Anda di halaman 1dari 3

HIKMAH DARI PERISTIWA HIJRAH DAN PARA SAHABAT

Kisah 1
Suatu ketika, seorang laki-laki dari Yaman bernama Uwais AlQarni
mendatangi Rasulullah saw. Namun kerena lama menunggu, laki-laki itu segera
pamit. la telah berjanji pada ibunya untuk tidak terlalu lama
meninggalkannya.Rasulullah saw bercerita pada Umar dan Ali. Uwais Al Qarni
akan diangkat menjadi penghuni langit karena pengabdiannya pada ibunya.
Rasulullah saw pun berpesan kepada Umar bin Khattab dan Ali bin Abi Thalib,jika
mereka berjumpa Uwais, pintalah doa dan istighfar kepadanya sebab ia bukan
penduduk bumi. la salah seorang penghuni langit. Rasulullah saw menyuruh Umar
dan Ali memperhatikan tanda putih Umar dan Ali merasa penasaran. Keduanya
ingin bertemu langsung dengan Uwais.Umar dan Ali segera menemui Uwais.
Keduanya lalu berjabat tangan dengannya. Umar lalu membalikkan telapak tangan
Uwais. Ternyata, ada tanda putih seperti yang diceritakan Rasulullah saw.
Seketika wajah Uwais bersinar terang ketika tanda putih itu terlihat. Umar
dan Ali segera minta didoakan Uwais. Setelah itu, Uwais segera mendoakannya.
Uwais lalu menceritakan bahwa sebelum ibunya meninggal, ia membaktikan
hidupnya untuk mengurus dan merawat ibunya. Uwais juga menggembalakan
ternaknya. Umar dan Ali sangat kagum dengan ketulusan Uwais. la adalah anak
yang sangat berbakti pada ibunya. Maka pantaslah ia diangkat menjadi penghuni
langit. Berbakti kepada ibu menjadikan Uwais memiliki kedudukan mulia di sisi
Allah SWT, Yakni menjadi penghuni langit.
Kisah 2
Salah seorang penguasa Dinasti Fathimiyah bernama Al Hakim Al
Fathimiy. la memiliki kekuasaan yang besar. Namun sayang, ia menganggap
dirinya sebagai Tuhan.Al Hakim mempengaruhi rakyatnya agar mau mengakuinya
sebagai Tuhan. Bahkan, ia akan memberikan hadiah pada orang yang mengikuti
perintahnya.Selain itu, setiap kali mengirim surat pada orang lain, ia selalu
mendahului tulisannya dengan kalimat Bismilhakim arrahmanirrahim (Dengan
Nama Al Hakim yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang). Kalimat itu sebagai
pengganti dari kalimat Bismillahirrahmanirrahim (Dengan Nama Allah Yang Maha
Pengasih Lagi Maha Penyayang).Allah SWT lalu mengirimkan lalat dalam jumlah
besar. Lalat-lalat itu mengerubuti tubuh Al Hakim sebagai balasan atas
pelecehannya terhadap Islam. Al Hakim pun tak berdaya. Kali ini ia benar-benar
merasa dipermalukan. Selama ini dia dikenal sangat gagah berani. Bahkan, ia selalu
mampu mengalahkan musuh dengan mudah. Sekarang, pasukan lalat yang selama
ini dianggap remeh orang ternyata telah membuatnya tak berkutik. Sementara itu,
rakyatnya menyadari bahwa apa yang mereka dilakukan itu keliru. Mereka akhirnya
kembali pada ajaran Allah SWT. Hal ini membuat Al Hakim takut. la takut
rakyatnya marah. Akhirnya, Al Hakim meninggalkan kekuasaan yang selama ini
dibanggakannya.

Kisah 3

Uqbah bin Amr ra meriwayatkan. Suatu ketika ia berjalan bersama


Rasulullah saw di antara Juhfah dan Abwa'. Kedua tempat itu terkenal antara jalan
Mekah dan Madinah. Tiba-tiba datang angin kencang. Kegelapan pun menyelimuti
keduanya. Rasulullah saw berdoa kepada Allah SWT untuk meminta
perlindungan.Saat itu Rasulullah saw membaca qul 'audzu birabbil falaq sampai
selesai (surat Al-Falaq). Selain itu, membaca qul 'audzu birabbinnas sampai selesai
(surat An-Naas)."Setelah berdoa, Rasulullah saw bersabda, "Hai Uqbah, mintalah
perlindungan Allah SWT dengan membaca dua surat tersebut. Tiada orang yang
meminta perlindungan yang setara dengan kedua surat itu." Pada waktu yang lain,
Uqbah pernah dengar Rasulullah saw membaca dua surat itu saat mengimami
shalat.
Kisah 4
Suatu hari, Fatimah ra datang ke rumah Nabi saw sambil menangis. Rasul
lalu bertanya, "Kenapa kamu menangis, putriku?""Aku sangat bersedih karena
mengetahui para pemuka Qurays kini telah mengikat janji dan bersumpah atas nama
Tuhan mereka, Latta, Uzza, dan Manat. Jika mereka mendapati ayah, mereka akan
melukai. Mereka telah menyiapkan banyak uang bagi siapa saja yang berhasil
melukai ayah." Nabi saw lalu berkata, "Tenanglah Fatimah, Allah akan
memberikan pertolongan-Nya. Sekarang, bawakan air untukku!" Perintah Nabi
Saw. Fatimah segera melaksanakan perintah ayahnya. Setelah itu, Nabi saw
berwudu, lalu pergi ke masjid. Ada satu hal yang aneh saat itu. Ketika orang-orang
Qurays melihat Nabi Saw keluar rumah, mereka menunduk dan tidak ada satu pun
yang berani mengangkat kepala.Nabi Saw pun mengambil segenggam tanah. Beliau
pun melontarkan tanah itu kepada mereka sambil membaca Syaahatil wujuuh.
Maka semua orang Qurays yang terkena lemparan tanah itu kelak terbunuh dalam
perang Badar.
Kisah 5

Seorang laki-laki datang menemui Rasulullah saw. la memohon agar beliau


memberikan makanan. Rasulullah saw yang saat itu tidak memiliki makanan
menyuruh laki-laki itu menemui Fatimah. Fatimah saat itu hanya memiliki sebuah
kalung emas pemberian bibinya. la lalu memberikannya kepada laki-laki itu. Laki-
laki itu lalu menemui Rasulullah saw dan memperlihatkan kalung emas itu kepada
beliau.Tak lama kemudian, Abdurrahman bin Auf datang. la membeli kalung emas
itu. Laki-laki itu pun berterima kasih kepada Rasulullah saw dan pamit
pulang.Beberapa hari kemudian, utusan Abdurrahman bin Auf bernama Saham
datang. la membawa pesan dari tuannya untuk memberikan kalung emas dan
seorang budak pada Rasulullah saw. Rasul pun menerima pemberian itu dan
memerintahkan Saham agar memberikan kalung emas itu pada Fatimah. Saham lalu
menemui Fatimah.Fatimah berkata pada Saham, "Aku menerima kalung ini dan aku
memerdekakanmu."Budak yang telah dimerdekakan itu berkata pada Fatimah,
"Saya sangat senang menyaksikan sedekah dari tangan ke tangan berikutnya.
Kalung emas itu kembali padamu.Sementara itu, sedekahmu telah mengenyangkan
orang miskin dan mendatangkan pahala bagi Abdurrahman bin Auf. Bahkan, kini
kau telah membebaskanku. Maka karena kalung ini juga kamu akan masuk surga."

Kisah 6

Pada suatu hari Rasulullah saw berkunjung ke rumah seorang wanita bernama
Ummu 'Umarah.Begitu Rasulullah datang, Ummu'Umarah segera mempersilakan
beliau masuk.Tak lama kemudian, ia segera menghidangkan makanan untuk
beliau.Rasulullah saw dikenal sangat menghormati pemilik rumah. Ketika
diberikan hidangan, beliau pun menyantapnya. Namun, ketika beliau melihat
pemilik rumah tidak ikut makan, beliau berkata padanya, "Makanlah, wahai
Ummu'Umarah!"-"Saya sedang berpuasa," jawab Ummu 'Umarah.
Rasulullah saw sangat senang mendengar salah satu kaumnya berpuasa.
Kemudian beliau bersabda, "Sesungguhnya orang yang berpuasa itu selalu
didoakan oleh Malaikat. Terutama jika ada orang yang makan di tempatnya. Orang
berpuasa itu akan didoakan hingga orang yang makan itu selesai menyantap
makanannya." Ummu 'Umarah sangat bersyukur. Hari itu ia mendapatkan pelajaran
tentang puasa langsung dari Rasulullah saw.Dalam kesempatan lain, Rasulullah
saw bersabda tentang puasa, "Barang siapa yang memberi buka orang yang
berpuasa, ia mendapat pahala seperti pahala orang yang berpuasa itu. Tanpa
mengurangi sedikit pun pahala orang yang berpuasa itu."

Anda mungkin juga menyukai