Anda di halaman 1dari 5

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

KOMUNIKASI EFEKTIF

DI RUMAH SAKIT UNIVERSITAS MATARAM

No. Dokumen No. Revisi Halaman


………… ………… 1/6

Tanggal Terbit Ditetapkan tgl.…………………..


Direktur
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Ahmad Taufik S, Sp.OT
……………….. NIP. 19810331 200604 1 002
PENGERTIAN Suatu cara untuk menyampaikan informasi mengenai suatu kondisi
baik kondisi pasien, hasil pemeriksaan penunjang yang kritis,
ruangan, peralatan, permintaan dll, kepada seseorang
(dokter,perawat,kabag/karu,atasan,bawahan dll) melalui telfon
maupun secara lisan yang di lakukan secara akurat, elngkap,
dimengerti, tidak di publikasi dan tepat kepada penerima informasi
sehingga dapat mengurangi kesalahan dan untuk meningkatkan
keselamatan pasien.

TUJUAN Sebagai acuan dalam melakukan komunikasi efektif (SBAR) di RS


UNRAM

KEBIJAKAN Kebijakan Direktur Nomor : Tentang Di Rumah


Sakit Universitas Mataram
PROSEDUR A. Komunikasi SBAR via telfon antara perawat/bidan-dokter
(dokter jaga dan dokter DPJP)

1. Sebelum menelfon dokter jaga atau DPJP, perawat/bidan


telah melakukan pemeriksaan fisik, anamnesa (pengkajian),
dan membaca rekam medis pasien.

2. Perawat/bidan menuklis hal-hal yang akan dilporkan di


formulir lembar komunikasi SBAR untuk pertama kali
laporkan pasien, selanjutnya bila akan menekepon dokter
kembali,perawat/bidan menuliskan dilembar instruksi dokter/
catatan terintegrasi.

3. Perawat/bidan membaca status dan data pasien yang akan


dilaporkan untuk memastikan bahwa data sudah benar.
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

KOMUNIKASI EFEKTIF

DI RUMAH SAKIT UNIVERSITAS MATARAM

No. Dokumen No. Revisi Halaman


………… ………… 2/6

4. Perawat/bidan menyiapkan rekam medis pasien dan lembar


komunikasi SBAR yang telah di isi di dekat pesawat telefon
lengkap dengan data-data yang akan dilaporkan.

5. Sebelum melaporkan, perawat/bidan menyampaikan salam


singkat, seperti : “Selamat pagi/siang/sore/malam dokter?”.

6. Laporkan kondisi pasien dengan menggunakan prinsip


komunikasi SBAR.

6.1. Situation

Sebutkan identitas perawat/bidan dan ruangan/unit RS


tempat perawat/bidan bertugas, dan sebutkan nama
lengkap pasien, umur, kamar/ruangan,serta masalah
utama pasien saat ini (misalnya : sesak nafas,nyeri
dada,panas dll)

6.2.Background

Sebutkan diagnosis dan data klinis pasien sesuai


kebutuhan :

- Status kardiovaskuler (nyeri dada,tekanan


darah,EKG,dsb)

- Status respirasi (frekwensi pernafasan,SPO2,analisis


gas darah,dsb)

- Status Gastro-intestinal (perdarahan massif dan syok,


dsb)

- Status neurologis (GCS,pupil,kesadaran,dsb)

- Hasil Laboraturium dan pemeriksaan penunjang


lainnya
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

KOMUNIKASI EFEKTIF

DI RUMAH SAKIT UNIVERSITAS MATARAM

No. Dokumen No. Revisi Halaman


………… ………… 3/6

6.3.Assesment

Sebutkan problem pasien tersebut :

- Problem kardiologi (syok kardiogenik,aritmia


maligna,dsb)

- Problem gastro-intestinal (perdarahan massif dan


syok dsb)

6.4. Recommendation

Rekomendasi (pilih sesuai kebutuhan)

6.4.1. Saya meminta dokter untuk :

- Memindahkan pasien ke ICU?

- Segera dating melihat pasien?

- Mewakilkan dokter lain untuk datang?

- Konsultasi ke dokter lain?

6.4.2. Pemeriksaan atau terapi apa yang di perlukan :

- Foto Rotgen?

- Pemeriksaan analisa gas darah?

- Pemeriksaan EKG?

- Pemberian oksigenasi?

- Beta beta Antagonis nebulizer?

6.4.3. Apabila ada perubahan terapi kemudian tanyakan


:

- Seberapa sering diperlukan pemeriksaan tanda


STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

KOMUNIKASI EFEKTIF

DI RUMAH SAKIT UNIVERSITAS MATARAM

No. Dokumen No. Revisi Halaman


………… ………… 4/6

vital

- Bila respon terapi tidak ada kapan harus


menghubungi dokter lagi?

6.4.4. Konfirmasi :

- Saya telah mengerti rencana tindakan pasien

- Apa yang harus saya lakukan sebelum dokter


sampai disini?

7. Perawat/bidan mencatat (writing down) semua


rekomendasi/instruksi dari dokter dalam kolom lembar
komunikasi SBAR yang tersedia/ lembar instruksi
dokter/catatan terintegrasi dalam rekam medic pasien :

- Tanggal dan jam pasien diterima

- Dosis obat yang akan diberikan dan waktu pemberian


harus spesifik untuk menghindari salah
penapsiran/hasil tes kritis yang dilaporkan

8. Perawat/bidan memastikan bahwa rekomendasi yang di


berikan telah sesuai dengan cara mengulang membacakan
kembali (repeat back dan read back) ke pengirim pesan
(dokter) untuk konfirmasi kebenaran pesan yang telah
dituliskan dan hal-hal yang telah di instruksikan oleh dokter.
Hal ini di buktikan dengan menulis pada lembar komunikasi
SBAR untuk komunikasi per telepon yang pertama kali dan
dengan memberikan cap/stempel “read back (+)” berwarna
merah pada catatan perkembangan terintegrasi untuk
komunikasi per telepon selanjutnya.

9. Dokumentasikan secara lengkap instruksi dokter dalam


formulir lembar komunikasi SBAR/Lembar Instruksi
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

KOMUNIKASI EFEKTIF

DI RUMAH SAKIT UNIVERSITAS MATARAM

No. Dokumen No. Revisi Halaman


………… ………… 5/6

Dokter/catatan terintegrasi dan berikan paraf serta nama jelas


perawat/bidan yang melapor, dan nama dokter yang
memberikan pesan/instruksi.

UNIT TERKAIT

Anda mungkin juga menyukai