Jawaban :
1. Contoh yang pernah saya lakukan ketika mempelajari tentang Proyeksi Peta. Ketika
masuk kelas yang membawa sebuah jeruk dengan skenario sebagai berikut:
Anak-anak saya membawa sesuatu, bisa dilihat apa yang bapak bawa? (anak-anak
pasti menjawab jeruk)
Apa yang kira-kira akan bapak lakukan dengan jeruk ini?
Coba (sebut nama) maju ke depan, bisa tidak kamu kupas jeruk ini?Isinya boleh
kamu makan.
Setelah itu saya membawa kulit jeruk yang telah dikupas siswa, dan merentangkan
kulit jeruk tersebut di depan siswa. Setelah itu saya bertanya:
Anak-anak bisa lihat apa yang terjadi pada kulit jeruk ini setelah direntangkan?
saya Biarkan anak-anak menjawab, sampai ada yang menjawab:
Ada robekan atau sobekan kulit jeruknya tidak rata, pak!
saya kemudian menggiring siswa ke indikator yang ingin dicapai pada pembelajaran
hari ini:
Nah, dari percobaan tadi dapat dilihat bahwa kulit jeruk yang diibaratkan permukaan
bumi ketika dikupas dan dijadikan datar maka akan ada robekan sehingga
permukaannya tidak teratur.
Dalam peta maka dibutuhkan sebuah teknik untuk membuat robekan tersebut
menjadi tidak ada atau diminalisir sekecil mungkin dan itulah yang dinamakan
PROYEKSI PETA.
Setelah itu saya menuju kegiatan inti seperti dengan membuat kerja kelompok
diskusi. Intinya adalah kegiatan belajar yang membawa siswa dalam pengalaman
melihat dan menyelesaikan masalah tersebut.
4. Perbedaan antara media dan sumber belajar ialah media sebuah alat dan sarana
penyampai informasi dan seakan-akan memiliki waktu serta ruang terbatas. Media
tidak selalu bisa dipakai dalam pembelajaran dikarenakan harus sesuai antara
media dan strategi pembelajaran. Sedangkan sumber belajar memberikan
pengetahuan yang luas dan tidak sebagai sarana penyampaian tetapi sebagai
tempat asal suatu pembelajaran serta bersifat mandiri.
Terima kasih