Anda di halaman 1dari 8

TUGAS KELOMPOK

Tugas kelompok:
Bagilah kelompok menjadi beberapa bagian yaitu :
1. penyakit dalam
2. bedah
3. Anak
4. Maternitas
5. jiwa
dan buatlah perangkat manajemen sebagai berikut:
tugas harus selesai hari senin dalam bentuk soft jam 10 pagi SECARA KELOMPOK.
1. Standart kerja
a. Format pengkajian sesuai bagianya
 Bagian penyakit dalam
 Bagian bedah
 Anak
 Maternitas
 jiwa
b. Format kegiatan penunjang manajemen
 kartu anggota Tim,
 format daftar dinas
 format daftar pasien
 Format catatan harian
 Format timbang terima
 Format pre conferen
 Format post conferen
 Format supervise
 Format ronde kepeawatan
 Format pengkajian keperawatan,
 Format pendelegasian,
 Format discharge planning,
 format audit dokumentasi (BOR, LOS, TOI, kejadian infeksi nosokomial, kejadian
cedera, kepuasan pasien)
 Format pemberian obat
 Format TTV
 Format daftar hadir
 Buku harian ruangan
 dll
c. Sop
1) Kegiatan manajemen
 SOP Operan
 SOP Prekonference
 SOP Post conference
 SOP case conference
 SOP supervisi
 SOP Ronde keperawatan
 SOP Discharge planning
 SOP pendelegasian
 SOP PKMRS
 SOP sentralisasi obat
 SOP Dokumentasi Keperawatan
2) Perasat (minimal 10 buah)
 Sop infus
 Sop injeksi
 Sop kateter
 Dll

d. Sak (minimal 10)


 SAK gangga]uan kenyamana
 SAK kurang kebutuhan cairan
 dll
2. standart kinerja
a. kebijakan seragam
b. kebijakan jam kerja
c. lain-lain
CONTOH SOP KEGIATAN MANAJEMEN Ronde Kperawatan

RONDE KEPERAWATAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman 1/1


SOP/02/2013 0
STIKES HANG TUAH
SURABAYA
STANDAR OPERASIONAL Tanggal terbit : Di Tetapkan
PROSEDUR 11 Januari 2013 Kelompok I
Praktek Management
Keperawatan Program Studi
Pendidikan Profesi Ners 2013
PENGERTIAN Suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi masalah
keperawatan klien yang dilaksanakan oleh perawat,
disamping pasien dilibatkan untuk membahas dan
melaksanakan asuhan keperawatan akan tetapi pada kasus
tertentu harus dilakukan oleh perawat primer atau konselor,
kepala ruangan, perawat associate yang perlu juga
melibatkan seluruh anggota tim (Nursalam, 2011).

TUJUAN UMUM Menyelesaikan masalah pasien melalui pendekatan berpikir


kritis.

TUJUAN KHUSUS 1.Menumbuhkan cara berpikir secara kritis.


2.Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan
keperawatan yang berasal dari masalah klien.
3. Meningkatkan validitas data klien.
4. Menilai kemampuan justifikasi.
5. Meningkatkan kemampuan dalam menilai hasil
kerja.
6. Meningkatkan kemampuan untuk memodifikasi
rencana perawatan.

ACUAN Nursalam, 2011. Management Keperawatan Aplikasi Dalam


Praktek Keperawatan Profesional. Jakarta : Salemba
Medika.
SASARAN 1. Kepala Ruangan
2. Ketua Tim
3. Perawat Pelaksana
5. Konselor
PERSIAPAN PERALATAN 1. Format Doa
2. Status pasien
3. Sarana diskusi : kertas, ballpoint
4. Materi
RENCANA
KEGIATAN 1. Pra Ronde
a. Tentukan kasus dan topic (masalah yang tidak
teratasi/masalah yang langkah)
b. Tentukan tim ronde
c. Cari sumber atau literature
d. Buat Proposal
e. Persiapkan pasien, inform consent dan
pengkajian
f. Diskusi tentang diagnose keperawatan, data yang
mendukung, Asuhan keperawatan yang
dilakukan, dan hambatan selama perawatan.
2. Pelaksanaan Ronde :
a. Penjelasan tentang pasien oleh perawat primer
yang di fokuskan pada masalah keperawatan dan
rencana tindakan yang akan dilaksanakan dan
atau telah dilaksanakan serta memilih prioritas
yang perlu didiskusikan.
b. Diskusi antar anggota tim tentang kasus
tersebut.
c. Pemberian justifikasi oleh perawat primer atau
associate atau kepala ruangan tentang masalah
pasien serta rencana tindakan yang akan
dilakukan.
3. Pasca Ronde
a. Evaluasi, Revisi dan perubahan
b. Kesimpulan dan Rekomendasi penegakkan
diagnose, intervensi keperawatan
selanjutnya.
SIKAP 1. Kritis
2. Analitik
3. Knowleadgeable
CONTOH SOP perasat
JUDUL:
MENGUKUR TEKANAN DARAH
No. Dokumen No. Revisi Halaman 1/1
SOP/02/2013 0

STIKES HANG TUAH


SURABAYA
STANDAR operasional Tanggal terbit : Di Tetapkan
prosedur 11 Januari 2013 Kelompok I
Praktek Management
Keperawatan Program Studi
Pendidikan Profesi Ners 2013
PENGERTIAN Menilai tekanan darah yang merupakan indikator untuk
menilai sistem kardiovaskuler bersamaan dengan
pemeriksaan nadi
Tujuan Mengetahui nilai tekanan darah
Indikas Menilai pola hidup serta identifikasi fakto-faktor resiko
kardiovaskuler dan hipertensi.
Kontraindikasi Hindari penempatan menset pada lengan yang terpasang
infus, shun artetivena, lengan yang mengalami fistula,
trauma tertutup gip dan balutan.

Prosedur pelaksanaan 1. Persiapan


a. Persiapan Perawat
 Perawat cuci tangan
b. Persiapan alat
 Spinomanometer (tensimeter) yang terdiri
dari: manometer air raksa+ klep penutup dan
pembuka manset udara
 Stetoskop
 Buku catatan tanda vital dan pena
 Pasien diberitahu dengan seksama (bila
pasien sadar)
c. Persiapan pasien
 Jelaskan kepada pasien tindakan yang akan
dilakukan.
 Posisikan pasien senyaman mungkin.
d. Persiapan lingkungan
 Pemasangan korden
 keluarga
2. Prosedur pelaksanaan
a. Jelaskan prosedur kepada pasien
b. Cuci tangan
c. Gunakan sarung tangan
d. Atur posisi pasien
e. Letakkan lengan yang hendak diukur pada
posisi terlentang
f. Lengan baju dibuka
g. Pasang manset pada lengan kanan/kiri atas
sekitar 3 cm diatas fossa cubiti (jangan terlalu
ketat maupun terlalu longgar).
3. Evaluasi kegiatan peaksanaan
a. Evaluasi pasien
b. Evaluasi alat
c. Evaluasi lingkungan

Daftar Pustaka Hidayat, Aziz Alimul.2005.Buku Saku Pratikum


Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: EGC.
Kusmiati, Yuni.2010.Ketrampilan dasar praktik klinik
kebidanan. Yogyakarta. Fitramaya.

SIKAP 1. Kritis
2. Analitik
3. Knowleadgeable
Contoh sak :

standar asuhan keperawatan pada klien dengan


gangguan keseimbangan volume cairan
kurang dari kebutuhan tubuh
STIKES HANG TUAH No. Dokumen No. Revisi Halaman 1/1
SURABAYA SOP/02/2013 0

STANDAR ASUHAN Tanggal terbit : Di Tetapkan


KEPERAWATAN 11 Januari 2013 Kelompok I
Praktek Management
Keperawatan Program Studi
Pendidikan Profesi Ners 2013
PENGERTIAN Keadaan individu yang mengalami penurunan cairan
intravaskuler, interstisial, dan / atau cairan intrasel.
Diagnosis ini merujuk ke dehidrasi yang merupakan
kehilangan cairan saja tanpa perubahan dalam natrium.
Penyebab a. Kehilangan volume cairan aktif
b. Kegagalan mekanisme pengaturan

Tanda dan gejala : 1. Kulit kering


2. Membrane mukosa kering
3. Penurunan tekanan darah
4. Penurunan volume nadi
5. Penurunan tekanan nadi
6. Penurunan turgor kulit
7. Penurunan haluaran urin
8. Penurunan pengisian vena
9. Hematokrit meningkat
10. Suhu tubuh meningkat
11. Frekuensi nadi meningkat
12. Konsentrasi urin meningkat
13. Penurunan berat badan yang tiba-tiba ( kecuali pada
lapisan yang ketiga )
14. Kelemahan
15. Haus

DIAGNOSA Kekurangan volume cairan


KEPERAWATAN

TINDAKAN 1. Tujuan:
KEPERAWATAN  Keseimbangan Elektrolit dan Asam Basa
 Keseimbangan Cairan
 Hidrasi
 Status Nutrisi : Asupan Makanan dan Cairan
2. Tindakan keperawatan:
a. Untuk pasien
1) Kaji status dehidrasi dan keseimbangan
elektrolit.
2) Kaji pengeluaran feces dan urine dan perkiraan
kehilangan yang tak terlihat.
3) Monitor tanda-tanda vital.
4) Monitor intake output cairan.
5) Ukur berat badan tiap hari.
6) Berikan cairan dan elektrolit sesuai prosedur.
b. Untuk Keluarga
1) Berikan penjelasan kepada keluarga dalam
mencegah pemberian makanan yang dapat
menyebabkan diare, cara mensterilkan botol
susu dan higiene lingkungan.
EVALUASI 1. Klien mampu :
a. Menunjukkan perilaku tercapainya keseimbangan
cairan.
b. Menunjukkan tanda – tanda vital dalam batas
normal.
2. Keluarga mampu :
c. Memahami mengenal masalah kekurangan
volume cairan yang dihadapi oleh klien.
d. Mampu menjelaskan cara merawat klien dengan
masalah kekurangan volume cairan.
e. Mampu mendemonstrasikan cara merawat klien
dengan masalah kekurangan volume cairan
kurang dari kebutuhan tubuh.
f. Mampu melaporkan adanya tanda – tanda adanya
dehidrasi atau kekurangan cairan.
SIKAP 1. Kritis
2. Analitik
3. Knowleadgeable

Anda mungkin juga menyukai