Anda di halaman 1dari 22

RESUME IGD RSUD ABDUL WAHAB SJAHRANIE SAMARINDA

“ASMA BRONCHIAL”

Hari/Tanggal : Ruang : IGD

Inisial Pasien : Diagnosa Medis : Asma Bronchial

No. RM : 91.60.93

1. Pengkajian Primer

Pada jalan terdapat akumulasi sekret pada


Airway jalan napas, terdengar wheezing dan
ronki basah, disertai batuk

Napas spontan, RR : 27x/i, ada retraksi


Breathing dada

TD 150/90 mmHg, nadi 102x/i, capillary


Circulation refill 2 detik, akral dingin

Keadaan umum sedang, Kesadaran


Disability :compos mentis, GCS : E4 M6 V5 =15,
reaksi pupil +/+, pupil isokor, lebar 2 mm

Tidak ada luka di bagian tubuh klien dari


Exposure
kepala sampai kaki, suhu 36,2 ⁰C

2. Pengkajian Sekunder
a. SAMPLE

Tanda dan gejala


SIGN AND SYMPTON
- Klien tampak sesak, pernapasan 26
x/menit

- Akral teraba dingin

- Terdengar whezing dan ronki basah


pada pernapasan klien

tidak ada riwayat alergi pada makanan


ALERGI dan obat-obatan

MEDICATION Klien mengatkan biasa mengkonsumsi


obat salbutamol

PAST ILLNES Kien mengatakan pernah opname dengan


PERNAH DIOPERASI sakit yang sama

Klien belum pernah menjalani operasi


gigi

LAST MEAL Klien minum air putih dan makan nasi


lauk

Klien mengatakan jika beraktivitas


EVENT
bertambah sesak dan terasa berat
sehingga memeriksakan dirinya ke rumah
sakit, dengan diantar anaknya

b. Tingkat Kesadaran

Tanggal Eye Motorik Verbal Total


4 6 5 15

c. Status Kesadaran

Tanggal Compos Apatis Somnolen Delirium Sopor koma


mentis
v

d. Pemeriksaan Fisik

Kepala Kepala

Bentuk kepala Mesosefal, tidak ada


hematom/luka pada kepala klien rambut
tersebar merata,

Mata :

garis kedua mata simetris, reaksi terhadap


cahaya kiri dan kanan baik,pupil isokor 2 mm,
klien mampu membuka mata, konjungtiva
tidak anemis, tidak tampak tanda-tanda radang,
klien tidak menggunakan kaca mata.

Hidung :

Kedua lubang hidung simetris, septum nasal


terdapat ditengah , tidak terjadi penyimpangan,
tidak mengeluarkan sekret, tidak ada
pembengkakan pada hidung klien, tidak
terdapat polip dan sinusitis, klien tidak
terpasang NGT.

Telinga :

Daun telinga simetris, tidak menggunakan alat


bantu pendengaran, tidak ada serumen, tidak
mengalami otitis media.

Mulut :

Bibir klien simetris, tidak mengalami kelainan


bawaan, kondisi bibir lembab, gusi tidak
terdapat pembengkakkan, gigi masih lengkap,
Leher Inspeksi : Simetris, tidak ada kaku kuduk

Palpasi : tidak teraba adanya benjolan tidak


teraba adanya benjolan kelenjar tyroid
Dada Jantung

Inspeksi : Bentuk dada normal tidak ada


penonjolan, tampak gerakan iktus kordis di
intercosta 5.

Palpasi : Tidak ada peningkatan kekuatan


denyutan,.

Perkusi : Dullness

Auskultasi : reguler, bunyi s1 dan s2 tunggal.


Paru-paru Inspeksi : Gerakan dada simetris, ,

Palpasi : tidak ada pembesaran


Perkusi : bunyi resonan

Auskultasi : terdengar whezing dan ronki


Abdomen Inspeksi : Tidak ada jejas, tidak tampak adanya
distensi

Auskultasi : Terdengar bising usus, 13 x/menit

Perkusi : Bunyi tymphani, tidak ada kembung

Palpasi : Tidak teraba adanya massa, tidak ada


nyeri tekan
Genetalia Bersih, tidak ada cairan abnormal(sekret) yang
keluar dari muara .
Ekstremitas Kekuatan otot

Ekstremitas Atas

Ada kontraksi = 5 5
Ada kontraksi = 5 5

Ekstremitas Bawah

Odema

Tidak ada - -
- -
Integumen Inspeksi : warna agak sawo matang ,

Palpasi : teraba hangat, turgor baik.

Dekubitus tidak ada

Analisa Data
No. 1 Data fokus Masalah etiologi
DS : Ketidakefektifan Peningkatan
pola napas produksi sekret
- Klien mengatakan faktor fisiologis
sesak disertai batuk : asma
kental

- Dirasakan
memberat bila
melakukan aktivitas

DO :

- TD : 100/70 mmHg

- N : 108 x/menit

- S : 35, 6⁰C

- P : 27 x/menit

- Klien tampak sesak

- Terdengar ronki
dan whezing pada
saluran pernapasan
klien

- Terlihat ada retraksi


dada

- Ekpirasi klien
terdengar memanjang

- Akral teraba dingin


Rencana keperawatan
No dx Diagnosa kep Noc Nic
1 Bersihan jalan Setelah dilakukan NIC:
nafas tidak tindakan keperawatan
efektif selama 3x 24 jam Airway management
berhubungan diharapkan Respiratory
dengan status : ventilation, - Posisikan klien
penumpukan respiratory status : untuk
sekret di jalan airway patency, vital memaksimalkan
nafas sign status dengan ventilasi
kriteria hasil :
- Keluarkan seckret
- Mendemontrasikan dengan suction/
batuk efektif dan suara batuk
napas yang bersih,
tidak ada sianosis dan - Auskultasi suara
dyspneu nafas, catat adanya
suara tambahan
- Menunjukkan jalan - Berikan
napas yang paten bronkodilator bila
(klien tidak merasa perlu
tercekik, irama nafas,
frekuensi pernapasan - Atur intake cairan
dalam tentang normal, untuk
tidak ada suara napas mengoptimalkan
abnormal) keseimbangan

- Tanda vital : tingkat - Monitor repirasi


suhu tubuh, nadi, dan status O2
pernapasan, tekanan
darah dalam rentang Oxygen therapi
normal
- Menjaga patensi
jalam napas

- Mementau aliran
liter oksigen

- Memantau posisi
perangkat
pengiriman oksigen

- Memantau tanda-
tanda toksisitas
oksigen dan
penyerapan
atelaktasis

Vital sign monitoring

- Monitor TD, nadi ,


Suhu, dan rr

- Catat adanya
fluktuasi tekanan
darah
Implementasi dan evaluasi
No. 1 Tgl/Jam Implementasi Evaluasi paraf
- memposisikan klien 15.30
untuk memaksimalkan
ventilasi semi fowler, S :
- mengauskultasi suara - Klien
nafas, mengatakan
masih sesak
- memberikan namun sudah
bronkodilator berkurang setelah
di obati
- Monitor repirasi dan
status O2 O:

- Menjaga patensi - TD : 110/70


jalam napas mmHg

- Memantau aliran liter - N : 98 x/menit


oksigen
- S : 36,1⁰C
- Memantau posisi
perangkat pengiriman - RR : 24 x/menit
oksigen
- Klien
- Mengukur vital sign melakukan
tehnik relaksasi
dengan benar

- O2 3 liter/menit

- Masih
terdengar suara
whezing pada
saluran napas
klien

A:

Tujuan belum
tercapai

Klien mampu
melakukan
tehnik relaksasi,
vital sign dalam
batas normal

P:
Lanjutkan
intervensi
monitor respirasi
RESUME IGD RSUD ABDUL WAHAB SJAHRANIE SAMARINDA

“CKD (Chronic Kidney Disease)”

Hari/Tanggal : Ruang : IGD

Inisial Pasien : Diagnosa Medis : CKD

No. RM : 01.01.36.86

1. Pengkajian Primer
Airway Pasien mengalami sesak nafas

Breathing Frekuensi nafas 30 x/menit, terlihat pergerakan dada simetris kanan-kiri,


tidak terdengar suara wheezing

Circulation TD 1840/100 mmhg, N : 96x/menit, tidak mengalami cyanosis, edema


pada ektremitas bawah.

Disability Kesadaran : CompismentisGCS (E : 4, M : 6, V :5)

Exposure 1) Kepala : mesocephal, simetris, bersih, rambut tidak


mudahtercabut bewarna hitam keputihan
2) Mata : isokor
3) Hidung : simetris kanan-kiri, pernapasan sesak, tidak ada
polip, bersih , tidak terdapat cuping hidung
4) Mulut & Tenggorokan : bibir tampak kering, mukosa
membran pucat, terdapat pernapasan mulut, gigi caries, tidak ada
kelainan amandel, dan tidak ada pembesaran kelenjar
getah bening
5) Dada dan paru-paru : tidak terdengar bunyi nafas
vesikulermengalami sesak napas, batuk terdapat sekret tapi tidak
bisadikeluarkan, dada simetris kanan/kiri, Tn. S mengeluh
nyerirasanya berat pada dadanya saat bernapas.
6) Jantung & Sirkulasi : bunyi jantung S1 & S2, reguler, tidak
adaclubbing finger, acral dingin
7) Abdomen : terdengar bunyi peristaltik usus dengan frekuensi
8x/detik.
8) Genetalia dan reproduksi : laki - laki, tidak terkaji
9) Status neurologis : GCS (E : 4, M : 6, V : 6)
10) Extremitas atas dan bawah : terdapat edema pada
ekstremitas bawah
2. Pengkajian Sekunder

Sesak nafas, menggunakan otot pernafasan, tidak


SIGN AND SYMPTON terdapat berbaring karena sesak, RR 32, terdapat perubahan
kedalaman pernapasan, terdapat pernapasan mulut.

Tidak memiliki alergi pada obat dan makanan


ALERGI
Keluarga pasien mengatakan menjalani terapihemodialisa
MEDICATION sejak 1 ½ tahun yang lalu

Keluarga pasien mengatakan sebelumnya memiliki riwayat


PAST ILLNES hipertensi

Keluarga mengatakan terakhir kali makan pada pagi hari


LAST MEAL
Sesak napas

EVENT

3. Analisa data
DATA MASALAH
DS : klien mengatakan kedua kaki nya Kelebihan volume cairan berhubungan
bengkak dengan mekanisme pengaturan melemah
DO : ekstremitas bawah edema

4. Rencana Keperawatan
No. Tanggal dan Diagnosa Tujuan Intervensi
Jam
1. Kelebihan Setelah dilakukan - Pertahankan
volume cairan perawatan selama 1x6 catatan intake
berhubungan jam diharpakan : dan output
dengan - Terbebas dari - Pasang urine
mekanisme edema, kateter
pengaturan - Bunyi nafas - Monitor hasil
melemah normal lab
- Terbebas dari - Monitor vital
kelelahan dan sign
kecemasan - Monitor indikasi
kelebihan cairan
- Monitor
masukkan
makanan/minum
an
- Kolaborasi
pemberian obat

5. Implementasi dan Evaluasi


No. Tanggal dan Diagnosa Implementasi Evaluasi
Jam
1. Kelebihan - Pertahankan S : Klien mengatakan
volume cairan catatan intake kedua kaki nya masih
berhubungan dan output bengkak
dengan - Pasang urine O : Ekstremitas bawah
mekanisme kateter tampak bengkak
pengaturan - Monitor hasil A : masalah belum
melemah lab teratasi
- Monitor vital P : Lanjutkan Intervensi
sign
- Monitor indikasi
kelebihan cairan
- Monitor
masukkan
makanan/minu
man
Kolaborasi
pemberian obat

RESUME IGD RSUD ABDUL WAHAB SJAHRANIE SAMARINDA


“HIPERTENSI EMERGENCY”

Hari/Tanggal : Ruang : IGD

Inisial Pasien : Diagnosa Medis : Hipertensi Emergency

No. RM : 01.01.33.58

1. Pengkajian Primer
Tidak terdapat sumbatan jalan nafas.
Airway Secret (-)

Sesak (+), nafas tidak spontan, irama


Breathing teratur, batuk (-), suara nafas normal.
RR : 28x/menit, SPO2 100%,
terpasangO2 3 liter/menit, terpasang ETT.

Circulation Frekuensi nadi 126x/menit, TD 207/132


mmHg, perdarahan (-), CRT < 2 detik.

Disability Keadaan umum lemah, kesadaran koma,


GCS 3 (E:1 M:1 V:1) pupil isokor.

Exposure Tidak ada luka di bagian tubuh klien dari


kepala sampai kaki, suhu 36,2 ⁰C

2. Pengkajian Sekunder

Tanda dan gejala


SIGN AND SYMPTON
- Klien tampak lemah, pernapasan 28
x/menit TD 207/132 mmHg Nadi 126x/i

ALERGI Tidak mempunyai alergi makanan


maupun obat-obatan.

MEDICATION klien minum obat jika pusing/sakit


kepalanya kambuh.

Klien tidak pernah dirawat di Rumah


PAST ILLNES
Sakit.

LAST MEAL
Klien belum ada makan dikarenakan
sakit kepalanya

EVENT
-

3. Pemeriksaan keadaan umum


a. Tingkat kesadaran

Tanggal Eye Motorik Verbal Total


4 6 5 15

b. Status Kesadaran

Tanggal Compos Apatis Somnolen Delirium Sopor koma


mentis
v

4. Pemeriksaan fisik
1. Kepala
Kepala meshocepal, tidak ada luka, ttidak ada edema, rambut lurus, tidak ada
ketombe, wajah simetris, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil
isokor, telinga simetris, ada serumen, tidak ada benjolan, hidung simetris, batuk (-
), sekret (-), NGT(-), mulut simetris, mukosa bibir lembab, gigi tidak utuh,
terpasang ETT.
2. Leher
Bentuk simetris, tidak terdapat benjolan, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid,
nadi karotis (+).
3. Dada
Paru :
I : Dada simetris, tidak ada pembengkakan, retraksi dada tidak ada, tidak ada
luka/lesi.
P : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembengkakan
P : Dallness
A : Suara paru normal (vesikuler)
Jantung :
I : Dada simetris, tidak ada pembengkakan, tidak ada retraksi dada.
P : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembengkakan.
P : Redup, tidak ada pembesaran organ jantung.
A : S1, S2 murni, Tidak ada suara tambahan.
4. Abdomen
I : Bentuk simetris, tidak ada lesi, tidak ada pembengkakan
A : Peristaltik usus 7 x/menit.
P : Supel, tidak ada nyeri tekan.
P : Timpani
5. Genetalia
Tampak bersih, tidak ada kelainan congenital.
6. Ekstremitas
Simetris, ekstermitas atas dekstra terpasang infus RL 30 tpm, ekstermitas atas
oedem -/-, ekstermitas bawah oedema -/-.
7. Integumen
Kulit normal, tidak ada kemerahan/sianosis, turgor elastic, akral dingin, warna
kulit pucat.

5. Analisa Data
DATA MASALAH
DS : -
DO : kesadaran koma, GCS 3, pupil
isokor, TD : 207/132 mmHg, Nadi Gangguan perpusi jaringan cerebral
126x/i, CRT <2 detik

6. Rencana Keperawatan
No. Tanggal dan Diagnosa Tujuan Intervensi
Jam
1. Gangguan Setelah dilakukan - Monitor TTV
perpusi tindakan keperawatan - Evaluasi : pupil,
jaringan selama 3 x 24 jam, catatan ukuran,
cerebral ketidakefektipan perfusi bentuk raeksi
cerebral teratasi dengan terhadap cahaya.
indicator: - Pantau status
NOC : neurologis
- - Circulasi status sesering
- - Neurologis status mungkin
- -Tissue s perfusion - pertahankan
cerebral. posisi bedreast
Dengan kriteria hasil : - kolaborasi
- -Tekanan systole dan dengan dokter
diastole dalam rentang dalam
yang diharapkan pemberian obat-
- -Pupil seimbang dan obatan anti
reaktif hipertensi.
- Berikan oksigen
2-3 liter

7. Implementasi dan Evaluasi


No. Tanggal dan Diagnosa Implementasi Evaluasi
Jam
1. Gangguan - Memantau TTV S:-
perpusi - Mengevaluasi : O: - Keadaan Umum
jaringan pupil, catatan klien Jelek.
cerebral ukuran, bentuk- Kesadaran Klien
raeksi terhadap Koma.
cahaya. - Klien Terpasang
- Memantau status ETT
neurologis sesering- Klien Terpasang
mungkin Ventilator
- Mempertahankan - Tekanan darah naik
posisi bedreast turun
- Berkolaborasi A: Masalah Belum
dengan dokter dalam Teratasi
pemberian obat- P: Intervensi
obatan anti dilanjutkan
hipertensi. - Monitor TTV
- Memberikan oksigen - Pantau Status
2-3 liter Neurologis
- Kolaborasikan
dengan Tim Medis
dalam pemberian
obat-obatan
RESUME IGD RSUD ABDUL WAHAB SJAHRANIE SAMARINDA

“Kejang Demam”

Hari/Tanggal : Ruang : IGD

Inisial Pasien : Diagnosa Medis : Kejang Demam

No. RM : 150604

1. Pengkajian Primer

Tidak terdapat sumbatan jalan nafas.


Airway Secret (-)

Sesak (+), nafas tidak spontan, irama


teratur, batuk (-), suara nafas normal.
Breathing RR : 35x/menit, SPO2 100%,
terpasangO2 3 liter/menit, terpasang ETT.

Circulation

TD 150/90 mmHg, nadi 102x/i, capillary


Disability refill 2 detik, akral Hangat, turgo kulit
lembab

Exposure Keadaan umum sedang, Kesadaran


:compos mentis, GCS : E4 M2 V4 =10,
reaksi pupil +/+, pupil isokor, lebar 2 mm

Tidak ada luka di bagian tubuh klien dari


kepala sampai kaki, suhu 39.0 ⁰C

2. Pengkajian Sekunder

Tanda dan gejala


SIGN AND SYMPTON
- Klien tampak lemah, pernapasan 35
x/menit TD 130/90mmHg Nadi 91x/i

ALERGI Tidak mempunyai alergi makanan


maupun obat-obatan.

MEDICATION klien minum obat panasnya tidak turun-


turun.

PAST ILLNES Klien tidak pernah dirawat di Rumah


Sakit.

LAST MEAL
Klien belum ada makan dikarenakan
demam dan kejang

EVENT
-

3. Analisa data
DATA MASALAH
DS : klien mengatakan tubuhnya demam Hipertermi berhubungan dengan efek dari
sejak 2 hari yang lalu, klin kejang sirkulasi endotoksin pada hipotalamus
dirumah + 2 x selama 5 menit setiap
kejang
DO : S:390C
Kulit teraba hangat

4. Rencana Keperawatan
No. Tanggal dan Diagnosa Tujuan Intervensi
Jam
1. Hipertermi Setelah dilakukan NIC:
berhubungan tindakan keperawatan  Monitor suhu sesering
dengan efek selama 3 x 24 jam, mungkin
 Monitor warna dan shu
dari sirkulasi Hipertermi teratasi kulit
endotoksin dengan indicator:  Monitor tekanan darah,
pada NOC : nadi dan RR
hipotalamus Suhu 36-37oC  Monitor penurunan
Nadi dan RR dalam tingkat kesadaran
rentang normal  Monitor WBC, Hb, dan
Hct
Tidak ada perubahan
 Monitor intake dan
warana kulit dan tidak
output
ada pusing, merasa  Berikan anti piretik
nyaman  Kelaborasi antibiotik
 Selimut pasien
 Berikan cairan intra vena
komperes pasien pada
lipatan paha dan aksila
 Tingkatkan sirkulasi
udara
 Monitor TD, nadi, dan
RR
5. Implementasi dan Evaluasi
No. Tanggal dan Diagnosa Implementasi Evaluasi
Jam
Hipertermi  Monitor suhu S:-
berhubungan sesering mungkin O: - Keadaan Umum
dengan efek  Monitor tekanan Compasmentis
dari sirkulasi darah, nadi dan RR Suhu: 390C
endotoksin  Monitor penurunan Badan hangat
pada tingkat kesadaran
Terpasang O2
hipotalamus  Selimut pasien
 Berikan cairan
intra vena A: Masalah Belum
komperes pasien Teratasi
pada lipatan paha P: Intervensi
dan aksila dilanjutkan
 Tingkatkan - Monitor TTV
sirkulasi udara Kolaborasikan
 Monitor TD, nadi,
dengan Tim Medis
dan RR
dalam pemberian obat-
obatan
RESUME IGD RSUD ABDUL WAHAB SJAHRANIE SAMARINDA

“ Stroke”

Hari/Tanggal : Ruang : IGD

Inisial Pasien : Diagnosa Medis : Stroke

No. RM : 6059678

3. Pengkajian Primer

Pada jalan terdapat akumulasi sekret pada


Airway mulut dan selang ET, lidah tidak jatuh ke
dalam

Sesak (+), tidak terdapat supong hidung,


terdapat retaksi otot paru kana, dan
Breathing terdapat wheezing, terpasang ventilator
dengan mode SIM V, F102 70%, PEEP+5,
VI 478, RR 38x/I suara dasar vesikuler
Circulation

Disability TD 140/90 mmHg, Map 112, Hr 124x/i,


SPO2 100%, capillary refill 2 detik, kulit
tidak pucat, konjungtiva tidak anemis

Exposure Kesadaran :soporokoma, GCS : E1 M2


VET =3, reaksi pupil +/-, pupil miosis,
lebar 2 mm

Tidak ada luka di bagian tubuh klien dari


kepala sampai kaki, suhu 38.5⁰C

4. Pengkajian Sekunder

Tanda dan gejala


SIGN AND SYMPTON
- Klien tampak lemah, pernapasan 35
x/menit TD 140/90mmHg Nadi 160x/i

ALERGI Tidak mempunyai alergi makanan


maupun obat-obatan.

klien minum obat panasnya tidak turun-


MEDICATION turun.

Klien tidak pernah dirawat di Rumah


PAST ILLNES Sakit.

LAST MEAL Klien belum ada makan dikarenakan


demam dan kejang

EVENT -

4. Analisa data
DATA MASALAH
DS : Bersihan jalan napas tidak efektif
DO : Kesadaran :soporokoma, sekret berhubungan dengan akumulasi secret di
pada mulut dan selang ET, RR 38x/i, jalan napas
terdapat bunyi ronkhi basah di basal paru
kanan, terpasang ventilator dengan mode
SIM V, F102 70%, PEEP+5, VI 478, RR
38x/I suara dasar vesikuler, TD 140/90
mmHg, Map 112, Hr 124x/i, SPO2
100%,

5. Rencana Keperawatan

No. Tanggal dan Diagnosa Tujuan Intervensi


Jam
Bersihan jalan Noc Nic:
napas tidak
efektif Setelah dilakukan Airway management
berhubungan tindakan keperawatan
dengan selama 3x 24 jam - Posisikan klien untuk
akumulasi diharapkan Respiratory memaksimalkan
secret di jalan status : ventilation, ventilasi
napas respiratory status :
airway patency, vital - Keluarkan seckret
sign status dengan dengan suction/ batuk
kriteria hasil :
- Auskultasi suara
- Mendemontrasikan nafas, catat adanya
batuk efektif dan suara suara tambahan
napas yang bersih, tidak
ada sianosis dan - Berikan bronkodilator
dyspneu bila perlu

- Menunjukkan jalan - Atur intake cairan


napas yang paten (klien untuk mengoptimalkan
tidak merasa tercekik, keseimbangan
irama nafas, frekuensi
pernapasan dalam - Monitor repirasi dan
tentang normal, tidak status O2
ada suara napas
abnormal) Oxygen therapi

- Tanda vital : tingkat - Menjaga patensi jalam


suhu tubuh, nadi, napas
pernapasan, tekanan
darah dalam rentang - Mementau aliran liter
normal oksigen

- Memantau posisi
perangkat pengiriman
oksigen

- Memantau tanda-
tanda toksisitas oksigen
dan penyerapan
atelaktasis

Vital sign monitoring

- Monitor TD, nadi ,


Suhu, dan rr

- Catat adanya fluktuasi


tekanan darah

6. Implementasi dan Evaluasi


No. Tanggal dan Diagnosa Implementasi Evaluasi
Jam
Auskultasi suara nafas S:
Posisikan klien untuk O:kesadaran umum
memaksimalkan lemah, sekret pada
ventilasi mulut dan selang ET,
Monitor status RR 38x/i, terdapat
pernapasan klien bunyi ronkhi basah di
Pertahan posisi head of basal paru kanan,
bed terpasang ventilator
dengan mode SIM V,
F102 70%, PEEP+5, VI
478, RR 38x/I suara
dasar vesikuler, TD
140/90 mmHg, Map
112, Hr 124x/i, SPO2
100%,
A: tujuan tercapai
masalah teratasi
sebagian
P: \lanjutkan dan
optimalkan kembali
intervensi dan tetap
memantau KU dan
TTV serta status
pernapasan klien serta
kelaborasi untuk
rencana koreksi bicnat

Anda mungkin juga menyukai