Anda di halaman 1dari 3

GuruPendidikan.

Com

HOME

SMP

SMA

SMK

S1

S2

MATEMATIKA

UMUM

Pengertian Homonim, Homofon, Homograf, Polisemi Dan Contohnya Lengkap


Oleh bitarDiposting pada 05/04/2019
Lihat Daftar Inti Pelajaran :
Pengertian Homonim, Homofon, Homograf, Polisemi Dan Contohnya Lengkap
Saat berkomunikasi tentu saja setiap orang banyak menggunakan pembendaharaan kata.
Pembendaharaan kata yang banyak sudah sangat membutuhkan bahwa seseorang tersebut sering
berkata-kata. Namun, keadaan tersebut memiliki pengaruh terhadap perkembangan bahasa saat ini.

Homonim Homofon Homograf


Homonim Homofon Homograf
Mengkaji hal tersebut, perlu adanya pengetahuan yang lebih dalam mengenai penggunaan kata-
kata, yang digunakan lebih dari satu makna dan juga mengenal serta memahami penggunaan kata
yang sama tetapi ketika seseorang tersebut mengucapkannya menimbulkan arti yang berbeda.

Permasalahan tersebut lebih dikenal dengan hal yang berhubungan dengan homonim, homofon,
homograf dan polisemi. Disamping hal tersebut, selain mengetahui lebih dalam tentang makna
ataupun konsep dari homonim, homofon, homograf. Kita juga harus mengetahui dalam
membedakan antara homonim, homofon, homograf dan polisemi.

Pengertian Homonim
Homonim merupakan jenis – jenis kata yang mempunyai pelafalan dan tulisan yang sama tetapi
mempunyai makna yang berbeda. Kata yang berhomonim mempunyai makna bergantung dengan
konteks kalimat yang mengikutinya. Oleh sebab itu, kita masih belum bisa memutuskan apakah itu
makna dari sebuah kata yang berhomonim tanpa melihatnya ke dalam sebuah bentuk kalimat utuh.

Pasti kita sering mendengar kata Tahu tentunya, di otak kita ada dua makna yang melintas di
dalamnya yang sehingga kita belum bisa memutuskan apakah makna mana yang tepat dari kata
tersebut. Tapi, jika kata “tahu” sudah dimasukkan ke dalam sebuah kalimat utuh seperti yang ada di
bawah ini, maka kita bisa mengidentifikasi makna kata tahu tersebut.

Andi memberi “tahu“ kepada Ani untuk dimasak.


Andi memberi “tahu“ Ani bahwa besok ia akan berangkat ke luar negeri.
Kata tahu pada konteks kalimat pertama mempunyai makna sebuah makanan yang terbuat dari
kacang kedelai. Sedangkan pada kalimat kedua, konteks tahu berarti memberikan informasi.

Contoh Kalimat Berhomonim


Satu tetes bisa ular King Kobra dipercayai bisa mematikan satu ekor Gajah Afrika.
Rapat pemilihan ketua OSIS itu dilangsungkan di dalam ruangan yang tertutup rapat.
Pertandingan baru memasuki babak ke dua tetapi Roni sudah babak belur dihajar lawannya.
“Pukul kucing itu dengan sapu!” perintah Budi padaku pada pukul satu malam.
Pengertian Homofon
Homofon merupakan kata – kata yang mempunyai bunyi yang sama tetapi dalam bentuk tulisan dan
maknanya berbeda. Dengan kata lain, kata – kata yang berhomofon mempunyai pelafalan yang
sama walaupun mempunyai tulisan dan arti yang berbeda.

Sedikit berbeda dengan homonim, kata – kata yang berhomofon bisa kita identifikasi maknanya
dengan melihat bentuk tulisannya. Tapi, jika dalam berbentuk lisan kita harus mendengarnya dalam
sebuah kalimat utuh.

Jika kita mendengar kata bank, ada dua makna yang memungkinkan, yakni apakah itu suatu tempat
atau panggilan untuk orang yang lebih tua. Oleh sebab itu, kita harus mendengarnya dalam sebuah
bentuk kalimat yang utuh.

Perhatikan kalimat berikut ini !!

Saya bertemu Bang Ari di pasar kemarin.


Saya pergi ke Bank BCA kemarin.

Bila kita mendengar kata bang pada kalimat pertama, maka maknanya ialah panggilan untuk laki –
laki yang lebih tua.Bila kita mendengar kalimat yang kedua, maka maknanya ialah tempat
penyimpanan uang.

Contoh Kalimat Berhomofon


Penyayi POP Indonesia menyanyikan lagu “rock“ dan penyanyi itu memakai “rok” ketika beraksi di
atas panggung.
Sultan Abdulrahman “Syah” sudah “sah“ menjadi suami Siti aisyah kemarin.
“Syarat” yang diajukan oleh Andi “sarat” akan dengan kecurangan.
Pengertian Homograf
Ragam bahasa yang terakhir ialah homograf. Homograf ialah kata – kata yang mempunyai tulisan
yang sama tetapi pelafalan dan maknanya berbeda. Homograf adalah kebalikan dari homofon. Oleh
sebab itu, kita tidak bisa mengidentifikasi makna kata – kata yang berhomograf bila kita tidak
mendengar atau membacanya dalam sebuah kalimat yang utuh.

Jika kita melihat kata keset, maka ada dua hal yang terlintas di pikiran otak kita, apakah itu kata sifat
ataukah kata benda.

Perhatikan kalimat berikut!

Kakak membeli keset baru di pasar kemarin.


Tanganku menjadi keset sesudah mencuci piring.
Kata keset pada sebuah kalimat pertama yang berarti alat untuk membersihkan kaki atau sepatu dari
kotoran. Sedangkan pada kata keset pada sebuah kalimat yang ke dua yaitu keadaan tangan yang
tidak halus.

Contoh Kalimat Berhomograf


Anak yang sakit “mental“ itu tersambar sepeda motor dan “mental“ sejauh 3 meter.
komandan memerintahkan kepada prajurit nya untuk “serang“ persembunyian bandar narkoba di
kota “Serang“.
Sebelum “apel“ pagi diharuskan makan buah “apel“ dahulu
Pengertian Polisemi
Polisemi adalah kata-kata yang memiliki makna atau arti lebih dari satu karena adanya banyak
komponen konsep dalam pemaknaan suatu kata.

Contoh Polisemi :

1) Akar

– Sebelum mengambil keputusan, kita harus menemukan akar permasalahannya (penyebab)


terlebih dahulu.

– Akar- akar beringin (bagian yang menopang tumbuhan) itu hampir saja membuatku jatuh.

2) Tangan kanan

– sudah belasan tahun Pak Andi menjadi tangan kanan (orang kepercayaan) atasannya.

– Tangan kanannya (bagian tubuh) terkilir selepas bermain bulu tangkis di lapangan tadi.

Anda mungkin juga menyukai