Anda di halaman 1dari 17

Imannuel Moses Setiawan

Kelas G6

Indonesia Dorong Peningkatan Kerja Sama Ekonomi ASEAN


by Arie Liliyah - September 3, 2018

Indonesia turut mendorong peningkatan kerja sama ekonomi ASEAN dengan negara mitra
strategis. Hal ini disampaikan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita usai pertemuan
ASEAN dengan negara-negara mitra di Singapura, pekan lalu (1/9/2018). Forum ini
merupakan rangkaian pertemuan Menteri Ekonomi ASEAN ke-50 yang berlangsung pada
28 Agustus -1 September 2018.

“Kerja sama ekonomi antara ASEAN dengan negara mitra strategis perlu didorong dan
ditingkatkan mengingat kontribusi positifnya bagi integrasi ekonomi ASEAN dan
masyarakat ASEAN pada umumnya,” tegas Enggar. ASEAN kembali menjajaki kerja
sama ekonomi dengan negara mitra strategis yaitu Kanada, Amerika Serikat (AS), dan
Rusia untuk mendorong peningkatan kerja sama ekonomi pada pertemuan konsultasi
antara ASEAN dengan mitra strategis. Ketiga negara ini memiliki kontribusi yang cukup
signifikan bagi integrasi ekonomi ASEAN melalui berbagai program kerja dan
inisiatif-inisiatif, meskipun belum memiliki perjanjian perdagangan bebas dengan ASEAN.

Fokus pembahasan Menteri Ekonomi ASEAN dengan Kanada adalah penyelesaian Studi
Kelayakan Bersama untuk Perjanjian Perdagangan Bebas ASEAN-Kanada (Joint
Feasibility Study for an ASEAN-Canada FTA). Menurut Enggar, hasil studi kelayakan ini
merupakan salah satu referensi bagi ASEAN dan Kanada untuk memperdalam hubungan
ekonominya menuju pembentukan perjanjian perdagangan bebas ASEAN-Kanada.

1
Imannuel Moses Setiawan
Kelas G6

Namun demikian, masih banyak hal yang perlu dilakukan untuk menajamkan dampak dari
perwujudan perjanjian ini.

Menteri Perdagangan sebagai koordinator negara (Country Coordinator) juga


menyampaikan bahwa hasil studi kelayakan bersama menunjukkan perdagangan bebas
ASEAN-Kanada dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan nilai perdagangan
keduanya. Dalam mewujudkan perdagangan bebas ASEAN-Kanada, selain pelaksanaan
studi kelayakan bersama, kedua pihak sepakat melanjutkan pelaksanaan diskusi
eksplorasi (Exploratory Discussion) yang berfungsi sebagai wadah pertukaran informasi,
khususnya terkait tingkat ambisi, cakupan perjanjian dan pendekatan yang dilakukan oleh
kedua belah pihak dalam merundingkan perjanjian perdagangan bebas di tingkat yang
lebih teknis.

Selain melakukan konsultasi dengan Kanada, Menteri Ekonomi ASEAN juga melakukan
konsultasi dengan AS. Salah satu inisiatif yang diapresiasi oleh ASEAN adalah Program
Magang AS-ASEAN yang diluncurkan pada bulan Mei 2018. Program ini menawarkan
kesempatan bagi pelajar di ASEAN untuk magang di enam perusahaan besar AS yang
berlokasi di ASEAN. "Program magang ini menguntungkan bagi ASEAN dan AS,
mengingat pelajar ASEAN akan memiliki kesempatan bekerja di suatu perusahaan besar
sehingga mampu meningkatkan keterampilannya. Sedangkan perusahaan AS dapat
memperoleh bibit unggul,” jelas Enggar.

Sementara itu, dalam Pertemuan Konsultasi dengan Rusia, para menteri menyambut baik
finalisasi Nota Kesepahaman (MoU) Kerja Sama Ekonomi ASEAN-Eurasian Economic
Commission (EEC). MoU ini direncanakan dapat ditandatangani di sela-sela Konferensi
Tingkat Tinggi ASEAN ke-33 pada bulan November 2018 di Singapura. Selain
penandatanganan MoU, ASEAN dan Rusia sepakat melaksanakan Lokakarya “Regional
Economic Integration in Eurasia Economic Union and ASEAN” di akhir tahun 2018 dalam
rangka memberikan pemahaman terkait integrasi ekonomi dua kawasan.

Pertemuan Menteri Ekonomi East Asia Summit ke-6 dalam rangkaian pertemuan Menteri
Ekonomi ASEAN ini, para Menteri Ekonomi ASEAN bersama Menteri Ekonomi Australia,
China, India, Jepang, Korea Selatan, Selandia Baru, Federasi Rusia dan Amerika Serikat
juga bertemu dan saling bertukar pikiran mengenai tantangan bersama yang dihadapi
dalam bidang ekonomi di masa mendatang. Pertemuan dikemas dalam format working
lunch Menteri Ekonomi East Asia Summit (EAS) ke-6.

Dalam kesempatan ini, para Menteri juga memberikan ucapan selamat kepada Economic
Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA) atas perayaan hari jadi ke-10 dan
menyambut baik laporan The 11th ERIA Governing Board Meeting serta mengapresiasi
kontribusi ERIA dalam mendukung integrasi ekonomi kawasan.

Sumber :https://swa.co.id/swa/trends/indonesia-dorong-peningkatan-kerja-sama-ekonomi
-asean

2
Imannuel Moses Setiawan
Kelas G6

RI dan Singapura Perkuat Kerja Sama Ekonomi


Amanda Puspita Sari, CNN Indonesia | Selasa, 12/01/2016 18:52 WIB

Pertemuan Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi (kanan) dan Menlu Singapura, Vivian Balakhrisnan
(kiri) di Jakarta membahas soal rencana untuk memperkuat kerja sama antara lain di sektor agrobisnis,
infrastruktur dan ketenagakerjaan. (CNN Indonesia/Amanda Puspita Sari)

Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Indonesia dan Singapura berencana untuk


memperkuat kerja sama bilateral di berbagai bidang, antara lain di bidang ekonomi,
khususnya di sektor agrobisnis dan infrastruktur.

Hal tersebut terungkap dalam pertemuan Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi dan
Menlu Singapura, Vivian Balakhrisnan di kantor Kemlu, Jakarta, pada Selasa (12/1).
"Hubungan bilateral Indonesia dengan Singapura merupakan hubungan yang paling
intensif. Letak geografis Indonesia dan Singapura yang dekat menjadikan kedua
negara mitra dalam berbagai hal," ujar Retno seusai pertemuan tersebut.

Dalam pertemuan tersebut, kedua menteri bersedia menjajaki kemungkinan untuk


terus meningkatkan ekspor agribisnis. Retno menyebutkan bahwa Singapura
membutuhkan ekspor produk agrikultur, sementara Indonesia memiliki kapasitas
tersebut, sehingga sektor ini dapat menjadi potensi kerja sama perdagangan antar
kedua negara.

"[Pertemuan membahas] bagaimana Indonesia meningkatkan hubungan ekspor


agribisnis karena kita tahu Singapura membutuhkan produk-produk agrikultur,
sementara kita memiliki kapasitas itu," ujar Retno.

Di bidang perdagangan, lanjut Retno, Singapura merupakan mitra terbesar kedua di


Indonesia, setelah China. Nilai perdagangan Indonesia dengan Singapura pada 2014
mencapai hampir US$42 miliar.

Di sektor pariwisata, jumlah wisatawan yang berkunjung ke masing-masing negara

3
Imannuel Moses Setiawan
Kelas G6

sangat signifikan. Reno mencatat wisatawan Singapura yang berkunjung ke


Indonesia pada tahun 2014 mencapai 1,5 juta wisatawan.

Retno juga mencatat bahwa di bidang investasi, Singapura merupakan investor


terbesar di Indonesia, dengan realisasi investasi mencapai US$5,8 miliar pada 2014.

Sementara, Balakhrisnan memaparkan bahwa Indonesia merupakan mitra


perdagangan terbesar keempat di Singapura, setelah China, Malaysia dan Amerika
Serikat. Selain itu, banyak perusahaan Singapura yang berniat untuk lebih banyak
menanamkan investasi di Indonesia, tetapi masih menunggu kepastian regulasi di
negara ini.

"Kami yakin akan lebih banyak peluang di Indonesia, dan kami memahami tengah
ada reformasi regulasi yang akan membuat Indonesia lebih menarik bagi para
investor dan memberikan kepastian regulasi," ujar Balakhrisnan.

"Akan banyak perusahaan Singapura yang akan mencari peluang untuk berinvestasi
di Indonesia, baik di bidang infrastruktur maupun jasa," kata Balakhrisnan
melanjutkan.

Dalam pertemuan ini, Menlu RI dan Menlu Singapura juga membahas soal
ketenagakerjaan. Retno memaparkan Indonesia akan berupaya mengirimkan tenaga
kerja yang lebih terampil, untuk memenuhi kesempatan lapangan kerja sebagai
pengasuh dan terapis.

Dalam pertemuan itu, Balakhrisnan juga menyinggung banyak perusahaan Singapura


di Indonesia berminat merekrut tenaga kerja teknik lulusan sejumlah universitas dan
institut teknik dalam negeri.

Pertemuan Retno dengan Balakhrisnan merupakan pertemuan kedua setelah


Balakhrisnan dilantik sebagai menteri luar negeri Singapura pada Oktober 2015.
Sebelumnya, Balakhrisnan sempat bertemu Retno dalam KTT ASEAN di Kuala
Lumpur pada November lalu.

Balakhrisnan sendiri sebelumnya menjabat sebagai menteri lingkungan dan sumber


daya air Singapura, periode 2011-2015. Namun, dalam pertemuan tersebut, Retno
mengaku keduanya tidak membahas soal kabut asap dari Indonesia yang sempat
berhembus ke Singapura beberapa waktu lalu.

Sumber :https://www.cnnindonesia.com/internasional/20160112185225-106-103835/
ri-dan-singapura-perkuat-kerja-sama-ekonomi

4
Imannuel Moses Setiawan
Kelas G6

Indonesia-Filipina Genjot Kerjasama Bisnis dan Sosial Budaya

19 Okt 2017, 13:47 WIB

Konsul Jenderal Berlian Napitupulu mengajak pengusaha Indonesia dan Filipina


kerjasama di bidang perdagangan dan sosial budaya.

Liputan6.com, Jakarta Didaulat sebagai Guest of Honor, Konsul Jenderal Berlian


Napitupulu menyampaikan keynoteSpeech pada perayaan Hari Ulang tahun ke -17
dan Festival Bisnis ke-7(17th CHARTER ANNIVERSARY &6TH NEGOSYO
FESTIVAL 2017) di Koronadal City (190 tenggara Davao City), Provinsi South
Cotabato Filipina Selatan pada 8 Oktober 2017.

Mengawali pidatonya, Konjen Berlian Napitupulu menyatakan: “Indonesia and


Philippines have enjoyed long and cordial relations, and have many things in common,
and I am proud to say that Philippines is one of the countries that we call as friend as
well as brothers. As President Rodrigo Roa Duterte once said: Indonesia is not only a
friend but also brother to the Philippines”, ujar Konjen Berlian.

Dengan gaya candaannya yang khas, Konjen Berlian menjelaskan dengan sangat
menarik mengenai kedekatan geografis, kemiripan budaya dan bahasa yang dimiliki
oleh masyarakat Mindanao dan Indonesia. Hal-hal tersebut semestinya memudahkan
kita untuk mengenal satu sama lain dan mendorong people-to-people contact.

5
Imannuel Moses Setiawan
Kelas G6

Untuk itu Konjen mengajak Pemerintah Kota Koronadal dan warganya untuk
menggalang kerja sama yang konkrit dan saling menguntungkan dengan Indonesia,
khususnya dengan Sulawesi dan bagian timur Indonesia yang secara geografis lebih
dekat.

"Hanya 4 jam naik perahu nelayan (pump boat) penduduk Mindanao sudah bisa
mencapai Kepulauan Marore atau Mianggas Provinsi Sulawesi Utara", tegas Berlian.

"Bidang kerja sama yang bisa majukan antara lain: perdagangan, kebudayaan,
pertukaran pelajar, olah raga termasuktouring sepeda motor", ujar Konjen. Berlian
mengusulkan Touring dati Mindanao ke Manado, mengingat Walikota Koronadal dr.
Peter Miguel adalah Ketua Asosiasi Speda Motor Nasional Filipina yang sehari
sebelumnya mendapat Guinnes Book of Records.

Usai menyampaikan Keynote Speech, Konjen Berlian juga diminta menjadi


pembicara bersama Walikota dalam Forum Bisnis Peluang Kerja Sama
Indonesia-Mindanao.

Dalam forum yang dihadiri para pelaku usaha dan media setempat, Konjen Berlian
memaparkan potensi kerja sama ekonomi khususnya di bidang perdagangan dan
agroindustri. Konjen menyampaikan bahwa “sebagai produsen utama berbagai jenis
komoditas agrikultur seperti sawit, kopi, kakao, karet, tembakau, cengkeh dan lainnya,
Indonesia mengandalkan sektor agrikultur sebagai basis perekonomiannya,
sebagaimana halnya Mindanao, yang disebut sebagai “the fruit basket of the
Philippines”.

“Kendati Indonesia dan Filipina memiliki kesamaan dalam komoditas, namun bukan
berarti kita kompetitor yang saling menghancurkan. Sebaliknya kita dapat menjalin
kerja sama yang komplementer dalam hal ekspor-impor. Kita dapat meningkatkan
kerja sama saling menguntungkan termasuk kerja sama teknis dan capacity
building di bidang agrikultur” ujar Konjen Berlian.

Berlian juga mengajak agar pengusaha dan masyarakat kedua negara untuk
memanfaatkan konektivitas laut Davao-Gensan-Bitung yang telah diresmikan oleh
Presiden Duterte dan Presiden Joko Widodo di Davao pada April lalu.

Dengan konektivitas tersebut jalur laut yang selama ini 2-3 minggu telah dipangkas
menjadi hanya 36 jam. Logikanya ongkos kapal pun akan menjadi lebih murah.

6
Imannuel Moses Setiawan
Kelas G6

Kendalanya saat ini adalah minimnya muatan kapal. Tentunya kendala itu akan
teratasi jika kita meningkatkan perdagangan langsung kedua negara dengan
memanfaatkan jalur laut Davao-Bitung secara intensif.

Untuk mendukung upaya itu, KJRI Davao City menyelenggarakan sejumlah kegiatan
promosi seperti 12 trade expo dan 4 business matchingtrade mission sepanjang
tahun ini.

Menanggapi hal tersebut, Walikota Peter B. Miguel turut mengajak para pengusaha
Koronadal untuk memanfaatkan peluang-peluang tersebut dan mendukung upaya
promosi KJRI demi peningkatkan hubungan kerja sama ekonomi kedua wilayah.

Menutup pertemuan tersebut, Konjen kembali menekankan “will continue to promote


friendship, brotherhood, and cooperation mutually beneficial, with one thing in mind:
for the betterment of country Indonesia and Philippines especially Mindanao and for
the benefit and prosperity of our two peoples” yang disambut tepuk tangan meriah
para peserta forum bisnis tersebut.

Sumber :https://www.liputan6.com/news/read/3133889/indonesia-filipina-genjot-kerja
sama-bisnis-dan-sosial-budaya

7
Imannuel Moses Setiawan
Kelas G6

Seskemenko PMK Pimpin Delegasi Indonesia dalam Sidang SOCA


ke-25
Kompas.com 01/10/2018, 23:02 WIB

Sekretaris Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan


(Seskemenko PMK) Satya Sananugraha di acara buka puasa bersama wartawan di kantor
Menko PMK, Jakarta. Selasa (20/6/2017)(Kompas.com/Robertus Belarminus)

KOMPAS.com - Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia


dan Kebudayaan (Seskemenko PMK) Satya Sananugraha memimpin delegasi
Indonesia pada sidang Senior Officials Committee for the ASEAN Socio-Cultural
Community (SOCA) ke-25 di Singapura pada 1-2 Oktober 2018.

"Sidang dengan tema Innovative and Resillience ini membahas sejumlah agenda
penting di bawah pilar sosial budaya ASEAN," kata Satya seperti dalam rilis yang
Kompas.com terima, Senin (1/10/2018). Permasalahan tersebut, lanjut Satya,
antara lain tentang pembahasan budaya perdamaian dan toleransi di kawasan
ASEAN melalui ASEAN Declaration on Culture of Prevention (CoP) for a Peaceful,
Inclusive, Resilient, Healthy and Harmonious Society.

Lalu membahas "Enabling Masterplan 2025: Mainstreaming the Rights of Persons


with Disabilities" yang merupakan rencana induk yang berisi target-target pada pilar
ASEAN dalam menjamin hak penyandang disabilitas. Sidang yang dihadiri pejabat
tinggi bidang sosial budaya dari sepuluh Negara ASEAN ini juga membahas 13
dokumen yang diusulkan untuk diangkat ke tingkat pimpinan negara ASEAN pada
KTT ASEAN ke-33, 11-15 November mendatang.

Dari 13 dokumen tersebut, 6 dokumen akan diadopsi dan 7 dokumen yang akan
dinotasi/notation oleh Pilar Sosial Budaya dari berbagai bidang seperti Lingkungan
Hidup, Kepemudaan, Ketenagakerjaan, serta Komunikasi dan Informasi yang
disetujui untuk diajukan pada KTT ASEAN ke-33. Hasil sidang SOCA ke-25 tersebut
akan dilaporkan pada sidang Dewan Menteri Pilar Sosial Budaya ASEAN/The
ASEAN Socio-Cultural Community Council (ASCC) ke-20 yang akan diselenggarakan
pada tanggal 3 Oktober 2018.

Pada pertemuan ini Seskemenko PMK selaku Leader SOCA Indonesia


menyampaikan pula terima kasih atas ucapan dukacita dan dukungan negara ASEAN

8
Imannuel Moses Setiawan
Kelas G6

lain terhadap bencana gempa dan tsunami yang terjadi di Palu dan Donggala,
Sulawesi Tengah. "Berbagai upaya penanganan dilakukan pemerintah Indonesia
agar para korban cepat mendapat bantuan," ujar Seskemenko PMK. Sebagai
informasi selain Sekemenko PMK, Delegasi Indonesia terdiri Staf Ahli Menteri Bidang
Aksesibilitas Sosial Kementerian Sosial, Direktur Kerjasama Bidang Sosial Budaya
Kementerian Luar Negeri. Kemudian perwakilan Biro Perencanaan dan Kerjasama
Kemenko PMK dan perwakilan dari Direktorat Kerjasama Sosial Budaya Kementerian
Luar Negeri.

Sumber :https://biz.kompas.com/read/2018/10/01/230242928/seskemenko-pmk-pimp
in-delegasi-indonesia-dalam-sidang-soca-ke-25

Kerjasama Negara Asia Tenggara Bidang Pendidikan Tinggi


SEAMEO RIHED dan Seminar Curriculum Structure and
Development for Southeast Asian Higher Education
03/08/2017

Jakarta, 3 Agustus 2017.

Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan pada pukul 10.00 WIB pagi ini

melakukan pertemuan dengan para Dirjen Perguruan Tinggi negara-negara ASEAN

9
Imannuel Moses Setiawan
Kelas G6

di Sultan Hotel Jakarta guna melakukan beberapa kerjasama. Kerjasama regional ini

menjadi harapan negara-bangsa di ASEAN untuk membangun kesejahteraan

bersama, khususnya Pendidikan Tinggi. Pemerintah menyadari perlunya kerjasama

ini guna menghadapi tantangan global bagi penyelenggaraan Perguruan Tinggi. Pada

15-16 September 2016 lalu telah dilaksanakan 24th SEAMEO RIHED Government

Board Meeting di Royal Angkor Resort, Siem Reap, Kamboja dengan dukungan dari

Kementerian Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kamboja. SEAMEO RIHED

merupakan pertemuan antar Pemerintah dalam bidang Pendidikan Tinggi yang

membahas 3 topik utama yaitu kebijakan, manajemen, dan administrasi SEAMEO

RIHED. Dr. Chantavit Sujatanod selaku Direktur Pusat SEAMEO RIHED melaporkan

bahwa pertemuan ke 24 yang dilaksanakan di Kamboja pada tahun fiskal 2015/2016

memfokuskan pada pembahasan tentang pengembangan pendidikan tinggi dan

harmonisasi yang berkotribusi pada usaha menekankan prinsip hubungan antar

manusia dan menegakkan hubungan regional ASEAN.

Pada tahun ini, pertemuan berlanjut dengan menyelenggarakan seminar SEAMEO

RIHED Governing Board Meeting, dilanjutkan dengan acara seminar Curriculum

Structure and Development for Southeast Asian Higher Education. Kegiatan ini

berlangsung selama 2 hari tanggal 3 dan 4 Agustus 2017. Pada hari ini, tanggal 3

Agustus 2017 dilangsungkan pembukaan oleh Direktur Jenderal Pembelajaran dan

Kemahasiswaan Prof Intan Ahmad, hadir pula Dr. Paristiyanti Nurwardani, Direktur

Pembelajaran; kemudian sambutan oleh Dr. Gatot Hari Priowirjanto, Direktur

Sekretariat SEAMEO; acara ini dilanjutkan pidato Direktur Jenderal Pembelajaran

dan Kemahasiswaan.

Pada hari kedua besok akan dilangsungkan acara seminar dengan tajuk Curriculum

Structure and Development for Southeast Asian Higher Education yang dihadiri oleh

pemangku kebijakan dalam bidang Pendidikan Tinggi, Pimpinan Universitas, anggota

Fakultas, dan para ahli untuk berdiskusi membahas tren yang berkembang. Tajuk

10
Imannuel Moses Setiawan
Kelas G6

diskusi pada seminar ini yaitu mempersiapkan para sarjana agar memiliki pandangan

global yang dapat berdampak kepada institusi pendidikan tinggi dengan karakteristik

masing-masing. Selanjutnya bagaimana instutitusi penyelenggara Pendidikan Tinggi

secara cerdas dan efektif memilih metode, dan sumber pembelajaran sehingga

diharapkan dapat mengidentifikasi pendekatan regional untuk menyusun dan

mengimplementasikan kurikulum bagi para sarjana sesuai dengan arah

pengembangan Pendidikan Tinggi Asia Tenggara.

Dalam pertemuan nanti para peserta akan mempresentasikan model pengembangan

metode kurikulum sarjana pada setiap negara. Kemudian, hasil presentasi tersebut

akan menjadi bahan pertimbangan secara regional untuk menyusun desain dan

implementasi kurikulum yang berorientasi pada kerjasama antar Pendidikan Tinggi

sesama anggota SEAMEO. (DRT-Layanan Informasi, Editor/HKLI)

Sumber :http://belmawa.ristekdikti.go.id/2017/08/03/kerjasama-negara-asia-tenggara
-bidang-pendidikan-tinggi-seameo-rihed-dan-seminar-curriculum-structure-and-devel
opment-for-southeast-asian-higher-education/

11
Imannuel Moses Setiawan
Kelas G6

SHARE Fokus Tiga Bidang Pendidikan di ASEAN


by Nisrina Salma - June 12, 2018

Dukungan Uni Eropa untuk Pendidikan Tinggi di Kawasan ASEAN, atau SHARE (Support
to Higher Education in the ASEAN Region), merupakan sebuah program yang didanai
oleh Uni Eropa, bekerja sama dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara
(ASEAN).

Program ini memiliki kewenangan luas untuk memperkuat kerja sama regional,
meningkatkan kualitas, daya saing dan internasionalisasi lembaga dan siswa pendidikan
tinggi ASEAN, berkontribusi pada komunitas ASEAN hingga tahun 2015.

SHARE berfokus pada iiga bidang hasil, di antaranya Kerangka Kualifikasi (QF) dan
Jaminan Kualitas (QA) yang bertujuan untuk mendukung Kerangka Acuan Kualifikasi
ASEAN (AQRF) dan Kerangka Jaminan Kualitas ASEAN (AQAF) dan kerja Komite AQRF
dan AQAN dengan fokus pada pendidikan tinggi.

Kepala Kerja sama dan Penasihat Pertama Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia dan
Brunei Darussalam, Hans Farnhammer dan Presiden Jaringan Jaminan Kualitas ASEAN
(AQAN), T. Basaruddin, membuka SHARE Peer Multiplier Training (PMT) untuk manajer
pendidikan tinggi di bidang Pengajaran dan Pembelajaran dan Jaminan Kualitas
Eksternal.

SHARE telah mengundang 56 peserta terpilih dari negara-negara Anggota ASEAN untuk
menghadiri seminar Training-of-Trainer yang diselenggarakan mulai dari tanggal 4-7 Juni
2018 di Jakarta, Indonesia.

12
Imannuel Moses Setiawan
Kelas G6

Sesuai dengan prinsip multiplikasi peer-to-peer, tujuan dari seminar ini adalah untuk
memberdayakan peserta di kawasan ASEAN untuk bertindak sebagai pelatih dan
fasilitator, memungkinkan mereka untuk melakukan proyek multiplikasi di masing-masing
bidang pengajaran dan pembelajaran atau jaminan kualitas eksternal, demi tujuan
pengembangan pendidikan tinggi di kawasan ASEAN yang lebih baik.

“Kerangka Kerja Regional tentang Jaminan Kualitas dan Kualifikasi telah dipromosikan
oleh SHARE hingga saat ini. Saya percaya dalam pelatihan 4 hari ini, SHARE akan
menghasilkan pembentukan sekelompok ahli regional dari Negara Anggota ASEAN yang
dapat menyebarluaskan penggunaan hasil pembelajaran, praktik terbaik dalam Jaminan
Kualitas, dan bersama dengan AQAN akan memfasilitasi pemahaman yang lebih baik
tentang kerangka pendidikan tinggi regional, " ujar Hans.

Basaruddin mengungkapkan, “Saya memahami bahwa semua peserta telah


mengembangkan program pelatihan yang strategis dan penting bagi lembaga
masing-masing dan akan dilaksanakan setelah pelatihan. Tujuan lain dari PMT adalah
untuk membentuk kelompok yang disebut AQAF Champions, yang nanatinya akan
memainkan peran utama dalam mempromosikan prinsip-prinsip AQAF tidak hanya di
negara masing-masing tetapi juga untuk kawasan ASEAN secara keseluruhan.”

Setelah menyelesaikan instruksi mereka, para multipliers ini akan dibekali dengan
nilai-nilai inti dan metodologi SHARE. Dengan demikian, mereka akan menjadi pelatih
yang mampu ditempatkan secara strategis sesuai dengan kapasitasnya untuk
memastikan keberlanjutan jangka panjang dan kesinambungan ide dan pengetahuan
tentang kerangka kualifikasi dan jaminan kualitas.

Sumber :https://swa.co.id/swa/trends/share-fokus-tiga-bidang-pendidikan-di-asean

13
Imannuel Moses Setiawan
Kelas G6

Bentuk Kerjasama ASEAN di Bidang Olahraga

 ASEAN Sectoral Body on Sports ini adalah Badan Olahraga ASEAN


 Pengembanga industri Olahraga dan olahraga wisata di ASEAN
 Mengadakan SEA GAMES (pesta olahraga se-Asia Tenggara)
 Membentuk Induk Organisasi Sepakbola se-Asia Tenggara atau dikenal AFF
(Asean Football Federation).

1. SEA GAMES

Sejarah SEA Games dilihat dari namanya tentu saja tidak lepas dari negara-negara
anggotanya di Asia Tenggara. SEA Games sendiri merupakan kepanjangan dari “South East
Asian Games”. SEA Games adalah sebuah ajang olahraga yang selalu digelar setiap 2 tahun
sekali di negara-negara Asia Tenggara. Dan sesuai dengan namanya, peserta SEA Games
adalah negara-negara yang berada di Asia Tenggara.

Sejarah SEA Games Dan Negara Pesertanya

Berdasarkan keanggotaannya, pesta olahraga ini diikuti oleh 11 negara yang berada di Asia
Tenggara. Berdasarkan tahun keanggotaan bergabungnya, negara-negara tersebut adalah:
1. Myanmar (tahun 1959)
2. Laos (tahun 1959)
3. Vietnam (tahun 1959)
4. Kamboja (tahun 1959)
5. Thailand (tahun 1959)
6. Singapura (tahun 1959)
7. Malaysia (tahun 1959)
8. Indonesia (tahun 1977)
9. Brunei Darussalam (tahun 1977)
10. Filipina (tahun 1977)
11. Timor Leste (tahun 2003)

14
Imannuel Moses Setiawan
Kelas G6

Sejarah SEA Games Berawal Dari SEAP Games

Sejarah SEA Games pada mulanya berawal dari sebuah ajang olah raga bernama “Southeast
Asian Peninsular Games” atau Pesta Olahraga Semenanjung Asia Tenggara yang disingkat
dengan SEAP Games .

SEAP Games ini sendiri pertama kali dicetuskan idenya dengan tujuan untuk saling menjaga
persatuan dan kesatuan antaraa negara-negara di Asia Tenggara. Ajang olahraga ini
merupakan ide dari seorang wakil presiden pada Komite Olimpiade Thailand pada saat itu
yang bernama Laung Sukhumnaipradit. Ide tersebut tercetus di bulan Mei tahun 1958 pada
saat Asian Games ke-3 yang diadakan di negara Jepang, tepatnya di kota Tokyo.

Pada saat ajang Asia Games itulah para utusan dari beberapa negara di Semenanjung Asia
Tenggara mengadakan sebuah pertemuan. Dan akhirnya pada pertemuan itulah kemudian
mereka setuju untuk mengadakan sebuah pesta olahraga sendiri di kawasan Semenanjung
Asia Tenggara. Dari ide itu, terbentuklah sebuah ajang olahraga yang dinamai Pesta Olahraga
Semenanjung Asia Tenggara (SEAP Games) yang akan diadakan 2 tahun sekali. Dan
akhirnya diselenggarakanlah ajang Pesta Olahraga Semenanjung Asia Tenggara ini untuk
pertama kalinya pada tahun 1959 di bulan Desember di kota Bangkok, Thailand.

SEAP Games pertama ini diikuti oleh beberapa negara seperti Thailand, Kamboja, Vietnam,
Myanmar, Laos, Malaysia, dan terakhir adalah Singapura. Negara-negara peserta SEAP
Games ini memang adalah negara pelopor ajang olahraga ini. Singapura adalah negara
terakhir yang menjadi anggota pada ajang ini.

Ajang olahraga ini diadakan dengan 12 cabang olahraga yang dilombakan. Selain SEAP
Games pertama di Bangkok Thailand itu juga diikuti oleh lebih dari 500 atlit beserta seluruh
panitia dari semua negara peserta.

Sejarah SEA Games Setelah SEAP Games

Sejak saat dibentuknya SEAP Games, pesta olahraga ini telah diselenggarakan sebanyak 8
kali. Dan pada saat diselenggarakannya SEAP Games ke-8 inilah para negara anggota
mengadakan pertemuan untuk mempertimbangkan masuknya negara Filipina dan negara
Indonesia sebagai anggota baru.

Dan akhirnya pada tahun 1977 disepakatilah kedua negara ini masuk menjadi anggota baru.
Dan dengan masuknya negara Indonesia dan Filipina menjadi anggota secara resmi, lalu
diputuskan pula untuk mengubah nama SEAP Games menjadi SEAGF atau “South East
Asian Games Federation”. Dan pada akhirnya beberapa waktu kemudian SEAGF berganti
nama lagi menjadi SEA Games atau South East Asian Games (Pesta Olahraga Asia
Tenggara)

Pada saat SEA Games ke-10 yang diadakan di kota Jakarta Indonesia, negara Brunei
Darussalam secara resmi bergabung menjadi anggota baru. Dan pada akhirnya saat
diselenggarakannya SEA Games yang ke-22 di kota Hanoi Vietnam, negara Timor Leste
secara resmi juga bergabung sebagai anggota termuda SEA Games.

15
Imannuel Moses Setiawan
Kelas G6

Sejarah SEA Games Masa Sekarang


Sejarah SEA Games cukup panjang, dengan beberapa kali mendapatkan anggota baru dan
beberapa kali berganti nama. Pada saat ini peraturan pertandingan di SEA Games diatur oleh
sebuah federasi yaitu South East Asian Games Federasion. Selain itu juga secara langsung
diawasi oleh International Olympic Federation (IOC) dan juga Olympic Council of Asia (OCA).

Sampai dengan tahun 2011 Pesta Olahraga Asia Tenggara telah diadakan sebanyak 26 kali.
Ajang SEA Games yang ke-25 yang diselenggarakan di kota Vientane, Laos merupakan pesta
olahraga yang spesial. Ini karena pada ajang SEA Games tahun 2009 itu juga merupakan
ulang tahun ke-50 dari ajang olahraga SEA Games sejak diadakan untuk pertama kalinya di
Bangkok Thailand pada tahun 1959.

Dan sampai dengan saat ini pesta olahraga SEA Games yang terakhir kali diadakan di 2 kota
di Indonesia, yaitu Jakarta dan Palembang pada tahun 2011. Sedangkan SEA Games untuk
tahun 2013 akan diadakan di negara Myanmar di kota Naypyidaw, tahun 2015 di negara
Singapura, tahun 2017 di negara Malaysia, dan tahun 2019 di negara Brunei Darussalam.

2. AFF ( ASEAN FOOTBALL FEDERATION)


Federasi Sepak Bola ASEAN (Bahasa Inggris: ASEAN Football Federation) atau sering
disingkat (AFF) adalah bagian dari Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) yang terdiri dari
negara-negara di kawasan Asia Tenggara. "ASEAN" adalah singkatan dari Association of
South East Asian Nations. AFF didirikan pada tahun 1984
oleh Thailand, Filipina, Brunei, Singapura, Malaysia, Indonesia,Vietnam, Kamboja, Laos dan
Myanmr.

Pada tahun 1996, AFF menyelenggarakan Kejuaraan Sepak Bola ASEAN pertama (waktu itu
bernama "Piala Tiger") dan sejak saat itu terus diselenggarakan secara rutin.

Saat ini, AFF masih terus berkembang dengan bergabungnya Timor Leste pada tahun 2004
dan Australia, menjadi undangan setelah bergabung dengan AFC pada tanggal 1
Januari 2006.
Pada 7 Agustus 2008, AFF resmi mengumumkan Suzuki sebagai sponsor utama Kejuaraan
Sepak Bola ASEAN.

Pada 27 Agustus 2013, Australia secara resmi menjadi anggota penuh federasi.

Pria

 Kejuaraan Sepak Bola ASEAN (dulu Piala Tiger)


 ASEAN Super League

Remaja

 Kejuaraan Remaja U-23 AFF


 Kejuaraan Remaja U-19 AFF
 Kejuaraan Remaja U-16 AFF

Wanita

16
Imannuel Moses Setiawan
Kelas G6

 Kejuaraan Sepak Bola Wanita AFF


 Kejuaraan Sepak Bola Wanita AFF U-19
 Kejuaraan Sepak Bola Wanita AFF U-16

Futsal

 Kejuaraan Futsal AFF

Sumber :https://vdokumen.com/bentuk-kerjasama-asean-di-bidang-olahraga.html

17

Anda mungkin juga menyukai