Anda di halaman 1dari 7

PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN SAMPAH

MENGGUNAKAN TEKNOLOGI INCENERATOR


Oleh : Trisaksono Bagus P.

Abstrak
Sampah merupakan material pencemar lingkungan yang selalu ada setiap waktu.
Untuk mengendalikan pencemaran, maka dilakukan upaya untuk membakar sampah
tersebut menggunakan incenerator. Incenerator berfungsi sebagai pembakar sampah
dan sebagai pembangkit uap dengan mengkonversikan panas pembakaran.
Keuntungan penggunaan incenerator adalah kemampuannya untuk mereduksi
sebagian besar timbunan sampah dan mampu menurunkan polusi lingkungan akibat
penimbunan sampah. Sedangkan kerugian penggunaannya antara lain, gas buang
membawa karbon dioksida (CO2)sejumlah besar yang akan terlepas ke udara serta
pembawa unsur beracun dalam gas. Untuk mengendalikannya diperlukan peralatan
tambahan sebelum gas dilepas ke udara , hal ini berarti tambahan biaya dalam
konstruksi incenerator.

Kata kunci : sampah, incenerator,

1. PENDAHULUAN produk industri seperti industri kimia, maka


yang dibuang adalah sampah kimia,
Pencemaran lingkungan akibat demikian juga dengan industri logam, kertas,
sampah semakin lama akan semakin elektronik, plastik dan lain-lain.
mengkhawatirkan apabila tidak ada usaha yang Dengan adanya berbagai jenis
efektif untuk mengatasinya. Pencemaran akibat sampah, maka yang terpenting adalah
sampah bukan saja terhadap tanah, tapi juga bagaimana cara pengelolaannya sehingga
terhadap udara dan air. Terjadinya proses dapat mengurangi pencemaran lingkungan atau
pencemaran lingkungan oleh sampah akibat dapat dimanfaatan kembali. Upaya
adanya berbagai macam unsur organik dan pemanfaatan sampah yang sudah ada selama
non-organik pada sampah yang tertimbun diantaranya dengan cara memanfaatkan
menjadi satu. Sampah yang sudah cukup lama kembali sampah organik untuk pupuk tanaman
tertimbun tanpa dilakukan pengolahan akan atau dengan memisahkan sampah non organik
berpotensi untuk menjadi bahan pencemar. seperti kaca atau gelas, plastik dan logam
Kondisi akan diperparah dengan adanya hujan untuk didaur ulang. Pada Gambar 1
yang membasahi timbunan sampah. memperlihatkan klasifikasi sampah .
Salah satu teknik pengelolaan sampah
Penggolongan sampah menurut sumbernya yaitu dengan membakar sampah atau
pembuangannya adalah: memanfaatkan sampah sebagai bahan bakar
pada unit pembangkit uap dan listrik. Peralatan
- Sampah Kota, yang merupakan buangan atau unit pembakar sampah disebut
sampah berasal dari rumah tangga atau incenerator. Adaq dua tipe incenerator apabila
pemukiman, perkantoran atau pusat ditinjau dari segi pemanfaatannya yaitu
perbelanjaan. Adapun jenis sampahnya dimanfaatkan sebagai pemusnah sampah
antara lain, bahan organik seperti sisa dengan membuang begitu saja panas yang
makanan, tanaman, potongan sayur mayur. timbul akibat pembakaran atau memanfaatkan
Disamping itu terdapat juga bahan lain seperti panas yang timbul dari pembakaran sampah
kertas, sisa pembungkus, botol (kaca), kaleng untuk dikonversikan ke tenaga listrik atau
(logam), potongan plat, bahan sisa bangunan produksi uap.
dan lain-lain yang jumlah pembuangannya Perbandingan pengelolaan sampah
rutin setiap hari selalu ada dan berbeda-beda dengan incenerator dan reklamasi diperlihatkan
jenisnya. pada Gambar 2. Jepang, Denmark dan
- Sampah Industri, merupakan buangan dari Switzerland merupakan negara pemakai
sisa proses di industri. Dimana jenis incenerator dengan prosentasi lebih dari 50%
sampahnya adalah spesifik tergantung dari dibandingkan dengan metode reklamasi

Pengelolaan dan Pemanfaatan Sampah … (Trisaksono Bagus P.) 17


Household Municipal
waste waste
Waste
Waste from
office Big waste

Night Night soil


soil
Sludge from night soil
purification facility

Municipal Waste paper


Waste Specilly controlled Harmful
municipal waste Waste lumber
Infective
Waste textile
WASTE Harmful
Specilly controlled Waste rubber
industrial waste Infective
Industrial Organic residuals
Explosive
Waste
Glass waste and
ceramic waste
Cinders

Sludge Metal slug

Waste oil Construction wastes

Waste acid Night soil of live stock

Waste alkali Carcass

Waste plastics Dust

Those prepared for


final treatment
Gambar 1 Pengklasifikasian sampah

2. KOMPOSISI SAMPAH
c. Abu (ash)
Sebelum membahas teknologi incenerator,
terlebih dulu mengetahui komposisi dalam Kandungan abu selalu ada pada setiap proses
timbunan sampah yang apabila ditinjau sebagai pembakaran yang merupakan sisa dari proses.
bahan yang dapat terbakar dan sebagai bahan Komponen sisa pembakaran yang berupa
bakar. Adapun komponen tersebut adalah: padatan di kelompokan dalam abu (ash)
termasuk abu terbang (fly ash).
a. Kandungan air (moisture content)
Pada proses pembakaran komponen karbon,
Kandungan air merupakan komponen yang hydrogen dan sulfur akan terbakar didalam
selalu terbawa dalam sampah. Pengaruh dari ruang baker incenerator dengan reaksi
kandungan air adalah terjadinya penurunan pembakaran sebagai berikut:
nilai kalor dari bahan bakar sampah yang
mempengaruhi efisiensi incenerator. (1) C + O2 = CO2
(2) CO + ½ O2 = CO
b. Komponen pembakaran (combustion (3) CO + ½ O2 = CO2
component) (4) H2 + ½ O2 = H2O
(5) S + O2 = SO2
Pada proses pembakaran terdapat komponen
atau unsur pembakaran yang mengikuti proses Persamaan diatas merupakan dasar teori untuk
pembakaran selain kandungan air dan abu. memprediksi jumlah gas pembakaran yang
Komponen tersebut antara lain karbon (C), terjadi pada proses reaksi pembakaran.
hydrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N), sulfur
(S), klorida (Cl) dan lain-lain.

18 Jurnal Teknologi Lingkungan, Vol.3, No. 1 Januari 2002 : 17-23


0% 20% 40% 60% 80% 100%

Canada

U.S.A

Japan

Australia

Denmark

Finland

France

Germany

Italy

Netherland

Norway

Spain

Sweden

Switzerland

U.K.

: Incenerator : Reklamasi

Gambar 2 Perbandingan penggunakaan incenerator dan reklamasi di negara maju

3. PERALATAN INCENERATOR incenerator tanpa memanfaatkan panas


pembakaran biasanya digunakan untuk
Pengklasifikasi peralatan incenerator pembakaran sampah dengan skala kecil sekitar
tergantung pada pemanfaatan dan sistem 0.2 – 1 ton/jam. Kapasitas incenerator dengan
pengumpanannya. Ada dua tipe incenerator memanfaatkan panas pembakaran mencapai
apabila ditinjau dari pemanfaatannya yaitu 40 ton/jam. Pada umumnya pemakaian
sebagai: incenerator tidak hanya untuk pemusnah
sampah saja tapi memanfaatkan juga panas
- Pembakar sampah tanpa memanfaatkan gas bakar dari ruang bakar.
panas pembakaran Pengklasifikasian teknologi incenerator di tinjau
- Pembakar sampah dengan memanfaatkan dari system ruang bakarnya dapat digolongkan
dan mengkonversikan panas pembakaran sebagai berikut:

Konstruksi dari kedua tipe diatas berlainan - Stoker Furnace


demikian juga biaya investasi. Untuk konstruksi

Pengelolaan dan Pemanfaatan Sampah … (Trisaksono Bagus P.) 19


Adalah tipe incenerator yang paling banyak - Pemilahan dan pemisahan sampah dari
digunakan, karena kemampuannya untuk komponen yang tidak dapat dibakar
membakar sampah dalam volume besar. - Penimbangan sampah umpan
- Pengukuran atau analisa komposisi
- Fluid Bed furnace - Penimbunan pada banker atau hopper
- Rotary Kiln Furnace
2. Ruang Bakar Incenerator
Penggolongan incenerator berdasarkan system
pengumpannya secara umum dikelompokan Furnace berfungsi untuk ruang pembakar
sebagai berikut: sampah. Ruang bakar ini didisain sedemikian
rupa agar dapat digunakan sebagai proses
- Continuous incenerator konversi panas gas pembakaran ke pipa air
- Batch incenerator sehingga membangkitkan uap yang nantinya
- Semi-Continuous incenerator akan membangkitkan listrik melalui konversi ke
turbin dan generator. Temperatur pada ruang
Jenis incenerator tersebut diatas ditunjukan bakar incenerator dapat mencapai 1100 oC
pada Lampiran 1 dan 2.
3. Pendinginan Gas
Gambar 3 memperlihatkan konfigurasi
incenerator pembangkit uap dan listrik. Panas yang terjadi karena proses pembakaran
Komponen dalam fasilitas incenerator antara dikonversikan ke peralatan / pipa penukar
lain: panas sehingga uap akan terbangkitkan dan
temperatur gas bakar akan turun. Sebelum
1. Fasilitas pengumpan dan perlengkapannya gas dibuang keluar, maka ada unit penukar
panas yang akan menyerap panas dari gas
Fasilitas ini yang paling perperan untuk tersebut yaitu pemanas awal air pengisian
kelangsungan operasional unit, karena saat boiler.. Dari temperature gas buang 800 – 900
o
sampah akan dibakar perlu dilakukan C, dapat diturunkan dengan system
pemilahan jenis sampah yang akan masuk pendinginan ini hingga 300 – 450 oC dan
keruang bakar serta kondisi yang melalui penukar panas untuk pemanasan awal
dipersyaratakan dalam desain incenerator. udara temperature gas buang dapat diturunkan
Kegiatan yang dilakukan dalam proses ini sampai 200 oC yang akan dilepas ke udara
antara lain : melalui cerobong.

Gambar 3 Skema unit incenerator pembangkit uap dan daya

20 Jurnal Teknologi Lingkungan, Vol.3, No. 1 Januari 2002 : 17-23


4. Pengendali Gas Buang - Abu yang tersisa dari pembakaran
mencapai 20% dari sampah yang dibakar.
Untuk mengatasi pencemaran lingkungan - Unsur merkuri akan terlepas ke udara dalam
akibat gas buang sisa pembakaran dan partikel bentuk uap yang terbawa pada gas buang.
abu dari pembakaran sampah maka - Berpotensi sebagai pencemar lingkungan
incenerator dilengkapi dengan peralatan apabila tidak dilengkapi dengan pengolahan
pengumpul abu (dust collector) dan peralatan gas buang. Pembakaran sampah yang
pereduksi nitrogen oksida atau sulfur oksida. mengandung bahan atau limbah kimia akan
melepaskan kandungan kadmium, timbal
5. Pembangkit Daya atau bahan-bahan yang berpotensi sebagai
pencemar lingkungan.
Untuk mengkonversikan energi uap menjadi - Diperlukan peralatan pengolah gas buang
energi listrik, maka peralatan pengkonversi yang basah setelah proses pembakaran
seperti turbin uap dan generator di instalasi karena gas yang basah ini akan dapat
pada sisi pemanfaatan uap yang terbangkitkan. merusak atau sebagai gas destruktif apabila
Uap akan memutar turbin yang dikopel dengan lepas ke udara. Oleh karena itu dihitung
generator listrik. Sehingga daya listrik dapat sebagai tambahan biaya dalam pemakaian
diproduksi dari proses konversi energi. Daya incenerator.
yang dapat dibangkitkan tergantung pada - Berpotensi pencemar emisi partikulat karena
jumlah sampah yang memiliki kandungan kandungan abu yang besar.
bahan mampu bakar seperti serat, kertas atau
limbah biomassa. 6. KESIMPULAN

6. Pengolahan Air Limbah Dari ulasan diatas maka dapat disimpulkan


bahwa:
Sampah yang basah pada tempat penimbunan
akan menimbulkan masalah yaitu terjadinya - Kecenderungan pemakaian teknologi
penumpukan air limbah dari sampah tersebut. incenerator di negara maju secara umum
Untuk itu diperlukan unit pengolah air limbah masih dibawah prosentase pengolahan
yang berguna untuk membersihkan kandungan dengan reklamasi.
organic dan inorganik yang berbahaya bagi - Pemilihan pemakaian incenerator
lingkungan. tergantung pada jenis limbah yang akan
dibakar, sehingga dapat mengoptimalkan
4. KEUNTUNGAN INCENERATOR pemanfaatannya.
- Teknik pemisahan sampah antara bahan
Pemakaian incenerator memiliki beberapa yang mampu bakar dan yang sulit untuk
keuntungan antara lain: dibakar sangat berperan dalam proses
pengolahan memakai teknologi incenerator,
- Dapat mereduksi atau menurunkan karena berpengaruh pada efisiensi dan
sebagian besar volume sampah. umur incenerator.
- Membersihkan atau menurunkan - Keuntungan pemanfaatan incenerator
kandungan bakteri yang pencemar adalah kemampuannya untuk mereduksi
lingkungan. sebagian besar volume sampah dari tempat
- Sangat cocok untuk pengolahan sampah penimbunannya dan dapat membangkitkan
yang membutuhkan waktu cepat. energi listrik.
- Panas pembakaran dapat segera - Kerugian penggunaanya adalah karena
dimanfaatkan untuk pembangkit uap atau pelepasan sejumlah besar CO2 yang
pembangkit daya listrik. merupakan penyebab pemanasan global
serta kecenderungan gas racun yang lepas
5. KERUGIAN INCENERATOR bersama pelepasan gas buang ke udara..

Disamping keuntungan pemakaian incenerator, DAFTAR PUSTAKA


tentunya ada juga kerugiannya yaitu:
1. Gomi Tokuhon, 1995, Japan Society of
- Gas buang dari proses pembakaran Waste Treatment, Tokyo.
berpotensi mencemarkan lingkungan karena 2. Kumamoto,K. 1995, Viewpoint of Wastes
kandungan bahan beracun seperti substansi Issues, Tokyo.
dioksin. 3. Japan Society of Waste Treatment, 1996,
- Gas buang merupakan pembawa sebagian Handbook of Waste, Tokyo.
besar CO2 penyebab pemanasan global.

Pengelolaan dan Pemanfaatan Sampah … (Trisaksono Bagus P.) 21


4. Techno Japan, Vol 29, 1996, A Monthly Lulus S1 Program Studi Konversi Energi,
Review of Japanese Technology and Jurusan Teknik Mesin ITS, Surabaya pada
Industry, Fuji Technology Press LTD, tahun 1988. Lulus S2 pada Program Studi
Tokyo. Transport Phenomena, Department of
5. Murata,Y.,1995, Cycle and Its Practice, Chemical Engineering, Graduate School of
Ohmu, Tokyo. Tohoku University, Japan, pada tahun 2000.
Sejak Juli 1988 bekerja sebagai staf peneliti di
RIWAYAT PENULIS Kelompok Kimia dan Pembakaran UPT-LSDE,
BPPT. Training yang pernah dikuti antara lain,
Trisaksono Bagus Priambodo. Lahir di Coal Science and Technology dan Basic
Tulungagung pada tanggal 20 September 1963. Training In Fuel and Combuation Technology.

LAMPIRAN

Gambar A : Tata letak fasilitas incenerator skala industri

Gambar B: Skema konstruksi incenerator Stoker Furnace

22 Jurnal Teknologi Lingkungan, Vol.3, No. 1 Januari 2002 : 17-23


Gambar C : Tipe incenerator Unggun Terfluidakan (Fluid Bed Incinerator)

Gambar D : Tipe Rotary Kiln incenerator

Pengelolaan dan Pemanfaatan Sampah … (Trisaksono Bagus P.) 23

Anda mungkin juga menyukai