringankan biaya kesehatan.
8. Akan dapat dicegah pemakaian berbagai peralatan kedokteran
canggih yang memberatkan biaya kesehatan.
(Prasetyawati.2010)

c. Apa tujuan layanan kedokteran keluarga ?


Jawab :
Tujuan pelayananan dokter keluarga dibedakan atas dua macam
yaitu:
1) Tujuan umum
Terwujudnya keadaan sehat bagi setiap anggota keluarga.
2) Tujuan khusus
a) Terpenuhinya kebutuhan keluarga akan pelayanan kedokteran
yang lebih efektif
b) Terpenuhinya kebutuhan keluarga akan pelayanan kedokteran
yang lebih efisien.
(Prasetyawati, 2010).

d. Apa saja hambatan yang menyebabkan terganggunya pelayanan


kedokteran keluarga ?
Jawab :
Hambatan utama mengapa pelayanan dokter keluarga kurang
berjalan adalah:
1. Kurangnya pemahaman pemangku kepentingan
2. Pengembangannya kurang terencana, terpadu, terstruk- tur dan
terkoordinasi dengan baik
3. Pendidikan kedokteran yang belum berorientasi pada dokter
keluarga
(Prasetyawati, 2010).

FKUMP 2012 Page 4


SKENARIO A BLOK XXI

e. Apa saja standar kompetensi kedokteran keluarga ?


Jawab :
Standar Kompetensi Dokter Keluarga Yang Disusun Oleh
Perhimpunan Doktker Keluarga Indonesia Tahun 2006:
1. Kompetensi Dasar
a. Keterampilan komunikasi efektif
b. Keterampilan klinis dasar
c. Keterampilan menerapkan dasar-dasar ilmu biomedis, ilmu
klinis, ilmu perilaku, dan epidemiologi dalam praktik
kedokteran keluarga
d. Keterampilan pengelolaan masalah kesehatan pada individu,
keluarga ataupun masyarakat dengan cara yang
komprehensif, holistic, berkesinambungan, terkoordinasi, dan
bekerja sama dalam konteks Pelayanan Kesehatan Primer
e. Memanfaatkan, menilai secara kritis, dan mengelola
informasi
f. Mawas diri dan pengembangan diri/belajar sepanjang hayat
g. Etika, moral, dan profesionalisme
2. Ilmu dan Keterampilan Klinis Layanan Primer Cabang Ilmu
Utama
a. Bedah
b. Penyakit dalam
c. Kesehatan anak
d. THT
e. Mata
f. Kulit dan kelamin
g. Psikiatri
h. Saraf
i. Kedokteran komunitas
3. Keterampilan Klinis Layanan Primer Lanjut

FKUMP 2012 Page 5


SKENARIO A BLOK XXI

a. Keterampilan melakukan ”health screening”


b. Menafsirkan hasil pemeriksaan laboratorium lanjut
c. Membaca hasil EKG
d. Membaca hasil USG
e. BLTS, BCLS, dan BPLS
4. Keterampilan Pendukung
a. Riset
b. Mengajar kedokteran keluarga
5. Ilmu Keterampilan Klinis Layanan Primer Cabang Ilmu
Pelengkap
a. Semua cabang ilmu kedokteran lainnya
b. Memahami dan menjembatani pengobatan alternative
6. Ilmu Dan Keterampilan Manajemen Klinis
a. Manajemen klinik dokter keluarga.
(Prasetyawati, 2010).

2. Banyak penyakit kliennya sering berulang – ulang meski sudah diobati.


Ia sering langsung merujuk kliennya ke RS tipe C atas permintaan
kliennya meskipun kasusnya masih diarea kompetensi dokter layanan
primer, sesuai ketentuan dalam Program Jaminan Kesehatan Nasional.
a. Apa saja penyakit yang boleh ditangani oleh fasilitas kesehatan
tingkat pertama ?
Jawab :

FKUMP 2012 Page 6


SKENARIO A BLOK XXI

b. Bagaimana klasifikasi dari RS ? (Fasilitas dan tenaga kerja)


Jawab :
Jika ditinjau dari kemampuan yang dimiliki, Rumah Sakit di
Indonesia dibedakan atas lima macam, yaitu:
1) Rumah Sakit kelas A
Rumah Sakit kelas A adalah Rumah Sakit yang mampu
memberikan pelayanan kedokteran spesialis dan subspesialis
lengkap. Oleh pemerintah, Rumah Sakit kelas A ini telah ditetapkan
sebagai tempat pelayanan rujukan tertinggi (top referral hospital)
atau disebut pula sebagai Rumah Sakit Pusat.
2) Rumah Sakit kelas B
Rumah Sakit kelas B adalah Rumah Sakit yang mampu memberikan
pelayanan kedokteran spesialis luas dan subspesialis terbatas.
Direncanakan Rumah Sakit kelas B didirikan di setiap ibukota
provinsi (provincial hospital) yang menampung pelayanan rujukan
dari Rumah Sakit Kabupaten. Rumah Sakit pendidikan yang tidak
termasuk kelas A juga diklasifikasikan sebagai Rumah Sakit kelas
B.
3) Rumah Sakit kelas C

FKUMP 2012 Page 7


SKENARIO A BLOK XXI

Rumah Sakit kelas C adalah Rumah Sakit yang mampu memberikan


pelayanan kedokteran spesialis terbatas. Pada saat ini ada empat
macam pelayanan spesialis ini yang disediakan yakni pelayanan
penyakit dalam, pelayanan bedah, pelayanan kesehatan anak serta
pelayanan kebidanan dan kandungan. Direncanakan Rumah Sakit
kelas C ini akan didirikan di setiap ibukota Kabupaten (regency
hospital) yang menampung pelayanan rujukan dari PUSKESMAS.
4) Rumah Sakit kelas D
Rumah Sakit kelas D adalah Rumah Sakit yang bersifat transisi
karena pada satu saat ditingkatkan menjadi Rumah Sakit kelas C.
pada saat ini kemampuan Rumah Sakit Kelas D hanyalah
memberikan pelayanan kedokteran umum dan kedokteran gigi.
Sama halnya dengan Rumah Sakit kelas C, Rumah Sakit kelas D ini
juga menampung pelayanan rujukan yang berasal dari
PUSKESMAS.
5) Rumah Sakit kelas E
Rumah Sakit kelas E adalah Rumah Sakit khusus (special hospital)
yang menyelenggarakan hanya satu macam pelayanan kedokteran
saja. Pada saat ini banyak Rumah Sakit Kelas E yang telah
ditemukan. Misalnya Rumah Sakit jiwa, Rumah Sakit kusta, Rumah
Sakit paru, Rumah Sakit kanker, Rumah Sakit jantung, Rumah Sakit
ibu dan anak dan lain sebagainya.
(Azwar, 2010)
c. Bagaimana sistem yang benar dalam merujuk pasien ? (Skema)
Jawab :

Rumah Sakit Tipe A

Rumah Sakit Tipe B

Rumah Sakit Tipe C Dokter Layanan Primer

FKUMP 2012 Page 8


SKENARIO A BLOK XXI

Rumah Sakit Tipe D

Puskesmas

Puskesmas Pembantu

Praktek Bidan Rumah Bersalin Balai Pengobatan Balai Kesehatan


Ibu dan Anak

Pengobatan Tradisional,Masyarakat dan Posyandu

(Azwar, 2010) (BPPSDMK, 2014).

d. Apa saja program Jamkesnas ?


Jawab :
Jamkesnas adalah salah satu program dari sistem jaminan sosial
nasional UU No.4 tahun 2004, yang termasuk dalam:
1. Jaminan Kesehatan
2. Jaminan kecelakaan kerja
3. Jaminan hari tua
4. Jaminan pensiun
5. Jaminan kematian
Berdasarkan UU No. 24 tahun 2011 program jamkesnas yaitu
BPJS. BPJS kesehatan menyediakan program pelayanan yang
dikelompokkan :
a. Pelayanan kesehatan pertama rawat jalan tingkat pertama dan rawat
inap tingkat pertama.
b. Pelayanan kesehatan rujukan tingkat lanjutan, rawat jalan tingkat
lanjutan dan rawat inap tingkat lanjutan.
c. Pelayanan persalinan.
d. Pelayanan gawat darurat.

FKUMP 2012 Page 9


SKENARIO A BLOK XXI

e. Pelayanan ambulans bagi pasien rujukan dengan kondisi tertentu antar


fasilitas kesehatan.
(Putri, 2014).

e. Bagaimana UU yang mengatur tentang Jamkesnas ?


Jawab :
1. UU No 40 / 2004 Tentang SJSN
2. UU No 36 / 2009 Tentang Kesehatan
3. UU No 24 / 2011 Tentang BPJS
4. PP No 101 / 2012 Tentang PBI
5. Perpres No 12 / 2013 Tentang Jaminan Kesehatan

f. Apa tujuan dari Jamkesnas ?


Jawab :
Tujuannya adalah agar semua penduduk Indonesia terlindungi
dalam sistem asuransi, sehingga mereka dapat memenuhi
kebutuhan dasar kesehatan masyarakat yang layak.
(Undang-Undang Republik Indonesia, 2004).

g. Apa penyebab banyak penyakit klien yang sering berulang – ulang


meski sudah diobati ?
Jawab :
Karena dr. Lugu sebagai dokter layanan primer tidak menjalankan
prinsip-prisnip kedokteran keluarga, sehingga pelayanan dan
kesehatan pasien tidak terjamin, sehingga pasien meerasa tidak
puas dan memilih berpindah ke dokter lain.

3. Dalam menangani kasus pada pasiennya, dr Lugu belum menggunakan


diagnosis holistic dan konsep penatalaksanaan Mandala of Health.

FKUMP 2012 Page 10


SKENARIO A BLOK XXI

a. Apa saja aspek – aspek dari dignostic holistic ?


Jawab :
a. aspek 1 (aspek individu) : keluhan utama, harapan,
kekhawatiran pasien ketika datang.
b. aspek 2 (aspek klinik): diagnosis klinis dan diagnosis
bandingnya
c. aspek 3 (aspek internal): faktor internal pasien yg memicu
penyakit/masalah kesehatannya, (misalnya usia, perilaku
kesehatan, persepsi kesehatan, dsb)
d. aspek 4 (aspek eksternal pasien), dokter menulis (keadaan
keluarga , lingkungan psikososial & ekonomi keluarga,
keadaan lingkungan rumah & pekerjaan yg memicu atau
menjadi hazsard pada penyakit/masalah ini atau
kemungkinan dapat menghaambat penatalaksanaan
penyakit/massalah kesehatan yang ada.
e. aspek 5 (aspek fungsional): dokter menilai derajat
fungsional pasien pada saat ini.
(Amahorseja, 2013).

b. Bagaimana konsep penatalaksanaan Mandala of Health ?


Jawab :

(Hancock, T & Perkins, F. 1985).


c. Apa tujuan dari Mandala of Health ?

FKUMP 2012 Page 11


SKENARIO A BLOK XXI

Jawab :
Tujuan dari Mandala of Health adalah untuk mengkaji faktor –
faktor disekitar yang mungkin memicu atau menyebabkan gejala
muncul selain kemungkinan masalah pada biomediknya.
(Hancock, T & Perkins, F. 1985).

d. Apa dampak dari tidak melakukan diagnosis holistic dan Mandala


of Health ?
Jawab :
Mandala of Health : tidak dapat mengusulkan secara keseluruhan
pola atau konsep terjadinya suatu penyakit  tidak dapat
mengatasi secara komprehensif
Diagnostic Holistic : penyelesaian masalah atau suatu penyakit
tidak menyeluruh jadi kasus tidak diselesaikan secara tuntas.

4. Intervensinya juga belum menggunakan tingkat pencegahan penyakit


menular pada komunitas. Selain itu, dia lupa bahwa dalam
penatalaksanaan kasus tersebut ada peran dan fungsi keluarga terhadap
kesehatan klien.
a. Bagaimana cara dokter layanan primer mencegah suatu penyakit
dalam suatu penyakit ?
Jawab :
Dengan cara Prevention First yaitu :
1. Pencegahan Primer
2. Pencegahan Sekunder
3. Pencegahan Tersier
4. Pencegahan Kuartener
5. Pencegahan Primer dan Sekunder
(Prasetyawati.2010)

b. Apa fungsi dan peran keluarga dalam kesehatan klien ?

FKUMP 2012 Page 12


SKENARIO A BLOK XXI

Jawab :
Peran keluarga :
1. Menyadari setiap perubahan sekecil apapun pada anggota keluarga yang
menyangkut kesehatan
2. Menyetujui tindakan medis yang akan diberikan pada anggota keluarga
3. Merawat anggota keluarga yang dalam keadaan sakit sampai sembuh

Fungsi keluarga :
 Fungsi afektif dan koping :Keluarga memberikan kenyamanan
emosional anggota, membantu anggota dalam membentuk identitas dan
mempertahankan saat terjadi stress.
 Fungsi sosialisasi : Keluarga sebagai guru, menanamkan kepercayaan,
nilai, sikap, dan mekanisme koping, memberikan feedback, dan
memberikan petunjuk dalam pemecahan masalah.
 Fungsi reproduksi : Keluarga melahirkan anak, menumbuh-
kembangkan anak dan meneruskan keturunan.
 Fungsi ekonomi : Keluarga memberikan finansial untuk anggota
keluarganya dan kepentingan di masyarakat.
 Fungsi fisik :Keluarga memberikan keamanan, kenyamanan
lingkungan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan, perkembangan dan
istirahat termasuk untuk penyembuhan dari sakit (Prasetyawati, 2010).

c. Bagaimana tingkat pencegahan dalam individu dan keluarga ?


Jawab :
Tingkat Jenis intervensi Tujuan intervensi
pencegahan

Pencegahan Modifikasi determinan/faktor Mencegah/menunda


primer resiko/kausa penyakit, promosi kejadian baru penyakit
kesehatan, dan perindungan

FKUMP 2012 Page 13


SKENARIO A BLOK XXI

spesifik

Pencegahan Deteksi dini penyakit dengan Memperbaiki, prognosis


sekunder skrining dan pengobatan segera kasus (memperpendek
durasi penyakit, dan
memperpanjang hidup)

Pencegahan tersier Pengobatan, rehabilitasi, Menguranngi dan


pembatasan, dan kecacatan mencegah sekuele dan
disfungsi, mencegah
serangan ulang,
meringankan akibat
penyakit dan
memperpanjang hidup.

(Prasetyawati.2010)

d. Apa saja tingkat pencegahan penyakit ?


Jawab :

e. Bagaimana 5 stars doctor yang berhubungan terhadap pencegahan


penyakit dalam pencegahan penyakit komunitas ?
Jawab :
Adapun Lima bintang tersebut adalah dokter sebagai :

1. Care Provider (Penyelenggara pelayanan kesehatan).

FKUMP 2012 Page 14


SKENARIO A BLOK XXI

a. Yang mempertimbangkan pasien secara holistik sebagai


seorang individu dan sebagai bagian integral (tak
terpisahkan) dari keluarga, komunitas, lingkungannya,
dan menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang
berkualitas tinggi, komprehensif, kontinu, dan personal
dalam jangka waktu panjang dalam wujud hubungan
profesional dokter-pasien yang saling menghargai dan
mempercayai.
b. Pelayanan komprehensif yang manusiawi namun tetap
dapat dapat diaudit dan dipertangungjawabkan
2. DECICION MAKER (Pembuat keputusan)
a. Yang melakukan pemeriksaan pasien, pengobatan, dan
pemanfaatan teknologi kedokteran berdasarkan kaidah
ilmiah yang mapan dengan mempertimbangkan harapan
pasien, nilai etika, “cost effectiveness” untuk
kepentingan pasien sepenuhnya.
b. Membuat keputusan klinis yang ilmiah dan empatik
3. COMMUNICATOR (Penghubung/penyampai pesan)
a. Yang mampu memperkenalkan pola hidup sehat melalui
penjelasan yang efektif sehingga memberdayakan
pasien dan keluarganya untuk meningkatkan dan
memelihara kesehatannya sendiri.
b. Memicu perubahan cara berpikir menuju sehat dan
mandiri kepada pasien dan komunitasnya.
4. COMMUNITY LEADER (Pemimpin masyarakat)
a. Yang memperoleh kepercayaan dari komunitas pasien
yang dilayaninya, menyearahkan kebutuhan kesehatan
individu dan komunitasnya, memberikan nasihat kepada
kelompok penduduk dan melakukan kegaiatan atas
nama masyarakat.
b. Menjadi panutan masyarakat
5. MANAGER (Manajer SDM pelayanan kesehatan).
a. Yang dapat berkerja secara harmonis dengan individu
dan organisasi di dalam maupun di luar sistem
kesehatan agar dapat memenuhi kebutuhan pasien dan
komunitasnya berdasarkan data kesehatan yang ada.
b. Menjadi dokter yang cakap memimpin klinik, sehat,
sejahtera, dan bijaksana.

5. Sebaliknya dokter Sabar, dokter praktek mandiri lainnya dalam


menangani penyakit/masalah kesehatan pada kliennya telah menerapkan
manajemen masalah kesehatan dengan Pendekatan keilmuan kedokteran
keluarga. Sebagai contoh, dalam penanganan klien dengan penyakit

FKUMP 2012 Page 15


SKENARIO A BLOK XXI

skabies dapat sembuh dan tidak lagi menjalani pengobatan berulang kali,
bahkan kasus tersebut juga tidak menular pada anggota keluarga atau
komunitasnya. Dr Lugu ingin belajar dari pengalaman dr Sabar dalam
penerapan manajemen kasus – kasus yang ditanganinya dengan
pendekatan keilmuan kedokteran keluarga.
a. Bagaimana penerapan manajemen pelayanan kesehatan dengan
pendekatan keilmuan kedokteran keluarga ?
Jawab :
Secara Holistic
• Pelayanan yg disediakan dokter keluarga bersifat Holistik
(menyeluruh), yaitu “peduli bahwa pasien adalah seorang
manusia seutuhnya yang terdiri dari fisik, mental, sosial dan
spiritual, serta berkehidupan di tengah lingkungan fisik dan
sosialnya”.
• Dalam standar Pelayanan dr KeluargaPDKI 2006 disebutkan
terdapat 3 penerapan holistik yaitu:
– Pasien sebagai manusia seutuhnya
– Pasien sebagai bagian dari keluarga dan lingkungannya dan
– Pelayanan yg menggunakan segala sumber disekitarnya.
Secara Komprehensif
Pelayanan Komprehensif (paripurna) yaitu pelayanan yang
mengandung pemeliharaan dan peningkatan kesehatan
(promotif), pencegahan penyakit dan proteksi khusus (preventive
& specific protection), pemulihan kesehatan (curative),
pencegahan kecacatan (disability limitation) dan rehabilitasi
setelah sakit (rehabilitation) dengan memperhatikan
kemampuan sosial serta sesuai dengan mediko legal etika
kedokteran.
Penatalaksanaan Komprehensif
• Patient centered (pasien sebagai pusat perhatian)
– Tatalaksana keluhan, harapan dan kekuatiran

FKUMP 2012 Page 16


SKENARIO A BLOK XXI

– Tatalaksana klinis, penegakkan diagnosis pasti,


medikamentosa dan non medikamentosa
– Konseling persepsi kesehatan dan perubahan gaya hidup
– Family focused (keluarga yg berfokus pada masalah kes
pasien)
– Intervensi keluarga dan komunitas
– Motivasi partisipasi keluarga sebagai mitra hingga
rehabilitatif
• Community Oriented (orientasi pencegahan penyebaran
penyakit)
– Pencatatan dan pelaporan di komunitas
– Upaya promosi dan pencegahan spesifik bagi lingkungan
sekitar
b. Apa saja pendekatan keilmuan kedokteran keluarga ?
Jawab :
1. Komprehensif dan holistik
2. Kontinu
3. Mengutamakan pencegahan
4. Koordinator dan kolaboratif
5. Personal sebagai bagian integral dari keluarganya
6. Mempertimbangkan keluarga, lingkungan kerja dan lingkungan
7. Menjunjung tinggi etika moral dan hukum.
(Prasetiawati, 2010)
c. Bagaimana penerapan prinsip – prinsip pelayanan kedokteran
keluarga dalam penyakit menular ? (skabies)
Jawab :

FKUMP 2012 Page 17


SKENARIO A BLOK XXI

Mandala Of Health (penyakit scabies)

Gaya hidup
Pemenuhan kebutuhan
primer  prioritas utama

Perilakukesehatan Lingkungan psiko-ssosial-


- Higiene pribadi dan ekonomi
lingkungan kurang - Pendapata keluarga
- Berobat jika hanya ada Keluarga rendah
keluhan - Kehidupan sosial dengan
lingkungan kurang

Pasien
- Gatal-gatal
- Pemeriksaan fisik
Pelayaan Kesehatan Lingkunga kerja
- Stattus dermato:
Jarak rumah-KDK jauh Penyebaran dari teman kerja
papul, eritematosa dan tidak menjaga kerbersihan
antar sesama teman kerja

Faktor biologi
-pasangan KK dan seluruh Lingkungn Fisik
keluarga di rumah pasie -ventilasi dan penerangan
menderita scabies di rumah kurang
- banyak pakaian ditumpuk
dan digantung di sembarag
tempat
Komuitas:

Pemukiman padat penduduk dan sanitas buruk


Warga sekitar yang menderita scabies
(Wibowo, 2006)

d. Bagaimana pandangan Islam pada kasus ?


Jawab :
Hendaknya sebagai seorang dokter selalu memegang amanah yang
telah diberikan, dan janganlah mengkhianati amanah tersebut, seperti
firman Allah SWT. yang terkandung didalam QS. Al-anfal ayat 27,
berikut :

FKUMP 2012 Page 18


SKENARIO A BLOK XXI

Artinya :
“Wahai orang-orang yang beriman janganlah kalian mengkhianati
Allah dan Rasulullah (Muhammad SAW) dan janganlah kalian
mengkhianati amanah-amanah yang dipercayakan kepada kalian sedang
kalian dalam keadaan mengetahui”. (Q.S. Al-Anfal 27)

2.6 Kesimpulan
Dr Lugu belum menerapkan prinsip – prinsip layanan kedokteran keluarga dan
manajemen kesehatan holistikdan komprehensif sehingga menyebabkan
pemeliharaan individu atau keluarga yang dilayani tidak terjamin dan penyakit
menular dapat menyebar ke komunitas.

2.7 Kerangka Konsep

Belum menerapkan layanan kedokteran keluarga dan


manajemen kesehatan holistic dan komprehensif

Pemeliharaan kesehatan Penyebaran penyakit


individu dan keluarga menular di komunitas
tidak terjamin

Banyak penyakit yang sering


terulang

FKUMP 2012 Page 19

Anda mungkin juga menyukai