Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Widya Medika Surabaya Vol.2 No.

2 Oktober 2014

Studi kasus Osteosarkoma Metastase

Rudyanto Wiharjo Seger*

Abstract
Osteosarcoma is the most common of malignant bone tumor.[1, 2] The disease is
thought to originate from the bone-forming cells of primitive mesenchymal, and
histological characteristics of malignant osteoid production there. Another
cell population can also be seen, because these cell types may also arise from
pluripotential mesenchymal cells, but each in the diagnosis of malignant bone tumors
as osteosarcoma. The main treatment is surgical removal of a malignant tumor.
Most often, performed limb-sparing procedures (limb-preserving). Chemotherapy
is also necessary to treat micrometastatic disease that is the case, but often is not
detected in most patients (about 80%) at the time of diagnosis.[3]A woman, Miss YS,
age 21 years old, came to the Emergency Room of Catholic Hospital Marianum
Halilulik-NTT with shortness of breath, painful swallowing, chest pain, fever,
cough, nausea, and 2 years ago, left leg amputated with diagnosis of anatomical
pathology, osteosarcoma. On chest x-ray examination obtain a lung tumor with
right pleural effusion. This patient was treated for 6 months with palliative therapy
and eventually died.
Keywords: osteosarcoma, lung metastasis

Abstrak
Osteosarkoma adalah tumor tulang ganas yang paling sering dijimpai.[1, 2] Penyakit
ini diduga berasal dari sel-sel pembentuk tulang mesenkimal primitif, dan ciri
histologisnya terdapat produksi osteoid ganas. Populasi sel lain juga dapat terlihat,
karena jenis sel ini juga mungkin timbul dari sel-sel mesenkimal pluripotential,
tetapi setiap tumor tulang ganas di diagnosis sebagai osteosarkoma. Terapi utama
adalah operasi pengangkatan tumor ganas. Paling sering, dilakukan prosedur limb-
sparing (limb-preserving). Kemoterapi juga diperlukan untuk mengobati penyakit
mikrometastatik yang terjadi, tetapi sering tidak terdeteksi pada kebanyakan
pasien (sekitar 80%) pada saat diagnosis.[3] Seorang wanita, nona YS, usia 21
tahun datang ke UGD RSK Marianum Halilulik-NTT dengan keluhan sesak nafas,
nyeri telan, nyeri dada, panas, batuk, mual, 2 tahun yang lalu kaki kiri diamputasi
dengan diagnosis patologi anatomi osteosarkoma. Pada pemeriksaan foto polos
dada didapatkan gambaran suatu tumor paru dengan efusi pleura kanan. Pasien ini
dirawat selama 6 bulan dengan terapi paliatif dan akhirnya meninggal dunia.
Kata kunci: osteosarkoma, metastase paru

* dokter umum di Rumah Sakit Katolik Marianum Halilulik, Atambua, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur

73
Rudyanto Wiharjo Seger

Laporan Kasus pada saat inspirasi dada sebelah kanan


tertinggal, fremitus meningkat, perkusi redup
Seorang wanita, nona YS, usia 21 tahun
pada dada sebelah kanan, dan dari auskultasi
datang ke UGD RSK Marianum Halilulik-
didapatkan suara nafas pada dada sebelah
NTT dengan keluhan sesak nafas, nyeri
kanan menghilang, dan terdapat ronkhi basah
telan, nyeri dada, panas, batuk, mual, dan
halus, tanpa suara wheezing di paru sebelah
tidur selalu miring ke kanan (tidak dapat
kanan. Pemeriksaan darah didapatkan hasil
tidur terlentang), dan tangan sebelah kiri
leukositosis, anemia, trombositosis, dan
bengkak hingga pergelangan tangannya
hipoalbumin. Foto polos dada didapatkan
serta kedua tungkai kaki bengkak selama
gambaran suatu tumor paru dengan efusi
1 minggu. Pada saat umur 19 tahun tampak
pleura kanan. Kemudian dilakukan aspirasi
benjolan di kaki kiri sebesar telur angsa,
cairan pleura dengan warna kemerahan dan
dan dilakukan operasi amputasi di atas lutut
dilakukan pemasangan WSD.
kaki kiri. Pemeriksaan patologi anatomi
menunjukkan suatu gambaran osteosarkoma.
Selama 2 tahun ini, mobilisasi dibantu dengan
kaki buatan (prostetic leg).

Gambar.3. Foto polos dada saat datang ke UGD

Gambar.1. Osteosarkoma pada tibia proximal (2011)

Gambar.4. Foto polos dada sesudah punksi

Gambar.2. Post amputasi osteosarkoma (2011)

Tanda-tanda vital pasien, tekanan


darah 100/60 mmHg, Nadi 110 x/menit, laju
pernafasan (RR) 32x/menit, suhu 37,8oC. Dari Gambar.5. Punksi cairan pleura
pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva Pasien ini dirawat selama 6 bulan
anemis, tampak pernafasan cuping hidung, dengan terapi paliatif dan akhirnya meninggal
dan dari pemeriksaan fisik paru didapatkan dunia.

74
Jurnal Widya Medika Surabaya Vol.2 No.2 Oktober 2014

Teori Lokasi penting lainnya adalah tengkorak dan


Definisi rahang (8%) dan panggul (8%).

Osteosarkoma adalah penyakit Sejumlah varian osteosarkoma


yang sudah lama dikenal dan masih tidak diantaranya adalah jenis konvensional
sepenuhnya dipahami. Istilah ”sarkoma” (osteoblastik, chondroblastic, dan
diperkenalkan oleh ahli bedah Inggris, fibroblastik), telangiectatic, multifokal,
John Abernathy pada tahun 1804, berasal paraosteal, dan periosteal.
dari bahasa Yunani yang berarti ”bongkol
Osteosarkoma adalah kanker tulang
berdaging.”[4] Pada tahun 1805, ahli bedah
yang mematikan dan sering menyebabkan
Perancis, Alexis Boyer (ahli bedah pribadi
pasien meninggal karena metastasis ke paru.
untuk Napoleon), pertama kali menggunakan
[4, 6, 7, 8,9]
Kebanyakan osteosarkoma timbul
istilah ”osteosarkoma.”[4, 5] Boyer menyadari
dari sel-sel kanker yang bersoliter dengan
bahwa osteosarkoma adalah sesuatu yang
pertumbuhan yang cepat dari tulang panjang
berbeda dengan lesi tulang lainnya, seperti
anak. Tidak semua osteosarkoma muncul
osteochondromas (exostoses).
secara soliter, karena beberapa tempat lain
Penelitian investigasi lebih lanjut mungkin menjadi jelas dalam jangka waktu
mengenai penyakit osteosarkoma ini dilakukan sekitar 6 bulan (synchronous osteosarkoma),
pada pertengahan 1800-an. Pada tahun 1847, atau beberapa tempat lain mungkin lebih lama
Baron Guillaume Dupuytren menulis tentang dari 6 bulan (metachronous osteosarkoma).[13]
patologis osteosarkoma sebagai berikut[4]: Suatu multifokal osteosarkoma sangat jarang,
”Osteosarkoma adalah suatu degenerasi massa tetapi ketika itu terjadi, itu cenderung pada
tulang, yang manifestasinya dalam bentuk pasien yang lebih muda dari 10 tahun.[13]
massa putih atau kemerahan, lardaceous dan
Epidemiologi
tegas pada tahap awal penyakit ini, tetapi pada
tahap selanjutnya, dapat berupa pelunakan, Menurut badan kesehatan dunia (World
cerebriform matter, ekstravasasi darah, dan Health Oganization) setiap tahun jumlah
cairan kental berwarna putih atau kekuningan penderita kanker ± 6.25 juta orang. Di
di dalamnya.”[4] Indonesia diperkirakan terdapat 100 penderita
kanker diantara 100.000 penduduk per tahun.
Osteosarkoma adalah kanker tulang dan
Dengan jumlah penduduk 220 juta jiwa
dapat terjadi pada tulang apapun, biasanya
terdapat sekitar 11.000 anak yang menderita
pada ekstremitas tulang panjang dekat
kanker per tahun. (10)
lempeng pertumbuhan metafise. Tempat yang
paling umum adalah femur (42% dan sebesar Menurut Errol Untung Hutagalung,
75% di femur distal), tibia (19% dan sebesar seorang guru besar dalam Ilmu Bedah
80% di tibia proksimal), dan humerus (10% Orthopaedi Universitas Indonesia, dalam
dan sebesar 90% di humerus proksimal). kurun waktu 10 tahun (1995-2004) tercatat
455 kasus tumor tulang yang terdiri dari 327

75
Rudyanto Wiharjo Seger

kasus tumor tulang ganas (72%) dan 128 Penyakit tulang displasia,
kasus tumor tulang jinak (28%). Di RSCM termasuk penyakit Paget, fibrous
jenis tumor tulang osteosarkoma merupakan displasia, enchondromatosis, dan
tumor ganas yang sering didapati yakni beberapa keturunan eksotosis dan
22% dari seluruh jenis tumor tulang dan retinoblastoma (germ- line form)
31 % dari seluruh tumor tulang ganas. Dari merupakan faktor risiko.
jumlah seluruh kasus tumor tulang 90% kasus
Gejala Klinis
datang dalam stadium lanjut. Osteosarkoma
lebih sering menyerang kelompok usia 15 ± Gejala dapat timbul selama beberapa
25 tahun (pada usia pertumbuhan). Rata-rata minggu atau bulan (kadang-kadang lebih
penyakit ini terdiagnosis pada umur 15 tahun. lama) sebelum pasien terdiagnosis. Yang
Angka kejadian pada anak laki-laki sama paling umum gejalanya adalah rasa sakit,
dengan anak perempuan. Tetapi pada akhir terutama nyeri saat aktivitas. Orang tua
masa remaja, penyakit ini lebih banyak di penderita mungkin khawatir bahwa anak
temukan pada anak laki-laki. (10) mereka menderita keseleo, arthritis, atau
sakit saat pertumbuhan tulang. Seringkali,
Etiologi
ada riwayat trauma, tetapi peranan trauma
Penyebab pasti dari osteosarkoma tidak dalam pengembangan osteosarkoma tidak
diketahui. Namun, sejumlah faktor risiko jelas. Fraktur patologis tidak terlalu umum,
yang dapat mempengaruhi adalah sebagai pengecualian adalah jenis telangiectatic
berikut [4, 6, 7, 8, 9]: osteosarkoma, yang lebih sering dikaitkan
dengan fraktur patologis. Rasa sakit di
1. Pertumbuhan tulang yang cepat
ekstremitas menyebabkan jalan pincang.
Pertumbuhan tulang yang cepat
Pembengkakan tidak selalu didapatkan,
dapat mempengaruhi terjadinya
tergantung pada ukuran lesi dan lokasi. Gejala
osteosarkoma. Ini berdasarkan
sistemik, seperti demam dan berkeringat di
pengamatan peningkatan insiden yang
malam hari, jarang terjadi. Tumor menyebar
tinggi di antara anjing yang berpostur
ke paru-paru jarang menunjukkan gejala
besar (misalnya, Great Dane, St
pernapasan yang khas dan jika terjadi gejala
Bernard, gembala Jerman), dan lokasi
pernafasan biasanya menunjukkan kerusakan
khas osteosarkoma ini di daerah
jaringan paru-paru yang luas. Metastasis ke
metafise berdekatan dengan lempeng
tempat lain sangat jarang.
pertumbuhan tulang panjang.
2. Faktor lingkungan Temuan pemeriksaan fisik biasanya
Satu-satunya faktor risiko lingkungan terbatas pada lokasi tumor primer, sebagai
yang diketahui adalah paparan radiasi. berikut:
Radiasi yang memacu osteosarkoma
1. Massa: Massa mungkin teraba atau
adalah bentuk osteosarkoma sekunder.
tidak teraba. Massa mungkin lunak
3. Predisposisi genetik

76
Jurnal Widya Medika Surabaya Vol.2 No.2 Oktober 2014

dan hangat, dan tanda-tanda ini (arthritis) dan pada tulang yang
bisa dibedakan dari osteomyielitis. patah. Hal ini dapat dilakukan dengan
Peningkatan vaskularisasi kulit di atas penggunaan Allografts dan Autografts.
massa mungkin dilihat. Denyutan atau Allografts yaitu dengan menciptakan
bruit mungkin terdeteksi. cangkok tulang dari donor bank
2. Penurunan rentang gerak: Pembatasan tulang, sedangkan autografts adalah
gerak sendi jelas pada pemeriksaan cangkok tulang dari tulang lain dalam
fisik. tubuh pasien. Tulang sintetis dan pelat
3. Limfadenopati: Pembengkakan logam dapat juga dimasukkan untuk
kelenjar getah bening lokal atau meredakan rasa sakit. (14)
regional jarang. 2. Artroplasti hampir mirip dengan
4. Thorax: pemeriksaan fisik paru arthrodesis. Di masa lalu, artroplasti
biasanya tidak khas kecuali mengenai mengunakan jaringan untuk
jaringan paru-paru yang luas. menggantikan jaringan tulang yang
rusak sehingga dapat mengurangi
Penatalaksanaan
rasa sakit. Pada saat ini, artroplasti
Prosedur utama yang dilakukan mengunakan prosthetic limb
oleh dokter bedah pada pasien dengan sehingga dapat meredakan rasa nyeri,
osteosarkoma adalah biopsi dan reseksi luas. memungkinkan gerak sendi yang lebih
Biopsi dari tumor tulang ganas bukanlah luas, dan meningkatkan kemampuan
prosedur yang signifikan. Biopsi yang tidak berjalan. menguatkan otot untuk
benar, justru dapat mengakibatkan kesalahan berjalan. Semua ini bertujuan untuk
amputasi ekstremitas yang sebenarnya tidak meningkatkan kekuatan otot. (14)
perlu dilakukan. Reseksi luas berarti seluruh 3. Komposit Alloprostetik adalah
tumor ganas diangkat, dan pada sisa reseksi kombinasi dari beberapa teknik
tidak ditemukan lagi sel tumor. Prosedur limb-sparing. Allografts digunakan
reseksi luas baru dilakukan setelah penentuan untuk menggantikan tulang yang
stage tumor lengkap selesai dilakukan telah ”dihilangkan” menggunakan
sebelum operasi. teknik artroplasti. Prostetik digunakan
untuk mendukung dan memperkuat
Teknik Limb-sparing adalah bentuk allografts. (14)
alternatif dari teknik operasi amputasi. 4. Implan prostetik digunakan ketika
Ada berbagai jenis teknik limb-sparing, bagian dari tulang harus diganti.
diantaranya arthrodesis, artroplasti, Prostetik dapat bersifat sementara
komposit alloprostetik, implan prostetik, dan atau permanen. Implan sementara
rotationplasti.(14) harus tetap ditempatnya sampai
tulang itu sembuh dan kemudian
1. Arthrodesis. Arthrodesis dapat
implan dilepas. Implan sementara
mengurangi rasa sakit pada sendi
mengambil sebagian besar dari

77
Rudyanto Wiharjo Seger

massa tulang, sehingga menyebabkan 2. Total body bone scanning.


tulang menjadi kurang padat. Hal 3. Magnetic Resonance Imaging (MRI)
dari daerah tumor primer.
ini dapat menyebabkan patah tulang
kembali setelah implan dilepaskan.
Dengan prostetik permanen, suatu zat
disuntikkan ke dalam tempat implan
untuk menjaga tidak terjadi penolakan
tubuh terhadap implan. Akan tetapi
zat ini dapat memperburuk jaringan
tulang dan menyebabkan masalah
yang serius bagi penderita. (14)
5. Rotationplasti adalah prosedur medis
limb-sparing yang dilakukan ketika
kaki pasien diamputasi setinggi lutut.
Gambar.7. Gambaran MRI menunjukkan kortikal
Sendi pergelangan kaki kemudian destruksi dan adanya massa jaringan lunak.(16)
diputar 180 derajat dan dilekatkan 4. Computed tomography (CT) scan dari
paru-paru.
pada sendi lutut yang diamputasi,
dan menjadi sendi lutut yang baru. Tujuan dari penentuan stage tumor
Rotationplasti dapat mengakibatkan adalah untuk stratifikasi kelompok risiko.
masalah seperti gangguan suplai Penentuan stage yang konvensional digunakan
darah, infeksi, cedera saraf, gangguan untuk jenis tumor yang lain dan tidak sesuai
penyembuhan tulang, dan patah untuk tumor tulang karena tumor tulang
tulang kaki. Selain itu, penampilan jarang melibatkan kelenjar getah bening atau
kaki setelah rotationplasti tidak biasa penyebaran regional. Penentuan stage untuk
bagi orang banyak. (14) tumor tulang dirancang, dan diperkenalkan
oleh Enneking pada tahun 1980 didasarkan
Penentuan stage tumor berdasarkan pada
pada kelas histologi tumor (low grade /
1. Radiografi tulang polos yang terkena, high grade), lokasi anatomi tumor (intra
termasuk sendi di atas dan di bawah
sendi wilayah yang terkena. kompartemen / ekstra kompartemen), dan ada
atau tidaknya metastase. Sistem ini berlaku
untuk semua tumor muskuloskeletal (tulang
dan jaringan lunak). Sistem penentuan stage-
nya digambarkan sebagai berikut:

1. Tumor tingkat rendah, intra


kompartemen - I-A
2. Tumor tingkat rendah, ekstra
kompartemen - I-B
3. Tumor tingkat tinggi, intra
Gambar.6. Foto polos dari osteosarkoma dengan kompartemen - II-A
gambaran Codman triangle (arrow) dan difus, 4. Tumor tingkat tinggi, ekstra
mineralisasiosteoid diantara jaringan lunak.(1 kompartemen - II-B

78
Jurnal Widya Medika Surabaya Vol.2 No.2 Oktober 2014

5. Setiap tumor dengan bukti adjuvant (pasca operasi) kemoterapi sistemik


metastasis – III sangat penting untuk pengobatan pasien
Yang dimaksud dengan ”kompartemen” dengan osteosarkoma. [12]
adalah setiap massa tulang itu sendiri (yaitu,
Prognosis
masing-masing tulang adalah kompartemen
tersendiri), ruang intra-artikular (jika ada Berdasarkan data statistik ”The Liddy
tumor intra-artikular adalah suatu intra Shriver Sarcoma” untuk prognosis pada
kompartemen), dan ter-identifikasi secara jelas studi kelompok pasien osteosarkoma, secara
terdapat ruang fascially tertutup (misalnya, statistik tidak dapat memprediksi masa depan
kompartemen anterior tungkai bawah). Ini seorang pasien, tetapi dapat berguna dalam
berhubungan lebih banyak untuk tumor mempertimbangkan pengobatan yang paling
jaringan lunak daripada tumor tulang seperti tepat dan tindak lanjut untuk pasien. (13)
osteosarkoma. Daerah ekstra kompartemen
menurut skema sistem penentuan stage Ketika diobati dengan tepat, pasien
Enneking adalah fossa antecubital, daerah dengan osteosarkoma stage tingkat tinggi di
inguinal, ruang poplitea, dan lesi intrapelvic satu tempat memiliki tingkat kelangsungan
dan paraspinal. hidup sekitar 70%. Tingkat kelangsungan
hidup lebih tinggi untuk pasien dengan tumor
Tabel.1. Stage Osteosarkoma (diadopsi dari
Enneking 1980). kelas rendah, dan tingkat kelangsungan hidup
lebih rendah bagi mereka yang penyakitnya
Stage tingkat Site
telah bermetastase ke seluruh tubuh dan
IA Rendah Intra kompartemen
(kompartemen asal mereka yang memiliki respons yang buruk
di tulang atau otot) terhadap kemoterapi. (13)
IB Rendah Ekstra kompartemen
IIA Tinggi Intra kompartemen Follow up
IIB Tinggi Ekstra kompartemen
The National Comprehensive Cancer
III Apapun + Apapun + Metastase
Metastase Network merekomendasikan jadwal follow
up untuk pasien osteosarkoma, yakni kontrol
Sebelum penggunaan kemoterapi setiap tiga bulan selama dua tahun pertama,
(yang dimulai pada 1970-an), pengobatan setiap empat bulan untuk tahun ketiga,
osteosarkoma diperlakukan terutama dengan setiap enam bulan untuk tahun keempat
reseksi bedah (biasanya amputasi). [11] dan kelima, dan setiap tahun, meliputi
Meskipun dengan kontrol yang baik, lebih dari pemeriksaan fisik, pemeriksaan kondisi lesi
80% pasien akan timbul gejala penyakit lain tumor dan pencitraan dari paru-paru. Pada
yang biasanya berupa gejala-gejala metastase pasien yang telah diobati dengan kemoterapi,
ke paru. Tingkat kekambuhan yang tinggi dilakukan juga pemeriksaan secara berkala
menunjukkan bahwa sebagian besar pasien untuk memantau jantung, hati dan ginjal;
memiliki penyakit mikrometastatik pada serta menguji gangguan pendengaran dan
saat diagnosis. Oleh karena itu, penggunaan memeriksa kadar hormon, kepadatan tulang

79
Rudyanto Wiharjo Seger

dan kolesterol. Jika kekambuhan terdeteksi Ringkasan


pada follow up, kemoterapi lebih lanjut dan /
Osteosarkoma adalah kanker tulang
atau pembedahan biasanya dianjurkan. (13)
yang mematikan dan sering menyebabkan
Pembahasan pasien meninggal karena metastasis ke paru.
Penyebab pasti dari osteosarkoma sampai
Dari kasus nona YS, 21 tahun didapatkan
saat ini tidak diketahui secara pasti. Prosedur
pada tahun 2011 pembengkakan pada
utama yang dilakukan oleh dokter bedah
ekstremitas bawah kiri, penurunan rentang
pada pasien dengan osteosarkoma adalah
gerak dan telah dilakukan amputasi tanpa
biopsi dan reseksi luas, namun tidak selalu
dilakukan pengobatan lanjutan kemoterapi
harus dilakukan. Penatalaksanaan meliputi
dan radioterapi. Kemudian pada tahun 2013
radiografi polos tulang, MRI dari daerah tumor
penderita datang kembali dengan keluhan
primer dan kemoterapi. Follow up sangat
yang berbeda dari tahun 2011, yaitu berupa
diperlukan untuk pemantauan perjalanan
sesak nafas, nyeri dada, batuk, nyeri telan,
penyakit dan menentukan prognosis.
panas dan mual. Pemeriksaan radiologi pada
tahun 2013 menunjukkan adanya suatu proses Daftar pustaka
metastase ke paru-paru.
1. Marulanda GA, Henderson ER, Johnson
DA, Letson GD, Cheong D. Orthopedic
Dari data pemeriksaan patologi anatomi
surgery options for the treatment of
menunjukkan suatu gambaran osteosarkoma. primary osteosarkoma. Cancer Control.
pada tahun 2011 yang kemudian pada tahun 2008;15(1): pp 13-20. 
2013 diketahui adanya proses metastase 2. Vander Griend RA. Osteosarkoma and
ke paru. Berdasarkan penentuan stage dari its variants. Orthop Clin North Am.
1996;27(3): pp 575-81.
Enneking, pasien ini sudah mencapai stage
IIA pada tahun 2011 dan stage III pada tahun 3. Kim SY, Helman LJ. Strategies to Explore
New Approaches in the Investigation and
2013. Pada pasien ini seharusnya dilakukan Treatment of Osteosarkoma. Cancer Treat
pengobatan kemoterapi dan radioterapi pada Res. 2010;152: pp 517-528. 
saat masih stage IIA , karena bila diobati 4. Peltier LF. Tumors of bone and soft
dengan tepat, pasien dengan osteosarkoma tissues.  Orthopedics: A History and
Iconography. San Francisco, Norman
stage tingkat tinggi di satu tempat memiliki Publishing; 1993: pp 264-91.
tingkat kelangsungan hidup sekitar 70% dan
5. Rutkow IM. The nineteenth
tingkat kelangsungan hidup lebih rendah bagi century.  Surgery: An Illustrated History.
pasien yang penyakitnya telah bermetastase ke St Louis, Mo: Mosby-Year Book; 1993:
seluruh tubuh dan yang memiliki respons yang pp 321-504.
buruk terhadap kemoterapi. (13). Pada pasien 6. Campanacci M. Preface. Bone and
Soft Tissue Tumors: Clinical Features,
ini menolak untuk dilakukan kemoterapi
Imaging, Pathology and Treatment. 2nd ed.
dan radioterapi sehingga perawatan yang New York, Springer-Verlag; 1999.
diberikan hanya berupa terapi paliatif.

80
Jurnal Widya Medika Surabaya Vol.2 No.2 Oktober 2014

7. Weis LD. Common malignant bone 12. Janeway KA, Grier HE. Sequelae
tumors: osteosarkoma. In: Simon MA, of osteosarkoma medical therapy: a
Springfield D, eds.  Surgery for Bone review of rare acute toxicities and late
and Soft-Tissue Tumors. Philadelphia, effects. Lancet Oncol. Mar 26 2010.
Lippincott-Raven; 1998: pp 265-74.
13. Ryan SS, Sorens M. Osteosarcoma. http://
8. Link MP, Eilber F. Osteosarkoma. In: sarcomahelp.org/osteosarkoma.html.
Pizzo PA, Poplack DG, eds. Principles Accessed 28/08/2014.
and Practice of Pediatric Oncology.
3rd ed. Philadelphia, Lippincott-Raven; 14. Wikipedia. Limb Sparing Techniques.
1997: pp 889-920. http://en.wikipedia.org/wiki/Limb-
sparing_techniques Accessed 28/08/2014.
9. Arceci RJ, Weinstein HJ. Neoplasia. In:
Avery GB, Fletcher MA, MacDonald 15. Mudgal P, Amini B, et al. Codman Triangle
MG, eds. Neonatology: Pathophysiology Periosteal Reaction. http://radiopaedia.
and Management of the Newborn. 4th ed. org/articles/codman-triangle-periosteal-
Philadelphia, JB Lippincott; 1994: pp reaction. Accessed 28/08/2014.
1211-28. 16. Hide G, Chew FS, et al. Imaging in
10. Erwin DW, Nagieb M. Osteosarkoma. Classic Osteosarcoma. http://emedicine.
http://www.scribd.com/doc/50436953/ medscape.com/article/393927-
R e f e r a t - O s t e o s a r k o m a - D r- N a j i b - overview#a21. Accessed 28/08/2014.
Repaired. Accessed 28/08/2014.
11. Ottaviani G, Robert RS, Huh WW, Jaffe N.
Functional, psychosocial and professional
outcomes in long-term survivors of lower-
extremity osteosarkomas: amputation
versus limb salvage.  Cancer Treat Res.
2010;152: pp 421-36.

81

Anda mungkin juga menyukai