Anda di halaman 1dari 13

A.

Konsep Etika dan Ettiqutte


1. Pengertian Etika dan Etiket
Etika adalah teori tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari sisi
baik dan buruk, sejauh yang masih dapat ditentukan oleh akal. ( Drs. Sigi Gajalba )
Etika adalah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai dan moral yang
menentukan perilaku manusia dalam hidupnya. ( Drs.H.Burhanudin Salam )
Etika itu sendiri adalah ilmu yang mempelajari apa yang baik dan yang buruk,
tentang hak dan kewajiban moral.
Contoh-Contoh Etika:
a. Barang yang dipinjam harus dikembalikan walaupun pemiliknya sudah lupa.
b. Perintah seperti jangan berbohong, jangan mencuri merupakan prinsip etika
yang tidak dapat ditawar-tawar.
c. Wanita,anak kecil,orang yang lebih tua pantas didahulukan dan tidak pantas
untuk disakiti.
d. Membunuh atau mencuri merupakan pelanggaran terhadap etika yang bersifat
absolut. Itulah sebabnya, di mana pun dan kapan pun membunuh dan mencuri
merupakan hal yang dipersalahkan.
e. Seseorang yang bersifat munafik, karena munafik dalam etika merupakan
sesuatu yang tidak etis.

Etiket merupakan peraturan sopan santun dalam pergaulan dan hidup


bermasyarakat.

Contoh-Contoh Etiket:

a. Di Indonesia menyerahkan sesuatu harus dengan tangan kanan. Bila dilanggar


dianggap melanggar etiket.
b. Penipu misalnya tutur katanya lembut, memegang etiket namun menipu.
seseorang menaruh kakinya di atas meja sementara ia duduk di atas kursi dan
orang lain sama-sama duduk dengannya, maka hal ini menjadi suatu
perbuatan yang tidak beretiket. Namun, tindakan seperti itu tidak menjadi
persoalan ketika tidak ada yang melihatnya atau ketika ia hanya duduk
sendirian.
c. Menjabat tangan seseorang yang kita sudah kenal atau akan kita kenal pada
saat berjumpa.
d. Mengucapkan ‘terima kasih’ kepada orang lain yang memberikan sesuatu.
2. Perbedaan Etika dan Etiket
Perbedaan etika dan etiket secara sederhana dapat disajikan dalam bentuk tabel
sebagai mana berikut:
Perbedaan Etika Etiket
Asal kata “ethos” yang dalam Bahasa Yunani “etiquette”, Bahasa Prancis
berarti watak kebiasaan yang berarti sopan santun

Berlaku bila Ada maupun tidak ada saksi mata Ada saksi mata

Sifat Absolut Relatif


Cara Pandang Batiniah Lahiriah
Makna Norma tentang perbuatan Aturan yang harus dijalankan

1. Perbedaan Keberlakuan
Perbedaan etika dan etiket dapat dilihat dari keberlakuannya. Etika adalah
norma yang berlaku meski kita tidak sedang dalam pengawasan orang lain.
Meski tidak ada saksi mata, jika kita mempunyai etika maka kita akan
menghindari suatu perbuatan yang bernilai buruk. Contohnya adalah larangan
mencuri. Seorang yang punya etika tidak akan mencuri sesuatu dari seseorang
meskipun ada kesempatan dan tidak ada saksi yang mengawasinya.
Sementara etiket adalah norma yang hanya berlaku dalam pergaulan.
Ketika ada orang lain, etiket berlaku, sedangkan jika tidak ada orang lain
maka etiket tidak berlaku. Contoh sederhananya adalah adab mengupil,
kentut, meludah, bersendawa, makan tanpa sendok, dan lain sebagainya.
Tindakan-tindakan tersebut akan dinilai kurang sopan jika ada orang lain yang
menyaksikannya, sementara jika tidak ada orang lain, melakukan semua
tindakan tersebut tidaklah menjadi masalah.
2. Perbedaan Sifat
Perbedaan etika dan etiket juga bisa ditinjau dari sifat keduanya. Etika
berlaku secara absolut sementara etiket bersifat relatif. Contoh mudahnya
adalah etika larangan mencuri dan etiket makan tanpa sendok. Etika larangan
mencuri diakui oleh semua bangsa dan agama di dunia sementara etiket
makan tanpa sendok hanya berlaku di kalangan borjuis, sementara dalam
agama Islam tindakan tersebut justru menjadi anjuran (sunnah).
3. Perbedaan Cara Memandang
Cara memandang dan menilai etika dan etiket seseorang juga berbeda.
Etika harus dinilai secara batiniah, sementara etiket hanya dapat dipandang
secara lahiriah. Artinya, walaupun memiliki tingkah laku yang baik, secara
batiniah seorang yang mencuri tetaplah pencuri. Orang tersebut tidak beretika,
karena orang yang beretika tidak akan punya sifat munafik. Sedangkan
seorang yang berniat mencuri akan tetap dipandang memiliki etiket jika ia
dapat bertingkah laku secara baik dan sopan di depan orang lain.
4. Perbedaan Makna
Perbedaan etika dan etiket yang terakhir terletak pada maknanya. Makna
etika adalah sebagai norma atau aturan tentang perbuatan, contohnya mencuri
tidak dibolehkan, menipu tidak dibolehkan, berkata jujur diharuskan, dan lain
sebagainya. Sedangkan makna etiket lebih sempit, yaitu terkait dengan cara
perbuatan yang harus dilakukan, contohnya memberikan sesuatu
menggunakan tangan kanan, makan menggunakan sendok, menguap dengan
menutup mulut, dan lain sebagainya.
B. Tata Pergaulan
1. Tata Krama
a. Pengertian Tata Krama
Tata Krama adalah kebiasaan sopan santun yang disepakati dalam
lingkungan pergaulan antara manusia setempat dan berlaku dalam kurun
waktu tertantu. Secara Harfiah tata krama terdiri dari dua kata yaitu : tata berarti
adat, aturan dan lain-lain. Dan krama yang berarti sopan santun, kelakuan atau
perbuatan. Sebutan lain untuk tata krama yaitu etika yang merupakan bagian dari
kehidupan kita.
Tata krama atau adat sopan santun atau yang biasa disebut etiket telah
menjadi bahan dalam hidup kita, ia telah menjadi persyaratan dalam hidup sehari-
hari, malahan menjadi meningkat dan sangat berperan untuk memudahkan
manusia diterima di masyarakatnya. Pada waktu kita masih kanak-kanak, secara
tidak sadar orang tua kita telah melatih anda agar menerima pemberian orang
dengan tangan kanan,lalu mengucapkan terima kasih.
Tata krama adalah kebiasaan. Kebiasaan ini merupakan tata cara yang
lahir dalam hubungan antar manusia. Kebiasaan ini muncul karena adanya aksi
dan reaksi dalam pergaulan. Sebagai contoh, kalau orang indonesia setuju dengan
apa yang dikemukakan ia akan mengangguk- anggukan kepalanya. Sebaliknya di
negeri lain ada yang menyatakan setuju dengan menggeleng-gelengkan
kepalanya.
b. Pentingnya Tata Krama
Orang tua kita juga melatih kita cara makan,minum, menyapa, memberi
hormat, berbicara, berpakaian, dan bersikap jika ada tamu yang datang kerumah
anda. Lama kelamaan perilaku kita terbentuk menjadi suatu kebiasaan, tanpa
memikirkan mengapa kita harus bertindak seperti yang demikian.
Tata krama yang semula berlaku dalam lingkungan terbatas, lama
kelamaan dapat merambat kelingkungan masyarakat yang lebih luas. Banyak
manusia yang memiliki jenis manusia tipe durian, yaitu orang yang
penampilannya tidak menarik, kasar, dan tidak mengundang simpati, namun
berhati emas. Hatinya diliputi sifat-sifat terpuji, seperti rendah hati, suka
memaafkan, suka menolong, dan menghargai orang, serta tidak menyakiti orang
lain. Manusia tipe kedondong akan dijauhi orang setelah merasakan betapa asam
sifat-sifatnya.
Disinilah letak betapa pentingnya tata krama. Orang yang mengenal dan
menerapkannya akan melahirkan penampilan yang menarik seperti kulit
kedongdong,dan perhatian itu tepancar dari hati seperti isi durian. Orang yang
memiliki tatan karma yang baik berarti mampu menyesuaikan diri dengan
lingkungannya. Jika seseorang dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya
berarti dia bias membaca peluang. Kemungkinan besar orang yang mampu
menyesuaikan diri dan membaca peluang adalah orang yang akan sukses di
kemudian hari.
c. Jenis-Jenis Tata Krama
1) Tata Krama Berbicara
a) Sopan santun berbicara berkaitan erat dengan:
1. Siapa yang diajak bicara
2. Kalimat yang diperlukan
3. Dimana pembicaraan itu dilakukan
4. Sikap berbicara
5. Tata cara berbicara
b) Jika berbicara dengan orang yang lebih tua atau yang dihormati, maka
pergunakanlah bahasa yang sopan
c) Perlu diperhatikan dimana pembicaraan itu dilakukan
d) Perlu diingat dalam berbicara dengan seseorang perlu menghindari sikap-
sikap:
a) Memotong pembicaraan orang lain
b) Memborong pembicaraan
c) Berbicara tanpa memandang yang diajak bicara
d) Berbicara berkepanjangan tak tentu arah
e) Acuh tak acuh terhadap pembicaraan teman bicara
2) Tata Krama Pergaulan
Bergaul yang baik adalah pergaulan dari hati dengan penuh keihlasan.
Pergaulan dengan penuh rekayasa dan tipu daya demi kepentingan yang
bernilai rendah tidak akan pernah ‘langgeng’ dan cenderung akan
menimbulkan masalah. Bergaul dengan hati akan membuat kita tentram dan
nyaman. Kita tidak akan dihantui dengan perasaan tidak enak dan tidak ada
rasa takut kehilangan.
Apalagi kita bergaul dengan orang yang sering menyakiti hati, baik secara
lisan maupun sikap/perbuatan. Niscaya kita tidak akan pernah tenang dan
senang bergaul dan berdekatan dengan orang tersebut. Bahkan nantinya kita
cenderung menghindari mereka. Hal ini juga berlaku bagi kita, jika kita
dianggap merugikan sehingga sejak awal pun orang akan menghindari diri
kita.
Orang yang menyesuaikan diri dalam pergaulan adalah orang yang dapat
menyesuaikandiri dengan tatakrama yang berlaku.
Agar terjadi hubungan selaras, serasi, sesuai dengan etika pergaulan
seseorang perlu bersikap antara lain :
a) Acuh terhadap orang lain
b) Mengetuk pintu bila akan memasuki suatu tempat
c) Memberi salam bila berjumpa seseorang
d) Mohon maaf bila terlambat-melakukan perintah dengan wajah yang
jernih
e) Dapat menempatkan diri
f) Sanggup menyesuaikan diri dengan lingkungan
g) Rendah hati, tidak ingin menang sendiri
h) Siap memberi bantuan sesuai batas kemampuan
i) Mengucapkan terima kasih bila menerima bantuan dari orang

Dalam bergaul kita patut mematuhi rambu-rambu atau tata krama dalam
pergaulan agar kita senantiasa membina hubungan baik dengan orang lain.
Rambu-rambu tersebut adalah :

1. Hindari Penghinaan
Janganlah pernah melakukan hal-hal yang bersifat merendahkan,
ejekan, dan penghinaan dalam bentuk apapun terhadap orang lain, baik
tentang kepribadiannya, postur tubuhnya, kemampuannya dan kaadaan
sosialnya. Hal ini akan menimbulkan perasaan sakit hati dan dendam
terhadap seseorang.
2. Hindari Ikut Campur Urusan Pribadi
Hindari ikut campur urusan pribadi orang lain yang tidak ada
manfaatnya bagi kita, bila terlibat. Karena bila kita melakukannya,
yang muncul hanyalah ketidaksuka-sukaan di salah satu pihak.
3. Hindari Memotong Pembicaraan
Janganlah suka memotong pembicaraan orang lain, jika hal ini
dilakukan dalam bergaul akan berkembang menjadi ketidaksukaan
bahkan kebencian dapat bersarang ditubuh seseorang. Karena betapa
tidak enaknya bila kita sedang bicara kemudian tiba-tiba dipotong dan
disangkal oleh orang lain.
4. Hindari Membanding-bandingkan
Sedikitpun jangan sekali-kali secara sengaja membanding-
bandingkan orang lain, baik itu berupa jasa, kebaikan penampilan,
perbuatan, harta dan sebagainya. Jika orang tersebut mendengarkan
menyebabkan dia merasa dirinya tidak berharga, merasa rendah diri
atau sampai terhina.
5. Jangan membela musuhnya dan mencaci kawannya.
Setiap orang mempunyai kawan yang disukai maupun yang
dibenci. Bila membela musuhnya, maka kita akan bergabung dengan
musuhnya. Sedangkan apabila kita membenci kawannya maka kita
akan dianggap sedang mencaci dirinya. Karena orang itupun akan
merasa terhina bila temannya dihina. Sebaiknya bersikaplah netral
untuk kebaikan semua pihak. Sementara itu, dalam bergaul seharusnya
kita prioritaskan adalah memperbanyak kawan bukan lawan.
6. Hindari Merusak Kebahagiaan
Bila seseorang tengah suka cita, gembira dan bahagia jangan
sekali-kali kita melakukan tindakan yang merusak kebahagiaan atau
kegembiraannya saat itu juga.
7. Jangan Mengungkit masa Lalunya
Janganlah pernah mengungkit kesalahan, aib atau kekurangan yang
sedang berusaha ditutup-tutupi. Siapa tahu kelemahan di masa lalu
sudah terhapus dengan ia bertaubat. Belajarlah untuk selalu bersama-
sama memulai lembaran baru yang lebih putih, bersih dan bersemangat
untuk mengisi lembaran tersebut dengan kebaikan demi kebaikan.
8. Hati-hati dengan marah
Kemarahan yang tak terkendali dapat menghasilkan kata dan
perilaku yang keji, yang akan melukai perasaan orang lain. Hal ini
tentunya dapat merusak atau menghancurkan hubungan baik di
lingkungan manapun.
9. Hindari Menertawakan Orang lain.
Sebagian besar sikap menertawakan muncul karena menyaksikan
kekurangan orang lain. Sikap, penampilan dan wajah terkadang
membuat sebagian orang tertawa karena terlihat lucu dimata mereka.
Ingatlah tertawa yang tidak pada tempatnya akan mengundang rasa
sakit hati dan merasa terhina.

Berbagai macam rambu-rambu atau tata krama dalam pergaulan yang


harus kita patuhi dan berbagai bentuk perilaku yang harus kita hindari agar
hubungan kita dengan teman-teman kita bejalan baik. Karena hubungan
petemanan yang baik tentu akan sanggat bermanfaat bagi perkembangan dan
kemajuan pribadi kita.

3) Tata Krama Penampilan


Kesan pertama bila kita berjumpa seseorang adalah penampilan.
Penampilan memberikan kesan langsung dalam penglihatan orang lain.
Karena itu penampilan sedapat mungkin diselaraskan dengan tata krama yang
berlaku. Dalam etika penampilan ada beberapa hal yang perlu mendapat
perhatian antara lain :
a) Kesederhanaan,rapi,pantas, dan bersahaja
b) Cara berpakaian yang disesuaikan dengan waktu dan tempat
d. Penerapan Tata Krama di Berbagai Lingkungan Kehidupan
1) Penerapan Tata Krama di Lingkungan Rumah
a) Menghormati orang tua dan melaksanakan perintahnya dengan baik
b) Menyambut ajakan orang dengan wajah riang dan gembira
c) Menghormati orang yang lebih tua dan menyayangi orang yang lebih
muda
d) Bila diajak bicara harus memperhatikan
e) Minta ijin pada orang tua sebelum berangkat sekolah
f) Mengucapkan salam bila masuk dan keluar rumah
2) Penerapan Tata Krama di Lingkungan Sekolah
a) Bersikap sopan pada guru dan karyawan
b) Mengucapkan salam bila bertemu guru, karyawan dan teman
c) Saling menghargai antar teman
d) Mematuhi tata tertib sekolah
3) Penerapan Tata Krama di Lingkungan Masyarakat
a) Mengucapkan salam apabila bertemu orang yang lebih tua,saudara dan
teman
b) Membiasakan mengetuk pintu bila bertamu
c) Tata cara makan untuk menikmati hidangan
d) Saling menolong sesama tetangga
e) Menghargai saran dan pendapat orang lain
e. Pentingnya Tata Krama di Lingkungan Masyarakat
1) Hubungan antar manusia dilandasi oleh rasa saling menghormati, saling
menghargai dan tenggang rasa.
2) Manusia adalah makhluk sosial yang dalam mempertahankan kelangsungan
hidup harus berhubungan dengan manusia lain.
3) Untuk menciptakan hubungan yang selaras, serasi dan seimbang diperlukan
tata cara berhubungan antar manusia yang diatur dalam tata krama pergaulan.
4) Tata krama merupakan perwujudan manusia yang mempunyai martabat dan
derajat yang tinggi.
2. Dasar-Dasar Tata Krama dalam Pergaulan
Dasar-dasar tatakrama antara lain meliputi :
a. Bersikap sopan dan ramah kepada siapa saja
b. Memberi perhatian kepada orang lain
c. Berusaha selalu menjaga perasaan orang lain
d. Bersikap ingin membantu
e. Menghargai orang lain
f. Memiliki rasa toleransi yang tinggi,
g. Dapat menguasai diri
h. Mengendalikan emosi dalam situasi apapun. Pendek kata, dalam bahasa yng
puitis dapat dikatakan bahwa tata karma menuntut kita berupaya
“memanusiakan manusia”.

Orang yang dapat menyesuaikan diri dalam pergaulan adalah orang yang
dapat menyesuaikan diri dengan tata krama yang berlaku. Dalam etika pergaulan
manusia perlu diperhatikan 3 hal, yaitu : siapa yang dihadapi, dimana pergaulan
itu berlangsung, dan bagaimana cara bersikap.

3. Manfaat Tata Krama


a) Membuat anda menjadi disegani, dihormati, disenangi orang lain
b) Memudahkan hubungan baik anda dengan orang lain ( better human relation)
c) Memberi keyakinan pada diri sendiri dalam setiap situasi
d) Menjadikan anda dapat memelihara suasana yang baik dalam berbagai
lingkungan, baik itu lingkungan keluarga, pergaulan, maupun tempat dimana
anda belajar atau bekerja.
4. Cara Meningkatkan Kepercayaan Diri
a) Ingat Tuhan yang Maha Esa
Tidak bisa dipungkiri, masalah demi masalah datang bertubi-tubi di
kehidupan kita. Masalah-masalah tersebut sering membuat kita kehilangan
percaya diri dalam menjalani hidup. Untuk mengembalikan rasa percaya diri
tersebut yakni dengan mengingat adanya tuhan yang maha esa.
Dengan mengingat tuhan yang maha esa anda akan yakin dan optimis
untuk menjalani kerasnya hidup. Selain itu, anda memiliki backing maha kuat
yang akan membantu anda dalam setiap kesulitan sehingga hati anda akan
tentram.
Jadi, jika jika anda merasa tidak percaya diri dalam menghadapi sesuatu,
ingatlah tuhan YME. Yakinlah akan kebesaran-Nya.
b) Perbaiki Penampilan
Terkadang rasa kurang percaya diri disebabkan oleh penampilan. Oleh
karena itu, untuk membangun rasa percaya diri anda, maka cobalah untuk
lebih memperhatikan penampilan anda.
c) Hentikan Pikiran Negatif
Kurangnya rasa percaya diri bisa disebabkan oleh pikiran negatif. Merasa
diri sendiri tidak berharga, adanya penolakan, takut salah dengan apa yang
akan dilakukan , takut direndahkan atau diremehkan orang lain, merasa diri
lebih rendah dari orang lain, merasa akan ditertawakan oleh orang lain.
Anda harus menghentikan pikiran negatif karena akan memenjarakan anda
dalam krisis kepercayaan diri. Cara mudahnya adalah dengan mengafirmasi,
yaitu mengubah pikiran negatif menjadi pikiran yang positif.“ saya adalah
seseorang yang sangat berharga karena sama-sama ciptaan tuhan YME,
penolakan adalah hal yang biasa sehingga saya harus mencobanya, kesalahan
adalah tanda orang sedang dalam proses pembelajaran, orang lain akan
menghargai saya karena saya menghargai mereka juga, membuat orang lain
tertawa itu lebih baik daripada membuat orang lain bersedih.
d) Identifikasi Satu Kelebihan Kunci Anda
Dengan menjadi ahli di bidangnya membuat anda akan lebih merasa
percaya diri dan tidak takut lagi dengan pesaing anda.
e) Membaca Buku
Buku merupakan gudang ilmu pengetahuan, dengan membiasakan diri
untuk rajin membaca maka otomatis wawasan atau pengetahuan kita
mengenai sesuatu menjadi bertambah dan semakin banyak pula referensi ilmu
pengetahuan yang kita dapatkan.
f) Menyapa orang yang baru dikenal
Berada di lingkungan atau orang-orang baru yang tidak dikenal sangatlah
tidak nyaman. Cara efektif nya adalah dengan menyapa mereka terlebih
dahulu, sehingga akan mencairkan suasana dan anda pun tidak akan merasa
sendirian atau dikucilkan.
g) Terapkan Teknik “ Jika-Maka “
Teknik “ Jika-Maka “ ini sederhana, namun hasilnya sangat efektif.
Karena anda mempersiapkan sesuatu, bila situasi dan kondisi tidak sesuai
dengan harapan.
g) Berdoa sebelum memulai sesuatu
Hal ini akan membuat anda mengingat tuhan YME dan berharap
lindungan-Nya dalam setiap langkah anda.

Catatan: Kepercayaan diri ada bukan karena secara genetik, melainkan


keterampilan yang bisa dipelajari dan ditingkatkan. Jika anda sekarang kurang
percaya diri maka berusahalah sekuat tenaga untuk mengatasi masalah tersebut.

5. Ciri-Ciri Orang yang Menghayati Tata Krama yang Baik


a. Memiliki rasa percaya diri pada waktu menghadapi masyarakat dari tingkat
manapun.
b. Segala tingkah laku dan ucapannya mencerminkan perhatian kepada orang lain.
c. Sopan, ramah selalu menunjukkan sikap yang menyenangkan dan bersahabat
kepada siapa saja.
d. Dapat menguasai diri, selalu berusaha tidak menyinggung perasaan orang lain,
menyakiti atau mengganggu pikiran orang lain.
e. Usahakan tidak membuat kecewa, gusar apalagi membuat marah orang lain,
walaupun diri sendiri baru atau sedang dalam keadaan sedih, kesal, lelah atau
jenuh.
MAKALAH ETIKA DAN SOFTSKILL
MAMPU MENERAPKAN SOFTSKILL UNTUK
PEMBENTUKAN KARAKTER (KARAKTER BUILDING)

Dosen Pembimbing : Ns. Ani Widiastuti, S.Kep, SKM, M.Kep, Sp.Kep. MB

Disusun oleh:
Kelompok III
Ihza Handika 1610711018
Endang Dwi Suhartiningsih 1610711055
Assyfa Siti Rohmah 1610711061
Siti Juharotul Fikriyah 1610711123

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAKARTA
2017

Anda mungkin juga menyukai