PRODUKSI
ALIRAN FLUIDA DALAM PIPA HORIZOTAL
Disusun:
Oleh:
Mamerito Do Rego
15.06.02.0018
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam dunia perminyakan fluida adalah suatu zat yang dapat mengalir bisa berupa
cairan atau gas. Fluida mengubah bentuknya dengan mudah dan didalam kasus
mengenai gas,mempunyai volume yang sama dengan volume uladuk yang
membatasi gas tersebut. Pemakaian mekanika kepada medium kontinyu,baik benda
padat maupun fluida adalah didasari pada hukum gerak newton yang digabungkan
dengan hukum gaya yang sesuai.
Sala satu cara untuk menjelaskan gerak suatu fluida adalh dengan membagi –bagi
fluida tersebut menjadi elemen volume yang sangat kecil yang dapat dinamakan
partikel fluida danmengikuti gerak masing-masing partikel ini.
Suatu massa fluida yang mengalir selalu dapat dibagi-bagi menjadi tabung aliran
bila aliran tersebut adalah tunak, waktu tabung-tabung tetap tidak berubah
bentuknya dan fluida yang pada suatu saan berada didalam sebuah tatung akan tetap
berada dalam tabung ini seterusnya. Kecepatan aliran didalam tabung aliran adalah
sejajar dengan tabung dan mempunyai besar berbanding terbalik dengan luas
penampangnya. (panta,s,1997)
1.3 Rumusan masalah dalam penulisan dan penelitian tugas ini adalah:
Dalam penulisan tugas dibutuhkan metodologi yang tepat dari awal penulisan
sampai perancangan akhir, guna mempermudah penyusunan tugas ini. Beberapa
metodologi penulisan yang dilakukan adalah:
• BAB 1 : PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, metode
pengumpulan data dan sitema penulisan.
• BAB 2 : TEORI DASAR
Pada bab ini dibahas tentang dasar – dasar produksi, Well competion,
kinerja aliran natural flow, artifisial lift, geothering sistem dan produksi
lepas pantai.
• BAB 3 : PEMBAHASAN
Perancangan dimulai dari kinerja aliran dalam suatu pipa terutama dalam
pipa horizonta dan menhitung aliran fluida dalam pipa horizontal dengan
metode Weymouth dan Modofied Panhandle.
4
• BAB 4 : PENUTUP
Berisikan tentang kesimpulan, saran dan daftar pustaka
5
BAB III
PEMBAHASAN
Hukum Darcy
3.2.1.1 Aliran Laminer
k dp
v
μ dL
P1 P
d P
Q A
d
0 x L
Penampang Aliran
Linier Melalui Media
7
k A dp
q
dL
kh( Pe Pwf )
q 7.08
r
o Bo ln e
rw
3.3 Konsep PI
Produktivity Index ialah suatu index atau derajat pengukuran kemampuan
produksi suatu sumur, yang didefinisikan sebagai perbandingan antara rete
produksi yang dinyatakan dalam stock tank barrel per hari dengan pressure draw-
down.
Kecuali secara khusus, PI didasarkan pada gross liquid production, tapi ada juga
yang mendasarkan dengan rate produksi minyak (qo).
q
PI J
( Ps Pwf )
8
3.3.1 Batasan PI
Kermitz E. Brown (1967) telah mencoba memberikan batasan terhadap
besarnya produktivitas sumur, yaitu :
a) PI rendah jika kurang dari 0.5
b) PI sedang jika antara 0.5 sampai 1.5
c) PI tinggi jika lebih dari 1.5
q
Pwf Ps
PI
9
Persamaan VOGEL
2
qO P P
1.0 0.2 wf 0.8 wf
qO max Ps Ps
qo
q max
1 - 0,2 (Pwf/Ps) - 0,8 (Pwf/Ps) 2
Persamaan diatas hanya dapat digunakan bila Pwf lebih kecil dari Pb (tekanan
gelembung). Sedangkan bila Ps di atas Pb maka sebagaian dari kurva IPR
merupakan garis linier dan selanjutnya melengkung
11
12
Q m
Vs
A pipe A pipe
Vs = superficial velocity
1.5.1 Konsep aliran fluida yang berkaitan dengan aliran fluida dalam pipa
adalah :
4. Katup
5. Orifacemeter
3.5.2.1 GAS
Korelasi weymouth
Asumsi:
a) Energi kinetik diabaikan.
b) Aliran stedy state
c) Aliran horizontal
d) Energi tidak tertransfer sampai atau dari gas
e) Tidak ada gas yang dilakukan gas selama aliran
Dengan asumsi di atas maka rumus keseimbangan energi menjadi:
V dp + lw = 0
V dp + f . u2 = 0
2 gc d
Dimana :
V = specific volume , cuft/lbm.
P = pressure, psi
U= velocity, ft/sec
D = pipe diameter , ft
L = length of pipe , ft
Gc = conversion factor
14
= 32.17 lbm-ft/lbf-sec2
U ( ft/ sec ) = cuft . 1 Sec sqft
Jadi laju produksi gas ( Qh) pada kondisi standart Tb ( OR) dan pb psi yaitu :
u = [ Qh ] T Pb Z 4 1
[ 3600 ] Tb P 1.00 ¶ D2
GAS:
U ( cuft/lbm) = Z RT = 10, 732 ZT
P M 29 Tg P
Maka persamaan :
144 [10,732 ZT] dp + f [ 4 Qh T Pb Z ]2 dL = 0
[ 29 Tg P] 2 x 32,17 [ 3600 Tb ¶ P ] D
Atau
53,29 ZT dp + 10-9 f [ Qh T Pb Z ]2 dL = 0
Tg P DS Tb P
Atau :
Qh2 = 53,29 [ Tb ]2 ( P12 - P22) D5
1,9444 x 10 – 9 [ Pb ] 2 f z T Tg L
Atau :
Qh = 3,23 Tb [ ( P12 - P22 ) D5 ] 1/ 2 D2,5
Pb [ f z T Tg L ]
Dimana :
Qh = flowrate cuft/jam
O
Tb = base temperatur R
Pb = base pressure psi
P1 = tekanan awal psi
P2 = tekanan akhir psi
D = inside diameter pipa inch
15
Tg = SG gas
T = temperatur alir rata – rata, O
R
f = moody friction factor
= 0,032
D1/3
L = panjang pipa, mile
Z = gas deviation factor rata – rata.
Moody Friction Factor (f)
fturb = 1
(1,14 - 2 log e/D)2 f dapat dicari dengan Reynold Number
(Re ):
N
Re = 20 q ( mc f d ) Tg = 0,48 Qh Tg
u D u D
Untuk persamaan dengan cara Trial dan error untuk menghitung Qh , maka f
menjadi :
f = 0, 032
D1/3
Substitui ke persamaan :
Qh = 18 , 062 Tb [ (P12 - P22) D 16/3 ]1/2
Pb z T Tg L
3. 5.2.2 Panhandle
f= 0,085
N
Re 0,147
Q = 435, 87 [ Tb ] 1,07881 [P12 - P22] 0,5394 [ 1] 0,4604 x D 2.6182
Pb z T L [ Tg]
Dimana :
Q = cuft/ day pada Pb dan Tb
Lain = sama dengan Weymouth.
16
Dimana :
Q = cuft / day pada Pb dan Tb
Lain = sama dengan weymouth
Pm = 2 ( P1 + P2 - P1. P2 )
3 ( P12 - P22 )
Atau :
Px = ( P12 - (P12 - P22) . ]0,5
P=0ʃ 1
Px dx
Pm = 2/3 ( P1 + P2 )
P1 + p2
17
Contoh Perhitungan :
Dari suatu stasium Booster akan dialirkan Lean Gas sebanyak 60 MM SCFD ke
Stasium pengukur Gas yg akan dikirim ke konsumen gas. Spesifik gravity gas
sebesar 600 psi.
Panjang pipa alir 52 km dengan diameter 14 inch.
Apabila factor kompressibitas gas rata – rata sepanjang pipa 0,87 dan tempratur rata
– rata 120 0F
Hitungah tekanan yg sampai di stasium pengukur gas dengan meggunakan formula
weymout dan Modified Panhadle.
Dalam kondisi standart P = 14,7 psi
T = 60 0F , Z = 1 , f = 0,032/D1/3
Jawab :
Qh = 60,000,000 SCFD
= 60,000,000 / 24 = 25,000 000 SCF/ jam
f = 0,032 / 141/3 = 0,01328 .
L = 52 x 0,621 = 32 , 292 mil
Tg = 0,75
Z = 0,87
D = 14 inch
0
Tb = 60 F = 520 0 R T = 120 0
F = 580 0
R
Pb = 14,7 psi
P1 = 600 psi
Weymouth :
Qh = 3.23 Tb/ Pb [ ( P12 - P22 ) D5]0,5
Tg Z T f L
25 x 105 = 3,23 . 520 [ ( 6002 - P22 ) 145 ]0,5
14,7 0,75 x 0,87 x 580 x 0,01328 x 32, 292
18
Modified Panhandle :
Q = 737 ( Tb / Pb ) 1.02 [ ( P1 2 - P2 2 ) ] 0,51 D 2,53
Z T L Tg 0,961
60 x 10 6 = 737 .( 520 )1,02 [ ( 600 2 - P 22 ) ] 0,51 . 14 2,53
14,7 0,87 x 580 x 32, 292 x 0,75 0,961
= 22224456 . 4031 [ ( 360, 000 - P2 2) / 12358. 7932 ]0,51
60 x 106 / 22224456 . 4031 = [ ( 360,000 - P22 ) ] / 12358 . 7932 ] 0,51
2, 6997 = [ ( 360,000 - P22 ) / 12358 . 7932 ] 0,51
( 2,6997 1/0 ,51 )0,51 = [ ( 360.000 - P22 ) / 12358. 7932 ]0,51
( 7,00 9978 ) 0,51 = [ ( 360,000 - P22 ) / 12358 . 7932 ] 0,51
86635.1403 = ( 360,000 - P22 )
P22 = 360,000 - 86635. 1403
P22 = 522,8431 psi
19
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
1. Beggs H.D. , “ Gas production operations “ OGCI publicatios , oil and gas
consultans international Inc. , Tulsa, 1984.
2. Boling , D.R., “ The use of Electrostatic Coalescene in the Dehydration of
Gulf Coast Crude “ , drilling and production Practice , 1966.
3. Campbell , J.M. , “ Conditioning and processing “ , Volume I, II, III,
Campbell Petroleum Series , Oklahoma , 1978.
4. Campbell , J.M., “ Know your separator “ The oil and Gas journal, March
14,1955.
5. Campbell , J.M., “ How Pressure Affects Oil and Gas Separation”, Appril
11, 1955.
6. Campbell , J.M., “ Handling of Separator Liquid - Stage Separator “, The
Oil and Gas Journal , June 19 , 1955.
7. Craft, Holden and Graves, “ Well Desing : Drilling an d Production “,
Prentice - Hall , Inc. , Englewood Cliffs , New Jersey , 1962.
8. GPSA , Engineering Data Book. Gas Processor supliers Association , Ninth
Edition , Fifth Revision , Tulsa, Oklahoma, 1981.
9. IKOKU, C.U., “Natural Gas Produktion Engoneering “, John Willis and
Sons , New York , 1984.