Bab 3
Bab 3
Kelas G6
Indonesia turut mendorong peningkatan kerja sama ekonomi ASEAN dengan negara mitra
strategis. Hal ini disampaikan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita usai pertemuan
ASEAN dengan negara-negara mitra di Singapura, pekan lalu (1/9/2018). Forum ini
merupakan rangkaian pertemuan Menteri Ekonomi ASEAN ke-50 yang berlangsung pada
28 Agustus -1 September 2018.
“Kerja sama ekonomi antara ASEAN dengan negara mitra strategis perlu didorong dan
ditingkatkan mengingat kontribusi positifnya bagi integrasi ekonomi ASEAN dan
masyarakat ASEAN pada umumnya,” tegas Enggar. ASEAN kembali menjajaki kerja
sama ekonomi dengan negara mitra strategis yaitu Kanada, Amerika Serikat (AS), dan
Rusia untuk mendorong peningkatan kerja sama ekonomi pada pertemuan konsultasi
antara ASEAN dengan mitra strategis. Ketiga negara ini memiliki kontribusi yang cukup
signifikan bagi integrasi ekonomi ASEAN melalui berbagai program kerja dan
inisiatif-inisiatif, meskipun belum memiliki perjanjian perdagangan bebas dengan ASEAN.
Fokus pembahasan Menteri Ekonomi ASEAN dengan Kanada adalah penyelesaian Studi
Kelayakan Bersama untuk Perjanjian Perdagangan Bebas ASEAN-Kanada (Joint
Feasibility Study for an ASEAN-Canada FTA). Menurut Enggar, hasil studi kelayakan ini
merupakan salah satu referensi bagi ASEAN dan Kanada untuk memperdalam hubungan
ekonominya menuju pembentukan perjanjian perdagangan bebas ASEAN-Kanada.
1
Imannuel Moses Setiawan
Kelas G6
Namun demikian, masih banyak hal yang perlu dilakukan untuk menajamkan dampak dari
perwujudan perjanjian ini.
Selain melakukan konsultasi dengan Kanada, Menteri Ekonomi ASEAN juga melakukan
konsultasi dengan AS. Salah satu inisiatif yang diapresiasi oleh ASEAN adalah Program
Magang AS-ASEAN yang diluncurkan pada bulan Mei 2018. Program ini menawarkan
kesempatan bagi pelajar di ASEAN untuk magang di enam perusahaan besar AS yang
berlokasi di ASEAN. "Program magang ini menguntungkan bagi ASEAN dan AS,
mengingat pelajar ASEAN akan memiliki kesempatan bekerja di suatu perusahaan besar
sehingga mampu meningkatkan keterampilannya. Sedangkan perusahaan AS dapat
memperoleh bibit unggul,” jelas Enggar.
Sementara itu, dalam Pertemuan Konsultasi dengan Rusia, para menteri menyambut baik
finalisasi Nota Kesepahaman (MoU) Kerja Sama Ekonomi ASEAN-Eurasian Economic
Commission (EEC). MoU ini direncanakan dapat ditandatangani di sela-sela Konferensi
Tingkat Tinggi ASEAN ke-33 pada bulan November 2018 di Singapura. Selain
penandatanganan MoU, ASEAN dan Rusia sepakat melaksanakan Lokakarya “Regional
Economic Integration in Eurasia Economic Union and ASEAN” di akhir tahun 2018 dalam
rangka memberikan pemahaman terkait integrasi ekonomi dua kawasan.
Pertemuan Menteri Ekonomi East Asia Summit ke-6 dalam rangkaian pertemuan Menteri
Ekonomi ASEAN ini, para Menteri Ekonomi ASEAN bersama Menteri Ekonomi Australia,
China, India, Jepang, Korea Selatan, Selandia Baru, Federasi Rusia dan Amerika Serikat
juga bertemu dan saling bertukar pikiran mengenai tantangan bersama yang dihadapi
dalam bidang ekonomi di masa mendatang. Pertemuan dikemas dalam format working
lunch Menteri Ekonomi East Asia Summit (EAS) ke-6.
Dalam kesempatan ini, para Menteri juga memberikan ucapan selamat kepada Economic
Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA) atas perayaan hari jadi ke-10 dan
menyambut baik laporan The 11th ERIA Governing Board Meeting serta mengapresiasi
kontribusi ERIA dalam mendukung integrasi ekonomi kawasan.
Sumber :https://swa.co.id/swa/trends/indonesia-dorong-peningkatan-kerja-sama-ekonomi
-asean
2
Imannuel Moses Setiawan
Kelas G6
Pertemuan Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi (kanan) dan Menlu Singapura, Vivian Balakhrisnan
(kiri) di Jakarta membahas soal rencana untuk memperkuat kerja sama antara lain di sektor agrobisnis,
infrastruktur dan ketenagakerjaan. (CNN Indonesia/Amanda Puspita Sari)
Hal tersebut terungkap dalam pertemuan Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi dan
Menlu Singapura, Vivian Balakhrisnan di kantor Kemlu, Jakarta, pada Selasa (12/1).
"Hubungan bilateral Indonesia dengan Singapura merupakan hubungan yang paling
intensif. Letak geografis Indonesia dan Singapura yang dekat menjadikan kedua
negara mitra dalam berbagai hal," ujar Retno seusai pertemuan tersebut.
3
Imannuel Moses Setiawan
Kelas G6
"Kami yakin akan lebih banyak peluang di Indonesia, dan kami memahami tengah
ada reformasi regulasi yang akan membuat Indonesia lebih menarik bagi para
investor dan memberikan kepastian regulasi," ujar Balakhrisnan.
"Akan banyak perusahaan Singapura yang akan mencari peluang untuk berinvestasi
di Indonesia, baik di bidang infrastruktur maupun jasa," kata Balakhrisnan
melanjutkan.
Dalam pertemuan ini, Menlu RI dan Menlu Singapura juga membahas soal
ketenagakerjaan. Retno memaparkan Indonesia akan berupaya mengirimkan tenaga
kerja yang lebih terampil, untuk memenuhi kesempatan lapangan kerja sebagai
pengasuh dan terapis.
Sumber :https://www.cnnindonesia.com/internasional/20160112185225-106-103835/
ri-dan-singapura-perkuat-kerja-sama-ekonomi
4
Imannuel Moses Setiawan
Kelas G6
Dengan gaya candaannya yang khas, Konjen Berlian menjelaskan dengan sangat
menarik mengenai kedekatan geografis, kemiripan budaya dan bahasa yang dimiliki
oleh masyarakat Mindanao dan Indonesia. Hal-hal tersebut semestinya memudahkan
kita untuk mengenal satu sama lain dan mendorong people-to-people contact.
5
Imannuel Moses Setiawan
Kelas G6
Untuk itu Konjen mengajak Pemerintah Kota Koronadal dan warganya untuk
menggalang kerja sama yang konkrit dan saling menguntungkan dengan Indonesia,
khususnya dengan Sulawesi dan bagian timur Indonesia yang secara geografis lebih
dekat.
"Hanya 4 jam naik perahu nelayan (pump boat) penduduk Mindanao sudah bisa
mencapai Kepulauan Marore atau Mianggas Provinsi Sulawesi Utara", tegas Berlian.
"Bidang kerja sama yang bisa majukan antara lain: perdagangan, kebudayaan,
pertukaran pelajar, olah raga termasuktouring sepeda motor", ujar Konjen. Berlian
mengusulkan Touring dati Mindanao ke Manado, mengingat Walikota Koronadal dr.
Peter Miguel adalah Ketua Asosiasi Speda Motor Nasional Filipina yang sehari
sebelumnya mendapat Guinnes Book of Records.
Dalam forum yang dihadiri para pelaku usaha dan media setempat, Konjen Berlian
memaparkan potensi kerja sama ekonomi khususnya di bidang perdagangan dan
agroindustri. Konjen menyampaikan bahwa “sebagai produsen utama berbagai jenis
komoditas agrikultur seperti sawit, kopi, kakao, karet, tembakau, cengkeh dan lainnya,
Indonesia mengandalkan sektor agrikultur sebagai basis perekonomiannya,
sebagaimana halnya Mindanao, yang disebut sebagai “the fruit basket of the
Philippines”.
“Kendati Indonesia dan Filipina memiliki kesamaan dalam komoditas, namun bukan
berarti kita kompetitor yang saling menghancurkan. Sebaliknya kita dapat menjalin
kerja sama yang komplementer dalam hal ekspor-impor. Kita dapat meningkatkan
kerja sama saling menguntungkan termasuk kerja sama teknis dan capacity
building di bidang agrikultur” ujar Konjen Berlian.
Berlian juga mengajak agar pengusaha dan masyarakat kedua negara untuk
memanfaatkan konektivitas laut Davao-Gensan-Bitung yang telah diresmikan oleh
Presiden Duterte dan Presiden Joko Widodo di Davao pada April lalu.
Dengan konektivitas tersebut jalur laut yang selama ini 2-3 minggu telah dipangkas
menjadi hanya 36 jam. Logikanya ongkos kapal pun akan menjadi lebih murah.
6
Imannuel Moses Setiawan
Kelas G6
Kendalanya saat ini adalah minimnya muatan kapal. Tentunya kendala itu akan
teratasi jika kita meningkatkan perdagangan langsung kedua negara dengan
memanfaatkan jalur laut Davao-Bitung secara intensif.
Untuk mendukung upaya itu, KJRI Davao City menyelenggarakan sejumlah kegiatan
promosi seperti 12 trade expo dan 4 business matchingtrade mission sepanjang
tahun ini.
Menanggapi hal tersebut, Walikota Peter B. Miguel turut mengajak para pengusaha
Koronadal untuk memanfaatkan peluang-peluang tersebut dan mendukung upaya
promosi KJRI demi peningkatkan hubungan kerja sama ekonomi kedua wilayah.
Sumber :https://www.liputan6.com/news/read/3133889/indonesia-filipina-genjot-kerja
sama-bisnis-dan-sosial-budaya
7
Imannuel Moses Setiawan
Kelas G6
"Sidang dengan tema Innovative and Resillience ini membahas sejumlah agenda
penting di bawah pilar sosial budaya ASEAN," kata Satya seperti dalam rilis yang
Kompas.com terima, Senin (1/10/2018). Permasalahan tersebut, lanjut Satya,
antara lain tentang pembahasan budaya perdamaian dan toleransi di kawasan
ASEAN melalui ASEAN Declaration on Culture of Prevention (CoP) for a Peaceful,
Inclusive, Resilient, Healthy and Harmonious Society.
Dari 13 dokumen tersebut, 6 dokumen akan diadopsi dan 7 dokumen yang akan
dinotasi/notation oleh Pilar Sosial Budaya dari berbagai bidang seperti Lingkungan
Hidup, Kepemudaan, Ketenagakerjaan, serta Komunikasi dan Informasi yang
disetujui untuk diajukan pada KTT ASEAN ke-33. Hasil sidang SOCA ke-25 tersebut
akan dilaporkan pada sidang Dewan Menteri Pilar Sosial Budaya ASEAN/The
ASEAN Socio-Cultural Community Council (ASCC) ke-20 yang akan diselenggarakan
pada tanggal 3 Oktober 2018.
8
Imannuel Moses Setiawan
Kelas G6
lain terhadap bencana gempa dan tsunami yang terjadi di Palu dan Donggala,
Sulawesi Tengah. "Berbagai upaya penanganan dilakukan pemerintah Indonesia
agar para korban cepat mendapat bantuan," ujar Seskemenko PMK. Sebagai
informasi selain Sekemenko PMK, Delegasi Indonesia terdiri Staf Ahli Menteri Bidang
Aksesibilitas Sosial Kementerian Sosial, Direktur Kerjasama Bidang Sosial Budaya
Kementerian Luar Negeri. Kemudian perwakilan Biro Perencanaan dan Kerjasama
Kemenko PMK dan perwakilan dari Direktorat Kerjasama Sosial Budaya Kementerian
Luar Negeri.
Sumber :https://biz.kompas.com/read/2018/10/01/230242928/seskemenko-pmk-pimp
in-delegasi-indonesia-dalam-sidang-soca-ke-25
Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan pada pukul 10.00 WIB pagi ini
9
Imannuel Moses Setiawan
Kelas G6
di Sultan Hotel Jakarta guna melakukan beberapa kerjasama. Kerjasama regional ini
ini guna menghadapi tantangan global bagi penyelenggaraan Perguruan Tinggi. Pada
15-16 September 2016 lalu telah dilaksanakan 24th SEAMEO RIHED Government
Board Meeting di Royal Angkor Resort, Siem Reap, Kamboja dengan dukungan dari
RIHED. Dr. Chantavit Sujatanod selaku Direktur Pusat SEAMEO RIHED melaporkan
Structure and Development for Southeast Asian Higher Education. Kegiatan ini
berlangsung selama 2 hari tanggal 3 dan 4 Agustus 2017. Pada hari ini, tanggal 3
Kemahasiswaan Prof Intan Ahmad, hadir pula Dr. Paristiyanti Nurwardani, Direktur
dan Kemahasiswaan.
Pada hari kedua besok akan dilangsungkan acara seminar dengan tajuk Curriculum
Structure and Development for Southeast Asian Higher Education yang dihadiri oleh
Fakultas, dan para ahli untuk berdiskusi membahas tren yang berkembang. Tajuk
10
Imannuel Moses Setiawan
Kelas G6
diskusi pada seminar ini yaitu mempersiapkan para sarjana agar memiliki pandangan
global yang dapat berdampak kepada institusi pendidikan tinggi dengan karakteristik
secara cerdas dan efektif memilih metode, dan sumber pembelajaran sehingga
metode kurikulum sarjana pada setiap negara. Kemudian, hasil presentasi tersebut
akan menjadi bahan pertimbangan secara regional untuk menyusun desain dan
Sumber :http://belmawa.ristekdikti.go.id/2017/08/03/kerjasama-negara-asia-tenggara
-bidang-pendidikan-tinggi-seameo-rihed-dan-seminar-curriculum-structure-and-devel
opment-for-southeast-asian-higher-education/
11
Imannuel Moses Setiawan
Kelas G6
Dukungan Uni Eropa untuk Pendidikan Tinggi di Kawasan ASEAN, atau SHARE (Support
to Higher Education in the ASEAN Region), merupakan sebuah program yang didanai
oleh Uni Eropa, bekerja sama dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara
(ASEAN).
Program ini memiliki kewenangan luas untuk memperkuat kerja sama regional,
meningkatkan kualitas, daya saing dan internasionalisasi lembaga dan siswa pendidikan
tinggi ASEAN, berkontribusi pada komunitas ASEAN hingga tahun 2015.
SHARE berfokus pada iiga bidang hasil, di antaranya Kerangka Kualifikasi (QF) dan
Jaminan Kualitas (QA) yang bertujuan untuk mendukung Kerangka Acuan Kualifikasi
ASEAN (AQRF) dan Kerangka Jaminan Kualitas ASEAN (AQAF) dan kerja Komite AQRF
dan AQAN dengan fokus pada pendidikan tinggi.
Kepala Kerja sama dan Penasihat Pertama Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia dan
Brunei Darussalam, Hans Farnhammer dan Presiden Jaringan Jaminan Kualitas ASEAN
(AQAN), T. Basaruddin, membuka SHARE Peer Multiplier Training (PMT) untuk manajer
pendidikan tinggi di bidang Pengajaran dan Pembelajaran dan Jaminan Kualitas
Eksternal.
SHARE telah mengundang 56 peserta terpilih dari negara-negara Anggota ASEAN untuk
menghadiri seminar Training-of-Trainer yang diselenggarakan mulai dari tanggal 4-7 Juni
2018 di Jakarta, Indonesia.
12
Imannuel Moses Setiawan
Kelas G6
Sesuai dengan prinsip multiplikasi peer-to-peer, tujuan dari seminar ini adalah untuk
memberdayakan peserta di kawasan ASEAN untuk bertindak sebagai pelatih dan
fasilitator, memungkinkan mereka untuk melakukan proyek multiplikasi di masing-masing
bidang pengajaran dan pembelajaran atau jaminan kualitas eksternal, demi tujuan
pengembangan pendidikan tinggi di kawasan ASEAN yang lebih baik.
“Kerangka Kerja Regional tentang Jaminan Kualitas dan Kualifikasi telah dipromosikan
oleh SHARE hingga saat ini. Saya percaya dalam pelatihan 4 hari ini, SHARE akan
menghasilkan pembentukan sekelompok ahli regional dari Negara Anggota ASEAN yang
dapat menyebarluaskan penggunaan hasil pembelajaran, praktik terbaik dalam Jaminan
Kualitas, dan bersama dengan AQAN akan memfasilitasi pemahaman yang lebih baik
tentang kerangka pendidikan tinggi regional, " ujar Hans.
Setelah menyelesaikan instruksi mereka, para multipliers ini akan dibekali dengan
nilai-nilai inti dan metodologi SHARE. Dengan demikian, mereka akan menjadi pelatih
yang mampu ditempatkan secara strategis sesuai dengan kapasitasnya untuk
memastikan keberlanjutan jangka panjang dan kesinambungan ide dan pengetahuan
tentang kerangka kualifikasi dan jaminan kualitas.
Sumber :https://swa.co.id/swa/trends/share-fokus-tiga-bidang-pendidikan-di-asean
13
Imannuel Moses Setiawan
Kelas G6
1. SEA GAMES
Sejarah SEA Games dilihat dari namanya tentu saja tidak lepas dari negara-negara
anggotanya di Asia Tenggara. SEA Games sendiri merupakan kepanjangan dari “South East
Asian Games”. SEA Games adalah sebuah ajang olahraga yang selalu digelar setiap 2 tahun
sekali di negara-negara Asia Tenggara. Dan sesuai dengan namanya, peserta SEA Games
adalah negara-negara yang berada di Asia Tenggara.
Berdasarkan keanggotaannya, pesta olahraga ini diikuti oleh 11 negara yang berada di Asia
Tenggara. Berdasarkan tahun keanggotaan bergabungnya, negara-negara tersebut adalah:
1. Myanmar (tahun 1959)
2. Laos (tahun 1959)
3. Vietnam (tahun 1959)
4. Kamboja (tahun 1959)
5. Thailand (tahun 1959)
6. Singapura (tahun 1959)
7. Malaysia (tahun 1959)
8. Indonesia (tahun 1977)
9. Brunei Darussalam (tahun 1977)
10. Filipina (tahun 1977)
11. Timor Leste (tahun 2003)
14
Imannuel Moses Setiawan
Kelas G6
Sejarah SEA Games pada mulanya berawal dari sebuah ajang olah raga bernama “Southeast
Asian Peninsular Games” atau Pesta Olahraga Semenanjung Asia Tenggara yang disingkat
dengan SEAP Games .
SEAP Games ini sendiri pertama kali dicetuskan idenya dengan tujuan untuk saling menjaga
persatuan dan kesatuan antaraa negara-negara di Asia Tenggara. Ajang olahraga ini
merupakan ide dari seorang wakil presiden pada Komite Olimpiade Thailand pada saat itu
yang bernama Laung Sukhumnaipradit. Ide tersebut tercetus di bulan Mei tahun 1958 pada
saat Asian Games ke-3 yang diadakan di negara Jepang, tepatnya di kota Tokyo.
Pada saat ajang Asia Games itulah para utusan dari beberapa negara di Semenanjung Asia
Tenggara mengadakan sebuah pertemuan. Dan akhirnya pada pertemuan itulah kemudian
mereka setuju untuk mengadakan sebuah pesta olahraga sendiri di kawasan Semenanjung
Asia Tenggara. Dari ide itu, terbentuklah sebuah ajang olahraga yang dinamai Pesta Olahraga
Semenanjung Asia Tenggara (SEAP Games) yang akan diadakan 2 tahun sekali. Dan
akhirnya diselenggarakanlah ajang Pesta Olahraga Semenanjung Asia Tenggara ini untuk
pertama kalinya pada tahun 1959 di bulan Desember di kota Bangkok, Thailand.
SEAP Games pertama ini diikuti oleh beberapa negara seperti Thailand, Kamboja, Vietnam,
Myanmar, Laos, Malaysia, dan terakhir adalah Singapura. Negara-negara peserta SEAP
Games ini memang adalah negara pelopor ajang olahraga ini. Singapura adalah negara
terakhir yang menjadi anggota pada ajang ini.
Ajang olahraga ini diadakan dengan 12 cabang olahraga yang dilombakan. Selain SEAP
Games pertama di Bangkok Thailand itu juga diikuti oleh lebih dari 500 atlit beserta seluruh
panitia dari semua negara peserta.
Sejak saat dibentuknya SEAP Games, pesta olahraga ini telah diselenggarakan sebanyak 8
kali. Dan pada saat diselenggarakannya SEAP Games ke-8 inilah para negara anggota
mengadakan pertemuan untuk mempertimbangkan masuknya negara Filipina dan negara
Indonesia sebagai anggota baru.
Dan akhirnya pada tahun 1977 disepakatilah kedua negara ini masuk menjadi anggota baru.
Dan dengan masuknya negara Indonesia dan Filipina menjadi anggota secara resmi, lalu
diputuskan pula untuk mengubah nama SEAP Games menjadi SEAGF atau “South East
Asian Games Federation”. Dan pada akhirnya beberapa waktu kemudian SEAGF berganti
nama lagi menjadi SEA Games atau South East Asian Games (Pesta Olahraga Asia
Tenggara)
Pada saat SEA Games ke-10 yang diadakan di kota Jakarta Indonesia, negara Brunei
Darussalam secara resmi bergabung menjadi anggota baru. Dan pada akhirnya saat
diselenggarakannya SEA Games yang ke-22 di kota Hanoi Vietnam, negara Timor Leste
secara resmi juga bergabung sebagai anggota termuda SEA Games.
15
Imannuel Moses Setiawan
Kelas G6
Sampai dengan tahun 2011 Pesta Olahraga Asia Tenggara telah diadakan sebanyak 26 kali.
Ajang SEA Games yang ke-25 yang diselenggarakan di kota Vientane, Laos merupakan pesta
olahraga yang spesial. Ini karena pada ajang SEA Games tahun 2009 itu juga merupakan
ulang tahun ke-50 dari ajang olahraga SEA Games sejak diadakan untuk pertama kalinya di
Bangkok Thailand pada tahun 1959.
Dan sampai dengan saat ini pesta olahraga SEA Games yang terakhir kali diadakan di 2 kota
di Indonesia, yaitu Jakarta dan Palembang pada tahun 2011. Sedangkan SEA Games untuk
tahun 2013 akan diadakan di negara Myanmar di kota Naypyidaw, tahun 2015 di negara
Singapura, tahun 2017 di negara Malaysia, dan tahun 2019 di negara Brunei Darussalam.
Pada tahun 1996, AFF menyelenggarakan Kejuaraan Sepak Bola ASEAN pertama (waktu itu
bernama "Piala Tiger") dan sejak saat itu terus diselenggarakan secara rutin.
Saat ini, AFF masih terus berkembang dengan bergabungnya Timor Leste pada tahun 2004
dan Australia, menjadi undangan setelah bergabung dengan AFC pada tanggal 1
Januari 2006.
Pada 7 Agustus 2008, AFF resmi mengumumkan Suzuki sebagai sponsor utama Kejuaraan
Sepak Bola ASEAN.
Pada 27 Agustus 2013, Australia secara resmi menjadi anggota penuh federasi.
Pria
Remaja
Wanita
16
Imannuel Moses Setiawan
Kelas G6
Futsal
Sumber :https://vdokumen.com/bentuk-kerjasama-asean-di-bidang-olahraga.html
17