Anda di halaman 1dari 10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Bahan Baku Produk Kalsium Klorida (CaCl2)

2.1.2. Kalsium Karbonat (CaCO3)

Batu kapur adalah batuan sediment yg sebagian besarnya merupakan


CaCO3 dalam berbagai bentuk kristalnya seperti calcite dan aragonite. Calcite
adalah mineral karbonat dengan bentuk kristal yang paling stabil dari CaCO3.
Sementara aragonite adalah bentuk kristal lainnya dari CaCO3 dan memiliki
kecenderungan untuk berubah ke calcite dalam hitungan jutaan tahun.

Kalsium karbonat umumnya bewarna putih dan umumnya sering di jumpai


pada batu kapur, kalsit, marmer, dan batu gamping. Selain itu kalsium karbonat
juga banyak dijumpai pada skalaktit dan stalagmit yang terdapat di sekitar
pegunungan. Karbonat yang terdapat pada skalaktit dan stalagmit berasal dari
tetesan air tanah selama ribuan bahkan juataan tahun. Seperti namanya, kalsium
karbonat ini terdiri dari 2 unsur kalsium dan 1 unsur karbon dan 3 unsur oksigen.
Setiap unsur karbon terikat kuat dengan 3 oksigen, dan ikatan ini ikatannya lebih
longgar dari ikatan antara karbon dengan kalsium pada satu senyawa. Kalsium
karbonat bila dipanaskan akan pecah dan menjadi serbuk remah yang lunak yang
dinamakan calsium oksida (CaO). Hal ini terjadi karena pada reaksi tersebut setiap
molekul dari kalsium akan bergabung dengan 1 atom oksigen dan molekul lainnya
akan berikatan dengan oksigen menghasilkan CO2 yang akan terlepas ke udara
sebagai gas karbon dioksida. dengan reaksi sebagai berikut:

CaCO3 CaO + CO2

Reaksi ini akan berlanjut apabila ditambahkan air, reaksinya akan berjalan
dengan sangat kuat dan cepat apabila dalam bentuk serbuk, serbuk kalsium
karbonat akan melepaskan kalor. Molekul dari CaCO3 akan segera mengikat
molekul air (H2O) yang akan menbentuk kalsium hidroksida, zat yang lunak
seperti pasta. Sebagaimana ditunjukkan pada reaksi sebagai berikut:

CaCO3 + H2¬O Ca(OH)2 + CO2


Sifat Fisika :

 Rumus Molekul : CaCO3


 Berat Molekul : 100,086 kg/kmol
 Fase (1 atm) : Padat
 Bau : Tidak berbau
 Massa jenis : 2711 kg/m3
 Titil leleh (1 atm) : 1339 °C
 Kelarutan dalam air (25oC) : 0,013 kg/m3

Sifat Kimia :

 Kalsium karbonat dalam suhu tinggi terdekomposisi menjadi CaO dan


melepaskan CO2.
 Kalsium karbonat yang terdekomposisi (CaO) bereaksi dengan air membentuk
Ca(OH)2.
 Kalsium karbonat dapat terbentuk kembali dari reaksi Ca(OH)2 dengan CO2
yang ditandai dengan mengeringnya Ca(OH)2.

Ca(OH)2 + CO2 CaCO3 + H2O

 Kalsium karbonat dapat bereaksi dengan asam klorida membentuk kalsium


klorida.

(Kirk and Orthmer,1991).

2.1.2 Asam Klorida (HCl)

Asam klorida adalah larutan akuatik dari gas hidrogen klorida (HCl). Ia adalah
asam kuat, dan merupakan komponen utama dalam asam lambung. Senyawa ini
juga digunakan secara luas dalam industri. Asam klorida harus ditangani dengan
wewanti keselamatan yang tepat karena merupakan cairan yang sangat korosif.

Hidrogen klorida (HCl) adalah asam monoprotik, yang berarti bahwa ia dapat
berdisosiasi melepaskan satu H+ hanya sekali. Dalam larutan asam klorida, H+ ini
bergabung dengan molekul air membentuk ion hidronium,

H3O + HCl + H2O H3O + + Cl−


Ion lain yang terbentuk adalah ion klorida, Cl− . Asam klorida oleh karenanya
dapat digunakan untuk membuat garam klorida, seperti natrium klorida. Asam
klorida adalah asam kuat karena ia berdisosiasi penuh dalam air.

Asam monoprotik memiliki satu tetapan disosiasi asam, Ka, yang


mengindikasikan tingkat disosiasi zat tersebut dalam air. Untuk asam kuat seperti
HCl, nilai Ka cukup besar. Beberapa usaha perhitungan teoritis telah dilakukan
untuk menghitung nilai Ka HCl. Ketika garam klorida seperti NaCl ditambahkan
ke larutan HCl, ia tidak akan mengubah pH larutan secara signifikan. Hal ini
mengindikasikan bahwa Cl− adalah konjugat basa yang sangat lemah dan HCl
secara penuh berdisosiasi dalam larutan tersebut. Untuk larutan asam klorida yang
kuat, asumsi bahwa molaritas H+ sama dengan molaritas HCl cukuplah baik,
dengan ketepatan mencapai empat digit angka bermakna.

Asam klorida bisa dibuat dengan cara, sebagai berikut:


1. Menurut cara Leblanc, HCl dapat dibuat dengan memanaskan hablur NaCl
dengan asam sulfat pekat.
NaCl(s) + H2SO4(l) → NaHSO4 + HCl(g) (pada suhu sedang)
2 NaCl(s) + H2SO4(l) → Na2SO4 + 2HCl(g) (pada suhu tinggi)
2. Dari unsur-unsurnya pada suhu tinggi (600 oC), dilakuka bdhtrn dalam pipa
kwarsa yang dipanaskan.
Cl2 + H2 → 2 HCl
3. Dari kokas yang dipijarkan dialiri gas klor dan uap air panas (900 oC)
2 H2O + 2 Cl2 + C → 4 HCl + CO2
4. Asam klorida dapat dibuat dengan mereaksikan asam sulfat dengan natrium
klorida

H2SO4 + NaCl NaHSO4 + HCl

Di laboratorium digunakan sebagai pengasam, menurunkan pH,


penetral basa, membuat gas klor, gas karbon dioksida dan membuat garam-
garam klorida (FeCl3, CaCl2, KCl dan sebagainya). Dalam aneka industri
digunakan dalam pembuatan cat celup, hidrolisis pati menjadi glukosa,
dekstrin, membersihkan logam yang akan dilapisi.
Hidrogen klorida (HCl) adalah asam monoprotik, yang berarti dapat
memisahkan atau mengionisasi hanya sekali menyerah satu ion H+. Dalam
asam klorida encer, H+ bergabung dengan molekul air untuk membentuk ion
hidronium, H3O+:
HCl + H2O → H3O+ + Cl-
Ion lain yang terbentuk adalah Cl-, ion klorida. Asam klorida dapat
digunakan sebagai garam disebut klorida, seperti natrium klorida. Asam
klorida adalah asam kuat, karena pada dasarnya benar-benar dipisahkan dalam
air.
Dari enam asam mineral kuat yang umum dalam kimia, asam klorida
adalah asam monoprotik paling mungkin untuk menjalani reaksi oksidasi-
reduksi. Ini adalah salah satu asam kuat yang paling berbahaya untuk
ditangani. Asam klorida adalah asam yang digunakan dalam titrasi untuk
menentukan jumlah basa. Titran asam kuat memberikan hasil yang lebih tepat
karena titik akhir lebih berbeda. Azeotropik asam klorida (sekitar 20,2%)
dapat digunakan sebagai standar primer dalam analisis kuantitatif, meskipun
konsentrasi yang tepat tergantung pada tekanan atmosfer ketika disiapkan.
Asam klorida terkonsentrasi larut banyak logam dan bentuk teroksidasi
klorida logam dan gas hidrogen, dan bereaksi dengan senyawa dasar seperti
kalsium karbonat atau tembaga (II) oksida, membentuk klorida terlarut yang
dapat dianalisis.

Sifat Fisika :

 Rumus Molekul : HCl


 Berat molekul : 36,461 kg/kmol
 Fase : Cair tidak berwarna
 Bau : Berbau tajam
 Massa jenis : 1159 kg/m3
 Konsentrasi : 32%
 Titik didih (1 atm) : 84oC

Sifat Kimia :

 Asam klorida merupakan asam monoprotik yang berarti hanya


dapat melepaskan satu ion H+.
 Asam klorida merupakan asam kuat yang secara sempurna
 terdisosiasi sempurna dalam air.
 Bereaksi dengan basa membentuk garam

(Perry, 1991).

2.2. Produk

2.2.1. Kalsuim Klorida (CaCl2)

Kalsium klorida (CaCl2) merupakan garam berwarna putih mempunyai sifat


higroskopis terhadap air dan memiliki kandungan panas yang besar hingga dapat
mengikat air dan larut didalamnya. Kemampuan kalsium klorida dalam mengikat
air pun berbeda-beda tergantung jumlah mol hidrat yang terkandung didalamnya.
Kalsium klorida meiliki beberapa macam hidrat, seperti anhidrat, dihidrat,
tetrahidrat dan hexahidrat. Kalsium klorida anhidrat memiliki rumus kimia
CaCl2.H2O dengan konsentrasi hingga 97 % berat sedangkan kalsium klorida
dihidrat memiliki rumus kimia CaCl2.2H2O dengan konsentrasi 75,49 % berat.
Konsentrasi kalsium klorida semakin menurun seiring dengan semakin banyaknya
jumlah mol hidrat (H2O), sedangkan kemampuan kalsium klorida dalam mengikat
air semakin menurun seiring dengan bertambahnya jumlah mol hidrat dalam
kalsium klorida. Untuk kalsium klorida hexahidrate misalnya konsentrasi kalsium
klorida berkisar 50,66 % berat dengan panas kelarutan dalam air sebesar (+) 15,8
kj/mol. Kemurnian larutan kalsium klorida yang dikomersialkan biasanya hanya
berkisar antara 30-97 % berat (Krik-Othmer Vol.4).

Sifat Fisika :

 Rumus Molekul : CaCl2.H2O


 Berat Molekul : 129,99
 Fase : Padat
 Densitas : 2240 kg/m3
 Titik Didih ( 1 atm) : 183oC
 Kemurnian : 97 %

Sifat Kimia :
 Kalsium klorida dapat dielektrolisis untuk memberikan logam kalsium dan
gas klor.
 Kalsium klorida dapat memiliki perubahan entalpi yang sangat tinggi dari
solusi.
 Kalsium klorida bersifat higroskopis yang berarti dapat dengan mudah
menyerap kandungan air.
 Kalsium klorida dapat dihsasilkan dari dari reaksi kalsium karbonat dengan
asam klorida

CaCO3 + 2HCl CaCl2 + CO2 + H2O

( Kirk and Orthmer,1991).

Kegunaan Kalsium Klorida

Kalsium klorida mempunyai banyak kegunaan, antara lain sebagai


berikut (Scribd, 2010) :

1. Sebagai zat pengering (Dessicant)


Karena sifat higroskopisnya, kalsium klorida sering digunakan dalam
pengering tabung untuk menghilangkan uap air. Hal ini digunakan untuk
mengeringkan rumput laut, yang kemudian digunakan untuk menghasilkan
abu soda. Kalsium klorida telah disetujui oleh FDA (Food and Drug
Administration) sebagai bahan kemasan untuk memastikan kekeringan. Zat ini
juga dapat digunakan untuk mengikat partikel debu dan menjaga kelembaban
pada permukaan jalan beraspal.
2. Sebagai zat pencair es (De-icing) dan penekanan titik beku

Dengan menekan titik beku, kalsium klorida digunakan untuk


mencegah terbentuknya es dan untuk mencairkan es pada permukaan jalan.
Tidak seperti natrium klorida yang lebih umum digunakan, kalsium klorida
relatif tidak berbahaya untuk tanaman dan tanah. Pemakaian kalsium klorida
juga lebih efektif pada suhu yang lebih rendah daripada natrium klorida.
Larutan kalsium klorida dapat mencegah pembekuan pada suhu serendah -52 °
C (62 ° F).

3. Sebagai sumber ion kalsium


Kalsium klorida umumnya ditambahkan untuk meningkatkan jumlah
kalsium terlarut dalam air kolam renang. Kalsium klorida digunakan untuk
meningkatkan kekerasan di kolam renang. Hal ini dapat mengurangi erosi
beton di kolam renang.

4. Sebagai zat aditif dalam industri makanan

Kalsium klorida telah terdaftar sebagai zat aditif dalam makanan. Rata-
rata konsumsi kalsium klorida sebagai bahan tambahan pangan adalah sekitar
160-345 mg/ hari untuk individu. Kalsium klorida juga digunakan zat
pengawet dalam sayuran kalengan, dalam pemrosesan dadih kacang kedelai
menjadi tahu dan dalam memproduksi pengganti kaviar dari jus sayuran atau
buah. Dalam pembuatan minuman bir, kalsium klorida digunakan untuk
memperbaiki kekurangan mineral dalam air pembuatan bir. Ini mempengaruhi
rasa dan reaksi kimia selama proses pembuatan bir, dan juga dapat
mempengaruhi fungsi ragi selama fermentasi. Kalsium klorida kadangkadang
ditambahkan ke dalam susu olahan untuk mengembalikan keseimbangan
kalsium yang hilang selama pemrosesan dan untuk menjaga keseimbangan
protein dalam kasein pada pembuatan keju.

5. Dalam bidang kedokteran

Kalsium klorida dapat disuntikkan sebagai terapi intravena untuk pengobatan


hipokalsemia, yaitu penyakit berkurangnya kadar kalsium dalam tubuh.

6. Kalsium klorida dapat digunakan sebagai zat aditif dalam pemrosesan plastic
dan semen.

2.3. Macam-macam Proses

2.3.1. Proses Recovery Reaksi Samping Pembuatan Soda Ash ( Proses Solvay )

Pada proses solvey ini, kalsium klorida adalah hasil samping dari produk
utama, maka dalam proses operasinya pembuatan kalsium klorida menggunakan
cairan encer sebagai titik awal, yang tersedia sebagai produk sampingan dari proses
amonia-soda. Liquor ini diuapkan dalam uap yang dipanaskan atau jenis lain dari
evaporator hingga konsentrasi sekitar 40% hingga 50% CaCl2 tercapai. Dengan reaksi
sebagai berikut :

2NH4CI(aq) + Ca(OH)2(c) 2NH3(g) + CaCl2(aq) + 2H2O(l)

Konsentrasi CaCl2 yang dilakukan dalam proses ini bisa ditingkatkan menjadi
70 sampai 72% dengan suhu 170oC. dan untuk mencapai konsentrasi 85 sampai 95%
CaCl2, memerlukan suhu sekitar 500oC sampai 600oC .Namun, untuk mencapai
konsentrasi tersebut proses yang dilakukan cukup rumit. Selain itu, kelemahan pada
proses ini adalah jika pabrik yang didirikan tidak berkesinambungan dengan
pembuatan soda ash maka harga bahan bakunya relatif mahal (US2556284A). Proses
ini memiliki konversi 75 % (Faith, 1975)

Pada diagram dibawah ini, menunjukan diagram alir pada proses solvey untuk
menghasilkan produk CaCl2.

Gambar 2.1. Proses Produksi CaCl2 dengan Proses Solvey

(Paten US 20130039824A1)
2.3.2. Mereaksikan Kalsium Karbonat Dengan Asam Klorida

Saat ini di Amerika Serikat produksi kalsium karbonat dengan proses


solvey secara signifikan telah digantikan oleh reaksi asam klorida dengan kalsium
karbonat :

CaCO3 + 2 HCl(g) CaCl2 + CO2 + H2O(g)

Proses ini memiliki alir yang mudah dan konversi prosesnya mencapai
97% dengan suhu kondisi pada reactor 100oC dengan menggunakan reaktor
fluidized beds.

Selain metode yang sangat mudah, proses ini memiliki keuntungan yang
memungkinan menggunakan bahan baku murah, yaitu : larutan asam klorida dari
berbagai konsentrasi yang berasal dari proses industri lainnya dan kalsium
karbonat mentah yang diekstraksi dari tambang. Meiliki konstruksi yang sederhana
dan kuat dengan mengandalkan ketinggian yang tidak mengandung komponen
mekanis atau listrik. (Paten US 4299809)

Adapun diagram alir pada proses ini yaitu ;

CaCO3 HCl

Dipanaskan
CaCO3 dihaluskan

CO2 + H2O Reaktor

CaCl2

Gambar 2.2 Proses Produksi CaCl2 dengan mereaksikan kalsium karbonat dan asam
klorida

2.4. Pemilihan Proses


Dari dua proses yang dijelaskan di atas, dapat dibuat perbandingan antara
proses yang satu dengan yang lainnya seperti pada table 2.1.

Tabel 2.1. Perbandingan Proses

Proses Reaksi Kalsium


Solvey Karbonat dan Asam
Parameter Klorida
Bahan Baku Bastnaesite Kalsium Karbonat
Bahan Tambahan HCl/H2SO4, NaOH, Air HCl
Kondisi Temperatur (OC) 170 - 600 100
Operasi Tekanan (atm) 1 1
Konversi 75% 97%
Hasil Samping Soda Ash, H2O, NH3 CO2, H2O
Alat Utama Reaktor Alir Tangki Reaktor Fluidized beds,
Berpengaduk (RATB), Filter, Evaporator
Filter, Evaporator
Utilitas Steam, air, listrik Steam, air, listrik

Menurut proses yang ada, dapat diketahui bahwa proses mereaksikan


kalsium karbonat untuk membuat kalsium klorida dari kalsium karbonat diperoleh
hasil yang lebih baik, disamping cara kerjanya lebih mudah dan sederhana dari
sistem lain. Kemurnian produk juga hampir mencapai 97% lebih tinggi dari proses
solvey yang membutuhkan suhu yang begitu tinggi untuk mencapai kemurnian
85% - 95%. Oleh karena itu dipilih proses mereaksikan kalsium karbonat dan asam
klorida dalam Prarancangan Pabrik Kalsium Klorida dari Kalsium Karbonat dan
Asam Klorida.

Anda mungkin juga menyukai