05shell and Tubehe PDF
05shell and Tubehe PDF
05shell and Tubehe PDF
• Tipe 1 (Tube roll): tube ditempatkan di bagian dalam lubang tube dan tube roller
disisipkan di ujung tube
• Tipe 2 (Ferrule): tube dibungkus dalam tube sheet menggunakan soft metal
packing ring
Bahan Konstruksi Tube
1. Baja 6. Tembaga-nikel 70-30
2. Tembaga 7. Perunggu alumunium
3. Admiralty 8. Alumunium
4. Muntz metal 9. Baja stainless
5. Kuningan
BWG (Birmingham Wire Gage)
•Ini merujuk ke pengukur tube (gage of the
tube)
•Berbeda BWG akan berbeda ketebalan tube
•Dalam pipa disebut SCHEDULE
•Tabel 10 menunjukkan berbagai ukuran tube
Tube
•OD
•BWG
•ID
Tube Pitch (Pola Sunanan Tube)
• Jarak terdekat antara dua lubang tube yang berdampingan disebut CLEARENCE atau
LIGAMENT
• TUBE PITCH (PT) adalah jarak terdekat pusat-ke-pusat antara tube-tube yang
berdampingan
• Kelebihan pola kotak (square pitch)
• Adanya akses untuk pembersihan eksternal
• ∆P rendah
SHELL
• Shell dibuat dari pipa baja
• Ketebalan dinding standar untuk shell dengan ID 12 – 24 in.
adalah 3/8 in.
• Pada jenis ini tekanan operasi bagian shell bisa sampai 300 psi
• Ketebalan dinding yang lebih besar mungkin didapatkan untuk
tekanan yang lebih tinggi
• Shell yang IDnya di atas 24 in. dibuat dari lempengan baja
gulung
Stationary Tube-sheet Exchanger
• Jenis HE yang paling sederhana adalah fixed or stationary tube-sheet exchanger
1. Shell
2. Dilengkapi dua nozzle dan memiliki tube-sheet dan kedua ujungnya
3. Flens untuk pengaitan dua saluran
4. Penutup saluran
5. Baffle
6. Baffle spacer
Baffle
• Koefisien perpindahan-panas akan tinggi jika alirannya dijaga pada keadaan
turbulen
• Itulah fungsi baffle
• Bahkan saat jumlah cairan yang melalui shell sedikit, turbulensi bisa terjadi karena
adanya baffle
• Jarak tengah-ke-tengah antar-baffle disebut baffle pitch atau baffle spacing
• Baffle spacing biasanya tidak lebih besar dari pada jarak yang sama dengan
diameter dalam dari shell atau lebih mendekati dari pada jarak yang sama denan
1/5 diameter dalam dari shell
Jenis-jenis Baffle
Fixed-tube-sheet Exchanger
Tata Letak Tube
Packed-Floating Head dan U-bend Exchanger
INPUT
1. Kondisi proses
a) Hot fluid : T1, T2, W, c, s, , k, Rd, ∆P
b) Cold fluid : t1, t2, w, c, s, , k, Rd, ∆P
2. Data HE
a) Shell : ID, baffle spacing, pass
b) Tube : Jumlah dan panjang, OD, BWG, dan
Pitch, pass
Tube
• OD
• BWG
• ID
1. Neraca Energi
Q WC T1 T2 w .c .t 2 t1
2. Beda Suhu Sebenarnya (∆t)
t LMTD.FT (FT dari Fig. 18)
T1 T2 t 2 t1
R dan S
t 2 t1 T1 t1
LMTD
T1
∆t1
t2 T2
∆t2
t1
t 2 t1 t 2 t1
LMTD
t 2 t 2
ln 2.3 log
t1 t1
FT
Suhu Kalorik
• Suhu Kalorik untuk FLUIDA PANAS
Tc T2 Fc T1 T2
• Suhu Kalorik untuk FLUIDA DINGIN
t c t1 Fc t 2 t1
Uh Uc
• Fc adalah faktor suhu kalorik pada Kc
Uc
(Fig. 17 Kern)
Fc
3. Perhitungan ho dan hio
SHELL, HOT FLUID TUBE, COLD FLUID
ID .C '. B
• Flow Area: aS ID dan a‘t (Table 10)
144 PT
Gs
w N t a t'
• Mass velocity: as Flow Area: at
144n
• De (diameter ekuivalen) dari
w
Fig. 28 Mass velocity: Gt
at
• Viskositas: (Fig. 14 pada Tc)
x 2.42 (konversi ke lb/(ft)(hr)) Viskositas: (Fig. 14 pada
Tc) x 2.42 (konversi ke
lb/(ft)(hr))
Diameter Ekuivalen
3. Perhitungan ho dan hio
SHELL, HOT FLUID TUBE, COLD FLUID
DGt
• Re: Re s
DeG s Re: Re t
s t
• jH diperoleh dari Fig. 28 jH diperoleh dari Fig. 24
pada L/D jika Re kecil
• ka (konduktivitas) diperoleh
dari Table 4 (LIQUID) atau k (konduktivitas) diperoleh
Table 5 (GAS) dari Table 4 (LIQUID) atau
Table 5 (GAS)
• ho (koefisien film): hi k c
1/ 3
hi (koefisien film): jH D k
k c
1/ 3
ho hi ID
j H hio
De k OD
3. Perhitungan ho dan hio
SHELL, HOT FLUID TUBE, COLD FLUID
t w tc
hio ho w
h
hio io
• w pada tw
0.14
w
h
ho o
jH (Tube-side)
jH (Shell-side)
Konduktivitas
panas: LIQUID
Konduktivitas
panas: GAS
4. Perhitungan U, A dan Rd
hio ho
UC
hio ho
A a". L. N T
Q
UD
At
UC U D
Rd CALC
U CU D
5. Pressure Drop (< 10 psi)
SHELL, HOT FLUID TUBE, COLD FLUID
t
Hitung Pr:
fG s Ds N 1
2
4n V 2
Ps Pr
5.22.1010 De ss
V2
dari Fig. 27
s 2 g'
2 g'
Pressure Drop:
PT = Pt + Pr
Specific Gravity (s)
Friksi (f) Figure 29
V2/2g
Fig. 27
Contoh 7.3
Contoh 7.4
Bab 8
t2 = 160 oF
tl
T2 = 140 oF
t1= 80 oF
L
2-4 HE
Profil Suhu 2-4 HE
T1 = 200 oF
1
Tx
2
t2 = 160 oF IV
T2 = 140 oF II
III
I
t1= 80 oF
Beda Suhu Sebenarnya (∆t)
R2 1 1 S
ln
2R 1 1 RS
FT
2 / S 1 R ( 2 / S ) 1 S 1 RS R2 1
ln
2 / S 1 R (2 / S ) 1 S 1 RS R2 1
Figure 19
FT
• VISKOSITAS
• Antara 0.015 dan 0.025 atau setara dengan 1/10 dan 1/5 viskositas cairan yang
paling kecil
• Viskositas naik dengan naiknya suhu (kebalikan dari cairan)
• KONDUKTIVITAS
• Selain hidrogen, sekitar 1/5 dari konduktivitas cairan organik atau 1/15 dari air dan
larutan cair
• PANAS JENIS
• Gas dan uap organik lebih rendah sedikit dari organik cair
• Kecuali hidrogen, panas jenis gas inorganik dan uap hidrokarbon ringan sekitar 0.2
– 0.5 Btu/(lb)(oF)
SIFAT-SIFAT GAS
• BILANGAN PRANDTL
• Meskipun viskositas, panas jenis dan konduktivitas panas naik dengan naiknya
suhu, Bilangan Prandtl (c/k) sedikit tergantung pada suhu, kecuali dekat dengan
suhu kritisnya
KOREKSI SIFAT-SIFAT GAS