Anda di halaman 1dari 17

JURNAL NOMINAL / VOLUME VII NOMOR 1 / TAHUN 2018

PENGARUH CAR, BOPO, NPL, NIM DAN LDR TERHADAP


PROFITABILITAS BANK UMUM PERIODE 2011-2015
THE EFFECT OF CAR, BOPO, NPL, NIM AND LDR TO BANK PROFITABILITY

Wildan Farhat Pinasti


Prodi Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta
wildanfarhat@gmail.com
RR. Indah Mustikawati
Staf Pengajar Jurusan Pendidikan Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta

Abstrak: Pengaruh CAR, BOPO, NPL, NIM dan LDR Terhadap Profitabilitas Bank
Umum Periode 2011-2015
Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh variabel Capital Adequacy Ratio (CAR),
Biaya Operasional Pada Pendapatan Operasional (BOPO), Non Performing Loan (NPL), Net
Interest Margin (NIM), dan Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap Profitabilitas Bank Umum
yang terdaftar di BEI periode 2011-2015. Populasi penelitian ini adalah bank umum yang
terdaftar di BEI yaitu sebanyak 42 perusahaan. Berdasarkan teknik purposive sampling
didapatkan sampel sebanyak 25 perusahaan. Penelitian ini menggunakan metode dokumentasi
yang di dapat dari laporan keuangan yang dipublikasikan di website www.idx.co.id. Teknik
analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa:
(1) CAR berpengaruh negatif dan tidak siginifikan terhadap Profitabilitas, (2) BOPO
berpengaruh negatif dan siginifikan terhadap Profitabilitas, (3) NPL berpengaruh positif dan
tidak siginifikan terhadap Profitabilitas, (4) NIM berpengaruh positif dan siginifikan terhadap
Profitabilitas, (5) LDR berpengaruh negatif dan tidak siginifikan terhadap Profitabilitas, (6)
CAR, BOPO, NPL, NIM dan LDR berpengaruh secara simultan terhadap Profitabilitas.

Kata kunci: Capital Adequacy Ratio (CAR), Biaya Operasional Pada Pendapatan Operasional
(BOPO), Non Performing Loan (NPL), Net Interest Margin (NIM), Loan to Deposit Ratio
(LDR), Profitabilitas

Abstract: The Effect of CAR, BOPO, NPL, NIM And LDR to Bank Profitability
The purpose of this study is to analyze the effect of Capital Adequacy Ratio (CAR), Operating
Expenses to Operating Income, Non-Performing Loan (NPL), Net Interest Margin (NIM), and
Loan to Deposit Ratio (LDR) on Profitability of Commercial Bank listed on the Indonesia Stock
Exchange from 2011 to 2015. The population used in this study are all commercial banks listed
on the Indonesia Stock Exchange with a total population of 42 companies. Based on the
purposive sampling technique this study obtained a sample of 25 companies. This study uses
documentation method that obtained from the financial statements, published on the
www.idx.co.id. The analysis technique used in this study is multiple linear regression. The
results showed that: (1) CAR has negative and insignificant effect on the Profitability, (2)
Operating Expense to Operating Revenue has negative and significant effect on the
Profitability, (3) NPL has positive and insignificant effect to Profitability, (4) NIM has positive
and significant effect on the Profitability, (5) LDR negative and insignificant effect on the
Profitability, (6) CAR, Operating Expense to Operating Revenue, NPL, NIM and LDR has
simultaneous effect on the Profitability.

126
JURNAL NOMINAL / VOLUME VII NOMOR 1 / TAHUN 2018

Keywords: Capital Adequacy Ratio (CAR), Operating Expenses to Operating Income, Non-
Performing Loan (NPL), Net Interest Margin (NIM), Loan to Deposit Ratio (LDR), Profitability

PENDAHULUAN jasa-jasa pendukung yang berfungsi


Perbankan merupakan lembaga mendukung kelancaran kegiatan utama.
keuangan yang memiliki peranan dalam Krisis ekonomi tahun 1997 telah
sistem keuangan di Indonesia. Keberadaan mengakibatkan gangguan menyeluruh pada
sektor perbankan memiliki peranan cukup sektor perbankan. Di mana sebagian sektor
penting, dimana dalam kehidupan riil mengalami proses pertumbuhan yang
masyarakat sebagian besar melibatkan jasa cenderung negatif bahkan mendekati
dari sektor perbankan. Hal ini dikarenakan kebangkrutan. Kepercayaan masyarakat
sektor perbankan merupakan suatu lembaga untuk menanamkan modalnya pada sektor
yang mengemban fungsi utama sebagai perbankan mulai menurun. Nasabah
perantara keuangan (financial sebagai penerima dana tidak mampu
intermediary) antara pihak-pihak yang membayar kredit yang diterimanya. Hal ini
memiliki dana (surplus dana) dengan pihak- menyebabkan peningkatan jumlah kredit
pihak yang memerlukan dana (defisit dana) bermasalah serta menurunnya tingkat
serta sebagai lembaga yang berfungsi kepercayaan masyarakat. Dengan demikian
memperlancar aliran lalu lintas pembayaran salah satu fungsi bank yaitu menghimpun
(Veithzal, dkk., 2007:109). dana dari masyarakat tidak berjalan seperti
Menurut Undang-Undang RI Nomor seharusnya dan memicu terjadinya rush
10 Tahun 1998 tentang perbankan, bank sehingga banyak bank yang bangkrut dan
adalah badan usaha yang menghimpun dana mengalami kesulitan likuiditas. Hal tersebut
dari masyarakat dalam bentuk simpanan mengakibatkan sekitar 16 bank swasta
dan menyalurkannya kepada masyarakat nasional mengalami likuidasi. Pada tahun
dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk 1998 berlanjut 10 bank yang diambil alih
lainnya dalam rangka meningkatkan taraf oleh Badan Penyehatan Bank Nasional
hidup rakyat banyak. Sebagai perusahaan (BPPN), menyusul 4 buah bank swasta
jasa, usaha perbankan meliputi tiga lainnya yang ambil alih sebelumnya.
kegiatan, yaitu menghimpun dana, Akibatnya, jumlah bank pada akhir 1997
menyalurkan dana, dan memberikan jasa menurun menjadi 222 buah dan pada akhir
bank lainnya. Kegiatan menghimpun dan 1998 kembali turun menjadi 208 buah
menyalurkan dana merupakan kegiatan (Alifah, 2014).
utama, sedangkan kegiatan lainnya adalah Pasca krisis ekonomi perekonomian
dapat membaik dan kepercayaan

127
JURNAL NOMINAL / VOLUME VII NOMOR 1 / TAHUN 2018

masyarakat pada perbankan mulai pulih. adanya ketidakseimbangan antara


Dari tahun ke tahun kecenderungan penghimpunan dana dari nasabah dan
masyarakat untuk menggunakan jasa bank penyalurannya. Loan to Deposit Ratio
semakin meningkat. Hal ini dapat dicermati (LDR) pada akhir tahun 2010 adalah
dari dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil sebesar 75,5% dengan tren meningkat
dihimpun bank dan kredit yang berhasil dalam periode 6 tahun terakhir. Namun
disalurkan pada tahun 2009-2014. Data demikian, mengacu kepada konsep
disajikan dalam tabel berikut: intermediasi masih terdapat ketidak
seimbangan antara penghimpunan DPK
Tabel 1. Dana Pihak Ketiga dan Jumlah
dengan penyaluran kredit, yang mana pada
Kredit yang Disalurkan Bank Umum yang
Tercatat di BEI Tahun 2009-2014 (dalam akhir tahun 2010 terdapat dana mengendap
milyar)
sebesar 24,5% dari total DPK atau sejumlah
Tahun DPK Jumlah Kredit
2009 1.973.042 yang disalurkan
1.437.930 Rp. 572 triliun lebih. Hal ini dikarenakan
2010 2.338.824 1.765.845 perbankan kurang maksimal dalam
2011 2.784.912 2.200.094
menyalurkan kredit dan pemilik modal
2012 3.225.198 2.725.674
2013 3.663.968 3.319.842 cenderung menempatkan dananya pada
2014 4.114.420 3.706.501 instrumen keuangan yang berisiko rendah,
Sumber: Statistik Perbankan Indonesia
misalnya pada SBI dan SUN sehingga
Berdasarkan tabel di atas, dapat menyebabkan lambannya kegiatan investasi
disimpulkan bahwa dana pihak ketiga dan pertumbuhan ekonomi yang tidak
(DPK) yang dihimpun dan jumlah kredit seimbang (Defri, 2012).
yang disalurkan bank umum yang terdaftar Mengingat besarnya peran bank
di BEI tahun 2009-2014 mengalami dalam perekonomian dan dampak ekonomi
kenaikan dari tahun ke tahun. Pada yang akan ditimbulkan apabila terjadi
umumnya hal ini menunjukkan peningkatan kegagalan usaha perbankan, untuk itu perlu
kepercayaan masyarakat terhadap dilakukan serangkaian analisis yang
perbankan. Namun dengan adanya memungkinkan untuk mendeteksi
peningkatan ini bukan berarti tidak ada permasalahan pada perbankan sehingga
masalah yang dihadapi oleh perbankan. kegagalan dapat diantisipasi dan tingkat
Pasca krisis ekonomi, fungsi intermediasi kesehatan bank dapat terjaga. Analisis yang
perbankan telah terganggu dan dapat dilakukan adalah dengan cara
mengakibatkan lambannya kegiatan menganalisis dan menghitung rasio-rasio
investasi dan pertumbuhan ekonomi. dalam kinerja keuangan. Dengan
Salah satu masalah yang muncul atas melakukan analisis laporan keuangan,
terganggunya fungsi intermediasi yaitu
128
JURNAL NOMINAL / VOLUME VII NOMOR 1 / TAHUN 2018

perusahaan mendapatkan informasi yang tempo. Kinerja merupakan hal penting yang
berkaitan dengan posisi keuangan harus dicapai oleh setiap perusahaan di
perusahaan serta hasil-hasil yang telah manapun, karena kinerja merupakan
dicapai sehubungan dengan pemilihan cerminan dari kemampuan perusahaan
strategi perusahaan yang akan diterapkan. dalam mengelola dan mengalokasikan
Pimpinan perusahaan dapat mengetahui sumber dayanya (Hutagalung, Djumahir,
keadaan serta perkembangan finansial Ratnawati, 2013).
perusahaan dengan hasil-hasil yang telah Menurut Syofyan (2003),
dicapai di waktu lampau dan di waktu yang profitabilitas merupakan indikator yang
sedang berjalan. Dengan diketahuinya paling tepat untuk mengukur kinerja suatu
kemungkinan permasalahan yang akan bank. Ukuran profitabilitas yang digunakan
terjadi, maka pihak manajemen dapat adalah Return on Equity (ROE) untuk
melakukan antisipasi dengan mengambil perusahaan pada umumnya dan Return on
langkah-langkah yang perlu dilakukan agar Asset (ROA) pada industri perbankan.
dapat mengatasinya. Return on Asset (ROA) memfokuskan
Kinerja perusahaan dapat dilihat kemampuan perusahaan untuk memperoleh
melalui berbagai macam variabel atau earning dalam operasi perusahaan,
indikator. Variabel yang dijadikan dasar sedangkan Return on Equity (ROE) hanya
penilaian adalah laporan keuangan mengukur return yang diperoleh dari
perusahaan yang bersangkutan. Apabila investasi pemilik perusahaan dalam bisnis
kinerja sebuah perusahaan publik tersebut (Mawardi, 2005), sehingga dalam
meningkat, nilainya akan semakin tinggi. penelitian ini ROA digunakan sebagai
Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI, ukuran kinerja perbankan. ROA merupakan
1995), kinerja perusahaan dapat diukur rasio antara laba sebelum pajak terhadap
dengan menganalisa dan mengevaluasi total aset. Semakin besar ROA
laporan keuangan. Informasi posisi dan menunjukkan kinerja keuangan yang
kinerja keuangan di masa lalu sering kali semakin baik, karena tingkat kembalian
digunakan sebagai dasar untuk (return) semakin besar. Apabila ROA
memprediksi posisi keuangan dan kinerja di meningkat, berarti profitabilitas perusahaan
masa depan dan hal-hal lain yang langsung meningkat, sehingga dampak akhirnya
menarik perhatian pemakai seperti adalah peningkatan profitabilitas yang
pembayaran dividen, upah, pergerakan dinikmati oleh pemegang saham
harga sekuritas dan kemampuan perusahaan (Husnan,1998).
untuk memenuhi komitmennya ketika jatuh

129
JURNAL NOMINAL / VOLUME VII NOMOR 1 / TAHUN 2018

Tinggi rendahnya tingkat kegiatannya secara efisien, sehingga


profitabilitas suatu bank sangat kekayaan bank (kekayaan pemegang
berpengaruh pada tingkat kepercayaan saham) diharapkan akan semakin
masyarakat. Bank yang mempunyai tingkat meningkat demikian juga sebaliknya
profitabilitas tinggi mencerminkan bahwa (Muljono, 1999). Rendahnya rasio CAR
bank mempunyai kinerja yang baik. mencerminkan rendahnya tingkat
Masyarakat cenderung memilih untuk permodalan suatu bank. Tingkat
menggunakan jasa bank yang memiliki permodalan yang rendah dapat
profitabilitas tinggi dan kinerja yang baik. menyebabkan bank tidak mampu menyerap
Kepercayaan masyarakat yang tinggi kerugian-kerugian yang tidak dapat
terhadap suatu bank dapat meningkatkan dihindarkan. Kondisi tersebut dapat
jumlah Dana Pihak Ketiga (DPK) yang berpengaruh pada kemampuan bank dalam
nantinya dapat berpengaruh pada menjaga kinerja operasionalnya. Kinerja
kelancaran kegiatan operasional. DPK yang menurun menyebabkan menurunnya
dapat disalurkan kembali kepada kepercayaan masyarakat yang pada
masyarakat dalam bentuk pinjaman atau akhirnya menyebabkan menurunnya
kredit dan dapat digunakan untuk profitabilitas.
kepentingan investasi. Tingginya jumlah Beban Operasional pada Pendapatan
DPK dengan asumsi bank mengelolanya Operasional (BOPO) merupakan
dengan tepat berpengaruh pada peningkatan perbandingan antara total biaya operasi
profitabilitas dan kelancaran kegiatan dengan total pendapatan operasi. Efisiensi
operasional. operasi dilakukan oleh bank dalam rangka
Beberapa faktor yang berpengaruh untuk mengetahui apakah bank dalam
terhadap kinerja bank adalah CAR, NPL, operasinya yang berhubungan dengan usaha
NIM, BOPO, dan LDR. Capital Adequacy pokok bank, dilakukan dengan benar
Ratio (CAR) adalah rasio keuangan yang (sesuai dengan harapan pihak manajemen
berkaitan dengan permodalan perbankan di dan pemegang saham) serta digunakan
mana besarnya modal suatu bank akan untuk menunjukkan apakah bank telah
berpengaruh pada mampu atau tidaknya menggunakan semua faktor produksinya
suatu bank secara efisien menjalankan dengan tepat guna dan berhasil guna
kegiatannya. Jika modal yang dimiliki oleh (Mawardi, 2005). Dengan demikian
bank tersebut mampu menyerap kerugian- efisiensi operasi suatu bank yang akan
kerugian yang tidak dapat dihindarkan, mempengaruhi kinerja bank tersebut.
maka bank dapat mengelola seluruh Kinerja bank yang baik meningkatkan

130
JURNAL NOMINAL / VOLUME VII NOMOR 1 / TAHUN 2018

kepercayaan masyarakat untuk dalam istilah perbankan disebut Net Interest


menanamkan dananya, sehingga Margin (NIM) (Mawardi, 2005). Dengan
profitabilitas diharapkan dapat meningkat. demikian besarnya NIM akan
Non Performing Loan adalah mempengaruhi laba-rugi Bank yang pada
perbandingan antara total kredit bermasalah akhirnya mempengaruhi kinerja bank
dengan total kredit yang diberikan kepada tersebut.
debitur. Bank dikatakan mempunyai NPL Loan to Deposit Ratio (LDR)
yang tinggi jika banyaknya kredit yang digunakan untuk mengukur kemampuan
bermasalah lebih besar daripada jumlah bank tersebut mampu membayar utang-
kredit yang diberikan kepada debitur. utangnya dan membayar kembali kepada
Apabila suatu bank mempunyai NPL yang deposannya serta dapat memenuhi
tinggi, maka akan memperbesar biaya, baik permintaan kredit yang diajukan. LDR
biaya pencadangan aktiva produktif adalah rasio antara seluruh jumlah kredit
maupun biaya lainnya, dengan kata lain yang diberikan terhadap dana pihak ketiga.
semakin tinggi NPL suatu bank, maka hal Besarnya jumlah kredit yang disalurkan
tersebut akan mengganggu kinerja bank akan menentukan keuntungan bank. Jika
tersebut (Ali, 2004). Tingginya tingkat bank tidak mampu menyalurkan kredit
kredit bermasalah menyebabkan sementara terdapat banyak dana yang
tertundanya pendapatan bank yang terhimpun akan menyebabkan kerugian
seharusnya dapat diterima, sehingga pada bank (Kasmir, 2004). Ketentuan Bank
menurunkan tingkat profitabilitas suatu Indonesia tentang Loan to Deposit Ratio
bank. (LDR) yaitu antara rasio 80% hingga 110%
Net Interest Margin (NIM) (Werdaningtyas, 2002). Semakin tinggi
mencerminkan risiko pasar yang timbul Loan to Deposit Ratio (LDR), maka laba
karena adanya pergerakan variabel pasar, di bank semakin meningkat (dengan asumsi
mana hal tersebut dapat merugikan bank. bank tersebut mampu menyalurkan
Berdasarkan peraturan Bank Indonesia kreditnya dengan efektif), dengan
salah satu proksi dari risiko pasar adalah meningkatnya laba bank, maka kinerja bank
suku bunga, yang diukur dari selisih antar juga meningkat. Dengan demikian besar-
suku bunga pendanaan (funding) dengan kecilnya rasio Loan to Deposit Ratio (LDR)
suku bunga pinjaman yang diberikan suatu bank akan mempengaruhi kinerja
(lending) atau dalam bentuk absolut adalah bank tersebut. Kinerja bank yang baik
selisih antara total biaya bunga pendanaan diharapkan akan meningkatkan
dengan total biaya bunga pinjaman di mana profitabilitas dan kepercayaan masyarakat.

131
JURNAL NOMINAL / VOLUME VII NOMOR 1 / TAHUN 2018

Dalam penelitian yang dilakukan oleh yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Fitriani (2010) tentang faktor-faktor yang Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa
mempengaruhi profitabilitas perbankan, CAR dan LDR berpengaruh positif
variabel dependen pada penelitian ini signifikan terhadap ROA. Variabel NPL
adalah ROA. Variabel independen pada berpengaruh positif dan tidak signifikan,
penelitian ini adalah CAR, BOPO, NPL, namun variabel BOPO tidak berpengaruh
LDR, NIM dan pangsa kredit. Hasil yang terhadap ROA. Pada penelitian yang
didapatkan adalah variabel CAR, LDR, dilakukan oleh Wicaksono (2016) tentang
NIM, dan pangsa kredit berpengaruh positif Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Loan to
terhadap ROA. Variabel NPL, BOPO Deposit Ratio, Non Performing Loan dan
berpengaruh negatif terhadap ROA. Biaya Operasional terhadap Profitabilitas
Pada penelitian yang dilakukan oleh Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di
Defri (2012) tentang Pengaruh Capital Bursa Efek Indonesia, didapatkan
Adequacy Ratio (CAR), Likuiditas dan kesimpulan bahwa CAR, LDR, dan NPL
Efisiensi Operasional terhadap tidak berpengaruh terhadap ROA,
Profitabilitas Perusahaan Perbankan yang sedangkan BOPO berpengaruh negatif dan
terdaftar di BEI, didapatkan kesimpulan signifikan terhadap ROA.
bahwa CAR dan LDR tidak berpengaruh
terhadap ROA, sedangkan BOPO METODE PENELITIAN
berpengaruh terhadap ROA. Hasil Jenis Penelitian
penelitian yang berbeda ditemukan pada Penelitian ini merupakan penelitian
penelitian yang dilakukan oleh Hutagalung, yang bersifat kausal komparatif yaitu suatu
Djumahir, Ratnawati (2013) tentang metode penelitian yang bertujuan untuk
Analisis Rasio Keuangan terhadap Kinerja mengetahui pengaruh variabel independen
Bank Umum di Indonesia. Penelitian ini terhadap variabel dependen.
menunjukkan bahwa variabel NPL, NIM Variabel Penelitian
dan BOPO berpengaruh negatif dan Variabel dependen merupakan
signifikan terhadap ROA, sedangkan variabel yang dipengaruhi oleh variabel
variabel CAR dan LDR tidak berpengaruh variabel independen. Variabel dependen
terhadap ROA. dalam penelitian ini adalah profitabilitas
Penelitian dilakukan oleh Alifah bank (ROA) yang dinotasikan dengan Y.
(2014) tentang Pengaruh CAR, NPL, Sedangkan variabel independen dalam
BOPO, dan LDR terhadap Profitabilitas penelitian ini adalah Capital Adequacy
Bank (ROA) pada Perusahaan Perbankan Ratio (CAR), Beban Operasional pada

132
JURNAL NOMINAL / VOLUME VII NOMOR 1 / TAHUN 2018

Pendapatan Operasional (BOPO), Non Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2015.


Performing Loan (NPL), Net Interest Teknik pengumpulan data dilakukan
Margin (NIM), dan Loan to Deposit Ratio dengan metode dokumentasi, yaitu dengan
(LDR). mencatat atau mengumpulkan data yang
Waktu dan Tempat Penelitian diakses melalui www.idx.co.id yang berupa
Penelitian ini dilakukan dengan data laporan keuangan bank umum yang
mengambil data sekunder dari Bursa Efek listing di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-
Indonesia yang diterbitkan dan diperoleh 2015.
melalui situs resmi BEI yaitu Teknik Analisis Data
http://www.idx.co.id. Penelitian ini Teknik analisis data yang digunakan
dilaksanakan pada bulan Februari sampai dalam penelitian ini adalah:
dengan Maret 2017. a. Uji Asumsi Klasik
Target/Subjek Penelitian Uji asumsi klasik dalam penelitian ini
Populasi penelitian ini adalah bank meliputi uji normalitas, uji
umum yang terdaftar di Bursa Efek multikolinearitas, uji autokorelasi dan uji
Indonesia periode 2011-2015 yaitu heteroskedastisikas.
sejumlah 42 perusahaan. Sampel diambil b. Uji Regresi Linier Berganda
dengan teknik purposive sampling dengan c. Uji Hipotesis
kriteria sebagai berikut: Pengujian hipotesis dalam penelitian
a. Perusahaan sektor perbankan yang ini adalah uji t atau uji parsial, uji f atau uji
sudah dan masih terdaftar di Bursa simultan, dan koefisien determinasi (R2).
Efek Indonesia periode 2011-2015.
b. Perusahaan perbankan yang memiliki HASIL PENELITIAN DAN
data lengkap terkait variabel yang PEMBAHASAN
digunakan dalam penelitian ini. Hasil Uji Asumsi Klasik
c. Perusahaan memiliki ROA yang positif Uji asumsi klasik ini dilakukan agar
selama periode 2011-2015. memperoleh model regresi yang dapat
Setelah dilakukan pemilihan sampel dipertanggungjawabkan.
dengan pertimbangan atau kriteria diatas, a. Uji Normalitas Data
diperoleh sampel sebanyak 25 perusahaan. Uji normalitas data dalam penelitian
Jenis dan Teknik Pengumpulan Data ini menggunakan uji Kolmogrov - Smirnov
Jenis data yang dipakai adalah data (K-S). Uji normalitas bertujuan untuk
sekunder yang berupa data data laporan menguji apakah dalam model regresi,
keuangan bank umum yang terdaftar di variabel dependen dan variabel independen

133
JURNAL NOMINAL / VOLUME VII NOMOR 1 / TAHUN 2018

mempunyai distribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini uji


Hasil uji normalitas Kolmogorov-Smirnov heteroskedastisitas dilakukan dengan uji
menunjukkan bahwa nilai Asymp. Sig (2 Glejser yaitu dengan meregresi nilai absolut
tailed) 0,061 > 0,05. Hal itu menunjukkan residual terhadap variabel-variabel
bahwa hipotesis nol diterima yang berarti independen. Berdasarkan hasil uji Glejser,
secara keseluruhan variabel berdistribusi diketahui bahwa tingkat signifikansi dari
normal sehingga penelitian dapat dilanjutan masing-masing variabel independen adalah
ke tahap selanjutnya. di atas 5%. Hal ini menunjukkan bahwa
b. Uji Multikolinearitas tidak ada satupun variabel independen yang
Uji ini bertujuan untuk menguji secara statistik mempengaruhi nilai absolut.
apakah pada model regresi ditemukan Jadi dapat disimpulkan model regresi tidak
adanya korelasi antar variabel independen. mengandung adanya heteroskedastisitas.
Pada model regresi yang baik seharusnya
antar variabel independen tidak terjadi Hasil Uji Regresi Linier Berganda
korelasi. Bedasarkan perhitungan yan Berdasarkan hasil analisis regresi
gtelah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa linier berganda tersebut diketahui
semua variable bebas memiliki persamaan regresi linear berganda sebagai
tolerance/toleransi di atas 0,1 dan memiliki berikut:
nilai VIF di bawah 10. Hal ini menunjukkan ROA = 5,880 -.0,27CAR – 0,57BOPO +
0.020NPL + 1,040NIM -.007 LDR
bahwa tidak terjadi multikolinearitas pada

variabel independen dalam model regresi.
Hasil Uji Hipotesis
c. Uji Autokorelasi
a. Uji t atau Uji Parsial
Salah satu cara untuk mengetahui ada
Penjelasan hasil uji t untuk masing-
tidaknya autokorelasi adalah dengan
masing variabel independen adalah sebagai
melakukan uji run test. Run test digunakan
berikut:
untuk melihat apakah data residual terjadi
1) Variabel Pertama
secara acak atau sistematis. Berdasarkan
Hipotesis pertama menyatakan bahwa
hasil uji autokorelasi, dapat disimpulkan
Capital Adequacy Ratio (CAR)
bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed) adalah
berpengaruh positif terhadap Profitabilitas
sebesar 0,929. Nilai signifikansi sebesar
Bank Umum yang terdaftar di Bursa Efek
0,929 lebih besar dari 0,05 yang berarti data
Indonesia Periode 2011-2015. Berdasarkan
residual terjadi secara acak dan tidak terjadi
uji t untuk variabel CAR, diperoleh nilai
autokorelasi pada model regresi.
koefisien regresi dengan arah negatif
d. Uji Heteroskedastisitas
sebesar -0,027. Hasil estimasi variabel CAR
134
JURNAL NOMINAL / VOLUME VII NOMOR 1 / TAHUN 2018

sebesar nilai t = -0,972 dengan probabilitas 4) Variabel Keempat


sebesar 0,333. Nilai signifikansi sebesar Hipotesis keempat menyatakan
0,333 lebih besar dari 0,05. Berdasarkan bahwa Net Interest Margin (NIM)
penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan berpengaruh positif terhadap Profitabilitas
bahwa hipotesis pertama ditolak. Bank Umum yang terdaftar di Bursa Efek
2) Variabel Kedua Indonesia Periode 2011-2015. Berdasarkan
Hipotesis kedua menyatakan bahwa uji t untuk variabel NIM, diperoleh nilai
Biaya Operasional terhadap Pendapatan koefisien regresi dengan arah positif
Operasional (BOPO) berpengaruh negatif sebesar 1,04. Hasil estimasi variabel NIM
terhadap Profitabilitas Bank Umum yang sebesar nilai t = 3,877 dengan probabilitas
terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode sebesar 0,000. Nilai signifikansi sebesar
2011-2015. Berdasarkan uji t untuk variabel 0,000 lebih kecil dari 0,05. Berdasarkan
BOPO, diperoleh nilai koefisien regresi penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan
dengan arah negatif sebesar -0,057. Hasil bahwa hipotesis pertama diterima.
estimasi variabel BOPO sebesar nilai t = - 5) Variabel Kelima
6,422 dengan probabilitas sebesar 0,000. Hipotesis kelima menyatakan bahwa
Nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil Loan to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh
dari 0,05. Berdasarkan penjelasan di atas positif terhadap Profitabilitas Bank Umum
dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
kedua ditolak. Periode 2011-2015. Berdasarkan uji t untuk
3) Variabel Ketiga variabel LDR, diperoleh nilai koefisien
Hipotesis ketiga menyatakan bahwa regresi dengan arah negatif sebesar -0,007.
Non Performing Loan (NPL) berpengaruh Hasil estimasi variabel LDR sebesar nilai t
negatif terhadap Profitabilitas Bank Umum = -0,983 dengan probabilitas sebesar 0,328.
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Nilai signifikansi sebesar 0,328 lebih besar
Periode 2011-2015. Berdasarkan uji t untuk dari 0,05. Berdasarkan penjelasan di atas
variabel NPL, diperoleh nilai koefisien dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis
regresi dengan arah positif sebesar 0,020. pertama ditolak.
Hasil estimasi variabel NPL sebesar nilai t b. Uji F atau Uji Simultan
= 0,252 dengan probabilitas sebesar 0,802. Pengujian hipotesis keenam adalah
Nilai signifikansi sebesar 0,802 lebih besar pengujian hipotesis yang menyatakan
dari 0,05. Berdasarkan penjelasan di atas bahwa Capital Adequacy Ratio (CAR),
dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis Biaya Operasional terhadap Pendapatan
ketiga diterima. Operasional (BOPO), Non Performing

135
JURNAL NOMINAL / VOLUME VII NOMOR 1 / TAHUN 2018

Loan (NPL), Net Interest Margin (NIM) Pembahasan


dan Loan to Deposit Ratio (LDR) secara a. Pengaruh Capital Adequacy Ratio
bersama-sama berpengaruh terhadap (CAR) terhadap Profitabilitas (ROA)
Profitabilitas Bank Umum yang terdaftar di Hasil analisis statistik uji t untuk
Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015. variabel Capital Adequacy Ratio (CAR)
Pengujian dilakukan dengan menggunakan menunjukkan bahwa nilai unstandardized
uji F-hitung. beta coefficient adalah sebesar -0,027. Nilai
Nilai probabilitas signifikansi sebesar signifikansi menunjukkan angka sebesar
0,000 menunjukkan nilai lebih kecil 0,333 yang nilainya lebih besar daripada α
daripada tingkat signifikansi yang telah = 0,05. Nilai signifikansi ini menunjukkan
ditentukan yaitu 0,05. Sehingga dapat bahwa Capital Adequacy Ratio (CAR) tidak
diambil kesimpulan bahwa hipotesis berpengaruh terhadap Profitabilitas (ROA),
keenam diterima, dimana Capital Adequacy sehingga hipotesis pertama yang
Ratio (CAR), Biaya Operasional terhadap menyatakan “Capital Adequacy Ratio
Pendapatan Operasional (BOPO), Non (CAR) berpengaruh positif terhadap
Performing Loan (NPL), Net Interest Profitabilitas Bank Umum yang terdaftar di
Margin (NIM) dan Loan to Deposit Ratio Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015.”
(LDR) secara bersama-sama berpengaruh ditolak.
terhadap Profitabilitas Bank Umum yang Hasil penelitian ini tidak mendukung
terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode hasil penelitian yang dilakukan oleh
2011-2015. Prastiyaningtyas (2010) dan Alifah (2014)
c. Koefisien Determinasi (R2) yang menyatakan bahwa variabel CAR
Berdasarkan perhitungan yang telah berpengaruh positif dan signifikan terhadap
dilakukan, dapat disimpulkan bahwa ROA. Tidak siginifikannya CAR
besarnya adjusted R2 adalah 0,417 atau dikarenakan adanya peraturan BI yang
41,7%. Hal ini menunjukkan bahwa 41,7% mewajibkan bank menjaga CAR dengan
varians yang terjadi pada profitabilitas ketentuan minimal 8%. Akibatnya bank
(ROA) dapat dijelaskan oleh variabel CAR, harus menyiapkan dana cadangan untuk
BOPO, NPL, NIM dan LDR, sedangakan memenuhi ketentuan minimum tersebut
sisanya sebesar 58,3 dijelaskan oleh disamping untuk mengantisipasi adanya
variabel lain diluar model. resiko kredit. Kebijakan investasi bank
yang menginvestasian dana secara hati-hati
akan mempengaruhi tingkat profitabilitas
bank. Selain itu tingkat kepercayaan

136
JURNAL NOMINAL / VOLUME VII NOMOR 1 / TAHUN 2018

masyarakat juga menjadi salah satu faktor Hasil analisis statistik uji t untuk
penting yang mempengaruhi tingkat variabel Biaya Operasional terhadap
profitabilitas bank. Oleh karena itu Pendapatan Operasional (BOPO)
walaupun bank memiliki modal yang tinggi menunjukkan bahwa nilai unstandardized
dan tingkat CAR yang tinggi, bila tidak beta coefficient adalah sebesar -0,057. Nilai
diimbangi dengan investasi dan penyaluran signifikansi menunjukkan angka sebesar
dana yang baik, CAR tidak akan 0,000 yang nilainya lebih kecil daripada α =
berpengaruh banyak terhadap profitabilitas. 0,05. Nilai signifikansi ini menunjukkan
Rasio CAR yang baik harus berada di atas bahwa Biaya Operasional terhadap
ketentuan minimum yaitu sebesar 8 %. Pendapatan Operasional (BOPO)
Namun demikian kondisi dimana rasio berpengaruh terhadap Profitabilitas (ROA),
CAR yang terlalu tinggi juga kurang baik sehingga hipotesis kedua yang menyatakan
bagi bank. Hal ini dikarenakan CAR yang “Biaya Operasional terhadap Pendapatan
terlalu tinggi misalnya 100%, menunjukkan Operasional (BOPO) berpengaruh negatif
bahwa bank tidak memutarkan dana dari terhadap Profitabilitas Bank Umum yang
pihak lain. Bank yang tidak menyalurkan terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode
dananya akan mengalami kerugian. CAR 2011-2015.” diterima.
yang terlalu tinggi menunjukkan bahwa Hasil penelitian ini tidak mendukung
modal yang dimiliki bank terlalu besar hasil penelitian yang dilakukan oleh Alifah
sehingga mencerminkan bahwa bank (2014) yang menyatakan bahwa variabel
kurang efisien dalam menyalurkan BOPO berpengaruh negatif dan tidak
dananya. Sebaiknya BI perlu mengkaji dan signifikan terhadap ROA. Hasil penelitian
menetapkan peraturan terbaru terkait CAR ini menyatakan bahwa BOPO berpengaruh
sehingga bank memiliki acuan berapa titik negatif dan signifikan terhadap ROA. Hasil
tertinggi yang ideal untuk rasio CAR. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa BOPO
penelitian ini sejalan dengan penelitian berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
yang dilakukan oleh Defri (2012), ROA. BOPO berpengaruh negatif artinya
Hutagalung, dkk. (2013) dan Wicaksono jika BOPO meningkat yang berarti efisiensi
(2016) yang menyatakan bahwa CAR tidak menurun, maka profitabilitas (ROA) akan
berpengaruh terhadap profitabilitas (ROA). menurun. Semakin efisien suatu bank maka
b. Pengaruh Biaya Operasional terhadap kinerjanya meningkat. Kinerja bank yang
Pendapatan Operasional (BOPO) meningkat akan meningkatkan kepercayaan
terhadap Profitabilitas (ROA) masyarakat terhadap bank. Peningkatan
kepercayaan masyarakat dapat

137
JURNAL NOMINAL / VOLUME VII NOMOR 1 / TAHUN 2018

meningkatkan jumlah DPK yang dihimpun yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
suatu bank, selain itu masyarakat juga Periode 2011-2015.” ditolak.
terdorong untuk menggunakan jasa dan Hasil penelitian ini tidak mendukung
produk bank seperti pinjaman atau kredit. hasil penelitian yang dilakukan oleh
Tingginya DPK dan kontribusi masyarakat Prastiyaningtyas (2010), Hutagalung, dkk.
pada produk-produk bank diharapkan akan (2013) dan Alifah (2014) yang menyatakan
meningkatkan profitabilitas. Bank bahwa variabel NPL berpengaruh negatif
Indonesia menetapkan angka terbaik untuk dan signifikan terhadap ROA. Hasil
rasio BOPO yaitu di bawah 85%, karena penelitian ini menyatakan bahwa NPL tidak
jika rasio BOPO melebihi 85% hingga signifikan terhadap ROA. Tidak
mendekati angka 100% maka bank tersebut signifikannya NPL terhadap ROA
dapat dikategorikan tidak efisien dalam dikarenakan adanya temuan rata-rata NPL
menjalankan operasinya. Hasil penelitian tahunan yang dihitung dari data sampel
ini sejalan dengan penelitian yang pada tahun 2012-2013 menurun sebesar
dilakukan oleh Prastiyaningtyas (2010), 17,4% dan rata-rata ROA mengalami
Defri (2012), Hutagalung, dkk. (2013) dan penurunan sebesar 5,3%. Sedangkan untuk
Wicaksono (2016) yang menyatakan bahwa tahun 2013-2014 rata-rata NPL mengalami
BOPO berpengaruh negatif dan signifikan kenaikan sebesar 25,9% dan ROA
terhadap profitabilitas (ROA). mengalami penurunan sebesar 21,1%.
c. Pengaruh Non Performing Loan (NPL) Adanya ketidakpastian antara kenaikan dan
terhadap Profitabilitas (ROA) penurunan NPL yang diikuti dengan
Hasil analisis statistik uji t untuk kenaikan dan penurunan ROA
variabel Non Performing Loan (NPL) menyebabkan pengaruh NPL tidak
menunjukkan bahwa nilai unstandardized signifikan terhadap ROA. Hasil penelitian
beta coefficient adalah sebesar -0,02. Nilai ini sejalan dengan penelitian yang
signifikansi menunjukkan angka sebesar dilakukan oleh Wicaksono (2016) yang
0,802 yang nilainya lebih besar daripada α menyatakan bahwa NPL tidak berpengaruh
= 0,05. Nilai signifikansi ini menunjukkan terhadap profitabilitas (ROA).
bahwa Non Performing Loan (NPL) tidak d. Pengaruh Net Interest Margin (NIM)
berpengaruh terhadap Profitabilitas (ROA), terhadap Profitabilitas (ROA)
sehingga hipotesis ketiga yang menyatakan Hasil analisis statistik uji t untuk
“Non Performing Loan (NPL) berpengaruh variabel Net Interest Margin (NIM)
negatif terhadap Profitabilitas Bank Umum menunjukkan bahwa nilai unstandardized
beta coefficient adalah sebesar 1,040. Nilai

138
JURNAL NOMINAL / VOLUME VII NOMOR 1 / TAHUN 2018

signifikansi menunjukkan angka sebesar Hasil analisis statistik uji t untuk


0,000 yang nilainya lebih kecil daripada α = variabel Loan to Deposit Ratio (LDR)
0,05. Nilai signifikansi ini menunjukkan menunjukkan bahwa nilai unstandardized
bahwa Net Interest Margin (NIM) beta coefficient adalah sebesar -0,007. Nilai
berpengaruh terhadap Profitabilitas (ROA), signifikansi menunjukkan angka sebesar
sehingga hipotesis keempat yang 0,328yang nilainya lebih besar daripada α =
menyatakan “Net Interest Margin (NIM) 0,05. Nilai signifikansi ini menunjukkan
berpengaruh positif terhadap Profitabilitas bahwa Loan to Deposit Ratio (LDR)
Bank Umum yang terdaftar di Bursa Efek berpengaruh terhadap Profitabilitas (ROA),
Indonesia Periode 2011-2015.” diterima. sehingga hipotesis kelima yang menyatakan
Hasil penelitian ini menyatakan “Loan to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh
bahwa NIM berpengaruh positif dan positif terhadap Profitabilitas Bank Umum
signifikan terhadap ROA. NIM yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
mencerminkan risiko pasar yang timbul Periode 2011-2015.” ditolak.
karena adanya pergerakan variabel pasar, Hasil penelitian ini tidak mendukung
dimana hal tersebut dapat mempengaruhi penelitian yang telah dilakukan oleh Alifah
laba-rugi bank. Pendapat bunga bersih (2014) yang menyatakan bahwa LDR
diperoleh dari selisih antara bunga yang berpengaruh positif terhadap ROA. Hasil
diperoleh dari pemberian kredit dan bunga penelitian ini menyatakan bahwa LDR
yang harus dibayarkan kepada deposan. berpengaruh negatif dan tidak signifikan
Semakin besar rasio ini maka akan terhadap ROA. LDR merupakan rasio
meningkatkan pendapatan bunga bersih antara kredit yang diberikan kepada
sehingga akan memberikan kontribusi laba nasabah dibandingkan dengan dana yang
pada bank, sehingga dapat ditarik masuk dari masyarakat. Bank Indonesia
kesimpulan bahwa semakin besar rasio telah menentukan batas bawah LDR adalah
NIM maka semakin besar profitabilitasnya. sebesar 78% dan batas atas yang dapat
Hasil penelitian ini sejalan dengan ditoleransi adalah 92%. Untuk menjaga
penelitian yang dilakukan oleh rasio LDR bank harus senantiasa menjaga
Prastiyaningtyas (2010) yang menyatakan atau meningkatkan jumlah kredit yang
bahwa NIM berpengaruh positif terhadap diberikan kepada masyarakat, disamping
profitabilitas (ROA). menghimpun dana dari masyarakat.
e. Pengaruh Loan to Deposit Ratio (LDR) Kondisi dimana bank tidak dapat
terhadap Profitabilitas (ROA) menyalurkan kredit ke masyarakat, hal ini
akan mempengaruhi perolehan laba bank

139
JURNAL NOMINAL / VOLUME VII NOMOR 1 / TAHUN 2018

tersebut. Penyaluran kredit dalam jumlah keenam diterima, dimana Capital Adequacy
besar berpotensi meningkatkan jumlah Ratio (CAR), Biaya Operasional terhadap
kredit macet yang dapat berdampak pada Pendapatan Operasional (BOPO), Non
penurunan laba, disamping itu jika kredit Performing Loan (NPL), Net Interest
dapat disalurkan secara efektif akan Margin (NIM) dan Loan to Deposit Ratio
mendatangkan laba bagi bank. LDR yang (LDR) secara bersama-sama berpengaruh
tinggi akan menimbulkan dua dampak yaitu terhadap Profitabilitas Bank Umum yang
bila kredit disalurkan secara efektif maka terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode
akan mendatangkan laba, sedangkan bila 2011-2015.
ekspansi kredit kurang terkendali dan Berdasarkan hasil dari uji koefisien
disalurkan secara kurang hati-hati maka determinasi dapat disimpulkan bahwa
akan menimbulkan risiko yang lebih besar. besarnya adjusted R2 adalah 0,417 atau
Kondisi ini menyebakan pengaruh LDR 41,7%. Hal ini menunjukkan bahwa 41,7%
tidak signifikan terhadap profitabilitas varians yang terjadi pada profitabilitas
bank. Hasil penelitian ini sejalan dengan (ROA) dapat dijelaskan oleh variabel CAR,
penelitian yang dilakukan oleh BOPO, NPL, NIM dan LDR, sedangkan
Prastiyaningtyas (2010), Hutagalung, dkk. sisanya sebesar 58,3 dijelaskan oleh
(2013) dan Wicaksono (2016) yang variabel lain diluar model.
menyatakan bahwa LDR tidak berpengaruh
SIMPULAN DAN SARAN
terhadap profitabilitas (ROA).
Kesimpulan
f. Pengaruh Capital Adequacy Ratio
Berdasarkan hasil penelitian
(CAR), Biaya Operasional terhadap
mengenai “Pengaruh Capital Adequacy
Pendapatan Operasional (BOPO), Non
Ratio (CAR), Biaya Operasional pada
Performing Loan (NPL), Net Interest
Pendapatan Operasional (BOPO), Non
Margin (NIM) dan Loan to Deposit
Performing Loan (NPL), Net Interest
Ratio (LDR) secara simultan terhadap
Margin (NIM), dan Loan to Deposit Ratio
Profitabilitas (ROA)
(LDR), terhadap Profitabilitas Bank Umum
Berdasarkan hasil uji F atau uji
yang Terdaftar di BEI Periode 2011-2015”
simultan, nilai probabilitas signifikansi
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
pada tabel hasil uji F-hitung adalah sebesar
a. Capital Adequacy Ratio (CAR)
0,000 menunjukkan nilai lebih kecil
berpengaruh negatif namun tidak
daripada tingkat signifikansi yang telah
siginifikan terhadap profitabilitas
ditentukan yaitu 0,05. Sehingga dapat
(ROA). Hal ini dibuktikan dengan hasil
diambil kesimpulan bahwa hipotesis
uji t dimana nilai unstandardized beta
140
JURNAL NOMINAL / VOLUME VII NOMOR 1 / TAHUN 2018

coefficient bernilai negatif yaitu sebesar siginifikan terhadap profitabilitas


-0,027. Nilai signifikansi menunjukkan (ROA). Hal ini dibuktikan dengan hasil
angka sebesar 0,333 dimana nilainya uji t dimana nilai unstandardized beta
lebih besar daripada 0,05. coefficient bernilai negatif yaitu sebesar
b. Biaya Operasional terhadap Pendapatan -0,007. Nilai signifikansi menunjukkan
Operasional (BOPO) berpengaruh angka sebesar 0,983 dimana nilainya
negatif dan siginifikan terhadap lebih besar daripada 0,05.
profitabilitas (ROA). Hal ini dibuktikan f. Capital Adequacy Ratio (CAR), Biaya
dengan hasil uji t dimana nilai Operasional terhadap Pendapatan
unstandardized beta coefficient bernilai Operasional (BOPO), Non Performing
negatif yaitu sebesar -0,057. Nilai Loan (NPL), Net Interest Margin (NIM)
signifikansi menunjukkan angka sebesar dan Loan to Deposit Ratio (LDR)
0,000 dimana nilainya lebih kecil berpengaruh secara simultan terhadap
daripada 0,05. Profitabilitas (ROA). Hal ini dibuktikan
c. Non Performing Loan (NPL) dengan hasil uji simultan, dimana nilai
berpengaruh positif namun tidak probabilitas signifikansi pada tabel hasil
siginifikan terhadap profitabilitas uji F-hitung adalah sebesar 0,000
(ROA). Hal ini dibuktikan dengan hasil menunjukkan nilai lebih kecil daripada
uji t dimana nilai unstandardized beta tingkat signifikansi yang telah
coefficient bernilai positif yaitu sebesar ditentukan yaitu 0,05.
0,02. Nilai signifikansi menunjukkan
angka sebesar 0,802 dimana nilainya Saran
lebih besar daripada 0,05. Berdasarkan kesimpulan dan
d. Net Interest Margin (NIM) berpengaruh keterbatasan penelitian yang telah
positif dan siginifikan terhadap disampaikan di atas, maka saran yang dapat
profitabilitas (ROA). Hal ini dibuktikan disampaikan adalah sebagai berikut:
dengan hasil uji t dimana nilai a. Bagi Perusahaan
unstandardized beta coefficient bernilai 1) Bank sebaiknya menjaga rasio BOPO
positif yaitu sebesar 1,040. Nilai agar tetap sesuai ketentuan yang ada.
signifikansi menunjukkan angka sebesar Hal ini dikarenakan rasio BOPO
0,000 dimana nilainya lebih besar mencerminkan tingkat efisiensi kinerja
daripada 0,05. bank dimana bila tingkat kinerja
e. Loan to Deposit Ratio (LDR) meningkat, diharapkan profitabilitas
berpengaruh negatif namun tidak

141
JURNAL NOMINAL / VOLUME VII NOMOR 1 / TAHUN 2018

juga meningkat dan kepercayaan Desember 2014.(http://www.bi.go.id,


di akses 6 Februari 2017).
masyarakat dapat tetap dipertahankan.
2) Rasio NIM berpengaruh positif dan Defri. (2012). Pengaruh Capital Adequacy
Ratio (CAR), Likuiditas dan Efisiensi
signifikan terhadap ROA. Oleh karena Operasional Terhadap Profitabilitas
itu peningkatan nilai NIM akan Perusahaan Perbankan yang
Terdaftar di BEI. Jurnal Manajemen,
mencerminkan peningkatan ROA. Volume 01, Nomor 01, September
Perusahaan sebaiknya menjaga rasio 2012.

NIM tetap dalam jumlah yang positif Husnan, S. (1998). Manajemen Keuangan –
Teori dan Penerapan, Buku 2,
karena hal ini akan menarik investor
Yogyakarta: BPFE.
untuk berinvestasi dan dapat menjaga
Hutagalung, E.N., Djumahir & Ratnawati,
imej bank di mata masyarakat. K. (2013). Analisis Rasio Keuangan
b. Bagi Peneliti Selanjutnya terhadap Kinerja Bank Umum di
Indonesia. Jurnal Manajemen Vol.2
Peneliti selanjutnya disarankan untuk No 1, 2013 Hal:122-130. Fakultas
menambah rentang waktu dan jumlah Ekonomi dan Bisnis Universitas
Brawijaya Malang.
sampel agar didapatkan data dan hasil
Kasmir. (2004). Manajemen Perbankan.
penelitian yang lebih akurat. Penelitian Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
selanjutnya juga disarankan untuk
Mawardi, W.(2005). Analisis Faktor-faktor
meneliti faktor-faktor lain yang yang Mempengaruhi Kinerja
berpengaruh terhadap profitabilitas, Keuangan Bank Umum di Indonesia.
Jurnal Bisnis Strategi,
misalnya seperti: Financing to Deposit Vol.14, No.1, Juli 2005.
Ratio (FDR), Dana Pihak Ketiga Muljono, T.P.(1999). Aplikasi Akuntansi
(DPK), dan Loan to Funding Ratio Manajemen Dalam Praktek
Perbankan (Edisi 3). Yogyakarta:
(LFR). BPFE.

DAFTAR PUSTAKA Veitzhal, R. (2007). Credit Management


Handbook : Teori, Konsep, Prosedur,
Ali, M. (2004). Asset Liability Management dan Aplikasi Panduan Praktis
(Menyiasati risiko pasar dan Mahasiswa, Bankir, dan Nasabah.
risiko operasional dalam perbankan). Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Jakarta: Elex Media Komputindo. Werdaningtyas, H. (2002). Faktor Yang
Mempengaruhi Profitabilitas Bank
Alifah, Y. B. (2014). Pengaruh CAR, NPL,
Take Over Pramerger di Indonesia.
BOPO dan LDR pada Perusahaan
Jurnal Manajemen Indonesia, Vol.1,
Perbankan yang terdaftar di Bursa
No.22002.
Efek Indonesia Periode 2009-2012.
Skripsi. Yogyakarta : FE Universitas
Negeri Yogyakarta.
Bank Indonesia. (2014). Statistik
Perbankan Indonesia Tanggal 30

142

Anda mungkin juga menyukai