Hipoglikemia
OLEH :
DISKY SANJAYA MUKTI 110100022
WINDA ADELIA LUBIS 110100038
JESSICA VEDHAMANI MURTY 110100398
FAUZA AULIA 110100185
JUNIARTO SIHOTANG 110100121
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
kasus ini dengan judul “Hipoglikemia”.
Penulisan laporan kasus ini adalah salah satu syarat untuk menyelesaikan
Kepaniteraan Klinik Senior Program Pendidikan Profesi Dokter di Departemen
Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen
pembimbing, yakni dr. Dian Anindita Lubis, Sp.PD dan dr. Dwi Bayu Wikarta
yang telah meluangkan waktunya dan memberikan banyak masukan dalam
penyusunan laporan kasus ini sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
kasus tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa penulisan laporan kasus ini masih jauh dari
kesempurnaan, baik isi maupun susunan bahasanya, untuk itu penulis
mengharapkan saran dan kritik dari pembaca sebagai koreksi dalam penulisan
laporan kasus selanjutnya. Semoga laporan kasus ini bermanfaat. Akhir kata
penulis mengucapkan terima kasih.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
BAB 1
TINJAUAN PUSTAKA
Hipoglikemia adalah keadaan dimana kadar glukosa dalam darah sangat rendah.
Normalnya tubuh mempertahankan kadar glukosa dalam darah pada rentang 70
mg/dL sampai 110 mg/dL. Pada beberapa literatur dinyatakan bahwa pada kondisi
hipoglikemia, konsentrasi glukosa dalam darah berada pada level <50mg/dL.
1.2 Hipoglikemia
1.2.1 Definisi
1.2.2 Etiologi
1.2.4 Klasifikasi
1.2.5 Patofisologi
Kadar glukosa plasma dalam darah dipertahankan dalam rentang 60 – 150 mg/dL,
walaupun asupan makanan dan tingkat aktifitas berbeda-beda. Hal ini
memerlukan pengaturan antara kadar glukosa yang dilepaskan kedalam sirkulasi
dengan tingkat pemakaiannya dalam jaringan yang perubahannya terjadi sangat
cepat dan dinamis. Sumber glukosa umumnya berasal dari asupan makanan,
namun pada periode antara makan dengan puasa, gula darah dipertahankan
umumnya melalui mekanisme pemecahan glikogen dan glukoneogenesis.
Umumnya pada tiap orang, deposit glikogen dapat mencukupi kebutuhan untuk
mempertahankan kadar gula darah selama 8 jam sampai 12 jam, dan periode ini
dipersingkat jika kebutuhan glukosa meningkat karena aktifitas atau jika
penyimpanan glikogen berkurang karena lapar atau penyakit.
Kadar glukosa pemicu mekanisme hormonal ini hampir sama pada orang
normal. Namun, kadar ini dapat dipengaruhi oleh kejadian metabolisme
sebelumnya. Pasien dengan diabetes yang tidak terkontrol akan memiliki kadar
glukosa yang lebih tinggi dari normal untuk memicu mekanisme ini.
Hipoglikemia berulang pada pasien diabetes atau pasien dengan insulinoma
menyebabkan perubahan respon pada kadar glukosa yang rendah untuk memicu
mekanisme ini.
Hipoglikemi tidak selalu menunjukan gejala yang sama untuk setiap orang.
Berdasarkan beratnya gejala, hipoglikemi dibagi menjadi :1
86mg/dl
Insulin sekresi
insulin endogen
1.2.7 Diagnosis
A. Hipoglikemia reaktif
B. Fasting Hypoglicemia
1.2.8 Komplikasi
Risiko jangka pendek dari hipoglikemia meliputi situasi berbahaya yang dapat
timbul ketika seorang mengalami hipoglikemik, baik saat di rumah atau di tempat
kerja (misalnya mengemudi, mengoperasikan mesin). Selain itu, koma
berkepanjangan kadang-kadang dikaitkan dengan gejala neurologis sementara,
seperti paresis, kejang-kejang dan encephalopathy. Komplikasi jangka panjang
parah hipoglikemia adalah gangguan intelektual ringan dan permanen sekuele
neurologis, seperti hemiparesis dan disfungsi pontine.
1.2.9 Tatalaksana
1. Mencari Penyebab
2. Koreksi Hipoglikemia
- Berikan larutan gula murni 20-30 gram (2 sendok makan), permen, sirup, atau
bahan makanan lain yang mengandung gula murni ( bukan pemanis buatan,
rendah kalori, atau gula diabetes/gula diet) dan makanan yang mengandung
karbohidrat.
- Hentikan obat antidiabetik oral yang dicurigai sebagai penyebab
- Interval pemantauan glukosa darah setiap lamanya disesuaikan dengan
kemungkinan penyebab
- Monitor glukosa darah dalam rentan waktu yang disesuaikan dengan
pemantauan bisa lebih lama, 1-3x/24 jam
- Apabila pasien menjadi tidak sadar segera rujuk ke RS terdekat
1.2.10 Pencegahan
Pada pasien DM :4
1.2.11 Prognosis
BAB 2
STATUS ORANG SAKIT
Nomor RM : 00.65.72.75
Tanggal Masuk: 21 Oktober 2015 Dokter Ruangan:
dr. Sri Ningsih
Jam: 20.00 WIB Dokter Chief of Ward:
dr. Dwi Bayu Wikarta
Ruang: RA2 III bed 2 Dokter Penanggung Jawab Pasien
ANAMNESIS PRIBADI
NAMA : Legimun
Umur : 63 tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Status Perkawinan : Menikah
Pekerjaan : Pensiunan
Suku : Jawa
Agama : Islam
Alamat : Sukaraya Dusun Bhakti
ANAMNESIS PENYAKIT
Riwayat stroke (+) ± 3 tahun yang lalu dengan diagnosa stroke iskemik
dan meninggalkan sekuele berupa lemah pada ekstremitas atas. Riwayat hipertensi
(+), riwayat DM (+), riwayat penyakit jantung (+).
Riwayat penggunaan obat anti diabetes (+) dan anti hipertensi (+), namun
tidak teratur. Riwayat penggunaan obat herbal Cina untuk diabetes dan hipertensi
(+) secara tidak teratur.
RPT : stroke, hipertensi, diabetes mellitus 2
RPO : tidak jelas
ANAMNESIS ORGAN
STATUS PRESENS:
BB = 50 kg
BW = 76.9%
KEPALA:
LEHER:
Struma membesar/ tidak membesar, tingkat: (-) , nodular / multi nodular / diffuse
Pembesaran kelenjar limfa (-), lokasi: (-) , jumlah (-), konsistensi (-), mobilitas: (-
), nyeri tekan (-)
Posisi trakea: medial, TVJ: R-2 cm H2O
Kaku kuduk (-), lain-lain: (-)
THORAX DEPAN
16
Inspeksi
Bentuk : Simetris Fusiformis
Pergerakan : Tidak ada ketinggalan bernapas
Palpasi
Nyeri tekan : (-)
Fremitus suara: SF kanan : SF kiri = SF kanan
Iktus : Teraba di ICS V 1 cm medial LMCS
Perkusi : sonor
Paru
Batas Paru-Hati R/A : ICS V LMCD/ ICS VI LMCD
Peranjakan : 1 cm
Jantung
Batas atas jantung : ICS III LMCS
Batas kiri jantung : 1 cm medial LMCS
Batas kanan jantung : ICS V LPSD
Auskultasi
Paru
Suara pernafasan : Bronkial
Suara tambahan : Ronki basah (+)
Jantung
M1 > M2, P2 > P1, T1 > T2, A2 > A1, desah sistolis (-), tingkat (-)
Desah diastolis (-), lain-lain: (-)
HR: 120 x/menit, reg / irreg, intensitas: cukup
THORAX BELAKANG
ABDOMEN
Inspeksi
Bentuk : Simetris
Gerakan Lambung/Usus :-
Vena Kolateral :-
Caput Medusae :-
Palpasi
Dinding Abdomen : soepel, H/L/R tidak teraba
17
HATI
Pembesaran :-
Permukaan :-
Pinggir :-
Nyeri tekan :-
LIMFA
Pembesaran : (-), Schuffner: (-), Haecket: (-)
GINJAL
Ballotement : (-), Kiri / Kanan, lain-lain : (-)
UTERUS/OVARIUM : -
TUMOR :-
Perkusi
Pekak Hati :-
Pekak Beralih :-
Auskultasi
Peristaltik usus : Normoperistaltik
Lain-lain :-
Pinggang
Nyeri Ketuk (-), Kiri / Kanan
INGUINAL : dbn
Deformitas sendi : -
Lokasi : -
Jari Tabuh : -
Tremor Ujung Jari : -
Telapak tangan sembab : -
Sianosis : -
Eritema palmaris : -
Lain-lain : -
18
Edema: - -
Arteri Femoralis : + +
Arteri Tibialis Posterior : + +
Arteri Dorsalis Pedis : + +
Refleks KPR : ++ ++
Refleks APR : ++ ++
Refleks Fisiologis : + +
Refleks Patologis : - -
Lain-lain :
RESUME
Keluhan utama: Penurunan kesadaran
Telaah : Hal ini dialami sejak 15 jam sebelum masuk
rumah sakit. Awalnya pasien mengeluh badan lemas
dan kemudian tidak dapat sadarkan diri secara
perlahan-lahan. Pasien tidak dapat dibangunkan pada
ANAMNESIS
pagi hari. Batuk dijumpai sejak ± 2 minggu ini. Batuk
berdahak dan berwarna kuning kental sebanyak ± ½
sendok makan per kali batuk.
Riwayat demam (+) sejak 2 minggu ini.
Demam tinggi dan bersifat terus-menerus sepanjang
19
Tinja : -
BAB 3
FOLLOW-UP HARIAN DI RUANGAN
Tanggal S O A P R
22/10/2015 Penurunan Sens: delirium - Hipoglikemia Tirah baring -Protokol
kesadaran TD: 160/80 mmHg - Pneumonia Diet MII RG pengangan
N: 124x/i, irregular, t/v: cukup (CAP) dd/TB O2 2-4 l/i hipoglikemia
RR : 24x/i paru D40% 2 fl + IVFD D10% 1. Cek KGD (06.00
Temp: 37.2oC - Hipertensi St II 20 gtt/i wib) 49 mg/dl
KGD: 188 mg/dl - Post stroke Inj. Ceftriaxone 1 gr/12 inj. D40% 2 fl
Pemeriksaan Fisik iskemik dd jam/iv (H1) + IVFD D10% 30
Mata: konjungtiva palpebra pucat hemoragik Valsartan Tab 1x80 mg gtt/i
- Atrial Fibrilasi 2. Cek ulang KGD
(-/-) ikterik (-/-) Digoxin tab 1x0,25mg
Leher : TVJ R-2cmH2O /jam selama 4
Toraks: jam
SP = bronkial 3. Jika KGD<80
ST =ronki basah di kedua mg/dlIVFD
lapangan paru D40% 2 fl
Abdomen : soepel, H/L/R: ttb, 4. Jika KGD 100-
timpani, peristaltic (+) N 200
Ekstremitas: oedema (-/-) mg/dlmaintena
nce IVFD D10%
Hasil Lab tanggal 21/10 20 gtt/i, cek
Hb : 15,50 mg/dl KGD/2jam
Eritrosit: 5,08x103/mm3 5. Jika KGD>200
Leukosit: 12,52 x103/mm3 mg/dlganti
Neutrofil: 86,70% IVFD D10%
dengan IVFD
21
BAB 4
DISKUSI KASUS
TEORI KASUS
Definisi
Hipoglikemia didefinisikan sebagai KGD os saat masuk 23 mg/dl
keadaan dimana kadar glukosa dalam
darah berada pada rentang 45 sampai
50 mg/dL. Sumber lain mendefinisikan
hipoglikemia sebagai keadaan kadar
glukosa darah <60 mg/dL atau < 80
mg/dL disertai dengan gejala klinis.
Penatalaksanaan Penatalaksanaan
Pada pasien tidak sadar Tirah baring
Diet MII
Injeksi Dekstrosa 40% (D40%) secara
Bolus D40% 3 fl
bolus intravena
IVFD D40% 20gtt/i
Infus Dekstrosa 10% (D10%), 6 jam
Inj. Ceftriaxone 1 gr/12 jam/iv
per kolf untuk rumatan
N-acetil systein 3x1
Periksa glukasa darah sewaktu, dengan
Valsartan tab 1x80 mg
menggunakan glukometer secara
berkala tiap jam bila memungkinkan.
Bolus D40% diberikan bila GD masih
dibawah 100 mg/dl sesuai rendahnya
GD contoh :
o Bila GDS <60 mg/dl : bolus D40%
3 flacon IV
o Bila GDS 60-80 mg/dl : bolus
D40% 2 flacon IV
o Bila GDS 80-100 mg/dl : bolus
D40% 1 flacon IV
o Bila GDS >100 mg/dl sebanyak 3
kali berturut-turut, lakukan
pematauan setiap 2-4 jam. Beri
infus D10% IVFD maintenance
o Bila GDS > 200 mg/dl,
pertimbangkan mengganti infus
dengan dekstrosa 5% (D5%) atau
NaCl 0,9%
27
BAB 5
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA